foto : Dakonmedia · Akta Notaris : Tri Winarno, ... Saat ini pesantren yang dikembangkan oleh...

21
foto : Dakonmedia

Transcript of foto : Dakonmedia · Akta Notaris : Tri Winarno, ... Saat ini pesantren yang dikembangkan oleh...

Page 1: foto : Dakonmedia · Akta Notaris : Tri Winarno, ... Saat ini pesantren yang dikembangkan oleh Yayasan ... Syarat untuk menikah gak pake ribet. Simak baik-

foto

: D

ako

nmed

ia

Page 2: foto : Dakonmedia · Akta Notaris : Tri Winarno, ... Saat ini pesantren yang dikembangkan oleh Yayasan ... Syarat untuk menikah gak pake ribet. Simak baik-

Doa

3Edisi 75 | Februari 2018 | Jumadil Awal 1439H

Rabbi laa tadzarni fardan, wa anta khoirul waaritsin.

Artinya:

Ya Tuhan, janganlah Engkau biarkan aku hidup sendirian, dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik. (QS. Al-Anbiya: 89)

Doa Mencari Jodohdalam Alquran

Page 3: foto : Dakonmedia · Akta Notaris : Tri Winarno, ... Saat ini pesantren yang dikembangkan oleh Yayasan ... Syarat untuk menikah gak pake ribet. Simak baik-

4 Edisi 75 | Februari 2018 | Jumadil Awal 1439H

Tent

ang

DQ

Sekilas DeQi

Yayasan Dompet Alquran IndonesiaLembaga Sosial KemanusiaanAkta Notaris : Tri Winarno, SH, MKnNomor Akta :74 tanggal 17 April 2015Depkumham: AHU-0005952. AH.01.04 Tahun 2015 tanggal 23 April 2015

DEWAN PEMBINA:H. Muhammad Siroj, S.Ag.

KH. Agung Cahyadi, Lc. MA.Ir. H. ZainurrochmanSyaiful Arifin S.S

DEWAN PENGAWASAhmad Habibul Muiz, Lc.KH. Musbihin Sahal, Lc. MA.

DEWAN PENGURUSKetua : Agus Hariadi, S.Pd.ISekretaris : AsfahaniBendahara : Sutarno, SE.

Dompet Alquran Indonesia adalah Lembaga Sosial Kemanusiaan yang memberdayakan dana Wakaf, Infaq, dan Shadaqah (WAFIS) para muhsinin untuk

menyukseskan program-program pendidikan Al-Quran.

Diantara misi Yayasan Dompet Alquran Indonesia adalah mendirikan dan mengembangkan Pesantren Tahfidz Alquran untuk anak yatim, dhuafa dan anak da’i. Saat ini pesantren yang dikembangkan oleh Yayasan Dompet Alquran Indonesia adalah Pondok Pesantren Tahfidz Alquran “Darul Fikri” Sidoarjo.

REDAKSI Majalah DQPengarah : KH. Muhammad Siroj, S.Ag, Syaiful Arifin, S.SPemimpin Umum : AsfahaniPemimpin Redaksi : Rafif AmirSekretaris Redaksi : FauziKontributor : Iwa, Irwan, Arif, Hendratno, Ichwan, Mukarromin, Ust Didik, Ust Khoirul A.

Dewan Redaksi:KH. Agung Cahyadi, Lc. MA., KH. Ahmad Mudzaffar, Lc. MA., H. Muhammad Siroj, S.Ag., Syaiful Arifin S.S, Agus Hariadi, S.Pd.I

Design & Layout: Dakonmedia; Distribusi: Irwan, Ulum, Sukarlin

Dompet Alquran IndonesiaRuko Citra City R-28, Sarirogo,SidoarjoTelp. 031-895 5057, WA. 0851-0600-9995Email : [email protected] : www.dompetalquran.or.id

Pondok Pesantren Tahfizh Alquran Darul FikriRT 14, RW 03 Sarirogo, SidoarjoTelp : 031-806 8530Email : [email protected] : www.darulfikri.com

Pengurus & Redaksi

Basm

alla

h

Oleh : Asfahani(Direktur Dompet Alquran Indonesia)

5Edisi 75 | Februari 2018 | Jumadil Awal 1439H

Ketika Jodoh Tiba,Sambutlah..

Sahabat Alquran, banyak alasan ketika seseorang menunda-nunda pernikahannya; karena masih ingin menyelesaikan kuliah, ingin sukses dulu karirnya,

mengumpulkan harta, hambatan dari orang tua, dan lain-lain.

Ada kisah paman teman saya, dia ingin ketikamenikah nanti dalam kondisi sudah punya rumah, gaji melimpah, kendaraan gak pernah masalah, prinsipnya semua yang diinginkan untuk keluarganya tercukupi. Sebenarnya niat baik ini sah-sah saja. Yang menjadi masalah, kecukupan yang mana? Padahal dalam kacamata saya dan masyarakat umum, Si Paman sudah cukup segalanya. Buktinya, sudah punya rumah sebagai tempat usahanya sekaligus pendapatan bulanan yang jelas. Namun entah apa yang membuat Si Paman ini menunda-nunda pernikahannya.

Singkat cerita, ibunya dikampung memintanya pulang karena bapaknya meninggal. Dan tentu saja ia tidak bisa menolak permintaan ibunya, karena merasa kasihan kalau ibunya tinggal sendiri. Setelah pulang dengan keyakinan dan istikharah, baru ia terpikir tentang pernikahan. Ternyata umur sudah di atas kepala empat.

Dan akhir cerita, Si Paman teman saya ini meninggalkan usahanya di kota, dan memulai usahanya dari nol. Ternyata Allah memberikan kebahagiaan yang lebih walaupun impian harta banyak belum tercapai. Tapi dengan langkah pasti, pernikahannya memberikan berkah untuk hidupnya. Dalam hatinya berbicara, “Aduh menyesal saya menikah. Mengapa kalau seindah ini tidak dari dulu-dulu.”

Ada lima hal yang boleh disegerakan dalam pandangan Islam. Disebutkan dalam Hilyatul Auliya’ karya Abu Nu’aim Al Asfahani, perkataan berikut ini dari Hatim Al Ashom yang artinya: “Ketergesa-gesaan bisa dikatakan dari setan kecuali dalam lima perkara: 1.menyajikan makanan ketika ada tamu, 2. mengurus mayat ketika meninggal, 3. menikahkan seorang gadis jika sudah bertemu jodohnya, 4. melunasi hutang ketika sudah jatuh tempo, 5. segera bertaubat jika berbuat dosa”. (Hilyatul Auliya’, 8:78).

Bagi yang suka menunda-nunda pernikahannya karena karir, karena harta, semoga kisah paman teman saya tadi bisa menginspirasi para sahabat Alquran semua. Ternyata banyak kisah, justru dengan menikah mendatangkan kebahagiaan termasuk nikmat mendapatkan rizki.

Namun bagi yang terhalang dari orang tua, semoga kata mutiara diatas bisa menjadi pegangan para orang tua, Rasulullah SAW menganjurkan agar segera menikahkan putri kita, ketika pemuda mukmin datang meminangnya. Kalau tidak, fitnah yang akan menimpa kita. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW yang artinya, “Jika datang kepada kalian seorang pelamar putri kalian yang kalian ridhai akhlaknya dan agamanya maka nikahkanlah, jika kalian tidak melakukannya maka akan terjadi fitnah (bencana) di muka bumi dan kerusakan yang luas.” (HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah RA, Shahih Ibnu Majah: 1601)

Sahabat Alquran, walaupun demikian kita harus ingat bahwa hadits Nabi disebutkan ada rambu-rambunya, yaitu yang kita ridha dan mempunyai akhlak yang mulia. Insya Allah dengan keridhaan dan akhlak mulia calon menantu kita. Insya Allah keluarga sakinah mawaddah wa rahmah akan tercapai. Wallahu a’lam bish shawab.

Page 4: foto : Dakonmedia · Akta Notaris : Tri Winarno, ... Saat ini pesantren yang dikembangkan oleh Yayasan ... Syarat untuk menikah gak pake ribet. Simak baik-

Kaj

ian

Utam

a

Kaj

ian

Utam

a

6 7Edisi 75 | Februari 2018 | Jumadil Awal 1439H Edisi 75 | Februari 2018 | Jumadil Awal 1439H

Oleh : Rafif Amir(Pimred Majalah DQ)

Apa beda bersegera dan tergesa-gesa? Saya akan memberikan ilustrasi sederhana untuk Anda.

Anda merasa kurang enak badan, demam, muntah, lambung terasa nyeri sekali. Lalu saat itu juga Anda memutuskan pergi ke dokter.

Bandingkan dengan ini. Kasus yang sama. Tetapi Anda memutuskan langsung beli obat dari toko sebelah. Belakangan diketahui, ternyata Anda salah minum obat. Sehingga sakit Anda justru semakin parah.

Di antara dua ilustrasi tersebut, mana yang kira-kira masuk kategori bersegera dan mana yang tergolong tergesa-gesa?

Yup. Anda bisa menjawabnya dengan baik. Ilustrasi pertama contoh dari bersegera, yang kedua contoh dari ketergesa-gesaan. Tujuan keduanya sama, sama-sama ingin sembuh. Responnya pun sama, sama-sama cepat mengambil tindakan. Yang membedakan adalah caranya, sehingga hasil akhirnya pun berbeda.

Perkenankan kiranya saya bercerita, tentang seorang pemuda yang datang menemui saya. Ia bicara dengan raut wajah sedih. “Saya ketahuan teman,” katanya dengan nada yang sangat pelan, “Ketahuan nyimpan gambar begituan di HP.”

Lalu ia ceritakan segala kegalauannya, ia tumpahkan semua uneg-unegnya. “Saya

menyesal. Sangat menyesal. Itulah sebabnya saya mengirim proposal. Saya ingin menikah.” Saya melihat kesungguhan dalam sorot matanya.

Sebenarnya, pemuda itu bukan hanya ingin menikah, tetapi ia menyadari bahwa ia telah wajib menikah. Sebagaimana kata Imam Al-qurtubi, “Seseorang yang berkemampuan menikah dan khawatir terhadap dirinya dan agamanya untuk menjaga kesuciannya dan kekhawatiran tersebut tidak bisa dihilangkan kecuali dengan menikah, maka tidak ada perbedaan pendapat akan kewajiban menikah baginya.”

Saya sangat mengenal pemuda itu. Ia adalah orang baik. Saya tidak sedang mentolerir kesalahannya, namun saya memahami bahwa, kecuali Rasulullah SAW, sebaik-baik seseorang tak ada yang sempurna dari cela. Apalagi seorang anak muda perjaka dengan godaan yang setiap saat mengelilinginya.

Tetapi ia telah memilih cara yang tepat. Ia bersegera untuk menikah agar tidak berlama-lama dalam maksiat. Maka atas usahanya ini, saya acungkan dua jempol. Karena di saat yang sama, betapa banyak pemuda yang telah berpenghasilan bahkan bisa dibilang mapan secara ekonomi berkubang dalam zina setiap hari.

