FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB...

53
Lampiran II : PERATURAN BUPATI PESAWARAN NOMOR : TANGGAL : FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_______________ Kabupaten Pesawaran Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Pemohon : _____________________________________________ Alamat :_____________________________________________ No. Tlp. :_____________________________________________ Nama Wajib Pajak :_____________________________________________ Alamat :_____________________________________________ Desa / Kelurahan :_____________________________________________ Kecamatan :_____________________________________________ Kabupaten/Kota : _____________________________________________ Bersama ini disampaikanSSPD BPHTB untuk diteliti atas perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan sebagai berikut : NOP : _________________________________ Atas Nama : _________________________________ Luas : Tanah ______m 2 Bangunan ______m 2 Alamat : _________________________________ Kampung : _______________ Desa/Kelurahan : _______________ Kecamatan : _______________ Kabupaten Pesawaran Terlampir dokumen sebagai berikut : a. SSPD BPHTB yang telah diregistrasi b. Fotocopy KTP Pemohon/Wajib Pajak, apabila dikuasakan disertakan Surat Kuasa dan fotocopy KTP penerima kuasa. c. Foto Copy SPPT PBB dan STTS Terakhir d. Surat Setoran Bank/bukti penerimaan bank e. dokumen yang membuktikan/menunjukan terjadinya perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan yang dijadikan dasar pembuatan akta. f. Bukti tidak memiliki tunggakan PBB. g. Fotocopy Sertipikat Tanah h. ________________________ Gedong tataan, ______________ 20__ Petugas Penerima Berkas, Pemohon, ______________ ______________ BUPATI PESAWARAN, DENDI RAMADHONA K.

Transcript of FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB...

Page 1: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

Lampiran II : PERATURAN BUPATI PESAWARAN NOMOR : TANGGAL :

FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB

Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_______________ Kabupaten Pesawaran Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Pemohon : _____________________________________________ Alamat :_____________________________________________ No. Tlp. :_____________________________________________ Nama Wajib Pajak :_____________________________________________ Alamat :_____________________________________________ Desa / Kelurahan :_____________________________________________ Kecamatan :_____________________________________________ Kabupaten/Kota : _____________________________________________ Bersama ini disampaikanSSPD BPHTB untuk diteliti atas perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan sebagai berikut : NOP : _________________________________ Atas Nama : _________________________________ Luas : Tanah ______m2 Bangunan ______m2 Alamat : _________________________________ Kampung : _______________ Desa/Kelurahan : _______________ Kecamatan : _______________ Kabupaten Pesawaran Terlampir dokumen sebagai berikut : a. SSPD BPHTB yang telah diregistrasi b. Fotocopy KTP Pemohon/Wajib Pajak, apabila dikuasakan disertakan Surat Kuasa dan fotocopy

KTP penerima kuasa. c. Foto Copy SPPT PBB dan STTS Terakhir d. Surat Setoran Bank/bukti penerimaan bank e. dokumen yang membuktikan/menunjukan terjadinya perolehan hak atas tanah dan/atau

bangunan yang dijadikan dasar pembuatan akta. f. Bukti tidak memiliki tunggakan PBB. g. Fotocopy Sertipikat Tanah h. ________________________

Gedong tataan, ______________ 20__ Petugas Penerima Berkas, Pemohon, ______________ ______________

BUPATI PESAWARAN,

DENDI RAMADHONA K.

Page 2: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

Lampiran III : PERATURAN BUPATI PESAWARAN NOMOR :

TANGGAL :

I. BERITA ACARA VERIFIKASI LAPANGAN

Pada hari ini _______ tanggal ________ bulan ________ tahun 20__, telah

dilakukan verifikasi lapangan atas obyek Bea Perolehan Hak atas Tanah dan

Bangunan dengan rincian:

NOP : _________________________________

Atas Nama : _________________________________

Alamat : _________________________________

Luas : Tanah (Bumi) : _______m2 Bangunan : _______m2

Jenis Perolehan Hak : __________________________

Harga Transaksi/Nilai Pasar yang tercantum dalam SSPD No Register

_____________ sebesar Rp ______________

Berdasarkan hasil verifikasi lapangan atas obyek BPHTB tersebut,

diperoleh data/informasi bahwa :

1. Luas sebenarnya :

a. Tanah (Bumi) : _______m2

b. Bangunan : _______m2

2. Harga Transaksi sebenarnya adalah Rp ______________

3. Nilai Pasar yang berlaku adalah Rp ______________

Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenarnya untuk

dipergunakan sebagaimana mestinya.

Petugas Verifikasi Lapangan

___________________ NIP :

Mengetahui,

Ketua RT _____

___________________

Ketua RW _____

___________________

Kepala Desa/Lurah _____

___________________

Pihak Lainnya _____

___________________

Page 3: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

II. INFORMASI HASIL PENELITIAN DAN ESTIMASI KURANG BAYAR No Boking : ............

Identitas Wajib Pajak Nama : .................... NOP : .................... Lokasi OP : .....................

Dasar/ Catatan

......................................................................

Rekomendasi

......................................................................

Hasil Estimasi

Uraian Fisik

Nilai Pasar

Jumlah

LT ..... x ..... ...... LB ..... x ..... ...... Nilai Pasar/ Nilai Estimasi

......

a. NPOP = ..... b. NPOPTKP = ..... C. NPOPKP (a-

b) = .....

d. BPHTB (c x 5%

= .....

e. Sudah dibayar

= .....

f Kurang bayar (d - e)

= .....

BUPATI PESAWARAN,

DENDI RAMADONA K.

Data Pengajuan

Uraian Fisik

NJOP Jumlah

LT ..... x .....

......

LB ..... x .....

......

NJOP PBB ...... NJOP Perolehan ......

Page 4: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

Lampiran IV : PERATURAN BUPATI PESAWARAN

Nomor :

Tanggal Penerbitan : Tanggal Jatuh Tempo :

I

Nama Wajib Pajak :

NPWPD :

Alamat Wajib Pajak : Blok/Kav/Nomor :

Desa/Kelurahan : RT/RW : Kecamatan :

Kabupaten/Kota : Kode Pos :

atas perolehan hak atas tanah dan/atau bangunannya dengan :

Jenis Perolehan Hak :

Akta/Risalah Lelang/Pendaftaran Hak* Nomor

Tanggal

SURAT KETETAPAN PAJAK DAERAH KURANG BAYAR (SKPDKB)

BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN (BPHTB)

PEMERINTAH KABUPATEN PESAWARAN

BADAN PENDAPATAN DAERAH

Berdasarkan Ketentuan Pasal 16 Peraturan Daerah Kabupaten Pesawaran Nomor 2 Tahun 2011 tentang Bea Perolehan Hak

atas Tanah dan Bangunan, telah dilakukan pemeriksaan atau berdasarkan keterangan lain mengenai kewajiban Bea

Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan terhadap :

NOMOR :

TANGGAL :

Tanggal

NOP PBB :

Lokasi : Blok/Kav/Nomor :

Desa/Kelurahan : Kecamatan :

Kabupaten Bogor Kode Pos :

II

1 Rp.

2 Rp.

3 Rp.

4 Rp

5 Rp

6 Rp

7 Rp.

8

a. Pokok STPD BPHTB Rp.

b. Pengurangan Rp.

c. Jumlah (a + b) Rp.

d. Dikurangi pokok SKPDLB/SK……… Rp.

e. Jumlah (c - d) Rp.

9 Rp

10 Rp

11

Rp

12 Rp

Gedong Tataan, ....................

Jumlah yang masih harus dibayar ( 10 + 11 )

Dengan huruf :

Dari pemeriksaan atau keterangan lain tersebut diatas, jumlah yang masih harus dibayar adalah sebagai berikut :

BPHTB yang telah dibayar

Jumlah yang dapat diperhitungkan ( 7 + 8.e.)

BPHTB yang kurang dibayar ( 6 - 9 )

Sanksi administrasi berupa bunga :

……………… bulan x 2% x Rp. ……………………

Nilai Perolehan Objek Pajak (NPOP)

Diperhitungkan :

Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NPOPTKP)

Nilai Perolehan Objek Pajak Kena Pajak (NPOPKP)

BPHTB Terutang

Pengurangan ………% karena ……………….

BPHTB yang seharusnya dibayar

Page 5: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

Mengetahui, Petugas Peneliti :

Kepala Bidang Pendaftaran dan Penetapan 1. ...................

PBB-P2 dan BPHTB2

2. ...................

BUPATI PESAWARAN,

DENDI RAMADHONA K.

Page 6: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

LAMPIRAN IX : PERATURAN BUPATI PESAWARAN

NOMOR :

TANGGAL :

KOP GARUDA/KOP INSTANSI

KEPUTUSAN

BUPATI PESAWARAN/KEPALA BADAN........

Nomor :...............

