Forming and Shaping

64
Forming and Shaping Kelompok 8 Muthiah Hanifah (21070111140105) Agit Fathan H (21070114140122) Desy Rebekka (21070114130112) Yineka Tobing(21070114120058)

description

Materi Proses Manufaktur forming and shaping pada logam

Transcript of Forming and Shaping

Page 1: Forming and Shaping

Forming and Shaping

Kelompok 8Muthiah Hanifah (21070111140105)

Agit Fathan H (21070114140122)Desy Rebekka (21070114130112)Yineka Tobing(21070114120058)

Page 2: Forming and Shaping

PRINSIP DAN KARAKTERISTIK ROLLING

Rolling merupakan salah satu proses pengerjaan panas (Hot Working Process) dari proses pembentukan logam (Metal Forming Process). Pada proses pengerjaan hot working process, tidak ada terjadi kenaikan tegangan lulur, kekerasan maupun penurunan keuletan bahan.

Page 3: Forming and Shaping

Beberapa keuntungan menggunakan proses pengerjaan panas adalah:

• Energi yang dipakai kecil, karena logam akan bersifat lunak pada temperatur tinggi, berarti logam lebih mudah dibentuk.

• Flow ability tinggi• Difusi cepat karena temperatur yang

tinggi, sehingga pori pori karena efek pengelasan ukurannya dapat berkurang selama deformasi berlangsung.

• Ductikity dan touhness meningkat

Page 4: Forming and Shaping

Beberapa kerugian menggunakan proses pengerjaan panas adalah:

• Terjadi oksidasi• Toleransi rendah akibat adanya

pemuaian suhu atau pendinginan yang tidak merata, secara metalurgis akan menyebabkan ukuran butir produk menjadi tidak bervariasi tergantung pada suhu deformasi terakhir, setelah deformasi dan faktor-faktor lainnya.

• Struktur dan sifat logam tidak uniform• Perlu peralatan tahan panas• Kontaminasi tidak dapat dikurangi

Page 5: Forming and Shaping

Rolling sendiri mempunyai arti sebagai suatu proses dimana ketebalan dari benda kerja direduksi dengan menggunakan daya tekan dan menggunakan dua buah roll atau lebih. Roll berputar untuk menarik dan menekan secara silmultan terhadap benda kerja yang berada diantaranya.

Page 6: Forming and Shaping

Rolling juga dapat diartikan sebagai proses fabrikasi di mana logam, plastik, kertas, kaca, dilewatkan melalui sepasang (atau pasangan) dari gulungan. Ada dua jenis rolling proses, yakni datar dan bergulir. Bentuk akhir dari produk tersebut biasanya digolongkan sebagai lembar (dengan ketebalan kurang dari 3 mm) atau piring (biasanya ketebalan lebih dari 3 mm). Rolling juga diklasifikasikan sesuai dengan suhu logam digulung. Jika suhu logam di atas suhu rekristalisasi, maka proses ini disebut sebagai rolling panas. Jika suhu logam di bawah suhu rekristalisasi nya, proses ini disebut sebagai cold rolling.

Proses lain juga disebut sebagai 'bending panas' adalah induksi membungkuk, dimana bagian dipanaskan dalam bagian-bagian kecil dan diseret ke radius yang diperlukan.

Page 7: Forming and Shaping

Cold rolling adalah proses pengerjaan logam di mana logam cacat dengan melewatkan melalui rol pada suhu di bawah suhu rekristalisasi nya. Cold rolling meningkatkan kekuatan luluh dan kekerasan logam dengan memperkenalkan cacat dalam struktur kristal logam. Cacat ini mencegah lebih tergelincir dan dapat mengurangi ukuran butir dari logam, sehingga di Hall-Petch pengerasan. Cold rolling yang paling sering digunakan untuk mengurangi ketebalan plat dan lembaran logam.

Page 8: Forming and Shaping

Cold rolling adalah metode dingin yang bekerja pada logam. Ketika logam dingin bekerja, maka terjadi cacat mikroskopis yang berbentuk nukleasi di seluruh wilayah yang mengalami kecacatan.

Cacat ini dapat berupa cacat titik (kekosongan pada kisi kristal) atau cacat garis (setengah pesawat tambahan atom macet di kristal). Cacat tersebut menumpuk melalui deformasi, kemudian menjadi semakin lebih sulit untuk diselip gerakan gerakan yang kurang gesit. Hal ini menyebabkan terjadinya pengerasan pada logam.

