FrameWork EA

15
Tugas : Menyusun Jurnal Mata Kuliah: Infrastruktur IT Nama NRP Nilai Yesi Novia 5112202029 Isnaini Muhandhis 5112202013 Yuli Nurcahyanti 5112202021 Program Pascasarjana 0 Sebuah Standar Minimal Komponen Penting pada Enterprise Architecture : Perbandingan Framework TOGAF, FEA dan Gartner

description

Sistem Informasi

Transcript of FrameWork EA

Page 1: FrameWork EA

Tugas : Menyusun Jurnal

Mata Kuliah:Infrastruktur IT

Nama NRP NilaiYesi Novia 5112202029

Isnaini Muhandhis 5112202013Yuli Nurcahyanti 5112202021

Program PascasarjanaBidang Minat Sistem Informasi- Jurusan Teknik Informatika

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER2013

0

Sebuah Standar Minimal Komponen Penting pada Enterprise Architecture :

Perbandingan Framework TOGAF, FEA dan Gartner

Page 2: FrameWork EA

Sebuah Standar Minimal Komponen Penting pada Enterprise Architecture :

Perbandingan Framework TOGAF, FEA dan Gartner

Yesi Novia, Isnaini Muhandhis, Yuli Nurcahyanti ** 5112202029, 5112202013, 5112202021

ABSTRAKPemilihan kerangka kerja Enterprise Architecture(EA) umumnya didasarkan pada kebutuhan perusahaan. Bahkan perusahaan pun dapat membuat kerangka kerja EA sendiri yang sesuai dengan kebutuhannya. Untuk itu perlu sebuah standar minimal komponen penting yang harus dimiliki EA. Dengan membandingkan 3 framework : TOGAF, FEA dan Gartner, maka dapat disimpulkan apa yang menjadi standar sebuah framework Enterprise Architecture (EA).

Kata kunci : standar, framework, TOGAF, FEA, Gartner, EA

1. PendahuluanBanyak artikel dan paper yang menyarankan agar perusahaan membuat sendiri

atau memodifikasi framework yang ada sesuai dengan kebutuhan (3,4). Tapi seharusnya ada beberapa kriteria penting yang dijadikan patokan untuk sebuah framework yang lengkap dan sesuai dengan standar EA.

Untuk itulah penulis melakukan perbandingan beberapa framework yang sudah ada dan memberikan rekomendasi untuk memodifikasi sebuah framework yang sudah ada. Apa komponen yang dibutuhkan dan yang direkomendasikan. Sehingga dapat menjadi panduan untuk memodifikasi framework EA. Framework yang dibandingkan adalah Gartner, TOGAF, dan FEA. Ketiga framework ini dipilih karena termasuk 4 teratas berdasarkan metodologi versi (3).

Pembahasan ditujukan untuk menjawab pertanyaan :1. Komponen apa yang diperlukan sebuah framework?2. Berapa derajat pentingnya komponen tersebut dari hasil perbandingan?Karena itu pembahasan akan disusun sebagai berikut : sesi 2, review literature tentang

komponen penting dari EA. Sesi 3, penjelasan komponen yang dimiliki oleh masing-masing framework. Sesi 4 kesimpulan, saran dan keterbatasan penelitian ini.

2. Komponen Penting Enterprise ArchitectureEnterprise architecture adalah :Kumpulan model deskriptif yang menjelaskan tentang cara organisasi memenuhi kebutuhan manajemen yang sesuai dan dapat dipertahankan. (6)

1

Page 3: FrameWork EA

Enterprise architecture adalah susunan logis proses bisnis dan infrastruktur IT yang menggambarkan integrasi dan standarisasi kebutuhan model operasi perusahaan. (7)

Berdasarkan (5) sebuah arsitektur enterprise dibagi atas 4 (empat) komponen yaitu:a. Arsitektur Bisnis

