Format Laporan.

26
Format Laporan Kegiatan FieldTrip Dasar Klimatologi pertanian cover I.Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan 1.3 Manfaat II. Isi 2.1 BMKG 2.1.1 Deskripsi BMKG 2.1.2 Tugas dari BMKG 2.1.3 Definisi Taman Alat 2.1.4 Persyaratan Tata Letak Taman Alat 2.2 Radiasi Matahari 2.2.1 Definisi Radiasi Matahari 2.2.2 Macam-Macam Alat Pengukur Unsur Radiasi Matahari Beserta Cara kerjanya (Disertai Hasil Dokumentasi) 2.2.3 Kelebihan Dan Kekurangan Alat Pengukur Unsur Radiasi Matahari 2.3 Suhu Udara dan Suhu Tanah 2.3.1 Definisi Suhu Udara dan Suhu Tanah 2.3.2 Macam-Macam Alat Pengukur Suhu Udara dan Suhu Tanah Beserta cara kerjanya (Disertai Hasil Dokumentasi) 2.3.3 Kelebihan dan Kekurangan Alat Pengukur Suhu Udara dan Suhu Tanah 2.4 Kelembaban 2.4.1 Definisi Kelembaban 2.4.2 Macam-Macam Alat Pengukur Kelembaban Beserta Cara Kerjanya (Disertai Hasil Dokumentasi) 2.4.3 Kelebihan dan Kekurangan Alat Pengukur Kelembaban

description

fORMAT LAPORAN

Transcript of Format Laporan.

Format LaporanKegiatan FieldTrip

Dasar Klimatologi pertanian

coverI.Pendahuluan1.1 Latar Belakang1.2 Tujuan1.3 Manfaat

II. Isi2.1 BMKG2.1.1 Deskripsi BMKG2.1.2 Tugas dari BMKG2.1.3 Definisi Taman Alat2.1.4 Persyaratan Tata Letak Taman Alat

2.2 Radiasi Matahari2.2.1 Definisi Radiasi Matahari2.2.2 Macam-Macam Alat Pengukur Unsur Radiasi Matahari Beserta Cara kerjanya (Disertai Hasil Dokumentasi)2.2.3 Kelebihan Dan Kekurangan Alat Pengukur Unsur Radiasi Matahari

2.3 Suhu Udara dan Suhu Tanah2.3.1 Definisi Suhu Udara dan Suhu Tanah2.3.2 Macam-Macam Alat Pengukur Suhu Udara dan Suhu Tanah Beserta cara kerjanya (Disertai Hasil Dokumentasi)2.3.3 Kelebihan dan Kekurangan Alat Pengukur Suhu Udara dan Suhu Tanah

2.4 Kelembaban2.4.1 Definisi Kelembaban2.4.2 Macam-Macam Alat Pengukur Kelembaban Beserta Cara Kerjanya (Disertai Hasil Dokumentasi)2.4.3 Kelebihan dan Kekurangan Alat Pengukur Kelembaban

2.5 Evaporasi

2.5.1 Definisi Evaporasi2.5.2 Macam-Macam Alat Pengukur Evaporasi Beserta Cara Kerjanya ( Disertai hasil Dokumentasi)2.5.3 Kelebihan dan Kekurangan Alat Pengukur Evaporasi

2.6 Curah Hujan

2.6.1 Definisi Curah Hujan 2.6.2 Macam-Macam Alat Pengukur Curah Hujan Beserta Cara Kerjanya (Disertai Hasil Dokumentasi)2.6.3 Kelebihan dan Kekurangan Alat Pengukur Curah Hujan

2.7 Tekanan Udara2.7.1 Definisi Tekanan Udara2.7.2 Macam-Macam Alat Pengukur Tekanan Udara Beserta Cara Kerjanya (Disertai Hasil Dokumentasi)2.7.3 Kelebihan dan Kekurangan Alat Pengukur Tekanan Udara..

2.8 Angin2.8.1 Definisi ANgin2.8.2 Macam-Macam Alat Pengukur Angin (Kecepatan Angin dan Arah Angin) Beserta Cara Kerjanya (Disertai Hasil Dokumentasi)2.8.3 Kelebihan dan Kekurangan Alat Pengukur Angin

2.9 Awan2.9.1 Definisi Awan2.9.2 Klasifikasi Awan Berdasarkan Morfologinya2.9.3 Klasifikasi Awan Berdasarkan Ketinggiannya

2.10 Alat-Alat Lain Yang Dipasang DiStasiun BMKG (Disertai Fungsinya dan Hasil Dokumentasi)

III. Penutup3.1 Kesimpulan3.2 Saran3.3 Lampiran

Daftar Pustaka

NB: 1. Laporan DItulis tangan dikertas A4 dengan bolpoint berwarna Biru2.Margin Kiri,Kanan,Atas,dan Bawah (3,5,3cm,3cm dan 3cm)3.Laporan Dikumpulkan Sebagai Tiket Masuk Mengikuti Praktikum Dasar Klimatologi Pertanian Yang Dilaksanakan Minggu Pertama Setelah UTS

`

1.1 Latar Belakang

Seseorang merasakan keadaan udara pada suatu saat adalah panas sekali akan tetapi orang lain hanya merasakan panas biasa saja. Jadi apa yang dirasakan dan dilihat oleh indera adalah sangat subjektif. Untuk menghilangkan subjektivitas ini kemudian digunakan alat-alat pengamatan (instrumen).

