Freeport 3z

download Freeport 3z

of 20

Transcript of Freeport 3z

  • 7/25/2019 Freeport 3z

    1/20

    KASUS FREEPORT.3 Juni 2013 pukul 5:54

    AMERICA BUILD FROM PAPUA GOLD [NEGARA AMERIKA

    DIBANGUN DARI EMAS PAPUA]

    Freeport adalah pertambangan emas terbesar di dunia! Namun

    termurah dalam biaya operasionalnya. Sebagian kebesaran dan

    kemegahan Amerika sekarang ini adalah hasil perampokan resmi

    mereka atas gunung emas di Papua tersebut. Freeport banyak

    berjasa bagi segelintir pejabat negeri ini, para jenderal dan juga para

    politisi busuk, yang bisa menikmati hidup dengan bergelimang harta

    dengan memiskinkan bangsa ini. Mereka ini tidak lebih baik daripada

    seekor lintah!

    Akhir tahun 1996, sebuah tulisan bagus oleh Lisa Pease yang dimuat

    dalam majalah Probe. Tulisan ini juga disimpan dalam National

    Archive di Washington DC. Judul tulisan tersebut adalah JFK,

    Indonesia, CIA and Freeport.

    Walau dominasi Freeport atas gunung emas di Papua dimulai sejak

    tahun 1967, namun kiprahnya di negeri ini sudah dimulai beberapatahun sebelumnya. Dalam tulisannya, Lisa Pease mendapatkan

    temuan jika Freeport Sulphur, demikian nama perusahaan itu

    awalnya, nyaris bangrut berkeping-keping ketika terjadi pergantian

    kekuasaan di Kuba tahun 1959.

    Saat itu Fidel Castro berhasil menghancurkan rezim diktator Batista.

    Oleh Castro, seluruh perusahaan asing di negeri itu

    dinasionalisasikan. Freeport Sulphur yang baru saja hendakmelakukan pengapalan nikel produksi perdananya terkena imbasnya.

    Ketegangan terjadi. Menurut Lisa Pease, berkali-kali CEO Freeport

    Sulphur merencanakan upaya pembunuhan terhadap Castro, namun

    berkali-kali pula menemui kegagalan.

    Ditengah situasi yang penuh ketidakpastian, pada Agustus 1959,

    Forbes Wilson yang menjabat sebagai Direktur Freeport Sulphur

    melakukan pertemuan dengan Direktur pelaksana East BorneoCompany, Jan van Gruisen. Dalam pertemuan itu Gruisen bercerita

    https://id-id.facebook.com/notes/mat-kasdut/kasus-freeport/311014375698904https://id-id.facebook.com/notes/mat-kasdut/kasus-freeport/311014375698904
  • 7/25/2019 Freeport 3z

    2/20

    jika dirinya menemukan sebuah laporan penelitian atas Gunung

    Ersberg (Gunung Tembaga) di Irian Barat yang ditulis Jean Jaques

    Dozy di tahun 1936. Uniknya, laporan itu sebenarnya sudah dianggap

    tidak berguna dan tersimpan selama bertahun-tahun begitu saja diperpustakaan Belanda. Van Gruisen tertarik dengan laporan

    penelitian yang sudah berdebu itu dan membacanya.

    Dengan berapi-api, Van Gruisen bercerita kepada pemimpin Freeport

    Sulphur itu jika selain memaparkan tentang keindahan alamnya, Jean

    Jaques Dozy juga menulis tentang kekayaan alamnya yang begitu

    melimpah. Tidak seperti wilayah lainnya diseluruh dunia, maka

    kandungan biji tembaga yang ada disekujur tubuh Gunung Ersberg ituterhampar di atas permukaan tanah, jadi tidak tersembunyi di dalam

    tanah. Mendengar hal itu, Wilson sangat antusias dan segera

    melakukan perjalanan ke Irian Barat untuk mengecek kebenaran

    cerita itu. Di dalam benaknya, jika kisah laporan ini benar, maka

    perusahaannya akan bisa bangkit kembali dan selamat dari

    kebangkrutan yang sudah di depan mata.

    Selama beberapa bulan, Forbes Wilson melakukan survey dengan

    seksama atas Gunung Ersberg dan juga wilayah sekitarnya.

    Penelitiannya ini kelak ditulisnya dalam sebuah buku berjudul The

    Conquest of Cooper Mountain. Wilson menyebut gunung tersebut

    sebagai harta karun terbesar yang untuk memperolehnya tidak perlu

    menyelam lagi karena semua harta karun itu telah terhampar di

    permukaan tanah. Dari udara, tanah disekujur gunung tersebut

    berkilauan ditimpa sinar matahari.

    Wilson juga mendapatkan temuan yang nyaris membuatnya gila.

    Karena selain dipenuhi bijih tembaga, gunung tersebut ternyata juga

    dipenuhi bijih emas dan perak!! Menurut Wilson, seharusnya gunung

    tersebut diberi nama GOLD MOUNTAIN, bukan Gunung Tembaga.

    Sebagai seorang pakar pertambangan, Wilson memperkirakan jika

    Freeport akan untung besar dalam waktu tiga tahun sudah kembali

    modal. Pimpinan Freeport Sulphur ini pun bergerak dengan cepat.

  • 7/25/2019 Freeport 3z

    3/20

    Pada 1 Februari 1960, Freeport Sulphur meneken kerjasama dengan

    East Borneo Company untuk mengeksplorasi gunung tersebut.

