FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN...

53
FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Sekretariat : MPR I DPR- AI, Nusantara I, Lantai VI, Ruang 0608, Jl. Jend. Gatot Subroto, Jakarta 10270 tr (021) 575 6187, 575 6180, 575 6162, Fax. 575 6188, 575 6181 Bismillahirakhmanirakhim PENDAPAT AKHIR FRAKSI POI PERJUANGAN MENGENAl RANCA.NGAN UNDANG-UNDANG PERUBAHAN UNDANG- UNDANG NO.3 TAHUN 1999 TENTANG PEMILIHAN UMUM DAN SEBELAS UNDANG UNDANG N0.45 SID N0.55 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN DAERAH Disampaikan oleh: I-laryanto Taslam No. Anggota : A- 173 Yth, Saudara Pimpinan dan para anggota Dewan Perwakilan Ralcyat Yth, Saudara Menteri Dalam Negeri dan staff Yth, Rekan-rekan pers serta hadirin y;lng Assalamuallaikum Warakhmatullahi Wabarakhatuh Mengawali penyampaian Pendapat Akhir mengenai Rancangan Undang- Undang Perubahan Undang-Undang No. 3 Tahun 1999 Tentang Pe1nilihan Umum dan Sebelas Undang-Undang No. 45 s/d No. 55 Tahun 1 999 Tentang Petnbentukan Daerah, ijinkanlah kan1i, Fraksi POI Petjuangan mengajak saudara-saudara menundukkan kepala sejenak scraya memanjatkan syukur dan rasa terima kasih yang sedaJam-dalamnya kehadirat Allah SWT, atas atas limpahan rakhmat dan nikmat kepada kita seka11an, sehingga kita dapat mcnyc1cnggarakan Sidang Paripuma nc,van Perwakilan Rakyat yang agung dan terhonnat ini. Saudara pimpinan, dan Sidang Dewan yang terhormat, Ketetapan Majelis Pennusyawaratan Rakyat Nom or IV /MPR/1999 tentang Garis-Garis Besar J-Ia1uan Negara Tahun 1999 ·- 2004, secara eksplisit telah 1nengamanatkan bahwa sesuai dengan perketnbangan dan tuntutan pohtik, penyelenggaraan pemilihan umutn yang akan datang han1s dilakukan 1cbih berkwalitas dengan partisipasi rakyat yang seluas-Iuasnya atas dasar prinsip-prinsip demokrasi, Jangsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil, dan beradab, serta di1aksanakan o]eh badan penyelenggara yang independen dan non-partisan. Substansi ketetapan MPR yang berkekuatan konstitusional itu bisa diterjemahkan sebagai berikut : Pertan1a, jelas dimaksudkan untuk menyempun1akan pelaksanaan pemi1ihan umum (pemilu), tennasuk n1emperbarui status, system, dan pola kerja bad an penyelenggaranya. dan petniln ke petnilu sclatna ini, termasuk pemilu 1999, bat1yak menyisakan ketidakpuasan yang diakibatkan oleh beragamnya kecurangan dan ketidak-beresan selama nroses pemilu berlangstmg. .

Transcript of FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN...

Page 1: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Sekretariat : MPR I DPR- AI, Nusantara I, Lantai VI, Ruang 0608, Jl. Jend. Gatot Subroto, Jakarta 10270

tr (021) 575 6187, 575 6180, 575 6162, Fax. 575 6188, 575 6181

Bismillahirakhmanirakhim

PENDAPAT AKHIR FRAKSI POI PERJUANGAN MEN GENAl

RANCA.NGAN UNDANG-UNDANG PERUBAHAN UNDANG­UNDANG NO.3 TAHUN 1999 TENTANG PEMILIHAN UMUM DAN

SEBELAS UNDANG UNDANG N0.45 SID N0.55 TAHUN 1999 TENT ANG PEMBENTUKAN DAERAH

Disampaikan oleh: I-laryanto Taslam No. Anggota : A- 173

Yth, Saudara Pimpinan dan para anggota Dewan Perwakilan Ralcyat Yth, Saudara Menteri Dalam Negeri dan staff Yth, Rekan-rekan pers serta hadirin y;lng berb~hflgin,

Assalamuallaikum Warakhmatullahi Wabarakhatuh

Mengawali penyampaian Pendapat Akhir mengenai Rancangan Undang­Undang Perubahan Undang-Undang No. 3 Tahun 1999 Tentang Pe1nilihan Umum dan Sebelas Undang-Undang No. 45 s/d No. 55 Tahun 1 999 Tentang Petnbentukan Daerah, ijinkanlah kan1i, Fraksi POI Petjuangan mengajak saudara-saudara menundukkan kepala sejenak scraya memanjatkan syukur dan rasa terima kasih yang sedaJam-dalamnya kehadirat Allah SWT, atas atas limpahan rakhmat dan nikmat kepada kita seka11an, sehingga kita dapat mcnyc1cnggarakan Sidang Paripuma nc,van Perwakilan Rakyat yang agung dan terhonnat ini.

Saudara pimpinan, dan Sidang Dewan yang terhormat,

Ketetapan Majelis Pennusyawaratan Rakyat Nom or IV /MPR/1999 tentang Garis-Garis Besar J-Ia1uan Negara Tahun 1999 ·- 2004, secara eksplisit telah 1nengamanatkan bahwa sesuai dengan perketnbangan dan tuntutan pohtik, penyelenggaraan pemilihan umutn yang akan datang han1s dilakukan 1cbih berkwalitas dengan partisipasi rakyat yang seluas-Iuasnya atas dasar prinsip-prinsip demokrasi, Jangsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil, dan beradab, serta di1aksanakan o]eh badan penyelenggara yang independen dan non-partisan.

Substansi ketetapan MPR yang berkekuatan konstitusional itu bisa diterjemahkan sebagai berikut : Pertan1a, jelas dimaksudkan untuk menyempun1akan pelaksanaan pemi1ihan umum (pemilu), tennasuk n1emperbarui status, system, dan pola kerja bad an penyelenggaranya. Pengal~n1an dan petniln ke petnilu sclatna ini, termasuk pemilu 1999, bat1yak menyisakan ketidakpuasan yang diakibatkan oleh beragamnya kecurangan dan ketidak-beresan selama nroses pemilu berlangstmg. . ~

Page 2: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

Kita jujur saJa. Kecurangan dan ketidak-beresan itu memang telah melibatkan partai-partai peserta pemilu. Akan tetapi juga tidak bisa dibantah, dan sangatlah ironis, bahwa temyata status, system, dan pola kerja badan penyelenggara pemilu itu sendiri, baik yang narnanya LPU maupun yang kemudian bemama KPU, justent menjadi sumber dan awal tcrbukanya peluang tetjadinya kecurangan dan ketidak-beresan tadi. Itulah sebabnya, apabila ada pemikiran dan upaya untuk memperbaiki pelaksanaan pemiJu sehingga benar-benar credible bagi proses demokratisasi yang semakin sehat, cerdas, dan dewasa, sepatutnya dimulai dan diprioritaskan memperbarui status, system, dan pola kerja badan penyelenggara pemilu.

Kedua, substansi ketetapan MPR yang dituangkan dalam GBHN tersebut bisa juga merupakan satu pengejawantahan dan sekaligus kristalisasi dari semangat, tekad, cita-cita, dan kehendak seluruh rakyat bagsa Indonesia untuk mewujudkan kehidupan kebangsaan yang harmonis dan demokratis, dibawah naungan pemerintahan negara yang legitimated, bersih, dan berwibawa, atau yang dikenal sebagai good government dan clean governance.

Saudara pimpinan dan Sidang Dewan yang terhormat,

Berangkat dari kesadaran dan pemahaman yang telah diutarakan tersebut, dan tanpa mengecilkan arti pentingnya meninjau kembali ketentuan oodang-undang yang mengatur tentang pemilu secara menyeluruh dan comprehensif, Fraksi PDI Perjuangan bisa mengerti dan menganggap sudah sewajamya apabila pemerintah mengusulkan perubahan atas Undang­Undang No. 3 tahun 1999 tentang Pemilu, walaupun untuk sementara ini masih bersifat parsial dan hanya difokuskan bagi perbaikan dan pemban1an status, system, dan pola kerja Komisi Pemi1ihan Umum (KPU) sebagai badan penyelenggara pemilu.

Perbaikan dan pembaruan KPU sebagai badan penyelenggra pemilu ini memang tidak mungkin bisa ditawar-tawar lagi. Karen a secara prinsip dan substansial, KPU sebagaimana diatur dalatn Undang-Undang No. 3 tahun 1999, tidak sesuai lagi dengan amanat Tap MPR No. IV /MPR/1999. Konkretnya, KPU yang ada sekarang ini sebagai badan penyelenggara pemilu 1999, yang terdiri dari unsur pemerintah dan unsur partai peserta pemilu, jelas tidak bisa dikatakan bebas dari interaksi pengaruh kepentingan politik yang pada akhirnya berpotensi menjadi sumber ken1wetan, kecurangan, dan ketidak-beresan pelaksanaan pemilu selama ini. Hal itu jelas bertentangan dan tidak sesuai dengan runanat MPR yang secara eksplisit dan tegas-tegas menyatakan bahwa badan penyelenggara petnilu hams independen dan non-partisan.

Sehingga dengan demikian, perbaikan dan pembaruan status, system, dan pola kerja badan penyelenggara pemilu, dalam hal ini yang dimaksud adalah KPU, merupakan upaya yang cukup realistis dan reasonable.

Page 3: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

)

' ,• t.--V<-A·-1-..... J_ ·t.·"'"'.;. .• IA--<,...·l•l."l.-1...-'-'·l.~ ~«-·L.t.~-'vL~

Hal ini v merupak:an konsekwesi logis atas kemungkinan terjadinya perubahan konstelasi politik yang menjadi bagian dari produk Sidang Tahunan MPR pada Agustus tnendatang.

Kedua, adanya perampingan jumlah anggota KPU yang semula scbanyak 53 orang yang terdiri dari tmsur pemerintah dan unsur paratai politik peserta pemilu cligantikan clengan KPl J han• yang nnggotany::~ herjtnnlah 11 or:1ng yang dianggap independen dan non-partisan.

Ketiga, adanya prosedur recruiment anggota KPU me1a1ui tahapan fit and proper test dan sepersetujuan DPR sebe1um diangkat dan dilantik oleh presiden.

Keempat, adanya penegasan masa tugas KPU yang menyelenggarakan pemilu 1999 berakhir pada saat lJlJ Perubahan atas lJlJ No. 3 tahun 1999 ini diundangkan.

Saudara pimpinan, Saudara menteri dalam negeri, dan saudara­saudara anggota Dewan yang terhormat~

Setelah mencermati dengan seksama sebelas naskah RUU Pcrubahan atas UU No 45 s/d No. 55 tahun 1999 tentang pembentukan daerah, terutama sekali menyangkut latarhelakang yang tncnjadi konsidcrans diusulkann)ra pentbahan tersebut, Fraksi PDI Pe~juangan tnenyatakan setqju diten1skan pembahasan tingkat TV hari ini untuk disahkan n1cnjadi lJndang-lJndang. Namun sebe1um itu, Fraksi PDI Pet:'jnangan n1emandang pcrlu mcnggaris­bawahi beberapa pokok pikiran yang hendaknya menjadi perhatian khusus dan serius bagi pemerintah setclah diundangkannya undang-undang 1ni.

Pertama, bentuk dan mekanisme pemilu local untuk mcnbrisi kcanggotaan DPRD di daerah barn hasil pemekaran, memang nyata-nyata tidak diatur dalam l Jl J No. 1 tahun 1999 tentang petnilu. Sehingga flemilu local sebagaimana yang tercanttun dalam sebclas UlJ No 45 s/d No 55 tahun 1999 tentang pembetukan daerah~ tidak dapat dilaksanakan, dan olch karenanya pemilu local tersebut hanas ditiadakan dan diganti dengan ketentuan lain untuk n1engisi keanggotaan f)PRI) yang diatur dalarn LHJ Perubahan ini.

Kedua, adanya istilah pemilu local- yang terlanjur tercantum da1am kesebelas UU No. 45 s/d No. 55 tahun 1999 tentang pembentukan daerah, dan yang temyata kemuciian menjacli tidak jclas hcnt11k cfan tnck<tnisrncnya) hams diakui sebagai kelalaian dan ketidak-cennatan pembentuk undang­oodang tersebut pada saat itu.

Ketiga, adanya pertimbangan ketidak-siapan pcrangkat dacrah, tidak tersedia biaya yang memadai, behun terbentuknya institusi hukun1~ dan bahkan behnn tetjamin keamanan dl. daer:.1h tcrtentu sepcrti Acch, Maluku, dan Irian Jaya, juga harus diakui bahwa hal itu scbagai ketidak tnampuan pcmcrintah untuk menjalankan amanat kcscbelas undang-undang yang sebentar lagi akan disahkan undang-undnng perubahannya.

Page 4: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA DPR-RI

PADA PEMBICARAAN TINGKAT IV/PENGAMBILAN KEPUTUSAN ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1999

TENTANG PEMILIHAN UMUM DAN 11 (SEBELAS) RANCANGAN UNDANG-UNDANG

TENTANG PERUBAHAN ~ UNDANG-UNDANG NOMOR 45 SAMPAI DENGAN NOMOR 55 TAHUN 1999 r,

TENTANG PEMBENTUKAN/ PEMEKARAN PROPINSI DAN KABUPATEN KOTA I

Disampaikan oleh :

Drs. J.M. Nailiu Anggota DPR-Rl : A-364

Jakarta, 5 Juni 2000

l

Page 5: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

PENDAPAT AKHIR · FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA DPR-RI

PADA PEMBICARAAN TINGKAT IV/PENGAMBILAN KEPUTUSAN ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1999

TENTANG ~

PEMILIHAN UMUM DAN 11 (SEBELAS) RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PERUBAHAN

UNDANG-UNDANG NOMOR 45 SAMPAI DENGAN NOMOR 55 TAHUN 1999 TENTANG PEMBJ:NTUKAN/ PEMEKARAN PROPINSI DAN KABUPATEN KOTA

Disampaikan oleh :

Drs. J.M. Nailiu

Ariggota DPR-RI : A-364

Assalmu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salam. sejahtera bagi kita semua

Yth. Saudara Pimpinan Rapat Paripurna DPR-RI

Yth. Saudara Menteri Dalam Negeri selaku Wakil Pemerintah

Yth. Para Anggota DPR-RI dan hadirin yang kami muliakan.

Pertama-tama, marilah kita memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan

Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia~Nya yang telah dianugrahkan

kepada kita sekalian, sehingga kita dapat menghadiri Rapat Paripurna DPR-RI pada

hari ini dalam rangka Pemb.icaraan Tingkat IV/Pengambilan Keputusan atas

Rancangan UU Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan Umum dan 11 (sebelas)

buah Rancangan UU tentang Perubahan UU Nomor 45 sampai dengan Nomor 55

Tahun 1999 tentang Pembentukan Propinsi dan Kabupaten/Kota,· menjadi UU.

Pada kesempatan ini, perkenankanlah Fraksi Partai Golkar menyampaikan

pendapat ahkir terhadap ke 12 RUU tersebut dalam Rapat Paripurna Dewan Yang

Terhormat ini.

l

Page 6: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

I_--

Pembentukan lembaga-lembaga permusyawaratan/perwakilan rakyat yang

anggota-anggotanya· - dipilih'- 'melalui , pemilihan umum dimaskudkan untuk ': ':·,: '· ... · __ \-./ :;_~-_,1:':~::·~~~-:~-- ),~;~: ... <·:.-_ ... ·:.:··.·;_1';};;;..::~/>--1<~:.;:~: .. ~:-~.).·-~~:. '

melaksanakan p(insip kedaulatan rakyat, yang merupakan Dasar Negara Kesatuan

Republik lndone~!a~ . sebagai.mana ?yang · tercantum dalam Undang Undang Dasar . ·- ·: __ ). :-.. : .-.; ·: ;_.:-~_/:~"f~\::,;_>-:~::~ · .. -·;:.:~·:.,J~-~:.(~·t_.·.::}:··= ~:)!"i(~:-~~-~lf~.)·•~:':~-~--·:,.-;;. . .

1945., Pemilihafl'' urrn.im .merupakan .: sarana. demokrasi guna mewujudkan sisten1

pemerintahan .. · ne'gara ·'Yang. :berkedaulatan rakyat. Pemerintahan negara yang

dibentuk melalui pemilihan umum adalah yang berasal dari rakyat. Penyelenggaraan

pemilihan umum yang berkualitas; atas dasar prinsip demokratis, langsung, umum,

bebas, rahasia, jujur dan adil, serta beradab, diharapkan menghasilkan kekuasaan

pemerintahan yang memiliki kewibawaan dan legitimisi yang kuat sesuai tuntutan

reformasi. Penyelenggaraan pemilihan umum sebagaimana yang dicita-citakan

tersebut hanya dapat terwujud apabila dilaksanakan oleh suatu badan

penyelenggara pemilihan umum yang independen dan non partisan. ltulah

sebabnya diperlukan· perubahan UU Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan

Umum, khususnya Pasal 8, 9 yang antara lain berkaitan dengan Komisi Pemilihan

Umum yang secara substansial adalah memisahkan antara pemain dan pengawas,

demi terwujudnya KPU yang berkeadilan.

