Foto dok. Dewan Pers · dan lembaga pendidikan wartawan. ... QSelesai dengan PPR : 11 kasus...

12
1 Etika |Agustus 2012 Edisi Agustus 2012 Pers Indonesia ers Indonesia ers Indonesia ers Indonesia ers Indonesia Sangat Reponsif terhadap P Sangat Reponsif terhadap P Sangat Reponsif terhadap P Sangat Reponsif terhadap P Sangat Reponsif terhadap Persoalan Bangsa ersoalan Bangsa ersoalan Bangsa ersoalan Bangsa ersoalan Bangsa 15 P 15 P 15 P 15 P 15 Perusahaan P erusahaan P erusahaan P erusahaan P erusahaan Pers ers ers ers ers Terima erima erima erima erima Sertifikat Sertifikat Sertifikat Sertifikat Sertifikat Lembaga P Lembaga P Lembaga P Lembaga P Lembaga Penguji enguji enguji enguji enguji Foto dok. Dewan Pers 7 HAL 2 HAL Wartawan artawan artawan artawan artawan Bukan P Bukan P Bukan P Bukan P Bukan Pemeras emeras emeras emeras emeras Margiono Anggota Dewan Pers 3 HAL Tina T ina T ina T ina T ina Talisa alisa alisa alisa alisa Adukan dukan dukan dukan dukan 4 Media 4 Media 4 Media 4 Media 4 Media AJI Padang AJI Padang AJI Padang AJI Padang AJI Padang Luncurkan SeJI Luncurkan SeJI Luncurkan SeJI Luncurkan SeJI Luncurkan SeJI Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Padang resmi meluncurkan Sekolah Jurnalistik Independen (SeJI) 8 HAL 4 HAL Bagir Manan Ketua Dewan Pers Malpraktik, Wartawan Menjadi Tim Sukses 11 11 11 11 11 HAL Pahami Peraturan dari Dewan Pers 9 HAL 5 HAL Pertanyaan Kritis Kritis Kritis Kritis Kritis tentang UKW

Transcript of Foto dok. Dewan Pers · dan lembaga pendidikan wartawan. ... QSelesai dengan PPR : 11 kasus...

Page 1: Foto dok. Dewan Pers · dan lembaga pendidikan wartawan. ... QSelesai dengan PPR : 11 kasus Pengaduan ke Dewan Pers ... terhadap persyaratan standar kompe-

1Etika|Agustus 2012

Edisi Agustus 2012

PPPPPers Indonesia ers Indonesia ers Indonesia ers Indonesia ers Indonesia Sangat Reponsif terhadap PSangat Reponsif terhadap PSangat Reponsif terhadap PSangat Reponsif terhadap PSangat Reponsif terhadap Persoalan Bangsaersoalan Bangsaersoalan Bangsaersoalan Bangsaersoalan Bangsa

15 P15 P15 P15 P15 Perusahaan Perusahaan Perusahaan Perusahaan Perusahaan PersersersersersTTTTTerima erima erima erima erima SertifikatSertifikatSertifikatSertifikatSertifikatLembaga PLembaga PLembaga PLembaga PLembaga Pengujiengujiengujiengujienguji

Foto dok. Dewan Pers

77777HAL

22222HAL

WWWWWartawanartawanartawanartawanartawanBukan PBukan PBukan PBukan PBukan Pemerasemerasemerasemerasemeras

MargionoAnggota Dewan Pers

33333HAL

TTTTTina Tina Tina Tina Tina Talisa alisa alisa alisa alisa AAAAAdukan dukan dukan dukan dukan 4 Media4 Media4 Media4 Media4 Media

AJI PadangAJI PadangAJI PadangAJI PadangAJI PadangLuncurkan SeJILuncurkan SeJILuncurkan SeJILuncurkan SeJILuncurkan SeJI

Aliansi Jurnalis Independen(AJI) Padang resmimeluncurkan Sekolah JurnalistikIndependen (SeJI)

88888HAL

44444HAL

Bagir MananKetua Dewan Pers

Malpraktik,Wartawan Menjadi Tim Sukses 1111111111

HAL

Pahami Peraturandari Dewan Pers

99999HAL

55555HAL

Pertanyaan Kritis Kritis Kritis Kritis Kritis tentang UKW

Page 2: Foto dok. Dewan Pers · dan lembaga pendidikan wartawan. ... QSelesai dengan PPR : 11 kasus Pengaduan ke Dewan Pers ... terhadap persyaratan standar kompe-

2Etika|Agustus 2012

“Pers seringtidak tuntas memberi

informasi tentangsatu isu tertentu

karena cepat beralihke isu lain”

Berita Utama

Ketua Dewan Pers, BagirManan, menilai pers Indonesia sangat responsif terhadap

berbagai persoalan bangsa. Sikap ituharus disertai dengan memberikaninformasi yang lengkap kepadamasyarakat. Pers sering tidak tuntasmemberi informasi tentang satu isutertentu karena cepat beralih ke isulain.

“Banyak isu dan peristiwa, kita(pers) tenggelam dalam mobilitas-nya. Tidak berpikir memberiinformasi yang lengkap,” ujar BagirManan saat berbicara di depanpeserta halalbihalal dan dialogkomunitas pers yang digelar DewanPers di Jakarta, Selasa (28|8|2012).Acara ini dihadiri sejumlah tokohpers, pemimpin redaksi pers, anggotaDewan Pers, anggota KomisiPenyiaran Indonesia, serta pengurusorganisasi pers.

Dalam sambutannya, BagirManan menyinggung peristiwa

Pers IndonesiaSangat Reponsif terhadap Persoalan Bangsa

kekerasan terhadap warga Syiah diSampang, Madura, Minggu(26|8|2012). Menurutnya, kekerasantersebut merupakan tragedikemanusiaan yang tidak bolehterulang. Masyarakat harus belajarmenerima perbedaan sebagai bagiandari kebebasan berpikir.” Tidak adakebebasan tanpa tanggung jawab dantoleransi,” tegas mantan KetuaMahkamah Agung ini.

Dalam acara ini juga dibahasperkembangan pers dan kemungkinanrevisi Kode Etik Jurnalistik. Secara

bergilir peserta diminta memberikantanggapan terkait persoalan tersebut.Di akhir acara, Bagir Mananmemberikan apresiasi kepada pesertayang telah menyampaikan pendapatdan masukan. “Keberanian kitamempersoalkan diri sendiri (pers),bukan orang lain, ini sikap yangbagus.” Ia menambahkan “Tidak adayang sempurna. Sikap untuk terusmemperbaiki, itu yang penting.”.

PengaduanPada acara yang sama, Anggota

Dewan Pers, Agus Sudibyo,menyatakan selama tahun 2012Dewan Pers menerima limpahan tujuhkasus pers dari kepolisian. Hal inibagian dari pelaksanaan NotaKesepahaman antara Dewan Pers danKepolisian yang ditandatangani padaFebruari 2012.

