Fraud Audit
-
Upload
widya-m-devitia -
Category
Documents
-
view
22 -
download
0
Transcript of Fraud Audit
-
Audit Kecurangan
Jenis-jenis Kecurangan
Sebagai suatu konsep hukum yang luas, kecurangan merupakan setiap ketidakjujuran
yang disengaja untuk merampas hak atau kepemilikan orang atau pihak lain. Dalam
konteks audit atas laporan keuangan, kecurangan didefinisikan sebagai salah saji dalam
laporan keuangan yang dilakukan dengan sengaja. Dua kategori kecurangan adalah
kecurangan dalam laporan keuangan dan penyalahgunaan aset.
Kecurangan Dalam Laporan Keuangan
Kecurangan dalam laporan keuangan adalah salah saji atau penghapusan terhadap
jumlah atau pun pengungkapan yang sengaja dilakukan dengan tujuan untuk
mengelabui para penggunanya. Sebagian besar kasus melibatkan salah saji terhadap
jumlah yang dilaporkan dibandingkan terhadap pengungkapan.
Sebagai contoh Worldcom yang dilaporkan telah mengapitalisasi jutaan dollar
pengeluaran sebagai aset tetap, yang semestinya harus dibebankan. Penghapusan
terhadap jumlah yang dilaporkan merupakan kasus yang kurang umum ditemukan,
namun sebuah perusahaan dapat melebihsajikan pendapatan dengan menghapus
hutang dagang dan liabilitas lainnya.
Sementara dalam sebagian besar kasus kecurangan dalam laporan keuangan
melibatkan usaha untuk melebihsajikan pendapatan, apakah dengan cara
melebihsajikan aset dan pendapatan atau pun dengan menghapus liabilitas dan beban,
perusahaan juga dengan sengaja mengurangsajikan laba. Pada perusahaan-
perusahaan non publik hal tersebut mungkin dilakukan dengan tujuan untuk
mengurangi pajak penghasilan. Perusahaan-perusahaan juga dapat dengan sengaja
mengurangi pendapatan ketika labanya tinggi untuk menciptakan cadangan laba
sebagai celengan yang dapat digunakan untuk menaikkan laba dikemudian hari.
Praktik semacam itu dikenal dengan perataan laba dan manajemen laba.
Manajemen laba (Earning management) melibatkan tindakan-tindakan
manajemen yang sengaja dilakukan untuk memenuhi target laba.
Perataan Laba (Income smoothing) merupakan salah satu bentuk manajemen
laba di mana pendapatan-pendapatan dan beban-beban dipindahkan di antara
Pemeriksaan Akuntansi ISTIE MDP Andrew, SE., MSi., Ak.
-
beberapa periode untuk mengurangi fluktuasi laba. Salah satu teknik untuk
memuluskan laba adalah dengan mengurangi nilai persediaan dan aset lainnya yang
diperoleh perusahaan pada saat akuisisinya, yang mengakibatkan laba yang lebih tinggi
ketika aset tersebut dijual di kemudian hari. Perusahaan-perusahaan juga dapat
dengan sengaja melebihsajikan cadangan keusangan persediaan dan penyisihan
piutang tak tertagih untuk mengurangi laba yang tinggi.
Dua jenis teknik yang paling umum digunakan oleh manajemen untuk melebihsajikan
informasi laporan keuangan adalah dengan mengakui pendapatan dengan tidak tepat
dan melebihsajikan aset.
Penyalahgunaan Aset
Penyalahgunaan aset merupakan kecurangan yang melibatkan pencurian atas aset
milik suatu entitas. Istilah penyalahgunaan aset sering kali digunakan untuk mengacu
pada pencurian yang dilakukan oleh pegawai dan pihak-pihak internal lainnya di dalam
suatu organisasi. Menurut perkiraan Association of certified Fraud Examiners, rata-rata
perusahaan merugi 6% dari pendapatannya disebabkan oleh kecurangan, meskipun
sebagian besar dari pencurian tersebut melibatkan pihak-pihak eksternal, seperti
pengutilan yang dilakukan oleh pelanggan dan penipuan yang dilakukan oleh pemasok.