Arsitektur Bisnis dipandang sebagai landasan atau penggerak bagi komponen-komponen lain dari arsitektur enterprise. Arsitektur Bisnis dapat bertindak sebagai motivator dalam mengembangkan rencana-rencana bisnis, teknologi, penggunaan aplikasi dan implementasi.

b. Arsitektur Data/InformasiArsitektur data/informasi dipandang sebagai informasi/data yang dijadikan satu aset dalam mendukung bisnis serta nantinya digunakan untuk menetapkan kebutuhan sistem aplikasi, yang nantinya digunakan untuk mengelola sekumpulan entitas data atau mengelola informasi.

c. Arsitektur AplikasiArsitektur aplikasi dipandang sebagai pendefinisian jenis aplikasi utama yang akan digunakan dalam mengelola data yang telah dikumpulkan serta diperlukan juga dalam mendukung bisnis.

d. Arsitektur TeknologiArsitektur teknologi dipandang sebagai pendefinisian platform teknologi yang akan digunakan untuk penyediaan lingkungan aplikasi dalam mengelola data dan sebagai alat dalam mendukung bisnis.

3. Review Literatur3.1 TOGAF (The Open Group Architecture Framework)

The open group architecture framework (TOGAF) adalah suatu framework untuk arsitektur perusahaan yang memberikan pendekatan yang komprehensif untuk merancang, perencanaan, pelaksanaan, dan tata kelola arsitektur informasi perusahaan. TOGAF merupakan level atas dan pendekatan holistik untuk desain, yang biasanya dimodelkan pada empat tingkat, yaitu bisnis, aplikasi, data, dan teknologi.(9) TOGAF memiliki pandangan sendiri, yang dapat ditentukan baik sebagai deskripsi formal dari suatu sistem, atau rencana rinci dari sistem pada tingkat komponen untuk memandu pelaksanaan, atau sebagai struktur komponen, hubungannya, prinsip-prinsip dan pedoman yang mengatur desain dan evolusi.(8)

TOGAF memberikan metode yang detil bagaimana membangun dan mengelola serta mengimplementasikan arsitektur enterprise dan sistem informasi yang disebut dengan Architecture Development Method (ADM). ADM merupakan metode generik yang berisikan sekumpulan aktivitas yang digunakan dalam memodelkan pengembangan arsitektur enterprise. Metode ini juga dibisa digunakan sebagai panduan atau alat untuk merencanakan, merancang, mengembangkan dan mengimplementasikan arsitektur sistem informasi untuk organisasi(11). Untuk pengembangan arsitektur, TOGAF Architecture Development Method (ADM) menggunakan proses secara iteratif yang terdiri dari(12) :

2

Page 4: FrameWork EA

Fase Preliminary : Ini adalah fase awal yang mendefinisikan “di mana, apa, mengapa, siapa, dan bagaimana kita melakukannya'' arsitektur perusahaan yang bersangkutan.(13)

Fase A: Architecture Vision: Menciptakan keseragaman pandangan mengenai pentingnya arsitektur enterprise untuk mencapai tujuan organisasi yang dirumuskan dalam bentuk strategi serta menentukan lingkup dari arsitektur yang akan dikembangkan. Pada tahapan ini berisikan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan untuk mendapatkan arsitektur yang ideal.

Fase B: Business Architecture : Mendefinisikan kondisi awal arsitektur bisnis, menentukan model bisnis atau aktivitas bisnis yang diinginkan berdasarkan skenario bisnis. Pada tahap ini tools dan metode umum untuk pemodelan seperti: BPMN, IDEF dan UML bisa digunakan untuk membangun model yang diperlukan.

