Free Port

9
Polri: Belum Ada Titik Terang Kasus Penembakan Freeport Hukum & Kriminal / Selasa, 12 April 2011 21:27 WIB Metrotvnews.com, Jakarta: Kepolisian RI menyatakan kasus penembakan di lingkungan PT Freeport Indonesia, Timika, Papua, Kamis pekan lalu, masih buram. Polisi belum menetapkan satu pun tersangka. "Masih dikejar pelakunya, sampai sekarang belum menemukan titik terang," kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Anton Bachrul Alam di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (12/4). Di tempat terpisah, Pejabat Sementara Kepala Bagian Humas Polres Mimika AKP Mursalim di Timika, mengatakan Kepolisian Daerah Papua telah memeriksa 14 saksi terkait kasus yang menewaskan dua pejabat Departemen Security and Risk Manajemen (SRM), Daniel Mansawan dan Hari Siregar tersebut. "Sampai saat ini ada 14 orang yang sudah dimintai keterangan," kata Mursalim. Saksi berasal dari karyawan PT Freeport dan masyarakat. Untuk mengungkap kasus tersebut, penyidik Polres Mimika dan Polda Papua juga dibantu oleh tim dari Laboratorium Forensik (Labfor) Makassar yang berjumlah 10 orang, di antaranya terdapat ahli balistik dan ahli kebakaran. Korban tewas Daniel Mansawan menjabat Manajer Departemen SRM PT Freeport Indonesia wilayah dataran rendah. Sedangkan Hari Siregar menjabat Kepala Satuan Pengamanan Internal PT Freeport Indonesia wilayah dataran rendah. Keduanya ditemukan tewas terbakar bersama kendaraan yang mereka tumpangi di Mil 37 MA 220 ruas jalan Tanggul Timur menuju Kampung Nayaro, Kamis petang. Jenazah telah dikebumikan pada Senin (11/4) yakni satu jenazah dikebumikan di pekuburan umum SP2 Timika dan satunya lagi di pemakaman di Jakarta. Kematian Daniel dan Hari hingga kini masih menjadi misteri. Sehari sebelumnya sebuah kendaraan ringan PT Freeport Indonesia yang dikemudikan Abdul Simanjuntak dan Agus Patah juga diberondong peluru oleh orang tak dikenal di lokasi yang sama. Abdul dan Agus mengalami luka karena terkena pecahan kaca mobil. Pada kendaraan LWB yang ditumpangi Daniel dan Hari yang sudah hangus terbakar itu ditemukan lima lubang yang diduga kuat akibat terjangan peluru. Kasus kematian Daniel dan Hari menambah panjang daftar jumlah korban yang meninggal dunia akibat teror penembakan di areal PT Freeport Indonesia selama kurun waktu tiga tahun terakhir sejak Juli 2009 hingga April 2011.

Transcript of Free Port

Page 1: Free Port

Polri: Belum Ada Titik Terang Kasus Penembakan Freeport

Hukum & Kriminal / Selasa, 12 April 2011 21:27 WIB

Metrotvnews.com, Jakarta: Kepolisian RI menyatakan kasus penembakan di lingkungan PT Freeport Indonesia, Timika, Papua, Kamis pekan lalu, masih buram. Polisi belum menetapkan satu pun tersangka.

"Masih dikejar pelakunya, sampai sekarang belum menemukan titik terang," kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Anton Bachrul Alam di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (12/4).

Di tempat terpisah, Pejabat Sementara Kepala Bagian Humas Polres Mimika AKP Mursalim di Timika, mengatakan Kepolisian Daerah Papua telah memeriksa 14 saksi terkait kasus yang menewaskan dua pejabat Departemen Security and Risk Manajemen (SRM), Daniel Mansawan dan Hari Siregar tersebut.

"Sampai saat ini ada 14 orang yang sudah dimintai keterangan," kata Mursalim. Saksi berasal dari karyawan PT Freeport dan masyarakat.

