ft. - jdih.setjen.kemendagri.go.id · Dina* Bina Produkai mempunyai tugaa melaksànakan sebagian...

14
•Í!V - ímnimbaog Menginrat : 1«, 2. 3. 4. 5. 6. 7. ft. Pi RATURAN DAERAH PHü^IN-il DAF.-5i.AH TINGKAT I NÜSA FENGGAEA TIMOR NOMOH : 10 TAHUN 197S . fKStfANG PMBENTUKAN, SUSUäAüi JfiGAliiäASI DAN TATA KJíJA DI«i-\¿ PáífiftlIAKAM PROPINSI LAERAH TINGKAT •I .«USA TENGGARA f'IMÜR f. OENGA'N RAHMAI TUHAN YANG IfiUlMpi GUBiRNUR KJtPAIÁ LAtRAK TINGKAT I NUSA TüelGGARA TJWÜR, bahwa dalam rangka peningkatan kelancaran penyelenggaraan Pemeriñ tahan dan .'embang^nan secara berdaya guna dan berhasil guna sesu- ai dengan perkembangan Pemerintahan dan ?embaneunan, maka berda - sarkan pasal ¿9 ayat (2) ühdang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Caerah Jo Keputusan Msnterd Dalam Ne- geri Nomor 363 Tahun 1977 tentang Pedojaan Pembentukan, Susunan Or. ganisasi dan Tata kerja Dinas, cianggap perlu menetapkan Peratur- an laerah Propinsi Caerah Tingkat X. Nusa ¿anegara Timur tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Linas Peternakan Propinsi Laerah Tingkat I Nusa Tenggara i'imur. ündang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah ( Iembaran Negara Republik Indonesia Tahun 197A Nomor 38, Tambaban Iembaran Negara -íepublik Indonesia Nomor 3037 )j Undang-undang Nomor 6¿ Tahun 19?? tentang Pembentukan Uaerah-dae- rah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur ( Iembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor. 115, Tam - bañan Iembaran Negara Republik Indonesia Nomor 16¿9 ) i. • Unoang-undang ¡fomor 69 Tahun 1958 tentang PeiSbentukan fi^nahatíoe- rah Tingkatiil dalam" wilayah Dae rah-daerah Tingkat 1 Bali, Nusa - Tenggara ¿>arat dan Nusa Tenggara Timur ( Iembaran Negara fiepublik Indonesia Tahun 1958 Nomor \ & ) ; Undang-undané Nomor 6 Tahun 1867^>entang Ketentuan-ketentuan Po - kok Peternakan dan jiesehatan Hewan ( Iembaran Negara í'ahun 1967 Nomor 10 )¿ Keputusan Presiden fiepublik Indonesia Nomor 44 Tahun 137A tentang Pokok-pokok Organisasi tepartemen ; Keputusan Presiden Republik Indonesia ISbmor ¿5 Tahun l* 3 S r 4 tentang Susunan Organisasi Cepartemen j • * Keputusan Msnteri^rtanian, Nomor l«|Q/KPTS/CRG/5Aahun 1975 ten- Keputusan tfenteri Lala» Negeri Nomor 363 Tahun 1977 tentang Ped(>?* N *^' man Pembentukan^ Susunan Organisasi cantata Kerja Dinaa Peterna- kan Propinsi Cati I Nusa Tenggara Timar; J_ Daerah Tingkat I t#. Peraturan íaerah crppinsi£ßli3a tenggara Timur Nomor 3 Tahua 1936 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan ¿'ata Kerja Sekretari- at Wilayah/Daerah finsrkat I Nusa Tendeara Timar;

Transcript of ft. - jdih.setjen.kemendagri.go.id · Dina* Bina Produkai mempunyai tugaa melaksànakan sebagian...

•Í!V -

ímnimbaog

Menginrat : 1«,

2.

3.

4.

5.

6.

7.

ft.

Pi RATURAN DAERAH PHü^IN-il DAF.-5i.AH TINGKAT I NÜSA FENGGAEA TIMOR

NOMOH : 10 TAHUN 197S .

fKStfANG

PMBENTUKAN, SUSUäAüi JfiGAliiäASI DAN TATA KJíJA DI«i-\¿ PáífiftlIAKAM PROPINSI LAERAH TINGKAT

•I .«USA TENGGARA f'IMÜR

f.