TENTANG

PEMBERIAN PENGURANGAN/PEMBEBASAN ATAS

BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN (BPHTB)

BUPATI PESAWARAN/KEPALA BADAN ........,

Menimbang

: a. bahwaberdasarkansuratpermohonanPengurangan/Pembebasan Bea PerolehanHakatas Tanah danBangunanatasnama …………. Tanggal ……….;

b. bahwa berdasarkan hasil penelitian terhadap permohonan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, terdapat cukup alasan untuk memberikan pengurangan/pembebasan BPHTB yang terutang;

c. bahwa berdasarkan ketentuan Peraturan Bupati Pesawaran

Nomor ...... Tahun ...... tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan dan Pemungutan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, pemberian pengurangan/pembebasan atas BPHTB terutang ditetapkan dengan Keputusan Bupati Pesawaran/Kepala Badan ........ Kabupaten Pesawaran;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a, hurufb, hurufc diatas, perlu menetapkan KeputusanBupati Pesawaran/Kepala Badan ........ Kabupaten Pesawarantentang Pemberian Pengurangan/Keringanan/Pembebasan atas Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangungan (BPHTB) Terutang;

Mengingat : 1. Undang-UndangNomor 49 Tahun 1960 tentangPanitiaUrusanPiutang Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 156, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2104);

2. Undang-UndangNomor 8 Tahun 1981 tentangHukumAcaraPidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209);

3. Undang-UndangNomor 19 Tahun 1997

tentangPenagihanPajakdenganSuratPaksa (Lembaran Negara

Page 7: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 42, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3686) sebagaimanatelahdiubahdenganUndang-UndangNomor 19 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesian Tahun 2000 Nomor 129, TambahanLembaran Negara Republik Indonesian Nomor 3987);

4. Undang-UndangNomor 14 Tahun 2002 tentangPengadilanPajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 27, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4189);

5. Undang-UndangNomor 17 Tahun 2003 tentangKeuangan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

6. Undang-UndangNomor 1 Tahun 2004 tentangPerbendaharaan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

7. Undang-UndangNomor 12 Tahun

2011tentangPembentukanPeraturanPerundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

8. Undang-UndangNomor 15 Tahun 2004

tentangPemeriksaanPengelolaandanTanggungJawabKeuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

9. Undang-UndangNomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);

10. Undang-UndangNomor 33 Tahun 2004

tentangPerimbanganKeuanganantaraPemerintahPusatdanPemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

11. Undang-UndangNomor 33 Tahun 2007

tentangPembentukanKabupatenPesawaran di Provinsi Lampung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 99, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4749);

12. Undang-UndangNomor 28 Tahun 2009tentangPajak Daerah

danRetribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

13. PeraturanPemerintahNomor 27 Tahun 1983

Page 8: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

tentangPelaksanaanUndang-UndangNomor 8 Tahun 1981 tentangHukumAcaraPidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 6, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3258) diubahsebagaimanatelahdiubahdenganPeraturanPemerintahNomor 58 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 90, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5145);

14. PeraturanPemerintahNomor 91 Tahun 2010 tentangJenisPajak

Yang DibayarBerdasarkanPenetapanKepala Daerah atauDibayarSendiriolehWajibPajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 153, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5179);

15. PeraturanMenteriKeuanganNomor 147/PMK.07/2010

tentangBadanatauPerwakilanLembagaInternasional yang tidakdikenakan Bea PerolehanHakAtas Tanah danBangunan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 414);

16. Peraturan Daerah KabupatenPesawaranNomor 01 Tahun 2008

tentangUrusanPemerintahanKabupatenPesawaran (Lembaran Daerah KabupatenPesawaranTahun 2008 Nomor 01, TambahanLembaran Daerah KabupatenPesawaranNomor 01);

17. Peraturan Daerah KabupatenPesawaranNomor 03 Tahun 2008

tentangOrganisasidan Tata KerjaDinas Daerah KabupatenPesawaran (Lembaran Daerah KabupatenPesawaranTahun 2008 Nomor 03, TambahanLembaran Daerah KabupatenPesawaranNomor 03);

18. Peraturan Daerah KabupatenPesawaranNomor 2 Tahun 2011

tentang Bea PerolehanHakAtas Tanah danBangunan, perlumengatursistemdanprosedurpengelolaandanpemungutan Bea PerolehanHakatas Tanah danBangunan (BPHTB);

19. PeraturanBupatiPesawaranNomor 78 Tahun 2010

tentangSistemdanProsedurPengelolaandanPemungutan Bea PerolehanHakatas Tanah danBangunan (Berita Daerah KabupatenPesawaranTahun 2010 Nomor 78).

MEMUTUSKAN

Menetapka

n

:

KESATU : Memberikan Pengurangan/Pembebasan Bea Perolehan Hak atas

Tanah dan Bangunan (BPHTB) kepada :

Nama Wajib Pajak :

Alamat Wajib Pajak :

NOP :

Letak Obyek Pajak :

Page 9: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

Desa/Kelurahan :

Kecamatan :

Tahun BPHTB :

KEDUA : Besarnya Pengurangan/Pembebasan BPHTB sebagaimana

dimaksud dalam Diktum KESATU serta besarnya BPHTB terutang

yang harus dibayar, sebagai berikut :

a. BPHTB yang seharusnyadibayar sebesar Rp ............

b. Besarnya Pengurangan/Pembebasansebesar Rp ............

c. Jumlah BPHTB terutang sebesar Rp ............

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Gedong Tataan

pada tanggal

BUPATI PESAWARAN/KEPALA BADAN......,

...............................

TEMBUSAN :

1. Yth. Sekretaris Daerah Kabupaten Pesawaran;

2. InspekturKabupatenPesawaran;

3. Kepala Kantor PertanahanKabupatenPesawaran;

BUPATI PESAWARAN,

DENDI RAMADHONA K.

Page 10: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

Nomor :

Tanggal Penerbitan : Tanggal Jatuh Tempo :

I

Nama Wajib Pajak :

NPWPD :

Alamat Wajib Pajak : Blok/Kav/Nomor :

Desa/Kelurahan : RT/RW : Kecamatan :

Kabupaten/Kota : Kode Pos :

atas perolehan hak atas tanah dan/atau bangunannya dengan :

Jenis Perolehan Hak :

Akta/Risalah Lelang/Pendaftaran Hak* Nomor

Tanggal

LAMPIRAN V : PERATURAN BUPATI PESAWARAN

NOMOR :

TANGGAL :

SURAT KETETAPAN PAJAK DAERAH KURANG BAYAR TAMBAHAN (SKPDKBT)

BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN (BPHTB)

PEMERINTAH KABUPATEN PESAWARAN

BADAN PENDAPATAN DAERAH

Berdasarkan Ketentuan Pasal 16 Peraturan Daerah Kabupaten Pesawaran Nomor 2 Tahun 2011 tentang

Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, telah dilakukan pemeriksaan atau berdasarkan

keterangan lain mengenai kewajiban Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan terhadap :

Tanggal

NOP PBB :

Lokasi : Blok/Kav/Nomor :

Desa/Kelurahan : Kecamatan :

Kabupaten Pesawaran Kode Pos :

II

1 Rp.

2 Rp.

3 Rp.

4 Rp

5 Rp

6 Rp

7 Rp.

8

a. Pokok STPD BPHTB Rp.

b. Pokok SKPDKB BPHTB Rp.

c. Pengurangan Rp.

d. Jumlah (a + b + c) Rp.

e. Dikurangi pokok SKPDLB/SK……… Rp.

f. Jumlah (d - e) Rp.

9 Rp

10 Rp

11

Rp

12 Rp

Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NPOPTKP)

Nilai Perolehan Objek Pajak Kena Pajak (NPOPKP)

BPHTB Terutang

Dari pemeriksaan atau keterangan lain tersebut diatas, telah ditemukan data baru atau data yang

semula tidak terungkap sehingga jumlah yang masih harus dibayar adalah sebagai berikut :

Sanksi administrasi berupa bunga :

100% x BPHTB yang kurang dibayar Rp …………………

Pengurangan ………% karena ……………….

BPHTB yang seharusnya dibayar

BPHTB yang telah dibayar

Diperhitungkan :

Jumlah yang masih harus dibayar ( 10 + 11 )

Dengan huruf :

Jumlah yang dapat diperhitungkan ( 7 + 8.f.)

BPHTB yang kurang dibayar ( 6 - 9 )

Nilai Perolehan Objek Pajak (NPOP)

Page 11: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

Mengetahui, Gedong Tataan, ....................

Kepala Bidang Pendaftaran dan Penetapan Petugas Peneliti :

PBB-P2 dan BPHTB2 1. ...................

2. ...................

DENDI RAMADHONA K.

BUPATI PESAWARAN,

Page 12: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

LAMPIRAN V : PERATURAN BUPATI PESAWARAN

Berdasarkan Ketentuan Pasal 16 Peraturan Daerah Kabupaten Pesawaran Nomor 2 Tahun 2011 tentang

Dari pemeriksaan atau keterangan lain tersebut diatas, telah ditemukan data baru atau data yang

Page 13: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

DENDI RAMADHONA K.

BUPATI PESAWARAN,

Page 14: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

Nomor :

Tanggal Penerbitan : Tanggal Jatuh Tempo :

I

Nama Wajib Pajak :

NPWPD :

Alamat Wajib Pajak : Blok/Kav/Nomor :

Desa/Kelurahan : RT/RW : Kecamatan :

Kabupaten/Kota : Kode Pos :

atas perolehan hak atas tanah dan/atau bangunannya dengan :

Jenis Perolehan Hak :

Berdasarkan Ketentuan Pasal 20 Peraturan Daerah Kabupaten Pesawaran Nomor 2 Tahun 2011

tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, telah dilakukan penelitian mengenai

kewajiban Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan terhadap :

SURAT TAGIHAN PAJAK DAERAH (STPD)

BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN (BPHTB)

PEMERINTAH KABUPATEN PESAWARAN

LAMPIRAN VI : PERATURAN BUPATI PESAWARAN

NOMOR :

TANGGAL :

BADAN PENDAPATAN DAERAH

Akta/Risalah Lelang/Pendaftaran Hak* Nomor

Tanggal

NOP PBB :

Lokasi : Blok/Kav/Nomor :

Desa/Kelurahan : Kecamatan :

Kabupaten Pesawaran Kode Pos :

II

1 Rp

2 Rp.

3 Rp.

4 Rp

5 Rp

6

Rp

7 Rp

Mengetahui, Gedong Tataan, ....................