Meteorologi ilmiah (scientific meteorology) telah berkembang sejak ditemukannya termometer oleh Galileo (1593), barometer oleh Toricelli (1643) sistem penghubung yang cepat. Ini adalah tonggak pertama dalam perkembangan pertanian meteorologi. Masih banyak lagi yang harus di lakukan untuk menyempurnakan peralatan baik dalam prinsip dan mekanismenya maupun dalam ketelitian alat-alat pengamatan masing-masing komponen cuaca. data  atau  tidak  disiplin  dalam  jadwal  pencatatan.  Perilaku  ini  menyebabkan  data  yang dikumpulkan menjadi keliru sehingga dapat merugikan bagi masyarakat yang membut

Manusia  tidak bisa  lepas dari kesalahan. Operator bisa saja salah dalam mengamati uhkan informasi tersebut.

Untuk  mengatasi  semua  itu  kini  telah  banyak  diciptakan  stasiun  cuaca  otomatis (Automatic Weather  Station)  yang  dijual  di  pasaran.  Hal  ini  tentunya memudahkan  bagi lembaga masyarakat,  instansi pemerintah maupun swasta  terkait dalam melakukan kegiatan pengamatan cuaca. Akan tetapi harganya yang masih relatif mahal membuat kalangan tertentu manjadi  sulit  untuk memperolehnya. Oleh  karena  itu  stasiun  cuaca  otomatis  yang murah, akurat dan mudah dioperasikan menjadi pilihan dimasa-masa sekarang ini.

 1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui cara kerja peralatan ukur unsur iklim/cuaca

2. Dapat mengetahui cara pengamatan unsur iklim/cuaca

3. Dapat mengetahui tata letak dan pemasangan peralatan unsur iklim/cuaca

 1.3 Manfaat

Agar mahasiswa dapat mengetahui fungsi dan mengenal alat-alat klimatologi laut, seperti alat : alat pengukur tekanan udara, barometer air raksa, barograph, alat pengukur suhu udara dan lain-lain.

 

II. Isi2.1 BMKG2.1.1 Deskripsi BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (disingkat BMKG), sebelumnya bernama Badan Meteorologi dan Geofisika (disingkat BMG) adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika (anonim, 2012).

Sejarah BMKG dimulai pada tahun 1841 diawali dengan pengamatan yang dilakukan secara perorangan oleh Dr. Onnen, Kepala Rumah Sakit di Bogor. Tahun demi tahun kegiatannya berkembang sesuai dengan semakin diperlukannya data hasil pengamatan cuaca dan geofisika., awalnya bertujuan untuk perkebunan dan pertanian. Selain itu berkembang menjadi keperluan militer dan tersebar di kota-kota besar di Indonesia seperti di Jakarta dan berkembang di tiap daerah di Indonesia. Sebelum BMKG, nama sebelumnya yaitu hanya BMG dan diubah pada tahun  2008 menjadi BMKG sampai sekarang. BMKG  mulai dikenal banyak di Indonesia ketika pada saat terjadi bencana tsunami di Aceh pada tahun 2004 silam.

Jumlah jaringan stasiun pengamatan di wilayah Indonesia sebagai berikut:

1. Stasiun Meteorologi       :120

2.  Stasiun Geofisika          :31

3. Stasiun Klimatologi       :21

2.1.2 Tugas dari BMKG

Tugas pokok dan fungsi BMKG sebagai berikut :

1. Memberikan layanan informasi yang akurat, tepat waktu dan bermutu untuk untuk melindungi masyarakat dan kehidupannya dari bencana alam.

2. Mengadakan pengamatan, pengumpulan, analisis pengolahan, analisis dan penyebaran data serta pelayanan informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika.

Berdasarkan SK KBMG Nomor: KEP.005 Tahun 2004, Stasiun Meteorologi Cilacap mempunyai tugas :

“Melaksanakan pengamatan, pengumpulan, dan penyebaran data, pengolahan, penganalisaan dan prakiraan di dalam wilayahnya serta pelayanan jasa meteorologi”

Sesuai dengan Peraturan KBMG Nomor SK.170/ME.007/BMG-2006

“Melaksanakan tugas Pelayanan Informasi Maritim”

2.1.3 Definisi Taman Alat

Taman alat meteorologi umumnya terdapat pada setiap stasiun meteorologi. Luasnya tergantung pada jenis alat-alat yang dipasang didalamnya. Tempat untuk membangun taman alat disesuaikan dengan jenis Stasiun, agar hasil pengamatan cukup representatif. Misalnya taman alat untuk keperluan penerbangan dibangun dekat landasan. Taman alat meteorologi pertanian dibangun ditempat yang representatif untuk keperluan pertanian. Taman alat untuk stasiun Klimatologi dibangun sedemikian rupa agar dapat beroperasi dengan baik secara terus menerus minimal 10 tahun. Taman alat untuk stasiun synoptic dibangun pada tempat yang dianggap cukup representatif untuk daerah sekitarnya

2.1.4 Persyaratan Tata Letak Taman Alat

Untuk membangun suatu taman alat perlu diketahui ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

Pilihlah Tanah yang datar, atau yang sudah diratakan dan ditanami rumput pendek. Tanah tersebut jauh letaknya dari pohon-pohon dan bangunan yang tinggi.