Komisi Pemilihan Umum sebagai badan penyelenggara pemilihan umun1

yang independen dan non partisan memang merupakan amanat rakyat yang telah

dituangkan dalam Ketetapan MPR-RI No.IV/MPR/1999 tentang Garis-Garis Besar

Haluan Negara Tahun 1999-2004. Oleh karenanya Perubahan UU Nomor 3 Tahun

1999 tentang .f>emilihan Umum, tidak hanya sekedar mengimplementasikan TAP

MPR-RI: No.IViMPR/1999,. akan tetapi sekaligus membangun proses demokrasi

politik>.yang> .. dim~lai;.dari :penyelenggaraan pemilihan umum yang berkualitas dan

partisipatifyang ~berdasarkan pada azas-azas pemilihan umum sebagaimana yang

tefah dikemukakan di.- atas. Badan Penyelenggara Pemilihan Umum yang ideal

adalah yang independen dan non partisan artinya bebas, mandiri dan tidak berada

dibawah pengaruh serta tidak berpihak kepada seseorang, kelompok tertentu, partai

politik, dan/atau pemerintah.

2

Page 7: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

Sehingga agar terbentuk KPU yang benar-benar independen dan non

partisan, maka salah satu syarat calon anggota KPU adalah warga negara

Indonesia yang tidak menjadi anggota atau pengurus partai politik, dan tidak sedang ...

menduduki Jabatan Politik dan Jabatan Strukturaf. ·

Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang

diusulkan oleh Presiden kepada DPR untuk mendapat persetujuan, hendaknya

benar-benar memperhatikan syarat-syarat yang telah disepakati tersebut, sehingga

idealisasi KPU justru dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan profesional

demi kepentingan bangsa Indonesia.

Saudara Pimpinan Rapat Paripurna DPR-RI,

Saudara Menteri Dalam Negeri,

Dan para Anggota DPR-RI Yang Terhormat.

Undang-Undang No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU

No.25 Tahun 1999 tentang perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Daerah sebagai pelaksanaan dari· TAP MPR-RI No.XV/MPR/1998, memberi

kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung jawab kepada daerah secara

profesional yang diwujudkan dengan pengaturan, pembagian· dan pemanfaatan

sumber daya nasional serta perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Daerah. sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi, · pemerataan dan keadilan, serta

potensi dan keanekaragaman daerah yang dilaksanakan · dalam kerangka Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Undang-Undang · otonomi daerah terse but telah

memberikan motivasi dan insipirasi kepada masyarakat didaerah mengajukan

tuntutan dan permintaan kepada Pemerintah untuk pembentukan daerah otonom

baik Propinsi maupun Kabupaten dan Kota.

Sepanjang permintaan masyarakat tersebut telah memenuhi persyaratan

sesuai Ketentuan, maka Pemerintah dan DPR dapat menindaklanjutinya dengan

ditetapkannya UU tentang pembentukan/pemekaran daerah otonom Propinsi dan

Kabupaten/Kota seperti yang diatur dalam UU No.45 sampai dengan No.SS Tahun

1999. 3

Page 8: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

Dalam pandangan · Fraksi kami, Pemekaran Wilayah/Pe~bentukan Daerah

Otonom baru bukanlah sekedar proses administratif politis, tetapi mempertaruhkan

masa depan hidup dan kehidupan masyarakat.

Penyelenggaraan pemerintahan pada daerah otonom baru sebagai

pelaksanaan dari_UU .No.45 sampai dengan No.55 Tahun 1999 belum berjalan

secara maksimai.:.Kepala Daerah yang definitif belum dipilih oleh DPRD. Susunan

organisasi perang~atdaerah.dan ·APBD belum ada karena harus ditetapkan dengan

peraturan ·daerah~

Pemilihan .umum lokal sebagaimana yang ditetapkan dalam UU No.45

sampai dengan 55 Tahun 1999 untuk pengisian keanggotaan DPRD belum dapat

dilaksanakan. Hal tersebut antara lain karena berbagai kesulitan yang dialarni

seperti belum siapnya perangkat daerah, terbatasnya fasilitas pendukung, dan

beberapa daerah keadaan keamanannya tidak memungkinkan. Disamping itu,

dengan mencermati kondisi kehidupan bernegara, kehidupan ekonomi, kondisi

politik dan keamanan serta suasana psikologi politik bangsa kita, maka kesadaratJ

kebangsaan mengharuskan kita .. untuk lebih mengedepankan proses recov5![Y

kehidupan berbangsa dan · bernegara kita daripada pilihan-pilihan politik lainny_§.

Dengan dasar. pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka_ Frak'ji Partai Golkar

berpendapat ba~wa penyelenggaraan pemilihan umum lokal, hendaknya ditiadakan.

Tidak dilaksanakannya Pemilu Lokal bukan berarti tidak dibentuknya DPRD

di daerah otonom baru. Karena, pembentukkan DPRD adalah hal penting dalarn

Penyelenggaraan Otonomi Daerah. Untuk itu, pengisian pertama kali DPRD

didasarkan pada perimbangan hasil perolehan suara Pemilu 1999 yang 1alu.

Pengisian/Pembentukan institusi DPRD pada daerah-daerah pemekaran baru

tersebut, senantiasa memperhatikan aspirasi dan harapan masyarakat dan tidak

berpotensi bagi timbulnya masalah baru bagi masyarakat.

Fraksi Partai Golkar berpendapat bahwa pengisian keanggotaan pada daerah I'

otonom baru Propinsi dan Kabupaten/Kota, yang dilakukan dengan cara :

4

Page 9: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

a. Penetapan berdasarkan perimbangan hasil perolehan suara partai politik peserta

Pemilihan Umum Tahun 1999 yang dilaksanakan di Propinsi dan Kabupaten

yang bersangkutan.

b. Pengangkatan dari anggota TNI/POLRI. . ...

adalah cara yang tepat untuk segera mengatasi kesulitan yang ada di

daerah-daerah.

Fraksi Partai Golkar perlu mengingatkan pula bahwa pengisi.an keanggotaan

DPRD pada Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Paniai, Kabupaten Mimika

( daerah-daerah ex Kabupaten Administratif) dan Kota Batam (ex Kotamadya

Administratif} serta Kabupaten Simeuleu dan Kabupaten Beureun di Propinsi

Daerah lstimewa Aceh hendaknya didasarkan pada perimbangan hasil perolehan

suara di Propinsi yang bersangkutan, karena pada Pemilihan Umur:n Tahun 1999,

daerah-daerah tersebut hanya memilih calon-calon Anggota DPRD Propinsi dan

DPR-RI dan ada daerah-daerah yang sama sekali tidak mengikuti Pemilihan Umurn

Tahun 1999 karena keadaan keamanan sangat tidak memungkinkan.

Saudara Pimpinan Rapat Paripuma DPR-RI

Saudara Menteri Dalam Negeri dan Anggota Dewan yang terhormat.

Sebelum mengakhiri Pendapat Akhir ini, maka Fraksi Partai · Golkar ingin

menyampaikan beberapa catatan penting, yakni:

a. Bahwa pembatasan bahasan perubahan UU Pemilu ini, tidaklah membatasi

keinginan kita untuk memba}1as secara komprehensif UU di bidang Politik No.2,

3 dan 4 Tahun 1999. Fraksi Partai Golkar mengingatkan ki.ta semua dalam hal ini

DPR dan Pemerintah tentang tekad kita untuk melanjutkan pembahasan Ketiga

UU tersebut sebelum Sidang Tahunan MPR pada Agustus · 2000 yang akan

datang.

b. Hendaknya KPU baru nantinya dapat memberi masukan tentang Struktur dan

kedudukan Sekretariat agar dapat menjadi bagian dalam mewujudkan KPU

seperti yang kita cita-citakan.

5

Page 10: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

c. Bahwa KPU lama yang telah menyelenggarakan Pemilu 1999 yang lalu tidak

dipat)ami. dibubarkant:,tetapi ··.berakhir tugasnya. Untuk itu Pemerintah perlu

mengeluarkan suatu suraf penghargaan dan ucapan terima kasih kepada

seluruh Angg6ta KPU larria .···baikYwakil ·dari. Partai Politik. maupun wakil

d. Sosialisasi t~ntang. calon·· pembentukan DPRD di daerah otonom baru perlu

segera ·dilakOkan .·untuk<memberi kepastian dan kejelasan bagi masyarakat,

sehingga tidak·menimbulkan keragu-raguan.

e. Fraksi Partai Golkar • mengharapkan suatu formula penyelesaian terhadap

adanya penolakan pemekaran Propinsi Irian Jaya, agar hasil pembahasan RUU

khususnya perubahan UU Nomor 45 Tahun 1999 tidak diartikan lain dan menjadi

masalah baru.

Demikian pendapat akhir Fraksi Partai Golkar dan menyatakan SETUJU :

RUU TENTANG PERUBAHAN UU N0.3 TAHUN 1999 TENTANG PEMILIHAN

UMUM DAN 11 ·.(sebelas) RUU TENTANG PERUBAHAN UU NO. 45 SAMPAI

DENGAN N0.55 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN DAERAH OTONOM

PROPINSI DAN KABUPATEN/KOTA, DAPAT DISAHKAN MENJADI

UNDANG-UNDANG.

Akhirnya,, Fraksi Partai Golkar menyampaikan terima kasih kepada

Fraksi-fraksi lain dan Pemerintah yang degan penuh kesabaran, kearifan dan

kerjasama. selama· berlangsungnya pembahasan 12 RUU tersebut, juga kepada

Sekretariat Jenderal DPR-RI, rekan-rekan wartawan d.an LSM Pemantau Pemilu

atas bantuan~ masukan dan kritikannya. Dan Fraksi Partai Golkar juga mohon n1aaf

sekiranya ada ucapan dan sikap yang kurang berkenan selama pembahasan 12

RUU ini.

Sekian terima kasih .

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 5 Juni 2000

Fraksi Partai Golongan Karya DPR Rl

6

.~-·

Page 11: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN MPR I DPR ~ Rl, NUSANTARA I. Jl. JEND. GATOT' SUBROTO, JAI<ARTA 10270 (Q (021) 575 5562 ~ S75 5597 - 575 5561 - 575 5598 - 575 5487 - FAX. 575 5488

PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI PERSATUAN.PEMBANGUNAN

TERHADAP RUUTENTANG

PERUBAHAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1999 TENTANG PEMILU

DAN RUU TENTANG PERUBAHAN UNDANG-UNDANG

NOMOR 45 S/D 55 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN DAERAH

Disampaikan Oleh J uru Bicara FPPP l) PR-RI : KI-I Endang Zainal A bid in .Anggota DP~ R.I Nomor : A-26

Assalamualaiku1n Wr. Wb. BisJ11illahirralunanirral1i1n

Yang terl1ormat saudara·Pnnpinan Sidang, Saudara Menteri Dalam Negeri beserta jajarannya, Dan Sidang Dewan yang terhorJnat,

Tedebih dahulu, marilah kita panjatkan puji dan syukur kchadirat Allah SWI', 'fuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas karunia rahmat, dan inayah-NYA kita scmua dapat tnenghadiri dan mengikuti Sidang .Paripurna l)c\van, dalam rangka penyampaian Pendapat Akhir Fraksi-Fraksi tcrhadap R.UU tcntang Perubahan Undang-Undang Nomor 3 'fahun 1999 dan RUU tcntang Pcrubahan Undang-

•undang Notnor 45 sampai dcn!:,'C\11 Nomor 55 'Tahun 1999.

Page 12: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

2

Sidang Dewan yang terhormat,

Pcmilihan Umum (Pcmilu) mcrupakan bagian integra] dalatn proses dctnokrasi Jan pcnyelenggaraannya menjadi salah satu inJikator utama unhtk tncnilai pclaksanaan demokratisasi dalain suatu negara .. Untuk itu pcningkatan kuaJitas penyclenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) secara terus~mencrus hatus dilakukan agar proses detnokratisasi dapat berjalan pada arah yang bcnar. ·

Pcnyelenggaraan pcmilu harus di1aksanakan dcnhran scbaik-baiknya berasaskan langsung, umutn, bcbas, rahasia jujur dan aui1 (LUBER dan JURI)JL) scrta dilakukan olch Komisi Pctnilihan Utnum (KPU)' yang indcpcnden dan non-partisan seperti yang diamanatkan olch'fAP!viPR. Notnor IV /MPH./1999.

Dengan demikian, I<PU mencmpati posisi yang stratcgis dalam pclaksanaan pcn1ilu sebagai salah satu·~'i'pehvujudah"· datipada .·. · pencgakkan/ pen yclcnggaraan demo krasi. l\Iaka oleh karenanya,' KPU :senantiasa harus terus menerus dievaluasi dan disempumakan sehin&,~ dapat meningkatkan tugas fungsiona1nya. Jika cvaluasi dan penyempurnaan tidak dilakukan n1aka akan bcrdampak ncgatif pada dcmokrasi yang sedang kita bangun bersama. Upaya untuk selalu mcngcvaluasi dan mempcrbaiki uiri ini juga uitcgaskan dalam ajaran agatna kita ; .

Artinya: Barang siapa yang hari ini lebih baik dari pada hari kemarin berarti di::l

beruntung, dan barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin n1ale:t dia tennasuk merugi, dan barang siapa yang l1ari ini Jebih bun1k dari hari kemarin maka. dia .termasukgolongan yang dilaknat.

l)an terhadap pcnyclcnggaraan Pctnilu 1999 dcngan scgala plus-minusnya yang tdah mcnghasilkan anggota DPH.. Itt yang tcrhormat yang pad~ saat irti bcrada dalan1 tuangan sidang yang · terhortnat ini, maka FPPP tncnyatnpaikan tcrima kasih Jan penghargaan yang setinggi-tingginya pada KPU yang telah bcrusaha mdaksanakan tugas fungsionalnya scmaksimal dan seoptimal tnungkin.

Sidang Dewan yang terhormat,

FPPP dapat mcmahami langkah pcmcrintah mcngatnbil inisiatif tncngajukan RULJ · Perubahan terhadap UU Nomor 3 'fahun 1999 yang tncngatur kctcntuan ten tang l<PU khususnya berkaitan dengan sifat kclcmbagaan, kcanggotaan dan tnasa kerja dari KPU. Pcnycmpumaan atas kctentuan ini Jilakukan ahrar I<PU Japat tneningkatkan kincrjanya sccara optimal dan tncmiliki kcwiba\vaan JihaJapan publik.

Page 13: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

3

Setelah melalui petnbahasan secara tncndalam dan scksama, FP·PP beserta setnua f~aksi dan petnerintah Japa~ tnenyctujui bah\va pcmilu yang akan datang akan ddaksanakan olch l<PU yang tndcpcndcn dan non-partisan.

I ndependens~ ~etupakan karaktcr pas if untuk tncnunjukan keteguhan, kcberanian ?an kem.andtrta~ . I~PU_ dala~ .tncnja.lankan tugasnya terbebas dari pengaruh, tntervenst dan mtuntdast dan pthak-pthak luar scperti ; pemerintah, parpol atau kel?mpok-kelompok kepen6nhran. Scdangkan non-partisan merupakan karaktcr akttf yang menunj~kan kej~juran, ke~dil~n, kesabaran dan keterbukaan KPU yang dapat menahan d~n untuk ttdak b~rpthak pada pemerintah, parpol atau kelompok­kelompok kepenttngan tertentu. ·

I ndependensi dan non-partisan mcrupakan. karakter kelembagaan yang harus terccrmin pula dalatn kcanggotaan I<PU. Karcna itu untuk menghindari benturan kcpentingan, m~ka anggota I<.PU terdiri Jari orang-orang yang tidak tnenjadi anggota dan . pehgutus parpol, scrta tiJak scdang tncnjabat jabatan politik Jan jabatan sttuktural dalatn jabatan pcga\vai negcri, baik sipil tnaupun 'l'NI/Polri.

Pada a\valnya, kami berpcndapat bahwa yang dimaksudkan non-partisan adalah orang-orang yang berada di Juar struktur partai namun masih menjadi anggota partai sehingga anggota parpol dapat diikutsertakan dalam kcanggotaan KPU. Namun, sctclah tnelalui pctnbicaraan kualitatif dalam H.apat Kerja, akhirnya katni dapat tnemahami semangat agar KPU bcnar-bcnar dapat mcnjalankan tugasnya sepcrti yang diharapkan.