Untuk mengungkap kasus tersebut, penyidik Polres Mimika dan Polda Papua juga dibantu oleh tim dari Laboratorium Forensik (Labfor) Makassar yang berjumlah 10 orang, di antaranya terdapat ahli balistik dan ahli kebakaran.

Korban tewas Daniel Mansawan menjabat Manajer Departemen SRM PT Freeport Indonesia wilayah dataran rendah. Sedangkan Hari Siregar menjabat Kepala Satuan Pengamanan Internal PT Freeport Indonesia wilayah dataran rendah. Keduanya ditemukan tewas terbakar bersama kendaraan yang mereka tumpangi di Mil 37 MA 220 ruas jalan Tanggul Timur menuju Kampung Nayaro, Kamis petang.

Jenazah telah dikebumikan pada Senin (11/4) yakni satu jenazah dikebumikan di pekuburan umum SP2 Timika dan satunya lagi di pemakaman di Jakarta. Kematian Daniel dan Hari hingga kini masih menjadi misteri. Sehari sebelumnya sebuah kendaraan ringan PT Freeport Indonesia yang dikemudikan Abdul Simanjuntak dan Agus Patah juga diberondong peluru oleh orang tak dikenal di lokasi yang sama. Abdul dan Agus mengalami luka karena terkena pecahan kaca mobil.

Pada kendaraan LWB yang ditumpangi Daniel dan Hari yang sudah hangus terbakar itu ditemukan lima lubang yang diduga kuat akibat terjangan peluru. Kasus kematian Daniel dan Hari menambah panjang daftar jumlah korban yang meninggal dunia akibat teror penembakan di areal PT Freeport Indonesia selama kurun waktu tiga tahun terakhir sejak Juli 2009 hingga April 2011.

Pada Sabtu, 11 Juli 2009, seorang pekerja warga negara asing (Australia) bernama Drew Nicholas Grant tewas tertembak di dalam mobil dalam perjalanan dari Tembagapura menuju Kuala Kencana tepatnya di Mil 52.

Beberapa hari setelah itu, salah seorang petugas pengamanan internal PT Freeport Indonesia, Markus Rate Allo dan seorang anggota Polda Papua, Brigadir Dua (Bripda) Marson Fredy Pattipeilohy yang bertugas sebagai Propam Satgas Amole VI juga meregang nyawa.

Ironisnya, hingga saat ini berbagai kasus tersebut tidak pernah diungkap secara tuntas dan transparan oleh pihak kepolisian. Padahal jumlah aparat TNI dan Polri yang menjaga areal PT Freeport sangat banyak dan dilengkapi senjata canggih.

Sehubungan dengan itu, Tongoi Papua sebagai organisasi informal yang memayungi karyawan asli Papua di lingkungan Freeport mendesak manajemen perusahaan untuk memfasilitasi mereka bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Jakarta.

"Manajemen PT Freeport diharapkan dapat memfasilitasi tim Tongoi Papua dengan jumlah yang dapat mewakili seluruh elemen karyawan untuk menyampaikan aspirasi kepada Presiden SBY di Jakarta. Pertemuan dengan Presiden SBY dilakukan untuk mendapatkan jaminan dari pemerintah

Page 2: Free Port

tentang keamanan bagi karyawan yang bekerja di lingkungan PT Freeport," demikian salah satu isi surat kesepakatan antara Tongoi Papua dengan manajemen Freeport.

Surat kesepakatan itu ditandatangani antara lain oleh Sinta Sirait, Executive Director Vice President & CAO PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana, Senin kemarin.(IKA/ANT/BEY)

http://www.metrotvnews.com/metromain/news/2011/04/12/48428/Polri-Belum-Ada-Titik-Terang-Kasus-Penembakan-Freeport

Page 3: Free Port

Dua Jenazah Karyawan Freeport Dibawa ke Kuala KencanaSabtu, 09 April 2011 23:49 WIB

REPUBLIKA.CO.ID,TIMIKA--Jenazah dua orang karyawan PT Freeport Indonesia masing-masing Daniel Mansawan dan Hari Siregar, Sabtu siang diterbangkan dari Tembagapura menuju rumah duka di Kuala Kencana dengan menggunakan helikopter Airfast. Begitu helikopter yang membawa peti jenazah Daniel dan Hari mendarat di helipet dekat Kantor Departemen Security Risk Manajemen (SRM) PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana sekitar pukul 11.00 WIT, para kerabat dan rekan kerja korban yang sudah menunggu pun larut dalam suasana duka.