Taman alat-alat diberi pagar/kawat disekelilingnya setinggi ± 1 meter, untuk melindungi alat-alat terhadap gangguan binatang dan lain-lainnya.

Ukuran atau luas taman alat-alat tergantung dari jenis stasiun atau jumlah alat-alat yang dipasang di dalamnya, misalnya untuk taman alat meteorologi synoptic dan meteorologi penerbangan ukurannya 20 x 15 m2. Luas taman alat-alat meteorologi pertanian 40 x 20 m2. Sebaiknya arah taman alat memanjang utara selatan letak pintu taman alat dapat disesuaikan dengan letak kantor. Untuk keperluan observasi didalam taman alat dapat dibuatkanjalan berkerikil dengan lebar ± 50 cm. Letak alat-alat meteorologi didalam taman alat ditentukan seperti terlihat pada gambar. Letaknya sudah ditentukan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu satu sama lain. Penukaran tempat bisa mempengaruhi hasil pengamatan. Misalnya, tempat untuk sangkar dipasang solarimeter atau campbel stokes, maka pada suatu saat bayangan dari tiang anemometer akan menutupi solarimeter sehingga radiasi matahari tercatat akan berkurang.

2.2 Radiasi Matahari2.2.1 Definisi Radiasi Matahari

Radiasi Matahari ialah pancaran energi yang berasal dari proses thermonuklir yang terjadi di Matahari. Energi radiasi Matahari berbentuk sinar dan gelombang elektromagnetik. Spektrum radiasi Matahari sendiri terdiri dari dua yaitu, sinar bergelombang pendek dan sinar bergelombang panjang. Sinar yang termasuk gelombang pendek adalah sinar X, sinar gamma, dan sinar ultraviolet. 

2.2.2 Macam-Macam Alat Pengukur Unsur Radiasi Matahari Beserta Cara kerjanya (Disertai Hasil Dokumentasi)

 PENGUKUR SINAR MATAHARI JENIS CAMPBLE STOKES

Campbell Stokes

Lamanya penyinaran sinar matahari dicatat dengan jalan memusatkan (memfokuskan) sinar matahari melalui bola gelas hingga fokus sinar matahari tersebut tepat mengenai pias yang khusus dibuat untuk alat ini dan meninggalkan pada jejak pias. Dipergunakannya bola gelas dimaksudkan agar alat tersebut dapat dipergunakan untuk memfokuskan sinar matahari secara terus menerus tanpa terpengaruh oleh posisi matahari. Pias ditempatkan pada kerangka cekung yang konsentrik dengan bola gelas dan sinar yang difokuskan tepat mengenai pias. Jika matahari bersinar sepanjang hari dan mengenai alat ini, maka akan diperoleh jejak pias terbakar yang tak terputus. Tetapi jika matahari bersinar terputus-putus, maka jejak dipiaspun akan terputus-putus. Dengan menjumlahkan waktu dari bagian-bagian terbakar yang terputus-putus akan diperoleh lamanya penyinaran matahari.

PENGUKUR SINAR MATAHARI JENIS JORDANf

Alatinimencatatsendirilamanyamataharibersinardalamsehari yang terdiridariduakotakberbentuksetengahsilinderdantertutup.Di bagiandalamdipasangkertas yang sangatpekaterhadapsinarmataharilangsung.

Apabilaseberkasmataharilangsungmengenaikertasiniakanmeninggalkanbekas yang gelap. Alatinidiatursedemikiansehinggasatupiasdipakaiuntukpagidanpiaslainnyauntuksianghari.

7.3       PENGUKURAN INTENSITAS RADIASI MATAHARI

Untukmengetahuiintensitasradiasi yang jatuhpadapermukaanbumibaik yang langsungmaupun yang dibaurkanolehatmosfer.Intensitasradiasimatahariialahjumlahenergi yang

jatuhpadasuatubidangpersatuanluasdalamsatusatuanwaktu.Dalamatmosferbumiterdapatbermacam-macamradiasiseperti :

a.      Direct Solar Radiation (S) yaituradiasilangsungdarimatahari yang sampaikepermukaanbumi.

b.      Radiation Difus (D) yang berasaldaripantulan-pantulanolehawandanpembauran-pembauranolehpartikel-partikelatmosfer.

c.      Surface Raflectivity (r) yaituradiasi yang berasaldaripantulan-pantulanolehpermukaanbumi.

d.      Out Going Terrestial radiation (O), yaituradiasi yang berasaldaribumi yang berupagelombangpanjang.

