Free Powerpoint Templates STATUS DAN …. Hardanto Workshop Sumber Benih - BPTH.pdf · tanaman...
Transcript of Free Powerpoint Templates STATUS DAN …. Hardanto Workshop Sumber Benih - BPTH.pdf · tanaman...
06/07/2012
1
Free Powerpoint Templates
Page 1
Disampaikan dalam rangka Workshop Pembangunan Sumber Benih
Oleh
Ir. Hardanto, M.P.
STATUS DAN PEMANFAATAN
BENIH BERSERTIFIKAT
(SECARA NASIONAL)
Free Powerpoint Templates
Page 2
• Luas lahan kritis ± 81.664.294,90 ha (Tahun 2010). Upaya rehabilitasi lahan kritis hingga tahun 2010 seluas ± 3.422.923,42 ha (reboisasi, tegakan benih meranti, HKM, kebun bibit desa, hutan rakyat/kebun rakyat, rehabilitasi teras, aneka usaha kehutanan, rehabilitasi kawasan pantai) (Statistik Kehutanan Indonesia Tahun 2010, Kementerian Kehutanan 2011).
• Diperlukan benih ± 47.585.946 kg dan bibit ± 445.377.119. Benih dan bibit yang beredar ± 70.571.036 kg benih dan ± 448.893.038 bibit, dimana hanya 0,62% benih dan 49.5% bibit yang telah disertifikasi (Statistik Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2010, DPTH 2011).
• Bahwa benih tanaman merupakan salah satu sarana budidaya tanaman yang sangat penting dalam upaya peningkatan produksi dan mutu hasil budidaya tanaman dalam rangka meningkatkan pendapatan petani dan kesejahteraan masyarakat.
• Sistem perbenihan tanaman harus mampu menjamin tersedianya benih bermutu secara memadai dan berkesinambungan.
06/07/2012
2
Free Powerpoint Templates
Page 3
• Sertifikasi benih bertujuan untuk memberikan jaminan bagi pembeli benih tentang beberapa aspek mutu yang penting (fisik-fisologis dan identitas genetik) yang tidak dapat ditentukan dengan segera, dengan hanya memeriksa benihnya saja.
• Sertifikasi benih merupakan sistem bersanksi resmi untuk perbanyakan dan produksi benih yang terkontrol.
• Sertifikasi dilaksanakan pada (1) sumber benih untuk menjamin kebenaran klasifikasi sumber benih, (2) mutu benih dan/atau bibit untuk menjamin kebenaran kualitas mutu benih dan/atau bibit secara fisik-fisiologis dan genetik.
Free Powerpoint Templates
Page 4
Landasan Hukum
Sertifikasi • Bab V, Bagian Kedua, Pasal 31-37 Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995
tentang Perbenihan Tanaman Hutan, antara lain disebutkan “Benih bina yang akan diedarkan harus memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh Menteri”.
• Untuk memenuhi standar mutu yang ditetapkan produk benih bina harus melalui sertifikasi yang meliputi antara lain kebenaran benih sumber atau pohon induk.
• Pengujian laboratorium untuk menguji mutu benih yang meliputi mutu genetis, fisiologis dan fisik.
• Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.01/Menhut-II/2009 tentang Penyelenggaraan Perbenihan Tanaman Hutan, menyebutkan:
“Sertifikasi sumber benih dilakukan untuk menjamin kebenaran klasifikasi sumber benih” (Pasal 44)
“Bahwa setiap benih atau bibit yang beredar harus jelas kualitasnya yang dibuktikan dengan (a) sertifikat mutu untuk benih atau bibit yang berasal dari sumber benih bersertifikat atau (b) surat keterangan pengujian untuk benih dan/atau bibit yang tidak berasal dari sumber benih bersertifikat.
06/07/2012
3
Free Powerpoint Templates
Page 5
• Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 663/Kpts-II/2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Perbenihan Tanaman Hutan, antara lain disebutkan “mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, sertifikasi, dan akreditasi perbenihan dan pembibitan, pengelolaan sumber benih, pemantauan peredaran dan distribusi benih dan bibit tanaman hutan, penyajian informasi perbenihan dan pembibitan” dan fungsi : ▪ Penyusunan rencana perbenihan dan pembibitan; ▪ Pengelolaan sumber benih dan pengujian benih; ▪ Pengembangan model perbenihan dan pembibitan; ▪ Pemantauan sumber benih, peredaran, dan distribusi benih dan bibit, serta pelaksanaan karantina benih dan bibit tanaman hutan; ▪ Pengelolaan sistem informasi perbenihan dan pembibitan; ▪ Penyelenggaraan sertifikasi dan akreditasi terhadap lembaga sertifikasi benih dan bibit; ▪ Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai.