Fase C: Information Systems : Pada tahapan ini lebih menekankan pada aktivitas bagaimana arsitektur sistem informasi dikembangkan. Pendefinisian arsitektur sistem informasi dalam tahapan ini meliputi arsitektur data dan arsitektur aplikasi yang akan digunakan oleh organisasi. Arsitekur data lebih memfokuskan pada bagaimana data digunakan untuk kebutuhan fungsi bisnis, proses dan layanan. Teknik yang bisa digunakan dengan yaitu: ER-Diagram, Class Diagram, dan Object Diagram. Pada arsitektur aplikasi lebih menekan pada bagaimana kebutuhan aplikasi direncanakan dengan menggunakan Application Portfolio Catalog, serta menitik beratkan pada model aplikasi yang akan dirancang. Teknik yang bisa digunakan meliputi: Application Communication Diagram, Application and User Location Diagram dan lainnya.

Fase D: Technology Architecture : Membangun arsitektur teknologi yang diinginkan, dimulai dari penentuan jenis kandidat teknologi yang diperlukan dengan menggunakan Technology Portfolio Catalog yang meliputi perangkat lunak dan perangkat keras. Dalam tahapan ini juga mempertimbangkan alternatifalternatif yang diperlukan dalam pemilihan teknologi. Teknik yang digunakan meliputi Environment and Location Diagram, Network Computing Diagram, dan lainnya.

Fase E: Opportunities & Solutions : Pada tahapan ini lebih menekan pada manfaat yang diperoleh dari arsitektur enterprise yang meliputi arsitektur bisnis, arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi, sehingga menjadi dasar bagi stakeholder untuk memilih dan menentukan arsitektur yang akan diimplementasikan. Untuk memodelkan tahapan ini dalam rancangan bisa menggunakan teknik Project Context Diagram dan Benefit Diagram.

Fase F: Migration Planning : Pada tahapan ini akan dilakukan penilaian dalam menentukan rencana migrasi dari suatu sistem informasi. Biasanya pada tahapan ini untuk pemodelannya menggunakaan matrik penilaian dan keputusan terhadap kebutuhan utama dan pendukung dalam organisasi terhadap impelemtasi sistem informasi

Fase G: Implementation Governance: tatakelola implementasi yang sudah dilakukan, tatakelola yang dilakukan meliputi tatakelola organisasi, tatakelola teknologi informasi, dan tatakelola arsitektur. Pemetaaan dari tahapan ini bisa

3

Page 5: FrameWork EA

juga dipadukan dengan framework yang digunakan untuk tatakelola seperti COBITS dari IT Governance Institute.

Fase H: Architecture Change Management : Menetapkan rencana manajemen arsitektur dari sistem yang baru dengan cara melakukan pengawasan terhadap perkembangan teknologi dan perubahan lingkungan organisasi, baik internal maupun eksternal serta menentukan apakah akan dilakukan siklus pengembangan arsitektur enterprise berikutnya.

Gambar 1. Metode Pembangunan Arsitektur ADM

Pada kerangka gambar di bawah ini, setiap arsitektur berisi konten yang ada di dalamnya. (10)

Gambar 2. Arsitektur Isi Framework

4

Page 6: FrameWork EA

3.2 Gartner/GEAF (Gartner Enterprise Architecture Framework)Menurut Gartner Arsitektur Enterprise adalah proses menerjemahkan visi bisnis dan

strategi ke dalam perubahan perusahaan yang efektif dengan menciptakan, mengkomunikasikan dan meningkatkan prinsip-prinsip kunci dan model yang menggambarkan keadaan masa depan perusahaan dan memungkinkan evolusinya.[14]

Gartner merupakan sebuah riset informasi teknologi dan perusahaan yang menyediakan teknologi yang berhubungan dengan kapasitas pencarian fakta terselubung. Riset yang diberikan oleh gartner bertarget pada CIO dan pemimpin IT senior pada industry dimana menyertakan agen pemerintah, high-technology dan telecom enterprise, professional service firm dan technology inventor. Pelanggan gartner menyertakan korporasi besar, agensi pemerintah, perusahaan teknologi dan komunitas investasi. Perusahaan Gartner berisikan riset, program eksekutif, konsultasi dan acara, memberikan informasi riset, praktek terbaik dan trend.[14]