Page 9: Forming and Shaping

Selama proses rolling dingin terjadi, maka logam akan lebih banyak menyerap energy dari pada proses lainya. Beberapa energy tersebut digunakan untuk nukleasi dan memindahkan cacat (dan kemudian merusak logam). Sisa dari energi tersebut akan dilepaskan sebagai panas. Sementara cold rolling meningkatkan kekerasan dan kekuatan logam dan juga menghasilkan penurunan yang besar dalam daktilitas. Jadi logam tersebut akan diperkuat dengan rolling dingin yang lebih sensitif terhadap kehadiran retak dan rentan terhadap patah getas

Page 10: Forming and Shaping

Pada prosess pengerolan, benda dikenai tegangan kompresi yang tinggi yang berasal darai gerakan jepit roll dan tegangan geser-gesek permukaan sebagai akibat gesekan antara roll dan logam. Selama proses roll, tegangan ini mengakibatkan terjadinya deformasi plastis.

Produk akhir dari proses ini adalah logam plat dan lembaran (sheet), dimana umumnya plat mempunyai tebal lebih dari ¼ in. Lembaran umumnya mempunyai ketebalan kurang dari ¼ in. Tujian utama pengerollan adalah untuk memperkecil tebal logam.Biasanya terjadi sedikit pertambahan lebar, penurunan panjang mengakibatkan pertambahan panjang.

Page 11: Forming and Shaping

FLATT ROLLING

Gambaran pengerolan datar diperlihatkan gambar, dimana plat lembaran (strip) dengan tebal (h0) sebelum masuk ke celah roll (roll gap) akan dikurangi menjadi hf dengan sepasang roll yang ber-putar pada poros dengan tenaga putar dari motor listrik.

Page 12: Forming and Shaping

Sebuah logam yang telah

dikeraskan dengan rolling dingin dapat dilunakkan oleh anil. Anil akan meringankan tekanan, memungkinkan pertumbuhan butir, dan mengembalikan sifat asli dari paduan. Daktilitas juga dipulihkan oleh anil. Dengan demikian, setelah anil, logam mungkin dingin lanjut digulung tanpa patah.

Page 13: Forming and Shaping

Pengerollan datar

Dalam flat rolling ini, pekerjaan terjadi dengan proses terjadinya jepitan di antara dua gulungan sehingga ketebalannya dikurangi dengan jumlah yang disebut draft:d = ke – tfdi mana :d: Draftke: mulai ketebalantf: ketebalan akhir

Page 14: Forming and Shaping

Semakin meningkatnya rolling

tersebut dan bekerja secara ekstra, akan menyebabkan penyebaran. Penyebaran diperkirakan terjadi karena keteguhan volume deformasi plastik. Karena materi yang dikompresi dalam arah terlalu tebal, baik panjang dan lebar dan akan meningkat asalkan bahan tersebut tidak dibatasi dalam arah lebar.

Page 15: Forming and Shaping

Penyebaran akan lebih parah dengan

rasio yang rendah dari lebar ke ketebalan dan koefisien gesek yang rendah, karena ada resistensi kecil mengalir ke arah lebar.Cara menghitung rasio lebar-to-ketebalan dapat dihitung sebagai berikut:w / t Ratio = lebar awal / ketebalan awal

Page 16: Forming and Shaping

Setelah bergulir, persentase spread dapat dihitung sebagai berikut:Penyebaran% = (lebar lebar-awal Akhir) / (lebar awal) * 100%

Page 17: Forming and Shaping

Kontak pekerjaan gulungan

sepanjang busur kontak. Untuk menghitung panjang busur, dapat menggunakan rumus perkiraan berikut:

L = (R * d) 0,5Dimana :L: panjang kontak perkiraanR: gulungan radiusd: rancangan

Page 18: Forming and Shaping

Jika rasio lebar-ke-ketebalan besar, maka

spread akan diabaikan dan (ketegangan pesawat) pada kondisi ini dapat diasumsikan. Plane strain (ketegangan pesawat) berarti bahwa deformasi terjadi hanya dalam dua arah (dalam pesawat); longitudinal (rolling) arah dan arah melintang.