Suatu survey mengenai kecurangan yang diselenggarakan oleh Association of Certified
Fraud Examiners menemukan bahwa rata-rata jumlah kerugian yang disebabkan oleh
kasus-kasus kecurangan yang melibatkan manajemen puncak tiga kali lebih besar
daripada kecurangan yang melibatkan pegawai lainnya.
Segitiga Kecurangan (The Fraud Triangle)
Pemeriksaan Akuntansi ISTIE MDP Andrew, SE., MSi., Ak.
Insentif/tekanan
Kesempatan Sikap/rasionalisasi
-
Kondisi Yang Menyebabkan Terjadinya Kecurangan
Terdapat 3 (tiga) kondisi yang menyebabkan terjadinya kecurangan dalam laporan
keuangan dan penyalahgunaan aset sebagaimana dijelaskan dalam PSA 70 (SA 316).
Tiga kondisi yang menyebabkan kecurangan yang dinamakan dengan segitiga kecurangan
(fraud triangle) yaitu:
1. Insentif/tekanan
Manajemen atau pegawai lainnya memiliki insentif atau tekanan untuk melakukan
kecurangan
2. Kesempatan
Situasi yang memberikan kesempatan bagi manajemen atau pegawai untuk melakukan
kecurangan.
3. Sikap/rasionalisasi
Adanya suatu sikap, karakter, atau seperangkat nilai-nilai etika yang memungkinkan
manajemen atau pegawai untuk melakukan tindakan yang tidak jujur, atau mereka
berada dalam suatu lingkungan yang memberikan mereka tekanan yang cukup besar
sehingga menyebabkan mereka membenarkan melakukan perilaku yang tidak jujur
tersebut.
Faktor-faktor Risiko Untuk Kecurangan Dalam Laporan Keuangan
Sebuah pertimbangan penting auditor dalam membongkar kecurangan adalah
mengidentifikasikan faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kecurangan.
Contoh faktor-faktor risiko untuk kecurangan dalam laporan keuangan
Tiga Kondisi Kecurangan
Insentif/Tekanan Kesempatan Sikap/RasionalisasiManajemen atau pegawai lainnya memiliki insentif atau tekanan untuk menyalahsajikan laporan keuangan secara material
Kondisi yang memberikan kesempatan bagi manajemen atau pegawai untuk menyalahsajikan laporan keuangan
Adanya suatu sikap, karakter, atau seperangkat nili-nilai etika yg memungkinkan manajemen atau pegawai untuk melakukan tindakan yg tidak jujur, atau mereka berada dalam suatu lingkungan yg memberikan mereka tekanan yg cukup besar sehingga menyebabkan mereka membenarkan melakukan perilaku yg tidak jujur tersebut.
Pemeriksaan Akuntansi ISTIE MDP Andrew, SE., MSi., Ak.
-
Contoh faktor-faktor risiko Contoh faktor-faktor risiko Contoh faktor-faktor risikoStabilitas atau profitabilitas keuangan terancam oleh kondisi ekonomi, industri atau kegiatan operasional suatu entitas, Contohnya termasuk penurunan yang signifikan dlm permintaan pelanggan dan meningkatnya kegagalan bisnis dari segi industri maupun dari segi perekonomian secara keseluruhan
Tekanan yang berlebihan pada manajemen untuk memenuhi persyaratan pelunasan utang atau persetujuan pinjaman lainnya.