    Namun lagi-lagi Freeport Sulphur mengalami kenyataan yang hampir

    sama dengan yang pernah dialaminya di Kuba. Perubahan eskalasipolitik atas tanah Irian Barat tengah mengancam. Hubungan

    Indonesia dan Belanda telah memanas dan Soekarno malah mulai

    menerjunkan pasukannya di Irian Barat.

    Tadinya Wilson ingin meminta bantuan kepada Presiden AS John

    Fitzgerald Kennedy agar mendinginkan Irian Barat. Namun ironisnya,

    JFK malah spertinya mendukung Soekarno. Kennedy mengancam

    Belanda, akan menghentikan bantuan Marshall Plan jika ngototmempertahankan Irian Barat. Belanda yang saat itu memerlukan

    bantuan dana segar untuk membangun kembali negerinya dari puing-

    puing kehancuran akibat Perang Dunia II terpaksa mengalah dan

    mundur dari Irian Barat.

    Ketika itu sepertinya Belanda tidak tahu jika Gunung Ersberg

    sesungguhnya mengandung banyak emas, bukan tembaga. Sebab

    jika saja Belanda mengetahui fakta sesungguhnya, maka nilai

    bantuan Marshall Plan yang diterimanya dari AS tidak ada apa-

    apanya dibanding nilai emas yang ada di gunung tersebut.

    Dampak dari sikap Belanda untuk mundur dari Irian Barat

    menyebabkan perjanjian kerjasama dengan East Borneo Company

    mentah kembali. Para pemimpin Freeport jelas marah besar. Apalagi

    mendengar Kennedy akan menyiapkan paket bantuan ekonomi

    kepada Indonesia sebesar 11 juta AS dengan melibatkan IMF dan

    Bank Dunia. Semua ini jelas harus dihentikan!

    Segalanya berubah seratus delapan puluh derajat ketika Presiden

    Kennedy tewas ditembak pada 22 November 1963. Banyak kalangan

    menyatakan penembakan Kennedy merupakan sebuah konspirasi

    besar menyangkut kepentingan kaum Globalis yang hendak

    mempertahankan hegemoninya atas kebijakan politik di Amerika.

    Presiden Johnson yang menggantikan Kennedy mengambil sikap

    yang bertolak belakang dengan pendahulunya. Johnson malah

  • 7/25/2019 Freeport 3z

    4/20

    mengurangi bantuan ekonomi kepada Indonesia, kecuali kepada

    militernya. Salah seorang tokoh di belakang keberhasilan Johnson,

    termasuk dalam kampanye pemilihan presiden AS tahun 1964, adalah

    Augustus C.Long, salah seorang anggota dewan direksi Freeport.Tokoh yang satu ini memang punya kepentingan besar atas

    Indonesia. Selain kaitannya dengan Freeport, Long juga memimpin

    Texaco, yang membawahi Caltex (patungan dengan Standard Oil of

    California). Soekarno pada tahun 1961 memutuskan kebijakan baru

    kontrak perminyakan yang mengharuskan 60persen labanya

    diserahkan kepada pemerintah Indonesia. Caltex sebagai salah satu

    dari tiga operator perminyakan di Indonesia jelas sangat terpukul olehkebijakan Soekarno ini.

    Augustus C.Long amat marah terhadap Soekarno dan amat

    berkepentingan agar orang ini disingkirkan secepatnya.

    Mungkin suatu kebetulan yang ajaib. Augustus C.Long juga aktif di

    Presbysterian Hospital di NY dimana dia pernah dua kali menjadi

    presidennya (1961-1962). Sudah bukan rahasia umum lagi jika tempat

    ini merupakan salah satu simpul pertemuan tokoh CIA.

    Lisa Pease dengan cermat menelusuri riwayat kehidupan tokoh ini.

    Antara tahun 1964 sampai 1970, Long pensiun sementara sebagai

    pemimpin Texaco. Apa saja yang dilakukan orang ini dalam masa itu

    yang di Indonesia dikenal sebagai masa yang paling krusial.

    Pease mendapatkan data jika pada Maret 1965, Augustus C.Long

    terpilih sebagai Direktur Chemical Bank, salah satu perusahaan

    Rockefeller. Augustus 1965, Long diangkat menjadi anggota dewan

    penasehat intelejen kepresidenan AS untuk masalah luar negeri.

    Badan ini memiliki pengaruh sangat besar untuk menentukan operasi

    rahasia AS di Negara-negara tertentu. Long diyakini salah satu tokoh

    yang merancang kudeta terhadap Soekarno, yang dilakukan AS

    dengan menggerakkan sejumlah perwira Angkatan Darat yang

    disebutnya sebagai Our Local Army Friend.

    Salah satu bukti sebuah telegram rahasia Cinpac 342, 21 Januari

    1965, pukul 21.48, yang menyatakan jika kelompok Jendral Suharto

  • 7/25/2019 Freeport 3z

    5/20

    akan mendesak angkatan darat agar mengambil-alih kekuasaan

    tanpa menunggu Soekarno berhalangan. Mantan pejabat CIA Ralph

    Mc Gehee juga pernah bersaksi jika hal itu benar adanya.