Ia menjelaskan, selama tahun2012 ada 27 pengaduan yangdiselesaikan Dewan Pers melaluimediasi. Sebelas kasus lainnya selesaidengan keluarnya PernyataanPenilaian dan Rekomendasi dariDewan Pers. Hingga Agustus 2012total ada 364 pengaduan yang diterimaDewan Pers.

PENGURUS DEWAN PERS PERIODE 2010-2013: Ketua: Prof. Dr. Bagir Manan, S.H., M.C.L Wakil Ketua: Ir. Bambang Harymurti, M.P.A Anggota: Agus Sudibyo, S.I.P., Drs. Anak Bagus Gde Satria Naradha,

Drs. Bekti Nugroho, Drs. Margiono, Ir. H. Muhammad Ridlo ‘Eisy, M.B.A., Wina Armada Sukardi, S.H., M.B.A., M.M., Ir. Zulfiani Lubis

Sekretaris (Kepala Sekretariat): Lumongga Sihombing

REDAKSI ETIKA: Penanggung Jawab: Prof. Dr. Bagir Manan, S.H., M.C.L. Redaksi: Herutjahjo, Winahyo, Chelsia, Samsuri (Etika online), Lumongga

Sihombing, Ismanto, Wawan Agus Prasetyo, Reza Andreas (foto), Agape Siregar.

Surat dan Tanggapan Dikirim ke Alamat Redaksi: Gedung Dewan Pers, Lantai 7-8, Jl. Kebon Sirih 34, Jakarta 10110. Tel. (021) 3521488, 3504877, 3504874 - 75, Fax. (021) 3452030 E-mail: [email protected] Website: www.dewanpers.or.id / www.presscouncil.or.id

(ETIKA dalam format pdf dapat diunduh dari website Dewan Pers: www.dewanpers.org)

PRIORITAS/Adri Irianto

Bagir MananKetua Dewan Pers

Page 3: Foto dok. Dewan Pers · dan lembaga pendidikan wartawan. ... QSelesai dengan PPR : 11 kasus Pengaduan ke Dewan Pers ... terhadap persyaratan standar kompe-

3Etika|Agustus 2012

Berita Utama

Dewan Pers menyerahkanSertifikat dan SuratKeputusan tentang peneta-

pan sebagai lembaga penguji kompe-tensi wartawan kepada 15 perusahaanpers dalam acara dialog dan bukapuasa bersama di Jakarta, Selasa (14|8).Mereka telah memenuhi kriteria sebagailembaga penguji sesuai hasil verifikasiyang dilakukan Dewan Pers.

Dari 15 perusahaan pers ter-sebut, lima di antaranya berasal dariJakarta yaitu harian The Jakarta Post(PT Bina Media Tenggara), harianKompas (PT. Kompas Media Nusan-tara), harian Rakyat Merdeka (PT.Wahana Ekonomi Semesta), Tempo(PT. Tempo Inti Media), harian MediaIndonesia (PT. Citra Media NusaPurnama).

Sedangkan dari luar Jakarta yaituharian Kedaulatan Rakyat (PT.Badan Penerbit Kedaulatan Rakyat),harian Solo Pos (PT. Aksara Solopos),harian Lombok Post (PT. Suara NusaMedia Pratama), harian Waspada(PT. Penerbitan Harian Waspada),harian Fajar (PT. Media Fajar), harianBali Post (PT. Bali Post), harianSinggalang (PT. Genta SinggalangPress), dan harian Pikiran Rakyat(PT. Pikiran Rakyat Bandung).

Dua perusahaan penyiaran jugamenerima sertifikat yaitu ANTV (PT.

Cakrawala Andalas Televisi) danMNC (PT. Media Nusantara Citra).

Sebelumnya, Dewan Pers telahmemberikan sertifikat serupa kepadadua organisasi wartawan yaitu AliansiJurnalis Independen (AJI) dan Persa-tuan Wartawan Indonesia (PWI).LKBN Antara, Radio Republik Indo-nesia, dan Lembaga Pers Dr. Soetomo(LPDS) juga menerima sertifikattersebut setelah dinyatakan memenuhikriteria sebagai lembaga pengujikompetensi wartawan.

Sesuai Standar KompetensiWartawan, ada empat lembaga yangdapat menggelar uji kompetensiwartawan yaitu perusahaan pers,organisasi wartawan, perguruan tinggi,dan lembaga pendidikan wartawan.Pemilihan empat lembaga tersebut,

menurut Anggota Dewan Pers, WinaArmada Sukardi, “supaya lebih demo-kratis dan merata.” Ia menambahkan,sampai awal Agustus 2012, telah adasekira 2.400 wartawan yang berserti-fikat kompeten setelah mengikuti ujikompetensi wartawan yang dilakukanoleh lembaga penguji kompetensiwartawan.

Dalam sambutannya, KetuaDewan Pers Bagir Manan, mendorongpers untuk lebih profesional. Mengutiphasil riset AJI Jakarta yang menemu-kan banyak berita terkait PilkadaJakarta yang tanpa verifikasi danmenghakimi, Bagir menilai hal tersebuttantangan untuk komunitas pers. Iaberharap ketidakprofesionalan itu tidakterulang lagi. “Yang begitu tidak adalagi,” tegasnya. (red)

15 P15 P15 P15 P15 Perusahaan Perusahaan Perusahaan Perusahaan Perusahaan Pers Ters Ters Ters Ters Terima erima erima erima erima Sertifikat Lembaga PSertifikat Lembaga PSertifikat Lembaga PSertifikat Lembaga PSertifikat Lembaga Pengujiengujiengujiengujienguji

Pengaduan Langsung : 157Pengaduan Tembusan : 207Jumlah Keseluruhan : 364

Permintaan penilaian KEJ oleh KPI : 15 kasus Kasus kekerasan terhadap jurnalis : 5 kasus (yang dilaporkan ke DP)

Total Penyelesaian : 38 Kasus Selesai dengan Risalah Penyelesaian : 27 kasus Selesai dengan PPR : 11 kasus

Pengaduan ke Dewan Pers (per Agustus 2012)

Ketua Dewan Pers, Bagir Manan berfoto bersama dengan wakil-wakilperusahaan yang menerima sertikat Lembaga penguji.