Menunda Nikah ala Pemuda Zaman NowPemuda zaman now menunda menikah

dengan segudang alasan. Mulai alasan belum berpenghasilan, berpenghasilan tapi sedikit, belum mendapat restu orang tua, mengejar karir, belum punya rumah, belum punya mobil, belum menemukan calon yang cocok, dan seterusnya. Deretan alasan itu akan bertambah panjang seiring dengan semakin pintar ia membuat jawaban, ketika pertanyaan pamungkas meluncur dari orang-orang terdekat, “Kapan nikah?”

Jika menunda menikah karena sibuk menuntut ilmu seperti Imam Nawawi, menulis kitab untuk kemaslahatan umat, mungkin tak masalah, asal dipastikan bisa menjaga diri dari maksiat. Tetapi kalau betah membujang dan sama sekali tidak produktif, ditambah mata sering jelalatan, aduhai di mana rasa malunya pada Allah diletakkan?

Padahal Islam telah memudahkan. Syarat untuk menikah gak pake ribet. Simak baik-baik hadis Nabi SAW berikut ini: “Wahai

sekalian pemuda, barangsiapa sudah ba’ah maka menikahlah! Karena menikah lebih menjaga pandangan dan kemaluan.” (HR. Bukhari)

Jadi syaratnya Cuma satu. Ba’ah. Artinya kemampuan untuk menafkahi. Bukan harus berpenghasilan sekian juta atau sekian milyar. Bukan! Ba’ah, itu saja. Dan setiap laki-laki yang baligh punya kemampuan untuk mencari nafkah. Artinya, semiskin-miskinnya orang, tetap dianjurkan untuk segera menikah.

Yakinlah pada janji Allah, bahwa seseorang yang menikah karena mengharap ridha-Nya, akan Allah bukakan pintu rezeki untuknya, seluas-luasnya, dari arah yang tak diduga-duga.

"Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas lagi Maha Mengetahui." (QS. An-Nur: 32)

Setiap pemuda yang beriman, seharusnya yakin dengan janji Allah ini. Keyakinan itulah yang insya Allah akan memudahkan urusan-urusan berikutnya. Meyakinkan orang tua, itu soal mudah. Sekeras-kerasnya hati manusia, akan luluh jika kita meminta berulang-ulang dengan hikmah sembari terus membangun kepercayaan.

Jadi, apalagi alasan berikutnya untuk memunda?

Usia Menikah dan Kriteria PasanganNah, inilah yang seringkali mengganjal

pemuda untuk menemukan permaisuri atau pangerannya. Terutama bagi laki-laki, terlalu banyak kriteria. Saya beberapa kali memproses lewat tukar biodata, kriteria yang tertulis di proposal memang hanya satu-dua, tetapi setelah berkali-kali menolak, saya baru tersadar bahwa ternyata ada kriteria tersirat. Kriteria tersirat itu adalah cantik rupawan bak Zulaikha. Saya jadi bertanya-tanya, apakah mereka sudah merasa seperti Yusuf ‘alaihissalam?

Ada yang mensyaratkan dua tahun lebih muda, harus berprofesi guru, harus tingal di kota A, blablabla. Yah, itu semua manusiawi, wajar-wajar saja. Akan tetapa coba

Segera MenikahBukan Tergesa-Gesa Menikah

Page 5: foto : Dakonmedia · Akta Notaris : Tri Winarno, ... Saat ini pesantren yang dikembangkan oleh Yayasan ... Syarat untuk menikah gak pake ribet. Simak baik-

Kaj

ian

Utam

a

Peng

usah

a

8 9Edisi 75 | Februari 2018 | Jumadil Awal 1439H Edisi 75 | Februari 2018 | Jumadil Awal 1439H

Bagi para penjelajah kuliner tentu sudah tidak asing lagi dengan

Omah Lapis. Dengan banyaknya varian kue, pengunjung pun semakin leluasa untuk memilih sesuai selera.

Adalah Ibu Reni Merni Sari Soetomo, perintis sekaligus pendiri Omah Lapis yang saat ini sudah ada empat cabang di Surabaya dan tiga cabang di Sidoarjo. Berawal dari tahun 2006, Ibu Reni sudah mulai merintis usaha retail di beberapa mall di Surabaya. Menjual tas, lalu beberapa tahun kemudian berganti menjual kacamata. Saat menjual kacamata inilah, ibunda dari Arthur Thoriq Al Ghozi Guritno dan Gibraltar Zaki Al Ghani Guritno, mulai merintis usaha kue kecil-kecilan.

“Saya berjualan dari sekolah ke sekolah. Menawarkan promo ke tetangga dan teman-teman. Nitip ke beberapa toko. Alhamdulillah dagangan semakin rame. Suami memberi saran untuk buka toko usaha kue saja. Karena kalau buka toko kue pasti hasil yang didapat juga besar. Karena image-nya dan pangsa pasarnya lebih luas,” begitu jelas Ibu Reni ketika mengenang masa-masa merintisnya. “Akhirnya dengan niatan bismillah

bersama suami, kami membuka toko pertama di Wiyung tahun 2016. Berlanjut buka cabang di Juanda, Gayungasari, Wage, Kebonsari, dan Ketintang. Sekarang kami sedang menyiapkan outlet kami yg ke-7 di daerah Ketapang, Suko, Sidoarjo.”

Kesuksesannya bahkan membuat beberapa artis Ibu Kota seperti Arzeti, Ryan D’Masiv, Chef Sarwani, Kadek Devi, dan Rudy Choirudin sempat mampir ke tokonya untuk berbelanja.

Namun bukan berarti tak ada tantangan dari semua perjalanan usaha Ibu Reni. Dia pun sempat diragukan oleh teman-temannya ketika beralih dari bisnis lamanya dan membuka Omah Lapis. Hijrah dari usaha mall yang untungnya besar ke usaha kue yang terbilang untungnya tidak begitu besar. Namun, Ibu Reni terus tawakal, hingga akhirnya Omah Lapis pun berkembang dan memiliki cabang-cabang di Surabaya dan Sidoarjo.

Sosok yang menjadi inspirasi Bu Reni adalah suaminya sendiri, Bapak Gatut Intan Guritno. Dari beliaulah Bu Reni belajar usaha karena Pak Gatut memang memiliki pribadi yang murni seorang pengusaha. Dan atas restu

dari suami juga, Bu Reni akhirnya semakin mantap menjalankan usahanya.

Jika ditanya tentang kiat suksesnya, Bu Reni akan langsung mengingatkan, “Usaha itu yang susah adalah mencari jalannya. Yang paling penting fokus terhadap apa yang kita kerjakan dan tekun.” Nasihat yang selalu Bu Reni ingat dari suami adalah “Berbeda atau kalah!” dan “Berinovasi atau mati!”

“Jadi, dalam menjalankan usaha, kita harus berani berinovasi supaya orang mengenal kita. Ketika kita sudah menjalankan usaha, apabila tidak berinovasi, maka lambat laun usaha kita akan mati karena banyaknya persaingan dalam bidang usaha,” jelas Bu Reni.

Saat ini Bu Reni masih memiliki keinginan untuk mengembangkan Omah Lapis lebih jauh lagi, tidak hanya di Surabaya dan Sidoarjo saja, tetapi juga menjangkau kota-kota lain. “Ada keinginan membuka cabang di kota lain. Dengan begitu akan semakin besar pula saya membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain,” terang Bu Reni.

Semoga apa yang diharapkan Bu Reni bisa segera tercapai dan semoga barakah selalu. Aamiin.

Omah Lapis, Tekun

dan Terus Berinovasi Ibu Reni (jilbab pink)

renungkan, ketika seseorang dalam kondisi bersegera apakah ia akan mencari yang sempurna? Hingga pencarian keberapa? Apakah ada? Kalaupun ada, apakah pasti ia mau denganmu?

Syarat shalihah harus diletakkan di atas segalanya. Jika keshalihahannya sudah jelas, maka kriteria lainnya menjadi sangat remeh. Terlalu gemuk, bukankah nanti bisa ikut program diet. Tidak bisa memasak, bukankah bisa belajar memasak. Kurang cantik? Itu hanya soal selera. Semua wanita shalihah itu menarik, memiliki inner beauty. Kecantikan inilah yang akan membuatnya tampak cantik ketika nanti sudah membangun mahligai rumah tangga. Ini hanya soal bagaimana menumbuhkan cinta, karena ketika cinta hadir maka setiap kekurangan pasangan akan tertutupi oleh kebaikan-kebaikannya.

Berikutnya, tentang usia. Usia berapakah seharusnya seseorang menikah? Pada tulisan sebelumnya, saya sudah sedikit mengulas. Menurut hukum positif negara kita, seorang laki-laki yang hendak menikah harus berusia minimal 19 tahun, bagi wanita minimal 16 tahun. Sementara Islam mengajarkan kepada kita bahwa ketika sudah mencapai baligh, seseorang boleh menikah.

Ada yang bertanya, tidakkah menikah muda akan terlalu beresiko? Perceraian misalnya? Menikah di usia berapapun akan memiliki resiko yang sama jika pernikahan yang dibangun tidak dilandasi ilmu, kematangan, dan keshalihan. Dan usia tidak selalu menunjukkan kesempurnaan dalam tiga hal itu. Seorang laki-laki masih kuliah, bisa jadi lebih matang, shalih, dan berilmu daripada yang sudah berkepala empat. Jadi, tak ada kolerasi bahwa menikah muda akan

beresiko tinggi terhadap angka perceraian. Saya sendiri menikah saat masih kuliah, usia 22 tahun dan pernikahan kami saat ini sudah berusia 8 tahun.

Memang, harus diakui ada diantara mereka yang menikah muda dan usia pernikahannya hanya bertahan satu atau dua bulan. Tapi saya lihat bukan karena faktor usianya, tapi lebih disebabkan kurangnya kesiapan dalam membina rumah tangga. Tiga hal yang sudah saya singgung di atas. Inilah yang dimaksud dengan tergesa-gesa. Ibarat seseorang yang akan bepergian, karena melihat sudah saatnya berangkat, ia berangkat secepat kilat dan alhasil ia lupa tidak membawa bekal. Seseorang yang tergesa-gesa selalu miskin perencanaan, miskin persiapan, miskin perhitungan.

Coba kita lihat orang-orang zaman dulu, banyak yang menikah di usia muda, tetapi baik-baik saja. Malah rukun dan sejahtera. Anaknya banyak, rezekinya cukup, bahkan bisa mengantarkan anak-anaknya menjadi sarjana.

Maka Bersegeralah!Mohon maaf jika tulisan saya ini terkesan

lebih banyak ditujukan untuk laki-laki. Karena memang faktanya, mereka yang menunda-nunda sebagian besar adalah laki-laki. Wanita lebih banyak menunggu. Mereka tak kunjung menikah bukan karena ingin berlama-lama tapi karena pinangan tak kunjung datang.

Maka wahai para pemuda nan gagah, jemputlah segera bidadarimu. Betapa ia telah menanti lama kehadiranmu, dengan terus berjuang menjaga diri dan kehormatannya, dengan terus memperbaiki diri hari demi hari. Jemputlah ia sembari bersenandung, “Engkaulah, bidadari surgaku.”

