FORMOKRESOL VENOSHA

6
FORMOKRESOL INDIKASI 1) Gigi sulung dan gigi tetap muda vital, tidak ada tanda – tanda gejala peradangan pulpa dalam kamar pulpa. 2) Terbukanya pulpa saat ekskavasi jaringan karies / dentin lunak prosedur pulp capping indirek yang kurang hati – hati, faktor mekanis selama preparasi kavitas atau trauma gigi dengan terbukanya pulpa. 3) Gigi masih dapat dipertahankan / diperbaiki dan minimal didukung lebih dari 2/3 panjang akar gigi. 4) Tidak dijumpai rasa sakit yang spontan maupun terus menerus. 5) Tidak ada kelainan patologis pulpa klinis maupun secara radiografi ISI BAHAN Larutan formokresol mengandung : - Formaldehid 19 ml - Kresol 35 ml - Gliserin 25 ml - Air 21 ml Untuk menghindari efek berupa penyebaran formokresol secara sistemik dari gigi dan kemungkinan terjadi reaksi toksik maka

description

Q

Transcript of FORMOKRESOL VENOSHA

Page 1: FORMOKRESOL VENOSHA

FORMOKRESOL

INDIKASI

1) Gigi sulung dan gigi tetap muda vital, tidak ada tanda – tanda gejala peradangan pulpa

dalam kamar pulpa.

2) Terbukanya pulpa saat ekskavasi jaringan karies / dentin lunak prosedur pulp capping

indirek yang kurang hati – hati, faktor mekanis selama preparasi kavitas atau trauma gigi

dengan terbukanya pulpa.

3) Gigi masih dapat dipertahankan / diperbaiki dan minimal didukung lebih dari 2/3 panjang

akar gigi.

4) Tidak dijumpai rasa sakit yang spontan maupun terus menerus.

5) Tidak ada kelainan patologis pulpa klinis maupun secara radiografi

ISI BAHAN

Larutan formokresol mengandung :

- Formaldehid 19 ml

- Kresol 35 ml

- Gliserin 25 ml

- Air 21 ml

Untuk menghindari efek berupa penyebaran formokresol secara sistemik dari gigi dan

kemungkinan terjadi reaksi toksik maka formokresol lebih tepat diencerkan dalam gliserin

1:5. Dan bila formokresol digunakan dalam jumlah yang tepat pada teknik pulpotomi maka

tidak menimbulkan bahaya kesehatan.

MEKANISME KERJA BAHAN:

Formokresol bekerja melalui kelompok aldehid jenis formaldehid, dengan mengikat bahan

asam amino dari protein bakterinya ataupun sisa dari jaringan pulpa gigi. Kemudian

Page 2: FORMOKRESOL VENOSHA

menonaktifkan enzim-enzim oksidatif di dalam pulpa yang berdekatan dengan daerah

amputasi. Hal ini memberikan efek hialuronidase sehingga jaringan pulpa menjadi fibrous

dan asidofilik dalam beberapa menit setelah aplikasi formokresol. Reaksi ini diinterpretasikan

sebagai fiksasi dari jaringan pulpa vital.

Pruhs menyatakan bahwa formokresol adalah bahan germicidal kuat yang dapat

menyebabkan fiksasi dari jaringan vital. Ketika ditempatkan pada sisi yang diamputasi,

formokresol menyebabkan nekrose koagulasi dari jaringan yang secara langsung berkontak

dengannya. Selanjutnya formokresol merembes ke saluran akar sehingga menyebabkan

perluasan reaksi jaringan yang diikuti dengan berkurangnya jumlah sel dan perubahan bentuk

morfologi pulpayang diakibatkan proses kalsifikasi dan resorpsi.

KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN

Keuntungan:

1. Reaksi formokresol terhadap jaringan pulpa yaitu membentuk area yang terfiksasi

dan pulpa di bawahnya tetap dalam keadaan vital.

2. Formokresol mengkoagulasi protein sehingga merupakan bakterisid yang kuat dan

kaustik.

3. Pemakaian formokresol pada pulpotomi tidak merangsang pembentukan dentinal

bridge atau calcific barrier, tetapi jaringan pulpa akan membentuk zona fiksasi yang

bersifat keras, tahan terhadap autolysis dan merupakan barrier terhadap serangan

bakteri yang menuju ke apikal.

