FRAKTUR FIX.pptx

56
Laporan Kasus Fraktur Presentan : Nikki Sanjaya Hanna Anggitya Azka Faridah Preseptor : Dr H Eddy Yuswardi , Sp.B, FINACS, MHKes SMF ILMU BEDAH RUMAH SAKIT SYAMSUDIN SH SUKABUMI 2015

Transcript of FRAKTUR FIX.pptx

Fraktur terbuka + Fraktur tertutup

Laporan KasusFrakturPresentan :Nikki SanjayaHanna AnggityaAzka Faridah

Preseptor : Dr H Eddy Yuswardi , Sp.B, FINACS, MHKes

SMF ILMU BEDAHRUMAH SAKIT SYAMSUDIN SH SUKABUMI2015

IDENTITAS PASIENNama: Tn.JJenis kelamin: Pria Usia: 65 tahunAlamat: Kp. Lebak PicungPekerjaan: Tukang Kayuperkawinan : MenikahAgama: IslamSuku: SundaTanggal pemeriksaan: 1 April 2015

AnamnesaKU : luka di betis kaki kanan 14 jam SMRSRPS : Pasien dirujuk dari RS Pelabuhan disana pasien dibersihkan lukanya lalu ditutup dengan kassa dan dipasang infus. Sebelum datang ke RS Pelabuhan pasien sempat dijahit oleh mantri. Pasien datang ke RS Syamsudin dengan keluhan betis kanan tersayat kayu 14 jam SMRS. Os terkena kayu besar saat sedang bekerja.Nyeri dirasakan menusuk pada betis kanan, makin lama makin terasa nyeri. Nyeri bertambah jika kaki digerakkan. Keluhan disertai bengkak pada kaki Os.Riwayat Penyakit DahuluDM, Hipertensi dan Asma disangkal

Riwayat Penyakit KeluargaAnggota keluarga tidak ada yang menderita DM, Hipertensi dan asma

Riwayat Alergi:Tidak ada alergi obat, makanan dan debuPemeriksaan FisikPrimary SurveyA: ClearB: VBS ki=ka, bentuk dan gerak simetris, RR= 20 x/menitC: Bunyi jantung murni reguler, tekanan darah = 100/70 mmHg, nadi = 80x/menit +Bleeding ControlD: GCS = 15, pupil bulat isokor, RC (+/+), parese (-/-)PEMERIKSAAN FISIKSecondary SurveyKesadaran: compos mentisTampak kesakitan Vital sign :tekanan darah = 110/70 mmHgnadi =80 x / menitpernafasan = 28x / menitsuhu = 36,4Kepala :konjungtiva sedikit anemis, sclera tidak icteric

Thorax : Inspeksi:Pergerakannya simetris (ka-ki)Tidak ada jejas/luka operasi/kemerahanDeformitas (-)Palpasi:Nyeri tekan (-)Perkusi: batas jantung normal, paru: sonorAuskultasi: VBS (+), tidak ada suara paru tambahan, bunyi jantung normal

Abdomen :Inspeksitidak ada distensi abdomen, tidak ada perubahan warna di daerah abdomen (kemerahan/kebiruan), jejas/ bengkak (-), massa (-)Auskultasibising usus (+) bruit sound (-)PerkusiPekak samping (-), pekak pindah (-), pekak hati (+), timpani (+)PalpasiNyeri tekan (-), nyeri lepas (-), hepatosplenomegali (-)Ekstremitas : Atas : kanan : hematoma/edema (-), deformitas (-), NT (-), pergerakan aktif normalkiri : luka/kemerahan/edema (-), deformitas (-), NT (-), pergerakan aktif normal

Bawah : kanan : luka sebesar 25 cm melingkar dengan dasar tulang, edema (+), Nyeri Tekan +kiri : luka (-), hematoma pada betis (-), edema (-), capillary refill < 2 detik, deformitas (-), pergerakan aktif normal

PEMERIKSAAN FISIK (lanjutan)Status lokalisa/r fibula dekstra :Look: Skin : vulnus sebesar 25 cm melingkar dengan dasar tulang (+), hematom (-), pus (+), darah (+) Shape: swelling (+) Deformity: (+)

