Fraktur Sendi Siku

22
FRAKTUR SENDI SIKU

description

fraktur sendi siku merupakan penyakit muskuloskeletal

Transcript of Fraktur Sendi Siku

Page 1: Fraktur Sendi Siku

FRAKTUR SENDI SIKU

Page 2: Fraktur Sendi Siku

Anatomi dan fisiologi

Siku terdiri dari tiga tulang, yaitu humerus, radius dan ulna. Sendi siku adalah engsel, antara permukaan troklear di atas ujung bawah humerus dan lekukan troklear ulna. Semua ini merupakan bagian utama sendi, yaitu humerus-ulnaris

Ada tiga jenis artikulasi pada sendi siku, yaitu sendi humeroulnar , sendi humeroradial , dan sendi radioulnar

Gerakan yang terjadi pada siku adalah fleksi dan ekstensi. Sudut siku yang dibuat siku lurus, lengan bawah dan tangan dalam supinasi adlaah kira-kira 170 derajat dengan lengan atas. Hal ini deisebabkan letak oblik permukaan persendian antara humerus dan ulna (Evelyn 2009).

Tulang dan sendi

Page 3: Fraktur Sendi Siku
Page 4: Fraktur Sendi Siku

Arteri brakhialis

Arteri brakhialis berawal di batas inferior m. Teres mayor sebagai terusan dari a.Aksilaris dan berakhir membentuk bifurkasio menjadi a. Radialis dan a. Ulnairs setinggi kolum radius. Letaknya tepat di bawah fasia profunda sepanjang perjalanannya. Arteri brakhialis disilang oleh. N. Medianus di superfisialis setinggi pertengahan lengan dari lateral ke medial, oleh karena itu disebut terletak di antara n. medianus (batas medial) dan tendon biseps (batas lateral) pada fosa kubiti

Cabang-cabang:1. Profunda brakiiMulai dari dekat asal a. brakialis dan membelok ke belakang humerus bersama dengan n. Radialis dalam sulkus nervi radialis sebelum turut dalam anastomosis di sekitar artikulasio kubiti2. Cabang-cabang lainArteri nutrisiae humeri dan cabang-cabang kolateral ulnaris superior dan inferior yang akhirnya turut dalam anastomosis di sekitar siku (Moffad & Faiz 2005).

Page 5: Fraktur Sendi Siku

Otot

Page 6: Fraktur Sendi Siku

Definisi Reksoprodjo (2010)

fraktur sendi siku adalah patah tulang yang terjadi pada tulang yang membentuk sendi siku, yakni humerus, ulna, radius. Biasanya terjadi pada penderita(supir atau penumpang) yang tangannya menjulur ke luar jendela kendaraan, tiba-tiba tersambar kendaraan lain dari samping.

Page 7: Fraktur Sendi Siku

Etiologi

Trauma akibat kecelakaan kendaran bermotor, jatuh dengan siku menumpu, atau hantaman langsung

(Smeltzer, et al. 2010)

Page 8: Fraktur Sendi Siku

Klasifikasi fraktur sendi siku(Ramponi & Kaufmann (2012)

1. Fraktur suprakondiler humeri

Fraktur suprakondiler humerus adalah terputusnya hubungan tulang sepertiga distal humerus tepat proksimal troklea dan capitulum humeri yang disebabkan oleh trauma langsung atau tidak langsung. Garis fraktur berjalan melalui apeks koronoid dan fossa olekranon, biasanya fraktur transversal

Page 9: Fraktur Sendi Siku

2. Fraktur olekranon

Fraktur olekranon adalah putusnya hubungan tulang ulna bagian atas yang disebabkan oleh suatu trauma. Dua jenis cedera yang ditemukan, yaitu fraktur kominutif akibat pukulan lansung atau jatuh pada siku, dan patah melintang yang bersih, akibat traksi ketika pasien jatuh pada tangan saat otot trisep berkontraksi. Fraktur memasuki sendi siku, karena itu juga merusak kartilago artikular

Page 10: Fraktur Sendi Siku

3. Fraktur kaput radius

Fraktur kaput radius adalah fraktur yang paling umum terjadi pada orang dewasa. Mekanisme fraktur kaput radius umumnya jatuh pada uluran tangan yang menghasilkan kepala radius terdorong ke capitellum.

