FST MMR UMY.rtf

download FST MMR UMY.rtf

If you can't read please download the document

Transcript of FST MMR UMY.rtf

TUGAS MANAJEMEN

LAPORAN FIELD SITE TEACHING

RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II

Disusun oleh:

FAUZIYYAH ARDILLA

20141030055

MAGISTER MANAJEMEN RUMAH SAKIT

FAKULTAS KEDOKTERAN & ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2014

PENDAHULUAN

Menurut UU No 44 tahun 1909 tentang Rumah Sakit (RS) adalah sebuah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 983/MenKes/SK/XI/1992, rumah sakit merupakan suatu unit yang mempunyai organisasi teratur, tempat pencegahan dan penyembuhan penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan penderita yang dilakukan secara multidisiplin oleh berbagai kelompok profesional terdidik dan terlatih, yang menggunakan prasarana dan sarana fisik.

Rumah Sakit ( hospital ) adalah sebuah institusi pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Atas banyaknya sumber daya manusia yang berada di dalam rumah sakit, maka diperlukan suatu manajemen rumah sakit yang baik. Tujuan dari mengorganisir sumber daya manusia dalam menjalankan fungsinya adalah :

Menghasilkan kinerja yang baikProduktif dan berkomitmenDapat memberikan keuntunganOrganisasi mudah dalam mencapai tujuan

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II adalah rumah sakit swasta kelas C. Rumah sakit ini mampu memberikan pelayanan kedokeran spesialis terbatas. Merupakan amal usaha milik Muhammadiyah yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan. Didirikan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Bantul pada tahun 1966. Falsafah RS PKU Muhammadiyah Bantul merupakan perwujudan dari ilmu, iman dan amal sholih. Visinya adalah mewujudkan Rumah Sakit Islami yang mempunyai keunggulan kompetitif global dan menjadi kebanggaan umat. Sedangkan misi rumah sakit ini adalah berdakwah melalui pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan mengutamakan peningkatan kepuasan pelanggan serta peduli pada kaum dhuafa.

RS PKU Muhammadiyah Bantul memiliki total ketenagaan di rumah sakit sebanyak 424 orang, meliputi 15 orang dokter umum, 49 orang dokter spesialis, 5 orang dokter gigi, 149 orang perawat, 25 orang bidan, 4 orang apoteker, 1 orang ahli gizi, 176 orang tenaga kerja lain. Pelayanan rawat jalan RS PKU Muhammadiyah Bantul meliputi Tumbuh Kembang Anak, Spesialis Kandungan, Poli Bidan, Poli Gigi, Spesialis Kulit Dan Kelamin, Spesialis Syaraf, EEG, Spesialis Bedah Umum, Spesialis Bedah Anak, Spesialis Bedah Digestive, Spesialis Bedah Mulut, Spesialis Bedah Orthopedi, Spesialis THT, Spesialis Bedah Thorax, Spesialis Mata, Spesialis Urologi, Spesialis Dalam, Fisioterapi, Spesialis Jiwa, Konsultasi Gizi, Kosmetik Medik, Radiologi, dan Endoscopy . Instalasi Penunjang Medis yang tersedia adalah Pelayanan Rekam Medik, Pelayanan Farmasi 24 jam, Pelayanan Laboratorium Klinik 24 jam, USG 3 D, Pelayanan General Medical Check Up dan Bebas Narkoba, Pelayanan Ambulance 118 dan Disaster Medic Committee (DMC), Pelayanan Operasi, Laparoscopy, Pelayanan Kamar Bersalin, dan Home Care.

PEMBAHASAN

Susunan kepemilikan yang bertanggung jawab pada RS PKU Muhammadiyah Bantul ini diawali dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebagai governing board tertinggi. Dari pimpinan pusat, akan turun ke pimpinan wilayah Yogyakarta, kemudian pimpinan daerah Bantul yang memiliki beberapa amal usaha, salah satunya adalah RS PKU Muhammadiyah Bantul.