    Awal November 1965, satu bulan setelah tragedi terbunuhnyasejumlah perwira loyalis Soekarno, Forbes Wilson mendapat telpon

    dari Ketua Dewan Direktur Freeport, Langbourne Williams, yang

    menanyakan apakah Freeport sudah siap mengekplorasi gunung

    emas di Irian Barat. Wilson jelas kaget. Ketika itu Soekarno masih sah

    sebagai presiden Indonesia bahkan hingga 1967, lalu darimana

    Williams yakin gunung emas di Irian Barat akan jatuh ke tangan

    Freeport?Lisa Pease mendapatkan jawabannya. Para petinggi Freeport ternyata

    sudah mempunyai kontak dengan tokoh penting di dalam lingkaran

    elit Indonesia. Mereka adalah Menteri Pertambangan dan

    Perminyakan Ibnu Soetowo dan Julius Tahija. Orang yang terakhir ini

    berperan sebagai penghubung antara Ibnu Soetowo dengan Freeport.

    Ibnu Soetowo sendiri sangat berpengaruh di dalam angkatan darat

    karena dialah yang menutup seluruh anggaran operasional mereka.

    Sebab itulah, ketika UU no 1/1967 tentang Penanaman Modal Asing

    (PMA) yang draftnya dirancang di Jenewa-Swiss yang didektekan

    Rockefeller, disahkan tahun 1967, maka perusahaan asing pertama

    yang kontraknya ditandatangani Suharto adalah Freeport!. Inilah kali

    pertama kontrak pertambangan yang baru dibuat. Jika di zaman

    Soekarno kontrak-kontrak dengan perusahaan asing selalu

    menguntungkan Indonesia, maka sejak Suharto berkuasa, kontrak-

    kontrak seperti itu malah merugikan Indonesia.

    Untuk membangun konstruksi pertambangan emasnya itu, Freeport

    mengandeng Bechtel, perusahaan AS yang banyak mempekerjakan

    pentolan CIA. Direktur CIA John McCone memiliki saham di Bechtel,

    sedangkan mantan Direktur CIA Richards Helms bekerja sebagai

    konsultan internasional di tahun 1978.

  • 7/25/2019 Freeport 3z

    6/20

    Tahun 1980, Freeport menggandeng McMoran milik Jim Bob Moffet

    dan menjadi perusahaan raksasa dunia dengan laba lebih dari 1,5

    miliar dollar AS pertahun.

    Tahun 1996, seorang eksekutif Freeport-McMoran, George A.Maley,menulis sebuah buku berjudul Grasberg setelab 384 halaman dan

    memaparkan jika tambang emas di Irian Barat itu memiliki deposit

    terbesar di dunia, sedangkan untuk bijih tembaganya menempati

    urutan ketiga terbesar didunia.

    Maley menulis, data tahun 1995 menunjukkan jika di areal ini

    tersimpan cadangan bijih tembaga sebesar 40,3 miliar dollar AS dan

    masih akan menguntungkan 45 tahun ke depan. Ironisnya, Maleydengan bangga juga menulis jika biaya produksi tambang emas dan

    tembaga terbesar di dunia yang ada di Irian Barat itu merupakan yang

    termurah di dunia!!

    Istilah Kota Tembagapura itu sebenarnya menyesatkan dan salah.

    Seharusnya EMASPURA. Karena gunung tersebut memang gunung

    emas, walau juga mengandung tembaga. Karena kandungan emas

    dan tembaga terserak di permukaan tanah, maka Freeport tinggal

    memungutinya dan kemudian baru menggalinya dengan sangat

    mudah. Freeport sama sekali tidak mau kehilangan emasnya itu dan

    membangun pipa-pipa raksasa dan kuat dari Grasberg-Tembagapur a

    sepanjang 100 kilometer langsung menuju ke Laut Arafuru dimana

    telah menunggu kapal-kapal besar yang akan mengangkut emas dan

    tembaga itu ke Amerika. Ini sungguh-sungguh perampokan besar

    yang direstui oleh pemerintah Indonesia sampai sekarang!!!

    Kesaksian seorang reporter CNN yang diizinkan meliput areal

    tambang emas Freeport dari udara. Dengan helikopter ia meliput

    gunung emas tersebut yang ditahun 1990-an sudah berubah menjadi

    lembah yang dalam. Semua emas, perak, dan tembaga yang ada

    digunung tersebut telah dibawa kabur ke Amerika, meninggalkan

  • 7/25/2019 Freeport 3z

    7/20

    limbah beracun yang mencemari sungai-sungai dan tanah-tanah

    orang Papua yang sampai detik ini masih saja hidup bagai di zaman

    batu.

    Freeport merupakan ladang uang haram bagi para pejabat negeri ini,

    yang dari sipil maupun militer. Sejak 1967 sampai sekarang, tambang

    emas terbesar di dunia itu menjadi tambang pribadi mereka untuk

    memperkaya diri sendiri dan keluarganya. Freeport McMoran sendiri

    telah menganggarkan dana untuk itu yang walau jumlahnya sangat

    besar bagi kita, namun bagi mereka terbilang kecil karena jumlah laba

    dari tambang itu memang sangat dahsyat. Jika Indonesia maumandiri, sektor inilah yang harus dibereskan terlebih dahulu.

    [Subhan Hassannoesi: Aktivis Dakwah Papua yang juga anggota

    Majlis Muslim Papua (MMP)]

    ====

    Belajar dari Eksistensi Freeport (PT FI)

    Sudah menjadi rahasia umum, menurut Harits Abu Ulya Direktur The

    CIIA -Community Of Ideological Islamic Analyst- bahwa Kontrak Karya

    atau Contract of Work Area yang ditangani pemerintah Orba yang

    serbakorup telah mengabaikan prinsip-prinsip keadilan dan

    kesejahteraan bagi rakyat. Sejak awal kehadiran PT FI di Mimika

    (Kontrak Karya I, 7 April 1967) telah memicu konflik-konflik baru,

    utamanya dengan masyarakat adat setempat (Suku Amungme dan

    Komoro).