Kekayaan pribadi manajemen atau dewan direksi secara signifikan terancam oleh kinerja keuangan entitas
Estimasi akuntansi yg signifikan yg melibatkan penilaian subjektif atau ketidakpastian yg sangat sulit diverifikasi
Dewan direksi atau komite audit yg tidak efektif dlm mengawasi pelaporan keuangan
perputaran staf yang tinggi atau staf akuntansi, audit internal, atau teknologi informasi yg tidak efektif
Komunikasi dan dukungan terhadap nilai-nilai entitas yg tidak memadai atau tidak efektif
Adanya sejarah pelanggaran terhadap peraturan bursa saham atau peraturan dan hukum lainnya
Praktik manajemen dalam melakukan proyeksi yg sangat agresif atau tidak realistis untuk memenuhi perkiraan dari analisa pasar, kreditor dan pihak-pihak ketiga lainnya.
Faktor-faktor risiko untuk kecurangan dalam laporan keuangan:
Insentif/Tekanan
sebuah insentif yang umum bagi perusahaan untuk memanipulasi laporan
keuangannya adalah adanya penurunan dalam prospek keuangan perusahaan. Sebagai
contoh penurunan dalam laba dapat mengancam kemampuan perusahaan dalam
melakukan pendanaan. Perusahaan mungkin juga melakukan manipulasi laba untuk
memenuhi proyeksi para analis pasar, atau untuk mengelembungkan harga saham.
Kesempatan
Meskipun laporan keuangan dari semua perusahaan potensial dapat terjadi manipulasi,
risikonya menjadi lebih besar untuk perusahaan yang bergerak dalam industri yang
melibatkan penilaian subjektif dan estimasi yang signifikan.
Sikap/Rasionalisasi
Sikap manajemen puncak terhadap laporan keuangan merupakan faktor risiko penting
dalam menilai kemungkinan adanya kecurangan dalam laporan keuangan. Jika CEO
atau manajer puncak lainnya menunjukkan dominasi terhadap proses penyusunan
Pemeriksaan Akuntansi ISTIE MDP Andrew, SE., MSi., Ak.
-
laporan keuangan, seperti terus menerus mengeluarkan proyeksi yg terlalu optimis
atau mereka terlalu khawatir untuk memenuhi proyeksi laba para analis pasar
kemungkinan terjadinya kecurangan dalam laporan keuangan menjadi lebih besar.
Faktor-faktor risiko untuk penyalahgunaan aset
Insentif/Tekanan
Tekanan keuangan merupakan insentif umum bagi pegawai yg menyalahgunakan aset.
Pegawai yg memiliki utang yg sangat banyak, mereka yg terlibat dalam masalah
kecanduan narkotika dan perjudian,dll.
Kesempatan
kesempatan untuk melakukan pencurian ada pada semua perusahaan. Kelemahan
dalam pengendalian internal menciptakan kesempatan terjadinya pencurian.
Pemisahan tugas yang tidak memadai hampir dipastikan menjadi lisensi bagi para
pegawai untuk melakukan pencurian.
Sikap/Rasionalisasi
Sikap manajemen terhadap pengendalian dan kode etik dapat menyebabkan para
karyawan dan manajer membenarkan pencurian terhadap aset.
Mengukur Risiko Kecurangan
PSA 70 memberikan panduan bagi para auditor dalam mengukur risiko kecurangan.
Auditor harus menjaga suatu tingkat skeptisme profesional ketika mereka
mempertimbangkan informasi yg luas, termasuk faktor-faktor risiko kecurangan, untuk
mengidentifikasi dan menghadapi risiko kecurangan.
Skeptisme Profesional
PSA 04 (SA 230) menyatakan bahwa dalam melaksanakan skeptisme profesional seorang
auditor tidak menganggap bahwa manajemen tidak jujur maupun tidak menganggap
kejujuran manajemen dipertanyakan.
Berpikir kritis PSA 07 menekankan pertimbangan atas kecenderungan klien untuk
melakukan kecurangan, tanpa mempertimbangkan keyakinan auditor mengenai
kemungkinan terjadinya kecurangan serta kejujuran dan intergritas manajemen. Selama
merencanakan audit dalam setiap pengauditan, tim kerja harus membahas kebutuhan
untuk menjaga pikiran kritis di sepanjang pengauditan untuk mengidentifikasikan risiko-
Pemeriksaan Akuntansi ISTIE MDP Andrew, SE., MSi., Ak.