Kepala Bidang Pendaftaran dan Penetapan Petugas Peneliti :

PBB-P2 dan BPHTB2 1. ...................

2. ...................

Pokok BPHTB yang harus dibayar

Jumlah yang masih harus dibayar ( 5 + 6 )

Dengan huruf :

Jumlah yang dapat diperhitungkan ( 2 + 3 )

Dari penelitian tersebut diatas, jumlah yang masih harus dibayar adalah sebagai berikut :

Pengurangan

Telah dibayar tanggal ……………………….

Sanksi administrasi berupa bunga :

……………… bulan x 2% x Rp. ……………………

Kurang dibayar ( 1 - 4 )

Page 15: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

BUPATI PESAWARAN,

DENDI RAMADHONA K.

Page 16: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

Berdasarkan Ketentuan Pasal 20 Peraturan Daerah Kabupaten Pesawaran Nomor 2 Tahun 2011

LAMPIRAN VI : PERATURAN BUPATI PESAWARAN

Page 17: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____
Page 18: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

LAMPIRAN VII : PERATURAN BUPATI PESAWARAN NOMOR : TANGGAL :

BERITA ACARA PENELITIANSSPD BPHTB

Pada hari ini _______ tanggal ________ bulan ________ tahun 20__, telah dilakukan penelitian

atas Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD) Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

(BPHTB), dengan rincian sebagai berikut :

No. Register SSPD :

Nama Wajib Pajak : _________________________________

NOP : _________________________________

Atas Nama : _________________________________

Alamat : _________________________________

Luas : Tanah (Bumi) : _______m2 Bangunan : _______m2

Jenis Perolehan Hak: __________________________

Harga Transaksi/Nilai Pasar yang tercantum dalam SSPD sebesar Rp ______________

BPHTB terutang yang telah dibayar sebesar Rp _______________

Berdasarkan hasil penelitian SSPD BPHTB serta hasil verifikasi lapangan atas obyek

BPHTB tersebut, dengan ini dinyatakan bahwa BPHTB terutang atas obyek pajak

tersebut telah lunas dibayar dan diterima di Rekening Kas Umum Daerah.

Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Petugas Peneliti

___________________ NIP :

Mengetahui, Koordinator Peneliti Wilayah ..............

___________________ NIP :

Kepala Seksi............................./ Ketua Tim .....................

___________________ NIP :

BUPATI PESAWARAN,

DENDI RAMADHONA K.

Page 19: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

LAMPIRAN VIII : PERATURAN BUPATI PESAWARAN NOMOR : TANGGAL :

PERJANJIAN ANGSURAN/CICILAN/PENUNDAAN PEMBAYARAN

BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN (BPHTB)

NOMOR :__________

Pada hari ini, .................. tanggal ..................bulan ...................tahun ................, yang bertanda tangan di bawah ini : 1. ______________ : Kepala Badan …… Kabupaten Pesawaran,

dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Kabupaten Pesawaran berkedudukan di Kelurahan ….., Kecamatan ….., Kabupaten Pesawaran, selanjutnya disebut PIHAK KESATU;

2. ______________ : berkedudukan di _______________, bertindak untuk dan atas nama sendiri, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA;

PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA selanjutnya disebut PARA PIHAK

PARA PIHAKterlebih dahulu menerangkan sebagai berikut:

a. bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pesawaran Nomor 02 Tahun 2011 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan, Bupati atau pejabat dapat memberikan keringanan pajak berdasarkan permohonan wajib pajak;

b. bahwa berdasarkan Peraturan Bupati Pesawaran Nomor .... Tahun ........ tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan dan Pemungutan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, keringanan pajak berupa pembayaran secara mencicil/mengangsur atau penundaan pembayaran dituangkan dalam perjanjian angsuran/cicilan/penundaan pembayaran;

c. bahwa Sdr. _________ telah mengajukan permohonan keringanan pembayaran BPHTB yang harus dibayar dengan rincian sebagai berikut : a. Nomor Obyek Pajak : b. Luas :

- Tanah :

- Bangunan : c. Alamat Obyek Pajak : d. Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) : e. Harga Transaksi/Nilai Pasar :

d. bahwa berdasarkan huruf a, huruf b, dan dan huruf c, PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan perjanjian angsuran/cicilan/penundaan pembayaran Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), dengan ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1

(1) PIHAK KESATU mengabulkan permohonan PIHAK KEDUA berupa

pembayaran BPHTB secara diangsur/dicicil atau penundaan pembayaran BPHTB atas : a. Nomor Obyek Pajak : b. Luas :

- Tanah :

Page 20: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

- Bangunan : c. Alamat Obyek Pajak :

- 2 -

(2) Pembayaran BPHTB dengan cara diangsur atau dicicil/penundaan pembayaran BPHTB sebagaimana dimaksud dalam Pasal (1), dihitung berdasarkan jumlah BPHTB yang harus dibayar dan Bunga;

(3) Jumlah BPHTB yang harus dibayar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dihitung sebagai berikut :

a. Harga Transaksi/Nilai Pasar/NJOP: Rp xxxxxx (dipilih berdasarkan nilai terbesar)

b. NPOPTKP : Rp xxxxxx (disesuaikan dengan jenis perolehan)

c. BPHTB Terutang : Rp xxxxxx (a - b)

d. Pengurangan __% karena _________ : Rp xxxxxx (apabila ada pengurangan)

e. BPHTB yang harus dibayar : Rp xxxxxx (c - d)

Pasal 2

Angsuran/cicilan

(1) Jumlah/frekuensi angsuran ditetapkan sebanyak ___kali

(2) Jatuh tempo pembayaran atas angsuran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sebagai berikut :

1. Angsuran I : ______________ (tanggal, bulan, dan tahun)

2. Angsuran II : ______________ (tanggal, bulan, dan tahun)

3. Angsuran III : ______________ (tanggal, bulan, dan tahun)

4. Angsuran IV : ______________ (tanggal, bulan, dan tahun)

(3) Jumlah pembayaran pada setiap angsuran yang jatuh tempo ditetapkan sebagai berikut : Angsuran I

BPHTB yang harus dibayar : Rp xxxxx

Angsuran I : Rp xxxxx(BPHTB yang harus dibayar dibagi dengan frekuensi angsuran)

Sisa BPHTB yang harus dibayar : Rp xxxxx

Bunga 2% : Rp xxxxx(2% dikali Sisa BPHTB yang harus dibayar)

Jumlah Angsuran I : Rp xxxxx

Page 21: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

Angsuran II

BPHTB yang harus dibayar : Rp xxxxx(Sisa BPHTB yang harus dibayar pada Angsuran I)

Angsuran II : Rp xxxxx(BPHTB yang harus dibayar dibagi dengan frekuensi angsuran)

Sisa BPHTB yang harus dibayar : Rp xxxxx

Bunga 2% : Rp xxxxx(2% dikali Sisa BPHTB yang harus dibayar)

Jumlah Angsuran II : Rp xxxxx

Angsuran III

BPHTB yang harus dibayar : Rp xxxxx(Sisa BPHTB yang harus dibayar pada Angsuran II)

Angsuran III : Rp xxxxx(BPHTB yang harus dibayar dibagi dengan frekuensi angsuran)

Sisa BPHTB yang harus dibayar : Rp xxxxx

Bunga 2% : Rp xxxxx(2% dikali Sisa BPHTB yang harus dibayar)

Jumlah Angsuran III : Rp xxxxx

Angsuran IV

BPHTB yang harus dibayar : Rp xxxxx(Sisa BPHTB yang harus dibayar pada Angsuran IV)

Angsuran IV : Rp xxxxx(BPHTB yang harus dibayar dibagi dengan frekuensi angsuran)

Sisa BPHTB yang harus dibayar : Rp xxxxx

Bunga 2% : Rp xxxxx(2% dikali Sisa BPHTB yang harus dibayar)

Jumlah Angsuran IV : Rp xxxxx

Page 22: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

- 3 -

Penundaan pembayaran

(1) BPHTB yang harus dibayar beserta bunganya akan dilunasi sekaligus pada tanggal _____________ (tanggal, bulan, dan tahun).

(2) Jumlah BPHTB yang harus dibayar beserta bunganya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sebagai berikut : BPHTB yang harus dibayar : Rp xxxxx Bunga 2% x BPHTB yang harus dibayar x Jumlah bulan penundaan pembayaran : Rp xxxxx

Jumlah pembayaran : Rp xxxxx

Pasal 3

(1) Dalam hal PIHAK KEDUA tidak membayar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, dikenakan sanksi tambahan berupa bunga sebesar 2% per bulan dari jumlah BPHTB yang harus dibayar dikali dengan rentang waktu keterlambatan membayar.

(2) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dibayar pada saat jatuh tempo pembayaran berikutnya/sebelum berakhirnya tahun anggaran berjalan.

(3) Dalam hal PIHAK KEDUA tidak membayar sampai dengan berakhirnya tahun anggaran, maka PIHAK KESATU dapat melakukan penagihan dengan menerbitkan Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD) atau penagihan secara paksa sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Pasal 4 Keadaan Memaksa (Force Majeur)

(1) Apabila terjadi suatu keadaan memaksa di luar kekuasaan manusia (Force Majeur) yang menyebabkan perjanjian ini tidak dapat dilaksanakan, maka para pihak dibebaskan dari segala hak dan kewajiban yang mengikat sebagaimana disebutkan dalam perjanjian ini.

(2) Force majeur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa bencana alam, bencana non alam dan/atau bencana sosial antara lain : a. gempa bumi;

b. gunung meletus;

c. banjir;

d. kebakaran;

e. angin topan;

f. tanah longsor;

g. epidemi;

h. wabah penyakit;

i. konflik sosial antar kelompok; dan

j. huru-hara.