Angka ini menunjukkan kontak panjang antara pekerjaan dan gulungan, awal dan akhir kecepatan kerja. Selain kecepatan gulungan pekerjaan tersebut memasuki kesenjangan antara gulungan pada vo kecepatan dan keluar di vf kecepatan. Karena laju aliran volume konstan dan ketebalan menurun, vf harus lebih besar dari vo.

Page 19: Forming and Shaping

Kecepatan permukaan rool vr lebih besar

dari vo dan lebih kecil dari vf. Ini berarti bahwa tergelincir terjadi antara pekerjaan dan gulungan. Hanya pada satu titik di sepanjang kontak, tidak ada tergelincir (gerak relatif) antara kerja dan gulungan. Titik ini disebut dengan titik netral.

Penyebaran diperkirakan karena keteguhan volume deformasi plastik. Karena materi yang dikompresi dalam arah ketebalan, baik panjang dan lebar akan meningkat asalkan bahan tersebut tidak dibatasi dalam arah lebar.

Page 20: Forming and Shaping

Dalam bergulir, gaya gesekan adalah

penting karena bertanggung jawab untuk menarik lembar antara gulungan. Bergulir tidak mungkin (lembar tidak akan ditarik) jika draft besar. Draft maksimum untuk sukses bergulir adalah:

dmax = μ2 RDi mana:dmax: rancangan maksimum untuk sukses bergulirμ: koefisien gesekanR: gulungan radius

Page 21: Forming and Shaping

Seperti dapat dilihat dari persamaan, jika μ adalah nol, maka dmax juga nol (bergulir tidak mungkin). Cacat pada bergulir dapat berupa permukaan atau cacat struktural. Cacat permukaan termasuk skala and roll tanda.

Page 22: Forming and Shaping

Cacat struktural meliputi:1. Tepi bergelombang: kelenturan gulungan

menyebabkan lembar lebih tipis di tepi, yang cenderung memanjang lebih. Karena ujung-ujungnya dibatasi oleh material di pusat, mereka cenderung kusut dan membentuk tepi bergelombang.

2. Pusat dan tepi retak: disebabkan oleh bahan keuletan yang rendah dan meluncur dari tepi.

3. Alligatoring: Hasil dari deformasi homogen atau cacat dalam ingot pemain asli. Cacat lainnya mungkin termasuk tegangan sisa (dalam beberapa kasus tegangan sisa yang diinginkan).

Page 23: Forming and Shaping

Flat Rolling Practice Batang baja yang tidak dilebur

akan dituang ke dalam cetakan dan diubah bentuknya dengan dua tahap:Tahap ini dengan melakukan pengerolan (rolling) menjadi barang setengah jadi seperti bloom, bilet dan slab.Tahap selanjutnya adalah diprosesnya bloom, bilet dan slab menjadi pelat, lembaran, batangan, bentuk profil atau lembaran tiffs (foil).

Page 24: Forming and Shaping

Rolling MillsRolling mills merupakan proses untuk

membentuk logam dari bentuk billet menjadi bentuk yang diinginkan dengan menggunakan gaya tekan. Prinsip dari rolling mill adalah untuk mengurangi ketebalan menggunakan mesin yang dinamakan Rolling Mill Stand atau biasa disebut mill stand.

Page 25: Forming and Shaping

Mill stand pada rolling mill terdiri dari sepasang roll yang digerakkan oleh motor listrik. Selain roll, mill stand juga dilengkapi dengan bantalan dan dipasang dalam mill stand dengan mekanisme screw-down.

Page 26: Forming and Shaping

Jumlah maksimum deformasi yang dapat dicapai pada single rolling pass (satu kali reduksi) ditentukan oleh roll separating force maksimum, torsi maksimum, diameter work roll, koefisien gesekan, kekuatan mekanik benda kerja, dan lebarnya benda kerja yang di-rolling.

Page 27: Forming and Shaping

Roll biasanya rentan terhadap bending, hal ini dapat menyebabkan ketidakseragaman hasil dari logam yang dikerjakan. Oleh sebab itu, rolling mill yang lebih kompleks dirancang dengan menggunakan back-up roll.