Page 4: Foto dok. Dewan Pers · dan lembaga pendidikan wartawan. ... QSelesai dengan PPR : 11 kasus Pengaduan ke Dewan Pers ... terhadap persyaratan standar kompe-

4Etika|Agustus 2012

Ketua Umum PersatuanWartawan Indonesia (PWI)Pusat, Margiono,

menegaskan bahwa seseorang yangmengaku dirinya wartawan tidak bolehmelakukan pemerasan, dan bilamelakukannya, maka masyarakatharus melaporkan ke polisi. “Kalauada orang yang mengaku wartawan,tapi melakukan pemerasan, maka diabukanlah wartawan. Itu menjadiurusan polisi. Tangkap saja, kami akanmendukung,” katanya saat menghadiripelantikan kepengurusan PWIPersiapan Perwakilan Tulungagung,Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Dalam acara itu, Margiono jugamenyentil masalah uji kompetensi bagiwartawan serta perilaku menyimpangyang diduga kerap dilakukan oknumpers untuk tujuan-tujuan kriminal.Oleh karena itu, PWI berkomitmenuntuk membantu lembaga hukumdalam menangani kasus-kasuspemerasan, intimidasi ataupun

tindakan kriminal lainnya yangdilakukan oknum tertentu yangmengatasnamakan wartawanIndonesia. “Kalau ada anggota PWIyang melakukan itu (pemerasan) yalaporkan saja, pasti langsung dipecatdari PWI. Kasusnya juga akan kamidorong ke ranah hukum supayaditindaklanjuti,” tandasnya serayamenambahkan, ciri wartawanIndonesia adalah selalu menyajikanberita yang berimbang, objektif, sertabisa dipertanggungjawabkan, bukanmencari-cari.

Jangan sembaranganSenad, Ketua PWI Jatim,

Akhmad Munir mengingatkanpengurus PWI Persiapan PerwakilanTulungagung agar berhati-hati dalammerekrut anggota baru. “Silakanmencari dan mencari terus anggotabaru, tapi jangan sembarangan.Anggota PWI harus menghormatikode etik jurnalistik dan memiliki me-dia yang jelas serta bisa dipertanggung-jawabkan,” ingatnya. Ia menambah-kan PWI Jatim juga sudah menggelaruji kompetensi wartawan (UKW) pada19-20 April lalu untuk 50 wartawandengan tiga wartawan di antaranyadinyatakan tidak lulus.

Sementara itu, prosesi pelantikankepengurusan PWI PersiapanPerwakilan Tulungagung secaraumum berjalan lancar melalui prosesipelantikan yang berlangsung cukupsingkat. Setelah pengucapan ikrar dansumpah janji di hadapan pimpinan PWIdan disaksikan puluhan undangan, 12anggota PWI Persiapan Tulungagungdinyatakan resmi bekerja.

(sumber: www.pwi.or.id/ANTARANews, 4|7|2012)

Wartawan Bukan Pemeras

Kalau ada anggota PWIKalau ada anggota PWIKalau ada anggota PWIKalau ada anggota PWIKalau ada anggota PWIyang melakukan pemerasan,yang melakukan pemerasan,yang melakukan pemerasan,yang melakukan pemerasan,yang melakukan pemerasan,

ya laporkan saja, pasti langsungya laporkan saja, pasti langsungya laporkan saja, pasti langsungya laporkan saja, pasti langsungya laporkan saja, pasti langsungdipecat dari PWI. Kasusnya jugadipecat dari PWI. Kasusnya jugadipecat dari PWI. Kasusnya jugadipecat dari PWI. Kasusnya jugadipecat dari PWI. Kasusnya juga

akan kami dorakan kami dorakan kami dorakan kami dorakan kami dorong kong kong kong kong ke ranah hukume ranah hukume ranah hukume ranah hukume ranah hukumsupaya ditindaklanjuti.supaya ditindaklanjuti.supaya ditindaklanjuti.supaya ditindaklanjuti.supaya ditindaklanjuti.

MargionoAnggota Dewan Pers

“”

blokBojonegoro.com - Tiga oknumwartawan "Buser" terdakwa perkarapemerasan warga Wonocolo sedangmenjalani sidang. Oknum wartawantersebut terancam 10 Tahun Penjara.

Profil

Page 5: Foto dok. Dewan Pers · dan lembaga pendidikan wartawan. ... QSelesai dengan PPR : 11 kasus Pengaduan ke Dewan Pers ... terhadap persyaratan standar kompe-

5Etika|Agustus 2012

Opini

Sebuah aspirasi datang daridaerah yang mengklaimbahwa mengikuti uji

kompetensi wartawan ternyata tidakmendatangkan manfaat bagi sejumlahwartawan peserta UKW. Merekamengklaim :1. “Tidak mengalami peningkatan

kesejahteraan” demikian menurutseorang penulis surat pembaca dikoran Indonesia Pos edisi 15 –25 April 2012.

2. Lulusan UKW tidak bisa diterimapada surat kabar harian terbesar diMakassar

Sejumlah harian di Makassartidak menerima wartawan lulusanUKW, karena mereka melakukandiklat sendiri untuk wartawan baruyang mereka terima.

Selain mengkritik keluaran dariUKW sang penulis surat pembaca jugamewanti-wanti jangan sampai warta-wan lulusan UKW akhirnya terjebak lagimenjadi wartawan muncul tanpa berita(muntaber) atau WTS (wartawan tanpasurat kabar) karena perusahaan perstetap melakukan model seleksi merekasendiri dalam penerimaan wartawanbaru. Selalu ada kemungkinanwartawan yang meskipun teoritis lulusUKW namun belum secara teraturmenghasilkan karya jurnalistik.

Padahal jelas diatur dalam pasal1 ayat 4 UU no 40 tahun 1999 tentangpers bahwa wartawan adalah orangyang secara teratur melaksanakankegiatan jurnalistik artinya menghasil-kan karya jurnalistik secara teraturpula.

Pertimbangan ditetapkannyaperaturan Dewan Pers No. 1 Tahun2010 tentang Standar KompetensiWartawan adalah diperlukannyastandar untuk dapat menilaiprofesionalitas wartawan,

membakukan standar kompetensiwartawan yang dapat digunakan olehmasyarakat pers. Salah satu reko-mendasi hari pers nasional tahun2007 adalah mendesak agar DewanPers memfasilitasi perumusan standarkompetensi wartawan. Jadi pene-tapan standar kompetensi wartawanadalah untuk memenuhi permintaanperusahaan pers, organisasiwartawan dan masyarakat pers.

Hal ini diperkuat lagi dengankesepakatan sebagaimana dicantumkandalam Piagam Palembang tahun 2010yang ditandatangani group media main-stream, sehingga mereka tidak bisamenafikan kesepakatan-kesepakatanyang tertuang di dalam PiagamPalembang termasuk melaksanakanstandar kompetensi wartawan. Artinyajuga menghargai dan menghormatistandar kompetensi wartawan yangdibentuk oleh Dewan Pers.