OENGA'N RAHMAI TUHAN YANG IfiUlMpi

GUBiRNUR KJtPAIÁ LAtRAK TINGKAT I NUSA TüelGGARA TJWÜR,

bahwa dalam rangka peningkatan kelancaran penyelenggaraan Pemeriñ

tahan dan .'embang^nan secara berdaya guna dan berhasil guna sesu-

ai dengan perkembangan Pemerintahan dan ?embaneunan, maka berda -

sarkan pasal ¿9 ayat (2) ühdang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Caerah Jo Keputusan Msnterd Dalam Ne-

geri Nomor 363 Tahun 1977 tentang Pedojaan Pembentukan, Susunan Or.

ganisasi dan Tata kerja Dinas, cianggap perlu menetapkan Peratur-

an laerah Propinsi Caerah Tingkat X. Nusa ¿anegara Timur tentang

Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Linas Peternakan

Propinsi Laerah Tingkat I Nusa Tenggara i'imur.

ündang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah ( Iembaran Negara Republik Indonesia Tahun 197A Nomor

38, Tambaban Iembaran Negara -íepublik Indonesia Nomor 3037 )j

Undang-undang Nomor 6¿ Tahun 19?? tentang Pembentukan Uaerah-dae-rah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur

( Iembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor. 115, Tam -

bañan Iembaran Negara Republik Indonesia Nomor 16¿9 ) i . • Unoang-undang ¡fomor 69 Tahun 1958 tentang PeiSbentukan fi^nahatíoe-

rah Tingkatiil dalam" wilayah Dae rah-daerah Tingkat 1 Bali, Nusa -Tenggara ¿>arat dan Nusa Tenggara Timur ( Iembaran Negara fiepublik

Indonesia Tahun 1958 Nomor \ & ) ;

Undang-undané Nomor 6 Tahun 1867^>entang Ketentuan-ketentuan Po -

kok Peternakan dan jiesehatan Hewan ( Iembaran Negara í'ahun 1967

Nomor 10 )¿

Keputusan Presiden fiepublik Indonesia Nomor 44 Tahun 137A tentang

Pokok-pokok Organisasi tepartemen ;

Keputusan Presiden Republik Indonesia ISbmor ¿5 Tahun l*3Sr4 tentang Susunan Organisasi Cepartemen j • *

Keputusan Msnteri^rtanian, Nomor l«|Q/KPTS/CRG/5Aahun 1975 ten-

Keputusan tfenteri Lala» Negeri Nomor 363 Tahun 1977 tentang Ped(>?* N*^'

man Pembentukan^ Susunan Organisasi cantata Kerja Dinaa Peterna­

kan Propinsi Cati I Nusa Tenggara Timar; J_ Daerah Tingkat I t#. Peraturan íaerah crppinsi£ßli3a tenggara Timur Nomor 3 Tahua 1936

tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan ¿'ata Kerja Sekretari­

at Wilayah/Daerah finsrkat I Nusa Tendeara Timar;

- ~ 2 ~ '.4¿ 10» Peraturan Daerah Propinsi Husa Tenggara Tinur Honor 1 Tahun 1972

tentang Peraturan Tata Tertáb Bewan Perwakil&n íiakyat Daerah Pro

pinsi ilusa. Tfenggara Tinur { Lesbáran Daerah Propinsi Husa Tencga

ra Tinur Tahua 1972 Honor 5 ) dengan perubahan dan taabahannya..'-

Dengan pcrsetujuan Déwan PerwaídLlan Rakyat Daerah Propin­

si Daerah Tingkat I Husa TenggaraTiaur.

# :

li B M ü T ü S K A IT . ' -

Menetapkan ; 'PaaATORAil DAERAH mOPETSI DAERAIí TE1GKAT. I HUSA TEÍGOARA T3MJR T15I -

TA1TG mSElíTüSálT, SUSUIIAJI ORGAiíISASI DAIí TATA KSPJA D321AS PETSHIÍAIiálT

HIOPITSI'DASIAÍI TIHGKAT IITÜSA TS'IGGÁRA TEIÜR.-B A B I

ETMTDAÍÍ mmi • Pasal 1.