Selanjutnya, peti jenazah kedua korban dibawa ke rumah duka di perumahan staf RW B Kuala Kencana. Informasi yang dihimpun ANTARA dari kerabat korban menyebutkan jenazah Daniel dan Hari akan diterbangkan ke Jayapura dan Jakarta untuk dikebumikan ke kampung halaman mereka masing-masing pada Senin (11/4).

Sebelum diberangkatkan ke Jayapura dan Jakarta, jenazah Daniel dan Hari rencananya akan disemayamkan selama semalam di Kantor PT Freeport Indonesia Kuala Kencana. Daniel dan Hari yang menjabat Manajer dan Chief Guard pada Departemen SRM PT Freeport Indonesia wilayah dataran rendah itu tewas dengan kondisi yang sangat mengenaskan setelah mobil yang mereka tumpangi terbakar di ruas jalan Tanggul Timur Mil 37 MA 220 menuju Kampung Nayaro, Kamis (7/4) malam.

Aksi solidaritasSementara itu ratusan karyawan PT Freeport Indonesia dari berbagai departemen terus menggelar aksi solidaritas atas kematian rekan kerja mereka. Aksi solidaritas karyawan Freeport tersebut berlangsung di depan Kantor PT Freeport Kuala Kencana. Pada Sabtu siang, para karyawan Freeport yang mengenakan pakaian serba hitam menggelar ibadah perkabungan dipimpin Pdt Sam Koibur.

Mereka membentangkan selembar kain putih sepanjang 22 meter di dinding Kantor Freeport Kuala Kencana. Kain putih tersebut dibubuhi tanda tangan ribuan karyawan sebagai bentuk aksi solidaritas untuk mendesak pihak manajemen dan aparat keamanan mengusut tuntas kasus penembakan, pembunuhan hingga pembakaran kedua rekan mereka itu. Selain itu, mereka juga memasang sejumlah spanduk dan poster pada sisi kiri dan kanan pintu masuk Kantor Freeport Kuala Kencana.

Spanduk dan poster tersebut bertuliskan antara lain, "Manajemen bertanggung jawab kapan terungkap kasus pembakaran ini." Selain itu, "Kami resah dengan keamanan PTFI. Siapa korban berikutnya. Kami tidak mau jadi korban berikutnya. Stop tembak. Dimana hak hidup kami. Kami bukan binatang buruan. No OPM di Jobsite."

Aksi solidaritas yang digelar karyawan Freeport telah berlangsung sejak Jumat (8/4) bertempat di Kantor Freeport Kuala Kencana dan juga di Kantor DPRD Mimika.

Redaktur: Krisman Purwoko

Sumber: antara

http://www.republika.co.id/berita/regional/nusantara/11/04/09/lje9ea-dua-jenazah-karyawan-freeport-dibawa-ke-kuala-kencana

Page 4: Free Port

Mobil Ditembak, 2 Satpam Freeport Tewas

yuli | Jumat, 8 April 2011 | 06:11 WIB

Reuters ILUSTRASI - Para pekerja PT Freeport Indonesia di Bandar Udara Moses Kilangin, Timika.

TIMIKA, KOMPAS.com — Setelah terjadi penembakan mobil yang ditumpangi dua karyawan PT Freeport Indonesia, Rabu (6/4/2011) lalu, kini giliran dua karyawan lainnya tewas, Kamis (7/4/2011) sekitar pukul 18.15 WIT.

Laporan awal dari kepolisian mengindikasikan terlihatnya bekas tembakan di badan kendaraan tersebut.