Dengan demikian pada dasarnyasemua media penandatangan piagampalembang harus concern dan ikutmensosialisasikan SKW dan UKWsebagaimana tujuan diciptakannya.Oleh karena itu Dewan Pers selaludalam verifikasi lembaga ujikompetensi wartawan untuk membuatpertanyaan bahwa lembaga itu akanpatuh dan taat melaksnakan semuaperaturan Dewan Pers. Dan bersikap

selektif dalam melakukan UKW, sertaapabila diketemukan fakta lembaga ujitidak lagi bersikap selektif, merekabersedia sertifikasi sebagai lembaga ujikompetensi wartawannya dicabutkembali oleh Dewan Pers.

Ini jelas rambu dan pagar agarlembaga uji kompetensi melakukanUKW secara baik dan tidaksembarangan.

Sedangkan mengenai kebijakanpenerimaan wartawan sebagai karya-wan di perusahaan pers sepenuhnyamenjadi pertimbangan bisnis dariperusahaan pers itu sendiri. Tentu sajadengan menaruh perhatian seriusterhadap persyaratan standar kompe-tensi wartawan sebagaimana di-tetapkan oleh Dewan Pers.

Kesimpulannya adalah adabagian yang menjadi ranah bisnisperusahaan pers masing-masingnamun ada juga ranah yang menjadiperhatian masyarakat pers secarakeseluruhan yakni profesionalitaswartawan. Dimana ini menjaditanggung jawab bersama dari DewanPers, perusahaan pers, organisasiwartawan, umumnya komunitas pers.Dan untuk mengantisipasi berbagai halterkait ragam pertanyaan yang munculmengenai pelaksanaan dari SKW/UKW, di sinilah pentingnya sosialisasiyang memadai dapat diprogramkan.

“Dewan pers selaludalam verifikasi lembaga ujikompetensi wartawan untukmembuat pertanyaan bahwa

lembaga itu akan patuhdan taat melaksnakan semua

peraturan Dewan Pers”Winahyo Soekanto

Anggota Pokja Hukum dan Perundang-undangan Dewan Pers Foto dok. Dewan Pers

Pertanyaan KritisKritisKritisKritisKritis tentang UKW

Page 6: Foto dok. Dewan Pers · dan lembaga pendidikan wartawan. ... QSelesai dengan PPR : 11 kasus Pengaduan ke Dewan Pers ... terhadap persyaratan standar kompe-

6Etika|Agustus 2012

TalkShow

Kode Etik Jurnalistik tidakmembolehkan wartawanmembuat berita yang

memuat prasangka atau kebencianatas dasar suku, agama, ras, atauantargolongan (SARA). Hal inimenjadi prinsip universal yang diakuinegara-negara beradab.

Hasutan kebencian berdasarSARA dianggap sangat berbahayabagi masyarakat. Pers kita umumnyatidak tertarik dengan isu SARA ini.Kampanye SARA justru dinetralisiroleh pers.

Demikian pendapat Wakil KetuaDewan Pers, Bambang Harymurti,saat menjadi narasumber acara dia-log Dewan Pers Kita yang disiarkanTVRI Nasional, Selasa (14|8). Dialogyang dipandu Anggota Dewan Pers,Wina Armada Sukardi, ini jugamenghadirkan Faisal Basri (ekonom)dan Henry Subiakto (Staf AhliMenkominfo).

Menurut Bambang, pers harusberpihak melawan segala cara yangdapat menimbulkan kebencianberdasar SARA. Dalammemberitakan persoalan yang sensitifSARA, kata kuncinya adalahrelevansi. “Apakah relevan memuatberita seorang muslim memukul

kristiani padahal kasusnya bukanagama,” ia menambahkan.

Mantan Pemimpin Redaksimajalah Tempo ini menegaskan, dalammenghadapi isu SARA, tidak cukuppers bersikap netral, tetapi harusberpihak untuk mencegahnya. “Persmengklarifikasi dengan semangatmembuktikan SARA itu tidak benar,”katanya.

Dari segala perspektif, menurutFaisal Basri, kalau isu SARA dikem-bangkan akan sangat berbahaya.Tetapi, masyarakat mulai tidak mene-rima isu SARA begitu saja, misalnyadalam pemilihan kepala daerah.

Kasus SARA tidak perlu ditutup-tutupi, karena kalau ditutup-tutupijustru bisa menimbulkan distrosi.Namun, media yang memberitakan isu

SARA secara fulgar juga ditinggalpembacanya. “Isu SARA-nya bisadibungkus dengan keadilan,” ujarnya.

Indonesia negara multikultur.Karena itu, menurut Henry Subiakto,kita tidak bisa abaikan potensi konflikantarsuku atau agama. Di negarademokrasi, kebebasan berpendapatdijamin konstitusi. Namun, apabilasudah menyangkut isu SARA,kebebasan berpendapat harusdigunakan dengan hati-hati.

Ia meminta media mengedepan-kan empati dalam membuat berita ter-kait SARA agar tidak memunculkankebencian. “Media harus mengedukasimasyarakat. Perbedaan SARA harusditerima sebagai keniscayaan. Mediaharus mencoba untuk mengedukasi,”katanya. (red)

Penyanyi dangdut yang jugaDai, Rhoma Irama (tengah)bersama Ketua Panwaslu DKIJakarta, Ramdansyah (kanan)saat jumpa pers di kantorPanwaslu Jakarta Pusat, Senin(6/8/2012). Rhoma Iramadiperiksa oleh Panwaslu terkaitdugaan SARA terhadappasangan Jokowi-Ahok saatceramah di salah satu masjid diJakarta.Foto: TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN

Pers Netralisir Isu SARA

Talkshow Dewan Pers di TVRI Nasional(14|8|2012) menghadirkan narasumberBambang Harymurti, Hendry Subiakto,Faisal Basri dan Wina Armada Sukardi(pembawa acara).

Page 7: Foto dok. Dewan Pers · dan lembaga pendidikan wartawan. ... QSelesai dengan PPR : 11 kasus Pengaduan ke Dewan Pers ... terhadap persyaratan standar kompe-

7Etika|Agustus 2012

Pengaduan

Presenter televisi Indosiar TinaTalisa mengadukan 4 (empat)media yakni Harian Kompas,

Rakyat Merdeka, Berita Kota, danWarta Kota ke Dewan Pers, ataspemberitaan media-media itu, yangdinilainya telah mencemarkan namabaiknya, Rabu (29|8|2012).

Didampingi Pemimpin RedaksiIndosiar Nurjaman Mukhtar, Tinamenyatakan media-media tersebutdalam pemberitaannya telah mengait-kan namanya dalam transaksi men-curigakan milik anggota Banggar DPRberinisial MA, tanpa melakukan kon-firmasi sama sekali kepada dirinyasebagaimana diamanatkan Kode EtikJurnalistik (KEJ).