e.      Back Radiation (B) yaituradiasi yang berasaldariawan-awandanbutir-butiruap air dan CO2 yang terdapatdalamatmosfer.

f.        Global (total) Radiation (Q)

g.      Net Radiation (R)

Denganbanyaknyajenisradiasi yang terdapatdidalamatmosferberartibanyak pula alat-alat yang diperlukanuntukmengukurradiasilangsung (S).Misalnya :

Pyrheliometeruntukmengukurradiasilangsung (S)

SolarimeterdanPyranometeruntukradiasi total (Q)

Pyrgeometeruntukmengukurradiasibumi (O)

Net Pyrradiometeruntukmengukurradiasi total (R)

Padaprinsipnya sensor alatpengukurintensitasradiasimataharidibagi 2 jenis :

a. Sensor yang dibuatdari bimetal yaitu 2 jenislogam yang mempunyaikoefisienmuaipanjang yang berbedadandiletakkansatusamalainnya. Alat yang memakai sensor jenisiniialahActinograph.

b. Sensor yang dibuatdari Thermopile seperti yang terdapatpadaSolarimeter, Pyranometerdll

7.4       AMSTRONG PYRHELIOMETER

Pyrheliometerdipakaiuntukmengukurintensitasradiasimataharilangsung (S).Pyrheliometerterdiridari 2 bagianpokok, yaitu sensor yang menghasilkangayageraklistrikdan recorder yang berisi battery, galvanometer danamperemeter. Sensor beradadidalamsebuahtabung/silinderlogam yang dapatdiputar horizontal danvertikal.Tabungdiputarmengikutigerakanmataharisehinggasinarselalujatuhtegakluruskeper

mukaan sensor.Padabagianujung/ mukatabungterdapattutup yang dapatdiputarterhadappermukaansilinder.Penutupiniberfungsisebagaipelindung sensor terhadapmataharidanjugasebagaipemutusdanpenghubungkontaklistrik.

7.5       SOLARIMETER DAN PYRANOMETER

Digunakanuntukmengukurradaiasimatahari total.Untukmemperoleh data intensitasmataharisecarakontinue, Solarimeterdihubungkankesebuahalatpencatat yang dinamakan Chart Recorder yang mempunyaisifat Self Balancing Potentiometric yaitusuatu recorder yang bekerjanyaberdasarkankeseimbanganantara signal (tenagalistrik yang masukberasaldariSolarimeterdengantenagalistrikdari power supply.Gerakandankedudukanpenaditentukanolehkeseimbangankeduaunsurte

rsebut. Dengandemikian recorder inimemerlukantenagalistrik yang diperlukanselainuntukkeseimbanganjugauntukmenggerakkanpias (Chart) dan jam.Recorder inisangatpekaterutamaketikasedangberoperasi, sedapatmungkindihindarkanterhadapgetaran-getaran yang dapatmengganggukeseimbangan.

ALAT PENGUKUR PANJANG PENYINARAN1. Solarimeter Tipe JordanKeterangan Gambar :a. Silinder setengah lingkaran dengan sudut 60ºb. Celah sempit tempat masuknya sinarc. Pelindung celah sempitd. Sekrup pengatur kemiringan- Fungsi: Mengukur panjang penyinaran- Satuan Alat : jam- Satuan Pengukuran : %- Ketelitian Alat : 0,5 jam- Prinsip Kerja : Reaksi fotokhemis- Cara Kerja : a. Alat dipasang pada tempat terbuka, alat diletakkan pada beton yang agak tinggi sedemikian rupa sehingga dalam keadaan normal, sensor dapat menangkap sinar matahari pada ketinggian 3 m diatas horizon.b. Solarimeter dipasang sedemikian rupa sehingga,- Arah U-S dari alat sesuai dengan U-S dari tempat pemasangan.- Tutup kotak menghadap katulistiwa- Alat dipasang dengan kemiringan kearah katulistiwa terhadap sumbu horizontal sebesar derajat lintang tempat pemasangan (Jogjakarta 7º LS).- Cara Pengamatan :a. Persiapan kertas pias- Kertas pias dicelupkan / dilapisi dengan larutan kalium ferrosianida atau ferniamonium sitrat dengan kepekatan baku, disesuaikan dengan kepekatan kertas pias terhadap intensitas sinar matahari- Sebelum digunakan kertas pias harus disimpan rapat / tidak boleh bereaksi dengan sinar.b. Dua buah kertas pias dipasang pada masing-masing tabung dan diganti setiap sore hari pada pukul 18.00.c. Noda yang terjadi pada kertas pias (dicelupkan dahulu kedalam aquades segera setelah digunakan), diukur panjangnya dalam satuan jam, ini merupakan nilai PP aktual.

- Panjang penyinaran : PP aktual x 100 % PP potensialSementara PP potensial merupakan panjang penyinaran yang seharusnya dapat terjadi bila udara cerah selama 1 periode.