Dalam Peraturan Daerah ini, yang dinaksud dengan :

1« Penerintah Daerah adalah Péiaerintah Daerah Propinsi Daerah Ting -

. kat" I Husa Tenggara • Tinur ; '

2. 'Guoernur Kepala Daerah' adalah Gubernur Sépala Daerah Tingkat I Hu,

sa Taríggara Tinur . -

3. Dinas Peternakan adalah Dinas Peternakan Propinsi, Da rali Tingkat I

Husa Tenggara Timar ;

4. Kopala Dinas : PeterSP kan adalah Kepala Dinas Peternakan Propinsi •

Daorah Tingkat I Husa Tenggara Tinur ; •

5. Cabang Dinas adalah Cábang Dinas Peternakan Propinsi Daerah'Ting­

kat I ITuaa- Tenggara Tinur ;

6. JKepala Cabang Dinas adalah Kepala Cabang Dinas Peternakan Propin­

si Daerah Tingkat I Ilusa Tenggara Tinur ; .

7» Unit Pelaksana Tehnis adalah Uhit -í'Glakcana Tehnis Dinas Peternak

an Propinsi Daerah Tingkat I Husa Tenggara Tinur ;

5. Kepala ITnit Pelaksana Tennis 'adalah Espala Unit Pelaksana Telmis

* Dinas Peternakan Propinsi Da rali Tingkat I Husa Tenggara Tinur h

9.'Satuan Organisasi adalah Satuan Organisasi Dinas Peiernakan Pro -* pinsi Daerah Tingkat I Husa Tenggara Tinur

B A B II

E3fflSOT0KaU, IEDÜDUKAII, TUGAS POKOK DA1T FU1IG3I

Bagian Pertaaa

Penbentukaii dan Kedudukan

Pasal 2

1^ Meabjsntfjk/'

1. Membentuk Dinas Peternakan serta Sus unan Qrganisasi dan Tata ¿verja

Dinas tersebut. '*

• 2. Dinas Peternakan adalah Ünsur Pelaksana Pemrintah Daerah.

3. Dinas Peternakan dipicipin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di.

bawali dan bertanggung jawáb kepada Gubernur Kepala Daerah.

Bagian Kedua

Tugas Pokok

• rosal 3

Tugas Pokok Dinas Peternakan adalah. :

a. Melaksanakan urusaa runali tangga Daerah dalaia bidang Peternakan ;

b. Melaksariakan tugas-tugas peiubantuan yang diserabkan kepadanya.

. Bagian Xetiga

F u n g s i

Pasal 4

Dalaa melaksanalcan tugas Pokoknya, Dinas Peternakan meapunyai fungsi:

a. Pembinaan dan biinbingan Administrasi, Organisasi dan Tata Lalcsana

Dinas TVternakan ;

b. Peruniusan kebájaksanaan Tehnis, pemberian bimbingan dan pembinaan,

pemberian perizinan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan -

oleh Gubernur Kepala Daerah berdasarkan Per aturan Perundang-undang

en jang berlaku ;

c. Perigamanan dan Pengendaüan Telinis atas pelalcsanaan tugas pokoknya

sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetaplcan oleh; Gubernur Kepala

Daerah bordasarkan PCTundang-miáangan yang berlaku.

B A B m

SUSTJIIAJI ORGAiíISASI

bagian Pertasaa. • ,

Ü H Ü H

Pasal 5

3usunan Organisasi dan Dinas Peternakan terdiri clari :

1. a. Ünsur Hapinan yaitu Kepala Dinas Peternakan,

b. ünsur Penbantu Piapinan yaitu Bagian Tata Usaka»

o. ünsur Pelalcsanaan yaitu Sub-sub Dinas, Cabang-cabang Dinas,:dan

ünit Pelaksana Tehnis. ,

2, Kepala Bagian Tata. Usaha, Kepala Sub Dinas,' Kepala Cabang Dina-s -

dan Kepala ünit Pelaksana Tehnis langsung horada dibawah dan b e r ­

tanggung javab kepada Kepala Dinas.

Pasal 6

Dinas Petemakan terdiri dari :

1» Kepala Dinas j

2, Bagian Tata Usaha j 3« Sub Dinas Bina Program j

4» Sub Dinas Bina Produksi j

5. Sub Dinas Bina Sarana Usaha Petemakan } 6. Sub Dinas Kesehatan Hewan :

7» Sub Dinas Penyuluhan j

8« Cabang Dinas 5 9« Unit Pelaksana Tehnis j

Bagian Kedua»

Kepala Dinas Petemakan

Pasal 7.

1, Kepala Dinas Petemakan diangkat dan diperhentikan oleh Guberhur Ke

pala Baerah ;

2. Kepala Dinas Petemakan mempunyai tugas memimpin Dinas Petemakan

dalam menjalankan tugas pokoknya aesuai dengan kebijaksanaan Guber­

nur Kepala Dáerah,

Bagian Ketiga.