Metodologi terakhir ini sedikit berbeda. Ini bukan taksonomi (seperti Zachman), proses (sepertiTOGAF), atau metodologi lengkap (seperti FEA). Sebaliknya, ini adalah sebuah praktek/latihan.Gartner adalah praktek perusahaan-arsitektur salah satu yang paling dikenal dalam penelitian ITdan organisasi konsultasi di dunia.Arsitektur enterprise, dalam pandangan Gartner, adalah tentang strategi, bukan tentang rekayasa.Hal ini difokuskan pada tujuan. Dua hal yang paling penting untuk Gartner adalah di mana sebuah organisasi akan dan bagaimana hal itu akan sampai di sana. Setiap aktivitas arsitektur yang asing untuk pertanyaan ini adalah tidak relevan[14].

Gartner percaya bahwa arsitektur enterprise adalah tentang menyatukan tiga unsur: pemilik bisnis,spesialis informasi, pelaksana teknologi. Jika Anda dapat membawa tiga kelompok bersama samadan menyatukan mereka di belakang visi bersama yang mendorong nilai bisnis, Anda disebutberhasil, jika tidak, Anda disebut gagal. Sukses diukur dari segi pragmatis, seperti mengemudi profitabilitas, bukan dengan memeriksa keseluruhan item pada prosesmatriks.[14]

Gartner dikembangkan oleh research organization sebagai bentuk layanan praktis dengan menggabungkan beberapa EA yang dianggap berhasil. Framework ini sebagai grand design atau konsep keseluruhan yang digunakan dalam menciptakan suatu sistem, seperti dalam arsitektur kota. Di dalam framework terdiri dari sebuah abstraksi atau desain dari suatu sistem, struktur, komponen dan bagaimana mereka saling berhubungan ketika membangun kemampuan TI baru.[14]

Tiga sudut pandang utama yang ada pada Gartner Enterprise Architecture :– enterprise business architecture (EBA) – enterprise information architecture (EIA)– enterprise technology architecture (ETA).[14]

5

Page 7: FrameWork EA

Gambar 4. Arsitektur pada Gartner

Hasil akuisisi Gartner Group META. Gartner kuat dengan kerangka dan konstruksinya, META berorientasi pada proses. GEAF adalah rekonsiliasi pendekatannya.[14]

Menurut Gartner, arsitektur enterprise adalah mengenai menyatukan tiga unsur yaitu pemilik bisnis, spesialis informasi, pelaksana teknologi. Arsitektur enterprise dalam tampilan Gartner adalah tentang strategi bukan tentang teknik. Hal ini difokuskan pada tujuan. Salah satu visi yang memiliki konsekuensi besar adalah di arsitektur bisnis, informasi dan teknik[15]

Gartner [14] membagi EA ke dalam 3 kategori yaitu, arsitektur bisnis, arsitektur teknologi, dan arsitektur data. GITA memasukkan arsitektur data ini ke dalam arsitektur teknologi : 15]

1. Arsitektur Bisniso Menggambarkan strategi, maksud, fungsi, proses, informasi dan

aset bisnis yangpenting untuk memberikan layanan bagi masyarakat, bisnis, dan pemerintah.

o Rincian arsitektur bisnis mendukung pengambilan keputusan bisnis dengan menyediakan dokumentasi tentang dimana posisi perusahaan berada saat ini dan di mana perusahaan ingin berada di masa depan.

2. Arsitektur Informasio Arsitektur informasi terdiri dari model data, dan database yang melayani

semua pelaku dalam lingkungan dan strategi bisnis perusahaan, standar, kebijakan yang diperlukan untuk mengembangkan dan menerapkan model

6

Page 8: FrameWork EA

data dan database tersebut. Arsitektur informasi menyiratkan bahwa perusahaan tidak lagi mengembangkan " islands of databases". Arsitektur informasi memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan sumber daya yang umum, bersama,terdistribusi, akurat, dan konsisten.

o Mendefinisikan struktur informasi yang penting bagi organisasi berupa entitas data dan hubungan antar-entitas yang diperlukan untuk mendukung proses bisnis.