-- Ramdani Sirait, Juru Bicara PT Freeport Indonesia

Keduanya adalah Dani Masawan dan Hari Siregar, satpam PT Freeport Indonesia di area dataran rendah. Mereka tewas setelah mobilnya mengalami kecelakaan dan terbakar di ruas jalan Tanggul Timur menuju Kampung Nayaro.

Lokasi kejadian kali ini tidak jauh dari insiden penembakan pada Rabu lalu yang juga di sekitar Tanggul Timur ruas jalan Timika menuju Kampung Nayaro.

Wakil Kepala Polres Mimika Komisaris Mada Indra Laksanta di Timika, Jumat (8/4/2011), mengatakan, polisi kesulitan mengidentifikasi jasad kedua korban karena seluruh tubuh mereka hangus terbakar bersama kendaraan yang ditumpanginya.

"Rencananya pagi ini kami akan melakukan identifikasi atau otopsi jasad kedua korban di Rumah Sakit Tembagapura," jelas Mada.

Ia juga belum bisa memastikan apakah peristiwa itu akibat diberondong tembakan oleh orang tak dikenal, sebagaimana insiden sehari sebelumnya. "Kami belum bisa memberi kesimpulan seperti itu, tapi untuk sementara kejadian ini murni kecelakaan tunggal," jelas Mada.

Sementara itu, Juru Bicara PT Freeport Indonesia, Ramdani Sirait, membenarkan peristiwa ini. "Itu terjadi di jalan Tanggul Timur di luar wilayah tambang dan operasional perusahaan," kata Ramdani.

Menurut Ramdani, sesuai laporan awal dari pihak kepolisian, ada indikasi kendaraan yang ditumpangi kedua karyawan itu terkena tembakan. "Laporan awal dari kepolisian mengindikasikan terlihatnya bekas tembakan di badan kendaraan tersebut," jelas Ramdani.

Page 5: Free Port

Ia mengatakan, PT Freeport Indonesia sangat berduka atas meninggalnya kedua karyawan tersebut dan menyampaikan rasa belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban.

Saat ini, kata Ramdani, pihak kepolisian sedang melakukan investigasi kejadian dengan dukungan penuh dari PT Freeport Indonesia.

http://regional.kompas.com/read/2011/04/06/20393098/Mobil.Freeport.Ditembak.2.Orang.Terluka

Page 6: Free Port

638 Aparat Giliran Jaga Areal Freeportyuli | Senin, 28 Februari 2011 | 23:43 WIB

Hamzirwan/KOMPAS Danau pengolahan PT Freeport Indonesia di Timika tampak dari udara menjelang pesawat mendarat di Bandara Mozes Kilangin, Jumat (1/10). Kementerian Kehutanan mewajibkan investor yang memakai kawasan hutan untuk kegiatan bukan kehutanan mematuhi peraturan yang ada untuk menjaga kelestarian.

TIMIKA, KOMPAS.com — Sebanyak 635 personel Polri dan TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Amole Timika terlibat kegiatan pengamanan areal PT Freeport Indonesia di Kabupaten Mimika, Papua.

Upacara serah terima pasukan Satuan Tugas Amole Timika (Satgas Amole Timika) berlangsung pada Senin (28/2/2011) di areal PT Freeport Indonesia, dipimpin Wakil Kepala Polda Papua Brigadir Jenderal (Pol) Unggung Cahyono.

Komandan Satgas Amole Timika AKBP Jeremias Rontini ketika dihubungi di Timika menjelaskan, 635 personel Polri dan TNI tersebut akan menggantikan 635 personel yang sudah selesai bertugas.

Masa penugasan anggota Satgas Amole Timika selama empat bulan. Ia mengatakan, personel Satgas Amole Timika kali ini berasal dari kesatuan TNI, Polda Papua, dan Korps Brigade Mobil (Brimob) Mabes Polri.

Sementara itu, pada Senin pagi, sekitar 150 personel Brimob dari Mabes Polri Jakarta tiba di Timika menggunakan pesawat carter maskapai Lion Air.