Page 6: foto : Dakonmedia · Akta Notaris : Tri Winarno, ... Saat ini pesantren yang dikembangkan oleh Yayasan ... Syarat untuk menikah gak pake ribet. Simak baik-

Tafsi

r

Tafsi

r

10 11

Oleh : Khoirul Anam, Lc(Guru Ponpes Tahfizh Alquran

Darul Fikri Sidoarjo )

Edisi 75 | Februari 2018 | Jumadil Awal 1439H Edisi 75 | Februari 2018 | Jumadil Awal 1439H

Menikahlah, Anda Akan Kaya!

Segala puji hanya milik Allah ‘Azza Wa Jalla, Dzat yang Maha Suci dari segala aib

dan kekurangan, Dzat yang menciptakan, memiliki dan mengatur alam semesta ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa Allah ‘Azza Wa Jalla sampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang telah menyampaikan seluruh syariat-Nya kepada ats-tsaqalaini (jin dan manusia) sebagai petunjuk bagi mereka untuk memperoleh kebahagiaan serta kesuksesan di dunia dan di akhirat.

Mitra DeQI di mana pun Anda berada –semoga Allah

‘Azza Wa Jalla membimbing kita di atas ketaatan-, pembahasan tentang pernikahan merupakan suatu perkara yang sangat menarik, baik di kalangan orang yang sudah menikah ataupun yang masih sendirian alias lajang. Banyak dari kalangan pemuda dan pemudi yang berangan-angan ingin segera menikah. Akan tetapi banyak juga sebagian dari mereka yang dilanda rasa takut, khawatir, dan cemas ketika dihadapkan dengan pernikahan. Alasan demi alasan telah keluar dari lisan-lisan mereka. Dan rata-rata alasan mereka bisa ditebak yaitu perasaan takut tidak bisa memberi nafkah yang

baik kepada istri dan anak karena masih menganggur, penghasilan kecil dan lain-lain.

Mitra DeQI di mana pun Anda berada –semoga Allah ‘Azza Wa Jalla membimbing kita di atas ketaatan-, pernahkah Anda merenungi aktivitas burung? Dia adalah salah satu makhluk Allah ‘Azza Wa Jalla yang hanya diberikan kelebihan paruh dan sayap serta kaki yang digunakan untuk mengais rizki-Nya. Dia keluar dari sarangnya di pagi hari dalam keadaan perut kosong dan pulang di sore hari dalam kondisi kenyang, bahkan masih membawa makanan untuk anak-anaknya. Rasulullah

Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:

“Jikalau kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, niscaya kalian akan dikarunai rizki sebagaimana burung (juga) dikaruniai rizki. Dia pergi di pagi hari (dari sarangnya) dalam kondisi perut kosong dan kembali (ke sarangnya) di sore hari dalam kondisi kenyang.” (HR. At-Tirmidzi no. 2344). Beliau berkata : “Hadits ini hasan shahih”.

Seperti itulah gambaran yang sangat sederhana dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam. Oleh karena itu dalam ayat di atas Allah ‘Azza Wa Jalla memerintahkan kepada kaum mukminin yang mempunyai anak, kerabat, budak, ataupun teman yang masih lajang, baik laki-laki maupun perempuan untuk segera membantu mereka mendapatkan pasangan yang shalih dan shalihah. Jika mereka miskin, Dia-lah yang akan mencukupi rizki mereka dengan karunia dan kemurahan-Nya. Miskin tidak akan menjadi penghalang untuk menikah. Sungguh sangatlah banyak kisah orang yang menikah dalam keadaan miskin dari generasi sahabat sampai generasi zaman now kemudian Allah ‘Azza Wa Jalla mencukupi segala kebutuhan mereka.

Bahkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam mewajibkan atau sangat menekankan kepada umatnya dari kalangan pemuda yang sudah mampu untuk segera menikah. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam:

“Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang memiliki kemampuan hendaklah ia menikah. Karena menikah itu lebih menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan.” (HR. Al-Bukhari No. 5066 dan Muslim No. 1400)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam juga menganjurkan dari umatnya yang mempunyai anak perempuan yang sudah siap untuk menikah untuk segera menikahkannya. Beliau bersabda:

“Jika telah datang kepada kalian siapa (lelaki) yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia (dengan anak perempuan kalian), jika tidak maka niscaya akan terjadi musibah dan kerusakan di bumi”, mereka bertanya: “Wahai Rasulullah, meskipun ia mempunyai sesuatu (aib), beliau bersabda: “Jika telah datang kepada kalian siapa (lelaki) yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia (dengan anak perempuan kalian)”, beliau mengatakan itu tiga kali. (HR. At-Tirmidzi no. 1085). Beliau berkata: “Hadits ini hasan gharib”

Yang dimaksud dengan “fitnah” dan “fasad” dalam hadits di atas adalah ketika wali perempuan enggan untuk menikahkan anaknya kecuali hanya dengan orang kaya dan berkedudukan tinggi, maka hal itu akan berpotensi besar meningkatnya jumlah lajang baik laki-laki maupun perempuan sehingga dikhawatirkan menyebarnya kemaksiatan berupa zina, terputusnya nasab anak hasil zina, menjadi aib keluarga, serta kerusakan-kerusakan lainnya.

Adapun makna firman Allah: “Jika mereka miskin Allah akan menjadikan mereka kaya” adalah kaya hati dengan sikap qana’ah (merasa puas dan cukup) dengan apa yang telah diperoleh dan selalu ridha atas ketentuan-Nya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:

“Kaya bukanlah diukur dengan banyaknya kemewahan dunia. Namun kaya (ghina) adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Al-Bukhari No. 6446

dan Muslim No. 1051)

Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqallani Rahimahullah menukil ucapan Al-Imam Ibnu Baththal Rahimahullah dalam kitabnya Fathul Bari:

“Hakikat kekayaan sebenarnya bukanlah dengan banyaknya harta. Karena begitu banyak orang yang diluaskan rizkinya berupa harta oleh Allah, namun ia tidak pernah merasa puas dengan apa yang diberi. Orang seperti ini selalu berusaha keras untuk menambah dan terus menambah harta. Ia pun tidak peduli dari manakah harta tersebut ia peroleh. Orang semacam inilah yang seakan-akan begitu fakir karena usaha kerasnya untuk terus-menerus memuaskan dirinya dengan harta. Dan sesungguhnya hakikat kekayaan yang sebenarnya adalah kaya hati (hati yang selalu ghani, selalu merasa cukup). Orang yang kaya hati inilah yang selalu merasa cukup dengan apa yang diberi, selalu merasa qana’ah (puas) dengan apa yang diperoleh dan selalu ridha atas ketentuan Allah. Orang semacam ini tidak begitu tamak untuk menambah harta dan ia tidak seperti orang yang tidak pernah letih untuk terus menambahnya. Kondisi orang semacam inilah yang disebut ghani (yaitu kaya yang sebenarnya).” Wallahu A’lam.

“Dan nikahkanlah orang-orang yang sedirian di antara kamu dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan menjadikan mereka kaya karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-

Nya) lagi Maha Mengetahui.”

Page 7: foto : Dakonmedia · Akta Notaris : Tri Winarno, ... Saat ini pesantren yang dikembangkan oleh Yayasan ... Syarat untuk menikah gak pake ribet. Simak baik-

Taul

adan

Taul

adan

12 13Edisi 75 | Februari 2018 | Jumadil Awal 1439H Edisi 75 | Februari 2018 | Jumadil Awal 1439H

Semenjak kelas 6 SD, putri dari pasangan Bapak Yulianto dan Ibu Isnul Chorimah ini sudah memiliki keinginan untuk bisa menghafal 30 juz. Didukung dengan lingkungan yang baik dan teman-teman yang kompak, membuat semua kegiatan di Pondok Pesantren Tahfizh Darul Fikri terasa berkesan baginya. Tentunya itu sangat membantunya dalan meraih fokus menghafal dan belajar.

Santriwati kelahiran 16 Januari 2003 ini mengaku bahwa untuk menghafal, dia harus meluangkan waktu sendiri. Menurutnya, tidak akan cukup jika hanya mengandalkan waktu-waktu tahfidz yang ada. Sehingga, Hanina memakai waktu setelah shalat untuk menghafal. Sedangkan waktu belajar dia maksimalkan di jam pelajaran sekolah.

Bukan tanpa hambatan perjuangannya untuk menghafal 30 juz. Santriwati yang hobi membaca buku ini harus berjuang melawan rasa malas yang sering sekali menghalanginya untuk menyelesaikan hafalan. “Tantangannya itu sebenarnya ada di diri kita sendiri. Malas itu tantangan terberat. Apalagi kalau semangatnya suka naik-turun. Jadi, harus bisa melawan rasa malas!” ungkapnya mengenang perjuangannya semasa menghafal.

Hanina mengaku bahwa perjuangan paling berat adalah ketika hafalannya sudah hampir usai. Dia mengaku ada tekanan tersendiri yang harus dihadapinya di masa akhir-akhir hafalan. Namun, berkat bantuan Ustadz dan Ustadzah serta para kakak kelas yang lebih dahulu hafal 30 juz, dia pun semakin termotivasi untuk segera menyelesaikan hafalan.

Jika ditanya mengapa ingin menghafal 30 juz? Maka Hanina akan menjawab, “Karena ingin membanggakan orang tua dan menjadi keluarga Allah di dunia dan akhirat.”

Untuk kiat-kiat menghafal, Hanina sendiri selalu mengingatkan bahwa kita harus punya semangat dan tekad yang besar, dan juga harus selalu istiqamah, serta selalu meluruskan niat karena Allah.

Hanina memiliki motto hidup, “Selalu berusaha dengan seluruh kemampuan yang ada. Karena Allah tidak pernah ingkar terhadap janji-Nya!” Dia berharap kelak bisa menjadi seorang muslim yang sukses. Karena baginya, seorang muslim yang sukses itu bisa bermanfaat bagi orang banyak. Semoga sukses, Hanina Firdaus. Semoga tercapai cita-citamu! Allahu Akbar!

Hanina F irdaus, Berjuang Melawan

Malas

Melanjutkan pendidikan ke Pondok Pesantren

Tahfizh Darul Fikri, santriwati yang bernama lengkap Hanina Firdaus ini yakin bisa menambah jumlah hafalannya.

Selalu berusaha dengan seluruh kemampuan yang ada. Karena Allah tidak pernah ingkar terhadap janji-Nya!”

Page 8: foto : Dakonmedia · Akta Notaris : Tri Winarno, ... Saat ini pesantren yang dikembangkan oleh Yayasan ... Syarat untuk menikah gak pake ribet. Simak baik-

Klin

ik Z

akat

Klin

ik Sy

aria

h

Oleh : Agung Cahyadi, Lc, MA(Anggota Dewan Pembina Yayasan

Pondok Pesantren Darul Fikri)

14 15

Oleh : Ust. Ahmad Habibul Muiz, Lc

Edisi 75 | Februari 2018 | Jumadil Awal 1439H Edisi 75 | Februari 2018 | Jumadil Awal 1439H

Pertanyaan:

Ustadz beberapa tahun yang lalu orang tua saya memberikan saya uang senilai 50 juta berupa

investasi asuransi. Setelah saya menikah mertua saya memberikan uang kepada saya senilai 50 juta. Apakah ada zakat yang harus saya keluarkan? Berapakah zakat yang harus saya bayarkan jika ada?