    Perlakuan yang tidak akomodatif dari pemerintah dan PT FI terhadap

    tuntutan masyarakat setempat mengakibatkan protes-protes yang

    terus-menerus baik dilakukan secara terbuka maupun secara laten.

    Freeport beroperasi di Indonesia berdasarkan Kontrak Karya yang

    ditandatangani pada tahun 1967 berdasarkan UU 11/1967 mengenai

    PMA. Dan di tahun 2041, barulah PT FI kembali menjadi milik NKRI.

    Lalu siapa yang menikmati hasil dari PT FI selama ini? Negara tidak

    memiliki kontrol sama sekali atas kegiatan operasional perusahaan.

  • 7/25/2019 Freeport 3z

    8/20

    Negara hanya memperoleh royalty yang besarnya ditentukan dalam

    KK tersebut.

    Untuk tembaga, royalty sebesar 1,5% dari harga jual (jika harga

    tembaga kurang dari US$ 0.9/pound) sampai 3.5% dari harga jual(jika harga US$ 1.1/pound). Sedangkan untuk emas dan perak

    ditetapkan sebesar 1% dari harga jual.

    Lalu siapa yang mendapat keuntungan lebih besar dari semua itu?

    Tentu saja yang mendapat kue raksasa ini adalah pihak-pihak yang

    terlibat dalam pengeleolaan pertambangan ini. Menurut kantor berita

    Reuters (PR, 18/3 2006) dinyatakan bahwa empat Big Boss PT FI

    paling tidak menerima Rp 126,3 miliar/bulan. Misalnya Chairman ofthe Board, James R Moffet menerima sekira Rp 87,5 miliar lebih

    perbulan dan President Director PT FI, Andrianto Machribie menerima

    Rp. 15,1 miliar per bulan.Sementara PTFI sendiri mendapat sepuluh

    kali lipat dari jumlah bagian deviden yang diterima pemerintah RI. Jika

    sebagai pemegang saham 9,36% saja pemerintah mendapatkan

    deviden Rp 2 Triliun, maka Freeport McMoran sebagai induk dari PTFI

    (pemegang 90,64% saham PTFI) akan mendapat deviden +/- Rp 20

    Triliun di tahun 2009.

    Lalu apa yang diperoleh masyarakat Papua? Keberadaan PTFI

    ternyata tidak membawa berkah bagi masyarakat Papua, sebaliknya

    banyak mendatangkan petaka. Sejak awal keberadaan PTFI,

    penguasaan tanah adat oleh masyarakat Papua terancam. Dalam

    satu klausul KK nya, Freeport diperkenankan untuk memindahkan

    penduduk yang berada dalam area KK nya. Itu artinya, Freeport

    dibenarkan untuk menguasai tanah adat dan memindahkan penduduk

    yang ada di area yang dikuasainya. Padahal ketentuan itu

    bertentangan dengan UU No 5/1960 tentang Ketentuan Pokok

    Agraria. Namun nyatanya ketentuan KK itu lah yang dilaksanakan.

    Masalah berikutnya dalah masalah lingkungan. Diataranya, tanah

    adat 7 suku, diantaranya amungme, diambil dan dihancurkan pada

    saat awal beroperasi PTFI. Limbah tailing PT FI telah menimbun

    sekitar 110 km2 wilayah estuari tercemar, sedangkan 20 40 km

  • 7/25/2019 Freeport 3z

    9/20

    bentang sungai Ajkwa beracun dan 133 km2 lahan subur terkubur.

    Saat periode banjir datang, kawasan-kawasan suburpun tercemar

    Perubahan arah sungai Ajkwa menyebabkan banjir, kehancuran hutan

    hujan tropis (21 km2), dan menyebabkan daerah yang semula keringmenjadi rawa. Para ibu tak lagi bisa mencari siput di sekitar sungai

    yang merupakan sumber protein bagi keluarga. Gangguan kesehatan

    juga terjadi akibat masuknya orang luar ke Papua. Timika, kota

    tambang PT FI , adalah kota dengan penderita HIV AIDS tertinggi di

    Indonesia (www.jatam.org).

    Masalah lain adalah masalah HAM. Banyak kasus pelanggaran HAM

    yang terjadi di wilayah kerja Freeport yang ditengarai dilakukan untukmenjamin keberlangsungan operasional perusahaan.

    Pertarungan Internasional

    Tak bisa dipungkiri bahwa selama ini Amerikalah yang menangguk

    keuntungan terbesar dari eksplorasi dan eksploitasi kekayaan alam di

    Papua, kalau tidak boleh dikatakan satu-satunya. Dan diyakini

    kekayaan yang masih tersimpan di balik bumi Papua jauh lebih besar

    lagi. Tentu saja semua itu akan membuat negara dan para kepitalis di

    luar Amerika meneteskan air liur dan iri untuk bisa ikut menikmatinya.