Page 11: Fraktur Sendi Siku

4. Fraktur Monteggia

Fraktur montegia adalah fraktur 1/3 proximal disertai dislokasi sendi radio-ulnar proximal. Mekanisme terjadinya karena trauma langsung, gaya yang terjadi mendorong ulna ke arah hiperekstensi dan pronasi.

Page 12: Fraktur Sendi Siku

patofisiologi

Pasien dapat mengalami fraktur dengan dua cara, yaitu dengan mendapat pukulan langsung pada sendi siku sehingga terjadi fraktur secara langsung. Terjatuh dengan tangan dijulurkan pada saat yang bersamaan dengan kontraksi triseps, sehingga mematahkan olekranon secara tidak langsung. Pada kasus ini siku mengalami nyeri tekan dan bengkak. Pada fraktur kaput radius terjadi benturan kuat antara permukaan konkaf kapitelium humeri dengan konkaf dari kepala radius. Pada kasus ini gerakan pronasi dan supinasi menjadi terbatas karena nyeri yang dirasakan (Bewes & King 2001). Sama halnya dengan fraktur kaput radius dan olekranon, fraktur monteggia juga terjadi akibat adanya trauma langsung. Gaya yang terjadi mendorong ulna ke arah hiperekstensi dan pronasi. Fraktur suprakondiler humeri bisa terjadi dengan fragmen distal mengalami dislokaso ke anterior dari fragmen proksimal humerus dan fragmen distal humeri mengalami dislokasi ke posterior (reksoprodjo 2008).

Page 13: Fraktur Sendi Siku

lanjutan

Pada fraktur ini biasanya terjadi kerusakan jaringan lunak yang berada di anterior siku, yaitu robeknya a. Brakhialis dan n. Medianus, atau sampai menembus subkutis dan kutis menyebabkan luka menjadi fraktur terbuka. Apabila a. Brakhialis tertekan, dapat terjadi komplikasi yang disebut dengan Volkmann’s iskemia. Tanda-tanda klinis Volkmann’s iskemia ditemukan adanya nyeri, denyut nadi radialis berkurang, pucat, rasa kesemutan, kelumpuhan. Terjepitnya a. Brakhialis jika tidak tertolong dalam waktu 6 jam akan menyebabkan nekrosis pada otot-otot fleksor lengan bawah menjadi nekrosis dan fibrosis

Page 14: Fraktur Sendi Siku

WOC

Page 15: Fraktur Sendi Siku

Manifestasi klinis1. Pembengkakan 2. Parastesia3. Gangguan peredaran darah pada lengan bawah dan tangan4. Nyeri tekan di daerah siku5. Pada lesi n. ulnaris didapati ketidakmampuan untuk melakukan

gerakan abduksi dan adduksi jari-jari. Sering di dapati lesi pada sebagian n. Medianus, yaitu lesi pada cabangnya yang disebut n. Interosscus anterior, disini didapati ketidakmampuan jari untuk melakukan fleksi.

6. Lecet atau memar pada siku.7. Keluhan nyeri pada siku dengan adanya riwat trauma akibat pukulan

langsung atau jatuh pada siku8. Pergerakan terbatas pada siku.9. Nyeri tekan di atas kepala radial atau krepitus atas kepala radial. 10. Pada fraktur olekranon didapatkan cekungan antara dua fragmen

proximal dan distal olekranon.11. Mal union atau non union

Page 16: Fraktur Sendi Siku

komplikasi

1. Fraktur tulang-tulang yang membentuk sendi siku sering mendapat komplikasi dengan dislokasi. Dislokasi ke belakang dari sendi dapat disertai oleh fraktur dari prosesus koronoid (Evelyn 2009).