Cahya (Pasuruan)

Jawaban:Uang yang Anda miliki, baik melalui usaha

Anda sendiri atau dari hibah/pemberian orang lain, jika telah mencapai nishab (senilai 85 gram emas) dan telah berumur satu tahun dalam simpanan, maka uang itu terkena wajib zakat sebesar 2,5%

Berdasarkan penjelasan tersebut diatas, maka uang yang anda terima dari mertua tersebut tidak terkena wajib zakat saat Anda menerimanya, tetapi ditambah dengan uang yang anda miliki, bila tersimpan selama satu tahun, maka terkena wajib zakat 2,5%

Demikian, semoga Allah senantiasa berkenan untuk memberikan kemudahan dan ridha-Nya.

Wallahu a'lam bishshawaab.

Zakat Pemberian/Hibah

Pertanyaan:

Ustadz, saya wanita usia 32 tahun. Sudah ikhtiar mencari jodoh. Namun tidak kunjung ada yang cocok, kemudian saya menemukan iklan biro jodoh. Bagaimana hukum

menikah dalam Islam melalui biro jodoh ?

Jawaban :Terimakasih atas pertanyaan saudari semoga

bermanfaat untuk kita bersama dan menambah semangat dan barakah bagi para pembaca.

Ikhtiar saudari untuk menikah itu sudah sangat tepat. Di samping karena motivasi menjalankan perintah agama, melaksanakan sunnah Nabi SAW juga untuk menggapai kehidupan yang lebih barakah. Mencari pasangan dan pendamping hidup adalah hak setiap orang, namun agar tidak salah melangkah sebaiknya diperhatikan hal-hal berikut ini: • Kuatkan niat anda untuk mendapatkan suami

yang baik akhlak dan moralnya, niscaya Allah akan memudahkan urusan hamba-Nya. Karena segala sesuatu itu berawal dari niat.

• Sebaik-baiknya calon pasangan hidup adalah orang yang bertaqwa (QS. Al Hujurat: 13) dan Nabi SAW juga bersabda “Jika datang melamar kepadamu orang yang engkau ridha agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah dengannya, jika kamu tidak menerimanya, niscaya akan terjadi fitnah di bumi dan kerusakan yang luas.” (HR. Tirmidzi, hasan).

• Utarakan keinginan anda kepada orang tua bermusyawarah dengan mereka berdua, meminta nasihat, masukan dan pertimbangan serta doa semoga mendapatkan pasangan yang tepat dan shalih. Karena asal khitab (perintah) untuk menikahkan itu ditujukan kepada orang tua wali Anda (QS.24:32). Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam telah bersabda,”Ridha Rabb terletak pada ridha kedua orang tua dan murka-Nya terletak pada kemurkaan keduanya.” (Riwayat Ath-Thabarani, dishahihkan oleh Al Hafidz As-Suyuthi)

• Ikhtiar berikutnya bisa dilakukan melalui kerabat dan handai taulan, teman atau orang-orang dekat yang Anda kenal dengan baik ketaqwaan dan keshalihannya dan sudah berkeluarga. Barangkali mereka memiliki informasi calon suami yang tepat untuk Anda.

• Memang tidak bisa dipungkiri bahwa kemajuan teknologi komunikasi dewasa ini nyata-nyata telah membawa dampak positif maupun negatif, melalui jaringan internet siapa saja bisa mengakses apa saja dengan cara yang sangat mudah, termasuk jika seseorang ingin mencari pasangan melalui situs biro jodoh. Namun, tidak sedikit situs biro jodoh yang disalahgunakan.

• Pada dasarnya segala sesuatu hukumnya boleh selama tidak melanggar aturan syariat. Dan jika pilihan Anda yang terakhir adalah melalui biro jodoh sebagaimana yang Anda tanyakan, saran kami tetaplah Anda harus berhati-hati dan waspada baik tentang situs biro jodoh yang menawarkan, siapakah pengelola situs, maupun tentang data pribadi Anda dan seseorang yang ditawarkan hendaknya divalidasi keabsahan dan kebenarannya.

• Terakhir jangan menyepelekan doa kepada Allah Yang Maha Kuasa atas hamba-hamba-Nya kiranya Allah memberikan pilihan pasangan yang terbaik untuk Anda “Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. Tirmidzi no. 3479. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan )

Semoga saudari segera dipertemukan oleh Allah SWT dengan pasangan terbaik yang shalih dan bertaqwa. Aamin.

Hukum Menikah Melalui Biro Jodoh

Page 9: foto : Dakonmedia · Akta Notaris : Tri Winarno, ... Saat ini pesantren yang dikembangkan oleh Yayasan ... Syarat untuk menikah gak pake ribet. Simak baik-

16 17

Lifes

tyle

Lifes

tyle

Edisi 75 | Februari 2018 | Jumadil Awal 1439H Edisi 75 | Februari 2018 | Jumadil Awal 1439H

Sore menjelang senja, saya dan teman-teman penulis Pamekasan berkunjung

ke salah satu tempat wisata yang dikenal dengan Api Tak Kunjung Padam. Kenapa diberi nama Api Tak Kunjung Padam? Karena api itu tidak akan mati meski sedang diguyur hujan. Kami berkumpul di depan terminal Ronggosukowati. Menuju ke Api Tak Kunjung Padam, kami menggunakan sepeda motor. Api Tak Kunjung Padam hanya berjarak 1 kilometer dari terminal. Masuk ke lokasi Api Tak Kunjung Padam ini hanya membayar karcis Rp. 2000-, dan uang parkir sepeda motor Rp. 2000-,. Jadi, dengan uang Rp. 4000-, kami sudah bisa menikmati Api Tak Kunjung Padam.

Menikmati Api Tak Kunjung Padam

Bakar-bakar adalah tujuan utama kami di Api Tak Kunjung Padam ini. Peralatan panggang pun tidak perlu repot-repot membawa dari

rumah, karena sudah tersedia dari pemerintah. Kecuali yang dibakar amatlah banyak. Kami pun mulai menyiapkan bahan-bahan yang hendak dibakar, ada yang membakar, ada yang membersihkan sisik ikan dan ayam, juga ada yang mengulek bumbu rujak. Sebenarnya, meskipun tidak membawa bahan bumbu, tidak usah khawatir. Bisa membeli langsung pada ibu-ibuu yang menjual rujak. Dengan harga Rp. 5000,- sudah mendapatkan bumbu rujak 1 piring penuh.

Api Tak Kunjung Padam merupakan obyek wisata tertua di Pamekasan. Api Tak Kunjung Padam ini berbentuk bundar dan dikelilingi pagar yang tak tinggi. Hal yang paling unik, ketika mencorek tanah di area lingkaran akan memercikkan kobaran api. Namun jika mencorek tanah di luar lingkaran maka api itu tidak akan menyala. Dalam lingkaran terdapat kurang lebih 50 titik api

Bekerja sama dengan :

menyala. Pernah suatu hari dilakukan sebuah penelitian untuk mengetahui kandungan gas dari semburan api menyala. Namun, tidak ditemukan kandungan gas apapun.

Oh ya, di lokasi Api Tak Kunjung Padam terdapat pasar – pasar yang ramai penjual dan ramai makanan khas Madura. Jadi tak perlu khawatir dan bingung untuk membelikan oleh-oleh. Di sekeliling bundaran Api Tak Kunjung Padam, juga terdapat penjual jagung manis, mulai dari harga Rp. 3000,- s.d. Rp. 5000-, murah bukan? Biasanya pembeli cukup membeli jagung lalu membakarnya sendiri di api yang membara.

Di tengah kesibukan kami, ada juga yang memainkan gitar sambil bernyanyi membacakan puisi. Sengaja agenda kami diadakan di Api Tak Kunjung Padam. Karena inilah agenda akhir kami, yakni tadabbur alam.

Selepas bakar-bakar dan makan, setiap orang wajib menulis atau membaca puisi spontan di tengah-tengah kobaran api. Keren kan?

Berimajinasi dengan Alam

Setelah makan, kami duduk melingkar tidak jauh dari bundaran api. Sebagai pemandu agenda tadabbur alam, saya memberikan waktu 5 menit untuk membuat puisi. Suasana hening seketika, penjual yang pulang satu persatu dan pengunjung tak lagi ramai seperti tadi sore. Hanya terdengar suara rintihan api membakar kayu sisa-sisa bakar ikan dan ayam. Alhasil, membuat mereka nyaman berimajinasi. Mereka berhasil mengumpulkan puisi dengan durasi waktu 5 menit dan bahkan ada yang hanya 3 menit saja.

Sejarah Api Tak Kunjung Padam

Pada Abad XVI sekitar tahun 1605 Saka atau tahun 1683 Masehi, Ki Moko atau R. Wignyo Kenongo, merupakan salah satu penyebar agama Islam yang memiliki kesaktian. Ki

Moko tinggal di hutan yang tandus, sumber kehidupan sehari-hari sebagai nelayan. Pada suatu hari Ki Moko mendengar bahwa salah satu putri kerajaan Palembang memiliki penyakit yang tak kunjung sembuh dan sudah berobat di berbagai tabib. Ki Moko terpanggil untuk mengobati putri raja Palembang. Ki Moko mempersembahkan sesuatu berupa tabung-tabung bambu yang penuh berbagai mata ikan dan dikirimkan melalui utusan. Raja Palembang terkejut, barang yang awalnya sepele ternyata berisi permata dan berlian. Pada akhirnya sang putri Raja Palembang sembuh total dari penyakit yang selama ini diderita.

Karena Raja Palembang berhutang budi kepada Ki Moko, Raja Palembang mengirim peti yang dikirimkan oleh pesuruh pula. Setelah peti itu dibuka, ternyata di dalam peti terdapat putri raja yang cantik jelita bernama

Siti Sumenten. Putri Raja Palembang sengaja dinikahkan dengan Ki Moko. Kebahagiaan Ki Moko seketika berubah risau, karena mendapatkan kabar bahwa rompongan raja akan segera sampai untuk merayakan pernikahan. Kerisauan Ki Moko tesebut karena kebutuhan pokok untuk menjamu perayaan pernikahan tidak memungkinkan. Namun, kerisauan tersebut sirna setelah Ki Moko memusatkan batin melalui semedi untuk memohon pertolongan kepada sang pencipta.

Ki Moko menancapkan tongkat sakti sehingga berdirilah bangunan istana yang megah. Namun, istana sirna setelah perayaan pernikahan selesai. Untuk memenuhi kebutuhan air, Ki Moko juga mencapkan tongkat itu ke tanah. Pada saat itulah tercipta sumber air dan airnya menjadi sebuah telaga serta pancaran kobaran api yang senantiasa menyala dan berguna untuk kebutuhan manusia. Semburan Api Tak Kunjung Padam atau biasa dikenal Api Alam.

Tadabbur Alam LewatKobaran Api Tak Kunjung Padam

Oleh: Inel Iskandar

(anggota FLP Pamekasan)

Inel Iskandar, penulis keturunan Jawa-Madura sebagai penulis lepas,

jurnalis muda dan guru. Aktivis FLP Pamekasan dan

LPM Activita. Mahasiswi Tadris Bahasa Indonesia

IAIN Pamekasan dan pendiri Bengkel Sastra

Pamekasan.