Selanjutnya proses petnilihan dan penentuan anggota KPU, yang · bcrjumlah 11 (sebelas) orang, dilakukan olch l)Plt dari daftar calon anggota diusulkan olch Presiden berjumlah 22 orang. Dengan dipilihnya anggota KPU oleh DPH., nw.ka parpol sesungguhnya tutut berperan dalam pembentukan KPU, karenanya mcmiliki tanggung ja\vab untuk dapat memilih orang-orang yang. sesuai dengan kritcria yang ditetapkan dalam UU ini.

l)alam proses. pemilihan dan penentuan anggota KPU tersebut, Fraksi Partai Pcrsatuan Pctnbangunan tnenyarankan at,rar DPR. dapat melakukan mckanistnc fit

and proper test untuk mengetahui kapasitas, kapabilitas, akseptabilitas, komitmen dan pcngetahuan dari tnasing-masing cal on, schinge,ra. anggota-anggota I<P U yang tcrpilih nantinya benar-bcnar berkualitas dan dapat mc\vakili karaktcristik kelembagaan KPU yang indepcnden dan non-partisan. Schingga I<PU diharapkan bcnar-benar dapat tnenjalankan tugasnya dcngan cfisicn, efektif, adil, tcrbuka dan memiliki akuntabilitas yang tinggi terhadap publik.

Sidang Dewan yang terhormat,

Berkenaan dengan R.UU Pcrubahan 11 (sebelas) UU Nomor 45 s/d 55 tahun 1999, intinya adalah ditiadakannya pemilu lokal dalam pengisian Anggota DPRD daerah hasil pemekaran yang baru tcrbentuk dan daerah yang belum melakukan pemilu .

FPPP berpcndapat bah,va pcmbcntukan dan pengisian keanggot~ DPiill tncnjadi sangat penting karcna ; Pertama, untuk mclaksanakan amanat:UU Nomor 22

Page 14: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

·ra~un 1999 tentang Pemerintah Daerah. Yaitu mctnpersiapkan sccara kclctnbagaan bagt ~aer~h dala~ .tnengh~dapiera otonomi~ Peran DPRD menjadi sangat stratcgis sebagt trutra kerJa·Pemenntah Daerah dalam pembangunan di dacrah. Kedua, ~embangun mekanisme checks and ballances dalam Pemerintahan l)acrah, dimana DPRD dapat menga,vasi jalannya pemerintahan secara transparan, cfisicn dan efekti£

Idealnya, dalam pengisian keanggotaan dalam lembaga DPiill dilakukan n1elalui mekanisme pemilu lokal. Karena dengan dilakukannya .pcmilu Iokal akan menunjukan dukungan sekaligus mcmberikan landasan yang kuat atas legititnasi bagi Anggota DPRD. Namun mengigat situasi dan rapuhnya kondisi kcuangan, keamanan (terutama di daerah Aceh, Maluku dan Irian Jaya ) dan kondisi objcktif kesiapan aparatur penyelenggara pemilu di daerah, FPPP mcnyetujui balnva untuk saat ini pemilu lokal ditiadakan. ·Dan pengisian anggota DPH.D didasarkan paJa persentase perolehan kursi kcanggotaan DPRD uacrah inuuk ucngan tiuak tncngurangi jutnlah' anggota dari daerah induk itu senuiri.

Khusus untuk pengisian keanggotaan DPRD Kota Batam, karena semula Batatn Kotamadya Admisnistratif yang tidak memiliki l1PHD, berarti pada pcmilu yang Jalu dengan sendirinya tidak diperoleh hasil suara untuk daerah 'fingkat I I. rviaka untuk pengisian keanggotaan DPR.D-nya didasarkan pada pcrimbant,ran hasil perolehan suara di Propinsi luau secara proporsional.

Demikian pula halnya dalam pengisian keanggotaan DPRD Kabupaten Bircun dan Kabupaten Simeuleu, penetapannya berdasarkan perimbangan hasil perolehan suara parpol peserta pemilu 1999 di Propinsi daerah Istimewa Aceh.

Sedangkan untuk ·. pengisian atlggota DPRD di 2 Propinsi hasil pemekaran Propinsi Irian Jaya, yaitu Propinsi Irianjaya Barat dan Propinsi Irian Jaya Tengah. Katni menyadari sepenuhnya ,adanya problem sosiologis dari masyarakat Irian Jaya se~ingga pelaksanaan pemekaran Irian Jaya menjadi 3 llropinsi .belum Japat dijalankan. Tetapi mengingat. -amanat UU, maka pemerintah,. harus segcra mempersiapkan· pembentukan dan pengisian keanggotaan ·DPRD .di dua Propinsi terse but sambil melakukan · sosialisasi . secara komprehensif ten tang. pclaksanaan pembentuk~ ~edua propinsi baru itu.

Agar tidak menimbulkan goncangan politik lokal Jan koflik-konflik baru, karni mengingatkan kepada pemetintah agar secara hati-hati, arif dan bijaksana dalatn melaksanakan pengisian Anggota DPRD. Karena situasi masyarakat de,vasa ini sangat mudah disulut untuk melakukan tindakan~tindakan yang tidak dikehendaki. Dan hendaknya eli dalam· pengisian keanggotaan DPlU") untuk daerah yang ban1 tersebut, penentuan personalnya diserahkan kepada Pimpinan Parpo1 di dacrah-­daerah yang bersangkutan.

Pimpinan Sidang yang terhonnat, Saudara Menteri Dalam Negeri yang terl1ornJat, Rekan-rekan anggota Dewan, Dan hadirin sekalian,

Page 15: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

5

Peru bah an atas U U pctnilu ini merupakan langkah a\val yang tnasih hatus ditindaklanjuti dcngan pcrubahan-pcrubahan yang lebih mendasar dan mcnvcluruh dalan1 UU politik , terutama yang berkaitan dengan ·sis tern pemilu, ~ sistcn1 pengorganisasian, sistem pendanaan, dan penga\vasan serta rumusan dan bcntuk sanksi terhadap tinuak pidana pcmilu, yang didasarkan pada hasil amanJcmen UUD 1945 pada Bulan Agustus 2000.

1 nsya Allah pada \Vaktunya nanti r:ppp akan tncnyampaikan konstribusi scrta pcmikiran yang konstruktif untuk kcmajuan bangsa Jan kcJc,vasaan Jcmokrasi di Republik yang kita cintai ini.

l)emikianlah Pendapat Akhir Fraksi Partai Persatuan Pembangunan mengcnai Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 3 ·rahun 1999 dan H.ancangan Undang-Undang Nomor 45 sampai dengan Nomor. 55 'fahun 1999 kami sampaikan. Selanjutnya dengan mengucap Bismillahirra}JnJanirrahiJn, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan menyetujui Rancangan Undang­Undang tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1999 dan Rancangan Undang-Undang Nomor 45 sampai dengan Nomor 55 Tahun 1999 untuk ditetapkan menjadi Undang-Undang tentang Perubahan Undang·Undang Nomor 3 Tahun 1999 dan Undang-Undang Nomor 45 sampai dengan Nomor 55 Tahun 1999.Dan sete1ah ditetapkannya kc 12 (duabelas) UU ini, kami mcngharapkan kepada pctncrintah· , untuk segera mcngundangkannya.

K.epada P.impinan Sidang, Saudara Mcntcri Dalam Ncgcri bcscrta jajarannya, R.ckan­rekan Anggota De\van, serta hadirin sekalian, kami ucapkan terima kasih atas kcsabarannya mengikuri penyatnpaian Pcndapat Akhir Fraksi Partai Pcrsatuan Pcmbangunan ini. Semoh)(l Allah SWf sclalu memberikan petunjuk dan kckuatan kepada kita sekalian dalatn tnclaksanakan tugas-tugas kita.

lflassalatnualaikum Wr. Wb.

Jakarta, 5 Juni 2000

FRAKSI PART AI PERSATUAN PEMBANGUNAN N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Sekretaris

Drs. H. Endin AJ Soefihara,MM

t!

Page 16: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

FRAKSI KEBANGKITAN BANGSA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

SH.RETARIAT : GEDUt·lG MPR I DPR·RI, NUSANTAitA I LANTAI XVII KAMAR 1709

Jl. :fi~D. G/J rOT ~iUBI{OIO, JAI~ARTA 10270

TELP. 021- 57~· 5{•23 · 5 '~ ~~62~, • !JI !J 5626 ·57 5 5627 ·57 5 5628 FAX. 0'21 · 57 5 ~614 · 57'> 5624

PENDA.PArJ~ i\.IGIIR FH.AI<SI I~EI3AN(; l~l'l'AN BAN GSA DPI~ RI

A'J'AS

PKB

HUU TENTANG PERUllAIIAN UlJ NO.3 TAIIUN 1999 TENTANG l)E1\11LU DAN SEDELAS HUU TENTAN<; P~HUBAIIAN UU NO. 45 SID 55 TENTANG

PEI\'IBJ•:NTLJKAN D~\ERAll

Dibacarahau olclz .Juru JJicara J•'J(JJ J)JJU JU .·II. l11uuu JlJawanli Stu~faya, Sf! NoJnur ,.fnggota .· .·l-407

..:.:.==:...:===============::==:=======::::.==::.:== I , •J , ..... , 4 ...... tL.!'-'·- · ~======::::::.::=====:::============-======::-.:-=::::.:..-:::

Assalanna' alailuun warahmatullahi walJaa·n I' at uh

l(cpada Yang Tcrhonnat Pimpinan Dcw:au, Saudara IVI cnl cri Dahun N cg•~ri IJc~a~rl;a para j;aj n rannya, <Ja_n Para Anggota Dewan, scrfn hadiriu yaug hcrbahagia.

Pcrtama kali, marilah kita panjatkan puji syukur kchadirat Allah subhanahu wa ta 'ala yang tclah mcmbcrikan bcrkat, rahmul dun hidnynh Nya kcpada kita scmua, schingga kita masih dibcri kcschatan dan kcmampunn llllluk lllL:Iljulankan tugas scbagai khal{fatullahifl ardli.

Kcdua, shalawat scrta salam tctap kiln sampail<an kcharimbaan Nabi bcsar Muhammad slwllal/alw alai hi wasal/am yann tclull llll'llll H.lri knu suri .t auladan yang tcrbaik bagi kit a, untuk mcwujudkan kchiclupan kcmarnJsillllll yung l11:r moral, bcradab dan bcrbudaya.

Sclanjutnya, kami sampaikan tcrimn kH!iih kepad11 Pimpinan yang Lelah mcmbcrikan kcscmpatan kcpada kami untuk mcnyampaikan pendapat akhir Fraksi Kcbangkitan 13angsa alas pcmbahasan RUU tcntang pL:ruballan UU nomor 3 tahun 1999 tcntang Pcmilu dan scbclas RUU tcntan!_j pcruballan UU numor 45 s/d 55 tcntang Pcmbcntukan Dacrah.

Page 17: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

Saudara Pin1pinan, Saudara Mcntcri dan Punt Anggota Yang Tcrhonnat,

Dua belas Rancangan Undang-undang yang bcrkcnaan dcngan pcmilu dan pcmbcntukan dacrah yang tclah dibahas sccara tuntas dan scbcntar lagi akan kita sahkan mcnjadi Undang-Undang mcrupakan bagian lcrpcnting dari perbaikan kehidupan politik dalam ncgeri kita. Dcngan UU tcrscbut, kita akan mcmasuki suatu era demokrasi yang sclama ini hanya mc1~adi angan-angan masyarakat Indonesia. Suatu kchidupan dcmokrasi yang mencenninkan nilai-nilai human right (pcnghargaan atas hak asasi manusia) dan rule (~( law (penegakan hukum). Demokrasi yang bcrtumpu pada kedaulatan rakyat, supremas1 hukum, desentralisasi dan ruang publik yang bcbas dan luas.

Pemilihan Umum tahun 1999 yang mcnghantarkan kita semua duduk di sini scbagai wakil rakyat, secara kualitas menunjukkan kcmajuan dan perbaikan dibanding dengan pemilu-pemilu yang dilakukan selama pcmcrintahan Orde Baru. Salah satu, kemajuan terscbut adalah pclaksana pemilu yang bcrbcntuk 1\ omisi Pcmilihan Umum (KPU) yang kcanggotaannya'tcrdiri dari wakil pen1crintah dan parpol pcserta pcmilu.

Nannln, harapan yang kita lUI' pukan lu~pndu KPLJ 1.ekarang tidak seperti yang kita cita­citakan. KPU :-~cbagai pclaksann pcr11ilu, jusln1 nu·njadi sumber kckacauan, kckisruhan dan hambatan hagi proses pc111ilu yung jujur, adil dan demokratis. Hal ini discbabkan komposisi KPIJ yang terdirl dari wakil-wakil parpol dan pemcrintah, yang lcbih menonjolka11 alau lebih mengulamakan kcpcntingan-kepentingannya scndiri, daripada membangun suatu sistem pcmilu yang scsuai dcngan standart internasional, yaitu free and.fair election (Pcmilu yang bcbas dan tcrbuka).

Oleh karcna itu, menurut pendapat FKU, pcrubahan Undang-Undang Non1or 3 tahun 1999 tentang Pemilu, khususnya amandcmcn tcrhadap pasal-pasal yang mengatur eksistensi KPU merupakan upaya yang konkrit dalam meningkatkan kualitas Pcmilu yang akan datang. Pcrubahan terscbut mcrupakan perubahan yang sangat fundamental, yaitu komposisi anggota KPU tidak lagi bcrasaJ dari wakil pemerintah dan parpol tetapi terdiri dari orang-orang yang independcn dan non-partisan yang mempunyai moralitas, intcgritas dan krcdibilitas tinggi serta scmangat juang untuk mewujudkan demokrasi.

Sifat lndependen dan non-partisan dari anggota KPU merupakan prasyarat mutlak akan kewibawaan I<PU, karena dengan prasyarat tcrscbut, KPU tidak akan mudah terpengaruh dan dipengaruhi oleh pihak-pihak yang tidak bcrtanggung jawab atau yang mempunyai kepcntingan-kcpcntingan tertentu. Dia hanya akan berpihak kepada obycktifitas, kcbcnaran dan hatinurani.

Dengan UU yang baru ini, kita akan mcngubah KPU yang sekarang dengan I(PU yang baru. Perubahan ini tidak hanya sekcdar mcruhnh wajah dan peri1aku KPU, tctapi cksistensi, krcdibilitas dan kualitas KPU akan lcbih baik. Kita semua berharap dcngan KPU yang baru ini akan mampu Jllcningkalkall l·inerja dan performancenya untuk mcnghasilkan al uran-aturan pelah:-sanaun da11 tcklliN yang berkenaan dcngan pcmilu,

2

Page 18: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

schingga Pcmilu 2004 yang akan datang bcnar-bcnar merupakan pemilu yang jujur, adil, bersih dan dcmokratis. Pemilu yang mcnjadi wahana pengejawantahan kedaulatan di tangan rakyat. Sebuah pcmilu yang dapat mcnjadikan Negara Kesatuan Rcpublik Indonesia scbagai ncgara dcmokratis yang tcrbcsar ketiga di dunia, setclah Amcrika Scrikat dan India.

Saudara Pin1pinan, Saudara Mcntcri dan Para Anggota Yang Tcrhonnat,

Dengan disahkannya UU ini, maka kami dnri FrukNi Kebangkitan Bangsa mengharapkan kepada pemerintah, khususnya Saudara Prcsidcn Republik Indonesia untuk : Pertama, dengan sesegcra mungkin mengundangkan Und1tng-Undang ini agar diketahui oleh seluruh masyarakat Indonesia dan Uudang-undang t.egera dapat bcrjalan secara cfcktif

Kedua, pemerintah, dalam hal ini Prcsidcn Rcpublik Indonesia, dalam waktu yang tidak lebih dari satu bulan sctelah disahkannya Undang-11ndang ini mengajukan 22 (dua puluh dua) nama sebagai calon anggota KPU, yang scsuai dengan ketentuan Undang-undang ini, kepada Dc~an Perwakilan Rakyut. Yang unluk selanjutnya Dewan akan memproscs dan mcnycleksi untuk menghasilkan Hdwlns nrnng sebagai calon anggota KPU, dan akhirnya keanggotaan KPU diresn1ikuu Jcuguu Surat Keputusan Presidcn Republik Indonesia, untuk tnenggantikan KPU yang seknrnng.