Kepada anggota Dewan PersAgus Sudibyo, Uni Lubis, dan Ridlo‘Eisy, yang menerima pengaduannya,Tina selain menyerahkan pengaduan

TTTTTina Tina Tina Tina Tina Talisa alisa alisa alisa alisa AAAAAdukandukandukandukandukan4 Media4 Media4 Media4 Media4 Media

tertulis yang ditujukan kepada KetuaDewan Pers Bagir Manan, jugamenunjukkan bukti-bukti rekeningtabungannya di Bank Mega, BankBCA, Bank Mandiri dan Bank HSBCAmanah. Tina menegaskan, tidaksatu pun dari rekening-rekeningtersebut menunjukkan adanya alirandana sebesar Rp 120 juta atau jumlahberapa pun dan pada waktu kapanpun dari MA seperti disebutkan dalampemberitaan media-media tersebut.

Sesuai amanat Undang-UndangNo 40/1999 tentang Pers dan KEJ,Tina berharap Dewan Pers meminta

media-media tersebut meralat sekali-gus membuat permintaan maaf ataskesalahan pemberitaan yang telahdibuatnya.

Ketua Komisi PengaduanMasyarakat dan Penegakan EtikaPers, Agus Sudibyo menyatakanpihaknya segera mengklarifikasi me-dia-media yang diadukan itu dalamupaya mediasi guna penyelesaianpengaduan atas pelanggaran kodeetik. Dalam perkembangannya,klarifikasi sekaligus mediasidilaksanakan pada Selasa dan Rabu(4-5|9|2012).

Foto dok. DewanPers

Kepala Divisi Etik danPengembangan ProfesiAliansi Jurnalis Independen

(AJI), Willy Pramudya mengungkap-kan bahwa wartawan yang menjadi timsukses untuk pasangan calon tertentudalam pemilihan umum termasukdalam perilaku malpraktik. “Kalau diAJI termasuk pelanggaran profesi, itusama saja malpraktik,” kata Willysetelah mengikuti acara kemungkinanrevisi Kode Etik Jurnalistik di DewanPers, Selasa. (28|8)

Menurut dia, wartawan yangmenjadi tim sukses akan kehilanganindependensinya, sehingga sulit untukmenghasilkan berita yang berimbang.Dia mengemukakan, keberimbangan

MalpraktikMalpraktikMalpraktikMalpraktikMalpraktik, W, W, W, W, Wartawan Menjadi Tartawan Menjadi Tartawan Menjadi Tartawan Menjadi Tartawan Menjadi Tim Suksesim Suksesim Suksesim Suksesim Sukses

berita dan independensi wartawan harus dilakukan karena tercantumdalam Kode Etik Jurnalistik.

“Kerja wartawan itu demi meme-nuhi kebutuhan dan kepentingan publik,jangan sampai dimanfaatkan untukkepentingan politik tertentu,” ungkap Willy

Ketidakpatuhan wartawan ter-hadap kode etik itu, menurut Willy tidakterlepas dari andil perusahaan pers

tempat wartawan bekerja. Terutama,dia menyoroti tentang sangat sedikitnyawartawan baru yang diberikan pen-didikan jurnalistik layak.

Dari hasil riset AJI terhadap1.322 berita dari 16 media massa yangmemberitakan Pilkada DKI Jakartaputaran pertama, terdapat 75,2 persenberita yang belum berimbang. Melihatriset tersebut, Willy pesimistis adaperbaikan pemberitaan pada rangkaianPilkada DKI Jakarta putaran kedua.

“Kemungkinan ketidakberimba-ngan pemberitaan masih akan terjadi,karena mengubah dengan cepat sikap(media massa) dalam waktu yangsingkat itu sulit,” ungkap Willy.((ANTARA News) lod)

Willy PramudyaKepala DivisiEtik danPengembanganProfesi AJIFoto dok. DewanPers

Ketua Pengaduan Masyarakatdan Penegakan Etika Pers Agus

Sudibyo bergambar bersamaTina Talisa (pengadu), danHendry CH Bangun (WartaKota-kiri), Ratna Susilowati

(Rakyat Merdeka) dan TatangSuherman (Berita Kota) dalam

mediasi damai di Ruang SidangDewan Pers 4 September 2012.

Page 8: Foto dok. Dewan Pers · dan lembaga pendidikan wartawan. ... QSelesai dengan PPR : 11 kasus Pengaduan ke Dewan Pers ... terhadap persyaratan standar kompe-

8Etika|Agustus 2012

Kegiatan

Aliansi Jurnalis Independen(AJI) Padang resmimeluncurkan Sekolah

Jurnalistik Independen (SeJI)beberapa waktu lalu. Ketua AJIPadang Hendra Makmur mengatakan,sekolah jurnalistik merupakan programyang sudah lama digagas sejak AJIPadang berdiri pada 2005.

Peluncuruan sekolah ini jugasejalan dengan lisensi yang diberikanoleh Dewan Pers kepada AJI sebagaisalah organisasi wartawan penyeleng-gara sertifikasi Uji KompetensiWartawan (UKW). “Sekolah inimerupakan respons AJI Padang me-nyusul kewenangan yang telah dibe-rikan Dewan Pers untuk melaksana-kan UKW sejak tahun lalu,” ujarnya.

Ia menambahkan, melalui sebuahsekolah, AJI Padang inginmewujudkan komitmennya dalampeningkatan kapasitas jurnalistik,terutama di Sumatera Barat. MenurutHendra, dunia jurnalisme yang terusberkembang dinamis ini semakinmenjadi kebutuhan. Peminatnya tidaksaja dari kalangan jurnalis itu sendiri,tetapi juga calon jurnalis serta seluruhkalangan yang bergerak di bidanglain.”Jurnalistik akan terus diminati,sementara kita lihat terjadi kekosongan

AJI PadangAJI PadangAJI PadangAJI PadangAJI Padang Luncurkan SeJI Luncurkan SeJI Luncurkan SeJI Luncurkan SeJI Luncurkan SeJI

di lembaga pendidikan menjawabkebutuhan masyarakat mempelajarijurnalistik,” ujarnya.

AJI Padang juga sepakatmendaulat Syofiardi Bachyul sebagaidirektur SeJI dan struktur lengkapnyaakan menyusul dalam waktu dekat.Syofiardi mengatakan, cita-cita SeJIadalah menghasilkan jurnalis yangandal secara teknis dan ideologis.

Menurutnya, fenomena yang banyakterjadi belakangan ini adalah begitugampangnya memasuki profesijurnalis tanpa mempertimbangkankapasitas dan integritas. “Semestinyaperan utama ini ada di perusahaanmedia. Tapi ironisnya, perusahaanmedia pun kita lihat longgar dalammerekrut calon jurnalisnya. Tiba-tibaseseorang masuk ke media langsungjadi wartawan dan minim peningkatankapasitas,” ujarnya.