Page 10: foto : Dakonmedia · Akta Notaris : Tri Winarno, ... Saat ini pesantren yang dikembangkan oleh Yayasan ... Syarat untuk menikah gak pake ribet. Simak baik-

Mot

ivas

i Al=

Qur

’an

18

Mot

ivas

i Al=

Qur

’an

19Edisi 75 | Februari 2018 | Jumadil Awal 1439H Edisi 75 | Februari 2018 | Jumadil Awal 1439H

Oleh: KH. Abdul Azis Rouf, Lc Al Hafidz

(Ketua Yayasan Markaz Al Quran Indonesia)

Kolerasi antara tauhid dan ilmu

Bertauhid yang ikhlas kepada Allah adalah sumber kekuatan, karena Allahlah yang Maha Kuat dan Perkasa

(Al-Qawyi, Al-Aziiz). Sebagaimana syirik kepada Allah adalah sumber kelemahan hidup manusia, karena berarti manusia berlindung kepada yang lemah, selemah rumah laba-laba. Kehidupan yang penuh ujian dan tantangan terkadang membuat

manusia lupa terhadap hakikat ini. di sinilah mengapa manusia harus sebanyak mungkin mentadabburi (menghayati) ayat-ayat Alquran, agar tauhidnya kepada Allah seperti di atas benar-benar menyatu dengan jiwanya.

Ayat di atas (Al-Ankabut: 43) juga menjelaskan pentingnya kesadaran diri jika belum memahami suatu ayat. Sadar bahwa diri kita belum memahami suatu ayat dan menjadi penasaran ingin tahu, adalah

sumber motivasi untuk paham Alquran, bahkan 25% peluang saham sudah ada di tangan kita. Jangan sampai kita terus menerus dalam kondisi tidak sadar, bahwa kita belum paham ayat ini ayat itu dan seterusnya, karena jika demikian kita tidak terdorong untuk berusaha memahaminya. Seorang ulama dari kalangan tabi’in mengatakan:

‘Tidaklah aku membaca suatu ayat dari Alquran yang belum aku pahami, kecuali aku bersedih, karena Allah berfirman: “Dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.”’

Hal ini menunjukkan kolerasi yang kuat antara tauhid dan ilmu. Semakin banyak ilmu yang kita pelajari dengan benar, akan semakin menambah tauhid kita kepada Allah.

Pelajaran dari Laba-labaPerumpamaan penyimpangan tauhid

dengan menggunakan binatang laba-laba sebagai kiasan, pasti mengandung rahasia yang penting untuk diketahui. Inilah sekilas hasil penelitian para ahli tentang laba-laba:

Laba-laba betina membunuh laba-laba jantan setelah melahirkan bayi-bayinya dan melemparkannya ke luar rumah. Setelah anak-anaknya besar, anak-anaknya juga akan membunuh ibunya dan melemparkannya ke luar rumah. Sedangkan rumahnya dikenal sangat unik dan lemah.

Alquran menjelaskan kondisi rumah laba-laba ini cukup dengan satu ayat. Semua manusia dapat melihat bahwa rumah laba-laba rumah paling lemah fisik dan bangunannya, namun pada umumnya manusia tidak menyadari. Maka ayat di atas ditutup dengan kalimat “kalau saja mereka tahu.” Agar kita semua tersadarkan oleh ayat ini.

Namun di balik sifat lemahnya, Allah menjadikannya sebagai nama surat yang ke-29 dalam Alquran. Hal ini erat hubungannya dengan penjelasan Allah di ayat-ayat pertama surat Al-Ankabut. Yaitu membahas tentang ujian kehidupan yang pada umumnya dirasakan berat oleh manusia jika disikapi dengan tauhid yang lemah kepada Allah. Namun bagi orang yang beriman yang

shadiqin (keimanan sejati), ia akan mampu memikul semua ujian tersebut.

Hal ini mengisyaratkan bahwa ketika segala permasalahan dikembalikan kepada Allah, maka orang beriman pasti akan mampu menyelesaikan berbagai permasalahannya. Tapi mereka yang dalam menyelesaikan permasalahannya mengandalkan selain Allah, maka sesungguhnya dirinya sedang berlindung di dalam rumah yang sangat rapuh dan lemah. Sehingga bagaimana mungkin dia dapat mengatasi segala permasalahan hidup yang sangat banyak, beragam, dan silih berganti itu. Ia bagaikan benang-benang lembut rumah laba-laba yang sangat lemah untuk dihadapi dan diatasi jika kita tidak minta tolong kepada Allah.

Penyebab Kelemahan ManusiaSeorang ulama ditanya mengapa keadaan

kaum muslimin saat ini sangat lemah dan memprihatinkan? Beliau menjawab: “Karena mereka lebih mengutamakan yang lemah yang jumlahnya delapan, dan meningalkan yang kuat yang jumlahnya tiga. Yang dimaksud adalah surat At-Taubah ayat 24:

“Katakanlah jika: 1. Bapak-bapakmu, 2. Anak-anakmu, 3. Saudara-saudaramu, 4. Isteri-isterimu, 5. Kaum keluargamu, 6. Harta kekayaan yang kamu usahakan, 7. Perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya dan 8. Tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai dari: 1. Allah, 2. Rasul-Nya, dan dari 3. Berhijad di jalan-Nya.

Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.”

Mementingkan yang jumlahnya delapan sebagai lambang mementingkan makhluk atau materi daripada Allah adalah: anak-anak, ayah, saudara, pasangan (istri atau suami), keluarga besar, harta, bisnis, dan tempat tinggal. Sedangkan yang dimaksud dengan tiga hal yang memberi kekuatan kepada manusia adalah: Allah, Rasul-Nya dan jihad di jalan Allah. Maka, utamakanlah Allah dalam kehidupan niscaya Allah akan mengutamakan diri kita dalam kehidupan dunia dan akhirat.

“Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui. Sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang mereka seru selain Allah. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang berilmu.”(QS. Al-Ankabut: 41-43)

Sadarkah Jika Anda Belum Paham Suatu Ayat

Page 11: foto : Dakonmedia · Akta Notaris : Tri Winarno, ... Saat ini pesantren yang dikembangkan oleh Yayasan ... Syarat untuk menikah gak pake ribet. Simak baik-

Dina

mika

Dina

mika

20 21Edisi 75 | Februari 2018 | Jumadil Awal 1439H Edisi 75 | Februari 2018 | Jumadil Awal 1439H

Prestasi GemilangDi Awal Tahun

Mengawali pembelajaran semester genap setelah liburan, santri PPTQ Darul Fikri Sidoarjo (Dafi) langsung

tancap gas. Kesempatan berlomba dimanfaatkan sebagai salah satu cara mengukur proses pembelajaran yang telah dilalui. Ada banyak aspek yang bisa dijadikan pelajaran dari suatu perlombaan. Keberanian atau rasa percaya diri, kemampuan berkomunikasi, dan mengembangkan

jejaring.

Maka, pada Ahad (7/12) M. Insan Hilmimeraih Juara III dalam Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) yang diselenggarakan di Kampus Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA). Semoga ini menjadi awal yang baik dan memacu semangat seluruh santri Dafi untuk berprestasi di masa yang akan datang. #pptqdafi

Walau sedang liburan mereka tetap semangat mengikuti kegiatan yang positif dan produktif, dan semangat

inilah yang ditangkap oleh PPTQ terkhusus team tahfidz, dengan memanfaatkan waktu kosong liburan akhir semester, untuk lebih memaknai dan mengisi waktu kosong dengan hal positif, terselenggarakanlah kegiatan Mukhoyyam Alquran 2017, khusus untuk santri dan Alumni Dafi dari masa ke

masa. Kegiatan ini dilaksanakan selama 4 hari di 3 tempat yaitu: Masjid Baitul Muttaqin Perum Taman Puspa Anggaswangi, Kampus 2 Dafidan LPI Nurul Fikri Saimbang. Selain sebagai ajang menghafal dan murajaah acara ini juga sebagai ajang temu kangen dan silaturrahim antara santri dan alumni dari masa ke masa. Semoga kegiatan positif ini bisa membawa kebaikan dan istiqamah di tahun-tahun yang akan datang.

Reuni Santri Dafi

Mulai tahun 2018 ini, peserta upacara bendera di PPTQ Darul Fikri Anggaswangi bertambah banyak.

Jika tahun lalu hanya ada santri MAIT, mulai sekarang santri putra SMPIT bergabung di sini. Seluruhnya ada 8 rombongan belajar mulai dari kelas 7 sampai 10 masing-masing 2 kelas. Lokasi di Sarirogo, yang dibangun dan ditempati sejak tahun 2010 untuk santri

putri saja.

Bertambahnya peserta upacara bendera di hari Senin ini menambah semangat. Dalam banyaknya, ada semangat. Dalam banyaknya ada hikmah. Semoga mereka kelak menjadi generasi pejuang yang terdepan dalam menegakkan kebenaran, membela negara dan agama. #pptqdafi

SantriMait Darul Fikri

Juara 1Pidato Bahasa Arab

Tingkat Jatim

Bertambah Semangat

Rijal Mujahidin harumkan nama PPTQ Darul Fikri Sidoarjo melalui event Islamic Education

Fair yang diselenggarakan oleh Majalah Nurani,17 Januari 2018. Santri kelas X jurusan Agama di MAIT Darul Fikri ini berhasil meraih Juara I dalam ajang lomba pidato Bahasa Arab tingkat Jawa Timur.

Ditemui di Asramanya selepas kepulangannya dari ajang perlombaan yang diselenggarakan oleh Majalah Nurani, Surabaya, Rijal memaparkan, ia berhasil mengungguli puluhan peserta lain dari berbagai sekolah di Jawa Timur. Perlombaan Pidato Bahasa Arab yang mengangkat tema tentang

Pemuda zaman now anti Valentine.

Rijal berhasil menjadi Juara I pidato dan berhak membawa pulang Piala, piagam penghargaan dan uang pembinaan.Semoga prestasinya tidak berhenti sampai di sini, bisa menjadi jembatan untuk meraih kesuksesan di masa-masa mendatang dan memacu teman-temannya untuk menyusul meraih prestasi.

Page 12: foto : Dakonmedia · Akta Notaris : Tri Winarno, ... Saat ini pesantren yang dikembangkan oleh Yayasan ... Syarat untuk menikah gak pake ribet. Simak baik-

Ahad, 31 Desember 2018 kemarin, DeQI telah menyalurkan qurban kepada komunitas Alumni SMPN 1 Taman ’86. Binatang Qurban telah

disembelih pada saat Idul Adha kemarin, tetapi karena proses pengolahannya, akhirnya baru bisa disampaikan. Turut hadir dalam acara: Pengurus Harian Fosil, Anggota Fosil, Anak Yatim Alumni SMPN 1 Taman ’86.

Kami berharap kerja sama ini berlanjut semakin baik di tahun-tahun mendatang.