Page 28: Forming and Shaping

Beberapa mesin mill stand

Gambar jenis jenis mill standa) Mesin roll dua tingkat (two-high roll mill)b) Mesin roll tiga tingkat (three-high roll mill)c) Mesin roll empat tingkat (four-high roll mill)d) Mesin roll kluster (cluster mill)e) Mesin roll tandem (tandem roll mill)

Page 29: Forming and Shaping

1) Mesin Roll Dua Tingkat ( two high roll mill)Mesin rolling mill ini mempunyai diameter sekitar 0,6 sd 1,4 m yang dapat bekerja secara bolak-balik (reversing) atau searah (nonreversing). Rol yang bekerja searah selalu berputar pada arah yang sama dan logam selalu dimasukkan dari sisi yang sama. Roll yang bekerja bolak-balik berputar dengan arah putar roll yang dapat dibalik, sehingga logam bisa dimasukkan dari sisi yang lain.

1. Lembaran logam bergerak antara rol kemudian dihentikan

2. Arah rol dibalik, benda kerja dimasukkan dari sisi yang lain.

3. Pada interval tertentu logam diputar agar penampang univorm dan butir-butir logam merata.

Page 30: Forming and Shaping

2)Mesin roll tiga tingkat ( three high roll mill)

Keuntungan:a. Pembalikan arah putar rol tidak

diperlukan seperti mesin roll tingkat dua, sehingga tidak ada gaya kelembaman yang harus diatasi.

b. Biaya lebih murah

Kelemahan:a. Diperlukan mekanisme elevasib. Ada sedikit kesulitan untuk mengatasi

kecepatan rol

Page 31: Forming and Shaping

3)Mesin roll tingkat empat ( four high roll mill)

Mill stand ini menggunakan dua rol dengan diameter lebih kecil yang bersentuhan langsung dengan benda kerja / logam dan dua rol pendukung (back up rolls) untuk menahan rol yang berdiameter lebih kecil. Roll stand ini biasanya digunakan untuk lembaran yang lebih lebar.

Page 32: Forming and Shaping

4)Mesin roll kluster (cluster mill )Mill stand ini mempunyai dua roll yang berdiameter lebih kecil dan langsung bersentuhan dengan benda kerja seperti mesin roll tingkat empat. Pada cluster mill, terdapat empat roll pendukung dan penggunaannya sama dengan mesin roll tingkat empat.

Page 33: Forming and Shaping

 Mill stand ini terdiri dari beberapa pasang rol, sehingga dapat dioperasikan secara kontinu sampai dicapai ketebalan benda yang diinginkan.

5)Mesin roll tandem ( tandem roll mill )

Page 34: Forming and Shaping

Contoh operasi atau metode pengerol-an yang lain:1) Pengerolan Cincin ( ring rolling )     Pengerolan cincin tidak hanya digunakan

untuk mengurnagi ketebalan tetapi juga memperbesar diameter cincin.

SHAPE ROLLING OPERATIONS

Page 35: Forming and Shaping

2) Pengerolan ulir ( thread rolling ) Pengerolan ini menggunakan cetakan datar (flat dies) yang digunakan untuk membuat ulir luar. Gambar (1) menunjukkan awal proses pengerolan ulir dan gambar (2) merupakan akhir dari proses pengerolan ulir.

Page 36: Forming and Shaping

PRINSIP DAN KARAKTERISTIK FORGING

Forging adalah proses pembentukan logam secara plastis ( tidak dapat kembali ke bentuk awalnya) dengan memberikan gaya tekan pada logam yang akan dibentuk.Forging merupakan termynologi (dilakukan dalam suhu-suhu tertentu).  Pada pembentukan ini, benda kerja di pukul atau ditekan dengan perkakas melalui beberapa tahapan.

Page 37: Forming and Shaping

Prinsip dari proses forging itu sendiri yaitu :1) Perangkat yang dapat digunakan untuk

proses Forging dapat berupa perangkat manual atau martil tekan atau mesin forging khusus.

2) Gaya tekan yang diberikan dapat berupa gaya tekan manual maupun gaya tekan mekanis (HIDROLIS ataupun PNEUMATIS).

3) Operasi tempa normalnya dilakukan pada temperatur tinggi atau hot working, terutama untuk benda kerja ukuran besar.

4) Sebagian operasi tempa dilakukan pada temperatur rendah atau cold working untuk benda kerja berukuran relatif kecil.

Page 38: Forming and Shaping

5)Produk hasil tempa memiliki struktur serat/garis alir yang searah dengan kekuatan yang diharapkannya.