Pasal 5 Penutup

(1) Hal-hal yang belum cukup diatur dalam perjanjian ini akan diatur lebih

lanjut dalam perjanjian tambahan sebagai addendum dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan perjanjian ini.

Page 23: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

- 4 -

(2) Perjanjian ini dibuat oleh para pihak dengan sebenar-benarnya dan dapat dipertangjawabkan, ditandatangani dalam rangkap 6 (enam), 2 (dua) diantaranya bermaterai cukup serta sisanya tanpa materai yang mempunyai kekuatan hukum yang sama

Demikian perjanjian ini ditandatangani di Gedong Tataan pada hari dan tanggal tersebut di atas oleh kedua belah pihak, masing-masing dalam keadaan sehat, dilandasi itikad baik tanpa unsur paksaan dari pihak manapun.

PIHAK KEDUA,

_________________

PIHAK PERTAMA,

_________________

BUPATI PESAWARAN,

DENDI RAMADONA K.

Page 24: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

LAMPIRAN X : PERATURAN BUPATI PESAWARAN

Nomor :

Tanggal Penerbitan : Tanggal Jatuh Tempo :

I

Nama Wajib Pajak :

NPWPD :

Alamat Wajib Pajak : Blok/Kav/Nomor :

Desa/Kelurahan : RT/RW : Kecamatan :

Kabupaten/Kota : Kode Pos :

atas perolehan hak atas tanah dan/atau bangunannya dengan :

Jenis Perolehan Hak :

Akta/Risalah Lelang/Pendaftaran Hak* Nomor

SURAT KETETAPAN PAJAK DAERAH LEBIH BAYAR (SKPDLB)

BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN (BPHTB)

PEMERINTAH KABUPATEN PESAWARAN

BADAN PENDAPATAN DAERAH

Berdasarkan Ketentuan Pasal 23 Peraturan Daerah Kabupaten Pesawaran Nomor 2 Tahun 2013

tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, telah dilakukan pemeriksaan mengenai

pelaksanaan kewajiban Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan terhadap :

NOMOR :

TANGGAL :

Akta/Risalah Lelang/Pendaftaran Hak* Nomor

Tanggal

NOP PBB :

Lokasi : Blok/Kav/Nomor :

Desa/Kelurahan : Kecamatan :

Kabupaten Pesawaran Kode Pos :

II

1 Rp.

2 Rp.

3 Rp.

4 Rp

5 Rp.

6 Rp

7 Rp

8 Rp

Mengetahui, Pesawaran, ....................

Kepala Bidang Pendaftaran dan Penetapan Petugas Peneliti :

PBB-P2 dan BPHTB2 1. ...................

2. ...................

BPHTB yang lebih bayar/tidak seharusnya terutang ( 9 - 6 )

Pengurangan ………% karena ……………….

BPHTB yang seharusnya dibayar

BPHTB yang telah dibayar

Nilai Perolehan Objek Pajak (NPOP)

Dari pemeriksaan atau keterangan lain tersebut diatas, jumlah yang masih harus dibayar adalah

sebagai berikut :

BUPATI PESAWARAN,

Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NPOPTKP)

Nilai Perolehan Objek Pajak Kena Pajak (NPOPKP)

BPHTB Terutang

Dengan huruf :

Page 25: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

DENDI RAMADHONA K.

Page 26: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

LAMPIRAN X : PERATURAN BUPATI PESAWARAN

Berdasarkan Ketentuan Pasal 23 Peraturan Daerah Kabupaten Pesawaran Nomor 2 Tahun 2013

tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, telah dilakukan pemeriksaan mengenai

Dari pemeriksaan atau keterangan lain tersebut diatas, jumlah yang masih harus dibayar adalah

Page 27: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____
Page 28: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

NOMOR

PIHAK YANG

MENGALIHK

AN

PIHAK

YANG

MEMPEROL

EH

TANAH BANG NOPNJOP/m²

(Rp.000)NOMOR TANGGAL

1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

LAMPIRAN XI : PERATURAN BUPATI PESAWARAN

NOMOR :

TANGGAL :

HARGA

TRANSAKSI/

NILAI PASAR

PENGALIHAN

HAK

SPPT PBB SSPD BPHTB

HARI/

TANGGAL

3

LAPORAN BULANAN PEMBUATAN AKTA OLEH PPAT

BULAN ..... TAHUN ....

Lap

AKTABENTUK

PERBUATAN/

PERISTIWA

HUKUM

NAMA, ALAMAT DAN

NPWPJENIS DAN

NOMOR

HAK

LETAK TANAH

DAN

BANGUNAN

LUAS (m²)

JUMLAH .......... .......... ..........

……………………………. 20…

PPAT

……………………………………

BUPATI PESAWARAN,

DENDI RAMADHONA K.

Page 29: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

Rp.000 TANGGAL Rp.000

16 17 18 19

LAMPIRAN XI : PERATURAN BUPATI PESAWARAN

SSP

KET

.......... ..........

……………………………. 20…

……………………………………

BUPATI PESAWARAN,

DENDI RAMADHONA K.

Page 30: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

Lampiran XI Peraturan Bupati Pesawaran

Nomor :

NOMORPIHAK YANG

MENGALIHKAN

PIHAK YANG

MEMPEROLEHTANAH BANG NOP

NJOP/m²

(Rp.000)NOMOR TANGGAL Rp.000

1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

KETHARI/

TANGGAL

3

LAPORAN BULANAN PENERBITAN RISALAH LELANG

BULAN ..... TAHUN ....

No

RISALAH LELANG NAMA, ALAMAT DAN NPWP JENIS DAN

NOMOR

HAK

LETAK TANAH

DAN/ATAU

BANGUNAN

LUAS (m²) NILAI YANG

DITETAPKAN

DALAM

RISALAH

SPPT PBB SSPD BPHTB

JUMLAH .......... .......... .......... ..........

……………………………. 20…

Kepala KPKNL,

……………………………………

BUPATI PESAWARAN,

DENDI RAMADONA

Page 31: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN DAN PEMUNGUTAN

BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menimbang : a.

b.

Mengingat : 1.

2.

3.

BUPATI PESAWARAN PROVINSI LAMPUNG

PERATURANBUPATI PESAWARANNOMOR 42 TAHUN 2017

TENTANG

SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN DAN PEMUNGUTAN

BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PESAWARAN,

a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Pesawaran Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan, perlu diatur SProsedur Pengelolaan dan Pemungutan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a diatasPeraturan Bupati Pesawaran tProsedur Pengelolaan dan Pemungutan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB);

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3686) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000Perubahan atas Undang-UndangNomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 129, Tambahan LemIndonesia Nomor 3987);

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentangPengadilan Pajak (Lembaran Indonesia Tahun 2002 Nomor 27, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4189);

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tKeuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

BUPATI PESAWARAN

SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN DAN PEMUNGUTAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

bahwa dalam rangka pelaksanaan Ketentuan Peraturan Daerah Kabupaten Pesawaran Nomor 2

entang Pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan, perlu diatur Sistem dan

an Pemungutan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB);

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana diatas, perlu membentuk

Peraturan Bupati Pesawaran tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan dan Pemungutan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB);

Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3686) sebagaimana telah diubah dengan

Undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang UndangNomor 19 Tahun

1997 tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa baran Negara Republik Indonesia Tahun 2000

Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik

Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak (Lembaran Negara Republik

Tahun 2002 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4189);

Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

Page 32: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Pesawaran di Provinsi Lampung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4749);

9. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

10. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5234);

11. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5597) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015tentang Pemerintahan Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3258)

Page 33: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5145);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 91 Tahun 2010 tentang Jenis Pajak Yang Dibayar Berdasarkan Penetapan Kepala Daerah atau Dibayar Sendiri oleh Wajib Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5179);

14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 147/PMK.07/2010 tentang Badan atau Perwakilan Lembaga Internasional yang tidak dikenakan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 414);

15. Peraturan Daerah Kabupaten Pesawaran Nomor 3 Tahun 2011 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (Lembaran Daerah Kabupaten Pesawaran Tahun 2011 Nomor 02, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Pesawaran Nomor 15);

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN DAN PEMUNGUTAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Pesawaran.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah yang memimpin pelaksanaan pemerintah yang menjadi kewenangan daerah otonom.

3. Bupati adalah Bupati Pesawaran.

4. Pejabat adalah Pegawai yang diberi tugas tertentu dibidang perpajakan

daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

5. Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Pesawaran yang selanjutnyadisebut Badan adalah Perangkat Daerah (PD) yang mempunyai tugas dan fungsi untuk melaksanakan pengelolaan dan pemungutan Pajak Daerah.

6. Kantor Pertanahan adalah Kantor Pertanahan Kabupaten Pesawaran.

7. Kantor Lelang Negara adalah Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan

Lelang (KPKNL).

Page 34: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

8. Badan Usaha adalah sekumpulan orang dan modal yang merupakan kesatuan, baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha, yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif, dan bentuk usaha tetap.

9. Peraturan Daerah yang selanjutnya disingkat Perda adalah Peraturan Daerah Kabupaten Pesawaran Nomor 3 Tahun 2011 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan.

10. Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

11. Subjek Pajak adalah orang pribadi atau badan yang dapat dikenakan pajak.

12. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau Badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah.

13. Nilai Jual Objek Pajak yang selanjutnya disingkat NJOP adalah harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secara wajar, dan bilamana tidak terdapat transaksi jual beli, NJOP ditentukan melalui perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis, atau nilai perolehan baru, atau NJOP pengganti.

14. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan yang selanjutnya disingkat BPHTB adalah pajak atas perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan.

15. Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan adalah perbuatan atau peristiwa hukum yang mengakibatkan diperolehnya hak atas tanah dan/atau bangunan oleh orang pribadi atau badan.

16. Hak atas Tanah dan Bangunan adalah hak atas tanah, termasuk hak pengelolaan, beserta bangunan diatasnya, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang di bidang pertanahan dan bangunan.

17. Pemungutan adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari penghimpunan data objek dan subjek pajak, penentuan besarnya pajak yang terutang sampai kegiatan penagihan pajak kepada Wajib Pajak serta pengawasan penyetorannya.

18. Kas Daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh Bupati untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran daerah.

19. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar selanjutnya disingkat SKPDKB adalah surat keputusan yang menentukan besarnya jumlah pajak yang terutang, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi dan jumlah yang masih harus dibayar.

Page 35: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

20. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan yang selanjutnya disingkat SKPDKBT adalah surat keputusan yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan.

21. Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar yang selanjutnya disingkat

SKPDLB adalah surat keputusan yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar dari pajak yang terutang atau tidak seharusnya terutang.

22. Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil yang selanjutnya disingkat SKPDN

adalah Surat Keputusan yang menentukan jumlah pajak yang terutang sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak.

23. Surat Tagihan Pajak Daerah, yang selanjutnya disingkat STPD adalah

surat untuk melakukan tagihan pajak dan atau sanksi administrasi berupa denda dan/atau bunga.

24. Surat Setoran Pajak Daerah yang selanjutnya disingkat SSPD adalah

surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk membayar atau menyetor pajak yang terutang ke Kas Daerah atau tempat lain yang ditentukan oleh Bupati dan sekaligus untuk melaporkan data perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan.

25. Surat Keputusan Pembetulan adalah surat keputusan yang membetulkan

kesalahan tulis, kesalahan hitung, dan kekeliruan dalam penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan perundang-undangan perpajakan daerah yang terdapat dalam Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan, Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil, Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar, Surat Tagihan Pajak Daerah, Surat Keputusan Pembetulan, atau Surat Keputusan Keberatan.

26. Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusan atas keberatan

terhadap Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan, Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil, Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar, atau terhadap pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga yang diajukan oleh Wajib Pajak.

27. Putusan Banding adalah putusan badan peradilan pajak atas banding

terhadap Surat Keputusan Keberatan yang diajukan oleh Wajib Pajak.

28. Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi untuk periode tahun pajak tersebut.

29. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah

data, keterangan, dan bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan daerah dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah.

Page 36: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

BAB II

RUANG LINGKUP

Pasal 2

Ruang lingkup sistem dan prosedur pengelolaan dan pemungutan BPHTB, terdiri dari :

a. prosedur pemungutan BPHTB;

b. tata cara pengurangan, keringanan, dan pembebasan BPHTB;

c. tata cara pembetulan, pembatalan, pengurangan ketetapan, dan penghapusan atau pengurangan sanksi administratif;

d. tata cara pengembalian kelebihan pembayaran;

e. kewajiban pembukuan bagi Wajib Pajak;

f. tata cara pelaporan BPHTB;

g. Penentuan NPOP.

BAB III PROSEDUR PEMUNGUTAN BPHTB

Bagian Kesatu

Pengurusan Akta Pemindahan Hak atas Tanah dan Bangunan

Pasal 3

(1) Wajib Pajak selaku penerima hak atas tanah dan/atau bangunan

mengurus akta perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan melalui Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)sesuai peraturan perundang-undangan.

(2) Akta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan dokumen legal pemindahan hak atas tanah dan bangunan.

(3) Dalam hal perolehan hak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan peraturan perundang-undangan, PPAT menyiapkan draft akta pemindahan hak atas tanah dan/atau bangunan.

(4) PPAT melakukan penelitian atas objek pajak yang diperoleh oleh wajib pajak.

Bagian Kedua

Perhitungan BPHTB

Pasal 4

(1) Besaran BPHTB terutang dihitung oleh Wajib Pajak dan ditulis dalam formulir SSPD BPHTB.

(2) Formulir SSPD BPHTB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh Badan.

Page 37: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

(3) Dalam setiap formulir SSPD BPHTB, tercantum nomor seri dari Badan yang digunakan sebagai pengendalian.

(4) Bentuk dan tata cara pengisian formulir SSPD BPHTB sebagaimana dimaksud pada ayat (2), tercantum dalam Lampiran I merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 5

(1) Unsur penghitungan besaran BPHTB terutang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, paling kurang terdiri dari Nilai Perolehan Objek Pajak (NPOP), Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NPOPTKP), dan tarif pajak.

(2) Dalam hal pemindahan hak terdiri dari beberapa transaksi namun berasal

dari pemilik yang sama, maka NPOPTKP berlaku untuk akumulasi transaksi.

(3) Pemilik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah pihak yang

mengalihkan hak kepemilikan atas tanah dan/atau bangunan. (4) Pengenaan NPOPTKP atas akumulasi transaksi sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) berlaku apabila terjadi pengalihan hak dari 1 (satu) pemilik kepada 1 (satu) penerima hak.

(5) Pengalihan hak sebagaimana dimaksud pada ayat (4), yaitu :

a. apabila terdiri dari beberapa Nomor Objek Pajak (NOP), maka :

1. NPOPTKP hanya dikenakan kepada objek pajak dengan nilai transaksiterbesar;

2. BPHTB terutang atas transaksi yang tidak dikenakan NPOPTKP, berdasarkan hasil perkalian antara NPOP dengan tarif BPHTB untuk masing-masing transaksi;

3. setiap transaksi menggunakan formulir SSPD BPHTB yang terpisah.

b. apabila terdiri dari 1 (satu) Nomor Objek Pajak (NOP), maka :

1. seluruh transaksi dianggap sebagai 1 (satu) transaksi;

2. NPOPTKP dikenakan hanya 1 (satu) kali;

3. pembayaran BPHTB terutang hanya menggunakan 1 (satu) formulir SSPD BPHTB.

(6) Dalam hal pengalihan hak terjadi dari 1 (satu) pemilik kepada beberapa

orang penerima hak yang tidak memiliki hubungan keluarga antara sesama penerima hak, maka NPOPTKP dikenakan untuk masing-masing penerima hak.

(7) Pengenaan NPOPTKP sebagaimana dimaksud pada ayat (5) berlaku juga

atas perolehan hak berdasarkan putusan pengadilan, putusan lelang, dan waris.

Pasal 6

(1) Atas Akta Pembagian Hak Bersama (APHB) dikenakan BPHTB Waris dan BPHTB APHB.

Page 38: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

(2) BPHTB APHB sebagaimana dimaksud pada ayat (1), hanya dikenakan

kepada ahli waris yang memperoleh hak melebihi porsi waris yang seharusnya.

(3) Porsi waris sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dihitung berdasarkan hukum waris menurut agama yang dianut oleh pewaris atau Kitab Undang-Undang Hukum Perdata sepanjang agama yang dianut oleh pewaris tidak mengatur tentang porsi pembagian warisan.

(4) Pengenaan BPHTB APHB atas kelebihan porsi waris sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dihitung dengan cara :

a. mengalikan jumlah kelebihan porsi dengan nilai pasar atau NJOP sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan sehingga diperoleh NPOP;

b. NPOP sebagaimana dimaksud pada huruf a, dikurangi dengan NPOPTKP yang berlaku untuk hibah sehingga diperoleh NPOPKP;

c. NPOPKP sebagaimana dimaksud pada huruf b, dikalikan dengan tarif BPHTB.

Bagian Ketiga Penandatanganan Dokumen/Pendaftaran Perolehan Hak atas Tanah

dan/atau Bangunan

Pasal 7

(1) Wajib Pajak membayar BPHTB terutang ke rekening kas umum daerah atau rekening penerimaan daerah dengan menggunakan formulir SSPD BPHTB.

(2) PPAT hanya dapat menandatangani akta perolehan Hak atas Tanah

dan/atau Bangunan setelah Wajib Pajak menyerahkan bukti pembayaran BPHTB.

(3) PPAT yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

dikenakan sanksi administratif untuk setiap pelanggaran sebagaimana tertuang dalam Perda.

(4) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disetorkan ke rekening kas

umum daerah dan merupakan bagian dari penerimaan daerah.

Pasal 8

(1) Dalam hal tanah dan/atau bangunan diperoleh dari waris, putusan pengadilan, putusan pemberian hak baru, dan/atau putusan lelang, maka dokumen perolehan hak berpedoman kepada ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Kepala KPKNL hanya dapat menandatangani risalah lelang pemindahan

Hak atas Tanah dan/atau Bangunan setelah Wajib Pajak menyerahkan bukti pembayaran BPHTB.

(3) Kepala Kantor Pertanahan hanya dapat melakukan pendaftaran Hak atas

Tanah setelah Wajib Pajak menyerahkan bukti pembayaran BPHTB.

Page 39: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

(4) Kepala KPKNL yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada

ayat (2), dikenakan sanksi administratif untuk setiap pelanggaransebagaimana tertuang dalam Perda.

(5) Kepala Kantor Pertanahan yang melanggar ketentuan sebagaimana

dimaksud pada ayat (3), dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan.

(6) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (4) disetorkan ke rekening kas

umum daerah dan merupakan bagian dari penerimaan daerah.

Pasal 9

Bukti pembayaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2), Pasal 8 ayat (2) dan ayat (3) berupa SSPD BPHTB yang telah divalidasi oleh :

a. bank tempat rekening kas umum daerah atau rekening penerimaan daerah berada dan ;

b. Badan.