2. Solarimeter Tipe Combell-StokesKeterangan Gambar :a. Lensa bola kaca pejal dengan r = 7,3 cmb. Busur pemegang bola kaca pejalc. Sekrup pengunci kedudukan lensad. Sekrup pengatur kemiringane. Mangkuk tempat kaca pias- Fungsi : Mengukur panjang penyinaran- Satuan Alat : jam- Satuan Pengukuran : %- Ketelitian Alat : 0,5 jam- Prinsip Kerja : Pemfokusan sinar matahari

- Cara Kerja : a. alat diapasang pada tempat terbuka dan diletakkan di atas beton yang agak tinggi, sedemikian rupa sehingga sensor dapat menangkap sinar matahari dalam keadaan normal pada ketinggian 3m di atas horizon.b. Solarimeter dipasang sedemikian rupa sehingga :- Mangkuk tempat pemasangan kertas pias harus menunjukkan arah timur-barat.- Bagian bawah alat harus bener-benar datar (diatur dengan levelling)- Lensa bola bersama dengan tempat kertas pias dimiringkan sesuai dengan letak lintang tempat pengamatan.- Cara Pengamatan :a. kertas pias dipasang dan diganti setiap sore hari pukul 18.00b. kertas pias yang digunakan ada 3 macam, yaitu bentuk lurus, bengkok panjang dan bengkok pendekc. jadwal penggunan masing-masing bentuk kertas pias tergantung pada letak pengamatan dan kedudukan matahari terhadap tempat tersebut.d. Pengukuran PP aktual dengan ketelitian 0,1 jam dengan ketentuan sebagai berikut :- Noda langsung bundar, dihitung 0,5 panjang garis tengah noda- Noda berbentuk titik, setiap 2 titik atau 3 titik dihitung 0,1 jam- Noda berbentuk garis berlubang, dihitung dikurangi 0,1 jam setiap pemutusan- Noda berbentuk garis tidak berlubang, tidak perlu dikoreksi.

A. ALAT PENGUKUR INTENSITAS PENYINARAN1. Aktinograf Dwi LogamKeterangan Gambar :a. Lempeng logam warna putih b. Lempeng logam warna hitam c. Lembar kaca pyrexd. Pena / penera grafike. Silinder kertas grafik- Fungsi : Mengukur intensitas penyinaran matahari- Satuan Alat : cm²- Satuan Pengukuran : kal/cm² per hari- Ketelitian Alat : 1 cm²- Prinsip Kerja : Beda muai logam hitam dan putih- Cara Kerja : Alat dipasang pada tempat terbuka di atas tiang beton yang kuat dan bagian atas dibuat sedemikian rupa sehingga selain sinar berada 15º di atas horizon bumi, sinar harus bebas mencapai sensor. - Cara Pengamatan : 

a. Kertas grafik dipasang dan diganti setiap sore hari pada pukul 18.00b. Dan grafik yang tergambar diukur luasan di bawah grafik tersebut dengan alat planimeter. Dan luasan terukur disetarakan terhadap satuan kalori / cm² per hari.

2.2.3 Kelebihan Dan Kekurangan Alat Pengukur Unsur Radiasi Matahari

2.4 Kelembaban2.4.1 Definisi Kelembaban

 

. Pengertian Kelembaban

 Kelembapan udara(humidity gauge)   adalah jumlah uap air diudara (atmosfer).Kelembapan adalah konsentrasiuap airdiudara.Angka konsentasi ini dapat diekspresikandalam kelembapan absolut, kelembapan spesifik atau kelembapan relatif. Alat yang digunakanuntuk mengukur kelembapan disebut denganHigrometer.Sebuahhumidistatdigunakan untuk mengatur tingkat kelembapan udara dalam sebuah bangunan dengan sebuah pengawal lembap(

dehumidifier 

).Kelembaban udara adalah tingkat kebasahan udara karena dalam udara air selaluterkandung dalam bentuk uap air. Kandungan uap air dalam udara hangat lebih banyak daripadakandungan uap air dalam udara dingin. Kalau udara banyak mengandung uap air didinginkanmaka suhunya turun dan udara tidak dapat menahan lagi uap air sebanyak itu. Uap air berubahmenjadi titik-titik air. Udara yan mengandung uap air sebanyak yang dapat dikandungnyadisebut

udara jenuh

2.4.2 Macam-Macam Alat Pengukur Kelembaban Beserta Cara Kerjanya (Disertai Hasil Dokumentasi)

1. Psychrometer Bola Basah Dan Bola Kering

Psychrometer ini terdiri dari dua buah thermometer air raksa, yaitu :

1. Thermometer Bola Kering   : tabung air raksa dibiarkan kering sehingga akan mengukur suhu udara sebenarnya.

2. Thermometer Bola Basah    : tabung air raksa dibasahi agar  suhu yang terukur adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu; suhu yang diperlukan agar uap air dapat berkondensasi.

Suhu udara didapat dari suhu pada termometer bola kering, sedangkan RH  (kelembaban udara) didapat dengan perhitungan:

3. Psychrometer Assmann

Psychrometer assmann terdiri dari 2 buah thermometer air raksa dengan pelindung logam mengkilat. Kedua bola thermometer terpasang dalam tabung logam mengkilat. Kipas angin terletak diatas tabung pada tengah alat. Gunanya untuk mengalirkan (menghisap) udara dari bawah melalui kedua bola. Thermometer langsung menuju keatas. Alat dipasang menghadap angin dan sedemikian sehingga logam mengkilat mencegah sinar matahari langsung ke Thermometer, terutama pada angin lemah dan sinar matahari yang kuat.