Bagian Tata U s a h a

Pasal 8.

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas memberikan bimbingan pelayanan admi-

nistrasi umum bagi seluruh satüan Organisasi dalam lingkungan Dinas Pe

ternakan dalam rangka pelaksanaan tugas pokok Dinas tersebut.

Pasal 9.

Uhtuk melaksanakan tugas tersebut pada pasal 8» Bagian Tata Usaha mem

punyai fungsi :

a. Pengurusan Tata Usaha dan rumah tangga Dinas Petemakan;

b . Pelaksanaan Administrasi Kepegawaian j

c, Pengurusan Keuangan ;

d, Pelaksanaan Administrasi Perbekalan j

«• Pelaksanaan Pengurusan bimbingan Administras!, Hukum, Organisasi

dan Tata Laksana terhadap seluruh unsur Dinas Petemakan.*

i Pasal 10» » •»»-«v> •»•'«•»•«'»•«'« •»•»

Pasal 30.

Bagian Tata Usaha terdiri dari :

1. Sub Bagian Ümum j

Z*/ Sub -Bagian Kepegawaian j 3. Sub Bagian Kéuangan ;

4. Sub Bagian Perbekalan j

5* Sub Bagian Hukum, Organisasi dan Tata laksana «

Pasal 11*

(l^.Sub Bagian Ifaum mempunyai tugas melaksànakan urusan r*mah tangga Di­

nas, Perjalanan, Undangan, Hubungan Masyarakat, Arsip, Ekspedisi,dan

Penggandaan. j

(2) .Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksànakan urusan Perencana

an Pengadaan mutasi, pemeHharaan, pembinaan, pendidikan pegawai dan

pensiun di lingkungan Dinas Petemakan ;

(3) ,Sub Bagian Kéuangan mempunyai tugas melaksànakan penyusunan, mengatur

pertanggung jawaban kéuangan penyelenggaraan Administrasi kéuangan j

(4) .Sub Bagian Perbekalan mempunyai tugas melaksànakan Pereñeanaan Penga.

daan, Penyimpanan, Penghapusan dan pemeliharaan perbekalan j

{5}«Sub Bagian Hukum, Organisasi dan Tata laksana mempunyai tugas menyiap. kan Konaep Peraturan Pèrundang-undangan, Keputusan-keputusan yang ber.

hubungan dettgan tugas pokok Dinas Petemakan dan mengènai masalah-ma-

salah Httkum yang timbal, memberikan bantuan Hukum serta mempelajari,

mehganalisa dan memajukan sarán, perbaikan terhadap sistim, tata cara,

methode, beban kerja dan urusan kerja daripada kegiatan Dinas Peter-

nakan*

Bagian Keempat

Sub Dinas Bina Program

Pasal 12.

Sub Dinas Bina Program mempunyai tugas melaksànakan sebagian tugas po­

kok Kepala Dinas Petemakan dibidang Pereñeanaan dan Pengendalian prog,

ram berdasarkan kebijaksanaan Tennis yang ditetapkan oleh Kepala Dinas

Petemakan.

Pasal 13. ......

üntuk melaksànakan tugas tersebut pada pasal 12. Sub Lonas Bina Program

mempunyai fúngsi i»laJcsanakan kegiatan dibidang pereñeanaan, Pengolahan

Data Identifikasi proyek, kvaluasi dan Pelaporan .

• *v.. ' ^

tï^S*kai i n t i m a s i Paoyek mampuayal tuga» :

'^V:>. v^ kwalitas dan kwaatitas kegiatan Teh.

nia dan B&rana % r j a yang diperlukan bagi pelaksanaan Proyek ;

b, ffempelajari dan aeromaskan eumber dan besarrtya biaya yang diperlu­

kan bagi pelaksanaan proyek ;

6. Mempelaj&ri dan merumuskan jenis keahlian, kwantitaa dan kwalitas

tenaga tennis yang diperlukan bagi pelaksanaan proyek j

d, âSenb^ntu Kepala Sub Dinas Bina Program dalam bidang tugaanya dan

melaksànakan kegiat an-kegiatan lain yang ditugaskan kepadanya.