6)Garis alir proses tempa cenderung mengikuti pola bentuk luar benda tempanya.

7)Pada umumnya proses tempa diaplikasikan untuk menghasilkan bentuk-bentuk yang tak beraturan, dengan ukuran mulai dari bentuk ukuran kecil sampai besar.

8)Proses forging ( penempaan ) harus dilakukan secara bertahap.

Page 39: Forming and Shaping

Karakteristik dari proses forging itu sendiri yaitu :1) Tidak membutuhkan mesin forging khusus

melainkan dapat menggunakan alat manual.2) Menggunakan gaya tekan dalam prosesnya.3) Benda benda yang diproduksi melalui hasil forging

memiliki karakter berbeda beda. Ada sebagian benda yang harus dalam temperatur tinggi ada pula yang harus dalam temperature rendah.

4) Dalam proses forging akan meningkatkan kekuatan material,struktur lebih menyatu dan seragam, mengurangi proses permesinan lanjut, danakan menghemat material karena mengurangi material sisa.

5) Proses forging terbagi menjadi berbagai jenis proses forging yang berbeda beda untuk menghasilkan benda benda ( produk ) yang berbeda pula.

Page 40: Forming and Shaping

Mesin otomatis yang dapat digunakan dalam proses forging , diantaranya :

HammerProses ini diprioritaskan untuk membuat benda kerja yang sederhana dan skala produksi kecil. Prosesnya lama dan hasilnya tergantung dari skill operator.

PressUntuk benda kerja dengan penampang tebal dan besar digunakan press forging. Prinsip dari press forging adalah penekanan secara perlahan-lahan pada benda kerja sampai menghasilkan aliran logam yang uniform.

Page 41: Forming and Shaping

Material yang biasa digunakan untuk proses ForgingCarbonAlloy Steel and Super AlloysStainless SteelAluminum AlloysHigh Temperature AlloysMagnetic SteelBrassCopperNikel bassed AlloysCobalt based AlloysTitaniumSilicon Iron

Page 42: Forming and Shaping

Proses-proses forging

1. Open Die Forging2. Impression Die Forging3. Flashless Forging4. Upset Forging5. Swaging6. Roll Forging7. Hubbing

Page 43: Forming and Shaping

   OPEN DIE FORGING

Open die forging adalah penempaan yang dilakukan dengan meletakkan benda kerja di antara die yang berbentuk datar, atau flat die atau yang berbentuk sederhana

Page 44: Forming and Shaping

Open die forging Biasanya digunakan untuk memberikan bentuk awal benda kerja yang akan dilanjutkan dengan penempaan  yang menggunakan die tertutup, atau closed die forging.

Page 45: Forming and Shaping

Tahapan Open Die Forging :Logam pertama-tama dipanaskan ke

suhu selayaknya dengan gas, minyak atau tungku listrik atau panas induksi listrik.

Beban kejut (Impact) disampaikan oleh berbagai tipe martil mekanis, yang paling sederhana adalah grafity drop atau martil luas.

Page 46: Forming and Shaping

Karakteristik Open Die Forging Tidak membatasi aliran logam. Operator harus mengatur arah dan posisi benda

kerja antara tiupan untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan.

Bentuk khusus dapat disisipkan untuk membantu membuat bentuk-bentuk sederhana (seperti bulatan, cekung atau cembung), pembentukan lubang atau operasi pemotongan.

Manipulator bisa digunakan untuk mengatur posisi benda kerja yang lebih besar, mungkin beberapa ton.

Open-die forging biasanya digunakan untuk pembentukan awal untuk operasi berikutnya.

Open-die forging digunakan untuk menyebabkan aliran plastis terorientasi dan mengurangi jumlah proses pemesinan yang mengikuti.

Page 47: Forming and Shaping

IMPRESSION DIE AND CLOSED DIE FORGING

Closed die forging adalah operasi penempaan yang menggunakan sepasang die block yang secara presisi membentuk benda kerja yang diinginkan. Die block dibuat melalui pemesinan atau casting.