Dengan majunya teknologi dan perkembangan sosial media, sering kali kita mengecam Rumah Sakit yang kelihatan lelet dalam menghadapi setiap kasus yang datang. Dalam buku Manajemen karangan David Downey dan Steven P. Erickson mendefinisikan bahwasanya sering permasalahan dalam badan usaha berada di manajemennya, bukan sumber daya manusianya. Manajemen adalah suatu seni untuk mencapai hasil yang diinginkan secara gemilang dengan sumberdaya yang tersedia bagi organisasi. Lebih lanjut bahwa terdapat 3 poin penting dalam definisi manajemen. Yang pertama adalah manusia yang melaksanakan manajemen. Yang kedua adalah seni, sebab manajemen adalah seni bukan ilmu. Dan kata poin ketiga adalah berhasil. Karena setiap manajem yang baik harus berhasil memenuhi sasaran atau hasil yang diinginkan. Dalam buku tersebut dijelaskan adanya pemikiran aliran yang melukiskan manajemen sebagai 5P (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian dan pengorganisasian).

Perencanaan (planning)

Suatu tahap awal produsen atau perusahaan untuk melakukan usaha, sehingga usaha dapat berjalan dengan lancar dan terstruktur. Ketika pada tahap ini tidak dilakukan maka perusahaan akan merasa kesulitan untuk menentukan target usaha kedepannya.

Pengorganisasian (organizing)

Pada tahap ini, perusahaan atau produsen melakukan pengelompokan hal-hal yang berhubungan dengan usahanya.

Penyusunan personalia (staffing).

Penyusunan personalia sangat diperlukan pada suatu usaha karena dapat memudahkan pengawas untuk melakukan pengontrolan. Penyusunan personalia merupakan pembagian tugas-tugas sesuai dengan keahlian yang dimiliki.

Pengarahan dan kepemimpinan (leading)

Pengarahan dan kepemimpinan yang bertujuan untuk memonitor jalannya suatu usaha. Serta sebagai pengambil keputusan untuk kemajuan usaha yang sedang dijalankan.

Pengawasan (controlling)

Sistem pengarahan yang dilakukan untuk mengawasi usaha, dari kinerja tenaga kerja maupun yang lain yang mencakup ruang lingkup usaha tersebut. Atas dasar 5 P inilah manajemen RS PKU Muhammadiyah dijalankan.

Ada dua pendekatan yang digunakan untuk mengorganisir sumber daya informasi (SDI) di RS PKU Muhammadiyah Bantul, yaitu

Pendekatan Fungsional Hirarki (Berjenjang)

a. Manajer pada tingkat tertinggi hirarki organisasi , seperti direktur dan para wakil direktur, sering disebut berada pada tingkat perencanaan strategis. Bertanggung jawab atas pengelolaan organisasi secara keseluruhan. Menetapkan arah kebijaksanaan, membuat rencana dan sasaran jangka panjang, merumuskan strategi, menyusun prosedur operasional organisasi secara umum, serta menetapkan pedoman interaksi organisasi dengan lingkungannya. Jadi, manajer tingkat atas memerlukan informasi berupa ringkasan dari seluruh transaksi yang terjadi dalam periode waktu tertentu. Informasi dapat disajikan dalam bentuk tabel atau grafik, yang penting berupa informasi global dari seluruh transaksi yang terjadi.

b. Manajer tingkat menengah, mencakup manajer wilayah, direktur produk dan kepala divisi, berada pada tingkat pengendalian manajemen. Bertanggung jawab atas pengelolaan organisasi berdasarkan departementalisasi, wilayah, produk atau divisi. Merumuskan rencana dan sasaran operasional jangka menengah, merumuskan strategi, menyusun prosedur, melakukan pengendalian dan membuat keputusan operasional berdasarkan lingkup tanggung jawabnya. Jadi, manajer tingkat menengah memerlukan informasi berdasarkan divisinya. Khusus untuk departemen persediaan barang, manajer membutuhkan informasi rinci tentang produk yang laris (misalnya jenis obat hipertensi emergency) sehingga dapat dibuat perencanaan yang matang untuk menjamin persediaan produk tersebut.