Selain itu, katanya, sekolah inijuga memberi kesempatan bagi praktisikehumasan dan lembaga nonjurnalis,terutama praktisi yang mengelolawebsite lembaga. Untuk tahap awal,SeJI akan membuka paket kelas 3bulan mengenai jurnalistik dasar untuk20 siswa dengan ruang dan fasilitasbelajar di sekretariat AJI Padang.Selama tiga bulan itu, metodepengajaran lebih banyak praktik dilapangan. Materi pendidikan meliputi,sejarah pers, hukum pers, teknikwawancara, menulis, menyunting, danmenerbitkan tulisan. “Kita sudah mulaimembuka pendaftaran kelas jurnalistikdasar khusus bagi calon jurnalis. Kitajuga siap untuk membuka kelas praktisikehumasan,” ujarnya.

(sumber: Padang Ekspres 16|8|2012)

Fotografer senior Kompas, Arbain Rambeimembawakan materi Foto Jurnalis di Gedung PWISulsel Jl AP Pettarani, Makassar, Selasa (6|12).Arbain mengajarkan Foto Jurnalis kepada pesertaSekolah Jurnalis Indonesia yang di selenggarakanoleh PWI Cabang Sulsel.(Tribun Timur/Abbas Sandji)

“Fenomena“Fenomena“Fenomena“Fenomena“Fenomenayang banyak terjadiyang banyak terjadiyang banyak terjadiyang banyak terjadiyang banyak terjadi

belakangan inibelakangan inibelakangan inibelakangan inibelakangan iniadalah begituadalah begituadalah begituadalah begituadalah begitugampangnyagampangnyagampangnyagampangnyagampangnya

memasukimemasukimemasukimemasukimemasukiprprprprprofesi jurnalis tanpaofesi jurnalis tanpaofesi jurnalis tanpaofesi jurnalis tanpaofesi jurnalis tanpamempertimbangkanmempertimbangkanmempertimbangkanmempertimbangkanmempertimbangkan

kapasitas dan integritas”kapasitas dan integritas”kapasitas dan integritas”kapasitas dan integritas”kapasitas dan integritas”

Hendra MakmurKetua AJI Padang

Page 9: Foto dok. Dewan Pers · dan lembaga pendidikan wartawan. ... QSelesai dengan PPR : 11 kasus Pengaduan ke Dewan Pers ... terhadap persyaratan standar kompe-

9Etika|Agustus 2012

Bedah Kasus

Seorang wartawan senior datangke kantor Dewan Pers diKebon Sirih, Jakarta Pusat,

belum lama ini. Ia memenuhi undanganDewan Pers terkait pengaduan sebuahinstansi pemerintah bahwa mediayang ditanggungjawabinya didugailegal. Media tersebut tidak memenuhisalah satu pasal Undang-Undang No40/1999 tentang Pers. Pasal 1berbunyi: Perusahaan pers adalahbadan hukum Indonesia yang menye-lenggarakan usaha pers meliputiperusahaan media cetak, mediaelektronik, dan kantor berita, sertaperusahaan media lainnya yang secarakhusus menyelenggarakan, menyiar-kan, atau menyalurkaninformasi.”

Sang wartawan mengemukakan,bahwa penerbit tabloidnya adalahsebuah yayasan yanmg sudah berdirisejak tahun 1998. Yayasan inimenerbitkan sebuah surat kabarmingguan, kemudian dialihkan kemajalah bulanan yang digawangiwartawan tersebut. Karena kini tidaklagi diperlukan Surat Izin UsahaPenerbitan Pers (SIUPP) sepertizaman Orde Baru, maka menurutnyapenerbitan itu sah-sah saja.

Ia juga menyoal, bahwa tidak adaketentuan UU yang menentukan persharus terbit teratur. Menurut dia, halitu hanya merupakan logika dankeniscayaan saja.

Sang wartawan juga menyatakan,tidak ada ketentuan undang-undangtentang kesejahteraan wartawan.Pasal 10 UU No. 40/1999 menyebut-kan: Perusahaan pers memberikan ke-sejahteraan kepada wartawan dan kar-yawan pers dalam bentuk kepemilikansaham dan atau pembagian laba bersihserta bentuk kesejahteraan lainnya”.

Menurut wartawan tersebut,ketentuan pasal itu sangat relatif dan

merupakan urusan internal mediamasing-masing, kecuali sudah terjadipengaduan dari wartawan/karyawantentang tidak dipenuhinya hak-hakmereka. Ia juga mempertanyakanapakah hal semacam ini masuk dalamdomain Dewan Pers.

Ketentuan PeraturanDalam diskusi dengan Dewan

Pers, akhirnya terungkap bahwa sangwartawan kurang memahamibeberapa ketentuan dan peraturanDewan Pers yang telah dikeluarkansejak beberapa tahun lalu.

Kepada wartawan tersebut,Dewan Pers mengingatkan adanyaPeraturan Dewan Pers Nomor 04/Peraturan –DP/111/2008 tentangStandar Perusahaan Pers yang ditetap-kan Dewan Pers pada 3 Maret 2008ini. Peraturan ini untuk mewujudkankemerdekaan pers yang profesionalsebagai pedoman perusahaan persagar mampu menjalankan fungsisebagai media informasi, pendidikan,hiburan dan kontrol sosial, sertasebagai lembaga ekonomi.

Dengan jelas pada butir-butirStandar itu disebutkan antara lain:Yang dimaksud perusahaan persadalah badan hukum Indonesia yangmenyelenggarakan usaha pers meli-puti perusahaan cetak, media elektro-nik dan kantor berita serta perusahaan

media lainnya yang secara khususmenyelenggarakan, menyiarkan ataumenyalurkan informasi. (butir 1)

Pers berbadan hukum perseroanterbatas dan badan-badan hukum yangdibentuk berdasarkan ketentuanperaturan perundang-undangan (butir2). Perusahaan pers harus mendapatpengesahan dari Departemen Hukumdan HAM arau instansi yangberwenang (butir 3).

Perusahaan pers memiliki modaldasar sekurang-kurangnya sebesarRp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah)atau ditentukan oleh Dewan Pers(butir 5). Dan, perusahaan persmemiliki kemampuan keuangan yangcukup untuk menjalankan kegiatanperusahaan secara teratur sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan, (butir 6).

Maka, jika saja sang wartawansudah membaca dan memahamiketentuan peraturan Dewan Perstersebut, pasti tidak akan timbulpertanyaan dan tanggapansebagaimana disebutkan di atas.Karena itu, Dewan Pers memberikesempatan kepada yang bersang-kutan untuk memperbaiki perusahaanpersnya terkait dengan kententuantersebut. Sementara soal ada atau ti-daknya pelanggaran Kode Etik akandibahas di pertemuan lain, karena sangwartawan juga mengadu ke DewanPers.

