Fransisca Hilda 2011 008.Docx

32
Faktor Risiko Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Disusun oleh : Fransisca Hilda Carolina Pratiwi 102011008

description

jbkbn

Transcript of Fransisca Hilda 2011 008.Docx

Faktor Risiko Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah

Disusun oleh :Fransisca Hilda Carolina Pratiwi102011008

Metodologi PenelitianFakultas Kedokteran Kristen Krida Wacana

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar resiko dan factor resiko yang mana yang paling besar resikonya terhadap kejadian Bayi Berat Lahir Rendah. Metode penelitian bersifat observasional dengan rancangan studi case control. Sampel kasus sebanyak 70 orang ibu yang melahirkan bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram dan sampel control sebanyak 70 orang ibu yang melahirkan bayi dengan berat badan 2500 gram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besar factor resiko antara pendidikan ibu dengan kejadia BBLR, OR= 1,709 paritas dengan kejadian BBLR, OR = 3,857, pemeriksaan ANC dengan kejadian BBLR, OR= 1,605, status ekonomi dengan kejadian BBLR, OR=4,354, anemia besi dan kejadian BBLR, OR= 4,643 dan keterpaparan asap rokok dengan kejadian BBLR, OR=5,516. Factor resiko yang paling besar resikonya terhadap BBLR adalah keterpaparan asap rokok dengan OR sebesar 5,385.

Kata kunci : keterpaparan asap rokok, status ekonomi, anemia, BBLR

Abstract this study to identifity major risk factors which at most, the risk of incident Low Brith Weight Babies ( BBLR ). Method of this research are observational with case contol studies design. Sample cases as much as 70 mothers who delivered babies with body weight less than 2500 grams of sample and control as many as 70 motheras who delivered babies with body weight 2500 grams. Results of research shows that most risk factors among mothers with education events BBLR , OR=1,709, parity, OR=1,678, nutritional status , OR=3,857, with ANC, OR=4,354, iron with anemia OR=4,643 and exposure smoke cigarettes OR =5,516. Risk factors the greatest risk of incidence BBLR is exposure cigarette smoke with the OR of 5,385

keywords : cigarette smoke exposed, economic status, anemia, BBLR

Kata Pengantar

Pendahuluan Kualitas sumber daya manusia ditentukan sejak dini mulai dari dalam kandungan Prenatal care yang berkualitas dapat mengidentifikasi ibu dengan resiko untuk melahirkan bayi berat badan rendah ( BBLR ). Bayi lahir dengan berat badan lahir rendah merupakan salah satu factor resiko yang mempunyai kontribusi terhadap kematian bayi khususnya pada masa perinatal. Selain itu bayi berat lahir rendah dapat mengalami gangguan mental dan fisik pada usia tumbuh kembang selanjutnya sehingga membutuhkan biaya perawatan yang tinggi. Bayi dengan berat badan lahir rendah atau BBLR didefinisikan oleh WHO sebagai berat badan saat dilahirkan kurang dari 2500 gram. Hal ini berdasarkan observasi epidemiologi yang mengatakan bahwa bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram diperkirakan mempunyai resiko yang menyebabkan kematian 20 kali dibandningkan dengan bayi yang beratnya lebih dari 2500 gram.BBLR berdampak serius terhadap kualitas generasi mendatang memperlambat pertumbuhan dan perkembangan mental anak, penurunan kecerdasan ( IQ ) 10-13 poin. Pada tahun 1999 diperkirakan 1,3 juta anak bergizi buruk, maka berarti terjadi kehilangan potensial IQ sebesar 22 juta poin. Siperkirakan sekitar 17 juta bayi lahir BBLR setiap tahun dan 16 % diantaranta lahir di Negara berkembang. Dari jumlah tersebut sekitar 80% di Asia. BBLR menjadi masalah kesehatan masyarakat utama berdasarkan rekomendasi internasional pada cut of 15 %.

Metode PenelitianJenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan kasus kelola ( case control study ). Dalam penelitian kasus control yang menjadi subyek kasus adalah ibu yang memiliki bayi dengan berat badan lahir < 2500 gram dan subyek control adalah ibu yang memiliki bayi dengan berat badan lahir 2500 gram. Subyek dipilih dari subyek yang sama kondisinya dengan kasus, yang dalam penelitian ini adalah umur ibu. Populasi pada penelitian ini adalah semua bayi yang dilahirkan di RSUD dan tercatat dalam rekam medic. Sampel dalam penelitian ini dibagi dalam 2 kelompok yaitu kasus dan control. Sampel kasus adalah semua bayi yang dilahirkan dengan berat badan lahir rendah yaitu kurang dari 2500 gram di RSUD dan tercatat dalam rekam medic, sedangkan kasus control adalah bayi yang dilahirkan dengan berat badan normal yaitu sama atau lebih dari 2500 gram.Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari data primer dan data sekunder. Pengelohan data dilakukan dengan menggunakan computer dengan program SPSS. Analisis data dalam penelitian yaitu analisis univariat, analisis bivariat.