Penyerahan Program Super Qurban Kepada

Komunitas Alumni SMPN 1 Taman

DeQI, Program Masyarakat

Gemar Mengaji

Salah satu program dan misi DQ adalah menjadikan masyarakat

gemar mengkaji dan mengamalkan Alquran. Kali ini DQ berkolaborasi dengan HME (Humairo Muslimah Entrepreneur) mengunjungi desa binaan di Desa Samiaji, Kota Batu, pada tgl 9 Januari 2018

DeQIPeduli

Pacitan

DeQI menyalurkan bantuan di

masjid-masjid Pacitan serta memberikan terapi Quranic Healing bekerjasama dengan Ikadi Sidoarjo dari tanggal 30 Des 2017 - 1 Jan 2018

23

Klin

ik A

l-Qur

’an

Dina

imika

22 Edisi 75 | Februari 2018 | Jumadil Awal 1439H Edisi 75 | Februari 2018 | Jumadil Awal 1439H

Page 13: foto : Dakonmedia · Akta Notaris : Tri Winarno, ... Saat ini pesantren yang dikembangkan oleh Yayasan ... Syarat untuk menikah gak pake ribet. Simak baik-

25

Kul

iner

Edisi 75 | Februari 2018 | Jumadil Awal 1439H

Apple Orange Charlote Cake

Cake :10 btr Kuning telur5 btr Putih telur150 gr Tepung terigu25 gr Maizena150 gr Margarine150 gr Gula1 sdt Emulsifier5 tetes Pewarna hijau Bahan Filling :900 cc Susu cair2 pack Agar agar100 gr Serbuk jeruk instant300 gr Apel200 gr Gula8 btr Putih Telur4 btr Kuning Telur

Cake:1. Lelehkan margarin, sisihkan.2. Campur menjadi satu, kuning telur, putih telur,

gula, tepung terigu, maizena. Kocok sampai gula larut.

3. Masukkan emulsifier kocok sampai mengembang.

4. Tuangi margarine leleh, beri pewarna hijau, aduk sampai rata

5. Tuang kedalam Loyang 22 x 30 cm6. Panggang dg suhu 200 derajad Celcius selama +

25 menit7. Potong-potong setebal 5 mm, kemudian letakkan

di cetakan.

Filling :1. Potong Apel, buang bijinya, cincang, sisihkan2. Campur susu cair, kuning telur, gula, agar-agar,

masak sampai mendidih.3. Kocok putih telur dengan kecepatan tinggi

sampai mengembang, tuangi adonan agar-agar sambal terus dikocok dengan kecepatan rendah.

4. Masukkan apel cincang, aduk sampai rata.5. Tuang kedalam cake yang telah dicetak.

Dinginkan.6. Hias dan hidangkan

Bahan Cara Memasak

Page 14: foto : Dakonmedia · Akta Notaris : Tri Winarno, ... Saat ini pesantren yang dikembangkan oleh Yayasan ... Syarat untuk menikah gak pake ribet. Simak baik-

Anak

Kita

Anak

Kita

26 27

Oleh: Suhadi Fadjaray(Founder GROWin Training & Motivation)

Edisi 75 | Februari 2018 | Jumadil Awal 1439H Edisi 75 | Februari 2018 | Jumadil Awal 1439H

Anakku, salah satu hal yang ayah syukuri dari banyak kenikmatan yang Allah berikan adalah, ayah punya tangan.

Ya, ayah diberi Allah tangan yang multifungsi untuk mendampingi tumbuh kembangmu. Saat kamu terlahir, tangan ayah yang berotot, yang biasa dipakai untuk menempeleng bola volly, olah raga kesukaan ayah, tiba-tiba dilembutkan Allah dengan gerakan kasih sayang begitu amat lembut dan penuh kehati-hatian. Ya, itulah keajaiban yang ayah takjubi. Menghadapi tubuh bayimu, sejenak ayah memang canggung khawatir memegangmu terlalu kuat. Namun, sejurus kemudian, ayah bisa menguasai keadaan. Ayah belajar super cepat dan begitu cerdas. Tiba-tiba ayah “berani” memandikanmu, membasuh tubuhmu dengan sabun lembut, mengusap-usap rambutmu, menyeka dengan handuk, memakaikan baju bayimu, memberi selimut, dan memberikannya pada bundamu agar engkau segera menyusu dengan lahap.

Keberanian ayah makin menjadi-jadi saja, semakin cekatan, karena ayah didorong rasa cinta yang begitu besar padamu. Tak hanya memandikan, saat kamu muntah karena kekenyangan minum susu bunda, pipis dan berak, perasaan ayah tiba-tiba tersihir, tak lagi punya perasaan jijik sedikit pun. Sambil bernyanyi kecil, ayah mengganti popokmu, membersihkanmu, membedakimu agar kamu bisa tidur kembali bersama mimpi-mimpimu dengan nyaman. Ya, tangan ayah memang multifungsi meski tak seajaib tangan bundamu yang super istimewa dalam merawatmu.

Lengan ayah menjadi tempat ayunanmu

setiap sebelum berangkat kerja, sore hari pulang kerja, dan malam hari ketika kamu mencoba “begadang malam”. Ya, lengan ayah tempatmu bermanja-manja setelah engkau puas menikmati hidangan cinta air susu bundamu. Lengan ayah juga yang mendekapmu saat kamu sakit sambil berdendang shalawat nabi, berharap kamu bisa istirahat agar kesehatanmu pulih kembali, ceria kembali.

Tangan ayah yang memberimu semangat saat kamu belajar berjalan, memapahmu perlahan, menjadi pegangan titian jalanmu, cekatan sekali jika kamu terjatuh, ayah akan menolongmu dan memastikanmu baik-baik saja dalam belajar berjalan. Tepukan ayah keras sekali ketika melihatmu berhasil melangkahkan kaki-kaki mungilmu yang sempoyongan untuk segera didekap bunda. Ayah memijit-mijit lembut kakimu yang kamu selonjorkan setelah latihan berjalan. Dalam hati, ayah berdoa agar perjalananmu dalam menempuh kehidupan senantiasa berada di jalur-jalur kebaikan dan kerahmatan.

Juga saat engkau mulai belajar naik sepeda. Tangan ayah memegangi sepeda agar tak oleng, sambil berlarian kecil di belakangmu untuk memberi kepastian agar keseimbangan sepedamu tidak oleng dan terjatuh. Kamu berteriak riang melajukan sepedamu dan ayah harus berlari makin kencang mengejarmu. Ayah melambaikan tangan untukmu, bertepuk tangan, dan merengkuhmu kembali jika kamu kecapekan.

Tangan ayah pula yang membopongmu saat kamu dikhitan, mendekapmu agar kamu tak terlalu kesakitan, menggendongmu ke

kamar mandi, merawat luka khitanmu dengan hati-hati agar kamu tak didera rasa sakit berlebihan. Menyeka air matamu kalau kamu tak kuat menahan rasa sakit, memberimu obat, dan membalut kembali luka khitanmu. Meski tak sekolah keperawatan, tangan ayah tak kalah hebat dengan perawat-perawat profesional di rumah sakit terkenal sekalipun karena tangan ayah punya rasa, sebuah rasa yang peka pada sakitmu.

Ayah bersyukur sekali diberi Allah tangan yang multifungsi: bisa untuk bekerja kasar menggergaji rotan untuk tempat tidurmu, juga menggergaji kaki tempat tidur agar kamu yang mulai banyak tingkah itu tak terjatuh dari tempat tidur. Ya, pekerjaan kasar tangan ayah mampu, juga pekerjaan lembut saat mengurusimu. Motorik kasar dan lembut menjadi variasi tangan ayah. Bahkan tangan ayah juga sigap menghunus pedang, menjagamu kalau ada tanda-tanda berbahaya yang mendekat kerumah kita. MaklumNak, kamu terlahir dalam situasi konflik perang antar suku di negeri ini, begitu juga adikmu yang juga terlahir dalam situasi krisis sehingga banyak orang yang gelap mata. Ayah punya pedang panjang untuk menjagamu. Anakku, sungguh ayah mencintaimu lebih dari yang engkau tahu.

Tangan ayah yang pegang kemudi kemana saja kamu ingin berjalan-jalan, mengantarmu kerumah sakit, menuntunmu ke masjid, menggendongmu ke Taman Pendidikan

Quran, dan mengantarmu ke sekolah. Tangan ayah juga yang mengangkat koper besarmu ke pesantren, memelukmu erat ketika kamu gelisah dengan sekolahmu, tangan ayah yang acungkan jempol ketika kamu mulai bisa mengatasi persoalan-persoalanmu. Ayah sediakan tangan ini untukmu...

Kelak jika waktunya tiba, ketika tangan ayah sudah tak bisa lagi digerakkan dan membujur kaku, jika boleh berharap, tangan shalihmu yang memandikan ayah kali terakhir, membopong ayah, memakaikan baju kafan, mengangkat tangan takbir untuk menshalati ayah, mencangkul tanah untuk menutup kubur ayah. Kelak, di alam kubur, ayah senantiasa merindukan tanganmu yang shalih engkau angkat dalam rangkaian ibadahmu untuk memohonkan ampun ayah atas segala dosa yang terkira.

Anakku, tangan ayah senantiasa terangkat untuk dendang-dendang doa dalam rangkaian ibadah agar engkau menjadi pribadi yang shalih. Tangan ayah senantiasa tersedia untukmu, anakku.

Ya Allah, jadikan tangan-tangan kami saling menolong dalam kebaikan untuk memadamkan api neraka yang menyala-nyala sehingga terbuka pintu-pintu surga yang Engkau janjikan.

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan LURUS kepada agama Allah.”(QS. Ar-Rum [30]:30)

“Apabila anak Adam meninggal, terputuslah semua laku perbuatannya, kecuali tigap-erkara: Sedekahjariyah, ilmu yang berman-faat, anak shalih yang mendoakan orang

tuanya”(HR. Muslim)

Jejak Rasa Ayah

Page 15: foto : Dakonmedia · Akta Notaris : Tri Winarno, ... Saat ini pesantren yang dikembangkan oleh Yayasan ... Syarat untuk menikah gak pake ribet. Simak baik-

Penu

lis C

ilik

Penu

lis C

ilik

29Edisi 73 | Desember 2017 | Robiul Awal 1439H

oleh : Thasa

Petualangan Si DeQi-Minum Sambil Berdiri-

Perkenalkan, namaku Iqbal Saputra. Panggil saja Iqbal. Aku berasal dari keluarga yang kurang mampu. Ibuku

hanyalah seorang petani ubi. Sedangkan ayahku sudah meninggal setahun yang lalu. Aku anak sulung dari dua bersaudara. Walaupun aku miskin, aku tetap bisa mendapat pendidikan. Sebenarnya, ibu tidak mampu membayar kebutuhan sekolah. Namun, aku mendapat beasiswa.

Di sekolah, aku selalu menjadi bahan ejekan. Entah karena aku gemuk, hitam atau apalah. Aku selalu diejek dipukuli, atau lebih tepatnya di-bully. Hari ini, aku bersiap-siap berangkat ke sekolah. Ibu sudah menyiapkan bekal untuk istirahat, yaitu singkong rebus dan air putih. Itu saja cukup menurutku.

Kring! Kring! Bel tanda masuk berbunyi. Berdoa segera dimulai dengan dipimpin petugasnya hari ini. Setelah berdoa, pak ustadz mengumumkan sesuatu.

“Anak-anak, bapak umumkan sesuatu. Hari ini, akan diadakan lomba melukis. Untuk yang mau, silahkan setelah ini ke ruang kelas 3A dan 3B untuk berlomba. Jam pelajaran hari ini kosong. Untuk yang tidak ikut silahkan mendukung temannya,” ujar Ustadz Riza panjang lebar.

