FUNGSI ANALITIK
-
Upload
hasrul-muh -
Category
Documents
-
view
151 -
download
15
description
Transcript of FUNGSI ANALITIK
FUNGSI ANALITIK :
“TOPOLOGI DI BIDANG KOMPLEKS”
“LIMIT DAN KEKONTINUAN”
Disusun Oleh :
ST RISKA AUNITA RAHMA
NUR ENI
RIDWANA TURFA
NILA LESTARI
MUH. HASRUL
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
izin-Nyalah sehingga makalah dengan judul Fungsi Analitik yang terbagi menjadi
dua materi Topologi di Bidang Kompleks dan Limit dan Kekontinuan dapat
terselesaikan sebagaimana mestinya. Penulisan Makalah ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu mata kuliah yaitu analisis kompleks
Dalam menyelesaikan makalah ini, kami menemui hambatan-hambatan
dan kesulitan yang akhirnya dapat teratasi akibat dari kesabaran dan
kesungguhan penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Ucapan terima kasih
penulis sampaikan pula pada dosen pembimbing, serta semua pihak yang telah
membantu kami mencari resensi-resensi yang sesuai. Karena tanpa bantuan dan
doronganya, kami mungkin tidak akan menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, tak ada gading yang tak retak, tak ada manusia yang
tak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga Makalah ini bisa bermanfaat
bagi kita semua.
Samata, November 2015
Kelompok V
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Topologi Di Bidang Kompleks
B. Limit dan Kekontinuan
1. Limit Fungsi Kompleks
2. Kekontinuan Fungsi Kompleks
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem bilangan yang sudah dikenal sebelumnya yaitu sistem bilangan
real, tetapi sistem bilangan real ternyata masih belum cukup untuk menyelesaikan
semua bentuk persamaan. Oleh karena itu, perlu suatu jenis bilangan baru yang
disebut bilangan kompleks. Perlu diketahui bahwa Himpunan bilangan yang
terbesar di dalam matematika adalah himpunan bilangan komleks. Secara umum
bilangan kompleks terdiri dari dua bagian : bagian riil dan bagian imajener.
Bagian imajiner bercirikan hadirnya bilangan imajiner i yang didefinisikan
sebagai i=√−1.
Pada sistem bilangan kompleks terdapat pula fungsi kompleks yang biasa
disimbolkan dengan f(z). Sudah diketahui bahwa pada sistem bilangan real, suatu
fungsi memiliki limit dan dikatakan kontinu jika memenuhi syarat yang telah
ditentukan. Bagaimana dengan system bilangan kompleks ?. Apakah syarat pada
sistem bilangan real sama dengan sistem bilangan kompleks untuk dikatakan
bahwa fungsi kompleks memiliki limit dan dikatakan kontinu ?. Tapi sebelum itu
kita harus memahami mengenai topologi dibidang kompleks
Pada makalah ini akan dibahas mengenai topologi dibidang kompleks
serta limit dan kekontinuan fungsi kompleks.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu
1. Bagaimanakah konsep-konsep topologi pada bidang kompleks ?
2. Bagaimanakah suatu fungsi kompleks dikatakan mempunyai limit dan
dikatakan kontinu ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu :
1. Memahami konsep-konsep topologi pada bidang kompleks
2. Memahami kapan suatu fungsi kompleks dikatakan mempunyai limit dan
dikatakan kontinu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Topologi Di Bidang Kompleks
Himpunan pada pembahasan ini adalah koleksi atau kumpulan titik-titik
pada bidang Z atau bidang kompleks. Adapun konsep-konsep topologi pada
bidang kompleks yaitu :
1. Lingkungan/Persekitaran
a. Persekitaran zo adalah himpunan semua titik z yang terletak di dalam
lingkaran yang berpusat di zo, berjari-jari r, r >0. Ditulis :
N(zo,r) atau |z – zo| < r.
b. Persekitaran tanpa zo adalah himpunan semua titik z¹zo yang terletak di
dalam lingkaran yang berpusat di zo, berjari-jari r, r > 0. Ditulis :
N*(zo,r) atau 0< |z – zo| < r
Contoh :
a. N(i,1) atau |z – i | < 1, lihat pada gambar 1
b. N*(O,a) atau 0< |z – O| < a, lihat pada gambar 2
im
Re
Gambar 1
i
¿
¿
im
Re
Gambar 2
Pada gambar 1 terlihat bahwa lingkaran berpusat di i memilki nilai jari-jari 1.Sedangkan pada gambar 2 lingkaran berpusat di titik O dengan jari-jari a.