Feel: Skin: warm , NT (+) point of maximal a/r 1/3 proximal fibula Pulsasi arteri dorsalis pedis (+) Sensibilitas (+) baik Capillary refill < 2

FOTO RONTGEN

HASIL LAB27/3/201528/3/2015Hb9,7GDS128Leukosit7000SGOT48Hematokrit28SGPT28Eritrosit3,2Ureum57MCV87Kreatinin1,19MCH30Asam Urat3,3MCHC35Na140Trombosit 238000K4,8GDS142Ca8,1Cl10730/3/2015Hb10,1Leukosit5800Hematokrit29Eritrosit3,4MCV87MCH30MCHC34Trombosit204000DiagnosaFraktur 1/3 proximal fibula dekstra + ruptur tendon otot gastrocnemius + skin loss.

PenatalaksanaanTHERAPI Anti Tetanus Serum Ketorolac 2 Amp Ranitidin 1 Amp Dilusi luka Wound closureKonsul Ortophedi PROGNOSISQuo ad Vitam : ad bonam Quo ad functionam: dubia ad bonamTINJAUAN PUSTAKADEFINISIDiskontinuitas jaringan tulang/tulang rawan

Fraktur trauma yang mengenai tulang yangkekuatannya melebihi kekuatan tulang.2 faktor mempengaruhi terjadinya fraktur :- Ekstrinsik- Intrinsik20KLASIFIKASIDeskripsi fraktur1. Garis fraktur

KLASIFIKASILokasi anatomisPada tulang panjang :1/3 proksimal1/3 tengah1/3 distalJika terjadi di luar sendi fraktur ekstraartikularKLASIFIKASI3. Kerusakan jaringan lunakFraktur terbukaFraktur tertutup

Fraktur Terbuka (Gustilo-Anderson)

Fraktur Tertutup (Tscherne)A. Grade 0Kerusakan jar. Lunak sedikit atau (-)B. Grade 1Abrasi superfisial + kontusio kutis/subkutisC. Grade 2bengkak dan kontusio jar lunak lebih dalamD. Grade 3Kontusio dan kerusakan jaringan hebat, dapat terjadi gangguan vaskularisasi

KLASIFIKASIGangguan pada sendi

PENYEMBUHAN TULANG

ETIOLOGI1. Peristiwa trauma tunggalDirect force Indirect force

2. Tekanan berulang (stress fracture)Sering terjadi pada atlet, penari dan calon tentaraDi daerah tibia/fibula/metatarsalETIOLOGI3. Kelemahan abnormal pada tulang (fraktur patologis)Fraktur terjadi pada tingkat stress normalSistemik dan lokalEg, osteoporosis, metastasisDiagnosis Fraktur1. Anamnesis :- riwayat trauma, - gangguan fungsi pada daerah trauma, - adanya nyeri, memar- pembengkakan,- deformitas.Fraktur tak selalu pada daerah trauma2. Pemeriksaan fisik3. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan FisikA. Status generalisprioritas utama airway, breathing, dan circulation (primary survey).Secondary survey sesuai lokasi frakturnyaB. Status LokalisPemeriksaan dilakukan dengan urutan sistematis:Inspeksi (look)Palpasi (feel)Penilaian gerakan sendi (Move)

Status LokalisPemeriksaan dilakukan dengan urutan sistematis:Inspeksi (look)Palpasi (feel)Penilaian gerakan sendi (Move)

LookKeadaan umumLakukan survey pada seluruh tubuh apakah ada trauma pada organ lainbandingkan dengan bagian tubuh yang sehat.luka pada kulit -> membedakan fraktur terbuka dan tertutupBagian distal dan warna kulit vaskularisasi

Feelnyeri tekan (tenderness)KrepitasiPemeriksaan neurovaskularisasiStatus neurologis dan vaskuler di bagian distalnya

MoveKrepitus dan gerakan abnormalSendi distal dan proksimal

Pemeriksaan Penunjang1. Laboratorium2.Foto rontgen untuk lokasi fraktur harus menurutrule of two, terdiri dari :Two view: anteroposterior (AP) dan lateralTwo joint : di proksimal dan distal frakturTwo limb : untuk perbandinganTwo trauma : pada trauma berat eg, calcaneus, femur dicek juga spine dan pelvisTwo occasion : 1-2 minggu kemudian3. Pemeriksaan khusus : CT-scan, MRI, radioisotop