Bagian Keempat Pembayaran BPHTB

Pasal 10

(1) Wajib Pajak melakukan pembayaran BPHTB terutang dengan

menggunakan formulir SSPD BPHTB yang telah ditandatangani oleh wajib pajak dan PPAT/Kepala KPKNL/Kepala Kantor Pertanahan.

(2) Pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Wajib Pajak/kuasa Wajib Pajak ke rekening kas umum daerah atau rekening penerimaan melalui bank umum yang ditunjuk oleh Bupati.

(3) Tata cara penunjukan bank umum sebagai tempat penyimpanan uang daerah serta pembukaan rekening kas umum daerah atau rekening penerimaan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berdasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 11

(1) Bank umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2), menerima

SSPD BPHTB dan uang pembayaran BPHTB terutang dari Wajib Pajak. (2) Bank umum melakukan pemeriksaan atas kelengkapan pengisian SSPD

BPHTB dan kesesuaian besaran nilai BPHTB terutang dengan uang pembayaran yang diterima dari wajib pajak.

(3) Dalam hal pengisian SSPD BPHTB telah memenuhi persyaratan dan

jumlah uang yang dibayar oleh Wajib Pajak telah sesuai dengan SSPD BPHTB, maka bank :

a. memvalidasi SSPD BPHTB dalam bentuk pembubuhan tanda tangan serta stempel bank;

b. menyimpan lembar SSPD BPHTB yang diperuntukan bagi bank;

Page 40: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

c. menerbitkan bukti setor yang telah diregistrasi dan divalidasi sebagai bukti bahwa pembayaran BPHTB telah diterima oleh bank;

d. memberikan sisa lembar SSPD BPHTB serta bukti setoran kepada wajib pajak.

Pasal 12

Dalam hal BPHTB terutang atau Nilai Perolehan Objek Pajak Kena Pajak bernilai nihil, maka formulir SSPD BPHTB cukup ditandatangani oleh Wajib Pajak dan PPAT/Kepala KPKNL/Kepala Kantor Pertanahan tanpa validasi dari bank.

Bagian Kelima Penyampaian SSPD BPHTB

Pasal 13

(1) Badan wajib meneliti setiap pembayaran BPHTB oleh Wajib Pajak. (2) Dalam rangka penelitian pembayaran BPHTB, wajib pajak diwajibkan

menyampaikan SSPD BPHTB beserta dokumen pendukungnya kepada Bupati melalui Kepala Badan menggunakan formulir permohonan penelitian SSPD BPHTB.

(3) Kepala Badan menunjuk petugas untuk menerima dokumen SSPD beserta

dokumen pendukungnya. (4) Dokumen pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (3), antara lain

berupa :

a. fotokopi identitas wajib pajak;

b. Surat Kuasa dari Wajib Pajak dan fotokopi identitas penerima kuasa Wajib Pajak apabila dikuasakan;

c. fotokopi kartu Nomor Pokok Wajib Pajak Daerah (NPWPD) bagi wajib pajak badan;

d. SSPD BPHTB dan bukti setor BPHTB yang telah divalidasi oleh bank;

e. fotokopi SPPT dan/atau STTS tahun terakhir;

f. surat keterangan atau dokumen lainnya yang membuktikan bahwa wajib pajak tidak mempunyai tunggakan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dari instansi yang berwenang;

g. dokumen yang membuktikan/menunjukkan terjadinya perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan sebagai dasar pembuatan akta atau dokumen legal perolehan hak lainnya;

h. dokumen pendukung lain yang diperlukan.

(5) Berkas permohonan yang telah diterima selanjutnya diperiksa oleh petugas yang ditunjuk untuk memeriksa kelengkapan dokumen.

(6) Dalam hal dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (3) telah lengkap,

maka petugas :

a. menerima dan meregister dokumen yang diserahkan oleh wajib pajak;

Page 41: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

b. menandatangani penerimaan formulir permohonan penelitian SSPD BPHTB.

(7) Dalam hal dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak lengkap, maka petugas mengembalikan dokumen tersebut kepada pemohon dan/atau memberitahukan pemohon untuk melengkapi dokumen.

(8) Penunjukan petugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan

dengan Keputusan Kepala Badan. (9) Bentuk formulir Permohonan Penelitian Dokumen SSPD BPHTB

sebagaimana dimaksud pada ayat (2), tercantum dalam Lampiran II merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Bagian Keenam Penelitian SSPD BPHTB

Pasal 14

(1) Petugas yang menerima berkas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13

ayat (3), menyerahkan berkas wajib pajak yang diterima kepada petugas peneliti SSPD BPHTB berdasarkan wilayah kerja masing-masing.

(2) Penyerahan berkas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan paling lama 1 (satu) hari kerja sejak tanggal penerbitan surat tanda terima permohonan dokumen SSPD BPHTB.

(3) Penunjukan petugas peneliti beserta wilayah kerjanya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Badan.

Pasal 15

(1) Petugaspeneliti SSPD BPHTB bertugas :

a. mencocokan Nomor Objek Pajak (NOP) yang tercantum dalam SSPD BPHTB dengan NOP yang tercantum dalam Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) atau Surat Tanda Terima Setoran (STTS) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB);

b. mencocokan besarnya NJOP bumi dan/atau bangunan permeter persegi yang dicantumkan dalam SSPD dengan NJOP bumi dan/atau bangunan per-meter persegi pada basis data PBB;

c. meneliti kebenaran penghitungan BPHTB yang meliputi komponen NPOP, NPOPTKP, tarif, pengenaan atas objek tertentu, besarnya BPHTB yang terutang, dan BPHTB yang harus dibayar;

d. meneliti kebenaran penghitungan BPHTB yang telah dibayar, termasuk besarnya pengurangan yang dihitung sendiri.

(2) Objek pajak tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c

meliputi perolehan hak karena waris, hibah wasiat, atau pemberian hak pengelolaan.

(3) Penelitian SSPD BPHTB dilaksanakan paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak tanggal diterimanya berkas wajib pajak dari petugas penerima berkas kecuali diperlukan adanya verifikasi lapangan.

Page 42: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

Pasal 16

(1) Apabila terdapat indikasi data yang dicantumkan dalam SSPD BPHTB tidak benar, maka dapat dilakukan verifikasi lapangan oleh petugas verifikasi lapangan sesuai dengan wilayah kerja tempat objek pajak berada.

(2) Verifikasi lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk menguji kebenaran atas:

a. harga transaksi/nilai pasar yang tercantum dalam SSPD BPHTB dengan harga yang sebenarnya berlaku di lapangan;

b. data luas tanah (bumi) dan/atau bangunan yang tercantum dalam SSPD BPHTB dengan luas tanah (bumi) dan/atau bangunan yang sebenarnya;

c. data lainnya yang tercantum dalam SSPD BPHTB dengan keadaan sebenarnya di lapangan.

(3) Hasil verifikasi lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan

dalam Berita Acara Verifikasi Lapangan. (4) Verifikasi Lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan

paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak diterimanya permohonan verifikasi lapangan dari petugas peneliti SSPD BPHTB.

(5) Berita Acara Verifikasi Lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

diserahkan kepada petugas peneliti SSPD BPHTB. (6) Petugas verifikasi lapangan dan wilayah kerja sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Badan. (7) Format berita acara verifikasi lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat

(4) tercantum dalam Lampiran III merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 17

(1) Terhadap SSPD BPHTB yang telah diteliti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 dan Pasal 16, dapat diterbitkan :

a. SKPDKB apabila berdasarkan hasil penelitian atau keterangan lain ternyata jumlah BPHTB terutang kurang bayar;

b. SKPDKBT apabila ditemukan data baru dan/atau data yang semula belum terungkap yang menyebabkan penambahan jumlah pajak yang terutang setelah diterbitkan SKPDKB; dan

c. STPD apabila pajak yang terutang tidak dibayar, atau Wajib Pajak dikenakan sanksi administrasi berupa denda dan/atau bunga.

(2) Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam SKPDKB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a :

a. dihitung dengan mengakumulasikan terlebih dahulu BPHTB yang seharusnya dibayar kemudian dikurangi dengan BPHTB yang telah dibayar.

Page 43: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

b. dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua perseratus) sebulan dihitung dari pajak yang kurang atau terlambat dibayar.

(3) Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam SKPDKBT sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf b dikenakan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 100% (seratus perseratus) dari jumlah kekurangan pajak tersebut.

(4) Kenaikan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak dikenakan jika Wajib

Pajak melaporkan sendiri sebelum dilakukan penelitian SSPD BPHTB. (5) Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam STPD sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b ditambah dengan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua perseratus) setiap bulan.

(6) Format SKPDKB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, tercantum

dalam Lampiran IV merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

(7) Format SKPDKBT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,

tercantum dalam Lampiran V merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

(8) Format STPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, tercantum

dalam Lampiran VI merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 18

(1) SKPDKB/SKPDKBT/STPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, disampaikan kepada wajib pajak.

(2) Wajib pajak membayar pajak yang terutang dan/atau sanksi administrasi

sebagaimana tercantum dalam SKPDKB/SKPDKBT/STPD. (3) Tata cara pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berlaku

ketentuan Pasal 10 dan Pasal 11. (4) Penerimaan dari sanksi administrasi sebagaimana dimaksud dalam ayat

(2) merupakan bagian dari penerimaan lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah.

Pasal 19

(1) Petugas peneliti SSPD BPHTB membuat Berita Acara Penelitian serta memvalidasi SSPD BPHTB yang disampaikan oleh Wajib Pajak.

(2) Penerbitan Berita Acara dan validasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan apabila :

a. pajak terutang dan/atau denda telah dibayar seluruhnya oleh wajib pajak;

b. data yang tercantum dalam SSPD telah sesuai dengan hasil penelitian.