Landasan Hukum
Sertifikasi
Free Powerpoint Templates
Page 6
• kemurnian
• berat 1000 butir
• kadar air
• daya kecambah
• Lokasi
• Deskripsi
• kelas sumber
benih
• Mutu fisik-fisiologis
• Kesehatan
• Diameter
• Tinggi
• Kekompakan media
• Mutu Genetik
• Klasifikasi sumber
benihnya
DIREKTORAT
PERBENIHAN
TANAMAN
HUTAN
P. Satoe
06/07/2012
4
Free Powerpoint Templates
Page 7
SERTIFIKAT
SUMBER BENIH
SERTIFIKAT MUTU
BENIH/BIBIT
DIREKTORAT
PERBENIHAN
TANAMAN
HUTAN
P. Satoe
Free Powerpoint Templates
Page 8
• Luas sumber benih bersertifikat secara nasional 9.304,7785 ha (Tahun 2011) meliputi ± 110 jenis, potensi produksi ± 14.177.303,8 kg, tersebar di 29 propinsi dan 169 kabupaten
• Berdasarkan klasifisikasi sumber benih, 78,7% termasuk dalam kelas Tegakan Benih Teridentifikasi (TBT)
78,7%
7,3%
8,6%
0,4% 4,2% 0,4% 0,5% Tegakan BenihTeridentifikasiTegakan Benih Terseleksi
Areal Produksi Benih
Tegakan Benih Provenan
Kebun Benih Semai
kebun Benih Klon
Kebun Benih PangkasSebaran sumber benih berdasarkan
klasifikasi sumber benih
06/07/2012
5
Free Powerpoint Templates
Page 9
• Berdasarkan kepemilikan, 31,9% lokasi sumber benih masih dimiliki oleh dinas propinsi/kabupaten/kota
20,9%
31,9%
5,5%
30,8%
10,4%
0,4%
0,2%
Perorangan
Instansi Daerah
Instansi Pusat
Badan Usaha (BUMN, BUMD,BUMS, Koperasi, Kelompok Usaha)
Kelompok Tani dan Masyarakat
Perguruan Tinggi
Lembaga Swadaya MasyarakatSebaran sumber benih berdasarkan
kepemilikan
Free Powerpoint Templates
Page 10
45,2%
36,6%
18,3%
Tegakan Benih Teridentifikasi
Areal Produksi Benih
Kebun Benih Semai
BPTH Sumatera
Luas Total 1.614,32 ha
74,1%
11,8%
4,7%
4,7% 2,4% 2,4%
Tegakan Benih Teridentifikasi Tegakan Benih Terseleksi
Areal Produksi Benih Kebun Benih Semai
kebun Benih Klon Kebun Benih Pangkas
Luas Total 2.151,3005 ha
BPTH Jawa dan Madura
06/07/2012
6
Free Powerpoint Templates
Page 11
95,8%
0,8%
1,7% 1,7%
Tegakan Benih Teridentifikasi
Tegakan Benih Terseleksi
Areal Produksi Benih
Kebun Benih Semai
Luas Total 667,493 ha
BPTH Bali dan
Nusa Tenggara
88,1%
1,2% 8,3%
2,4%
Tegakan Benih Teridentifikasi
Tegakan Benih Terseleksi
Areal Produksi Benih
Tegakan Benih Provenan
Luas Total 2.831,015 ha
BPTH Kalimantan
Free Powerpoint Templates
Page 12
83,5%
16,5%
Tegakan Benih Teridentifikasi
Tegakan Benih Terseleksi
Luas Total 1.413,94 ha
BPTH Sulawesi
80,6%
16,7%
2,8%
Tegakan Benih Teridentifikasi
Tegakan Benih Terseleksi
Kebun Benih Pangkas
Luas Total 632,71ha
BPTH Maluku
dan Papua
06/07/2012
7
Free Powerpoint Templates
Page 13
55,3%
14,3%
4,2% Surat Keterangan
Hasil Pengujian Mutu
Benih
Sertifikat Mutu Benih
Tidak Keduanya
2011
67,0%
30,5% 2,5%
Sertifikat Mutu
Bibit
Surat
Pemeriksaan
Mutu Bibit
Tidak
Keduanya
2011
Sertifikasi Mutu Benih,
51 permohonan, 43 jenis