2. Komplemen
Andaikan S suatu himpunan. Komplemen dari S ditulis Sc,merupakan
himpunan semua titik pada bidang Z yang tidak termasuk di S.
Contoh :
A = { z | Im z< 1}, maka Ac = { z | Im z³ 1}.
B ={ z | 2<z<4}, maka Bc = { z | z£2 atau z³4}.
3. Titik Limit
Titik zo disebut titik limit dari himpunan S jika untuk setiap N*(zo,d) maka
N*(zo,d) Ç S ¹ f. Jika zo S dan z∈ o bukan titik limit, maka zo disebut titik
terasing.
4. Titik Batas
Titik zo disebut titik batas dari himpunan S jika untuk setiap N*(zo,d) memuat
suatu titik di S dan memuat suatu titik yang tidak di S.
5. Batas dari himpunan S
a
0
Titik zo disebut titik batas dari himpunan S jika untuk setiap N*(zo,d) memuat
suatu titik di S dan memuat suatu titik yang tidak di S.
6. Titik Interior dan Eksterior
Titik zo disebut interior dari himpunan S jika ada N(zo,d) sehingga N(zo,d) Ì
S. Titik yang bukan titik interior atau bukan titik batas disebut titik eksterior.
7. Himpunan Terbuka
Himpunan S disebut himpunan terbuka jika semua anggota S adalah titik
interior S.
8. Himpunan Tertutup
Himpunan S disebut himpunan tertutup jika S memuat semua titik limitnya.
9. Himpunan Terhubung
Himpunan terbuka S disebut terhubung, jika setiap dua titik di S dapat
dihubungkan oleh penggal garis yang seluruhnya terletak di S.
10. Daerah Domain
Himpunan terbuka S yang terhubung disebut daerah domain.
11. Daerah Tertutup
Daerah tertutup S adalah daerah terbuka digabung dengan batasnya.
12. Penutup Dari Himpunan
adalah himpunan S digabung dengan titik limitnya.
Contoh :
1. Diberikan A = { z / |z|<1}, maka:
A adalah himpunan terbuka dan terhubung.
Batas dari A adalah { z ⃒ |z|=1}.
Penutup dari A adalah { z ⃒ |z|£1}.
2. Diberikan B = { z / |z|<1} U {(0,1)}, maka:
B adalah bukan himpunan terbuka dan juga bukan himpunan tertutup.
Titik-titik limit dari B adalah { z ⃒ |z|£1}.
3. Diberikan C = { z / |z|£ 2}, maka:
Titik-titik interior C adalah { z ⃒ |z|<2}.
B. LIMIT DAN KEKONTINUAN
Pada analisis kompleks, yang perlu diperhatikan adalah fungsi kompleks
yang dapat diturunkan pada domain tertentu. Pertama-tama akan didefinisikan
dahulu bahwa : S adalah himpunan bilangan kompleks, dan fungsi f pada S
adalah yang menetapkan setiap z di dalam S suatu bilangan kompleks w , disebut
sebagia fungsi f di z, dituliskan sebagai :
w = f(z)…………….............................................(Pers 1)
Pada persamaan 1, z merupakan peubah kompleks(complex variable).