    Karena itu dalam masalah Papua pasti juga terjadi pertarungan

    kekuatan internasional. Aromanya pun memang bisa dicium dengan

    kuat, mereka bermain dengan isu Demokratisasi, HAM dan

    Lingkungan.Inggris dengan operasi intelijennya juga respek pada

    Papua, Australia juga selalu mencari celah-celah untuk ambil

    keuntungan, dan begitu juga negara-negara kecil di kawasan

    Pasifik.Mereka mengimpikan bisa mendapatkan berkah mutiara

    hitam Papua.

    Jika dilihat pada tingkat internasional, selama ini AS menggunakan

    kasus Papua sebagai alat penekan. Misalnya, AS menggunakan

    kasus pelanggaran HAM diantaranya yang terjadi di Papua untuk

    sebagai alasan menjatuhkan embargo terhadap TNI. Padahal selama

    ini sudah menjadi rahasia umum jika keberadaan TNI termasuk Polri

    ditengarai banyak demi kepentingan PT FI yang nota bene

    http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.jatam.org%2F&h=ZAQFRrNEi&s=1http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.jatam.org%2F&h=ZAQFRrNEi&s=1
  • 7/25/2019 Freeport 3z

    10/20

    mengalirkan kekayaan bumi Papua ke AS. Begitu pula saat anggota

    Kongres AS yaitu Donald M. Payne (asal Newark, New Jersey) dan

    Eni FH Faleomafaega (Samoa Amerika) yang membuat surat kepada

    Menteri Luar Negeri AS dan Sekjen PBB tahun 2005, mempersoalkanlegalitas proses bergabungnya Papua ke dalam NKRI melalui

    PAPERA pada 14 Juli-2 Agustus 1969, saat itu sedang terjadi

    negosiasi tentang pengelolaan Blok Cepu yang akhirnya PSC

    (Production Sharing Contract)-nya didapat oleh Exxon Mobile tahun

    2006 tepatnya setelah kunjungan Menlu AS kala itu Condoleeza Rice

    pada 14-15 Maret 2006. Entah ada hubungannya atau tidak, yang

    jelas setelah kontrak PSC blok Cepu yang memiliki cadangan minyaklebih dari 2 miliar barel diperoleh Exxon Mobile, pihak-pihak di AS pun

    tidak lagi getol menyuarakan kasus Papua.

    Adapun negara yang secara terbuka mendukung propaganda

    kemerdekaan Papua sebenarnya tidak banyak. Hanya beberapa

    negara kecil di Pasifik. Tercatat hanya negara Solomon, Nauru dan

    Vanuatu tiga negara kecil di Pasifik yang terang-terangan mendukung

    kemerdekaan Papua. Bahkan berbagai gerakan separatis OPM,

    secara legal telah membuka perwakilan di Vanuatu, memanfaatkan

    gerakan melanesian brotherhood.

    Di sisi lain Australia memiliki sikap terbuka yang berubah-ubah

    mengikuti partai yang berkuasa. Dukungan dari pihak-pihak di

    Australia diberikan oleh beberapa senator, akademisi dan beberapa

    orang dari kalangan media. Dukungan pemerintah Australia terlihat

    menguat ketika Partai hijau berkuasa. Namun secara terus menerus

    Australia menjadi salah satu basis propaganda pro kemerdekaan

    Papua. Peran Australia ini tidak bisa dilepaskan dari pengaruh Inggris

    mengingat secara tradisional para politisi dan kebijakan Australia

    banyak dipengaruh oleh Inggris.

    Diluar semua itu, Inggris sebenarnya tidak bisa dikatakan terlepas dari

    pertarungan dalam kasus Papua. Memang sikap Inggris yang formal

    mengakui kedaulatan dan keutuhan NKRI termasuk di dalamnya

    Papua adalah bagian integral dari NKRI. Namun sudah menjadi

  • 7/25/2019 Freeport 3z

    11/20

    semacam rahasia umum bahwa meski sikap formalnya demikian,

    negara-negara barat juga kerap menjalankan aktifitas rahasia melalui

    dinas intelijennya. Dalam kasus mencuatnya video penyiksaan di

    Papua pada tahun lalu, misalnya, kampanye Free West Papua yangmerilis video penyiksaan TNI terhadap anggota Organisasi Papua

    Merdeka (OPM), ternyata mendapat dukungan dari politisi Inggris

    terutama yang ada di Parlemen. Badan Intelijen Inggris, Secret

    Intelligence Service (SIS) atau M16, diduga berada di balik sikap

    dukungan parlemen Inggris terhadap kemerdekaan Papua itu.

    Kemampuan M16 sudah teruji sejak Perang Dunia I dan II. Bahkan

    M16 terlibat dalam sejumlah kudeta penggulingan kekuasaan diberbagai negara.

    Begitu pula dukungan Inggris itu tampak dari ditampungnya tokoh

    kemerdekaan Papua, Benny Wenda. Benny Wenda yang tinggal di

    Inggris, mendirikan Parlemen Internasional untuk Papua Barat (IPWP)

    pada Oktober 2008. Ia mendapat dukungan dari sejumlah politisi,

    terutama yang berada di Inggris. Dia pula yang terlibat aktif atau

    sebagai penggerak International Lawyer for West Papua (ILWP) yang

    pada 2 Agustus lalu menyelenggarakan konferensi propaganda

    kemerdekaan Papua, bertempat di East School of the Examination

    Schools, 75-81 High Street, Oxford dengan mengusung tema tentang

    kemerdekaan Papua : West Papua ? The Road to Freedom.