237 lot, ∑ 896.757,3 kg
Sertifikasi Mutu Bibit,
109 permohonan, 722
lot, ∑ 44.676.031 bibit
Free Powerpoint Templates
Page 14
TATA USAHA BENIH DAN BIBIT
TATA USAHA
BENIH TATA USAHA
BIBIT
TATA USAHA
PENGADAAN • Tata Usaha Generatif
• TU pengunduhan
• TU penanganan benih
• TU pengujian mutu benih
• tata Usaha Vegetatif • Klasifikasi sumber
benihnya
TATA USAHA PEREDARAN • Surat Pengiriman > asal-usul
benih
TATA USAHA PEMBUATAN
BIBIT • TU perencanaan pembuatan
bibit • TU pengedaran bibit
TATA USAHA PENGEDARAN • TU Pembelian Bibit
• TU pengedaran bibit
• Penilaian mutu bibit
DIREKTORAT
PERBENIHAN
TANAMAN
HUTAN
P. Satoe
06/07/2012
8
Free Powerpoint Templates
Page 15
PENGAWASAN PENGEDARAN
- Melakukan pengawasan proses
pengunduhan/pengumpulan benih
- Melaksanakan pengawasan peredaran
benih/bibit
- Melaporkan hasil pengawasan
Diatur
dengan
Permenhut
P.28/Menhut-
II/2010
DIREKTORAT
PERBENIHAN
TANAMAN
HUTAN
PENGAWAS
BENIH
BUPATI/ WALIKOTA BPTH Rekomendasi
Teknis
Mengangkat
Rencana calon pengawas
benih
P. Satoe
Free Powerpoint Templates
Page 16
Pada tahun 2010, benih ± 47.585.946 kg dan bibit ± 445.377.119 yang beredar dimanfaatkan untuk:
- Reboisasi/rehabilitasi hutan seluas ± 149.422,75 ha (2010) yang memerlukan bibit ± 164.365.025
batang (asumsi penanaman 1.100 batang/ha termasuk penyulaman 110 batang/ha.
- Hutan/kebun rakyat seluas ± 23.697 ha (2010) yang memerlukan bibit ± 4.739.400 batang (asumsi penanaman 200 batang/ha).
- Bibit yang diproduksi oleh kebun bibit desa (2010) sebanyak 23.368.000 batang.
- Hutan kemasyarakatan seluas ± 7.329 ha (2010) yang memerlukan bibit ± 1.465.800 batang (asumsi terdapat kegiatan penanaman 200 btg/ha).
- Kegiatan sosial kehutanan (2010) yang memerlukan bibit ± 1.703.020 batang
- Hutan tanaman industri seluas ± 161.003 ha (2010) yang memerlukan bibit sebanyak
± 177.103.300 batang (asumsi penanamanan 1.100 batang/ha).
- Kebun bibit rakyat (KBR) sebanyak ± 1.107.962 batang (2010).
- Sisanya untuk kegiatan penanaman/rehabilitasi hutan mangrove
06/07/2012
9
Free Powerpoint Templates
Page 17
• Pengadaan, peredaran, distribusi dan pemanfaatan benih belum mengacu pada tata usaha benih dan bibit.
• Terjadi ketimpangan antara stok benih bersertifikat dengan jumlah sertifikat mutu benih yang beredar di masyarakat , sehingga disinyalir banyak beredar benih bersertifikat ilegal.
• Secara umum, kepemilikan pemerintah daerah terhadap sumber benih menghambat pengawasan peredaran benih dan bibit. Pemda tidak bisa berperan sebagai pemilik, pengelola dan pengawas secara bersamaan.
• Kesadaran pengada, pengedar dan pengguna benih dan/atau bibit untuk mensertifikatkan mutu benih dan/atau bibit masih kurang karena belum ada sanksi dan reward yang semestinya.
Free Powerpoint Templates
Page 18