Fraktur Vertebra

27
Fraktur Vertebra

Transcript of Fraktur Vertebra

Page 1: Fraktur Vertebra

Fraktur Vertebra

Page 2: Fraktur Vertebra

Definisi

Diskontinuitas jaringan tulang pada tulang belakang

Page 3: Fraktur Vertebra

Patofisiologis• Dapat disebabkan oleh trauma hiperekstensi,

hiperfleksi, ekstensi rotasi, fleksi rotasi, atau kompresi servikalis.

• Mekanisme trauma biasanya bersifat kompresi atau trauma langsung.

• Pada trauma kompresi terjadi fraktur kompresi vertebra, tampak korpus vertebra berbentuk baji pada foto lateral.

Page 4: Fraktur Vertebra

• Pada trauma langsung dapat timbul fraktur pada elemen posterior vertebra, korpus vertebra dan iga di dekatnya.

• Karena kanalis spinal di daerah ini sempit, maka sering disertai gejala neurologis.

• Fraktur vertebra thorakal bagian atas dan tengah jarang terjadi, kecuali bila trauma berat atau ada osteoporosis.

Page 5: Fraktur Vertebra

KLASIFIKASI

• MEKANISME TRAUMA:

a. Hiperfleksi b.Fleksi rotasi

c. Hiperekstensi d.Ekstensi rotasi

e. Kompresi vertikal• DERAJAT KESTABILAN:

a.Stabil : ligamen skeletal utuh

b.Tidak stabil : terjadi pergeseran satu tulang terhadap tulang lain

Page 6: Fraktur Vertebra

Fraktur Cervical

• Gambaran foto akibat trauma hiperekstensi dibagi menjadi 2 jenis yaitu fraktur dislokasi hiperekstensi dan fraktur hangman.

• Fraktur dislokasi hiperekstensi dapat terjadi fraktur pedikel, prosesus artikularis, lamina, dan prosesus spinosus.

• Fraktur hangman adalah jika terjadi fraktur arkus bilateral dan dislokasi anterior C2 terhadap C3.

Page 7: Fraktur Vertebra

• Pada Trauma ekstensi rotasi terjadi fraktur pada prosesus artikularis satu sisi.

• Pada trauma hiperfleksi dapat terjadi 5 gambaran fraktur yaitu subluksasi ke anterior, dislokasi interfasetal bilateral, flexion tear drop fracture dislocation, fraktur wedge dan fraktur clay shoveler.

Page 8: Fraktur Vertebra

Trauma servikal• Px Rdx sesuai kondisi pasien,hati-hati.• Posisi : supine, manipulasi minimal. • Foto terpenting: lateral dgn sinar horisontal.• C VI-VII bahu direndahkan dengan menarik

lengan ke bawah.• Bila memungkinkan:• AP open mouth, lateral, oblik kanan dan kiri• Bila meragukan CT/MRI

Page 9: Fraktur Vertebra

THORAKO-LUMBAL

• Px rutin : AP,lat• Trauma berat: lateral, sinar horisontal.• Fraktur thorakal atas dan tengah jarang kelainan neurologik. Biasanya trauma fleksi kompresi (vertebra baji) atau trauma langsung.

• Pada thoraco lumbal (Th X-LI) rotasi tersering. • Pengendara mobil : seat belt injury (chance

fracture) di daerah lumbal.

Page 10: Fraktur Vertebra

Grade dari fraktur

Page 11: Fraktur Vertebra

Gambaran klinis

• Posisi tubuh abnormal• Paresis (medulla spinalis terkena)• Nyeri ketika berjalan

Page 12: Fraktur Vertebra

Radiologis yang diambil

Trauma vertebra servikalis• Foto AP• Foto lateral• Foto oblik kanan dan kiri• CT scan / MRI

Trauma vertebra thorakal & lumbal• Foto AP• Foto lateral

Page 13: Fraktur Vertebra

Normal

Page 14: Fraktur Vertebra
Page 15: Fraktur Vertebra

Hangman’s fractureTerjadi fraktur arkus bilateral dan dislokasi anterior C2 terhadap C3.

HIPEREKSTENSI

Page 16: Fraktur Vertebra

Trauma fleksi rotasi

Page 17: Fraktur Vertebra

Trauma ekstensi rotasi

Terjadi fraktur pada prosesus artikularis satu sisi

Page 18: Fraktur Vertebra

Trauma kompresi vertikal

Terjadinya fraktur ini akibat diteruskannya tenaga trauma melalui kepala, kondilus oksipitalis, ke tulang leher.

Page 19: Fraktur Vertebra

Thoracic vertebra fracture

Page 20: Fraktur Vertebra

Fraktur T12

Page 21: Fraktur Vertebra

Fraktur T11-T12

Page 22: Fraktur Vertebra

Fraktur L3

Page 23: Fraktur Vertebra

Lumbal vertebra fracture

Page 24: Fraktur Vertebra
Page 25: Fraktur Vertebra

Trauma hiperekstensi

Page 26: Fraktur Vertebra

Fraktur Wedge

Vertebra terjepit sehingga berbentuk baji. Ligament longitudinal anterior dan kumpulan ligament posterior utuh

sehingga lesi ini bersifat stabil.

Page 27: Fraktur Vertebra

Kesimpulan

• Pada pasien dengan keluhan nyeri boyok dengan riwayat trauma dengan posisi terduduk perlu dicurigai adanya fraktur pada tulang belakang.

• Untuk penegakan diagnosis dapat dilakukan foto rontgent vertebra AP lateral oblik kanan dan kiri. Jika memungkinkan dapat dilakukan MRI dan CT scan.

• Penatalaksanaan dengan cara fiksasi lesi fraktur, fisioterapi dan analgetik.