3. Arsitektur Teknologio Arsitektur teknologi berkaitan dengan arsitektur bisnis, aplikasi, dan

informasi untuk menyediakan interoperable technology platform yang memenuhi kebutuhan berbagai user roles (actors) di lokasi kerja yang teridentifikasi.

o Mendefinisikan platform teknologi yang dibutuhkan untuk menyediakan lingkungan yang mendukung aplikasi dalam mengelola data dan mendukungfungsi bisnis

3.3 FEA (Federal Enterprise Architecture)Instansi pemerintahan di amerika yaitu The Office of Management and Budget’s

(OMB), Office of E-Government (E-Gov) and Information Technology (IT) dengan dukungan dari the General Services Administration (GSA) dan the Federal Chief Information Officers (CIO) Council, membangun FEA yang dapat membuat cetak biru untuk seluruh pemerintah federal berdasarkan kebutuhan bisnis,(2) FEA mempunyai standard dan bahasa yang sama untuk menjelaskan dan menganalisa investasi IT.

Praktek FEA mengadopsi tiga prinsip utama untuk memandu arah strategisnya, yaitu :

Dipicu oleh bisnis : FEA sangat bermanfaat jika selaras dengan arahan level eksekutif dan rencana strategis pemerintahan.

Proaktif dan kolaboratif di pemerintahan federal: dicapai melalui partsisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan dan pemanfaatan EA.

Meningkatkan keefektifan dan keefesienan sumber data : Pengembangan arsitektur merupakan bagian dari investasi kapital.

FEA mempunyai 5 reference model yang dirancang untuk memfasilitasi analisis antar lembaga dan mengidentifikasi investasi berulang, kesenjangan dan kolaborasi yang mungkin antar lembaga. Reference model menjelaskan tentang komponen yang menyusun FEA dengan konsisten. Kelima model tersebut adalah :a) Performance Reference Model (PRM)

PRM merupakan sebuah kerangka kerja untuk mengukur kinerja seluruh pemerintah federal. PRM berfokus terhadap 3 sasaran. Yaitu :

Membantu meningkatkan kinerja informasi untuk meningkatkan pengambilan keputusan strategis

Meningkatkan keselarasan input dan output sehingga bisa menjelaskan hasil yang diinginkan

Mengidentifikasi kesempatan pengembangan kinerja yang dapat memperluas struktur dan batasan organisasi tradisional

b) Business Reference Model (BRM)

7

Page 9: FrameWork EA

BRM menyediakan kerangka kerja untuk memfasilitasi alur bisnis pemerintahan dari sisi fungsional, termasuk aktivitas internal, pelayanan terhadap masyarakat, dan kemerdekaan agensi dan biro dalam pelaksanaanya. (2) BRM menyediakan pandangan fungsional organisasi pemerintaan dan alur bisnisnya termasuk dukungan pelayanan bisnis (1)

c) Service Component Reference Model (SRM)SRM mengklasifikasikan komponen pelayanan berdasarkan cara yang dilakukan untuk mendukung bisnis dan mencapai sasaran kinerja. (2). Model ini bertujuan untuk merekomendasikan kemampuan layanan untuk mendukung penggunaan ulang komponen bisnis dan layanan pada pemerintahan federal.

d) Technical Reference Model (TRM)TRM merupakan kerangka pengkategorian standar teknis dan teknologi untuk mendukung penyampaian kemampuan dan layanan. TRM menyediakan dasar untuk memajukan standarisasi penggunaan teknologi dan komponen layanan dari pemerintah secara luas. (2)

e) Data Reference Model (DRM)DRM menyediakan alat standar untuk menjelaskan, membagi dan mengelompokan data. DRM mempunyai tiga area standarisasi :

Data Description : menyediakan standar untuk menjelaskan data. Data context : memfasilitasi pencarian data melalui pendekatan terhadap

kategori data berdasaran taksonomi. Data sharing : Mendukung pengaksesan dan pertukaran data. (2)

4. Perbandingan.Berdasarkan keempat kriteria yang disebutkan diatas, maka komponen yang dimiliki

oleh masing-masing framework dipetakan ke masing-masing kriteria. Kemudian masing –masing kriteria yang dimiliki oleh semua framework dikategorikan sangat perlu, kriteria yang hanya dimiliki oleh dua dari tiga framework dinyatakan perlu, dan kriteria yang hanya dimiliki oleh salah satu framework dikategorikan rekomendasi.

