Fraktur Tulang Alveolar

4
Fraktur Tulang Alveolar Fraktur pada tulang alveolar dapat terjadi jika teradi pergerakan yang kasar dan ceroboh saat pencabutan serta adanya ankilosis pada tulang alveolar yang mengakibatkan tulang alveolar bagian bukal, labial, palatal atau lingual ikut terambil bersama gigi yang diekstraksi. Fraktur tulang alveolar sering terjadi pada saat ekstraksi gigi kaninus, terutama jika tulang regio tersebut menjadi rapuh atau lemah akibat pencabutan gigi premolar maupun insisif kedua. Trauma tulang alveolar bagian lingual perlu mendapat perhatian khusus karena dapat mencederai saraf bagian lingual. Jika bagian tulang alveolar yang fraktur kecil dan terpisah maka bagian itu di ambil menggunakan bagian yang

description

fraktur

Transcript of Fraktur Tulang Alveolar

Page 1: Fraktur Tulang Alveolar

Fraktur Tulang Alveolar

Fraktur pada tulang alveolar dapat terjadi jika teradi pergerakan yang kasar dan

ceroboh saat pencabutan serta adanya ankilosis pada tulang alveolar yang mengakibatkan

tulang alveolar bagian bukal, labial, palatal atau lingual ikut terambil bersama gigi yang

diekstraksi. Fraktur tulang alveolar sering terjadi pada saat ekstraksi gigi kaninus,

terutama jika tulang regio tersebut menjadi rapuh atau lemah akibat pencabutan gigi

premolar maupun insisif kedua. Trauma tulang alveolar bagian lingual perlu mendapat

perhatian khusus karena dapat mencederai saraf bagian lingual.

Jika bagian tulang alveolar yang fraktur kecil dan terpisah maka bagian itu di ambil

menggunakan bagian yang tajam dari forcep. Kemudian bagian tersebut diirigasi

menggunakan lartutan saline dan dilakukan penjahitan. Jika bagian yang fraktur atau

patah dari tulang alveolar masih menempel pada jaringan lunak, dan bagian itu masih

terdapat setelah stabilisasi dan penjahitan pada mukoperiosteum.

Page 2: Fraktur Tulang Alveolar

Fragikos D. 2007. Oral Surgery. Springer-Verlag Berlin Heidelberg. P 183

Fraktur Tuberosistas Maksila

Fraktur tuberositas maksila merupakan komplikasi yang serius bergantung dari luasnya.

Fraktur pada tuberositas maksila dapat membuat masalah dari perlekatan gigi tiruan

lengkap. Fraktur pada bagian ini dapat terjadi ketika ekstraksi pada gigi posterior dari

maksila, karena lemahnya tulang maksila dan letaknya yang berdekatan dengan rongga

sinus. Fraktur bagian ini sering terjadi karena pencabutan yang terlalu kuat dan kurang

berhati-hati.

Fraktur tuber maksila terjadi biasanya berhubungan dengan dekatnya letak tuberositas

terhadap sinus, yang biasa terjadi bila terdapat gigi molar atas yang terisolasi, khususnya

bila gigi memanjang/ turun. Geminasi patologis antara gigi molar kedua atas yang telah

erupsi dengan gigi molal ketiga atas tidak erupsi bisa menjadi predisposisi. Ankilosis

pada gigi molar rahang atas membuat tahanan yang kuat. Pengurangan resistensi dari

tulang akibat semi-impaksi gigi molar ketiga.

Treatment

Ketika fraktur terjadi dan bagian fraktur tidak terlepas dari periosteum, maka perawatan

yang dilakukan adalah reposisi dan penjahitan mukoperiosteum. Pada kasus ini tindakan

ekstraksi ditunda sekitar 1,5 - 2 bulan sampai fraktur tersebut sembuh dan tindakan

Page 3: Fraktur Tulang Alveolar

ekstraksi dilakukan dengan teknik terbuka. Tetapi jika bagian yang fraktur terlepas dari

jaringan dan terbentuk oroantral communication maka perwatan yang dilakuka adalah

pencabutan gigi, menghaluskan tulang serta dilakukan penjahitan. Kemudian pemberian

antibiotik broad-spectrum dan nasal decongestant.

Fragikos D. 2007. Oral Surgery. Springer-Verlag Berlin Heidelberg. P 184