Kebutuhan akan pembaruan eksi11tcnsi KPU yang independen dan non-partisan rnerupakan satu hal yang mendesak. Disamping untuk memperbaiki dan 1ncmbangun kembali citra KPU yang bcrwibawa, juga untuk mcningkatkan kinerja KPU yang selama ini dirusak olch orang-orang yang tidak kapabcl, kredibel, dan miskin lcgitimasi rakyat. Bclum lagi pengeluaran rutin, dalam arti anggaran, yang sudah dikeluarkan olch ncgara untuk menghidupi atau mcmpcrtahankan kclangsungan KPU selama ini tidak diikuti dengan out put atau hasil kerja KPU yang bcrimbang dan bermanfaat bagi proses membangun perpolitikan nasional yang baik. Jika kita berlama-Iama n1en1pertahankan KPU yang ada sekarang tak ubahnya kita mcncorcng muka sendiri dan men1pcrmalukan diri sendiri, karena KPU yang ada lcbih mcnggelikan dan lebih lucu kctimbang pen1cntasan Srimulat dan Ketoprak ffumar yang kita tonton lewat layar kaca.

Selain hal tersebut, tugas-tugas KPU yang sclama ini terbengkalai dapat scgcra diselesaikan oleh KPU baru. Tugas tcrscbut antara lain menindaklanjuti beberapa temuan, baik oleh Lcmbaga Independcn Pemantau Pcmilu maupun Panwaslu, berkenaan dengan pcnyi mpangan dan pelangg1 ran fH·mi lu tnhun 1999. Temuan penyitnpangan dan pclanggaran, baik yang dilakul, an old1 pcmcrintah, a paratus pemilu, partai politik, aparat kcamanan dan masyarakat, teP1cbut tidak hnnyn sd;l'dar menjadi dokumen dan arsip yang tidak mempun) ai makna apa-apa. Tenlttan lcrscbul dapat dijadikan modal awal oleh KPU baru untuk mcugevaluasi kemhnli pro~ics pcrcn~anaun dan pelaksanaan petnilu kemarin.

Begitu juga dcngan praktek money politic yung hiugga sampai sekarang bel urn juga dapat tcrsentuh hukum, kiranya pcrlu ada tindakun yaug tegas dari aparat penegak hukum. Praktek money politic bukan hanya isu alau sckcdur pepesan kosong, tetapi money poltic

3

Page 19: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

metnang ada. Akan tetapi kasus ini bclum juga dilangani secara serius. Untuk itu FKB mendesak kepada aparat untuk segl~ra mcnindukuya, mengingat money poltik adalah tindak kejahatan yang dapat mcrusal' uislr.m clmnukrasi yang sedang kita bangun pada saat ini.

Tugas yang lain ndalah mengkajt ula11g lJuduog-U11tlang yang berkenaan dengan Pemilu, Partni Politik, d1Ln Susunan dan Kcduduknn Dowan Perwakilan Rakyat/Daerah. Juga mcngkaji dan tn( hinjau keputusiln--kepulusan KPU yang selama ini bennuatan politis dan memihak terhadnp kclompok-l\1~lompnk lcrtcnlu dalam pelaksanaan pemilu kcmarin. 1-lasil pengkajian ini harus dapat disclcsaikan olch KPU, paling tidak sebelum tahun 2002, untuk dapat disusun Undang-undang dalam bidang politik yang sesuai dcngan nilai-nilai demokrasi. Tentunya, penyusunan Undang-undang ini disesuaikan dengan hasil-hasil Sidang Umum Tahunan MPR Rl yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2000 ini.

Saudara Pintpinan, Saudara Mcntcri dan l)nra Anggota Yang Tcrhonnat,

Selain eksistensi 'KPU yang lebih baik, kita juga telah membahas dengan tuntas Rancangan Undang-undang yang mcngatur penundaan pcmilu lokal. Rcncana pelaksanaan Pctnilu lokal mcrupakan akibat pcmhentukan daerah baru, baik propinsi maupun kabupatcn!kota, untuk mengisi kcanggotaun Dewan Perwakilan Rakyat Dacrah (DPRD). Pemilu lokal yang sedianya dilaksannkan satu tahun setelah rcsnunya pembentukan daerah, tcrnyata tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana.

Pemilu lokal yang tidak daput dilaksanukan, scbugaimana yang berkembang di dalan1 rapat kerja Panitia Khusus, dinkibatkan olch bclum 11iapnya perangkat daerah, terbatasnya fasilitas pendukung, tidak tcrsedlnnya pcmhiuyaan yang tnemadai dan bclum terbentuknya Pengadilan Negcri setempal. Khusus untuk wilayah Irian Jaya, Maluku dan Acch, selain alasana-alasan tqrscbut di alas, nlasan keamanan merupakan faktor utama peniadaan pemilu lokal. Karena, jika pemilu lokul dilaksanakan tnaka yang akan terjadi bukan proses demokratisasi tctapi juslru bisa mcngancam terjadinya disintegrasi wilayah, kerusuhan dan pertikaian antar warga ncgara.

Menurut pendapat FKB, alasan-alasan tcrscbut, pada prinsipnya dapat diterima untuk meniadakan pclaksanaan pemilu lokal, mcskipun KPU yang sekarang ngotot untuk melaksanakan pemilu lokal dengan telah mcmbcntuk Panitia Pemilu Lokal (PPL).

Kesigapan pcmerintah dalam tnengajukan RUU ini perlu diberikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan juga keseriusan dan kcsungguh-sungguhan para anggota Dewan juga patut dibcrikan pernghargaan yang sclayaknya. Dengan adanya peniadaan pcmilu lokal ini, kita dapat mengkonscntrasikan diri pada pembenahan dan penyempurnaan perangkat-perangkat lunak dan keras bagi dacrah-dacrah baru yang tcrbentuk. f-Ial ini perlu dilakukan secepatnya, karena sebcntar lagi kiln akan memasuki era otonomi dacrah, dimana daerah-dacrah baru juga harus mampu bcrkcmbang seperti daerah-daerah lain.

4

Page 20: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

Saudara Pilnpinan, Saudara Mcntcri dnn Pnrn Anggota Yang Tcrhonnat,

Selain daripada itu, dalam pendapat nkhir ini, kami ingin memberikan beberapa catatan atas pembahasan kcdua bclas RUU dnlnm bidang politik dalam ncgcri tcrscbut. Pertama, Mengingat pcmilu lokal tidak diatur dalam Undnng-undang Nomor : 3 Tahun 1999 tentang Pcmilu, maka sebaiknya dalnm pcngajuan RUU mengacu pada ketentuan yang diatur dalam Undang-undang yang dimaksud, oleh karena itu kami harapkan agar pemerintah dimasa yang akan datang kctika mcngajukan RUU perJu tnempcrhatikan ketentuan-ketentuan dan aturan-aturnn yang ada dalam konstitusi maupun unclang­undang. Kedua, Dalam pembahasan RUU ini, kita juga tidak menutup kcmungkinan adanya masukan-masukan dari masynrakat tcntang RUU ini, agar Undang-undang yang kita setujui benar-bcnar mencerminknn kchcndak dun aspirasi masyarakat.

Detnikian Pcndapat Akhir yang dapnt knmi sampaikan, mudah mudahan dapat mcmbcri manfaat dalam pembahasan RUU ini. Dan dcngan ini Fraksi Kcbangkitan Bangsa menerima hasil· pembahasan RUU 1Uillll11B Putuhuhan UU Nomor 3 tahun 1999 tcntang Pemilu dan Scbelas RUU tentang Pcruhnhan UU Nomor 45 s/d 55 tahun 1999 tcntang Pembcntukan Dacrah, mcnjadi Undang-Undnng.

Akhirnya atas nama Fraksi Kebangkilan Bungsa mengucapkan terima kasih. Ihdinasshirathal Mustaqient.

1Yttllalzul MuJ •afiq Ilia Aqwa nit Tht ,,;t'IJ 1¥assalalllll 'a/aikun1 Wr. 1Vb.

PIMPINAN

Jakarta, 5 Juni 2000

FRAI(SI I(EBANGKITAN BANGSA DEWAN PERWAI(ILAN ll.AKY AT.HEPU.DLII( INDONESIA

ll. TAUFII(URRAlJMAN SALEH, Sll, Msi I( c t u a

DRS. ADDUL J(liALIQ A liM AD Scl{rctaris

5

Page 21: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

I...---(} ,.-)·' ~~\ C6 / 1

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLU< INDONESIA

FRAKSI REFORMASI Sekretariat: Gedung Nusantara I Lt. 20 Kamar 20-10, Jl. Jend. Gatot Subroto, Jakarta 10270

Telp. (021) 575 5810/11 Faks. (021) 575 5800 E-mail: [email protected]

PENDAPAT AKHIR FRAKSI REFORMASI DPR-RI TENTANG PERUBAHAN UU NO. 3 TAHUN 1999 TENTANG PEMILU DAN

PERUBAHAN 11 UU N0.45 5/D 55 TENTANG PEMBENTUKAN DAERAH

0/eh : lt-lutammimul Uta, S/1

il ism i I lah i rrahmaan irrah i i m

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kchadirat Allah SWT yang tclah melimpahkan curahan rahmat dan hidayah-Nya

kcpada kita bcrsama schingga kita bisa mclaksanakan tug.as-tugas kcncgaraan, khususnya tugas

lcgislasi. Tugas legislasi ini mcnjadi sangnt pcnting karena dua alasan, pertama karena ncgara

Indonesia adalah negara hukum, segala sesuatunya harus didasarkan pada norma hukum. Kcdua,

hakikat dari lcgislasi a,dalah penyusunan kcbijaksanaan umum bagi scbuah ncgara. lni sangat

mcncntukan sckali bagi jalannya proses pcnyelcnggnraan negara karena jika pada tingkat penyusunan

kcbijaksanaan telah mcndapatkan rumusan yang nkurat, bcrmutu dan objektif, maka nkan

memudahkan dan meringankan tugas pemcrintah (cksekutif) dalam pclaksanaannya. Dcngan

demikian akan mcminimalisasi munculnya konflik yang membebani lembaga-lembaga pencgakkan

hukum: Karcna itu mcnjadi kcwajiban bagi Dewan untuk tcrus mcnerus meningkatkan kualitas dnn

kuantitas kinerja di bidang legislasi.

Pimpinan bcscrta Anggota Dewan dan Pcmcrintah yang kami hormati.

Perkenankanlah kami menyampaikan Pcndapat Akhir bcrkcnaan dcngan usulan pcmcrintah

tcntang perubahan UU No.3 Tahun 199t) tcntang pcmilu dan pcrubahan II UU No. 45 s/d 55 tcnl<mg

pcmbcntukkan dacrah.

I. Pandangan tcrluuh1p H.ancangan Undang-Undang Ilcpublik Indonesia No ...... Th. 2000

tcntang pcrubahan atas lJndang-Undang No.3 th. 1999 tcntang Pcmilih~111 Umum.

Sctelah mclakukan pembahasan sccara scrius. maka pcrubahan-pcrubahan yang diajukan

pcmerintah scsuai dengan yang diamanalkan olch TAP I\·1PR No. IV Th.l999 tentang pcnyclcnggaran

Pcmilu yang lebih bcrkualitas dcngan partisipasi rakyat seluas-luasnya atas dasar prinsip-prinsip

dcmokrasi yang Langsung, Umum, Bebas , Rahasia, Jujur, Adil dan Bcradab scrta dilaksanakan olch

Badan pcnyclcnggara yang independent dan non partisan.

Bcrdasarkan scmangat tersebut, maka kami Fraksi Rcformasi menyctujui usulan Pemerintah

mcngenai pcrubahan tcrhadap Undang-Undang No. 3 Th. I 999 tcnlang Pcmilu khususnya mcnyangkul

pasal 8, 9, dan 83 Undang-Undang tcrsebut, sebagai perubahan tahap pertama dalnm rangka

mcmperbaiki kinerja KPU.

Sungguh perubahan pasal-pasal ini sangal signifikan menyangkut jumlah keanggotaan

maupun pcrsyaratan bagi calon anggota KPU yaitu :

1. Schat jasman i dan rohnn i

2. Berhak memilih dan dipilih

3. tv1empunyai komitmcn yang kuat tcrhadap tcgaknya demokrasi dan keadilan

4. Mcmpunyai integritas prihadi yang kuat, jujur. dan adi\

Page 22: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

5. Memiliki pcngctahuan yang memadai tcntang politik, kcpartaian, pcmilu dan

kemampuan kepcmimpinan

6. Tidak menjadi anggota atau pcngurus partai politik

7. Tidak sedang menjabatjabatan politik danjabatan struktural dalam Pegawai Negcri

Kami meminta perhatian kepada pemerintah agar dalam mcrcalisasi ketcntuan ini bcnar-benar

mencari calon anggota KPU dari orang-orang yang terbaik, yang memenuhi syarat-syarat diatas.

Untuk selanjutnya kami mendesak kepada pemerintah untuk segera mengajukan perubahan

tahap berikutnya secara menyeluruh dan komperehensif baik yang menyangkut lcmbaga KPU,

persyaratan partai peserta Pemilu, pengawas Pemilu, dan lain-lain.

Terutama yang rnenyangkut lembaga KPU khususnya pasal 8, 9, I 0 dan II perlu ada rcvisi agar

lcmhaga KPU rnenjadi sebuah komisi yang benar-benar independent. Karena itu kami bcrpendapat

untuk perubahan UU berikutnya menyangkut pasal 9 ayat I 0 UU tcrmaksud yang mcnyatakan bahwa

sekrctaris umum dan wakil sekrctaris diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. Ketcntuan ini harus '

diuhah schingga berbunyi sekretaris umum dan wakil sckretaris umum sebagaimana dimaksud ayat 8

diangkat dan diberhentikan ben)asarkan musyawarah KPU.

Menyangk.ut persyaratan pescrta pemilu sebagaimana disebut dalam pasal 39 ayat (3) yang

berbunyi bahwa untuk dapat mengikuti Pemilihan Umum berikt:tnya, Part...3i Pc!:t!k harus me!~1iliki

sebanyak 2% (dua per seratus) dari jumlah kursi DPR atau memiliki sekurang-kurangnya 3% (tiga per

seratus) jumlah kursi DPRD I atau DPRD II yang tersebar sekurang-kurangnya di 'h (setengah)

jumlah propinsi dan di !12 (setengah) jumlah kabupaten/kotamadya seluruh Indonesia berdasarkan hasil

Pemilihan Urnum.

Ketentuan tersebut diatas perlu dirubah karena bcberapa alasan :

1. Mematikan demokrasi

2. Pada pemilu yang lalu terjadi pertandingan yang tidak fair dimana partai-partai baru tidak

sebanding dengan partai-partai lain yang sudah punya basis.

Menyangkut pengawas pemilu, kami berharap dimasa yang akan datang lembaga pengawas

pemilu menjadi lembaga yang independent dan berwibawa.

11. Rancangan Undang-undang Republik Indonesia No ..... Th.2000 tentang Perubahan atns

Undang-Undang No. 45 s/d 55 tcntang Pembentukan Propinsi Irian Jaya Tengah s/d

Pcmbentukan Kabupaten Landak.

Kami memperhatikan dua alasan pemerintah dalam mengajukan usul perubahan terhadap

Undang-Undang tersebut:

Pertama, alasan yuridis. Tcrhadap alasan ini kami berpendapat bahwa dasar hukum ·pemilu

lokal itu cukup kuat didasarkan kepada semangat untuk membangun demokrasi, pemerintahan yang

lebih legitimasi dan aktualisasi otonomi, serta antusiaisme sebagian masyarakat daerah. lni semua bisa

dibaca pada konsideran maupun pasal-pasal Undang-Undang tersebut. Karena alasan yuridis yang

cukup kuat kami sesungguhnya berkeinginan kuat agar Pemilu Lokal itu hisa dilaksanakan meskipun

karena satu dan lain hal tidak bisa dilaksanakan sesuai dengan jadwal. Kami mengusulkan bukan

Page 23: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

Pemilu-nya ditiadakan tetapi jadwalnya ditunda dari dilaksanakan selambat-lambatnya setahun

menjadi dilaksanakan selambat-lambatnya dua tahun. Dengan demikian cukup waktu untuk

mempersiapkan segala sesuatunya bagi pelaksanaan Pemilu. Sayang perncrintah tidak sependapat

dengan kami.

Kedua, alasan non yuridis. Terhadap alasan yang kedua ini akhirnya kami bisa mem<~hami

bahwa peniadaan Pemilu lokal dalam rangka mengisi kelembagaan perwakilan eli daerah did<1smkan

kepada alasan-alasan yang obyektif dengan adanya perk€mbangan keadaan setelah diundangkannya

Undang-Undang terscbut (sejak Oktobcr 1999). Alasan-alasan tersebut adalah belum sinpnyn

perangkat daerah, terbatasnya fasilitas pendukung, tidak tersedianya pembiayaan yang memadai, dan

belum dibentuknya Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri setempat serta kondisi keamanan di

beberapa daerah seperti di Aceh, Maluku dan Irian Jaya.