( .Sffeaii. Pengolahan Data, raeapunyai tugae :

% a» Msnyelenggarakaa pencatatan dan Pengumpulan Data ;

b. MEnyelenggarakan Peagöiahan dan Analiaa Data j

e* ten^lejigga^'akan Penyimpanaa dan Penyajian Data«

Smtaaai dan Felaporan «eapayai tugas :

:*y. Ifenyelenggarakan Pe&elaahaa dan Penilaian Pelaksanaan Proyek ;

b. yenyelenggarakan kegiatan pengumpalan dan meng^lah laporan P£

laksaaaan Proyek . •

Bagian Kelima

Sub Dinas Bina Produkai

/ Paaal 16.

Dina* Bina Produkai mempunyai tugaa melaksànakan sebagian tugas

Linae Petemakan dibidang pembinaan Produksi Temak ber-

kébijakaanaan Tehnik Khusus yang ditetapkan oleh Kepala Dinas

i^uk léáai aiialiaíi ai

PaaaX 17*

' iL/

si yaag

il 16« Sub Dinas Bina Produk

tarnak dan Pengoiaaan ha*

Pasal 18.

Sub Dinas Bina Produksi terdiri dari :

1. Seksi Pembibitah ;

2. Seksi Makanan Ternak ;

3. Seksi Pengolahari Hasil Ternak.

Pasal 19.

Cit Seksi Pembibitan mempunyai tugas :

a. Meriyelenegarajan penelitian dan Bimhingan Üsaha Pembibitan Ternakj

b . Menyelenggarakan Pembinaan Sumber biblt Ternak serta meningkatkan

mutu Ternak .

oeksi Makanan Ternak mempunyai tugas :

a. Menyelenggarakan Bimbingan,* Penggunaan dan peningkatan mutu makan

an ternak ;

b . Menyiapkan Pedoman pembinaan dibidang pengusahaan makanan Ternak

hijauan dan konsentrat. .

( 3^Séksi Pengolahan Hasil Ternak mempunyai'tugas i

^ a. Menyelenggarakanpeningkatan mutu Pengolahan Hasil Ternak potong/

Perah dan Hasil Ikutannya;

b.Wenyelenggarakah Peningkatan Mutu Pengolahan Hasil Ternak ünggas

dan Hasil Ikutarinyá.

Bagian Keenam

Sub Dinas Bina Sarana Usaba Peternakan

Pasal 20.

Sub Dinas Bina ¿arana Usaha Peternakan mempunyai tugas mélaksanakan

sebagian tugas pokok ^epala Dinas Peternakan dibidang Pembinaan Sarana

Usaha Peternakan berdasarkan kebijaksanaan Tehnis yang ditetapkan oleh Aepala Dinas Peternakan.

Pasal 21.

Untuk mélaksanakan tugas tersebut pada pasal 20. 3ub Dinas Bina Sarana

Usaha Peternakan mempunyai fungsi mélaksanakan kegiatan-kegiatan dibi-*

dang Sarana Usaha Pengembangan Perusahaan Peternakan, Perizinan Usaha

Pengembangan Pemasaran dan Dana Usaha Peternakan / Perkreditan.

. Pasal 22,

Sub Dinas Bina Sarana Usaha Peternakan terdiri dari :

1* Seksi Pengembangan dan Perizinan ;

2> Seksi Pemasaran }

3. 3eksx .,...«.....«.....•*

3. Seksi Perkreditan.

Pasal 23.

(lì Seksì Pengembangan dan Perizinan mempunyai tugas :

a. Menyelenggarakan bimbingan dibidang Pengembangan Perusahaan Peter

nakan ;

b . Menyelenggarakan Pemberian Perizinan Usaha dibidang Peternakan.

(2) Seksi Pemasaran mempunyai tugas :

a. Menyelenggarakan Penelitian, bimbingan SaranarFsoftangkutan Ternak;

b. Menyelenggarakan Penelitian, bimbingan dan Perizinan Pemasaran

Ternak.

(3) Seksi Perkreditaa mempunyai tugas :

a. Menyelenggarakan analisa/ pelaksanaan ponananam Modal Balara Negé

ri dan Iuar Negeri j

b . Menyeienggarakàn Pene lit ian dan Bimbingan bági Péngusaha Péteme,

kan üntuk mempferoleh Kredit dari Instane i yang berwenang.

: Pasal 24«

Sub Binas Kesehatan Hewan mempunyai tugas mélaksanakan sebagian tugas

.Kepala Dinas Peternakan dibidang Kesehatan Hewan berdasarkan kebijak-

sanaan tennis yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Peternakan.