3. Manajer tingkat bawah, mencakup kepala departemen, supervisor, pimpinan proyek, berada pada manajemen tingkat pengendalian operasional. Bertanggung jawab atas pelaksanaan rencana dan sasaran operasional, membuat keputusan jangka pendek berdasarkan arah kebijakan, prosedur dan pedoman yang telah ditetapkan, serta mengendalikan transaksi harian. Jadi manajer tingkat ini membutuhkan informasi rinci dari pergerakan setiap transaksi agar dapat melakukan control terhadap proses tersebut.

Manfaat pendekatan fungsional hierarki adalah (1) Organisasi menjadi lebih efisien/ sederhana (2) Organisasi mengelompokkan ahli yg memiliki latar belakang yang sama (3) Organisasi menerapkan pengendalian ketat.

Pendekatan Kepemilikan Sistem (Cross Functional System)

Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan esensial yang bertujuan untuk meningkatkan, memelihara serta memperbaiki derajat kesehatan bagi masyarakat. Rumah Sakit yang menerapkan pendekatan Kepemilikan Sistem tujuannya adalah pelayanan customer atau pasien.

Ada dua faktor yang menyebabkan dibutuhkan cross-functional team, yaitu:

Perlunya Organisasi Berorientasi ke Sistem

Manajemen memerlukan pendekatan baru dalam pengorganisasian sumber daya manusia agar mampu memfokuskan perhatian seluruh personel organisasi dalam menghasilkan value bagi customers. Melalui Cross-functional approach, organisasi diorientasikan ke sistem yang digunakan untuk menghasilkan value bagi customer. Orientasi seperti ini menyebabkan perusahaan radikal dalam cara manajemen mengorganisasi sumber daya manusia. Sumber daya manusia diorganisasi ke dalam cross-functional team. Tim ini bekerja melalui sistem untuk pemuasan kebutuhan customer.

Tim kesehatan jika diterapkan di Rumah Sakit berarti sekelompok orang yang berasal dari berbagai fungsi atau disiplin dalam organisasi, berusaha bersama-sama mewujudkan tujuan tim, yaitu kepuasan bagi pasien. Tim Kesehatan ini beranggotakan berbagai personil yang memiliki keahlian tertentu dibidangnya.

Pandangan Bahwa Organisasi Sebagai Suatu Tim

Organisasi dapat dipandang dari dua sudut pandang: (1) sebagai kumpulan berbagai fungsi yang terpisah, atau (2) sebagai suatu sistem. Pandangan sistem menggambarkan organisasi sebagai suatu sistem terbuka yang berinteraksi dengan lingkungannya melalui arus kerja yang terdiri dari masukan, konversi, dan keluaran.

Gambar 1. Struktur Organisasi RS PKU Muhammadiyah Bantul 2011

KESIMPULAN

Dari hasil Field Site Teaching di RS PKU Muhammadiyah Bantul ini, saya menyimpulkan bahwa:

Proses manajemen strategi akan memberikan hasil keputusan terbaik dikarenakan adanya interaksi kelompok sehingga bisa mengumpulkan berbagai strategi yang lebih besar

Keterlibatan tenaga kerja di dalam formulasi strategi akan dapat memperbaiki pengertian mereka atas penghargaan produktivitas didalam setiap perencanaan strategi dan dengan demikian dapat mempertinggi motivasi kerja mereka

Adanya pendekatan yang digunakan untuk mengorganisir sumber daya informasi (SDI) akan menciptakan kerangka kerja untuk komunikasi internal diantara staf.