4. Psychrometer Putar (Whirling)

Disebut juga sebagai Psychrometer Sling/ Whirling. Alat ini terdiri dari 2 Thermometer yang dipasang pada kerangka yang dapat diputar melalui sumbu yang tegak lurus pada panjangnya. Sebelum pemutaran bola basah dibasahi dengan air murni. Psychrometer diputar cepat-cepat (3 putaran/ detik). Selama + 2 menit, dihentikan dan dibaca cepat-cepat. Kemudian diputar

lagi, dihentikan dan dibaca seterusnya sampai diperoleh 3 data. Data yang diambil adalah suhu bola basah terendah. Jika ada 2 suhu bola basah terendah yang diambil suhu bola kering.

5. Higrometer Rambut

Higrometer rambut adalah alat yang digunakan untuk mengukur kelembaban udara. Satuan meteorologi dari kelembaban udara adalah persen. Alat ini menggunakan rambut manusia, karena perubahan panjang rabut mudah diukur. Higrometer yang akan digunakan di pasang di dalam sangkar stevenson.

Cara kerja dan prinsip dari Higrometer rambut adalah bila udara lembap, rambut akan mengembang, menggerakan engsel, kemudian diteruskan ke tangkai pena. Akibatnya, tangkai pena naik. Begitu juga jika udara kering, rambut akan munyusut, menggerakan engsel kemudian diteruskan ke tangkai pena. Akibatnya tangkai pena turun.

6. Barometer

Barometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara. Satuan meteorologi dari tekanan udara adalah mbar (milibar), cmHg dan atm. Barometer ada dua jenis yaitu barometer raksa dan barometer aneroid. Tetapi kegunaan mereka tetap sama yaitu mengukur tekanan udara

Barometer termasuk peralatan meteorologi golongan non recording yang pada waktu tertentu harus dibaca agar mendapat data yang diinginkan. Selain itu, Barometer juga termasuk dalam alat metorologi yang dipakai di permukaan bumi. Jenis alat ini umumnya terdapat pada stasiun meteorologi untuk peramalan cuaca klimatologi dan maritim.

2.4.3 Kelebihan dan Kekurangan Alat Pengukur Kelembaban

 

2.5 Evaporasi

2.5.1 Definisi Evaporasi

Evaporasi Adalah proses pertukaran melalui molekul air di atmosfer atau peristiwa berubahnya air atau es menjadi uap di udara. Penguapan terjadi pada tiap keadaan suhu sampai udara di permukaan tanah menjadi jenuh dengan uap air. 

2.5.2 Macam-Macam Alat Pengukur Evaporasi Beserta Cara Kerjanya ( Disertai hasil Dokumentasi)

Pengukuran air yang hilang melalui penguapan (evaporasi) perlu diukur untuk mengetahui keadaan kesetimbangan air antara yang didapat melalui curah hujan dan air yang hilang

melalui evaporasi. Alat pengukur evaporasi yang paling banyak digunakan sekarang adalah Panci kelas A. Evaporasi yang diukur dengan panci ini dipengaruhi oleh radiasi surya yang datang, kelembapan udara, suhu udara dan besarnya angin pada tempat pengukuran. Ada dua macam peralatan pengukur tinggi muka air dalam panci. Pertama alat ukur micrometer pancing dan yang kedua alat ukur ujung paku yang dipasang tetap (fixed point). Kesalahan yang besar dari pengukuran evaporasi terletak pada tinggi air dalam panci. Oleh sebab itu muka air selamanya harus dikembalikan pada tinggi semula yaitu 5 cm di bawah bibir panci. Makin rendah muka air dalam panci, makin rendah pula terjadinya penguapan. Kejernihan air dalam panci perlu diperhatikan. Air yang keruh, evaporasi yang terukur akan rendah pula. Usahakan air jangan sampai berlumut. Tinggi air diukur dengan satuan mm. Alat ukur mikrometer mampu mengukur dalam mm dengan ketelitian seperti seratus mm. Ketelitian pengukuran itu diperlukan karena tinggi yang diukur tidak sama besar meliputi 5 sampai 8 mm. Pada musim penghujan nilainya kecil sedangkan pada musim kemarau besar. Pengamatan dilakukan sekali dalam 24 jam ketika pagi hari. Pengamat yang setiap hari mengukur evaporasi harus mempunyai keterampilan dan kejelian melihat batas air yang diukur. Alat perlengkapannya adalah tabung peredam, termometer maksimum-minimum permukaan air yang tertampung, termometer maksimum-minimum di permukaan panci dan anemometer cup counter setinggi 30 cm di atas tanah. Sekeliling panci harus ditumbuhi rumput pendek. Permukaan tanah yang terbuka atau gundul menyebabkan evaporasi yang terukur tinggi (efek oase). Pasanglah alat pada tempat yang terbuka tidak terhalang oleh benda-benda lain dan berada di tengah-tengah lapang rumput dari stasiun klimatologi.