Page 48: Forming and Shaping

    Closed die forging diterapkan secara bertahap dimulai dengan proses fullering dan edging pada bahan baku untuk memberikan bentuk awal benda kerja. Kemudian dilakukan penempaan kasar dengan rough die block. Pada tahapan ini terjadi perubahan bentuk yang relatif besar. Tahap penempaan akhir dilakukan dengan finishing die untuk memperoleh benda kerja yang sesuai dengan bentuk dan ukuran dari rancangan produk akhir.

Page 49: Forming and Shaping

Pada proses tempa ini, volume benda kerja harus cukup untuk dapat mengisi seluruh rongga cetakan dengan sempurna. Karena sulit menentukan volumenya, biasanya digunakan volume benda kerja yang relatif lebih besar.

Page 50: Forming and Shaping

    Kelebihan volume ini akan menyebabkan terjadinya aliran material secara lateral yang melebar ke luar dari rongga die dan membentuk pita logam tipis yang biasa disebut sebagai sirip atau flash. Untuk mencegah terjadinya flash yang berlebihan, atau flash terlalu lebar, pada die block disediakan rongga penampung yang disebut flash gutter. Setelah tahapan tempa terakhir, flash dipotong dengan menggunakan trimming die.

Page 51: Forming and Shaping

Impression Die Forging

Impression Die Forging secara garis beras terlihat sama dengan Open die Forging. Hanya saja dalam Impression Die Forging dan alat penempanya tertutup. Alat yang digunakan untuk menempa barang tersebut sudah memiliki tekstur yang disesuaikan untuk menghasilkan produk yang diinginkan. Dalam prosesnya pun sama dengan cara memberikan tekanan kepada barang yang sudah dipanaskan atau didinginkan terlebih dahulu

Page 52: Forming and Shaping

ROTARY SWAGING Rotary Swaging dikenal sebagai penempaan radial, putaran padat disubjekkan pada kekuatan radial dengan mengatur cetakan dari mesin.Rotary swaging adalah proses untuk presisi pembentukan tabung, bar atau kawat. Ini termasuk dalam kelompok net-shape-forming proses , yang salah satu ciri adalah bahwa bentuk yang sempurna dibentuk workpieces yang diperoleh tanpa , atau hanya dengan jumlah minimal dari pengolahan lebih lanjut oleh mesin . Prinsip operasi Pembentukan dua sisi oleh mesin swaging disusun konsentris di sekitar benda kerja. Swaging dies melakukan gerakan radial frekuensi tinggi dengan gerakan pendek.

Page 53: Forming and Shaping

Rotary swaging adalah sebuah proses pembentukan bertahap di mana banyak mengambil tempat pembentukan osilasi dalam memproses langkah-langkah kecil. Salah satu keuntungan dari proses pembentukan yang terjadi secara bertahap dibandingkan dengan proses yang terus-menerus adalah bahan pembentukan yang homogen . Keuntungan lain dari proses pembentukan inkremental adalah gesekan diminimalkan. Waktu kontak antara dies dan benda kerja yang sangat singkat. Kontak saat hanya ada gerakan relatif kecil . Kekuatan melintang yang dikompensasi oleh elastisitas benda kerja. Oleh karena itu rotary swaging tidak memerlukan perawatan pada kekosongan plumasan, tetapi cukup menggunakan minyak dalam siklus tertutup yang terutama bertindak sebagai pendingin dan untuk membersihkan bagian dalam mesin.

Page 54: Forming and Shaping

Penggunaannya adalah untuk mengurangi ukuran ujung batang dan tabung dengan ceta-kan putar yang dapat dibu-ka tutup dengan cepat.

Peralatan yang menggunakan teknik rotary swaging :

peralatan rumahtangga, pensil mekanis, ujung payung.

Page 55: Forming and Shaping

Keuntungan Rotary SwagingNet-Shaped Production : Toleransi dicapai sangat ketat sehingga permesinan

terakhir di sebagian besarkasus tidak diperlukan . Hal ini memungkinkan penghematan bahan yang signifikan dan mengurangibeberapa tahap produksi , sehingga harga per produk lebih rendah .

Berbagai aplikasi , penghematan berat yang signifikan : Rotary swaging dapat menghasilkan banyak

perbedaan eksternal dan internalbentuk . Penghematan berat hingga 30 % - 50 % secara umum dapat dicapai dengan rotary swaging dibandingkan metode produksi konvensional .