4. Tingkat keberhasilan yang lebih baik daripada penggunaan kalsium hidroksida.

5. Merembes melalui pulpa dan bergabung dengan protein seluler untuk menguatkan

jaringan

Kerugian :

1. Bahan dapat menyebabkan iritasi kronis pada healing zone

2. Adanya bahan toxic dan iritan yang terkandung didalamnya

Page 3: FORMOKRESOL VENOSHA

MANIPULASI KERJA

Langkah-langkah perawatan pulpotomi vital formokresol satu kali kunjungan untuk gigi

sulung :

1. Siapkan instrumen dan bahan. Pemberian anestesi lokal untuk mengurangi rasa sakit

saat perawatan

2. Isolasi gigi.

Pasang rubber dam, jika rubber dam tidak bisa digunakan isolasi dengan kapas dan

saliva ejector dan jaga keberadaannya selama perawatan.

3. Preparasi kavitas.

Perluas bagian oklusal dari kavitas sepanjang seluruh permukaan oklusal untuk

memberikan jalan masuk yang mudah ke kamar pulpa.

4. Ekskavasi karies yang dalam.

5. Buang atap pulpa.

Dengan menggunakan bor fisur steril dengan handpiece berkecepatan rendah.

Masukkan ke dalam bagian yang terbuka dan gerakan ke mesial dan distal seperlunya  

untuk membuang atap kamar pulpa.

6. Buang pulpa bagian korona.

Hilangkan pulpa bagian korona dengan ekskavator besar atau dengan bor bundar

kecepatan rendah.

7. Cuci dan keringkan kamar pulpa.

Semprot kamar pulpa dengan air atau saline steril, syringe disposible dan jarum steril.

Penyemprotan akan mencuci debris dan sisa-sisa pulpa dari kamar pulpa. Keringkan

dan kontrol perdarahan dengan kapas steril.

8. Aplikasikan formokresol.

Celupkan kapas kecil dalam larutan formokresol, buang kelebihannya dengan

menyerapkan pada kapas dan tempatkan dalam kamar pulpa, menutupi pulpa bagian

akar selama 4 sampai dengan 5 menit.

9. Berikan bahan antiseptik.

Siapkan pasta antiseptik dengan mencampur eugenol dan formokresol dalam bagian

yang sama dengan zinc oxide. Keluarkan kapas yang mengandung formokresol dan

berikan pasta secukupnya untuk menutupi pulpa di bagian akar. Serap pasta dengan

kapas basah secara perlahan dalam tempatnya. Dressing antiseptik digunakan bila ada

sisa-sisa infeksi.

Page 4: FORMOKRESOL VENOSHA

10. Restorasi gigi.

Tempatkan semen dasar yang cepat mengeras sebelum menambal dengan amalgam

atau penuhi dengan semen sebelum preparasi gigi untuk mahkota stainless steel.

EVALUASI KEBERHASILAN BAHAN

Formokresol tidak membentuk jembatan dentin tetapi akan membentuk suatu zona

fiksasi dengan kedalaman yang bervariasi yang berkontak dengan jaringan vital. Zona ini

bebas dari bakteri dan dapat berfungsi sebagai pencegah terhadap infiltrasi mikroba.

Penelitian-penelitian secara histologis dan histokimia menunjukkan bahwa pulpa yang

terdekat dengan kamar pulpa menjadi terfiksasi lebih ke arah apikal sehingga jaringan yang

lebih apikal dapat tetap vital. Jaringan pulpa yang terfiksasi kemudian dapat diganti oleh

jaringan granulasi vital.

Keberhasilan perawatan pulpotomi vital pada gigi sulung adalah lebih baik dengan

menggunakan formokresol menunjukkan keberhasilan yang lebih baik daripada kedua bahan

tersebut gerric sulphate dan glutareldehyde. Ini dikarenkan oleh bahan ini amat diindikasi

untuk gigi sulung dan keuntungan-keuntungan yang telah dinyatakan diatas

REFERENSI

1. Budiyanti A. Perawatan Endodontik Pada Anak. 2006. Jakarta : EGC;28-30, 62-63.

2. Andlaw RJ, Rock WP. Perawatan Gigi Anak. Djaya A. Terjemahan. Jakarta: Widya

Medika, 1992: 109.

3. Fakultas Kedokteran Gigi Unissula.Perawatan Endodonti pada Anak. 13 Desember 2011. http://fkg.unissula.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=24:perawatan-endodontik-pada-anak&catid=2:berita-utama-fkg. (9 Oktober 2013)

4. Magnusson BO, ed. Pedodontics : A Systematic Approach . 1981. Denmark :

Munksgoard; 152, 244-245.

Page 5: FORMOKRESOL VENOSHA