Jadi,S merupakan domain dari definisi fungsi f . Oleh karena itu, himpunan yang
merupakan seluruh nilai fungsi f disebut sebagai jangkauan dari f. Sedangkan w
adalah nilai fungsi f di z = x + iy, sehingga dapat dituliskan sebagai : w=u+iv,
atau dapat pula ditulis dalam bentuk
u + iv = f(x + iy). ………………………………….…..(Pers 2)
dengan u merupakan bagian real dan v merupakan bagian imajiner. Jadi w
bergantung pada z=x+iy.
w=f(z)=u(x,y)+iy(x,y)………………………………(Pers 3)
Jika koordinat polar r dan θ pada x dan y digunakan, maka
u + iv = f(reiθ) ………………………………..........(Pers 4)
dimana w = u + iv dan z = reiθ. Sehingga f(z) dapat ditulis menjadi
f(z) = u(r,θ) + iv(r,θ). ………………………………(Pers 5)
Pada persamaan 3 menunjukkan bahwa fungsi kompleks f(z) ekuivalen
dengan pasangan fungsi u(x,y) dan v(x,y) yang keduanya bergantung pada
variable x dan y. Berikut adalah gambar pemetaan fungsi kompleks.
f(z)
z=x+iy w=u(x,y)+iv(x,y)
Contoh :
Misalkan w=f(z)=z2-3z. Tentukan u dan v serta hitung nilai dari f pada z=2+4i.
Nyatakan juga u dan v dalam bentuk polar !
Penyelesaian :
Misal z = x + iy, sehingga
f(z) =f(x+iy)
=(x+iy)2-3(x+iy)
=x2+2xiy+i2y2-3x-3iy
= x2+2xiy-y2-3x-3iy
= x2-y2-3x+2xiy-3iy
= x2-y2-3x+i(2xy-3y)
Jadi u= x2-y2-3x dan v=2xy-3y
Untuk z = 2+4i maka
f(z) = f(2+4i)
= (2+4i)2-3(2+4i)
= 4+16i+16i2-6-12i
= -2+4i+-16
=--18+4i
Jadi untuk u(2,4)=-18 dan v(2,4)=-4
Jika dalam bentuk polar maka,
f(z) = f(reiϴ)
= (reiϴ)2-3(reiϴ)
= r2ei2ϴ-3reiϴ
= r2 (cos 2ϴ + isin 2ϴ)- 3r(cos ϴ + sin ϴ)
= r2 cos 2ϴ + ir2 sin 2ϴ - 3r cos ϴ -3ir sin ϴ
= r2 cos 2ϴ - 3r cos ϴ + ir2 sin 2ϴ -3ir sin ϴ
= r2 cos 2ϴ - 3r cos ϴ + i(r2 sin 2ϴ -3r sin ϴ)
Jadi untuk u= r2 cos 2ϴ - 3r cos ϴ dan v= r2 sin 2ϴ -3r sin ϴ
1. Limit Fungsi Kompleks
Definisi :
Suatu fungsi f(z) dikatakan mempunyai limit L untuk z mendekati titik
z0 dapat ditulis sebagai berikut :
limz → z 0
f ( z )=L
Persamaan diatas juga berarti bahwa untuk setiap ε > 0 yang diberikan (berapa
pun kecilnya), terdapat δ > 0 yang berpadanan sedemikan rupa sehingga untuk
|f(z)-L|< ε asalkan bahwa 0 < |z-z0| < δ atau dalam bentuk
0 < |z-z0| < δ → |f(z)-L|< ε
Dalam hal ini :
Jika limit tersebut ada, maka limitnya tunggal
a. z mendekati z0 dari berbagai arah atau lintasan
b. Jika untuk lintasan yang berbeda, nilai f(z) untuk z menuju z0 berbeda
maka limz→ z0
f ( z ) tidak ada
c. f(z) tidak disyaratkan terdefinisi di z = z0
Contoh :
Diberikan fungsi f(z)=iz2 . Buktikan
limz→1
f ( z )= i2 !
Akan dibuktikan bahwa :
0 < |z-1| < δ → |iz2 -
12 |< ε
Ambil Sebarang ε > 0. Pilih δ = 2ε Sedemikian sehingga |f(z)-L|< ε
Teorema Limit
Andaikan limz→ z0
f ( z )=A , limz→ z0
g ( z )=B maka
a.limz→ z0
( f ( z )+g( z ))=A+B.
b.limz→ z0
( f ( z )−g (z ))=A−B
c.limz→ z0
f ( z )g ( z )=AB.
d.limz→ z0
f ( z )g ( z )
= AB .