Page 44: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

(3) Validasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa pembubuhan tanda tangan dan stempel.

(4) Petugas peneliti SSPD BPHTB menyimpan lembar SSPD BPHTB yang diperuntukan bagi Badan dan Kantor Pelayanan Pajak.

(5) Sisa lembar SSPD BPHTB yang telah divalidasi, diserahkan kepada Wajib Pajak/kuasa wajib pajak yang bersangkutan.

(6) Format Berita Acara Penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum pada Lampiran VII merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Bagian Ketujuh Penagihan BPHTB

Pasal 20

(1) Kepala Badan melaksanakan penagihan pajak dalam hal utang pajak

sebagaimana tercantum dalam SKPDKB, SKPDKBT, STPD, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, serta Putusan Peninjauan Kembali, yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah, tidak dilunasi sampai dengan tanggal jatuh tempo.

(2) SKPDKB, SKPDKBT, STPD, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, serta Putusan Peninjauan Kembali, yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah, harus dilunasi dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya oleh Wajib Pajak.

Pasal 21

(1) STPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, dapat diterbitkan apabila :

a. pajak yang terutang tidak atau kurang dibayar;

b. dari hasil penelitian SSPD BPHTB terdapat kekurangan pembayaran pajak sebagai akibat salah tulis dan atau salah hitung;

c. Wajib Pajak dikenakan sanksi administrasi berupa bunga.

(2) Jumlah pajak yang terutang yang tidak atau kurang dibayar dalam STPD sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a dan huruf b ditambah sanksi administrasi setiap bulan sebagaimana tertuang dalam Perda untuk jangka waktu paling lama 24 (dua puluh empat) bulan sejak saat terutangnya pajak.

(3) Bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) didasarkan pada nilai pajak terutang yang harus dibayar.

Pasal 22

(1) Penagihan pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1)

dilakukan dengan terlebih dahulu menerbitkan Surat Teguran.

Page 45: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

(2) Surat Teguran disampaikan kepada wajib pajak paling lama 7 (tujuh) hari sejak tanggal jatuh tempo pelunasan.

(3) Surat Teguran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak diterbitkan terhadap penanggung pajak yang telah disetujui untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak.

Pasal 23

(1) Dalam hal wajib pajak tidak melunasi jumlah pajak yang terutang setelah 21 (dua puluh satu) hari sejak tanggal diterimanya Surat Teguran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, dapat ditagih dengan Surat Paksa.

(2) Proses penagihan dengan surat paksa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai penagihan pajak dengan surat paksa.

BAB IV

PEMBERIAN PENGURANGAN, KERINGANAN, DAN PEMBEBASAN BPHTB

Pasal 24

Dengan alasan tertentu Bupati atau Kepala Badan berdasarkan permohonan wajib pajak dapat memberikan pengurangan, keringanan dan pembebasan pajak.

Bagian Kesatu

Pengurangan BPHTB

Pasal 25

(1) Pengurangan BPHTB berdasarkan pertimbangan :

a. kemampuan membayar Wajib Pajak; dan

b. kondisi tertentu objek pajak.

(2) Pengurangan berdasarkan pertimbangan kemampuan membayar Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan pengurangan yang diberikan terhadap wajib pajak yang memperoleh hak baru melalui program pemerintah/pemerintah daerah dan tidak mempunyai kemampuan secara ekonomis.

(3) Pengurangan berdasarkan kondisi tertentu objek pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, terdiri dari :

a. kondisi tertentu Wajib Pajak yang ada hubungannya dengan objek pajak;

b. kondisi Wajib Pajak yang ada hubungannya dengan sebab-sebab tertentu;

c. tanah dan/atau bangunan digunakan untuk kepentingan sosial atau pendidikan yang semata-semata tidak untuk mencari keuntungan antara lain untuk panti asuhan, panti jompo, rumah yatim piatu, sekolah yang tidak ditujukan mencari keuntungan, rumah sakit swasta milik institusi pelayanan sosial masyarakat.

Page 46: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

(4) Kondisi tertentu Wajib Pajak yang ada hubungannya dengan objek pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a, yaitu:

a. Wajib Pajak badan yang memperoleh hak baru selain hak pengelolaan dan telah menguasai tanah dan/atau bangunan secara fisik lebih dari 20 (dua puluh) tahun yang dibuktikan dengan surat pernyataan Wajib Pajak dan surat keterangan dari pejabat yang berwenang;

b. Wajib Pajak orang pribadi yang memperoleh hak atas tanah dan/atau bangunan Rumah Sederhana (RS), Rumah Sangat Sederhana (RSS), Rumah Sederhana Sehat (RSH) yang diperoleh langsung dari pengembang dan dibayar secara angsuran;

c. Wajib Pajak orang pribadi yang menerima hibah dari orang pribadi yang mempunyai hubungan keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat keatas atau satu derajat kebawah.

(5) Kondisi Wajib Pajak yang ada hubungannya dengan sebab-sebab tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b, yaitu:

a. Wajib Pajak yang memperoleh hak atas tanah melalui pembelian dari hasil ganti rugi pemerintah yang nilai ganti ruginya dibawah Nilai Jual Objek Pajak;

b. Wajib Pajak yang memperoleh hak atas tanah sebagai pengganti atas tanah yang dibebaskan oleh pemerintah untuk kepentingan umum;

c. Wajib Pajak yang memperoleh hak atas tanah dan/atau bangunan yang tidak berfungsi lagi seperti semula disebabkan bencana alam atau sebab-sebab lainnya seperti kebakaran, banjir, tanah longsor, gempa bumi, gunung meletus, dan huru-hara yang terjadi dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak penandatanganan akta;

d. Wajib Pajak orang pribadi Veteran, Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI, POLRI, Pensiunan PNS, Purnawirawan TNI/POLRI dan/atau janda/duda-nya yang memperoleh hak atas tanah dan/atau bangunan rumah dinas Pemerintah;

e. Wajib Pajak Badan KORPRI yang memperoleh hak atas tanah dan/atau bangunan dalam rangka pengadaan perumahan bagi anggota KORPRI.

Pasal 26

Besarnya pengurangan BPHTB ditetapkan sebagai berikut:

a. sebesar 25 % (dua puluh lima perseratus) dari pajak yang terutang untuk Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (4) huruf b;

b. sebesar 50 % (lima puluh perseratus) dari pajak yang terutang untuk Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (3) huruf c, ayat (4) huruf a, huruf c, ayat (5) huruf a, huruf b, dan huruf c;

c. sebesar 75 % (tujuh puluh lima perseratus) dari pajak yang terutang untuk Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (5) huruf d;

d. sebesar 100 % (seratus perseratus) dari pajak yang terutang untuk Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (5) huruf e.

Page 47: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

Bagian Kedua Keringanan BPHTB

Pasal 27

(1) Keringanan pajak berupa pembayaran pajak secara mengangsur/mencicil atau menunda pembayaran dengan dikenakan bunga sebagaimana tertuang dalam Perda.

(2) Angsuran/cicilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling banyak 4 (empat) kali berturut-turut.

(3) Penundaan pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama sampai berakhirnya tahun anggaran berjalan.

(4) Cara pembayaran angsuran/cicilan/penundaan BPHTB serta bunganya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berlaku ketentuan Pasal 10 dan Pasal 11 dengan mencantumkan keterangan angsuran/cicilan/ penundaan/bunga pada formulir SSPD BPHTB.

(5) Pemberian keringanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan lebih lanjut dalam perjanjian angsuran/cicilan/penundaan.

(6) Format perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (5), tercantum dalam Lampiran VIII merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Bagian Ketiga

Pembebasan BPHTB

Pasal 28

(1) Pembebasan pajak merupakan pembebasan kewajiban wajib pajak untuk membayar BPHTB terutang.

(2) Kriteria wajib pajak yang memperoleh pembebasan BPHTB, ditetapkan dengan KeputusanKepala Badan.

Bagian Keempat

Permohonan Pengurangan, Keringanan, dan Pembebasan BPHTB

Pasal 29

(1) Wajib Pajak mengajukan permohonan pengurangan/ keringanan/pembebasan BPHTB kepada Bupati melalui Kepala Badan.

(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia disertai dengan

alasan yang jelas;

b. melampirkan dokumen yang dijadikan dasar pertimbangan dalam pemberian pengurangan/ keringanan/pembebasan BPHTB;

c. ditandatangani oleh Wajib Pajak.

Page 48: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

(3) Permohonan diajukan paling lama 3 (tiga) bulan sejak terutang BPHTB.

(4) Wajib pajak/pemohon harus meminta tanda terima penyampaian permohonan dari Badan yang akan dijadikan dasar penghitungan waktu penerbitan keputusan atas permohonan.

(5) Dalam hal permohonan disampaikan melalui pos, dasar penghitungan waktu penerbitan keputusan adalah stempel pos tercatat.

Pasal 30

(1) Berkas permohonan yang telah didisposisi oleh pejabat struktural Badan, diserahkan kepada petugas peneliti SSPD BPHTB untuk dilakukan pengkajian.

(2) Dalam hal permohonan yang tidak memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (1), ayat (2) dan ayat (3), maka tidak dianggap sebagai permohonan sehingga tidak diproses lebih lanjut.

(3) Tata cara pengkajian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku ketentuan Pasal 15 dan Pasal 16 serta pertimbangan objektif sesuai Peraturan Perundang-Undangan.

(4) Hasil pengkajian permohonan dilaporkan kepada Bupati sesuai dengan mekanisme tata naskah di lingkungan Pemerintah Daerah.