Kualitas produk yang tinggi : Terganggunya kesatuan aliran bahan bersama

dengan pengerasan kerjayang dihasilkan dari pengurangan peningkatkan kekuatan benda kerja. kualitaspermukaan swaged adalah pada tingkat permukaan tanah.

Page 56: Forming and Shaping

Keuntungan Rotary SwagingPenerimaan lingkungan :

Tidak seperti proses pembentukan lainnya , swaging rotary tidak memerlukan perawatan permukaan apapunpada kekosongan . Minyak, diperlukan jika dalam siklus tertutup .

Multifungsi : Mesin rotary swaging memiliki waktu perubahan lebih

singkat . Swaging dies danpengaturan mesin berubah dalam beberapa menit .

Waktu produksi pendek , tingkat efisiensi tinggi : Pembangunan mesin rotary swaging memungkinkan

kombinasi dari beberapa modul pengolahan untuk efisien jalur multi-station transfer sehingga pembentukan net-shape parts dapat diproduksi dengan output yang tinggi . Kuat dan mudah untuk mempertahankankonstruksi memastikan tingkat efisiensi tinggi

Page 57: Forming and Shaping

Flashless forging 

     Disebut juga true closed-die forging, yaitu proses tempa dengan cetakan tertutup dimana bahan baku benda kerja seluruhnya berada dalam rongga cetak selama proses penekanan, dan tidak ada sirip (flash) yang terbentuk, seperti ditunjukkan dalam gambar

Page 58: Forming and Shaping

Die tempa, palu, dan penekan

Peralatan yang digunakan dalam penempaan terdiri dari mesin tempa dengan klasifikasi :

palu (hammers) atau penekan (presses)cetakan/die tempa (forging die)peralatan pendukung lainnya, seperti :• tungku untuk memanaskan bendakerja,• peralatan mekanik untuk memasang dan

mengangkat bendakerja,• trimming untuk memotong sirip (flash).

Page 59: Forming and Shaping

Forging Hammer Dioperasikan dengan menggunakan pembebanan kejut (impact) terhadap benda kerja. Istilah drop hammer sering digunakan untuk mesin ini, sesuai dengan cara mengoperasikan energi impaknya seperti ditunjukkan dalam gambar.

Page 60: Forming and Shaping

Drop hammer dapat diklasifikasikan atas :Gravity drop hammers,Power drop hummer.

Kelemahan dari drop hummer adalah : energi impak tidak hanya diterima oleh benda kerja, tetapi juga diterima oleh landasan dan lantai bangunan.

Forging Presses; operasi tempa dengan tekanan gradual.

Forging presses termasuk :penekan mekanik (mechanical presses),penekan hidrolik (hydraulic presses),penekan ulir (screw presses)

Page 61: Forming and Shaping

Mechanical pressesmerupakan operasi tempa dengan peralatan eksentris,cranks, atau knuckle joint yang merubah gerakan rotasisuatu motor penggerak menjadi gerakan translasi ram.Biasanya gaya terbesar dicapai pada saatram mencapaiposisi paling bawah.

Hydraulic pressesMerupakan operasi tempa dengan menggunakan pistonpenggerak hidrolik untuk menggerakkan ram.

Screw pressesMerupakan operasi tempa dengan menggunakan

mekanisme ulir untukmenggerakkan ram vertikal.

Forging Presses

Page 62: Forming and Shaping

Forging dies

1. Parting line; bidang yang memisahkan upper die dan lower die. Disebut juga flash line.

2. Draft; adalah tirus pada sisi bagian benda kerja yang dibutuhkan untuk melepas benda kerja dari cetakan. Istilah ini juga digunakanuntuk tirus pada sisi rongga cetak

3. Webs dan ribs; web adalah bagian tipis dari tempaan yang sejajar dengan parting line, sedang ribs adalah bagian yang tipis dari tempaan yang tegak lurus terhadap parting line.

Page 63: Forming and Shaping

4. Fillet dan corner radii; radius kecil yang cendrung membatasi aliran logam dan menambah tegangan pada permukaan die selama penempaan.

5. Flash; adalah sirip yang terbentuk diantara celah die bagian atas danbagian bawah dalam impression-die forging, yang berfungsi untuk menghambat aliran logam keluar cetakan, sehingga tekanan mengarah ke dalam untuk mengisi rongga cetak.

6. Gutter; saluran tempat terbentuknya sirip.

Page 64: Forming and Shaping

for your attention!