Tatalaksana FrakturPrinsip 4R:Recognition (diagnosis dan penilaian fraktur : anamnesis , PF, dan radiologisReduction : reposisi fraktur ke alignment yang normalRetention : imobilisasi dari frakturRehabilitation:Mengembalikan aktifitas fungsional semaksimal mungkin

Metode tatalaksana fraktur terdiri dari:KonservatifReduksi tertutup dengan fiksasi eksterna Reduksi terbuka dan fiksasi interna atau fiksasi eksterna tulang

KonservatifTerdiri dari:Proteksi tanpa reduksi ataupun mobilisasiImobilisasi dengan bidai eksterna (tanpa reduksi)Reduksi tertutup dengan manipulasi dan imobilisasi eksterna dengan menggunakan gipsReduksi tertutup dengan traksi kontinu diikuti dengan imobilisasi

Proteksi tanpa reduksi ataupun mobilisasimencegah trauma lebih lanjut menggunakan sling (mitela) pada anggota gerak atas atau tongkat pada anggota gerak bawah

Imobilisasi dengan bidai eksterna (tanpa reduksi)memberikan sedikit imobilisasi, dengan plaster of paris

Reduksi tertutup dengan manipulasi dan imobilisasi eksterna dengan menggunakan gipsReduksi tertutup Reposisi yang dilakukan melawan kekuatan terjadinya fraktur.Dengan Gips

Reduksi tertutup dengan traksi kontinu diikuti dengan imobilisasiTraksi yang dipasang menggunakan pemberat dengan berat badan penderita sebagai counter traksiBerdasarkan mekanisme traksi dikenal 2 macam traksi yaitu:Fixation tractionSliding tractionAda 2 jenis traksi yaitu:Traksi kulitTraksi tulang

Reduksi tertutup dengan fiksasi eksterna atau fiksasi perkutaneus dengan k wire

pada fraktur yang bersifat tidak stabil,reduksi dapat dipertahankan dengan memasukkan k wire perkutaneus

Reduksi terbuka dengan fiksasi interna (ORIF)

Indikasi:- tak bisa direduksi kecuali dengan operasi- tak stabil dan cenderung redisplace- menyatunya sulit dan lama- fraktur patologis- fraktur multipel- perawatan sulit eg, manula, multipel

Reduksi terbuka dengan fiksasi eksterna (OREF)Indikasi:- jaringan rusak berat atau terkontaminasi fiksasi interna beresiko- mengurangi edema untuk fiksasi interna- trauma berat multipel- fraktur terinfeksi

Komplikasi SegeraLokal:Kulitabrasi, luka terbuka, ulkus dekubitusVaskulerfraktur merobek arteri/venaperdarahanNeurologistrauma medula spinalis pd fraktur vertebraOtotfraktur dapat merobek struktur otot Organ LainTrauma MultipleHemorrhagic Shock

Compartment SyndromePeningkatan tekanan akibat perdarahan, edema atau inflamasi -> iskemi 12 jam : nekrosis saraf atau ototOtot mati dalam 6-12 jam -> tak bisa regenerasi -> jaringan parutRisiko tinggi : fr. Elbow, 1/3 prox. Tibia, fraktur multipel tangan dan kaki, crush injuries dan luka bakar sirkumferens5P ischaemia : pain, paraesthesia, pallor, paralysis, pulselessness

Komplikasi AwalLokal:Sendiseptic arthritis akibat masuknya bakteri ke dalam tulangTulang osteomyelitis dan nekrosis avaskularOrgan lain:Emboli lemak & emboli paru pembuluh darah rusak jar lemak masuk pembuluh darah emboli lemakKomplikasi LanjutSendiKontrakturKekakuan sendi

TulangMalunionDelayed unionNonunion

Penanganan awal pada fraktur terbukaDebridementAntibiotik eg, co-amoxiclav or cefuroxime + gentamicinProfilaksis tetanusStabilisasi eg, Bidai Cek sirkulasi dan fungsi neurologis distal berulangTerima Kasih