Kami segera menuruti perintah Ustadz Riza. Sebenarnya di dalam hatiku, aku ingin sekali ikut. Walaupun aku tidak terlalu jago melukis. Tapi… Ya sudahlah, aku ikut saja. Hanya untuk have fun saja.

Perlombaan dimulai. Aku segera mengoreskan penaku. Aku berencana menggambar pemandangan di taman bunga. Taman itu dipenuhi bermacam-macam bunga. Setelah menggambar sketsa, aku segera mewarnainya dengan cat. Tak lama kemudian, aku segera mengumpulkan. Namun, hal yang tidak diinginkan terjadi. Sebuah batu membuatku tersandung dan terjatuh. Lukisanku kini menjadi tidak bagus. Catnya terkena pasir yang ada di tanah.

Ah sudahlah, kupasrahkan kepada Allah,

pikirku.

“Hahaha! Rasain kamu!” ejek Arkha. Olala, ternyata Arkha sengaja meletakkan kerikil di jalan yang akan aku lewati.

“Sabar, Iqbal. Sabar, Iqbal,” kataku sambil mengelus dada. Segera kuoleskan kuas ke lukisan. Dan ternyata lukisannya semakin membaik. Alhamdulillah. Aku segera mengumpulkannya karena waktunya tinggal sedikit. Sambil menunggu pengumuman pemenang, aku memakan singkong rebus ibuku. Hmm, enaknya.

Belum selesai kumakan, tiba-tiba, sebuah tangan mengambil singkongku dan melemparnya ke lapangan. Kulihat wajahnya. Oh ternyata Arkha lagi, Arkha lagi.

“Kha! Apa sih maumu! Mengapa hanya aku yang kamu jadikan kelinci percobaan, apa alasanmu!” teriakku. Aku tak peduli siapa yang melihatku karena teriakan lantangku. Yang aku inginkan hanyalah Arkha meminta maaf kepadaku. Aku tidak ingin dia tidak bahagia di akhiat nanti. Arkha hanya tertawa terbahak-bahak. Aku memulai tangisanku. Ternyata, ada Ustadz Riza datang.

“Kamu kenapa, Iqbal?” tanya Ustadz Riza.

“Itu, Arkha membuang singkong rebus buatan ibu. Baru mau kumakan langsung diambil Arkha. Huhuhu,” jelasku sambil menangis.

“Arkha, Ustadz ingatkan sekali lagi, ya! Kita tidak boleh merendahkan, mengejek, ataupun membuat teman kita terpuruk. Kita diciptakan seindah mungkin oleh Allah, bukan untuk saling mengejek. Kalian semua ini sama. Jika kalian mengejek teman, itu berarti kalian mengejek Allah yang menciptakannya. Itu bukan hal baik, bukan? Tetapi, jika kalian mencintai sesama teman, itu berarti kalian mencintai Allah. Betul bukan, Arkha?” nasihat Ustadz Riza. Setelah mendengar nasihat Ustadz Riza, Arkha dan Iqbal bermaafan. Bahkan mereka menjadi sepasang sahabat selamanya.

Sahabat SelamanyaOleh : Muhammad Naffis Ghifari

(Penulis KKPK Kumcer “Aku Bukan Anak Bodoh”)

Page 16: foto : Dakonmedia · Akta Notaris : Tri Winarno, ... Saat ini pesantren yang dikembangkan oleh Yayasan ... Syarat untuk menikah gak pake ribet. Simak baik-

Ttl : Sidoarjo, 4 November 2008Kelas : 3 SDSekolah : MI NU BanjarsariNama ortu : Sudarmadi & Sukriyah SafitriCita2 : Kepala Stasiun HafidzHafalan : Juz 30 dan 29 (Al-Mulk - Al-Ma’arij)

Muhammad Kamaluddin Haikal

Men

ggam

bar

31

Saha

bat D

Q

30

Ttl : Surabaya, 24 Maret 2008Kelas : 4 SDSekolah : SDIT Insan KamilNama ortu : Triyana Usman & IsthianaCita2 : Pemain Bola HafidzHafalan : Juz 30 dan 29 (Al-Mulk)

Fauzan Aqeelah Ghazi Rabbani

Ttl : Gresik, 28 Oktober 2009Alamat : Perum Taman Anggun Sejahtera 4 Regency Sidodadi SidoarjoNama ortu : Oka Hadisasmita & Melda WatyCita2 : Pegawai PLN (Seperti Ayah)Nama Sekolah : SDIT Insan Kamil Kelas 2

Zhafir Aqilan Youge

TTL : Probolinggo, 19 April 2004Kelas: 8 SMPSekolah: SMPIT Insan Kamil SidoarjoNama orangtua: Subagyo Tejo Daksono & Heny DamayantiCita2: Pengusaha Hafalan: Juz 30, Juz 1&2 (ayat 212) Alamat rumah : Perum Bumi Suko Indah, Kel.Suko, Kec.Sidoarjo, Kab. Sidoarjo.

Sarah Nisrina Arij

1.

3.

5.

Edisi 75 | Februari 2018 | Jumadil Awal 1439H Edisi 75 | Februari 2018 | Jumadil Awal 1439H

2.

4.

Menggambar

Sepotong Kue

Page 17: foto : Dakonmedia · Akta Notaris : Tri Winarno, ... Saat ini pesantren yang dikembangkan oleh Yayasan ... Syarat untuk menikah gak pake ribet. Simak baik-

Opi

ni

32

Jika anda memiliki permasalahan lain seputar dunia hukum silahkan ditanyakan dalam rubrik ini. kirimkan email ke alamat : [email protected] atau WA di no 081 55 08 08 93 cantumkan identitas anda.

Kantor Konsultan & Bantuan Hukum Mitra Bersama“Bersama anda turut menegakkan supremasi hukum”Team penulis : (Dr Dian Septiandani, SH. MH.; Dr (can) Indah Cahyani, SH. MH; Yudha Anshori Wiranagara, S.Sos. MH; Frendika Suda Utama, SH; Ulfa Walingatul Amalia, SH; Ainur Ridho, SH ; Timur Ibnu Hamdani, SH ; Gigih Setiawan, SH.MH.

Rubrik ini diasuh bekerjasama dengan

Klin

ik H

ukum

33

Oleh : Yudha Anshori Wiranegara S.Sos, MH

Edisi 75 | Februari 2018 | Jumadil Awal 1439H Edisi 75 | Februari 2018 | Jumadil Awal 1439H

Pertanyaan:

Assalamu’alaykumwarahmatullahwabarakaatuh. Saya adalah seorang ayah yang memiliki seorang gadis berusia 15 tahun. Anak gadis saya itu tengah menjalin hubungan asmara dengan seorang lelaki yang berusia 20 tahun. Lelaki tersebut berniat untuk menikahi

anak gadis saya. Demi menghindari fitnah terhadap keluarga, saya berniat menikahkan keduanya. Apakah ada prosedur perkawinan di bawah umur yang harus kami lakukan?

Jawaban:Wa’alaykumsalamwarahmatull

ahwabarakaatuh.

Saudara yang terhormat, sebagaimana diketahui bahwa perihal perkawinan di Indonesia tunduk pada Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan. Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang MahaEsa. Dalam Pasal 2 ayat (1) Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan menjelaskan bahwa “suatu pernikahan adalah sah apabila dilakukan berdasarkan ketentuan agama dan kepercayaannya masing-masing”. Sehingga apabila memenuhi syarat atau rukun sesuai dengan ketentuan agama masing-masing maka perkawinan tersebut dianggap sah. Selanjutnya, Pasal 2 ayat (2) Undang-undang nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan menjelaskan bahwa “tiap-tiap perkawinan dicatat menurut

peraturan perundang-undangan”. Pencatatan perkawinan pada Kator Urusan Agama tersebut bukanlah syarat sahnya perkawinan, melainkan untuk memenuhi ketentuan Pasal 2 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan.

Dalam Pasal 7 ayat (1) Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan menjelaskan bahwa “perkawinan hanya dizinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19 tahun dan pihak wanita sudah mencapai umur 16 tahun”. Ketentuan tersebut mengartikan bahwa perkawinan yang dilakukan sebelum usia 19 tahun bagi laki-laki dan 16 tahun bagi perempuan merupakan perkawinan di bawah umur. Penetapan batas umur perkawinan ini bertujuan untuk menjaga kesehatan suami-istri dan keturunannya sesuai dengan penjelasan Pasal 7 ayat (1) Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan.

Dalam kasus ini, anak gadis Saudara yang berusia 15 tahun belum mencapai batas umur perkawinan yang telah

ditetapkan dalam Undang-undang Perkawinan. Namun sang lelaki sudah mencapai batas umur perkawinan sehingga dalam hal ini umur salah satu pasangan di bawah ketentuan Undang-undang Perkawinan. Lalu bagaimana jika tetap ingin melaksanakan perkawinan? Apabila ingin tetap melaksanakan perkawinan tersebut, maka kedua orang tua laki-laki maupun kedua orang tua perempuan dapat meminta dispensasi atas ketentuan umur kepada Pengadilan Agama, sesuai ketentuan Pasal 7 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 1 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan. Pengajuan dispensasi tersebut diajukan ke Pengadilan sesuai wilayah tempat tinggal pemohon.

Jadi, saudara dapat mengajukan dispensasi atas ketentuan umur anak saudara ke Pengadilan Agama.

Demikian jawaban dari kami, semoga bermanfaat.

Prosedur Nikah Dibawah Umur

Peran Wanita dalam Mendidik dan Mencetak

Generasi yang Qurrata A’yun

Oleh Miming Merina S.sos.SH.MM

Saat ini kiprah wanita sangat meningkat di segala bi-dang, terutama di bidang

informasi, politik, sosial, eko-nomi, budaya. Bahkan sudah banyak pemimpin pemerin-tahan, presiden, kepala daerah, menteri, jabatan pimpinan or-ganisasi dan sebagai pemimpin universitas, pemimpin perusa-haan besar skala internasional diperankan oleh wanita.

Banyak dari kita yang berde-cak kagum dan memberikan apresiasi positif bagi mening-katnya karier dan status sosial seorang wanita yang memiliki posisi sebagai pimpinan suatu organisasi, baik pemerintah maupun swasta.

Akan tetapi semua juga harus diseimbangkan dengan kondisi kualitas anak-anak yang sudah seharusnya juga sama-sama he-bat, berprestasi baik dalam aka-demik maupun dalam kehidu-pan. Jangan sampai seorang ibu atau wanita yang dipandang hebat oleh masyarakat namun tidak mampu menghebatkan anak-anaknya di rumah.

Ibu sukses anak pun juga ha-rus sukses

Saat ini di dalam masyarakat, sudah banyak sekali para ibu atau wanita yang memiliki ban-yak profesi; sebagai ibu sekal-igus sebagai pengusaha, seb-agai pimpinan organisasi, seb-agai pemilik perusahaan juga sebagai istri di dalam keluarga.

Memilih banyak peran yang harus dikerjakan oleh wanita,

mau tidak mau, suka tidak suka akan berdampak pada pembagian waktu yang hanya 24 jam sehari. Tentu saja para wanita ini menganggap dirinya sangat bisa membagi waktu dengan begitu banyaknya keg-iatan yang lebih banyak meny-ita waktu untuk beraktivitas di luar rumah. Sehingga bila tidak benar-benar mampu menga-tur jadwal maka yang seringkali dikorbankan adalah waktu ber-sama keluarga terutama bersa-ma anak anak tercinta. Apakah harus demikian?