    Semua itu menunjukkan bahwa di dalam masalah Papua itu juga

    dimasuki oleh pertarungan internasional. Apapun perubaha besar

    yang terjadi di Papua, pada dasarnya tidak bisa dilepaskan dari

    pertarungan internasional itu. Dalam hal ini tentu AS tidak akan mau

    kehilangan segala keuntungan yang telah didapatkannya selama ini.

    Disisi lain Inggris dan Australia terus berusaha untuk bisa turut

    menanamkan pengaruh di sana dan menikmati keuntungan termasuk

    kekayaan alam bumi Papua yang melimpah.

    Akar Masalah Papua dan Penyelesaiannya Secara Total

    Dari paparan di atas terlihat bahwa konflik di Papua terjadi karena

    kebijakan ala ideologi kapitalisme yang menyerahkan kekayaan alam

  • 7/25/2019 Freeport 3z

    12/20

    kepada swasta asing yang dalam hal ini Freeport. Begitu Freeport ada

    di bumi Papua, maka sejak saat itu pula terjadi konflik yang terus

    menerus.

    Sebab lain yang juga berperan besar memunculkan tuntutan rakyatPapua atas menentukan nasib mereka sendiri adalah terjadinya

    kezaliman dan ketidakadilan terhadap mereka. Begitu pula tidak

    adanya pendistribusian kekayaan alam yang ada di wilayah mereka

    untuk membangun dan memajukan Papua dan meningkatkan taraf

    hidup masyarakat Papua. Asumsinya adalah bahwa semua itu terjadi

    karena yang memerintah dan mengelola semua itu bukan orang asli

    Papua. Jika Papua diperintah dan kekayaannya diatur oleh orangPapua sendiri, atau jika mereka bisa menentukan kebijakan

    pengelolaan wilayah mereka sendiri, maka dianggap semua itu akan

    berubah total, kemajuan akan bisa diujudkan di Papua dan taraf hidup

    masyarakatnya pasti meningkat.

    Masalah pengelolaan kekayaan alam dan pendistribusian kekayaan

    yang tidak merata dan tidak memberikan kesejahteraan bagi rakyat di

    wilayah tempat kekayaan alam itu berada sebenarnya bukan khas

    masalah Papua. Masalah itu juga dialami oleh semua wilayah negeri

    ini, bahkan yang di pulau Jawa sekalipun. Daerah Cepu, Cikotok,

    Indramayu dan lainnya yang disitu minyaknya disedot dan atau

    emasnya dikeruk, masyarakatnya juga tidak bisa menikmati hasil dari

    kekayaan alam di wilayah mereka itu. Banyak masyarakat di daerah

    itu yang masih didera kemiskinan dan keterbelakangan. Sebabnya

    tidak lain karena kebijakan pengelolaan perekonomian ala kapitalis

    yang menyerahkan kekayaan alam itu kepada swasta dan terutama

    asing. Sehingga pihak swasta asing itulah yang paling menikmati hasil

    dari kekayaan yang merupakan milik rakyat negeri ini secara

    keseluruhan itu.

    Maka selama pengelolaan kekayaan alam masih menggunakan

    model ekonomi kapitalisme maka keadaan ketidakadilan ekonomi

    semacam itu akan terus terjadi. Kekayaan negeri tatap tidak akan

    terdistribusi secara merata. Kesenjangan akan tetap menganga.

  • 7/25/2019 Freeport 3z

    13/20

    Karena itu kemerdekaan bukanlah solusi untuk menghilangkan

    ketidakadilan ekonomi itu. Malah kemerdekaan bisa menjadi pintu

    yang lebih lebar bagi penetrasi lebih dalam bagi pengelolaan ekonomi

    menurut model kapitalisme. Apalagi jika kemerdekaan itu atas belaskasihan (bantuan) asing, dalam hal ini misalnya Inggris atau eropa

    pada umumnya dan Australia. Dengan mereka keberadaan AS

    dengan perusahaan multinasionalnya tidak serta merta bisa diakhiri,

    sebaliknya dengan merdeka justru membuka ruang bagi masuknya

    kepentingan Inggris (Eropa) dan Australia. Itu artinya dengan

    merdeka, justru Papua justru makin menjadi jarahan pihak asing. Dan

    hampir dapat dipastikan bahwa model pengelolaan ekonominya jugaakan tetap model kapitalisme dan karenanya penjarahan kekayaan

    bumi Papua nantinya justru akan makin merajalela.

    Begitu pula berbagai kekerasan atau kejahatan lingkungan, tidak akan

    serta merta bisa dihilangkan dengan memerdekakan diri. Sebab

    semua itu terjadi seiring dengan keberadaan PTFI.Padahal dengan

    merdeka, keberadaan Freeport tidak dengan sendirinya hilang. Justru

    dengan merdeka akan terbuka peluang bagi Freeport untuk

    memperpanjang eksistensinya di bumi Papua dengan jalan

    melakukan negosiasi dengan pemerintah baru dan memberikan

    keuntungan yang diminta terutama kepada pribadi-pribadi pejabatnya.

    Bahkan dengan memisahkan diri justru terbuka peluang bagi

    masuknya pihak asing seperti Freeport lebih banyak lagi.

    Islam Solusi Masalah Papua

    Masalah Papua seperti halnya masalah daerah-daerah lainnya

    bahkan masalah seluruh negeri kaum muslim, tidak pernah bisa

    dituntaskan dibawah sistem kapitalisme yang diterapkan saat ini.

    Masalah itu hanya akan bisa dituntaskan dengan penerapan syariah

    Islam secara total.