Hasil PenelitianAnalisis UnivariatKarakteristik responden sesuai dengan pengumpulan data dan hasil wawancara sesuai dengan panduan kuisioner, diperoleh hasil pada table 1. Distribusi responden terhadap kejadian BBLR, ditemukan bahwa sebagian besar responden berumur usia produktis, dimana umur terbanyak adalah 20-24 tahun yaitu 42 orang dan terendah pada umur 41-45 tahun yaitu 2 orang.Untuk variable pendidikan, diperoleh data bahwa sebagian besar responden hanya menamatkan sekolahnya pada tingkat sekolah dasar yaitu 57 orang dan terendah pada tingkat pendidikan diploma/strata yakni 9 orang. Distribusi responden berdasarkan pekerjaan diperoleh data bahwa sebagian besar responden adalah ibu rumah tangga yaitu 123 orang dan terendah adalah mahasiswa dan pegawai swasta yang masing-masing berjumlah 2 orang. Berdasarkan paritas ( jumlah kelahiran ) diperoleh data bahwa lebih banyak responden yang memiliki paritas < 3 kali yaitu 122 orang dan paritas > 3 kali berjumlah 18 orang.Tabel 1. Distribusi Karakteritik Responden di RSUDKarakteristik / variableJumlah N %

( 1 ) ( 2 )( 3 )

Berat Badan Lahir

2500 gram7050

Rata-rata berat badan lahir2638,5 gram

Rata-rata berat badan lahir pada sampel kasus2047,1 gram

Rata-rata berat badan lahir pada sampel kontol 3230 gram

Umur

15-19 tahun24 17,1

20-24 tahun4230

25-29 tahun26 18,5

30-35 tahun 3222,8

36-40 tahun1410

41-44 tahun21,6

Umur resiko tinggi ( < 20 dan >35 )4028,6

Umur resiko rendah ( 20-35 )10071,4

Pendidikan

SD5740,7

SMP2618,6

SMA4834,3

Akademi/perguruan tinggi96,4

Paritas

>3 kali1812,9

3 kali 12287,1

Rata-rata paritas 1,37

Rata-rata paritas pada sampel kasus 1,5

Rata-rata paritas pada sampel kontrol 1,24

Status Gizi 20

Lila 3 kali beresiko 1,678 kali untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah dibandingkan ibu dengan paritas 3 kali.Interpretasi hasil analisis bivariat antara status gizi dengan kejadian BBLR adalah ibu dengan ukuran lila < 23,5 cm beresiko 3,857 kali untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah dibandingkan ibu dengan ukuran lila > 23,5 cmInterpretasi hasil bivariat antara anemia besi dengan kejadian BBLR adalah ibu dengan kadar Hb< 11 gr/dl beresiko 4,643 kali untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah dibandingkan ibu dengan kadar Hb>11 gr/dl.Interpretasi hasil analisis bivariat antara keterpaparan asap rokok dengan kejadian BBLR adalah ibu yang terpapar asap rokok beresiko 5,516 kali untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah dibandingkan ibu yang tidak terpapar asap rokok.