2.5.3 Kelebihan dan Kekurangan Alat Pengukur Evaporasi

2.6 Curah Hujan2.6.1 Definisi Curah Hujan 

curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu)  milimeter artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air sebanyak satu liter.  Intensitas hujan adalah banyaknya curah hujan persatuan jangka waktu tertentu.

2.6.2 Macam-Macam Alat Pengukur Curah Hujan Beserta Cara Kerjanya (Disertai Hasil Dokumentasi)

Penakar hujan yang baku digunakan di Indonesia adalah tipe observatorium. Semua alat penakar hujan yang beragam bentuknya atau yang otomatis dibandingkan dengan alat penakar hujan otomatis (OBS). Penakar hujan OBS adalah manual. Jumlah air hujan yang tertampung diukur dengan gelas ukur yang telah dikonversi dalam satuan tinggi atau gelas ukur yang kemudian dibagi sepuluh karena luas penampangnya adalah 100 cm sehingga dihasilkan satuan mm. Pengamatan dilakukan sekali dalam 24 jam yaitu pada pagi hari. Hujan yang diukur pada pagi hari adalah hujan kemarin bukan hari ini.

Penakar hujan Hellman

Alat ini merupakan penakar hujan otomatis dengan tipe siphon. Bila air hujan terukur setinggi 10 mm, siphon bekerja mengeluarkan air dari tabung penampungan dengan cepat, kemudian siap mengukur lagi dan kemudian seterusnya. Di dalam penampung terdapat pelampung yang dihubungkan dengan jarum pena penunjuk yang secara mekanis membuat garis pada kertas pias posisi dari tinggi air hujan yang tertampung. Bentuk pias ada dua macam, harian dan mingguan. Pada umumnya lebih baik menggunakan yang harian agar garis yang dibuat pena tidak terlalu rapat ketika terjadi hujan lebat. Banyak data dapat dianalisadari pias, tinggi hujan harian, waktu datangnya hujan, derasnya hujan atau lebatnya hujan per satuan waktu.

Penakar hujan Bendix

Penakar hujan otomatis, prinsip secara menimbang air hujan yang ditampung. Melalui cara mekanis timbangan ini ditransfer ke jarum petunjuk berpena di atas kertas pias.

Penakar hujan Tilting Siphon

Prinsip alat, air hujan ditampung dalam tabung penampung. Bila penampung penuh, tabung menjadi miring dan siphon mulai bekerja megeluarkan air dari dalam tabung. Setiap pergerakan air dalam tabung penampung tercatat pada pias sama seperti alat penakar hujan otomatis lainnya.

2.6.3 Kelebihan dan Kekurangan Alat Pengukur Curah Hujan

2.7 Tekanan Udara2.7.1 Definisi Tekanan Udara

Tekanan udara merupakan tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara dalam setiap satuan luas tertentu. Diukur dengan menggunakan barometer. Satuan tekanan udara adalah milibar (mb). Garis yang menghubungkan tempat-tempat yang sama tekanan udaranya disebut sebagai isobar.

2.7.2 Macam-Macam Alat Pengukur Tekanan Udara Beserta Cara Kerjanya (Disertai Hasil Dokumentasi)

Alat Pengukur tekanan udara - Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara adalah barometer. Terdapat beberapa jenis barometer, yaitu:

a. Barometer air raksa

Barometer yang digunakan oleh Torricelli termasuk barometer air raksa. Pada barometer air raksa terdapat skala yang menunjukkan tekanan udara dalam cmHg.

b. Barometer air

Barometer air pertama kali dibuat oleh Otto Von Genricke. Prinsip kerja barometer ini sama dengan barometer air raksa, perbedaannya terletak pada zat cair pengisi barometer, yaitu air. Oleh karena massa jenis air lebih ringan dibanding air raksa maka panjang tabung barometer air lebih panjang dibandingkan tabung barometer air raksa. Massa jenis air adalah 1.000 kg/m3 sehingga tinggi tabung yang diperlukan untuk mengukur tekanan udara sebesar 1 atm = 76 cmHg = 100.000 Pascal adalah:

P = ρ . g . h

100.000 = 1.000 . 10 . h

h = 10 m

c. Barometer aeroid (logam)

Barometer aeroid terbuat dari logam. Barometer aeroid berukuran kecil sehingga mudah dibawa atau dipindahkan. Perhatikan gambar 19.15 di samping! Barometer aeroid terdiri atas sebuah kotak logam yang berisi udara dengan tekanan udara yang sangat rendah. Permukaan barometer dibuat bergelombang.

Jarum penunjuk, pegas, serta angkaangka pada skala barometer berbentuk lingkaran. Barometer ini biasanya digunakan oleh para penerbang dan pendaki gunung. Dalam kehidupan sehari-hari, tekanan udara dapat dimanfaatkan dalam berbagai kegiatan, di antaranya sebagai berikut.

1) Penggunaan alat penyedot minuman.