Bagian Kelima

Keputusan atas Permohonan Pengurangandan Pembebasan BPHTB

Pasal 31

(1) Keputusan terhadap permohonan pengurangan/ pembebasan BPHTB diterbitkan paling lama 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal diterimanya permohonan.

(2) Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat mengabulkan

sebagian, atau mengabulkan seluruhnya, atau menolaknya.

(3) Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa :

a. Keputusan Kepala Badan apabila nilai BPHTB terutang sampai dengan Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah);

b. Keputusan Bupati apabila nilai BPHTB terutang lebih besar dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

(4) Salinan dokumen keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), disampaikan kepada pemohon.

(5) Bentuk keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tercantum dalam Lampiran IX merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Page 49: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

BAB V PEMBETULAN, PEMBATALAN, DAN PENGHAPUSAN ATAU PENGURANGAN

SANKSI ADMINISTRATIF

Pasal 32

(1) Atas permohonan Wajib Pajak atau karena jabatannya, Bupati atau Kepala Badan dapat :

a. membetulkan SKPDKB, SKPDKBT, STPD, SKPDN, dan SKPDLB.

b. mengurangkan atau menghapuskan sanksi administratif berupa bunga, denda dan kenaikan BPHTB yang terutang menurut Peraturan Perundang-Undangan Perpajakan Daerah, dalam hal sanksi tersebut dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena kesalahannya;

c. mengurangkan atau membatalkan SKPDKB, SKPDKBT atau STPD, SKPDN atau SKPDLB yang tidak benar;

d. mengurangkan atau membatalkan STPD;

e. membatalkan hasil pemeriksaan atau ketetapan pajak yang dilaksanakan atau diterbitkan tidak sesuai dengan tata cara yang ditentukan.

(2) Pembetulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi pembetulan atas kesalahan atau kekeliruan yang bersifat manusiawi yang tidak mengandung persengketaan antara fiskus dan Wajib Pajak yaitu :

a. kesalahan tulis, antara lain kesalahan penulisan nomor objek pajak, nama wajib pajak, alamat wajib pajak, alamat objek pajak, nomor surat keputusan, atau surat ketetapan, luas tanah, luas bangunan, tahun pajak, dan/atau tanggal jatuh tempo pembayaran;

b. kesalahan hitung, antara lain kesalahan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan/atau pembagian suatu bilangan; dan/atau

c. kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan perundang-undangan BPHTB, antara lain kekeliruan dalam penerapan tarif, kekeliruan dalam penerapan NPOPTKP, dan kekeliruan penerapan sanksi administrasi.

(3) Permohonan pembetulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia disertai dengan alasan yang mendukung permohonannya;

b. diajukan kepada Bupati melalui Kepala Badan;

c. melampirkan dokumen asli SKPDKB, SKPDKBT, STPD, SKPDN, atau SKPDLB serta dokumen lainnya yang diperlukan dalam mempertimbangkan pembetulan;

d. ditandatangani oleh wajib pajak.

(4) Wajib pajak/pemohon harus meminta tanda terima penyampaian permohonan dari Badan yang akan dijadikan dasar penghitungan waktu penerbitan keputusan atas permohonan.

(5) Dalam hal permohonan disampaikan melaui pos, dasar penghitungan

waktu penerbitan keputusan adalah stempel pos tercatat.

Page 50: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

Pasal 33

(1) Dalam hal pembetulan, pembatalan, dan penghapusan atau pengurangan

sanksi administratif berdasarkan permohonan wajib pajak, keputusan diterbitkan oleh Kepala Badan paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal diterimanya permohonan.

(2) Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa menambahkan, mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi, memperbaiki kesalahan dan kekeliruan lainnya, atau menolak permohonan wajib pajak.

(3) Salinan dokumen keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), disampaikan kepada pemohon.

BAB VI

PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN

Pasal 34

(1) Atas kelebihan pembayaran Pajak, Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan pengembalian kepada Bupati atau Pejabat.

(2) Bupati atau Pejabat dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan, sejak diterimanya permohonan pengembalian kelebihan pembayaran Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus memberikan keputusan.

(3) Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berupa :

a. Keputusan Kepala Badan apabila nilai kelebihan pembayaran sampai dengan Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah);

b. Keputusan Bupati apabila nilai kelebihan pembayaran lebih besar dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

(4) Berdasarkan keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diterbitkan SKPDLB sebagai dasar pengembalian kelebihan pembayaran.

(5) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) telah dilampaui

dan Bupati atau Pejabat tidak memberikan suatu keputusan, permohonan pengembalian pembayaran Pajak dianggap dikabulkan dan SKPDLB harus diterbitkan dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan.

(6) Apabila Wajib Pajak mempunyai utang Pajak atau utang lainnya, kelebihan

pembayaran Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) langsung diperhitungkan untuk melunasi terlebih dahulu utang Pajak tersebut.

(7) Pengembalian kelebihan pembayaran Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan sejak diterbitkannya SKPDLB.

(8) Jika pengembalian kelebihan pembayaran Pajak dilakukan setelah lewat 2 (dua) bulan, Bupati atau Pejabat memberikan imbalan bunga sebagaimana tertuang dalam Perda atas keterlambatan pembayaran kelebihan pembayaran Pajak.

Page 51: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

(9) Formulir dan tata cara pengisian SKPDLB sebagaimana dimaksud pada ayat (4), tercantum dalam Lampiran X merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

BAB VII

KEWAJIBAN PEMBUKUAN

Pasal 35

(1) Wajib pajak yang melakukan usaha dengan omzet paling sedikitRp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) per tahun wajib menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan.

(2) Wajib pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah wajib pajak yang usaha pokoknya berkaitan dengan transaksi atas tanah dan/atau bangunan seperti developer perumahan.

(3) Pembukuan atau pencatatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku Indonesia.

(4) Wajib pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang tidak melakukan pembukuan, dikenakan denda sesuai peraturan perudang-undangan.

(5) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (4) disetorkan ke rekening kas umum daerah dan merupakan penerimaan daerah.

BAB VIII

PELAPORAN BPHTB

Pasal 36

(1) PPAT dan Kepala KPKNL melaporkan pembuatan akta atau risalah lelang perolehan hak atas tanah/dan bangunan kepada Badan paling lambat setiap tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya.

(2) PPAT dan Kepala Kantor KPKNL yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenakan sanksi berupa denda sebagaimana tertuang dalam Perda.

(3) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disetorkan ke rekening kas umum daerah dan merupakan penerimaan daerah.

(4) Bentuk laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), tercantum pada Lampiran XI merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 37

Pelaporan penerimaan BPHTB pada rekening kas umum daerah atau rekening penerimaan daerah, dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan keuangan daerah.

Page 52: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

BAB IX

PENENTUAN NPOP

Pasal 38

Dalam menentukan NPOP, Badan dapat melibatkan aparatur desa/kelurahan dan instansi vertikal di daerah untuk mengetahui nilai transaksi atau nilai pasar sebagai dasar perhitungan NPOP.

BAB X KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 39

(1) Dalam hal belum adanya serah terima berkas/dokumen/data yang terkait

dengan pengurusan BPHTB dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama yang wilayah kerjanya berada di Kabupaten Pesawaran kepada Badan, maka Badan dapat meminta bantuan kepada KPP untuk meneliti permohonan penelitian Surat Setoran BPHTB (SSB) dari wajib pajak atas transaksi yang terjadi pada tahun sebelum berlakunya peraturan Bupati ini.

(2) Atas perolehan hak yang terjadi sebelum berlakunya Peraturan Bupatiini : a. BPHTB-nya telah dibayar namun belum divalidasi :

1. NJOP dan NPOPTKP yang dijadikan dasar perhitungan BPHTB terutang adalah NJOP dan NPOPTKP yang berlaku pada tahun yang bersangkutan;

2. wajib pajak diwajibkan melampirkan bukti pembayaran BPHTB yang telah disetor ke kas negara berupa formulir Surat Setoran BPHTB (SSB) serta lampiran Nomor Tanda Penerimaan Negara (NTPN);

3. jumlah kurang bayar atau lebih bayar ditetapkan oleh Badan berdasarkan hasil verifikasi lapangan;

4. jumlah kurang bayar serta denda akibat adanya BPHTB yang kurang bayar/tidak dibayar merupakan penerimaan daerah.

b. BPHTB-nya belum dibayar :

1. NJOP dan NPOPTKP yang dijadikan dasar perhitungan BPHTB terutang adalah NJOP dan NPOPTKP yang berlaku pada tahun yang bersangkutan;

2. Wajib pajak menggunakan formulir SSPD BPHTB dalam melakukan pembayaran BPHTB;

3. Wajib pajak dikenakan denda keterlambatan pembayaran;

(3) Dalam hal NJOP tahun berjalan belum diterbitkan, maka Wajib Pajak dapat menggunakan Surat Keterangan NJOP yang diterbitkan oleh KPP Pratama setempat.

BAB XI

Page 53: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Bupati … · FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN SSPD BPHTB Lamp : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian SSPD BPHTB untuk Diteliti Yth. Kepala Badan_____

PENUTUP

Pasal 40

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Pesawaran.

Ditetapkan di Gedong Tataan pada tanggal 4 Agustus 2017 BUPATI PESAWARAN,

dto

DENDI RAMADHONA K Diundangkan di Gedong Tataan Pada tanggal 4 Agustus 2017 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PESAWARAN, dto

KESUMA DEWANGSA BERITA DAERAH KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2017 NOMOR 165

Sesuai Dengan Salinan Aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM SETDAKAB PESAWARAN, dto SUSI PATMININGTYAS, S.H. Pembina Tk. I NIP. 19661015 199503 2 00202