-
risiko kecurangan dan secara kritis mengevaluasi bukti-bukti audit.
Evaluasi kritis atas bukti audit terhadap informasi yg ditemukan atau kondisi-kondisi
lainnya yang mengidentifikasikan adanya salah saji material disebabkan oleh kecurangan
mungkin telah terjadi, auditor harus menginvestigasikan masalah-masalah yang ada
secara menyeluruh, mendapatkan bukti tambahan jika diperlukan dan berkonsultasi
dengan anggota tim lainnya.
Sumber-sumber Informasi untuk Mengukur Kecurangan
Ada 5 (lima) sumber informasi yang digunakan untuk mengukur risiko kecurangan yaitu:
1. Komunikasi antara sesama tim audit
PSA 70 mengharuskan tim audit untuk melakukan diskusi untuk berbagi pemahaman
dari anggota tim audit yang telah berpengalaman dan untuk urun rembug.
2. Tanya jawab dengan Manajemen
Psa 70 mengharuskan auditor untuk membuat tanya jawab spesifik seputar
kecurangan dalam setiap pengauditan. Tanya jawab dengan manajemen dan pihak
lainnya dalam perusahaan memberikan kesempatan bagi para pegawai untuk
memberitahukan informasi yang mungkin tidak dapat dikomunikasikan dengan pihak
lain. Tanya jawab auditor terhadap manajemen harus menanyakan apakah manajemen
mengetahui setiap kecurangan atau kecurigaan terhadap terjadinya kecurangan di
dalam perusahaan.
3. Faktor-faktor Risiko
PSA 70 mengharuskan auditor untuk mengevaluasi apakah faktor-faktor risiko
kecurangan mengindikasikan adanya insentif atau tekanan untuk melakukan
kecurangan, kesempatan untuk melakukan kecurangan, atau sikap/rasionalisasi
digunakan untuk membenarkan tindakan kecurangan.
4. Prosedur analitis
Auditor harus melakukan prosedur analitis di sepanjang fase perencanaan dan
penyelesaian audit untuk membantu mengidentifikasikan transaksi-transaksi atau
kejadian-kejadian yang tidak biasa yang dapat mengidentifikasikan adanya salah saji
yang material dalam laporan keuangan.
5. Informasi lainnya
Pemeriksaan Akuntansi ISTIE MDP Andrew, SE., MSi., Ak.
-
Auditor harus mempertimbangkan informasi yang telah mereka dapatkan dalam setiap
fase atau bagian pengauditan ketika mereka mengukur risiko kecurangan.
Pengawasan Tata Kelola Perusahaan Untuk Mengurangi Risiko Kecurangan
Manajemen bertanggung jawab untuk menerapkan tata kelola perusahaan dan prosedur
pengendalian untuk meminimalisasikan risiko kecurangan, yang dapat dikurangi melalui
kombinasi antara tindakan pencegahan, antisipasi dan pendeteksian.
Untuk membantu manajemen dan dewan direksi dalam menjalankan usaha-usaha
antikecurangan, AICPA bekerjasama dengan beberapa organisasi profesi terkait
menerbitkan Program dan Pengendalian Antikecurangan bagi Manajemen: Panduan untuk
Membantu mencegah, Mengantisipasi, dan Mendeteksi Kecurangan. Panduan tersebut
mengidentifikasikan 3 (tiga) elemen berikut untuk mencegah, mengantisipasi dan
mendeteksi kecurangan:
- Budaya kejujuran dan etika yang bernilai tinggi
- Tanggung jawab manajemen untuk mengevaluasi risiko-risiko kecurangan
- Pengawasan dari komite audit.
Pemeriksaan Akuntansi ISTIE MDP Andrew, SE., MSi., Ak.