Dengan kenyataan tersebut akhirnya kami dengan besar hati menerima usulan pemerintah

tentang perubahan Undang-Undang ini khususnya menyangkut pasal 20 tentang pcngisian

keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat, daerah-daerah yang dimekarkan sebagaimana dimaksud

dalam Undang-Undang perubahan ini.

Kepada masyarakat di daerah-daerah pemckaran yang menginginkan pelaksanaan pcrnilu

sungguh kami bisa memaharni perasaan dan keir.ginan terscbut. Sayang kami tidak mnmpu

memperjuangkan keinginan tersebut. Tetapi kami berharap semangat dan dinamika demokrasi,

munculnya lembaga pemerintahan dacrah yang kredibel dan akuntable mudah-mudahan tidak pupus

hanya karena ditiadakannya pemilu lokal.

Kami mendesak pada pemerintah agar pelaksanaan Undang-Undang ini diawasi secara kctat,

agar tujuan pembentukan perwakilan daerah bisa tercapai yaitu adanya perangkat pemerintahan di

daerah yang representatif, kredibel, dan bisa membawa kemajuan dan perdamaian di daerah rnasing­

masing. Karena itu kami menyerukan kepada partai-partai yang mendapatkan kursi DPRD secara

proporsional sesuai dengan hasil pemilu 1999 agar rnengajukan calon yang benar-benar bennutu,

akomodatifterhadap kekuatan-kekuatan riil di daerah, reformis dan bcrjiwa kenegarawanan.

PENUTUP

Sebelum karni mengakhiri perkenankanlah kami membawa beberapa catatan :

Pertama, berkaitan dengan perubahan UU No.45 s/d 55 tentang Pembentukan Dacrnh.

Sungguh sangat disayangkan undang-undang yang baru berumur tttiuh bulan begitu cepat diubah.

Apakah UU ini disusun dengan kurang mcmperhatikan perkembangan dan perkiraan serta fakta-faktn

lapangan yang riil dilapangan? Apakah UU ini dibuat hanya mengandalkan semangat?

Kedua, sebagai masukan bagi Dewan yang berkaitan dengan mekanismc pcmbahasan UU.

Sungguh cukup banyak rancangan UU yang harus dibahas oleh DPR. Apakah tidak scbaiknya sctiap

rancangan UU yang masuk ke DPR langsung dibahas sccara 'Short-Cut' oleh Sub-sub Komisi yang

terkait ? Misalnya RUU rnengenai Pemekaran Daerah sctelah disampaikan di paripurna nwka

diteruskan ke Sub Komisi Dalam Negeri dan Otor1orni Daerah Komisi II untuk dibahas sccara

mendalam dan dirurnuskan sampai final, kernudian pengesahannya dibawa ke Paripurna. Mekani"mc

ini memberi keuntungan. Pertama, dalam waktu yang sam a Dewan bisa membahas kira-kira sckitar 2 7

Page 24: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

RUU baik berasal dari DPR maupun dari Pemerintah. Kedua, sctiap anggota Sub Komisi akhirnya

akan mcnguasai bidangnya masing-masing secara mendalam. Dan tidak akan terjadi pcmbahasan

UU yang bersifat keroyokan. Sudah barang tentu jika mekanisme ini dipergunakan maka diperlukan

terlebih dahulu perubahan Tata Tertib Dewan terutarna berkait dengan tata cara pembahasan dan

pengesahan UU. Demikianlah pendapat akhir kami secara singkat, mudah-mudahan menjadi catatan yang

penting bagi pemerintah maupun bagi Dewan. Kepada pemerintah kami sckali lagi ucapkan tcrima

kasih dan mohon maaf jika ada hal-hal yang tidak berkenan. Dcmikian juga kepada tcman-teman

anggota PANJA/Anggota Komisi II khususnya dan Anggota Dewan pada umumnya.

Jakarta, 05 Juni 2000

PH•.ilPINAN FR/\KSI REFORMASI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUULIK INDONESIA

Ketua, Sckrctaris,

ttd Ttd

lr. M. Hatta Rajasa Ir. Afni Achmad

Page 25: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

- 85 -

F.TNI/POLRI (DRS. PAIMAN) :

PENDAPAT AKHIR FRAKSI TNI/POLRI ATAS

RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PERUBAHAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1999 TENTANG PEMILIHAN UMUM DAN

11 RANCANGAN UNDANG-UNDANG PERUBAHAN UNDANG-UNDANG NOMOR 45 S/D 55 TAHUN 1999

TENTANG PEMBENTUKAN DAERAH OTONOM PROPINSI_, KABUPATEN DAN KOTA

Assalamu'alaikum Warohmotullohi Wabarakaatuh.

Yang terhormat Saudara Pimpinan Rapat;

Yang terhormat Saudara Menteri Dalam Negeri selaku wokiJ

Pemerintah;

Yang terhormat para Anggota Dewan serta hadirin yang korni

hormati.

Pertama-tama marilah kita memanjatkan puji don syukur kehadirat Tuhan Yang Moho Esa atas rahmat dan hidayah-Nya~

sehingga pada hari ini kita dapat menghadiri Rapat Poripurno

Dewan Perwakilan Rakyat RI dalam rangka mengikuti Pernbicaroon Tingkat IV Rancangan Undang-undang tentang Perubahan Undong­undang Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pemilu dan 11 Rancangan Undong­undang tentang Perubahan llndang-undang Nomor 4S s/d 55 Tahun 1999 ten tang Pembentukan Daera;1 Otonom Propinsi_, Kabupaten dan Koto. ,

Pada kesempatan ini Fraksi TNI/Polri sekali lagi mengucopkon t e r i m a k as i h dan pen g h a r g a an k e pad a P em e r i n t a h y an g t E~ 1 o r1

mengaj ukan Rancangan Undang-undang khususnya ten tang Pe ruborlCJtl

Undang-undang Nomor 3 To hun 1999 ten tang Pemi lu. Pengaj uon RUU tersebut menunjukkan kesungguhan Pemerintah untuk meloksonok(Jn amanat Ketetapan MPR-RI Nomor IV/MPR/1999 tentang Goris-garis Besar Haluan Negara Tahun 1999-2004.

Page 26: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

- 86 -

Garis-garis Besar Haluan Negara telah menentukan arah kebijakan dalam bidang politik dalam negeri antara loin mengembangkan sistem politik nasional yang berkedaulaton rokyot/ demokrat~s dan terbuka mengembangkan kehidupan kepartoion yung rnenghormati keberagaman as pi rasi pol it ik_, serta mengernbongkon sistem penyelenggoraan pernilu yang demokratis c1enge1n menyempurnakan berbagai peroturan perundang-undangan di bidonq politik.

Selanjutnya dalam GBHN rJisebutkon pula bnhwa arah kebtjokon dalam penyelenggaraan Pemi.lu secara lebih berkualitus odo.loh dengan partisipasi rakyot seluas-luasnya atos dasor prinsip

demo k rat i s , .. 1 an g sung_, urn u m _, be bas I r aha s i a I j u j u r I ad i 1 cj n n beradab yang dilaksanakan oleh badan penyelenggara independen dtJn

partisan selambat-lambatnya tahun 2004.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pemilu, Pemilu Tahun 1999 yang lalu diselenggarakan oleh Komisi Pemilihon Umum (KPU) yang mempunyai masa kerja selama lima tahun sompoi dengan satu tahun sebelum Pemilu tahun 2004. KPU. in~ berang~otakan dari unsur Pemerintah dan wakil-wakil dari portoi politik perserta Pemilu. Dengan susunan ini mosyarnkot mengharapkan Pemilu akan berjalan lebih demokratis dun rnulus.

Namun ternyata harapan masyarakat tersebut tidak ciopot sepenuhnya terpenuhi knrena banyaknya keputusan-keputuson KPU yang kontroversial dan banyok dipengaruhi oleh kepentingon·-­kepentingan para anggota KPU sendiril antaro loin diperbolehkannya semua anggota KPU mengikuti kampanye, penolakan penandatangan Berita Acara hasil perhitungan suara oleh portoi. partai kecil yang tidak memperoleh kursi di DPR, pengambilolihun pimpinan KPU dan kasus-kasus lainnya.

Page 27: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

- 87 -

Berdasarkan pengalaman penyelenggaroan Pemilu yang lalu, MPR dalam Ketetapan Nomor IV/MPR/1999 telah mengamanatkan ogur Pen1ilu

tahun 2004 diselenggarakan oleh penyelenggara Pemilu yung independ~n dan non partisan yang tidak terpengaruh oleh dan tidok berpihak kepada seseorang, kelompok, Pemerintah dan atou portoi

politik. Oleh karena itu Fraksi TNI/Polri mendukung perubohan Pasal 8 dan Pasal 9 UU Nomor 3 lahun 1999 tentang Pernilu yc1n~J

mengatur KPU dan persyaratan anggoto KPU yong incJepencJen dun non J;ortisan.

Yang terhormat Saudaro Pimpinan Rapat dan t1adirin sokolion;

Mengenai 11 RUU tentong Perubahan Undang-undang Nomor L~~ s/~

55 ten tang ·' Pemben tukan Doe rah Otonom Prop ins i 1 Kabupo ten c1un

K o t a 1 k h u s u s n y a t en tang pen y e 1 eng g a r a an P em i 1 u L o k a 1 _, F r o k :; i TNI/Polri berpendapat bot1wo benar UU Nomor 3 Tahun 1999 tenton9 Pemilu tidak mengatur Pemilu lokol, namun hal ini tidak berurti ketentuon tentang penyelenggaraan Pemilu lokal tidak ocJo dosor hukumnyal karena ketentuan tersebut jelas diatur dalam 11 Undong­undang Nomor 45 s/d 55 tentang Pembentukan Daeroh Otonon1

Propinsi, Kabupaten dan Kota.

Yang menjadi permasalahan adalah dengan adanya ketentuon dalam ke 11 Undang~undang tersebut yang menyatakan bahwo Pemilu lokal diselenggarakan menurut ketentuan undang-undang yonq berlaku. Undang-undang ynng berlaku dalam penyelenggaroan Pemilu adalah UU Nomor 3 Tahun !999 tentang Pemilu. Namun undong-undong tersebut soma sekali tiduk mengatur Pemilu Lokal 1 sehingga dengan demikian Pemilu Lokal tidak mungkin dapat diselenggarakon.

Selain masalah tidak adanya ketentuan tentang bagairnono Pemilu Lokal diselenggarakan, juga terdapat hambatan-hamboton lain antara lain ketidak siapan perangkat daerah 1 terbotosnyo fasilitas dan dana yang terssedia serta situasi keornanan en daerah yang tidak mendukung.

Page 28: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

- 88 -

Pembicaraan tentang pengisian keonggotaan DPRD dari Doeruh yang dimekarkan ini dalam Pembicaraan TK III telah memakon bonvok

,I

w a k t u dan en e r g i , k a rena fJ i p e r 1 u k an p em bah as an sec a t~ a c e r, m u t dengan m_emperhatikan situasi dan kondisi masing-mastng Duernl1

yang satu soma lain berbeda.

Pembicaraan yang mendalam khususnya mengenai keonggotuan DPRD Kota Batam apakah horus berdosarkan perimbangan hosil

pemungutan suara yang d i 1 aksanakan c1 i Kabupaten Kepu l au on r< i uu

seperti halnya di Kabupaten lain yang dimekarkan_. atoukcJil

berdasarkan perimbnngan hnsi 1 pemungutan suaro yang di loksuncJkon

di Prop ins i R iau. Sete lah d i sampai kan berbagai argument a~:; i bn i.k dari Fraksi:r-fraksi maupun Pemerintah, akhirnya disepakoti untuk pengisian keanggotaan DPRD Kota Bat am di lakukan berdasorkon utu:;

perimbangan hasil perolehan suara di Propinsi Riau.

Demikian pula untuk pengisian keanggotaan DPRD Kubuputen Bireuen dan Kabupaten Simeuleu dilakukan berdasarkan perimbongon hasil peropehan suara di Propinsi Aceh, karena Pemilu Tahun 1999

dikedua Kabupaten tersebut tidak dilaksanakan diseluruh Kecamatan.

Yang terhormat Saudara Pimpinan Rapat;

Yang terhormat Saudaro Menteri;

Yang terhormat para Anggota Dewan dan hadirin sekalian.

Setelah mengikuti jalannya pembahasan dan rumusan pasol­pasal perubahan sebagai hasil kesepakatan Fraksi-fraksi dalom Pembicaraan Tingkat I I I, dapat disimpulkan bahwa RUU ten ton~~ Perubahan Undang-undang Nomor 3 Tohun 1999 tentang Pernilu don 11

RUU tentang Perubahan Undang-undang Nomor 45 s/d 55 telah rnemenuhi amanat Ketetapan MPR-RI Nomor IV/MPR/1999 tentang GBHN dan as pi rasi masyarakat serta telah sesuai pula dengan harapon Fraksi TNI/Polri, maka Fraksi TNI/Polri menyatakan "dopot menyetujui ke 12 Rancangan Undang-undang tersebut untuk disohknn menjadi Undang-undang oleh Presiden Rln.

Page 29: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

- 89 -

Selanjutnya Fraksi TNI/Polri menyampaikan beberapa horopon

sebagai berikut :

Pertama

Kedua

Ketiga

Pemerintah agar segera merealisasikan Undong--un(Jung

tentang Perubahan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1999

tentang Pemilu dan segara mengajukan nama-noma colon

anggota KPU kepada DPR-RI untuk diadakan seleksi

melalui fit and proper test.

Pemerintah agar segera mengajukan RUU tentong

perubahan secora menyeluruh atas ketiga undong-undung

di bidong pol i tik selarnbat-lambotnya pada okhir tornJn

2000, yaitu Undang-undang Nomor 2 Tahun 1999 tentong

Par to i Po 1 it i k, Unclong-undang Noma r 3 T a hun 1 SJ~FJ

ten tang Pemi 1 u dun Undong-undcJng Nomor 4 To hun ·u.JD~J

tentang Susunan dan Kedudukan t~ajel is Permusyo~'ioroto11

R a kyat , Dewan P e r w a k i 1 an R a kyat dan Dewan P e r v~ a k i 1 on

Rakyat daerah.

Pemerintah agar segera menerbi tkan peraturun

pelaksanaan Undang-undang tentang Perubahan Undong--­

undang Nomor 45 s/d 55 tentang Pembentukan Propinsi,

Kabupaten dan Kota, agar DPRD daerat1 yon9

bersangkutan segera dapat dibentuk.

Yang terhormat Rapat Dewan;

Sebelum mengakhiri Pendopat Akhir ini, Fraksi TNI/Po.lr·i

menyampaikan terima kasil·1 dan penghargaan kepada Fraksi--froksi

atas kerja sama yang baik dan semangat musyawarah untuk mufokot,

sehingga ki ta dapat menyelesaikan tugas pembahasan kedua be los

Rancangan Undang-undang tersebut dengan lancar sesuai jadwal yang

telah kita sepakati.

Ucapan terima kasih dan penghargaan juga komi sompo:ikun kepada Pemerintah yang akomodatif dan kepada Sekretariot Jenderol

DPR-RI khususnya Sekretariat Komisi II DPR-RI yang teloh membonttJ

kelancaran jalannya Pembicaraan Tingkat III.

Page 30: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

- 90 -

Semoga Juhan Yang Moho Esa selalu melimpahkan taufik, rohmot

dan hidayah-Nya kepado kita sekalian dalam mengemban tugos bongso

dan negara yang kita cintai.

Sekian dan terima kasih.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

KETUA RAPAT : d

Terima kasih soya sampaikan kepada yang terhormat Souduro

Juru Bicara F-TNI/POLRI yang telah menyampaikan Pendoput

Akhir Fraksinya.

Untuk selanjutnya komi persilakan dari F-PBB, yaitu yang

terhormat Saudara IR. DARMANSYAH HUSEIN.

Komi persilakan.

Page 31: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

PENDAPAT AKHIR FRAKSI PART AI BULAN BINTANG

ATAS RUU PERUBAHAN UU N0.3 TAHUN 1999 DANllPAKETRUUPERUBAHANUUPEMBENTUKANDAN

PEMEKERAN DAERAH

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Saudara Ketua dan para Wakil Ketua yang kami hormati, Saudara Menteri Dalam Negeri dan selurus stafnya yang kami honnati. Suadara-saudara seluruh anggota dewan yang kami hormati pula.

Puji syukur kehadirat Allah Swt, pada hari ini atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sampailah kita pada tahap akhir pembahasan Rancangan Undang-Undang mengenai Perubahan UU No.3 tahun 1999, tnengenai Pemilihan Umum dan 11 buah RUU Perubahan UU Pembentukan dan Pemekaran Daerah tnasing-masing:

1. RUU tentang Perubahan atas UU No.45 Tahun 1999 tentang Pembentukan Propinsi Irian Jaya Tengah, Propinsi Irian Jaya Barat, Kanupaten Paniai, Kabupaten Mimika, Kabupaten Puncak J aya dan Kota Sorong.