2. Kontraktur iskemik Volkmann akibat kerusakan arteri brakialis

3. Darah dalam sendi

Page 17: Fraktur Sendi Siku

Pemeriksaan diagnostik

Rontgen

CT Scan

MRI

Angiografi

Page 18: Fraktur Sendi Siku

penatalaksanaan

FRAKTUR SUPRAKONDILER HUMERIJika pembengkakan tidak hebat dapat dilakukan reposisi. penderita tidur terlentang, siku dalam posisi ekstensi, penolong menekuk bagian distal, sedang asisten menahan bagian proksimal. Setelah tereposisi, posisi siku dibuat fleksi secara perlahan-lahan. Gerakan fleksi diteruskan sampai a. Radialis mulai tak teraba. Kemudian diekstensi siku sedikit untuk memastikan a. Radialis teraba lagi. Dalam posisi fleksi maksimal ini dilakukan imobilisasi dengan gips spal. Posisi fleksi maksimal dipindahkan karena penting untuk menegangkan otot trisep yang berfungsi sebagai internal splint. Jika dalam pengontrolan dengan radiologi hasilnya sangat baik gips dapat dipertahankan selama 3-6 minggu.

Page 19: Fraktur Sendi Siku

Fraktur olekranonPada fraktur olekranon dilakukan reposisi tertutup, yaitu mendekatkan kedua fragmen proksimal distal dengan cara melakukan ekstensi penuh pada siku. Kemudian setelah tereposisi dilakukan pemasangan gips dipertahankan selama 6 minggu. Cara lain yaitu dengan melakukan internal fiksasi. Salah satu cara internal fiksasi yang baik, yaitu dengan teknik Tension Band Wiring, dapat dilakukan mobilisasi aktif posisi siku setelah operasi (Reksoprodjo 2008).

Fraktur kaput radiusFraktur kaput radius tanpa dislokasi di mana bentuk tulang rawan masih baik, cukup ditolong dengan immobilisasi. Dalam hal ini immobilisasi yang cukup dengan mengistirahatkan siku yang sakit, memakai sling. Immobilisasi dipertahankancukup 2 minggu.pada fraktur yang pecahannya lebih dari 3, dilakukan operasi untuk membuang kepala radius yang hancur berkeping. Pada waktu operasi perlu dilakukan eksplorasi untuk mencari pecahan fragmen tulang yang kecil yang masih tertinggal (Reksoprodjo 2008)

Page 20: Fraktur Sendi Siku

Fraktur MonteggiaDilakukan reposisi tertutup. Asisten memegang lengan atas, penolong melakukan tarikan lengan bawah ke distal, kemudian diputar ke arah supinasi penuh. Setelah itu dengan ibu jari kepala radius dicoba ditekan ke tempat semula. Setelah berhasil dilakukan imobilisasi gips sirkulasi di atas siku dengan posisi siku fleksi 90 derajat. Pada penderita dewasa, walaupun hasil reposisi memberi gambaran baik, tetapi dalam beberapa hari kemungkinan akan terjadi redislokaso lagi. Penderita dewasa dapat langsung dilakukan open reposisi dengan internal fiksasi dipasang plate-screw. Jika ulna sudah terepoisi baik, dengan sendirinya sendi radio-ulna proksimal tereposisi (Reksoprodjo 2008).

Page 21: Fraktur Sendi Siku

Volkmann iskemiaJika terjadi kontraktur iskemik Volkmann akibat kerusakan arteri brakialis, ada beberapa hal yang harus dilakukan perawat:1. Mengobservasi tangan mengenai adanya pembengkakan,

warna kulit, pengisian kapiler dasar kuku, dan temperatur. Tangan yang sakit dan sehat dibandingkan.

2. Mengkaji denyut nadi radialis.3. Mengkaji adanya parastesia (kesemutan dan terbakar) pada

tangan, karena kemungkinan menunjukkan adanya cedera saraf atau iskemia yang mengancam.

4. Mengakaji kemampuan menggerakkan jari.5. Mengkaji intensiatas dan karakter nyeri.6. Melaporkan indikasi adanya gangguan fungsi saraf atau

gangguan perfuasi peredaran darah segera sebelum terjadi kerusakan yang tak dapat diperbaiki (Smeltzer & Bare 2001; Smeltzer, et al 2010).

Page 22: Fraktur Sendi Siku

ASKEP