Pembahasan Pendidikan ibu diketahui erat kaitannya dengan angka kematian bayi dan anak serta kematian ibu. Ibu yang berpendidikan tinggi, lebih mengerti tentang penting nya cara pencegahan penyakit dibandingkan dengan ibu yang berpendidikan rendah. Pada umumnya wanita yang tidak berpendidikan sulit mengalami keputusan, mereka biasanya mengharapkan bantuan suami atau orang lain untuk mengambil keputusan bagi dirinya.Paritas adalah jumlah persalinan yang pernah mengalami oleh seseorang ibu selama hidupnya. Status paritas yang tinggi, jumlah anak yang lebih dari tiga dapat mempengaruhi status kesehatan ibu. Ibu dengan paritas tingi cenderung mengalami komplikasi dalam kehamilan, hal ini dapat dijelaskan bahwa setiap kehamilan akan menyebabkan kelainan pada uterus sehinnga pada kehamilan yang berulang-ulang dapat mengalami kerusakan pembuluh darah dinding uterus yang akan mempengaruhi sirkulasi nutrisi ke janin sehingga jumlah nutrisi akan menyebabkan gangguan pertumbuhan janin yang berujung pada lahir dengan berat badan lahir rendah.Status gizi hamil selama kehamilan merupakan factor penting yang berpengaruh terhadap terjadiya BBLR. Status gizi yang buruk selama kehamilan akan mempunyai resiko tinggi melahirkan bayi dengan BBLR, disamping gangguan pertumbuhan dan perkembangan otak bayi selanjutnya. Anemia defisiensi besi merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi selama kehamilan. Ibu hamil umumnya mengalami deplesi besi sehingga hanya member sedikit besi kepada janin yang dibutuhkan untuk metabolism besi yang normal. Ibu hamil merupakan kelompok yang sangat rentan terhadap anemia, karena kebutuhan zat-zat gizi bagi pembentukan darah meningkat selain untuk dirinya sendiri juga untuk kebutuhan janinnya. Ibu hamil yang anemia akan berisiko perdarahan saat persalinan bahkan bila ibu hamil menderita anemia berat akan mengalami kegagalan jantung yang dapat menimbulkan kematian. Sedangkan pada janinnya akan meningkatkan resioko gangguan pertumbuhan dan perkembangan, keguguran, premature, BBLR bahkan kematian janin dalam rahim. Hal ini terjadi karena fungsi Hb dalam darah adalah membawa oksigen yang diperlukan oleh jaringan tubuh dalam proses metabolisme dan membuang karbondioksida ( CO2 ). Bila dalam darah kekurangan Hb, maka oksigen yang dibawa darah keseluruh tubuh juga berkurang sehinggan kebutuhan metabolism jaringan tubuh ternganggu termasuk pertumbuhan janin dalam kandungan ibu. Hal ini dikarenakan seluruh kebutuhan janin disalurakan melalui darah ibu yang disalurkan melalui plasenta dan tali pusat.Keterpaparan asap rokok adalah keadaan ibu hamil terpapar dengan asap rokok dari ibu sendiri yang merokok ( perokok aktif ) maupun dari orang lain ( perokok pasif ). Asap rokok sangat berbahaya bagi ibu hamil, terutama bagi janin yang sedang dikandung. Asap rokok dapat menyebabkan terlambatnya pertumbuhan janin, sehinggan berat badan lahir bayi akan kurang atau tidak normal. Merokok selama kehamilan berpengaruh terhadap bayi berat lahir rendah, diyakini bahwa merokok mengurangi jumlah oksigen dan nutrisi ke janin. Hal tersebut juga meningkatkan resiko keguguran bagi ibu hamil yang merokok. Bayi daa anak yang hidup disekitar perokok lebih mudah terkena penyakit batuk, infeksi telingan dan flu.

Kesimpulan Besar resiko kejadian BBLR berdasarkan pendidikan ibu adalh 1,709, paritas adalah 1,678, status gizi adalah 3,857 , anemia besi 4,643 dan besar resiko BBLR berdasarkan keterpaparan asap rokok adalah 5,516. Keterpaparan asap rokok merupakan factor resiko yang paling berpengaruh terhadap BBLR.

Daftar Pustaka1. Amiruddin, Ridwan 2007, Pajanan asap rokok terhadap BBLR ( www.Ridwanamiruddin.wordpress )2. Sudjang, R, F, 2005. Bayi dengan berat lahir rendah, dalam ilmu kebidanan. Edisi III, Yayasan bina pustaka3. Saifuddin 2007. Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. JNPKKR-POGI Bekerja sama dengan yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo. Jakarta 4. Unitrd Nation Childrens Fund ( UNICEF ) and World Health Organization ( WHO ), 2004. Low birth weight, country, regional and global estimates. New York. ( http://www.who.int/ )5. Depkes RI. Pedoman teknis pelayanan kesehatan neonatal esensial. Jakarta: Departemen Kesehatan RI Direktorat Bina Kesehatan Keluarga; 20036. Manuaba IBG. Penuntun kepaniteraan klinik obstetri dan ginekologi. Jakarta: EGC; 2004. h. 80.7. Wong DL, Eaton MH, Wilson D, Winkelstein ML, Schwartz P. Buku ajar keperawatan pediatrik. Edisi ke 6. Jakarta: EGC; 2009. h.435.8. Budiarto E, Anggraeni D. Pengantar epidemiologi. Edisi ke 2. Jakarta: EGC; 2003; h.71-2.