Contoh :
Diberikan f(z)=1+3z dan g(z)= z+1
DIberikan pula bahwa limz→1
f ( z )=4 dan limz→1
g( z )=2
Buktikan bahwa limz→1
( f ( z )+g( z ))=4+2
Penyelesaian :
|f ( z )−L|=|iz2−i
2|
=|iz−i2
|
=|i( z−1)2
|
=|i||z−1|2
=1|z−1|2
=|z−1|2
<δ2=2 ε
2=ε
Akan dibuktikan bahwa :
0< |z-1| < δ → |f(z)+g(z)-(4+2)| < ε
Terlebih dahulu :
Untuk limz→1
f (z )=4
Ambil ε > 0 sebarang. Pilih
δ1=ε/6. Maka 0< |z-1| < δ
mengimplikasikan
Untuk limz→1
g( z )=2
Ambil ε > 0 sebarang. Pilih δ2= ε/2. Maka 0< |z-1| < δ mengimplikasikan
Selanjutnya akan dibuktikan:
0< |z-1| < δ → |f(z)+g(z)-(4+2)| < ε
Pilih δ = min { δ1, δ2 } yaitu pilih δ sebagai yang terekecil diantara keduanya.
Maka 0< |z-1| < δ mengimplikasikan bahwa :
|f ( z )−L|=|1+3 z−4|=|3 z−3|=|3( z−1)|=3|z−1|<3 δ=ε /2
|g( z )−M|=|z+1−2|=|z−1|<δ=ε /2
|f ( z )+g( z )−(4+2)|=|(1+3 z )+( z+1)−(4+2)|=|(1+3 z )+( z+1)−4−2|¿|(1+3 z )−4|+|( z+1 )−2|
¿ε2+ε
2=ε
Limit Tak Hingga
Kadang-kadang suatu bidang kompleks memuat titik di tak
hingga.Bidang kompleks yang memuat titik tersebut disebut bidang kompleks
yang diperluas.
Teorema :
Jika z0 dan w0 titik-titik pada bidang z dan w, maka
a.limz→ z0
f ( z )=∞ jhj limz→z0
1f ( z )
=0
b.limz→∞
f (z )=w0 jhj limz→0
f ( 1z )=w 0
c.limz→∞
f (z )=∞ jhj limz→ 0
1f (1/ z )
=0
Bukti :
a. Misalkan limz→ z0
f ( z )=∞, artinya
∀ ε>0∃δ∋|f ( z )|> 1ε bila
0 < |z – z0| < δ ............…………………………………(*).
Akan dibuktikan limz→ z0
1f ( z )
=0.
Titik w = f(z) berada di suatu lingkungan-ε ,yaitu |w| > 1/ε dari ∞ bila z ada di lingkungan 0 < |z – z0| < δ dari z0.
Sehingga persamaan (*) dapat ditulis menjadi
| 1f (z )
−0|<ε bila 0 < |z – z0| < δ.
Jadi limz→ z0
1f ( z )
=0.
b. Misalkan limz→∞
f (z )=w0,
Artinya ∀ ε>0∃δ∋|f ( z )−w0|<ε bila |z| >1/δ.............(**).
Akan dibuktikan limz→0
f (1z )=w0.
Pada persamaan (**) rubah z dengan 1/z, maka akan diperoleh
|f ( 1z )−w0|<ε
bila 0 < |z – 0| < δ.
Jadi limz→0
f (1z )=w0
.
c. Misalkan limz→∞
f (z )=∞,
Artinya ∀ ε>0∃δ∋|f ( z )|> 1
ε bila |z| > 1/δ ……………....(***).
Akan dibuktikan limz→0
1f (1/ z )
=0.
Pada persamaan (***) rubah z dengan 1/z, maka akan diperoleh
| 1f (1 /z )
−0|<ε bila 0 < |z – 0| < δ.
Jadi limz→0
1f (1/ z )
=0.