    Dalam hal pengelolaan ekonomi dan kekayaan, Islam menetapkan

    bahwa kekayaan alam yang berlimpah depositnya seperti tambang

    tembaga dan emas di Papua yang saat ini dikuasai Freeport,

    ditetapkan sebagai hak milik umum seluruh rakyat tanpa kecuali.

  • 7/25/2019 Freeport 3z

    14/20

    Kekayaan itu tidak boleh dikuasakan atau diberikan kepada swasta

    apalagi swasta asing. Kekayaan itu harus dikelola oleh negara

    mewakili rakyat dan hasilnya keseluruhannya dikembalikan kepada

    rakyat, diantaranya dalam bentuk berbagai pelayanan kepada rakyat.Maka dalam pandangan sistem Islam ketika diterapkan, kekayaam

    alam seperti yang dikelola oleh Freeport dan lainnya itu akan

    dikembalikan menjadi kekayaan hak milik umum. Negara haus

    mengelolanya dengan pengelolaan demi sebesar-besarnya

    kemakmuran dan kesejahteraan rakyat bukan para pejabat dan

    kroninya, pengelolaan yang berkelanjutan tanpa menimbulkan

    kerusakan dalam berbagai bentuknya.Kemudian hasil dari pengelolaan berbagai kekayaan alam itu

    ditambah dari sumber-sumber pemasukan lainnya akan dihimpun di

    kas negara dan didistribusikan untuk membiayai kepentingan

    pembangunan dan pelayanan kepada rakyat. Dalam hal

    pendistribusian itu, yang dijadikan patokan adalah bahwa setiap

    daerah akan diberi dana sesuai kebutuhannya tanpa memandang

    berapa besar pemasukan yang berasal dari daerah itu. Dalam hal

    menetapkan besaran kebutuhan itu, maka yang menjadi patokan

    adalah kebutuhan riil mulai dari yang pokok lalu ke yang pelengkap

    dan seterusnya. Dalam hal itu juga akan diperhatikan masalah

    pemerataan dan kemajuan semua daerah. Sebab Islam mewajibkan

    negara untuk menjaga keseimbangan perekonomian agar kekayaan

    tidak hanya beredar di kalangan orang kaya atau di kalangan tertentu

    atau di daerah tertentu saja.

    Dalam hal perlakuan kepada rakyat, maka Islam mewajibkan berlaku

    adil kepada seluruh rakyat bahkan kepada semua manusia. Dalam

    Sistem Islam tidak boleh ada deskriminasi atas dasar suku, etnis,

    bangsa, ras, warna kulit, agama, kelompok dan sebagainya dalam hal

    pemberian pelayanan dan apa yang menjadi hak-hak rakyat. Islam

    pun mengharamkan cara pandang, tolok ukur dan kriteria atas dasar

    suku bangsa, etnis, ras, warna kulit dan cara pandang serta tolok ukur

    sektarian lainnya. Islam menilai semua itu sebagai keharaman dan hal

  • 7/25/2019 Freeport 3z

    15/20

    yang menjijikkan. Bahkan dalam Islam, siapa saja yang menyeru,

    membela atau berperang dan mati demi ashabiyah (sektarianisme)

    maka dia tidak termasuk umat Muhammad dan neraka menjadi

    tempat yang lebih layak untuknya. Hal ini menjadi salah satu faktoryang mengikis deskriminasi di masyarakat dan mewujudkan

    keharmonisan di tengah masyarakat.

    Sementara itu dalam hal kerusakan lainnya, Islam menetapkan bahwa

    penguasa adalah rain (pemelihara) urusan rakyat dan dia akan

    dimintai pertanggungjawaban di akhirat atas sejauh mana

    terpeliharanya urusan-urusan dan kepentingan-kepentingan rakyat.

    Maka konsekuensinya adalah segala hal apalagi kebijakan yangberpotensi merugikan kepentingan rakyat maka harus di selesaikan

    dan dihilangkan. Itu artinya segala kebijakan dan praktek yang

    berpotensi menimbulkan kerusakan baik lingkungan, sosial,

    kesehatan, dan sebagainya harus dihentikan dan dihilangkan. Apalagi

    Islam dengan tegas mengharamkan segala bentuk kerusakan dan

    pembuat kerusakan di muka bumi atau mufsidun diancam dengan

    siksa neraka.

    Untuk menjamin agar sistem Islam itu berjalan secara konsekuen dan

    konsisten maka Islam membuka ruang selebar-lebarnya bagi

    masyarakat secara individual ataupun kelompok untuk mengoreksi

    dan menyampaikan kritik kepada penguasa. Bahkan Islam

    menetapkan koreksi dan kritik kepada penguasa itu sebagai

    kewajiban. Kemudian jika penguasa dan aparat negara melakukan

    kezaliman atas rakyat baik individu maupun kelompok apalagi

    komunitas, maka rakyat secara individual ataupun kelompok diberi

    ruang yang luas untuk mengadukan dan memperkarakan kezaliman

    itu kepada Mahkamah Mazhalim agar kezaliman itu segera

    dihilangkan. Bandingkan dengan sistem kapitalisme demokrasi

    bahkan yang dipraktekkan di negara kampiun demokrasi sekalipun,

    adalah langka rakyat apalagi secara individual bisa memperkarakan

    dan menuntut penguasa apalagi kepala negara ke muka pengadilan.