2. RUU tentang Perubahan atas UU No.46 Tahun 1999 tentang Pembentukan Propinsi Mauluku Utara, Kabupaten Buru dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat.

3. RUU tentang Perubahan atas UU No.47 Tahun 1999 tentang Petnbentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang.

4. RUU tentang Perubahan atas UU No.48 tahun 1999 tentang Petnbentukan Kabupaten Bireuen dan Kabupaten Sitneuleu.

5. RUU tentang Perubahan atas UU No.49 tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Mentawai.

6. RUU tentang Perubahan atas UU No.50 tanun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Bolaemo.

7. RUU tentang Perubahan atas UU No.51 tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali, dan Kabupaten Banggai Kepulauan.

8. RUU tentang Perubahan atas UU No.52 tahun 1999 tentang .Pembentukan Kabupaten Letnbata.

Page 32: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

9. RUU tentang Perubahan atas UU No.53 tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten S ingingi dan Kota Batam.

10. RUU tentang Perubahan atas UU No.54 tahun 1999 tahun 1999 tengan Pembentukan Kabupaten Sorolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jatnbi dan Kabupaten Tanjung Jabung Titnur.

11. RUU tentang Perumabahan atas UU No.55 tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Landak.

Kami berkeyakinan bahwa hanya dengan rahmat dan hidayah-Nyalah, pembahasan atas seluruh RUU ini bisa kita selesaikan bersama.

Saudara-saudara yang katni horn1ati,

Fraksi kami dapat memahami segera dilakukannya perubahan atas UU No.3 tahun 1999 tentang Pemilihan Umum. Dengan disahkannya RUU perubahan atas Undang-Undang PEMILU ini, maka dengan sendirinya Kotnisi Pemilihan U mum (KPU) yang ada sekarang, bubar dengan sendirinya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam RUU tersebut. Dengan bubarnya KPU tersebut, maka maksud KPU untuk melaksanakan PEMILU Lokal dengan segala persiapannya berhenti dengan sendirinya. Dengan Pembubaran ini dapat menghilangkan sumber masalah politik nasional yang disebabkan oleh berbagai langkah beberapa pimpinan KPU yang menjadi kontroversi dan bahkan kontra-produktif.

Namun demikian kitapun secara JUJUr haruslah menyampaikan ucapan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh anggota dan pitnpinan KPU yang telah berhasil melaksanakan PEMILU yang lalu dengan baik dan sukses dan· dinilai sebagai PEMlLU yang paling jujur, adil dan den1okratis dalam sejarah Indonesia setelah PEMILU tahun 1955. Walaupun dengan berbagai problem yang ditimbulkannya termasuk adanya dugaan, korupsi keuangan negara oleh beberapa oknum dalatn lembaga ini, natnun secara umum fraksi katni n1etnberikan penghargaan kepada KPU atas penyelenggaraan PEMILU yang lalu.

Saudara-saudara yang kami hormati

Menjadikan KPU sebagai sebuah lembaga yang independen dan non­partisan sesuai amanat yang termuat dalatn RUU ini, haruslah benar-benar

Page 33: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

menjadi perhatian kita bersama. Kata-kata non-partisan tidaklah berarti seratus persen non-partai, karena bisa saja mereka yang tidak berpartai justeru bersikap partisan, karena pada akhirnya merekapun ikut menentukan pilihannya dalatn PEMILU dan pasti memilih salah satu partai yang ada. Tidak ada ukuran dan indikator yang tegas mengenai non-partisan ini. Undang-Undang No.3 tahun 1999 sendiri sebenarnya telah tnenegaskan bahwa KPU adalah lembaga yang independen dan Non-partisan. Oleh karena itu menurut fraksi kami, Lembaga KPU yang harus independen dan non-partisan bukan berarti orang-orangnya harus tidak boleh berpartai.

Untuk itu, pengisian anggota KPU sesuai dengan amanat RUU ini, haruslah diangkat dari orang-orang yang benar-benar memiliki integritas yang tinggi dan tidak boleh diukur hanya karena dia bukan pengurus partai politik. Di negara-negara detnokrasi tnodern pun seperti Atnerika Serikat letnbaga seperti KPU ini diisi juga oleh tokoh-tokoh partai Republik dan Partai De1nokrat. Oleh. karena itu fraksi kami berpendapat bahwa anggota KPU tidak harus dari mereka yang tidak berpartai.

Saudara-saudara yang ka1ni horn1ati

Mengenai 11 paket RUU perubahan undang-undang mengenai pembentukan daerah-daerah baru, fraksi katni berpendapat bahwa kami metnahatni beratnya beban yang harus ditanggung oleh negara untuk penyelenggaraan PEMILU lokal di berbagai daerah tersebut dan pada saat yang satna beratnya beban pemerintah untuk menyelesaikan masalah-masalah negara pada akhir­akhir ini termasuk masalah keatnanan dalam negeri, ancaman disintegrasi bangsa dan pemulihan ekonotni yang masih memprihatinkan.

Disamping itu, kamipun memahami bahwa adanya DPRD sebagai salah satu perangkat dalam sistem pemerintahan di daerah harus segera dibentuk agar pemerintahan di daerah-daerah baru tersebut dapat berjalan sebagaitnana tnestinya. Kita tidak dapat juga membiarkan pemerintahan di daerah-daerah baru tersebut berjalan tanpa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Namun pada sisi yang lain kitapun harus mempertimbangkan dengan sangat arif dan hati-hati atas permintaan dari masyarakat dan tokoh-tokoh di daerah-daerah yang baru terbentuk tersebut. Fraksi kami mendapat banyak sekali desakan agar petnilu lokal di beberapa daerah baru dapat dilaksanakan dengan alasan bahwa banyak calon-calon yang masuk dalam urutan calon dalam pemilu yang lalu tidak dikenal olch masyarakat daerah setempat dan

Page 34: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

bahkan bukan dari penduduk di daerah yang bersangkutan serta tidak ada calon dari penduduk setempat. Fraksi kami sangat mengkhawatirkan penyusunan anggota DPRD sesuai dengan ketentuan yang diatur dalatn RUU ini akan menimbulkan reaksi dan masalah baru yang kami, sangat tidak inginkan terjadi. Kita tidak boleh, memperlakukan sama untuk setnua daerah yang baru terbentuk, karena tingkat permasalahannya berbeda-beda. Oleh karena itu, kita tidak boleh tergesa-gesa untuk tnemutuskan masalah PEMILU lokal ini, sebelum kita meneliti dan melihat langsung problem di setiap daerah yang baru terbentuk tersebut. Pembahasan yang kita lakukan atas ke-11 RUU ini terlalu tergesa-gesa tanpa melihat dan meninjau langsung di setiap daerah baru tersebut.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, untuk kepentingan kita bersama serta untuk menghindari masalah-masalah baru yang titnbul dalam wilayah negara kita dan sambil memohon ridla Allah SWT, fraksi kami belum dapat menyetujui untuk memberlakukan ke-11 paket RUU ini, sebelum kita semua melihat dan meneliti langsung permasalahan di setiap daerah baru yang dibentuk tersebut.

Semoga Allah SWT tetap meridlai kita semua.

Wabillahittaufiq walhidayah.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

Hormat kami; Fraksi Partai Bulan Bintang; Juru Bicara;

Ir. DARMANSYAH HUSEIN

ANGGOTA DPR-RI NO. 257

Page 35: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

- 95 -

F.KKI (INDRA PRAYITNO)

PENDAPAT AKHIR FRAKSI KESATUAN KEBANGSAAN INDONESIA

ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG

TENTANG PERUBAHAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1999

TENTANG PEMILU DAN

PERUBAHAN 11 UNDANG-UNDANG NOMOR 45 S.D. 55 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN DAERAH

Disampaikan ~ada Ropat PartptJrna DPR-RI tanggal 5 Juni 2000 Oleh Juru Bicara INDRA PRAYITNO Nomor Anggota A - 459

Yang Terhormat Saudara Pimpinan Sidang;

Para Anggota Dewan;

Saudara Menter i se 1 oku ~·lak i 1 Peme r intah beser t n s(~;9c:rlCJP

j aj a ran;

Hadirin dan Hadirat sekalian yang komi muliakan.

Assalamu'alaikum Warrahmotullahi Wabarakaatuh.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Sebelum membacakan Pendapat Akhir J Frnksi komi nri n tn perhatian khusus dari Pemerintah mengenai ancaman dis1ntcgru~;i

nasional yang sudah semokin mengemuko hari-hari terokl1ir ini. Supaya Pemerintah memberikan respon yang jelas mengenai :

1. Pada pengisian waktu.3 (tiga) bulan Jeda Kemanusiuan di

daerah Aceh.

2. Polo penanganan yong jelos mengenai konflik ycH.l9

berkelanjutan di Maluku.

3. Sikap Pemerintnh terhadap tlosil Kongres RokycJt Pupuo.

Page 36: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

- 96 -

Tanpa respons yang jelos rJan segera rnaka akon rnuncul p e r c epa tan k e c end e rung an d i s i t e g r as i n as i on a 1 .. y u n g nHJ n u nJ i

Fraksi komi sudah pado cukup berbahayo.

Saudara Pimpinan dan Sidang yang terhormat;

Pembahasan ten tang roncongan perubuhan UU No. 3 Tohun .l~FFJ

khususnya tentang KPU don rancongan perubahan 11 UU muloi cJuri lJIJ

No. 45 s/d 55 khususnya tentong Pemilu lokol, telah t)er.longsun9

di Komisi II secara intensif .. rosionol dan konstruktif. Fraksi

komi menyampaikan penghnrgounn terhocJop berl>ogoi pundungon dUll

sikap Pemerintah yong diwokili SourJora Menteri Dalam Negf~ri surtu

pandangan dan s i kap sernuo f raks i, yong kesemuonya rnengncu pudu .. u p a y a b e s a r k i t n h e r s o rn u , u n t u k t e r u s rn e n e r u s nH3 1 u k u k u n

pembaharuan yang diperlukun dalorn pengernbangan kel1idupu1i

demokrasi. Pada dasarnyo, ini merupakan proses pembelojuron bersama dalam proses demokratisasi yang berlangsung dalarn jungku

waktu panjang, yang tidak akon selesai dalam beberapa molam otau beberapa hari saja.

Saudaro Ketua dan Sidang yang terhormat; Perbincangan tentang KPU sekarang ini, dipenuhi olel1

konotasi negatif yang seokon-akan serba buruk dan ser·ba tiduk benor. Fraksi komi ingin rnengojok ki to semua untuk melUlotnyu

lebih jernih, berimbong, dun adil.

KPU dengan struktur keanggotaon seperti sekarang, <Jibentuk rnelalui Keputusan Presiden pada owal Maret 1999 sel)09ui.

pelaksanaan dari UU No. 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan Umurn, yun9 mengamanatkan bahwa keanggotoan KPU terdiri dari wakil-wukil Pemerintah dan Partai-partai Politik Peserta Pemilu. Do 1 c 1rn

waktu hanya sek i tar 3 bulan kurang 1 minggu., KPU te 1 all b(~ rllCJ~~ t 1

menyelenggarakan Pemilu 1999 dengan segala kelebihar1 dun kekurangannya. Ini acJalah suotu prestasi, yang nyoris tirJuk pernah disebut-sebut rJalorn perbincungnn tentang KPU.

Page 37: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

- 97 -

Menu rut kaj ian Froksi komi, muloi dari pembentukon KPU

sampai Hari Pernungutan Suroto pada nvJol Juni 1999., sebenornyo KPU

berjalan relatif baik.

Perlu diakui secaro jujur boh~·Ja Pemilu 1999 adolotl Pernilu

yang jauh lebih baik darj Pr_mlilu-pernilu sebelumnya selorna ti9o

dekode terakhi r ( kt1ususnya do lam 1-)al kebebasan merni 1 ih), tnnpu

menutup mota terhadap masih ada berbagai kelemahan dan kekurungon

(antara lain dalam penghitungon suaro) yang perlu soma-soma kitn

perbaiki ke masa depan.

Perbedaan pandongan, pendapot don konsepsi dar i berbugoj

pihak, rnasih berada dalom koridor peluang pengembangan kehidupot1

berdemokrasi, yang sedang berado pada tohap-tohop awol.

Persoalan yang kompleks, rumi t.~ mernang rnuloi muncul kE~ t: i ku

penghitungan suara dil(lkukan dan t1osil perolehan suoro mu1oi

diketahui. Pada saat ituluh mulai muncul berbagai persoolun

yang semakin lama semnkin jauh dari akal sehat, sernangot dun

etika berdemokrasi.

Menurut kajion FKKI.~ persoalan yang rumit terscLHJt

disebabkan oleh tiga hal pokok sebagai berikut

1. UU Politik yang dibuat secara relatif tergeso-gc~so pudu

suasana "transisionol kritisn ketika itu~ memang mengandung

berbagai kelemahon dan distorsi sistemik yang serius dent

mendasar.

Beberapa diantoranya dapat komi sebutkan sebagai berikut

a. Sistem Pemilu yang digunakan yakni sistem proporsionul

yang dicoba untuk dikombinasikan dengan pendekuton

distrik, pada tingkat konseptual tidak sepadon/tiduk

pas, sedangkan pad a t i ngkat operas ion a 1 rnengandung

kerancuan karena membuka peluang lebar bagi odonyu

keanekaragaman intervensi.

Page 38: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

- 98 -

Hal tersebut ternyata membav~a masalah internal yon~~

serius pada berbagai partai, dan antara berbugoi portal

dengan Panitia Pemilihan di berbagoi tingkatan, boik di

PPI maupun PPD. Pada Pemilu mendotong sucJah woktunya rnenggunokon sistt:~rn

distrik untuk mengisi sebagian kursi DPR, sedun~~

sisanya diisi dengon sistem proporsional nasional untuk

mengakomodusi siso suaro yang tersisih pado pr;loksunuurl

sistem distrik. Polo yang sarnCJ dilakukun untuk

mengisi keonggotoan DPRD. b. Sampai sekarang berbugoi kelornpok masyarokot mo:~ JJ1

t e r us i k aka 1 s e t1a t don rasa k e ad i 1 ann y a 1 k e t i k o p or t u i ·--..

p a r t a i y a n g me rn p e r o 1 e h s u a r a 1 e b i h b e s a r , 1·1 o n y u

memperoleh kursi yang lebitl sediki t_. dibanding partui

yang memperoleh suara lebih kecil.

Dipandang dari sudut norma dalom praktek dernokrosi

yakni uone man one voten maka hal tersebut jelos merupakan suatu kelemahan dan distorsi sistemik yang

serius, sekaligus menggelikan.

c. Belum ada pemisahan dan pernbedaan yang jelos dun tegas antara "money in polttics" {perlunya dono untuk

kegiatan politik) dengan umoney politics" atau politik

uang.

Kita semua memahami perlunya dana untuk kegioton

berpolitik, tetapi bukan berarti mengoburkon

pengertiannya dan mentolerir money politics_. yang

mencakup penyalahgunaon kewenangan publik untuk kepentingan partai/kelompokl menyalahgunakan fasilitus

politik untuk kepentingan partai/kelompok poli.tik,

serta jual beli suara dan semacamnya. · Hal ini jugo

menimbulkan banyak persoalan pada Pemilu lornpou.

Sudah waktunya kito memiliki UU Pengawasan Dana Politik

yang k e t a t 1 a t au s e t i o k- t i d a k n y a me n j ad i '' rna t G r i

tersendiri" dalam UU bidong Politik yang ada, boik UU

Kepartaian moupun UU Pernilu.

Page 39: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

-- 99 -

d. Electoral threshold dipertlitungkan dengan jumlor1

kursi yang diperoleh berdasar norma perhitungon

relatif, dan bukonnya cJiperhitungkun berdosor jurnlull

atau persentase perolehan suara yang bersifat ubsolut.

Hal ini juga perlu dikaji kembali secara men(Jasor dCJrj

sudut norma dalam praktek demokrasi yaitu "on(~ rnon onn

vote". Hal tersebut memungkinkan adanya duo purto:J

yang mendapat perolet1on suara yang soma, okun tc~tnpj

yang satu melewoti electorol tt1reshold, sedungkon yur19

satu lainnya tidok.

e. Pola don mekunisrne pernboriun sanksi ter·hudOf.J

pelanggaran Pemilu juga merupakan masalah serius/ yang ,,

ternyata belum terpecahkon pada Pernilu lampou korcnu

sistemnyo yong belum juga jelas dan tegas.

Masih banyak lagi kelemahan dan distorsi sisternik yun9

serius dan mendosar dolam UU politik tersebut (UU No. 2,3,4

Tahun 1999), yang secor a komprehens if akan komi kernukukon

pada waktunya nanti.