Padal 25. ,

Untuk mélaksanakan tugas terse but pada pasal 24, Sub Dinas Kesehatan

Hewan mempunyai fungsi mélaksanakan kegiatan-kegiatan dibidang Penang­

gulangan, Pemberantasan/ Pencegahan penyakit Hewan dan Kesehatan Masya

rakat Veteriner.

Pasal 26.

Sub Dinas Kesehatáh Hewan terdiri dari :

1. Seksi penanggulangan wabah ;

2. Seksi Pemberantasan dan Pencegahan' penyakit j 3. Seksi Maayarakat Veteriner.

Pasal 2?.

yíX Seksi Penanggulangan Viabah mempunyai tugas :

a. i4enyelenggarakan pemberantasan wabah j

b . ífenyelenggarakan Perumusan Penanggulangan wabah dan penyusunan

pedoman Kesehatan Hewan.

Seksi Pemberantasan. Penyakit mempunyai tugas :

a, Menyelenggarakan pengahatan penyakit hewan : Bakteri al, Virus ,

dan Parasit, Gangguan Phsycqjogis dan Gangguan Reproduksi j-

b« MenTOlafifiggarakaa.««.

- 9 -

k.b. Menyelenggarakan peilcegahari dan pemberantasan penyakit hewan -.

3.» Seksi Kesehatan Masyarákat Veteriner mempunyai tugas :

a. Menyelenggarakan pengawasan terhadap bahan makanan asal hewan

dan perlindungan hevian ;

b , Menyelenggarakan pemberantasan penyakit 2oonosa dan Pemblnaan

Sanitasi lingkungahi

Bàgian Kedelapan

Sub Dinas Penyuluhan

Paaaì 28.

Sub Dinas Penyuluhan mempunyai tugàs melaksanakan sebagian tugas pokok

Kejiala Dinas Peternakan dibidang Peternakan berdasaradcan kebijaksanaan

tehnis yang ditetàpkan oleh Kepala Dinas Peternakan.

Pasal 29.

Untuk melaksanakan tugas tersebut paia pasal 28* Sub Dinas Penyuluhan

mempunyai fuhgai melaksanakan kegiatan-kegiatan dibidang informasi,

penyelenggaraan pendidikan, latinan dan penyuluhan;

£aaal 30¡

Sub Dinas Penyuluhan terdiri dari :

1. Seksi Informasi ;

2. Seksi Penyelenggaraan Pendidikan dan Latinan j

3. Seksi Franata.

Pasal 31.

ü $ Seksi Informasi mempunyai tugas :

a. Menyiapkan dan menyebarkan Informasi tentane perkembangan Peter­

nakan ;

b. Menyelenggarakan Dokomentasi kegiatan dibidang Peternakan ;

(2) Seksi Penyelenggaraan Pendidikan dan Latihan mempunyai tugas :

a. Menyelensgarakan Kursus, latihan Kerá&> Demonstrasi di ¿apangan

mengenai bidang Peternakan j

b . ^nyusuB* mengatur dan melaksanakan aiaran Pedesaan.

(3) Seksi Pranata mempunyai tugas :

Pangadaan áarana dan Fasilitas untuk Penyuluhan.

B A B IV •...*••:•««.-*.-»•

- 10 -

B,Á5 g

. CABAIJG DBIAS FETSEIASAtf

Pembantulean, Kedudukan, Tugas Polio!; dan Pungsi.

• Bagian Pertama

Pembentukan dan Kedudukan

Pasal 32

1. Membentuk Cabang Dinas Peternalcan ;

2. Cabang Dinas tersebut berkedudukan sebagai unsur polaksana Dinas -Peternalcan.

3. Cabang Djnas tersebut dipimpin oloh seorang Kopala Cabang Dinas PQ^ ternakan yang langsung berada dibawaa dan bertanggung jawab l:er>ada

yrttfiittv fJtAOvi -

Tugas Fókok

Pasal 33. Cabang Dinas Poteanalcan' tígnpuñyai tugas ocüaksanakan tugas pokok Dinas

Peternalcan dibidang Peternalcan sesuai kebijaksanaan Kepala Dinas Peter,

nalcan.

Dagian XetLga

Fung3i

Pasal 34

Untuk menyelenggar alean tugas tersebut pada pasal 33» Cabang Dinas Peter.

nalcan iaenpunyai f ungsi : T

a. Pelaksanaan-segala tugas dan Uewenang Dinas Peternalcan diwilayah Da-

erali masing-nasing.;

b, Pelaporan hal-hal yang dipandang perlu kepada Kepala Dinas Peternalcan

• gana mendapatkan petunjuk dan peldcsanaan lebili lanjut.

