FUNGSI DAN STRUKTUR TARI ANAK YANG DIIRINGI MUSIK ...· merupakan jenis alat musik dan...
date post
10-Aug-2019Category
Documents
view
224download
0
Embed Size (px)
Transcript of FUNGSI DAN STRUKTUR TARI ANAK YANG DIIRINGI MUSIK ...· merupakan jenis alat musik dan...
0
FUNGSI DAN STRUKTUR TARI ANAK YANG DIIRINGI MUSIK
SIKAMBANG DALAM UPACARA ADAT PERKAWINAN
MASYARAKAT PESISIR SIBOLGA TAPANULI TENGAH DI
KECAMATAN SIBOLGA KOTA
SKRIPSI SARJANA
O
L
E
H
NAMA: EVI NENTA SIPAHUTAR
NIM: 060707009
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI
MEDAN
2012
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkawinan pada masyarakat pesisir Sibolga Tapanuli Tengah memiliki tata cara dan
aturan pelaksanaannya. Dimulai dari merisik, meminang, bertunangan, dan akad nikah
(pernikahan). Selain itu, ada upacara adat yang dilakasanakan pada malam hari sebelum
perkawinan, yang disebut malam bainai atau berinai. Adat ini dilakukan di rumah pengantin
perempuan. Maksud dari upacara tersebut adalah malam ketika kedua pengantin memakai
inai di tangan dan kaki mereka. Pelaksanaan upacara adat perkawinan ini, tidak pernah lepas
dari iringan musik dan tari yang disebut Kesenian Musik Sikambang.
Sikambang berasal dari dua kata yaitu si dan kambang. Secara umum masyarakat
pesisir Sibolga mengartikan sikambang sebagai salah satu jenis musik pada masyarakat
Pesisir. Musik Sikambang, bercorak petuah, berirama lagu, dan berwujud tari. Berikut
merupakan jenis alat musik dan klasifikasinya yang dipakai dalam mengiringi lagu dan tarian
adalah gandang sikambang (membranophone), gandang batapik (membranophone), singkadu
(aerophone), canang (aerophone) yang dulunya dilakukan dengan bersiul (baisiu), terbuat
dari tembaga (carano) dipadukan dengan biola serta harmonika (sekarang diganti akordion).
Berbagai macam tarian yang diiringi oleh Musik Sikambang yaitu tari adok, tari sapu tangan
diiringi lagu kapri, tari payung, tari perak-perak, tari sampaya, tari anak dan lain-lain
sebagainya.
Hadirnya tari di lingkungan kehidupan manusia bersamaan dengan tumbuhnya
peradaban manusia. Sebagaimana yang disampaikan oleh Edi Sedyawati, bahwa tari tumbuh
dalam rangkuman yang erat dalam ketiga unsur budaya, yaitu bahasa, adat istiadat, dan
norma-norma kehidupan (Edi Sedyawati, 1991:110). Kemudian yang menjadi fokus dalam
2
skripsi ini adalah Tari Anak yang terkait dalam konteks upacara adat perkawinan masyarakat
pesisir Sibolga Tapanuli Tengah.
Awalnya Tari Anak ini selalu dipertunjukkan dalam setiap upacara perkawinan
masyarakat pesisir Sibolga Tapanuli Tengah. Namun seiring dengan berkembangnya zaman
kedudukan tarian ini pun perlahan bergeser. Hal ini disebabkan oleh faktor ekonomi, karena
dalam penggunaannya sekarang ini Kesenian Sikambang dalam upacara adat perkawinan
memakan biaya yang cukup mahal. Namun demikian, ada sebagian masyarakat pesisir
Sibolga Tapanuli Tengah yang masih menggunakan tarian ini dalam upacara adat
perkawinan.
Tari Anak ini dibawakan oleh sepasang penari, laki-laki dan perempuan dewasa, yang
memakai pakaian pesisir dan menggunakan properti (perlengkapan) seperti kampi sirih
(tepak), galeta (tempat air), boneka anak bayi, selendang dua helai, ayunan tajak (ayunan
untuk bayi). Durasi tarian anak ini tidak begitu lama, dan posisi Tari Anak tersebut dimainkan
tepat didepan pelaminan. Upacara adat Malam Sikambang ini dilakukan pada malam setelah
akad nikah dilaksanakan dan biasanya dimulai pukul 21.00 sampai dengan 24.00 WIB.
Tari Anak ini sesungguhnya bukan hanya dipertunjukkan dalam upacara adat
perkawinan saja tetapi tari anak ini dapat digunakan dalam acara-acara lain seperti sunat
rasul, turun ka rai, masuk rumah, dan ulang tahun. Karena Tari Anak bermaksud untuk
mendoakan agar hubungan antara orangtua dan anak dapat perlangsung dengan baik dan
semakin diberkati kedepannya..
3
Dalam konteks perkawainan Tari Anak ini diiringi dengan iringan musik dan Lagu
Sikambang. Dalam sebuah tarian peranan musik sangat penting, karena bisa dirasakan
kehadiran tari tanpa musik terasa hambar dan tidak menarik untuk ditonton. Berikut beberapa
syair pantun yang dinyanyikan dalam mengiringi tarian anak ini.