Tabel 1. Pemetaan komponen framework kepada komponen arsitektur

8

Page 10: FrameWork EA

TOGAF GARTNER FEA

Bisnis Business Architecture

Business Architecture

Business Reference Model

Data/ informasi Information Systems (Data architecture)

Information Systems (Data architecture)

Data Reference Model

Aplikasi Information Systems (Application Architecture)

Teknologi Technology Architecture

Technology Architecture

Technical Reference Model

5. KesimpulanBerdasarkan hasil komparasi maka, kriteria yang dikategorikan sangat perlu

adalah Arsitektur bisnis, arsitektur data/informasi dan arsitektur teknologi dan yang direkomendasiakn sesuai kebutuhan adalah arsitektur aplikasi.

Diharapkan paper ini dapat memberikan kontribusi untuk dasar pembuatan dan modifikasi framework sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Tapi paper ini mempunyai beberapa keterbatasan, yaitu, belum melakukan penelitian yang valid terhadap kriteria sebuah framework EA. Karenanya untuk penelitian berikutnya dapat mencari lebih detil lagi mengenai komponen standar framework EA dan memperbanyak jumlah framework yang dibandingkan.

Daftar Pustaka

[1]. Executive Office of The President US, THE COMMON APPROACH TO FEDERAL ENTERPRISE ARCHITECTURE, 2012

[2]. Executive Office of The President US, Federal Consolidated Reference Model Document V 2.3, 2007

[3]. Roger Sessions, Comparison of the top four Enterprise Architeture Methodologi,[4]. Gartner, Gartner's 2011 Global Enterprise Architecture Survey: EA Frameworks

Are Still Homemade and Hybrid, 2012[5]. Péter Bernus (2005). Knowledge Sharing in the Integrated Enterprise. p.133-139.[6]. W. Ruh, F. Maginnis & W. Brown, Enterprise Application Integration, New

York: John Wiley & Sons, 2000[7]. MIT Center for Information Systems Research, Peter Weill, Director, as presented

at the Sixth e-Business Conference, Barcelona Spain, 27 March 2007,

9

Framework

Kriteria

Page 11: FrameWork EA

[8]. Wartika, Iping Supriana.(2011). ANALISIS PERBANDINGAN KOMPONEN DAN KARAKTERISTIK ENTERPRISE ARCHITECTURE FRAMEWORK. ITB.

[9]. Stephen Marley. (2003). Architectural Framework. NASA/SCI. Retrieved 10 Dec 2008

[10]. http://www.togaf.info/togaf9/togafSlides9/TOGAF-V9-M7-Metamodel.pdf, diakses terakhir 8 Januari 2013

[11]. Yunis, R., Surendro, K. (2008). Pemilihan Metodologi Pengembangan Enterprise Architecture untuk Indonesia. Prosiding SNIKA. Vol. 3, No.1:pp A53-A59

[12]. Yunis, R., Surendro, K. (2009). Pemilihan Metodologi Pengembangan Enterprise Architecture untuk Indonesia. SNATI. Pp E25-E27

[13]. The Open Group. (2009). The Open Group Architecture Framework (TOGAF). The Open group. Pp 67

[14]. Gartner Enterprise Architecture Framework: Evolution 2005[15]. Eero keltikangas.(2006). Enterprise architecture documentation and

representation a pragmatic documentation framework. Helsinki university of technology Department of electrical and communications engineering

10