LAMPIRAN Tabel 1. Analisis univariat sebaran data umur dan berat badan lahir

Statistics

Umur ibu

NValid140

Missing0

Mean23.3571

Median22.5000

Mode22.00

Std. Deviation5.55039

Statistics

Berat badan

NValid140

Missing0

Mean3.1215E3

Median3.0900E3

Mode2.50E3a

Std. Deviation6.51517E2

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Tabel 2. Tabel sebaran umur ibu mengandung

Umur ibu

FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent

Valid1432.12.12.1

1521.41.43.6

1642.92.96.4

17117.97.914.3

1885.75.720.0

19117.97.927.9

20117.97.935.7

2185.75.741.4

22128.68.650.0

23107.17.157.1

24107.17.164.3

25107.17.171.4

2642.92.974.3

271.7.775.0

2864.34.379.3

2964.34.383.6

3075.05.088.6

3132.12.190.7

3253.63.694.3

3332.12.196.4

3521.41.497.9

3621.41.499.3

451.7.7100.0

Total140100.0100.0

Tabel 3. Tabel sebaran berat badan lahir bayi

Berat badan

FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent

Valid15881.7.7.7

17011.7.71.4

17291.7.72.1

18851.7.72.9

192832.12.15.0

19361.7.75.7

21251.7.76.4

21261.7.77.1

21871.7.77.9

22251.7.78.6

224021.41.410.0

22821.7.710.7

23811.7.711.4

23951.7.712.1

241021.41.413.6

24141.7.714.3

24241.7.715.0

24381.7.715.7

24421.7.716.4

246632.12.118.6

249542.92.921.4

25511.7.722.1

25571.7.722.9

25941.7.723.6

26001.7.724.3

26221.7.725.0

263721.41.426.4

26631.7.727.1

275021.41.428.6

276921.41.430.0

27781.7.730.7

27821.7.731.4

28071.7.732.1

28211.7.732.9

28351.7.733.6

28361.7.734.3

28631.7.735.0

287721.41.436.4

29061.7.737.1

292032.12.139.3

29481.7.740.0

297732.12.142.1

29921.7.742.9

30051.7.743.6

30331.7.744.3

30421.7.745.0

306232.12.147.1

307621.41.448.6

30801.7.749.3

309032.12.151.4

31001.7.752.1

31471.7.752.9

31751.7.753.6

320321.41.455.0

322521.41.456.4

323221.41.457.9

32741.7.758.6

331732.12.160.7

33211.7.761.4

33311.7.762.1

337421.41.463.6

34161.7.764.3

34301.7.765.0

34441.7.765.7

34591.7.766.4

34601.7.767.1

34731.7.767.9

34751.7.768.6

34871.7.769.3

357221.41.470.7

35861.7.771.4

36001.7.772.1

361421.41.473.6

362921.41.475.0

36371.7.775.7

365142.92.978.6

36991.7.779.3

37281.7.780.0

37561.7.780.7

377032.12.182.9

37901.7.783.6

37991.7.784.3

38271.7.785.0

38561.7.785.7

386021.41.487.1

388421.41.488.6

39121.7.789.3

394121.41.490.7

39691.7.791.4

39831.7.792.1

399721.41.493.6

405421.41.495.0

41111.7.795.7

41531.7.796.4

41671.7.797.1

41741.7.797.9

42381.7.798.6

45931.7.799.3

49901.7.7100.0

Total140100.0100.0

Grafik 1. Sebaran umur

Grafik 2. Sebaran berat badan lahir

Tabel 4. Distribusi frekuensi konsumsi rokok, hipertensi, pendidikan

Rokok

FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent

Validtidak8762.162.162.1

merokok5337.937.9100.0

Total140100.0100.0

Hipertensi

FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent

Validtidak13193.693.693.6

ya96.46.4100.0

Total140100.0100.0

Pendidikan

FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent

Validsedang8258.658.658.6

rendah5841.441.4100.0

Total140100.0100.0

Grafik 3. Sebaran konsumsi rokok maternal

Grafik 4. Sebaran Riwayat hipertensi

Grafik 5. Sebaran taraf pendidikan maternal

Grafik 6. Sebaran umur maternal yang dibagi menjadi diatas 25 tahun dan dibawah 25 tahun

Grafik 7. Sebaran berat badan lahir yang dibagi menjadi dibawah 2500 gr dan diatas 2500 gr

Gambar 1. Analisa chi-square antara rokok dengan berat badan bayi 2 kategoriCase Processing Summary

Cases

ValidMissingTotal

NPercentNPercentNPercent

Rokok * berat badan lahir140100.0%0.0%140100.0%

Rokok * berat badan lahir Crosstabulation

berat badan lahirTotal

>=2500=2500