L A B 7

Unit Peíales anaan Telcnis

Pembentulcan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fuiigsi

Bagian Pertana

Pembentulcan dan Kedudulcan

Pasal 35

1. Membentuk Unit Polalcsana Telcnis Dinas Peternalcan ;

2. Unit Pelalcsana Telcnis tersehut berkedudukan sebagai unsur pelalcsana? 3. Unit Pelalcsana Tekais tersebut, langsung berada dibawah dan berfcangr*

gung•'jawab kepada Kepala Dinas Petemakan.N >», . -ri, *.

- 1 1 -

Bagian Kedua

Tugas Pokok

Pasal 36 •< ' . . . . . .

Untuk Pelaksanaan Téhnis Dinas Peternalcan nenpunyai tugas nenbantu Kepa.

la" Dinas Peternakan dalan nelaksanakan kegiatan-kegiatan dibickaag Labo-

ratorium Kesehatan Hotfan, dan Inseminasi bua tan, Peabibitan Ternak dan

Makanan Ternak.

Bagian Ke.tiga

Fungsi .

Pásala 37 Dalan molaica anakan Tugas Pokok tersebut pada pasal 36, Unit Pelalcsanaan

Tebms nenpunyai fungsi-:

á. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan dibidang Diagnostilc •flft¡tacP<SV*tóÍ \ b. Penberian Saran-saran dalan penberantasan/penoegahan penyakit ;

o. Pelaksanaaa kegiatan-kegiatan operazioni! dan penbinaan wi.1 ayah Ihse

ninasi, Pencatatan dan pengawasan Inseninasi ;

d. Pelaksanaan kegiatan operasionil di Bidang Produksi M b i t tornale dan

nakanan ternak.

B A B VI

TATA KERJA

Pasal 3S Dalan- nelalcsanakan tugasnya Kepala Dinas Peternalcan, Kepala Bagian Tata

üsaha, Kepala Sub Dinas, Kepala Cabang Dinas, Kepala Unit Pelalcsana Teh

nis, • Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi wajib neneraplcan prinsip Koordi

nasi, Integrasi dan Sinlcronisasi baile dalan lingleungan nasing-masing

satuan Organisasi naupun an tara satuan Organisasi dengan -tugas polcóle

yang telali ditetaplean.

Pasal 39 • • Setiap Pinpinan Organisasi bertanggungT jáwab ^

gákah bawaliannya dan wajib nenberi binbingan serta petunjuk-petunjuk.

Pasal ¿fi - •

Setiap Pinpinan Organisasi wajib nengilcuti dan nenatuhi petunj ulc-petun-

juk dan bertanggung jawab kepada atas an langsungnya nasing-«aasin{r serta

nenyanpailcan laporan tepat pada walctunya.

Pasal Al

Setiap laporan yang di terina oleh satuan Organisasi wajib di oían dan djl

pergunalean sebagai baban untulc nenyusun laporan l e M h lanjut.

Pasal 42

Dalan pelaksanaan tugas setiap Pinpinan Satuan Organisasi dalan rangka pan

berian biabingan kep¿ula bawahannya nengadakan rapat berkala.

Pasal 43

Balan pelaksanaan tugas antafa Dinas Pctemakan dan Instaási Vertcíkal yang

urusannya sejenis wajib diselenggarakan atas dasár hubungan fungsionil de

ngan cara yang Sebaik-bailcnya.

r B A B vxr

XETEtJTOAH LAIH-LAIiJ

Pasal 44"

Hal-hal yang belun diatur dalan Per aturan Daerah ini, akan diatur lebih lan

jut dengan Keputusan Gubernur Kepala Daerali.

B A B VIII

KETEMTUA1I PaiUTüP

Pasal 45

(1) Peraturan Daerah ini nulai berlaku pada tanggal diundanglcan.

(2) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, naka segala Peraturan yang ter dahulu yang nengatur Peribentukan, susunan organisasi dan tata kerja da

ri Dinas Peternakan, dinyatakan tidak berlaku lagi.