Pahami Peraturan dari Dewan Pers

Foto Gedung Dewan Pers

Page 10: Foto dok. Dewan Pers · dan lembaga pendidikan wartawan. ... QSelesai dengan PPR : 11 kasus Pengaduan ke Dewan Pers ... terhadap persyaratan standar kompe-

10Etika|Agustus 2012

Galeri Foto

Ketua Komisi Pengaduan Masyarakat dan Penegakan Etika Pers, AgusSudibyo menyaksikan perdamaian antara Pemimpin Redaksi Berita Satu,Yukie Rushdie dengan pengacara Wesley Sitohang mewakili kliennya dr.Kusmedi Priharto, di Ruang Rapat Dewan Pers (7|8|2012).

Menimbang, bahwa Dewan Pers telah menerima pengaduan dari PT. Bhakti Investama melalui kantor hukumAFS Partnership atas tiga berita Koran Tempo, Jakarta, edisi 16 Juni 2012 berjudul “KPK Tak Mau Didikte HaryTanoe” (halaman 1), “Auditor Pajak Perusahaan Hary Tanoe Diperiksa” (halaman A2)” dan “Bapepam Minta KlarifikasiPT. Bhakti Investama” (halaman A2).

Menimbang, Dewan Pers telah meminta penjelasan dari PT. Bhakti Investama melalui pengacaranya dan redaksiKoran Tempo pada tanggal 10 Juli 2012 di Sekretariat Dewan Pers, Jakarta.

Menimbang, berdasarkan hasil pemeriksaan dan penjelasan kedua pihak, Dewan Pers menilai berita Koran Tempoberjudul “KPK Tak Mau Didikte Hary Tanoe” dan “Auditor Pajak Perusahaan Hary Tanoe Diperiksa” tidak berimbangdan tidak uji informasi. Hal ini bertentangan dengan Pasal 1 dan Pasal 3 Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Namun, DewanPers tidak menemukan itikad buruk dari Koran Tempo terhadap Pengadu.

Menimbang, bahwa sesuai dengan Pasal 7 ayat (2) Prosedur Pengaduan ke Dewan Pers yang berbunyi: ”Jikamusyawarah tidak mencapai mufakat, Dewan Pers tetap melanjutkan proses pemeriksaan untuk mengambil keputusan”.

Dewan Pers memutuskan Koran Tempo wajib memuat Hak Jawab dari PT. Bhakti Investama di tempat yangsama dengan berita yang diadukan pada kesempatan pertama setelah Koran Tempo menerima Hak Jawab dari PT.Bhakti Investama.

Dewan Pers mengingatkan bahwa perusahaan pers wajib melayani Hak Jawab agar tidak terkena ancamanpidana denda paling banyak Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah) sebagaimana disebutkan dalam Pasal 18 Ayat (2)Undang-Undang No. 40 tahun 1999 tentang Pers.

Demikian Pernyataan Penilaian dan Rekomendasi Dewan Pers untuk dilaksanakan sebaik-baiknya.

Jakarta, 20 Juli 2012

Dewan Pers

dto

Prof. Dr. Bagir Manan, SH,. MCL

Ketua

PPPPPernyataan Pernyataan Pernyataan Pernyataan Pernyataan Penilaian dan Rekenilaian dan Rekenilaian dan Rekenilaian dan Rekenilaian dan Rekomendasi (PPR) Dewan Pomendasi (PPR) Dewan Pomendasi (PPR) Dewan Pomendasi (PPR) Dewan Pomendasi (PPR) Dewan PersersersersersNomor: 10/PPRNomor: 10/PPRNomor: 10/PPRNomor: 10/PPRNomor: 10/PPR-DP/VII/2012 T-DP/VII/2012 T-DP/VII/2012 T-DP/VII/2012 T-DP/VII/2012 Tentangentangentangentangentang

PPPPPengaduan PTengaduan PTengaduan PTengaduan PTengaduan PT. Bhakti Investama terhadap Harian K. Bhakti Investama terhadap Harian K. Bhakti Investama terhadap Harian K. Bhakti Investama terhadap Harian K. Bhakti Investama terhadap Harian Koran Toran Toran Toran Toran Tempoempoempoempoempo

Wina Armada Sukardi memandu acara dialog Dewan Pers dengan Komunitas Pers di HallDewan Pers, Jakarta (14|8|2012), yang kemudian diteruskan dengan acara Halal Bihalal.

Page 11: Foto dok. Dewan Pers · dan lembaga pendidikan wartawan. ... QSelesai dengan PPR : 11 kasus Pengaduan ke Dewan Pers ... terhadap persyaratan standar kompe-

11Etika|Agustus 2012

Pengaduan

Dewan Pers menerima pengaduan dari Tina Talisa, jurnalis Indosiar, tanggal 29 Agustus 2012, atas beritaHarian Berita Kota berjudul: “KPK Telusuri Aliran Dana Miliaran Rupiah” (edisi 28 Agustus 2012) dan “TinaTalisa Disebut Terima Korupsi Politisi Demokrat” (edisi 29 Agustus 2012).

Terkait pengaduan ini, Dewan Pers telah meminta klarifikasi kepada Pengadu dan Teradu tanggal 4 September2012 di Sekretariat Dewan Pers.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dan klarifikasi tersebut, Dewan Pers menilai berita harian Berita Kotamelanggar Pasal 3 Kode Etik Jurnalistik karena tidak uji informasi, tidak berimbang, dan menghakimi. BeritaKota menyebut dengan jelas nama Tina Talisa (Pengadu), lengkap dengan profesinya, tanpa melalui konfirmasikepada Pengadu. Pengutipan informasi dari www.kompas.com, www.inilah.com, dan akun twitter@Tina_Talisa tidak membebaskan Berita Kota dari kewajiban melakukan klarifikasi kepada Pengadu. DewanPers tidak menemukan etikad buruk dari Warta Kota terhadap Pengadu.

Pengadu dan teradu menerima penilaian Dewan Pers tersebut dan menyepakati proses penyelesaian sebagaiberikut:

1. Berita Kota bersedia memuat Hak Jawab dari Pengadu secara proporsional disertai permintaan maafkepada Pengadu dan pembaca sesuai yang diamanatkan UU No. 40/1999 tentang Pers dan Kode EtikJurnalistik.

2. Berita Kota berkomitmen untuk menaati Kode Etik Jurnalistik dalam pemberitaan selanjutnya tentangPengadu.

3. Kedua pihak sepakat menyelesaikan kasus ini di Dewan Pers dan tidak membawa ke jalur hukum,kecuali kesepakatan di atas tidak dipenuhi.

Demikian Hasil Penyelesaian Pengaduan untuk dilaksanakan sebaik-baiknya.