Contoh :
Diberikan f(z)=z2-2z+1
Tentukan limz→∞
f (z )
Penyelesaian:
limz→∞
f (z )=limz→∞
z2−2 z+1= limz→∞
z2
z2 −2 zz2 +1
z2 =limz→∞
1−2z+1
z2 =1−2∞ +1
∞
=1−0+0=1
2. Kekontinuan Fungsi Kompleks
Definisi :
Fungsi f(z) dikatakan kontinu di z = z0 jika f(z0) terdefinisikan dan
limz→ z0
f ( z )= f ( z0)
Dengan definisi diatas dilihat ada 3 syarat yang dimaksudkan untuk dikatakan
kontinu, yaitu:
a.limz→ z0
f ( z ) ada
b. f(z0) ada
c.limz→ z0
f ( z )=f ( z0)
Contoh :
Diberikan :
f(z)=
Dikatakan kontinu bila memenuhi tiga syarat :
a.limz→ z0
f ( z ) ada
{ z2+9z−3i
, z0≠3 i
3 i+z , z0=3 i
limz→ z0
f ( z )=limz→3 i
z2+9z−3 i
= limz→3i
z2−i2 9z−3 i
¿ limz→3 i
( z−3 i)( z+3i )z−3i
¿ limz→ z0
z+3 i
¿6 i
b. f(z0) adaf(z0) =3i+z0
f(3i) =3i+3i
=6i
c.limz→ z0
f ( z )=f ( z0)
Karena limz→ z0
f ( z ) memliki nilai yang sama dengan f ( z0) yaitu 6i
maka fungsi tersebut kontinu dititik 3 i
Teorema Kekontinuan :
Jika f dan g kontinu pada daerah D maka :
a. f+g kontinu
b. f-g kontinu
c. f.g kontinu
d. f/g kontinu kecuali di z0∈D sehingga g(z0) = 0.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari materi daiatas, yaitu :
1. Topologi adalah system dalam bilangan matematika yang memberikan
pengertian tentang himpunan buka dan mempunyai beberapa kumpulan titik-
titik pada bidang Z atau bidang kompleks.
2. Suatu fungsi kompleks f(z) :
a. Memiliki Limit bila limit L untuk z mendekati titik z0 dapat ditulis sebagai
berikut :
limz → z 0
f ( z )=L
Persamaan diatas memberikan arti bahwa untuk setiap ε > 0 yang
diberikan (berapa pun kecilnya), terdapat δ > 0 yang berpadanan
sedemikan rupa sehingga untuk |f(z)-L|< ε asalkan bahwa 0 < |z-z0| < δ
atau dalam bentuk
0 < |z-z0| < δ → |f(z)-L|< ε
b. Dikatakan kontinu di z = z0 jika f(z0) terdefinisikan dan
limz→ z0
f ( z )=f ( z0)
Dengan definisi diatas dilihat ada 3 syarat yang dimaksudkan untuk
dikatakan kontinu, yaitu:
1.limz→ z0
f ( z ) ada
2. f(z0) ada
3.limz→ z0
f ( z )=f ( z0)
B. Saran
Adapun saran kami sebagai penyusun makalah ini adalah bagi
pembaca yang ingin menyusun makalah serupa, bisa menjadikan makalah kami
sebagai salah satu rajukan dengan harapan lebih mengembangkan lagi isi
makalah tersebut
DAFTAR PUSTAKA
Bara Setaiwan, Toto’.2012. https://sryandyasmoko.files.wordpress.com /2012/03/
bilangan-kompleks-lengkap.ppt. (diakses pada 24 November 2015)
Saripudin,Aip.2009.http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ELE
KTRO/197004182005011AIP_SARIPUDIN/Matematika_Teknik_I
BAB_2_Bilangan_Kompleks.pdf. (diakses pada 24 November 2015)
Sovia,Anny. 2012. https: ://annymath.files.wordpress.com/2012/09/bahan-ajar
ankom-3.pdf (diakses pada 24 November 2015)
Hasugian, Jimmy &Agus Prijono. 2006. Menguasai Analisis Kompleks dalam
Matematika Teknik. Bandung: Rekayasa Sains Bandung