Pengamanan areal PT Freeport Indonesia selama ini masih dipercayakan kepada Satgas Amole Timika yang dikendalikan Polda Papua.

Wilayah pengamanan mencakup seluruh areal pertambangan emas, tembaga, dan perak PT Freeport Indonesia, mulai dari tambang terbuka (open pit) Grassberg Tembagapura hingga Bandara Mozes Kilangin, Timika.

Wilayah pengamanan juga mencakup Pelabuhan Portsite Amamapare di wilayah Distrik Mimika Timur Jauh yang merupakan pelabuhan pengapalan konsentrat PT Freeport.

Areal perusahaan tambang besar asal Amerika Serikat yang mengeruk kekayaan Papua sejak awal kekuasan Presiden Soeharto itu disebut sebagai obyek vital nasional. Aparat menyingkatnya obvitnas.

http://regional.kompas.com/read/2011/02/28/23434384/638.Aparat.Giliran.Jaga.Areal.Freeport

Mobil Freeport Ditembak, 2 Orang Terluka

Page 7: Free Port

Benny N Joewono | Rabu, 6 April 2011 | 20:39 WIB

Hamzirwan/KOMPAS Danau pengolahan PT Freeport Indonesia di Timika tampak dari udara menjelang pesawat mendarat di Bandara Mozes Kilangin, Jumat (1/10). Kementerian Kehutanan mewajibkan investor yang memakai kawasan hutan untuk kegiatan bukan kehutanan mematuhi peraturan yang ada untuk menjaga kelestarian.

TIMIKA, KOMPAS.com — Sebuah mobil ringan jenis Toyota LWB milik PT Freeport Indonesia bernomor lambung 01-4063, Rabu (6/4/2011) sekitar pukul 14.20 WIT, ditembak oleh orang tak dikenal di sekitar Mil 37, tepatnya di sekitar Tanggul Timur ruas jalan Timika menuju Kampung Nayaro.

Juru Bicara PT Freeport Indonesia Ramdani Sirait dari Timika membenarkan kejadian tersebut.

"Benar, hari ini telah terjadi penembakan pada kendaraan ringan di wilayah tanggul timur. Dua orang karyawan kontraktor yang mengalami luka lecet terkena pecahan kaca sudah mendapat perawatan medis," kata Ramdani.

Insiden itu, kata dia, mengakibatkan pengemudi bernama Abdul Simanjuntak bersama rekannya, Agus Patah, mengalami luka lecet (abrasi) terkena pecahan kaca mobil.

Ia menegaskan, kejadian itu terjadi di luar wilayah operasi PT Freeport Indonesia serta tidak berdampak kepada logistik dan transportasi di sepanjang ruas jalan menuju areal pertambangan.

"Polisi dan petugas keamanan internal perusahaan telah berada di lokasi kejadian untuk menyelidiki kejadian ini lebih lanjut," jelas Ramdani.

Wakil Kepala Polres Mimika Kompol Mada Indra Laksanta menerangkan, mobil naas yang ditumpangi dua karyawan kontraktor tersebut sedang dalam perjalanan dari Mil 39 menuju Mil 36. Ketika melintas di sekitar Mil 37, Abdul dan Agus mendengar ada suara letusan senjata api sebanyak tiga kali.

Dalam kondisi panik, Abdul yang mengemudikan kendaraan langsung tancap gas menuju Mil 36 meski kaca mobil yang dikendarainya itu pecah.

Dari hasil penyelidikan sementara oleh pihak kepolisian, ditemukan lima lubang peluru pada kaca depan hingga tembus ke jok mobil.

"Untuk sementara kami belum bisa memberi kesimpulan, apakah ada kaitannya dengan kasus-kasus penembakan yang terjadi sebelumnya," kata Mada.

Ia menegaskan, situasi keamanan di lokasi kejadian saat ini cukup kondusif. Meski begitu, polisi masih terus melakukan penyelidikan kasus tersebut. http://regional.kompas.com/read/2011/04/06/20393098/Mobil.Freeport.Ditembak.2.Orang.Terluka

Page 8: Free Port