Kayu gadang di lereng gunung, (kayu besar dipinggir bukit) Di tabang dibala duo, (ditebang dibelah dua) Ala sanang hati bundo kandung, (sangat senang hati ibu kandung) Anak sorang manjadi duo. (satu anak menjadi dua)
Makna dari syair tersebut adalah akan bertambah nya satu lagi anggota keluar dari masing-
masing keluarga kedua mempelai. Tadinya anak tersebut sendiri tetapi karena telah menikah
si anak membawa anggota keluarga baru yaitu menantu. Begitu juga sebaliknya.
Pancarinek ditapi ai (pancarinek ditepi air) Sudah mati mukan babuah (sudah mati baru berbuah) Jimek-jimek tuan balai (hati-hati tuan melaut) Lawik sati ranto batuah (laut lepas banyak tantangan)
Makna dari syair tersebut adalah hati-hatilah untuk menjalankan bahtera rumah tangga karena
dalam berumah tangga akan menghadapi banyak tantangan. Baik rumah tangga yang mapan
(sudah lama menjalani rumah tangga) ataupun yang baru menjalani bahtera rumah tangga
pasti akan menghadapin tantangan seperti gelombang laut yang ada di laut lepas.
Labek ujan di mursala, (lebat hujan di mursala) Kambang lah bungo parautan, (berkembang lah bunga parautan) Bintang dilangit punyo sala, (bintang dilangit punya salah) Ombang di lawik mananggungkan. (ombak dilaut yang menaggungkan)
4
Makna dari syair tersebut adalah seorang anak adalah fitrah (bersih) tergantung kepada orang
tuanya. Kalaupun ingin menjadi baik maka tetaplah baik, tidak memandang miskin ataupun
kaya. Karena apapun yang dilakukan orang tua akan berdampak pada anaknya kelak. Ketika
orang tua berbuat salah maka anak akan menerima akibatnya, begitu juga sebaliknya.
Menurut Soedarsono (1986:109) dikatakan bahwa musik dalam tari bukan hanya
sekedar iringan, tetapi musik adalah partner tari yang secara langsung dapat mendukung dan
memperkuat sajian tari.
1.2 Pokok Permasalahan
Adapun pokok permasalahan yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah ;
1. Apa fungsi Tari Anak dalam kebudayaan masyarakat pesisir Sibolga Tapanuli
Tengah, terutama pada upacara adat perkawinan pesisir Sibolga Tapanuli tengah ?
2. Bagaimana bentuk struktur dari Tari Anak tersebut dalam upacara perkawinan
masyarakat Pesisir Sibolga Tapanuli Tengah.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah ;
1. Untuk mengetahui apa sebenarnya fungsi Tari Anak yang diiringi Musik Sikambang
bagi masyarakat pesisir terutama dalam upacara adat perkawinan masyarakat pesisir
Sibolga Tapanuli Tengah.
2. Untuk mengetahui bagaimana bentuk struktur dari Tari Anak tersebut dalam upacara
perkawinan masyarakat Pesisir Sibolga Tapanuli Tengah.
5
1.3.2 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah ;
1. Untuk menambah wawasan penulis dalam mengaplikasikan ilmu yang didapat selama
mengikuti perkuliahan di Departemen Etnomusikologi serta mengetahui tentang tari
nusantara seperti Sibolga
2. Untuk menambah referensi penulisan tentang tari-tarian yang ada di nusantara.
3. Dengan adanya penelitian ini dapat menjadi acuan bagi peneliti lainnya.
1.4 Konsep dan Teori
1.4.1 Konsep
Koentjaraningrat (1992:21), mengemukakan konsep sebenarnya adalah secara singkat
dari sekelompok fakta atau gejala. Konsep merupakan defenisi dari apa yang kita amati,
konsep menentukan antara variabel-variabel mana yang kita inginkan untuk menentukan
hubungan empiris.
Fungi dapat dikatakan sebagai manfaat atau kegunaan dari suatu hal. Dalam penulisan
ini penulis akan melihat apa fungi dan kegunaan Tari Anak dalam kehidupan masyarakat
Pesisir Sibolga.
Menurut BPH Suryodiningrat, Tari adalah gerakan-gerakan dari seluruh bagian tubuh
manusia yang disusun selaras dengan irama musik serta mempunya maksud tertentu. Tari
Anak merupakan salah satu tarian yang dimiliki masyarakat Pesisir Sibolga yang dalam
pertunjukannya diiringi oleh musik Sikambang dalam upacara adat perkawinan masyarakat
pesisir. Tarian ini disertai dengan nyanyian, pantun dan syair.
Masyarakat menurut para ahli Antropologi adalah sekelompok orang yang tinggal
disuatu wilayah dan yang memakai suatu bahasa umum yang biasanya tidak dimengerti oleh
penduduk tetangganya (Carol R. Ember dan Melvin Ember dalam T.O. Ihromi 1987:22).
6
Masyarakat pesisir yang dimaksud dalam tulisan ini adalah masyarakat yang tinggal
di Kecamatan Sibolga Kota. Daerah ini sesuai dengan daerah yang menjadi tempat penelitian
penulis dimana daerah ini masih terdapat pelaksanaan upacara perkawinan yang
mempertunjukkan Tari anak.
1.4.2 Teori
Teori adalah salah satu acuan yang digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang
timbul dalam tulisan ini. Dengan pengetahuan yang diperoleh dari buku-buku, dokumen-
dokumen serta pengalaman kita sendiri merupakan landasan dan pemikiran untuk
memperoleh suatu teo
Recommended