HasilHasilHasilHasilHasil PPPPPenyelesaian Penyelesaian Penyelesaian Penyelesaian Penyelesaian Pengaduan Kengaduan Kengaduan Kengaduan Kengaduan Kode Etik Jurnalistikode Etik Jurnalistikode Etik Jurnalistikode Etik Jurnalistikode Etik JurnalistikAtasAtasAtasAtasAtas

PPPPPengaduanengaduanengaduanengaduanengaduan TTTTTina Tina Tina Tina Tina Talisa Talisa Talisa Talisa Talisa Terhadap Harian erhadap Harian erhadap Harian erhadap Harian erhadap Harian Berita KBerita KBerita KBerita KBerita Kotaotaotaotaota

Jakarta, 4 September 2012

Pengadu Teradu

Tina Talisa Tatang Suherman Redpel Berita Kota

Dewan Pers

Agus SudibyoKetua Komisi Pengaduan Masyarakat

dan Penegakan Etika Pers

Page 12: Foto dok. Dewan Pers · dan lembaga pendidikan wartawan. ... QSelesai dengan PPR : 11 kasus Pengaduan ke Dewan Pers ... terhadap persyaratan standar kompe-

12Etika|Agustus 2012

Sorotan

Kemerdekaan (kebebasan)berusaha di bidang danpenerbitan pers, merupakan

salah satu wujud pemulihan demokrasi.Sejak reformasi, dilarang segala bentukcampur tangan terhadap pers,termasuk menjalankan perusahaanpers. Kalaupun ada pembatasan, hanyaberkaitan dengan bentuk badan usaha,permodalan minimum, dan persyaratanyang merupakan kepentingan internal,bukan dalam makna kontrol terhadappers. Pembatasan lain berkaitandengan hal yang menjadi asas umumperikehidupan untuk memelihara agarpers menjadi sarana yang memberimanfaat sebesar-besarnya terhadappublik (public interest, public order,public security). Itupun wajib di-jalankan menurut atau berdasarkanasas-asas negara hukum, sepertilarangan tindakan preventif, menghor-mati due process, dan lain-lain.

Ada seorang wartawan seniordalam sejumlah diskusi mengatakan;seorang wartawan — demikemerdekaan pers dan tanggung jawabmengungkap kebenaran — dapatsangat berani menghadapi segalahambatan ketika menjalankan suatutugas jurnalistik. Tetapi biasanyakehilangan nyali ketika berhadapandengan perusahaan pers yangmenaunginya. Suatu anomali bahkanironi. Kepentingan perusahaan pers

ternyata berada di atas kemerdekaan(kebebasan) jurnalistik seorangwartawan.

Persoalan internalUcapan wartawan di atas,

menggambarkan betapa besar(menentukan) peran perusahaan persterhadap kemerdekaan (kebebasan)pers. Dapat pula disebut lebih lanjut,ternyata kemerdekaan pers tidak sajaberhadapan dengan faktor-faktoreksternal, cq. kekuasaan. Kemerde-kaan pers juga menghadapi persoalaninternal yaitu kemungkinan konflikkepentingan dengan perusahaan persbersangkutan. Di permukaan, (on thesurface), kepentingan perusahaandapat berkolaborasi dengan kepenti-ngan lain, seperti kepentingan politik,yaitu ketika “pemilik” perusahaanmenyatukan diri dengan kekuatanpolitik atau kekuasaan politik. Tetapidalam era liberalisasi bahkan de-ediologi yang terjadi sekarang(sebagai salah satu buah reformasi),segala bentuk kolaborasi politik atausikap politik, tidak lain darikepentingan ekonomi perusahaanpers yang bersangkutan (untukmeraih sebesar-besarnya laba atauuntuk menjaga atau menyelamatkansuatu kepentingan ekonomi). Makinbesar ketergantungan para pelakujurnalistik terhadap perusahaan pers,

makin lemah pula kemerdekaan(kebebasan) pers.

Persoalannya: “Apakah mungkinmenemukan suatu kondisi yang di satupihak menjamin kelangsungan kepen-tingan ekonomi perusahaan pers, dipihak lain kemerdekaan pers dapatdijalankan sebagai budaya sosial yangsenantiasa dihormati dan dijunjungtinggi (termasuk oleh perusahaanpers)?”

Untuk mempertemukan kepen-tingan yang mungkin berbeda tersebut,ada satu pertanyaan: “Apakah peru-sahaan pers— betapapun besarmakna ekonomi atau sebagai industri—memiliki keunikan yang membeda-kannya dari usaha ekonomi lainnya?”Mestinya, ya. Apakah itu? Perusahaanpers harus tetap menyadari: Pertama;pers sebagai institusi publikmengemban kepentingan publik.Kedua; pers sebagai subsistemdemokrasi harus terpelihara tetapmerdeka (bebas) dalam menjalankantugas-tugas jurnalistik. Ketiga;perusahaan pers seyogyanya menjadisarana yang turut serta mewujudkankesejahteraan umum atas dasarkeadilan sosial bagi seluruh rakyat.

Jakarta, Juli 2012

Artikel Ketua Dewan Pers BagirManan ini merupakan petikan dari artikel

dengan judul yang sama. Bacaselengkapnya di www.dewanpers.or.id

PPPPPerusahaan Perusahaan Perusahaan Perusahaan Perusahaan Pers dan Kers dan Kers dan Kers dan Kers dan Kemeremeremeremeremerdekaan Pdekaan Pdekaan Pdekaan Pdekaan PersersersersersOleh: Bagir MananOleh: Bagir MananOleh: Bagir MananOleh: Bagir MananOleh: Bagir Manan

PPPPPermintaan Data dan Permintaan Data dan Permintaan Data dan Permintaan Data dan Permintaan Data dan Pengiriman Pengiriman Pengiriman Pengiriman Pengiriman Pengaduan Melalui PUSAengaduan Melalui PUSAengaduan Melalui PUSAengaduan Melalui PUSAengaduan Melalui PUSAT SMS DEWT SMS DEWT SMS DEWT SMS DEWT SMS DEWAN PERS 3030AN PERS 3030AN PERS 3030AN PERS 3030AN PERS 3030Biaya Rp1.000/SMS atau Konten (bukan dalam bentuk BERLANGGANAN)Biaya Rp1.000/SMS atau Konten (bukan dalam bentuk BERLANGGANAN)Biaya Rp1.000/SMS atau Konten (bukan dalam bentuk BERLANGGANAN)Biaya Rp1.000/SMS atau Konten (bukan dalam bentuk BERLANGGANAN)Biaya Rp1.000/SMS atau Konten (bukan dalam bentuk BERLANGGANAN)

3030*

PPPPPetunjuk Cara Mengirimetunjuk Cara Mengirimetunjuk Cara Mengirimetunjuk Cara Mengirimetunjuk Cara Mengirim SMS Data dan PSMS Data dan PSMS Data dan PSMS Data dan PSMS Data dan Pengaduanengaduanengaduanengaduanengaduan

=> Ketik “DEWANPERS” kirim ke

*: Hingga 4 September 2012, baru bisa menggunakan nomor Telkomsel, Indosat, 3, XL, Fren, dan Esia. Yang lain masih dalam proses.