:J B U H U DAERAH TEJGKAT I i. TIMOR

Kupang, 12 JtíUL 1978 GUBERHÜR KEPALA DAERAH TEIGKAT I

I^ÍSA-«GG¿RA TIMOR,'

. A..BEH MB0If HPH ) .«

Tifi

B I S A H K A N ra lfratarl D*1»B Negtrl

m¡m¿£.m A T A S EHATURAIÍ DASRAH P R O P I H S I

DAERAE TETGKAT I IIU3A T3ÍGGARÁ TIMUE

IÍOMQR : 10 TAIITII 1978

THHTANG

mmmsmt, SUSUMAM ORGAIIISAST D A N T A T A K H R J A

DEJAS P2ISEETAKAE PR0PET3I DAERAII TETGKAT I

ÍÍIJ3A TKTGGARA TJMÜR

Sebagai tindalc lanjut dari pada Surat llcnteri Pertanian tanggal

16 Maret 1971 Honor H8^pts/0RG/3/l971 tentang Tugas ,Pokok, Piepinan •

serta. Sus unan Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jenderal Peternakap,

naka telah ditetapkan Keputusan Gubernur Kepala Daerali Propinsi Husa -

Tenggara Timpr Honor 79 tahun 1974 tentang Susunan. Organisasi dan lata

Kerja Dinas Pcternakan Propinsi Husa Tenggara Timur yang sekali gus man

oabtrb Surat Keputusan Inspektur Kepala Dinas Peternakan Iropihsi Husa -

Tenggara Timur atas nana Gubernur Kepala, Daerah Propinsi Ilusa Tenggara

Tinur tonggal 1 April 1973 Honor 4AlU-aA973 tentang Susunan 0rgani3a si, Bidang Tugas Pinpinan serta Taása Kerja Inspektorat Dinas Peternakan

Propinsi Ilusa Tenggara Timur, yang tidak aesuai lagi dengan penyelengga, .'•

rarzt Pemerintahan dan Penbangunan dowasa ini.

Bahwa dalas, rangka peningkatan kolanoarañ ponyelenggaraan Ponerin

tahan dan • penbangunan aorta' berdaya guna clan berhasil guna sesuai dengan

perkenbangan Penerintahan dan pembangunán malea oleh Itenteri Dalan Hogeri

.dikoluarkan Keputusan Ménteri Dalan Hogeri Honor 363 Tahun 1977 tentang

Pedonan Penbentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerali dan

Keputusan Menteri Pertanian lionor 190,-Kpts/ORG.'5' Taliun 1975 serta nongi

kuti pula liasü rapat Direktorat Jenderal Peternakan 3eluruli Indonesia

dalan bulan januari 1973 di Jakarta sebagai pelaksanaan lebih lanjut

atas .pasál 49 ayat (2) ündáng-undang- Dasar Honor 5 Tahun 1974 tentang Pokolc-pokok Pemerintahan di Daerali, malea dianggap perlu nenotapkan Per- ,

aturan Daerali Propinsi Daerali Tingkat I Husa Tenggara Tinur Homo ......

• Taliun 1978 tentang Penbentukan,. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas

Peternakan Propinsi Daerali Tingkat I Husa Tenggara Tinur.

*• 14

H . , ESJIJ3IASAII PASAL DEMI PASAL : • • *i i i P • : » • ' I * * * .

Paaal 1 i Oukup jalas.

Pas al 2 i dukup jelas,

Pasal 3. t cukup jelas;

Pasal 4 s/d pasal 24 * Cukup jelas,

Pasal 25s/d pasal 27 * » Kodchaiah Madyarakat Veteriner. «

Yang dimaksud dengan Kesehatan Veteriner ialah segala usaha

dan tindakan yaag diperlukan untuk kepentingan pemelHiaraan

kesehatan dan ketenteranan hathin sorta menjatnin nasyarakat

terhadap l aliaya penularan penyakit yang ber as al daBi tern al:

dan has il iloitannya.

Pasal 27 ayat (3)b, : Tang diriaksud dengan penyakit Zonosa ialah :

Penyakit yang dapa.t nenular dari hewan kepada menusia atau

sebaliknya.

Yang dinaksud dengan Pembinaan Sani tasi lingkungan ialah :

Penbinadn terhadap kebersihan lingkungan.

Pasal ' 28 s/d pasal 43 : Cukup jelas.

Pasal 44 : * Yang dinaksud dengan hal-hal lain yang bclun diatur adalah

antara lain susunan Organisasi dan Tata Kerja, Cabang Dinas

dan Unit Pelaksana Tekni's dari Dinas Peternakan.