Format SOP

4
LOGO RUMAH SAKIT PENGGUNAAN BLUE LIGHT NOMOR DOKUMEN NO REVISI : 0 HALAMAN: 1/3 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL TANGGAL TERBIT: 21 SEPTEMBER 2013 Ditetapkan oleh: Direktur Rumah Sakit Dr. Marwan Sulistiyoadi, MARS Pengertian Suatu proses dimana terapi sinar biru mendekomposisikan bilirubin dengan fotoisomerisasi Tujuan Umum Menurunkan kadar bilirubin bayi dalam batas normal sesuai indikasi tanpa adanya komplikasi dari terapi fototerapi Khusus Mempertahankan keadekuatan kondisi mata bayi Mempertahankan keadekuatan kondisi daerah genital bayi Mempertahankan status intergumen bayi Mempertahankan thermoregulasi bayi Mempertahankan status hidrasi bayi Kebijakan Peraturan 1. Tersedianya tenaga medis dan paramedis 2. Tersedianya sarana dan prasarana diagnostik dan terapeutik 3. Tersedianya sarana dan prasarana ruang rawat 4. Tersedianya alat foto terapi Indikasi a. Bayi Cukup Bulan: 1. Pada usia 25-48 jam pasca kelahiran, fototerapi dianjurkan bila bilirubin serum total > 12 mg/dl (170 mmol/L) 2. Pada usia 49-72 jam pasca kelahiran, fototerapi dianjurkan bila bilirubin serum total > 15 mg/dl

description

setabu

Transcript of Format SOP

Page 1: Format SOP

LOGORUMAH SAKIT

PENGGUNAAN BLUE LIGHTNOMOR DOKUMEN NO REVISI :

0HALAMAN:

1/3

STANDARPROSEDUR

OPERASIONAL

TANGGAL TERBIT:

21 SEPTEMBER 2013

Ditetapkan oleh:Direktur Rumah Sakit

Dr. Marwan Sulistiyoadi, MARS

PengertianSuatu proses dimana terapi sinar biru mendekomposisikan bilirubin dengan fotoisomerisasi

TujuanUmum

• Menurunkan kadar bilirubin bayi dalam batas normal sesuai indikasi tanpa adanya komplikasi dari terapi fototerapi

Khusus• Mempertahankan keadekuatan kondisi mata bayi• Mempertahankan keadekuatan kondisi daerah genital bayi• Mempertahankan status intergumen bayi• Mempertahankan thermoregulasi bayi• Mempertahankan status hidrasi bayi

Kebijakan Peraturan1. Tersedianya tenaga medis dan paramedis2. Tersedianya sarana dan prasarana diagnostik dan terapeutik3. Tersedianya sarana dan prasarana ruang rawat4. Tersedianya alat foto terapi

Indikasia. Bayi Cukup Bulan:1. Pada usia 25-48 jam pasca kelahiran, fototerapi dianjurkan bila

bilirubin serum total > 12 mg/dl (170 mmol/L)2. Pada usia 49-72 jam pasca kelahiran, fototerapi dianjurkan bila

bilirubin serum total > 15 mg/dl (260 mmol/L)3. Pada usia > 72 jam pasca kelahiran, fototerapi dianjurkan bila

bilirubin serum total > 17 mg/dl (290 mmol/L

b. Bayi Kurang Bulan1. Disesuaikan dengan kondisi dan penyakit penyerta masing-

masing bayi

Kontraindikasi1. Kolestasis Jaundice2. Sindrom Baby Bronce3. Phorfiria

Prosedur Persiapan alat a. Alat fototerapib. Pelindung mata

Page 2: Format SOP

c. Plesterd. Tempat tidur bayi

Pelaksanaana. Sebelum fototerapi dilakukan

a. Persiapan alat fototerapii. Pastikan bahwa lampu menyala sesuai standarii. Atur jarak fototerapi sekitar 35-50 cm dari

permukaan kulit bayib. Memasang pelindung mata

i. Siapkan pelindung mataii. Yakinkan bahwa pelindung mata dapat menutupi

mata tanpa meyakiti bayib. Ketika terapi sinar diberikan

a. Posisii. Letakkan bayi telanjang (kecuali daerah mata

dan kelamin) di bawah alat terapi sinar. Catat tanggal dan waktu mulai pemakaian terapi sinar

ii. Ubah posisi bayi secara teratur sehingga seluruh bayi terpapar oleh terapi sinar (terutama pada jam-jam awal terapi diberikan)

b. Menjaga bayi dari cederai. Yakinkan pelindung mata adekuat melindungiii. Buka pelindung mata setiap memberi minum,

memandikan, dan tindakan perawatan lainnya atau setidaknya 1x setiap 4-6 jam

iii. Ubah posisi bayi secara teratur sehingga seluruh tubuh bayi terpapar oleh terapi sinar (terutama pada jam-jam awal

c. Menjaga status hidrasi bayii. Beri minum bayi sesuai kebutuhanii. Pertahankan jadwal minum bayi, yakinkan

kebutuhan cairan yang diberikan adekuatiii. Observasi status hidrasi, awasi tanda-tanda

kekeringan pada kulit, kulit pecah-pecah, kemerahan, dll

iv. Catat jumlah minum yang diberikan, frekuensi BAB, karakteristik feses

d. Menjaga keadekuatan termoregulasi bayii. Observasi suhu dan warna kulit bayi secara

teraturii. Hindari penggunaan minyak/lotion pada

tubuh bayie. Menjaga keadekuatan integumen bayi

i. Jaga bayi tetap bersih dan keringii. Pertahankan jadwal mandi bayiiii. Bersihkan bayi dengan segera bila bayi

BAK/BABiv. Hindari penggunaan minyak/lotion pada

tubuh bayi yang sedang mendapat fototerapif. Menjaga status hidrasi bayi

i. Beri minum bayi sesuai kebutuhanii. Pertahankan jadwal minum bayi, yakinkan

kebutuhan cairan yang diberikan adekuatiii. Observasi status hidrasi, awasi tanda-tanda

kekeringan pada kulit, kulit pecah-pecah, kemerahan, dll

iv. Catat jumlah minum yang diberikan,

Page 3: Format SOP

frekuensi BAB, karakteristik feses

g. Menjaga keadekuatan termoregulasi bayii. Observasi suhu dan warna kulit bayi secara

teraturii. Hindari penggunaan minyak/lotion pada

tubuh bayih. Menjaga keadekuatan integumen bayi

i. Jaga bayi tetap bersih dan keringii. Pertahankan jadwal mandi bayiiii. Bersihkan bayi dengan segera bila bayi

BAK/BABiv. Hindari penggunaan minyak/lotion pada

tubuh bayi yang sedang mendapat fototerapi

Monitoringa. Pada saat fototerapi

a. Ukur kadar biliribun total serum setelah 24 jam. Bila kadar bilirubin total serum < 13 mg/dl, hentikan fototerapi.

b. Perhatikan warna feces selama fototerapi.

b. Setelah selesai fototerapia. Pastikan asupan bayi terjamin dengan baikb. Bila tidak ada masalah lain dalam perawatan, bayi bisa

dipulangkan.

Unit Terkait Ruang Perinatologi

Dokumen Catatan Keperawatan

Diseminasi • Ketua Komite Medik• Keperawatan