Peran ibu dalam keluarga sangatlah potensial, khususnya untuk memantau tumbuh kem-bang anak. Seorang ibu memi-liki tanggung jawab yang besar untuk mengantarkan anak-anaknya menjadi pribadi yang tangguh sesuai dengan minat, bakat, dan kapasitas dirinya. Oleh karena itu sangatlah pent-ing bagi seorang ibu untuk mengetahui bagaimana cara mendidik dan mengembang-kan potensi yang dimiliki oleh anak.

Kasus-kasus kenakalan anakAda banyak faktor kenapa

ada kasus kasus kenakalan anak dan remaja terjadi dalam kelu-arga diantaranya adalah: putus sekolah, kasus narkoba, hamil di usia dini dan di luar nikah, terli-bat kasus kriminal. Sesungguh-nya kasus kasus kenakalan anak/remaja terjadi karena pengaruh dari lingkungan, teman seper-mainan, faktor keluarga.

Di sini akan lebih banyak dibahas mengenai peran orang tua khususnya peran ibu dalam membentengi diri si anak agar terhindar dari kasus-kasus kena-lan anak dan remaja.

Diantaranya adalah mengajak anak-anak untuk berdiskusi dan meminta anak menyampaikan semua yang terjadi saat sehar-ian kita tinggal karena kesibu-kan seorang ibu bekerja di luar rumah. Dengan begitu anak akan merasa diperhatikan.

Ajak anak-anak bertanggung-jawab pada masadepannya dengan cara memberikan gam-baran bahwa kalau mau suk-ses di masa depan maka harus fokus dan tekun belajar. Belajar tidak hanya di bangku sekolah tapi juga belajar pada kisah dan pengalaman orang lain, yang baik ditiru, yang tidak manfaat harus ditinggalkan.

Sesungguhnya anak-anak yang hebat insya Allah karena pola pengasuhan dari ibu yang hebat. Dan kondisi di era digital ini, sudah banyak wanita yang hebat sesuai dengan profesi dan kapasitas dirinya. Namun perlu diikhtiarkan untuk men-jadikan anak-anaknya hebat pula, secara lahir batin, dan ke-suksesan dunia akhirat. Jangan sampai anak-anak terbengka-lai kebutuhan kasih sayangnya hanya demi predikat ibu atau wanita yang hebat menurut pandangan orang lain atau ma-syarakat sekelilingnya.

Page 18: foto : Dakonmedia · Akta Notaris : Tri Winarno, ... Saat ini pesantren yang dikembangkan oleh Yayasan ... Syarat untuk menikah gak pake ribet. Simak baik-

35Edisi 73 | Desember 2017 | Robiul Awal 1439H34

Klin

ik Ja

sman

iyah

Edisi 75 | Februari 2018 | Jumadil Awal 1439H

Pertanyaan:

Assalamu’alaikum wr. wb. Dok, saya mau tanya. Akhir-akhir ini ulu hati saya terasa nyeri tembus ke belakang. Terkadang disertai mual dan pusing. Apa saya kena maag? Bagaimana cara mengatasinya? (N, Krian)

Jawaban:Waalaikumsalam wr. wb. Nyeri ulu hati

dan terkadang disertai mual dan pusing adalah suatu sindrom gejala yang dinamakan dyspepsia. Keluhan yang lain bisa juga dirasakan seperti rasa penuh di perut, rasa cepat kenyang, kembung, dan mules. Banyak hal yang bisa menjadi penyebab. Di antaranya: adanya luka pada lambung/duodenum (usus 12 jari), gastritis (maag), tumor, penyakit pada hati, pankreas, atau empedu. Pada penderita usia di atas 50 tahun, dyspepsia juga dapat dirasakan manakala menderita gangguan jantung. Untuk dapat membedakannya, maka perlu dilakukan pemeriksaan rekam jantung atau ECG.

Dyspepsia akan menjadi berbahaya dan perlu penanganan serius manakala disertai dengan keadaan berikut ini:1. Berat badan menurun drastis. Ini adalah

indikasi terjadinya kanker lambung.2. Muntah darah atau BAB berwarna hitam

seperti petis (hematemesis melena). Bisa terjadi bila ada luka atau pengikisan pada lambung. Seringkali disebabkan

sering mengonsumsi obat-obatan Pereda nyeri atau jamu-jamuan.

3. Susah menelan. Gangguan ini bisa terjadi pada penderita GERD (gastro-esophageal refluks disease) atau yang lebih dikenal dengan istilah asam lambung. Penyebab yang lebih berbahaya yaitu bisa disebabkan adanya tumor esophagus atau kerongkongan.

Bila Anda mengalami gejala dyspepsia, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter agar dapat diketahui dengan pasti penyebabnya dan dapat dilakukan penanganan yang tepat.

Untuk mencegah dyspepsia berulang, kita perlu melakukan perubahan gaya hidup seperti: 1. Polamakan yang baik: makan teratur,

mengurangi makanan pedas, asam, dan lemak tinggi

2. Mengurangi atau menghindari penggunaan obat-obatan anti nyeri

3. Menghentikan kebiasaan merokok dan minum alkohol.

4. Menghindari kondisi stres, cemas, atau depresi

Nyeri Ulu HatiOleh: dr. Ainul Nismala

Page 19: foto : Dakonmedia · Akta Notaris : Tri Winarno, ... Saat ini pesantren yang dikembangkan oleh Yayasan ... Syarat untuk menikah gak pake ribet. Simak baik-

37

Silat

urra

him

Edisi 75 | Februari 2018 | Jumadil Awal 1439H

Di tengah kesibukannya mengurus keluarga serta mengelola usaha kemeja dan baju taqwa, Ibu Ninik

Krisdhiana menyempatkan diri untuk bersilaturahim dengan Dompet Alquran Indonesia (DeQI). Awalnya, Ibu Ninik yang juga akrab disapa Bu Firza mengenal DeQI lewat Humaira Muslimah Entrepreneur. Dari perkenalan itulah beliau memutuskan

menjadi donatur di DeQI dengan harapan mampu membantu para pencari ilmu dan para hafidz.

Saat ini Ibu Ninik tinggal di Jl. Imam Bonjol, Desa Suruh RT 06 No. 03, Sukodono – Sidoarjo. Beliau juga membuka Workshopnya di rumah, FIRZARA. Semoga Allah senantiasa memberi kesuksesan dan kemudahan bagi Ibu Ninik Sekeluarga.

Berharap Membantu Para Hafidz

Ibu Ninik

Berawal mengenal Dompet Alquran Indonesia (DeQI) dari komunitas Humaira, Ibu Ria Mega Puspita pun, kini

menjadi donatur rutin di DeQI. Akrab disapa Bu Mega, saat ini beliau disibukkan dengan usaha klinik kecantikannya yang bernama House of Gendis yang berlokasi di Kahuripan Nirwana, Ruko Mora Soho 96. Tak hanya itu, beliau juga aktif dalam kegiatan sosial bersama teman-teman komunitas.

“Saya hanya ingin sharing apa yang saya rasakan. Efek dari berbagi ini begitu luar biasa bagi kehidupan saya. Dengan saling membantu sesama, saya merasa rezeki semakin tambah lancar serta aset juga bertambah banyak. Alhamdulillah, saya yang dulunya hanyalah karyawan biasa, sekarang

sudah bisa menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang lain. Jadi, saya yakin atas rezeki Allah dan tidak takut berbagi,” terang Bu Mega yang memiliki pandangan bahwa sebagai umat muslim harus bekerja lebih giat untuk bersama dan memakmurkan saudara-saudara kita.

“Karena DeQI, menurut saya, adalah suatu lembaga penyaluran zakat yang amanah,” ujar Bu Mega ketika ditanyai mengapa memilih DeQI. Beliau juga berpendapat bahwa DeQI memiliki target dan pengelolaan yang bagus. Saat ini beliau berkediaman di Diamond Park Residence B1-21, Juanda. Semoga Bu Mega sekeluarga bisa terus istiqamah dalam berbagi dan dilancarkan segala urusannya. Aamiin.

“DeQi Lembaga

Zakat yang Amanah”

Ibu Mega

Page 20: foto : Dakonmedia · Akta Notaris : Tri Winarno, ... Saat ini pesantren yang dikembangkan oleh Yayasan ... Syarat untuk menikah gak pake ribet. Simak baik-

Insp

irasi

Oleh: Akhmad Arqom(Direktur LMT TRUSTCO Surabaya / Anggota Dewan Pembina Yayasan

Pondok Pesantren Darul Fikri Sidoarjo)

38 Edisi 75 | Februari 2018 | Jumadil Awal 1439H

Di bawah cahaya kita bisa melihat dengan jelas mana hitam, mana putih serta semua warna. Bersama

sorotan cahaya kita memiliki kemantapan rasa menjatuhkan pilihan pada yang kita lihat. Dan dengan jelasnya cahaya kita memiliki ketetapan hati melangkah bersama pilihan kita.

Kita butuh cahaya dari TUHAN SEMESTA ALAM agar bisa menerangi gelap pikiran, perasaan, dan hati kita. Sebab, dengan sorot terangnya kita akan bisa menuntun berjalannya cara berpikir kita. Sebab dengan pendar kemilaunya kita akan bisa membimbing bekerjanya perasaan kita. Sebab dengan kuatnya kejelasan yang dibukanya hati kita hanya akan menampung kebeningan, kejernihan, dan kesucian.

Raihlah cahaya-Nya dalam ruku’ sujud kita di hadapan-Nya. Jaga nyala cahaya-Nya bersama ayat-ayat-Nya yang selalu tulus kita lantunkan. Maksimalkan energi cahaya-Nya untuk menggerakkan kita menempuh jalan-Nya.

Tanpa cahaya-Nya semua menjadi gelap dalam pikiran kita. Tanpa cahaya-Nya segalanya sulit dibedakan dalam perasaan kita. Tanpa cahaya-Nya apapun yang tertampung di dalam hati kita akan membawa kesempitan pada jiwa kita.

Berusahalah selalu dengan penuh cinta dan rindu kita mengingati dan menyebut nama-Nya. Agar kita punya kesempatan mendapatkan lebih banyak lagi cahaya-Nya dalam menyinari jalan hidup kita.

Bekerja keraslah agar kita selalu bisa memanjangkan ruku’ sujud kita kepada-Nya. Agar nyala cahaya-Nya semakin menerangi pikiran, perasaan, dan hati kita.

Bekerja keraslah agar kita selalu hidup dalam jalan yang semakin membawa kita ke hadapan-Nya. Agar cinta kita kepada-Nya selalu terpelihara kesuburan dan pertumbuhannya. Dan cahaya dari-Nya selalu menjadi anugerah terbaik dari-Nya yang menjadi kekayaan utama hidup kita.

Raih DanBawalah Terang

Bersama Hidup Kita

Page 21: foto : Dakonmedia · Akta Notaris : Tri Winarno, ... Saat ini pesantren yang dikembangkan oleh Yayasan ... Syarat untuk menikah gak pake ribet. Simak baik-