    Apalagi di dalam sistem kapitalisme demokrasi yang dipraktekkan di

  • 7/25/2019 Freeport 3z

    16/20

    seluruh dunia saat ini, rasanya tidak ada badan semacam Mahkamah

    Mazhalim seperti yang ada di dalam Sistem Islam yang terus ada

    untuk menghilangkan segala bentuk kezaliman negara dan penguasa

    atas rakyat. Yang ada di dalam sistem kapitalisme demokrasi adalahpara pejabat dan penguasa menjadi kelas yang nyaris tak bisa

    disentuh oleh hukum.

    Jadi menyelesaikan masalah Papua dan daerah-daerah lain, adalah

    dengan menghilangkan kezaliman dan ketidakadilan yang terjadi;

    mengelola kekayaan negeri demi kemakmuran dan kesejahteraan

    rakyat; mendistribusikan kekayaan itu secara merata dan berkeadilan;

    memberikan keadilan kepada semua tanpa deskriminasi atas dasarsuku, etnis, warna kulit, ras, agama, kelompok dan cara pandang dan

    kriteria sektarian lainnya. Juga dengan mewujudkan pemerintah yang

    bisa menjalankan semua itu, pemerintah yang betul-betul berperan

    sebagai rain pengatur dan pemelihara segala urusan dan

    kemaslahatan rakyat. Dan tunuk itu masyarakat harus memiliki

    peluang dan diberi ruang untuk mengoreksi penguasa jika terjadi

    kebengkokan sehngga bisa dijamin pelaksanaannya secara

    konsekuen dan konsisten. Semua itu hanya bisa diwujudkan melalui

    penerapan Sistem Islam secara total dalam bingkai institusi

    kekuasaan yang islami yaitu al-Khilafah Rasyidah.

    Dengan melihat pola pendekatan yang dilakukan pemerintah, dan

    kurang sensitifnya elit partai di pusat, tampaknya akan terjadi

    pengulangan kesalahan terhadap penanganan Papua. Dan itu berarti,

    mengharapkan kemakmuran dan kesejahteraan untuk masyarakat

    Papua dari para penguasa RI menjadi semakin jauh. Karena

    pemimpin negeri ini bukan sedang memimpin rakyat, melainkan

    membangun citra pribadi dan kepentingan kelompok atau partai.

    [Novita Aryani M.Noer

  • 7/25/2019 Freeport 3z

    17/20

    http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/15/12/03/nyqyl4377-ini-

    empat-dilema-pemerintah-menghadapi-reeport

    Ini Empat DilemaPemerintah

    Menghadapi Freeport!ep: c35/ !ed: #eguh $irmansyah

    !epublika/!akhma%aty &a'lang

    http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/15/12/03/nyqyl4377-ini-empat-dilema-pemerintah-menghadapi-freeporthttp://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/15/12/03/nyqyl4377-ini-empat-dilema-pemerintah-menghadapi-freeporthttp://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/15/12/03/nyqyl4377-ini-empat-dilema-pemerintah-menghadapi-freeporthttp://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/15/12/03/nyqyl4377-ini-empat-dilema-pemerintah-menghadapi-freeport
  • 7/25/2019 Freeport 3z

    18/20

    (enteri )*+( *udirmn *aid menyerahkan transkrip bukti rekaman kepada hakim

    (,+ saat berlangsungnya sidang perkara *etya oanto di (ahkamah ,ehormatan

    +e%an (,+ ,ompleks arlemen akarta !abu 2/12.

    !)&6,.89.6+ ,!# (enteri )*+( *udirman*aid menegaskan hubungan pemerintah dengan #.

    $reeport 6ndonesia berada dalam satu dilema besar.

    #erdapat empat dilema menyangkut hubungan di

    antara keduanya.

    )mpat dilema tersebut di antaranya pertama

    $reeport mendapatkan perpan;angan 50 tahun dan

    akan mendapatkan perpan;angan dua kali 10 tahun.

    ,arena kontrak adalah kontrak yang

    masih dihargai. #api eraturan emerintah

    mengatakan kepada siapapun yang memiliki kontrak

    karya tidak bisa memberikan penin;auan

    perpan;angan sampai dua tahun ;elas selesainya

    kontrak? katanya menegaskan *elasa 2/12.

  • 7/25/2019 Freeport 3z

    19/20

    ersoalan kedua yakni dalam kontrak pada 1@@1

    menyebutkan hukum berlaku atas kontrak ini adalah

    aturan yang terbit sampai dengan ditandatanganinyakontrak karya itu. ihak $reeport menasirkan hukum-

    hukum yang terbit atau dilahirkan pemerintah

    sesudah tahun itu dianggap tidak berlaku bagi

    kontrak tersebut.

    ,emudian (enteri *udirman *aid ;uga menyebutkan

    dilema ketiga bah%a dalam kontrak disebutkan

    pemerintah tak bisa menasionalisasi kontrak karya ini

    sepan;ang per;an;ian masih berlaku. ,eempat selesai

    dengan kontrak ini maka saham atau peralihan

    saham dihitung dengan harga pasar.

  • 7/25/2019 Freeport 3z

    20/20

    tanpa sepengetahuan residen maka orang itu tidak

    tahu. ,arena bahkan saya membahas dranya dengan

    residen. +an residen mengatakan kalau beginisudah cukup bagi $reeport ya diteruskan sa;a. +an

    $reeport mengatakan ini cukup membantu?

    ungkapnya

    ,amis 03 +esember 2015 03:07 B6