Konklusinya, UU bidong politik tersebut belurn clorJut:

dijadikan landasan yang kuat untuk membanguri format politik

yang semakin demokratis ke masa datang, sehinggo per1u

diubah. DPR dan Pemerintah perlu membuat agenda woktu yong

jelas untuk melakukan perubahan terhadap ketiga UU BicJcn19

Pol i tik tersebut, yang sebaiknya dapat diselesaikan podcJ

tahun s idang 2000-2001 yang akan do tang. Dengan (Jemj k ion

maka KPU yang baru dan partai-partai politik mempunyai cukup

waktu untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian dan persiopon

yang diperlukan, sehingga Pemilu yang akan dotong doput

berlangsung jauh lebih baik Iagi.

Page 40: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

-,-- 100 -

2. Penyebab kecJua keruweton KPU sekarong, odaloh belum adCJnyn

tradisi demokrosi untuk menerima hasil kompetisi polit"if<

secc1 ra 1 a pang dada.~ bo i k yung rnenang rnaupun y ong t t (Ju k

men.ang. Suloh sotu indikasi utau monifestosi yuncJ

rnencolok, adalull dibuutnyn aturan baru utou ketentuon boru

sete lah pemungutan sunra ber lang sung dan . has i 1 pe rll i tuns1ur-~

suara mulai diketollui. Ini soma ortinya dengon memiJuot

"aturan main baru seteloh pertancJingan usai, agar skor bt~-;cJ

berubah". Sungguh suotu 1 (~ 1 ucon ntau doge lan y·ang t i cluk

lucuJ apalagi dibuat tanpa stdikitpun rasa malu.

3. Ketiga adalah odanyo rivulitas dan konflik antara beberurlo

an g got a K P U w a k i. 1 p em e r i. n to h den g an be be r o p a an g got a K P lJ

wakil Partai-Purtai yong sebenornya lebih bersi fot uruson

personal/pribudi, tapt komudion dibuat seol.ah-ololl setJogui

urusan publik, dengan berbagai mocam bungkus dan argumentosi

yang seakan-akan demi demokrosi, dan didramatisasi rnelolu)_

media massa. Memong kemudian muncul berbagai populnritus

politik dan selebriti politik tertentu.

Fraksi komi tidak tuhu, apakah "popularitas politik" seperti itu merupakan popularitas politik yang bermutu dan bernilai bogi pendidikan politik rakyat, c1tau sekedar popularitas polj_tik

teatral picisan yang tidak punya nilai apa-apa dalam pengembuns;on

demokrasi. · Ibarat pepatah, hanya sekedar "rome ing media mussol sepi ing gawe". Biarlnh rokyat dan sejarah nanti yong okun

menentukan dan menilainya.

Pimpinan Sidang serta hadirin sekalian yang komi hormat;

Dengan berbagai latar belakang pengalarnan dan sekol'igus

pembelajaran seperti ituloh, dalam Sidang Umum MPR bulan Oktobc:r

1999, muncul berbagai pikiran untuk merubah struktur keonggotuon

KPU. Setelah melalui pembicaraan yang intensif dan rasionoJ maka melalui Tap No. IV tentang GBHN, MPR menetapkan bahwo Pemilu

yang akan datang di loksanukan oletl bodan penyelenggara indeperldon

dan non partisan. Ketetapan tersebut mempunyai konsekuensi

Page 41: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

- 101 -

antara lain berupa perubohan keanggotaan KPU. Ketetupun MPR tersebut tentu per lu cJj laksonakan secor a sunggu1·1-sunggur1 rJun

perubahan terhadap UU No. 3 Tahun 1999 khususnya mengenoi KPLJ/

adalah s9lah satu bentuk pelaksanaonnya yang seharusnyo rJitertmn

sebogai sesuatu yang wajar don bahkan diperlukon bogt

pengembangan kehidupan rJemokrasl, khususnyo pelaksonaon Perni lu

yang lebih baik ke masa depan.

Dalam rancangan yang teloh dibicarakan dolam Kornist I I,

telah dirumuskan pemahamon dan tolok ukur bagi pemilihon ung9oto KPU yang baru, yang disebut independen dan non partisan. Tolok

ukur yang dipakai secara formal sudah memadai. Prakteknya nonti perlu kons~kuen dan konsisten dengan tolok ukur tersebut. Adalah lebih bijaksona bila onggota KPU boru nanti ofJololl yon~:.l

betul-betul baru, dan bukan manton anggota LPU atau onggoto KPU

sekarang yang bermetamorfosa. Hal ini perlu untuk menghincJorknrl KPU yang baru dari beban prasangka politik yang posti okon

menimbulkan masalah dan keributan baru.

Manton anggota LPU atau anggota KPU yang sekarang, sedikit

banyaknya sudah terlibat dalam kompleksitas konflik .yang udu

selama ini. Hal tersebut juga penting untuk sejok ·o~·HJ'l

membangun kredibilitas bagi KPU yang baru. KPU yang baru okon punya waktu sekitar 4 tahun untuk mempersiapkan Pemilu yGng okon

datang. Seharusnya kinerja KPU yang baru nnnti akan sungot juuh lebih baik dari KPU sekarang yang hanya punya waktu 3 bulan untuk mempersiapkan Pemilu 1999. uketerlaluan/kebangetanu.

Kalau tidak, biso disebut

Soudara Ketua dan Sidong yang terhormat;

Mengenai Rancangan UU Perubahan UU No. 45 s/d 55 Tahun 1999,

maka perlu kita lihat dan bagi dalam duo kategori :

1. Daerah-daerah yang rakyatnya sudah menggunokon t1ok

demokrasinya untuk memilih DPRD Tingkat II pada Pen1ilu 1999

yang lampau.

Page 42: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

- 102 -

2. Daerah-daerah yang rokyatnya belum mendapat hak demokt"·usj

untuk memilih anggota DPRD Tingkat II pada pemilu 1999 yang

lampau seperti Kodya Batam dan semacamnya.

Untuk kategor i pertama_. maka pemj lu lokal rnemang cJupcrt

dipahami sebagai hal yang tidok perlu dilakukon dan pembentukon

keanggotaan DPRD dapat dilakukan dengan mengacu pada hosil

Pemilu 1999.

Untuk kategori yang keduo S(;perti Kodya Botam don lainnyu,

sebenarnya tidak adil kalau hak demokrasi mereka tidak dipenuhi.

Rakyat di daeroh loin, poda pemilu lampau mendupot tj9o

macam hak pilih, yakni untuk memilih anggota DPR, DPRD PropinsJ

dan DPRD Kabupaten/Kotamactya. Sedangkan rakyat d i Ko tomocJy u

Batam dan daerah lainnya yang serupo., hanya rnendapat duo mocom

hak pilih yakni memilih anggota DPR dan DPR propinsi. KcH·enu

situasi khusus sekarang ini., FKKI mernang dapat memahumi bilo

pembentukan keanggotaan DPRD untuk daeroh-daerah yang terrnosuk

dalam kedua kategori tersebut dilakukan berdasar hasil Pemilu

1999. '

Namun demikian_, segero setelah kondisi memungkinkon, korni

mengharapkan agar pemerintah dan DPR segera memikirkun peluong

unt~k memberikan dan memenuhi hok demokrasi bagi rakyat di Kodyo

Batam dan daerah lain yang serupa., berupo pemilu tersendiri untuk

memilih anggota DPRD.

Hal lain yang penting dipertlatikan (Jalam pelaksonaonnyo

nanti_, adalah perihal pengisian anggota DPRD dari Daftor Colon

Tetap (DCT) Pemilu 1999. Dalarn praktek ukan timbul rnosolol1

bilamana secara kaku menggunokan norma pengisian colon dari DCT

Pemilu 1999. Oleh sebab i tu perlu fleksibili tas tertentu rJengcn1

memberi peluang bagi calon-calon baru yang diajukan Parpol di

daerah-daerah yang bersangkutan.

Page 43: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

- 103 -

Saudara Ketua dan peserta Sidang yang komi hormati sekalian;

Dilatarbelakangi oleh herbagai pikiran dan pandangon seperti telah komi uraikan di atas, maka dengan ini FKKI menyatokan

1. Menyetujui RUU perubahon UU No. 3 Tahun 1999;

2. Menyetujui RUU perubahan UU No. 45 s/d 55 Tahun 1999;

Untuk ditetapkan menjadi Undang Undang.

Demikianlah Pendapat Akt1ir Fraksi Kesatuan Kf~bangsoon

Indonesia tentang Perubahan UU Nomor 3 tohun Jgqg Tentong Pemilu

cJan Perubahan 11 UU Nornor 45 s/d 55 Tal1un 1999 tentong

Pembentukan Daerah. ·'

Sekian dan terima kosih.

Wassolamu'alaikum Wr. Wb.

Salam Sejahtera untuk kita semua.

Jakarta, 5 Juni 2000

FRAKSI KESATUAN KEBANGSAAN INDONESIA

Ketua, Juru Bicara,

Dr. SUTRADARA GINTINGS INDRA PRAYITNO

KETUA RAPAT :

Terima kasih kepada Juru Bicara F-KKI .

Komi persilakan kepada Saudara SAYUTI RAHAWARIN, dari F.PDU.

Page 44: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT R.I. FRAKSI PERSERIKATAN DAULATUL UMMAH (F.PDU)

Gedung MPR I DPR-RI Nusantara I Lt. XXII Ruang 2203 Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan Jakarta 10270, Telp. : 021 - 575 5915, 575 5916 Fax. 021 - 575 5916

PENDAP AT AI<IIIR Fll.AI<SI PEI{Sl~I{IKATAN DAULATUL UMMAll

'I'EH.I-IADAP PEI{UBAIIAN UNDANG-UNDANG NOMOll. 3 TAI-IUN 1999

1'EN1'ANG PEMILiliAN UMUM DAN

PEil.UBAI-IAN UNDANG-UNDANG NOMOR 45- 55 TAll UN 1999 TEN'fANG PEMEI<AI~AN WILAYAII

i\ssalmnualaikum Wr. Wb.

Yth. Sdr. Pimpinan Sidang Yth. Menteri I)alam Negeri beserta Star Yth. Para Anggota Dewan Para wartawan, undangan dan hadirin yang berbahagia.

Pertama-tmna izinkanlah katni tnengajak hadirin untuk bersmna-smna tnemat~atkan puj i dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahtnat dan karunia-Nya pada hari ini kita dapat menghadiri dan tnengikuti Rapat Paripurna Dewan dalan1 rangka Petnbicaraan Tingkat IV Pandangan akhir Fraksi untuk pcngambilan keputusan atas Perubah~m lJndang-lJndang Nomor 3 Tahun 1999 tentang Petnilihan Ummn dan Undang-Undang Nomor 45 - 55 Tahun 1999 tcntang Pcmckaran Wilayah. Sholawat serta salatn scmoga tcrcurah kepada juqjungan Nabi besar Muhan11nad SAW beserta keluarganya para sahabatnya dan para pengikutnya hingga akhir zmnan.

Setelah melalui petnbicaraan yang serius antara Petnerintah dengan Komisi II DPR-RI terhadap Rancangan Perubahan Undang-Undang No. 3 Tahun 1999 & Undang-Undang No. 45 - 55 tahun 1999 tnaka dapat disepakati, pertama : perlu diadakan perubahan menyeluruh atas Undang-Undang No. 3 Tahun '999, kedua : terhadap Undang-Undang No. 45 - 55 Tahun 1999 Pen1erintah telah n1engakui bahwa Petnilu Lokal di dacrah­daerah petnekaran tidak cliatur dalan1 Undang-Undang No. 3 Tahun 1999, sehingga diusulkan untuk tidak dilaksanakan Pemilu Lokal dengan n1en1pertitnbangkan aspek keatnanan, petnbiayaan, kesiapan Partai Politik, dan partisipasi aktif tnasyarakat.

Dcngan tnemperhatikan alasan dari pihak Petnerintah bahwa tidak dilaksanakan Pcmilu Lokal karena tidak diatur dalmn Undang-Undang No. 3 Tahun 1999, tnaka Fraksi PDU herpendapat hahwa pengaturan pengisian Anggota DPRD di Daerah Petnekaran tidak juga diatur dalan1 Undang-Undang No. 3 Tahun 1999.

Karena itu diluar pertianbangan Petnerintah, FPDU menganggap bahwa pengisian i\nggota DPRD eli Daerah Petnekaran dan Pemilihan Bupati I Walikota menjadi sangat pcnting karena dibutuhkan sebuah pemerintahan untuk n1elaksanakan Undang-Undang

Page 45: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

No. 22 Tahun 1999 dan aturan Pelaksanaannya, sehinggga alasan ditiadakannya Pen1ilu Lokal adalah bukan karena pertitnbangan Kean1anan, Petnbiayaan, Kesiapan Partai Politik, Partisipasi Aktif Masyarakat, tetapi karena keinginan tnasyarakat untuk mcndapatkan sebuah petnerintahan yang lcgitemct segera terwujud. Kcinginan tnasyarakat inilah yang tnenjadi dasar pertitnbangan sehingga FPDU tnenganggap Pentilu Lokal untuk setnentara tidak perlu diadakan.

Bahwa perubahan atas beherapa Pasal Undang-Undang No. 3 Tahun 1999, khususnya tnenyangkut KPU dianggap bersifat etnergensi. Karena itu sesuai dengan janji pen1erintah di hadapan Panja dan T'itn Perunn1s K01nisi II DPR-RI bahwa paling lmnbat akhir Desetnber 2000 akan tnengajukan Rancangan Peruhahan n1enyeluruh atas Undang­Undang No. 3 Tahun 1999.

Karcna itu Peruhahan atas Pasal-pasal yang tnenyangkut dengan KPU tidak dianggap sclesai a tau tcrpisah dengan pasal-pasal lain dari Undang-Undang No. 3 Tahun 1999. Sehingga penyetnpurnaannya dianggap penting dan segera diajukan oleh Pen1erintah kcpada DPR unluk dibahas.

Hal-hal pokok yang perlu n1enjadi perhatian Petnerintah atas penyen1purnaan Undang­Undang No. 3 Tahun 1999 sehagai herikut :

A. UNI>ANG-UNUANG NOMOR 3 TAllUN 1999

I. Bahwa Peruhahan Undang-Undang no 3 Tahun 1999 jangan satnpai dilakukan secant parsial.

2. Karena Undang-Undang Non1or 3 Tahun 1999 terdiri atas 16 Bah dan 86 Pasal yang didahului dengan ketentuan un1un1 dan ditutup dengan ketentuan penutup.

3. tvlaka usulan tentang peruhahannya haik dari petnerintah tnaupun anggota dewan harus rnenyeluruh.

4. Bahwa Undang-Undang Pen1ilu lebih hanyak 111en1uat aturan-aturan yang bersifat mnutn berupa azaz-azas, 1naksud dan tt~juan. Tetapi kurang n1enyediakan aturan­aturan yang n1en1berikan petunjuk yang lehih bersifat spesifik dan teknis. Undang­Undang Petnilu juga kurang lengkap, sehingga tidak n1ampu tnenjawab tnasalah­tnasalah yang titnbul dalmn praktek seperti n1isalnya stetnbus acord, petnungutan suara untuk pemilih penyandang cacat, penghitungan suara untuk tit1gkat nasional oleh PPI hila bcrita acara dan sertifikat tabulasi hasil penghitungan suara PPD I belum scluruhnya dih~rima. Apa yang dilakukan KPU hila kurang dari 2/3 Anggota KPlJ yang menatH.Iat.:mgani hcrita acara dan scrtiJikat tabulasi basil penghitungan suan1 pemilu diseluruh Indonesia.

5. Untuk itu perlu dievaluasi ketentuan-ketantuan penting dalatn Undang-Undang Petnilu terutmna yang dalmn praktek tnenitnbulkan pern1asalahan dan 1nengundang kontroversi, yaitu :

Page 46: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

a. Azas jujur dan adil.

b. Sistem Petnilu.

c. Penetapan jumlah kursi anggota DPR, DPRD I dan DPRD II.

d. Penyelenggaraan dan organisasi.

e. Pengawasan dan petnantauan Petnilu.

f. Pendaftaran Petnil u.

g. Treshold.

h. Pencalonan

1. Kampanye Pemilu

J. Penghitungan suara

k. Pcnentuan perolehan jUJnlah kursi dan penentuan cal on terpilih

1. Ketentu~n Pidana.

6. Oleh karena itu denli tegaknya Petnilu yang jt~jur dan adil seperti yang didambakan oleh gerakan reforn1asia Jnaka perlu disan1paikan beberapa kesimpulan scbagai bcrikul :

a. Undang-Undang Nmnor 3 Tahun 1999 tentang Pemilu terlalu bersifat utnum, kurang spesifik n1engatur hal-hal yang mendasar dan banyak tnendelegasikan pcmbuatan pcraturan pclaksanaan kepada KPU.

b. Secm·a substansial Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1999 tnengandung kelcmahan yang mendasar karena cmnpuran sisten1 proporsional berdasarkan Stelsel daftar dengan unsur-unsur sistin1 distrik yang n1e1nbuat Undang-undang tersebut ambivalen.

c. Dalam praktek banyak pasal-pasal Undang-undang No. 3 Tahun 1999 yang tidak dilaksanakan bahkan terang-terangan dilanggar.

d. Ketentuan pidana dalan1 Undang-Undang Petnilu tidak cukup efektif sebagai sarana hukutn untuk n1enegakkan Petnilu yang jujur dan adil.

7. Berdasarkan kesitnpulan terse but diatas disarankan sebagai berikut :

a. Sistemnya perlu dirubah

b. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pen1ilu secm·a n1endasar pcrlu disempurnakan.

c. Perlu dilakukan penegakkan hukmn secara konsisten dan konsekuen untuk terlaksananya Pemilu yang jujur dan adil di n1asa tnendatang.

Page 47: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

d. Pelanggaran dan kejahatan Petuilu 1999 perlu ditindaklanjuti oleh a!J~rat pene¥~k hukun1 detni adanya kepastian hukun1 dan dalan1 rangka pendtchkan poht1k

kepada rakyat.

e. Korupsi yang dilakukat oleh KPU 1naupun anggotanya diproses secara hukwn.

f. K PU jangan menjadi st b ordinal pen1crintah.

g. Bila perlu anggola KP diputuskan oleh MPR sebagai Letnbaga Tertinggi

Pitnpinan Sidang, Menteri alan1 negeri dan Anggola Dewan yang terhonnat

l3ahwa cara pandang terlr dap tidak dilaksanakannya Pen1ilu Lokal baik dari pihak Pcmerintah dan wakil-wa il Fraksi kon1isi II DPR RI bukan untuk tnetnatikan hak­hak detnokrasi. Detnokrasi itu tnahal. Karena itu tidak tepat kalau alasan kekurangan dana dan kondisi kemnana hak-hak Detnokrasi itu ditnatikan.

Bertolak dari jiwa dan s 111angat Undang-Undang Non1or 22 Tahun 1999 tcntang OtoJlOtni Daerah, ditnana Daerah n1en1iliki kewenangan yang begitu besar untuk mcngatur dirinya sendiri tentu metnbutuhkan pemerintahan yang legitimct, yaitu rakyal benar-benar tnera a 1nen1iliki wakil-wakil rakyat dan kepala clacrah yang dipilih itu secm·a detnokratis, terhindar dari unsur-unsur KKN.

Jadi terkait dengan Pen1i u Lokal yang seyogyanya dilakukan dibeberapa Dacrah yang dimekarkan, karen dengan pertirnbangan situasi keatnanan, petnbiayaan, kesiapan Partai Politik P serta Petnilu, dan partisipasi aktif rnasyarakat pcmilih di daerah otonon1 baru terseb t, ternyata diusulkan untuk ditiadakan.

Bila kita ingin n1elakukat refonnasi harus n1enyeluruh, tern1asuk di bidang politik . .Jadi wakil-wakil rakyat dari pusat san1pai daerah harus dipilih, jangan sampai tnenegakkan den1okrasi ·tu setengah-selengah, atau tnengakotnodasi kepentingan kel01npok terlentu saja <.an tnengabaikan yang lain. Mari kita bertanding sccam jan tan, dengan jujur, adil (.an beradab.

Mari kita letakkan kejujur n yang tnasih tersitnpan pada lubuk hati yang paling Jalam ini untuk tnenegakkan D tnokrasi. Kalaupun kaki kita tidak rnarnpu lagi mcnahan tuhuh kita karcna kurang darah atau kclclahan mcmikul bcban bangsa yang bcgitu hcral, namun apakah dcng m itu kila pasrah kcpada nasib dan tidak mau bangkit untuk bcrjuang?

Kita masih n1ctniliki scjttnlah harapan. Scbagai orang yang beragmna ticlak bolch bcrputus asa. Orang yang erputus asa nasibnya smna dengan syaitan/iblis.

Bahwa sila Pertmua Pane sila adalah Ketuhanan Yang 1naha Esa, itu hants n1enjiwai sikap dasar perjuangan ki a, tern1asuk tnenegakkan Detnokrasi.

Page 48: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

"Scsungguhnya Allah itu tak mcngubah kcadaaan sesualu bangsa, satnpai tnercka mcnguhah kcadmm mcreka sendiri. Dan apabila Allah tnenghendaki keburukan pndn sualu bangsa. tnaka tak ada yang dapat mengelaknya dan selain Dia tncrcka tak mcmpunyai pcrlindungan". (Q.S. 13 : J J ).

Demikian Pendapal i\khir Fraksi atas perubahan Undang-Undang Non1or 3 Tahun 1999 ten tang Pemilihan Umum dan Undang-Undang non1or 45 - 55 Tahun 1999 tentang Petnbenlukan Oaerah.

FRAKSI PERSERJKATAN DAULATUL UMMAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Juru Bicara,

SA YUTI HAllA \V AIUN No. A-253

Page 49: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

KASIII DEJtll BANOSA

------- - - -- -- --- -- - --- --- -- ----- -------

IJE\VAN I,Eit\VAI\]IAN lt.AKYKf REI1UBUK lNDONI~SIA r:JlAl<SI JlAJffAI JJEM()KitASl KASIJl BANGSA

( 1•-I'Dlill )

Jl~ Jenderal Gatot Subroto .. Jakarta 10270 Sekretariat : Gd. Nusantara I Lt. 22 Telp. (021) 575-5966 I 67

PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI DEMOKRASI KASIH BANGSA M E N G E N A I

RUU TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNOANG NO.: 3/99 DAN 11 UNDANG-UNDANG TENTANG PEMBENTUKAN DAERAH

OLEH: PROF. DR. MANASSE MALO A- 216

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam damai dan sejahtera bagi kita semua

Marilah kita ucapkan syukur dan terima ka-sih kita kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan Pengasih karena hanya berkat perkenanNya kita sekalian dapat berkumpul kemba1i da1am forum ini dan bersidang dalam keadaan sehat walafiat.

Saudara pimpinan s·idang. rekan-rekan anggota dewan yang kami hormati

Pada kes·empatan ini kami akan menyampaikan pandangan fra ksi P D K B t e r h a d a p 12 R U U s e s u a i den g a n pe n d a pat m i n i f r a k s i y a n g sudah kami sampaikan pada rapat-rapat komisi II DPR RI be r s am a - s am a den g a n M en t e r i D a 1 am Ne g e r i d a n s t a f n y a s eb a g a i wakil pemerintah.

Ada pun pendapat fraksi kami terhadap RUU No. 3/1999 kam i berpendapat seyogyanyalah perubahan terhadap Undang-Undang tersebut dilakukan secara menyeluruh dan komprehensif. bahk an membahasnya da1am konteks perubahan undang-undang pol i tik. yakni UU No. 2/1999, UU No. 3/1999 dan UU No. 4/1999. Akan t eta pi s e t e 1 a h mend eng a r p i d a to p en g a n t a r mu s y a w a r a h o l e h w a k i 1 p em e r i n t a h yang men get eng a h k a n k e pent i n g an men g f o k us k a n r en c a n a peru b a h a n U U N o . 3 I 1 9 9 9 k a 1 i i n i p a d a m a s a 1 a h K om i t e P em i 1 i h a n U mum ( K P U ) . m a k a k a m i t e 1 a h me n d u k u n g pu 1 a p r i o r i t a s ini setelah mendapatkan jaminan dari saudara Menteri Da lam Negeri bahwa pemerintah akan segera mengajukan rencana usulan

Page 50: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

perubahan undang-undang No.3/99 secara menyeluruh dan konfrehensif sesudah Rapat Tahunan MPR bulan Agustus 2000 dan sebelum Desember 2000. Hal ini adalah tepat karena didalam era reformasi 1n1 perlu kita menyempurnakan berbagai produk perundang-undangan yang tidak sesuai dengan semangat dan jiwa Pancasila dan UUD 1945 atau yang bersifat diskriminatif. Hal i ni · kami kemukakan dengan beberapa da s ar pemi k iran ber i kut : Pert a rna. bahwa set i ap perundang-undangan dan peraturan yang berlaku pada era reformasi 1n1 selayaknya dijiwai oleh semangat reformasi itu sendiri, yakni demokrasi dan kesetaraan. Dengan demikian tidak tepatlah kalau dalam alarn demo k r a s i d a n pen e g a k a n HAM i n i mas i h d i b e r 1 a k u k a n per a t u r a n perundang-undangan yang bersifat diskriminatif. Kedua.· bahwa s e s u a i d eng a n ·' s i t u as i d a n k on d i s i pe r p o 1 i t i k a n s e m as a or d e bar u yang be r s i fat s en t r a 1 i s t i k dan tid a k demo k rat is . per 1 u k ita mencermat i sernua produk undang -undang kh us usnya und a ng­undang politik yang dihasilkan pada saat itu. Konteks situasi dimana undang-undang ini dilahirkan adal ah pada saat akh i r keruntuhan pemerintahan orde baru sehingga wajarlah kal au undang-undang tersebut dipaksakan selesainya dan oleh karena i t u i a t e r c em a r de n g a n n u a n s a -n u a n s a k e b i j a k a n y a n g be r s i fa t diskriminatif. Ketiga. wajarlah kalau disimpulkan bahwa semangat dan motivasi yang melatarbelakangi perumusan UU di atas adalah semangat penggalangan kekuatan (Ma achtsvorming) untuk mempertahankan kekuasaan dan dominasi.

Salah satu ilustrasi yang dapat dikemukakan disini ialah peru m us a n p a s a l 3 9 d a r i U U N o . 3 I 19 9 9 . 0 a 1 am ay a t 1-ny a dijelaskan "partai politik dapat menjadi peserta pemilihan u mum a p a b i 1 a me menu h i s y a r a t - s y a rat s e b a g a i be r i k u t : a . 0; a k u i k e be r a d a a any a s e s u a i den g a n UU te n t a n g pa r t a i

politik b. Memiliki pengurus dilebih dari seteng·ah jumlah propinsi di

Indonesia c. Memiliki pengurus dilebih dari setengah jumlah

kabupaten/kotamadya di propinsi sebagaimana di maksud pa da huruf b

d . Men g a j u k an . nama d a n t a n d a g am b a r pa r t a i po 1 i t i k .

Page 51: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

Ketentuan ini telah dipenuhi oleh-partai-partai peserta pemilu tahun 1999. Ketentuan i ni sesuai dengan hakekat dari partai politik sebagai lembaga demokrasi yang merupakan wahana guna menyatakan dukungan dan tuntutan da 1 am. proses po 1 i ti k. Dan sesuai dengan ketentuan pasal 1 ayat 3 UU No. 2/1999.dinyatakan bahwa. setiap partai politik mempunyai k e dud u k a n • fun g s i . h a k d a n k e w a j i b a n y a n g s am a d a n sed e r a j a t . Selanjutnya dalam pasaJ 8 UU No. 2/1999 ditegaskan bahwa p a r t a i p o 1 i t i k m em puny a i h a k i k u t s e r t a d a 1 am p em i 1 i h a n u mum dan memperoleh _perlakuan yang sama. sederajat dan adi l da ri negara.

Ironisnya dalam. ayat selanjutnya dalam pasal 39 UU No. 3 memberikan batasan terhadap hak partai politik peserta pemi lu den g an men eta p k an: k e tent ua n : p e r o 1 e h a n 2 % d a r i j u m 1 a h k u r s i d i OPR untuk dapat;,,,mengikutt pemitihan berikutnya. Oari sudut kaedah .· hukum ·. K_amJ -be~pendapat- .bahwa hal 1n1 tidak dapat d i ben a r k a n k arena · ; t erda pat L d u a p r i n s i p y a n g be r 1 a w a n a n da 1 a m satu pasal uu' .. ::Prfnsip!:·yan_g terakhir mematikan prinsip yang p e r tam a . K a 1 a u . hal . i n i · t e r j a d i m a k a k i t a h a r us me m i 1 i h da n menetapkan prinsip mana yang dipertahankan. dalam hal ini yang jelas adalah prinsip,y.ang. pertama karena ia adalah pri nsip demo k ras i d a n · h a k a s a s i . . S e d a n g k a n p r i n s i p y a n g k e d u a bert end ens i men e k a n d em o k r a s i d a n k em e r de k a an be r s e r i k a t , be r k u m p u 1 dan me ng e 1 u a r k an p i k i ran se b a g a i m a n a d i a k u i dan dijamin dalam UU0'45 sebagai bagian dari hak asasi manusia.

Oari segi pelaksanaannya di_ lapangan adalah suatu hal yang tidak adi.1 kalau partai yang baru terbentuk dipertandingkan dengan partai yang · sudah bertahun-tahun berdi ri dan be r pen g a 1 am an d a 1 a m p em i l u . D a n p a r t a i -part a i b a r u ,. t e r s e b u t hanya di beri kan kesempatan seka l i pemi 1 i han umum untuk membuktikan perolehan suaranya/dukungan rakyat yang diinginkan.

Ini hanyalah salah satu contoh dari beberapa -pasal yang lain dari UU No. 3 1n1 yang perlu didiskusikan dan diadakan penyempurnaannya. Oleh karena itu kami berpendapat demi penegakan nilai-nilai demokrasi dan hak asasi. UU pol i tik dan khususnya UU No. 3 ini harus disempurnakan lagi pada saa t yang

Page 52: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

t e 1 a h d i set u j u i o 1 e h p em e r i n t a h yak n i ant a r a bu 1 a n Agu s t u s -Desember 2000.

Menanggapi kesebe1 as RUU yakni UU No. 45/1999 sampai de ngan UU No. 55/1999 tentang Pembentukan Daerah kami berpendapat ba hwa konsep pemi 1 i han urn urn 1 aka 1 yang te 1 ah di sebutkan da lam undang-undang tersebut di atas. adalah konsep yang tepat da1am t a t a p em e r i n t a han n e g a r a k i t a y a n g me n u j u ke p a d a pen e g a k a n otonomi daerah.

Ketidakcermatan pembuat undang-undang tersebut yakni bahwa terminologi pemilihan umum lokal tidak disebutkan didalam UU No. 3/1999. Akan tetapi kami berpendapat bahwa didalam revisi yang menyelurun yang akan datang terhadap UU No. 3/1999. k on s e p p em i 1 i h a n u mum 1 o k a 1 1 n 1 p e r 1 u d i h i d u p k a n k em b a 1 i sebagai sarana untuk pemilihan anggota-anggota dewan perwaki lan rakyat pada tingkat propinsi dan kabupaten/kot a. Selain itu kami berpendapat pula sesuai dengan apa yang sudah k ami k emu k a k a n d i d a 1 am p i d a to p eng a n t a r mu s y a w a r a h d i d a 1 am komisi II agar daerah-daerah yang tidak melaksanakan pemilihan umum 1999 untuk propinsi dan kabupaten/kota. misalnya kota Batam perl u di ambi 1 kebi jaksanaan agar terhadap da erah-dae rah tersebut dapat dilaksanakan pemilihan susulan. Hal ini kami n i 1 a i w a j a r d a 1 am r a n g k a m en ega k k an de m o k r a s i b a g i m a s y a r a k a t didalam wilayah-wilayah tersebut.

Akhirnya,kami menyambut dengan baik hasil musyawarah dan p em b a h a s an o 1 e h komi s i I I t en t a n g k e d u a be 1 a s RU U y an g t e 1 a h rampung sesuai dengan jadwal waktu yang ditentukan. Kami yakin rampungnya tugas musyawarah dan pembahasan keduabelas RUU terse but t i d a k t e r 1 epa s d a r i pad a pen amp i 1 an fr a k s i - fra k s i da n wakil pemerintah yang da1am hal ini diwakili oleh Mendagri dan stafnya yang telah menunjukan sikap kenegerawanan yang tinggi serta pengertian dan toleransi yang baik. Dan oleh karena itu k ami d a r i f r a k s i P 0 K B me n d u k u n g k e 1 a n j uta n pe mba h a sa n keduabelas RUU tersebut ke pembicaraan tingkat IV agar segera dapat diundangkan.

Semoga hasil yang maksimal yang sudah kita capai dapat dimplemantasikan secara baik dan benar. Atas semua perhatian

Page 53: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar calon-calon anggota KPU yang ... organisasi

dan kerjasama yang baik dari segala pi hak serta seluruh anggota dewan dalam komisi II yang kami hormati kami ucapk an banyak terima kasih. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa menyinari dan memberkati k.ita sekal ian dalam mewujudkan cit a­ci ta bangs a dan, neg a ra k ita.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. 'Salam Kasih Demi, Bangsa ..

Jakarta, 5 Juni 2000

ttd.

Prof. Dr. Manasse Malo A-216