Alat ini bekerja karena tekanan udara dalam mulut lebih rendah dibanding tekanan udara luar yang menekan minuman, akibatnya minuman dapat naik ke mulut.

2) Pembuatan lubang pada kaleng susu kental dibuat lebih dari satu.

Hal ini bertujuan agar saat mengeluarkan susu kental dari kaleng, udara luar akan ikut mendesak susu kental sehingga susu mudah dikeluarkan.

3) Pengisap udara dari karet.

Pengisap udara dari karet umumnya digunakan untuk menggantungkan sikat gigi, sabun, pakaian, dan boneka.

4) Kompresor.

Kompresor dapat digunakan untuk memompa ban karena tekanan udara dalam kompresor lebih besar daripada tekanan udara dalam ban.

2.7.3 Kelebihan dan Kekurangan Alat Pengukur Tekanan Udara..

2.8 Angin2.8.1 Definisi Angin

Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah.

2.8.2 Macam-Macam Alat Pengukur Angin (Kecepatan Angin dan Arah Angin) Beserta Cara Kerjanya (Disertai Hasil Dokumentasi)

2.8.3 Kelebihan dan Kekurangan Alat Pengukur Angin

2.9 Awan2.9.1 Definisi Awan

awan adalah kumpulan uap air di langit yang berasal dari penguapan bisa dari laut, danau, ataupun sungai. Kumpulan uap air ini pula yang dapat menyebabkan hujan. Sementara awan yang letaknya sangat tinggi, menyebabkan uap air menjadi beku dan jatuh ke bumi sebagai salju. 

2.9.2 Klasifikasi Awan Berdasarkan Morfologinya

Macam-macam Awan

-Awan Commulus, yaitu awan yang bergumpal dan bentuk dasarnya horizontal-Awan Stratus, yaitu awan tipis yang tersebar luas dan menutupi langit secara merata-Awan Cirrus, yaitu awan yang berdiri sendiri, halus dan berserat, sering terdapat kristal es tetapi tak menimbulkan hujan 

Awan-awan itu memiliki berbagai macam bentuk khas dan sifatnya sendiri-sendiri. Dalam golongan awan rendah ada yang bernama Comulonimbus (Cb) yang diberi kode Internasional penerbangan. Sifatnya adalah berada di ketinggian rendah, gumpalan sangat besar, dan

umumnya berwarna gelap. Cb sangat berbahaya karena mengandung arus listrik dan disertai golakan udara yang dahsyat. Para pilot sangat menghindari karena fatal akibatnya bila pesawat terbang masuk ke dalam awan Cb. Selain itu dalam golongan awan rendah ada yang bernama Cumulus (Cu), Stratus (St), dan Stratocumulus (Sc). Cu umumnya terlihat sebagai tumpukan kapuk di angkasa. Jumlahnya tidak tetap, kadang tebal, tapi lebih sering kecil dan tipis. Sedang St letaknya lebih tinggi dari Cu warnanya agak kecoklatan dan cenderung tipis. Sc yang paling tinggi berbentuk ombak dan kadang dalam bentuk kecil-kecil. Ada tiga jenis yang termasuk awan medium yaitu Nimbostratus (Ns), Altostratus (As), dan Altocumulus (Ac). Ns adalah awan tebal dengan warna gelap dan seringkali mengandung air hujan atau salju. Diatasnya adalah awan As yang berbentuk tidak stabil, kadang tebal gelap, kadang tipis cerah. Sementara Ac berwarna kecoklatan dan cenderung tipis karena kecendrungan awan, makin tinggi maka makin tipis.Tiga jenis awan tinggi, yaitu Cirrostratus(Cs), Cirrocumulus (Cc), dan awan paling tinggi dari semua awan yaitu awan Cirrus (Cs). Berbentuk tipis, putih, dan mengandung partikel es. Partikel inilah yang menyebabkan efek optik bila terkena sinar matahari.

Bentuk-bentuk Awan

Bentuk awan bermacam macam tergantung dari keadaan cuaca dan ketinggiannya. Tapi bentuk utamanya ada tiga jenis yaitu, yang berlapis-lapis dalam bahasa latin disebut stratus, yang bentuknya berserat-serat disebut cirrus, dan yang bergumpal-gumpal disebut cumulus (ejaan Indonesia: stratus, sirus, dan kumulus). Di daerah rendah (kurang dari 3.000 m) yang terendah, awan stratus menutupi puncak gunung yang tidak terlalu tinggi. Di daerah rendah tengah, awan berbentuk strato-kumulus, dan yang dekat ketinggian 3.000 m awan berbentuk kumulus. Awan besar dan tebal di daerah rendah disebut kumulo-nimbus berpotensi menjadi hujan, menyebabkan terjadinya guruh dan petir.Awan pada ketinggian menengah dapat terbentuk di atas gunung yang tingginya lebih dari 3.000 m, membentuk payung di atas puncaknya. Misalnya di atas Gunung Ciremai (3.078 m), di puncak-puncak pegunungan Jaya Wijaya di Irian yang tingginya antara 4.000-5.000 m, bahkan selalu diliputi salju. Demikian juga Gunung Fuji (3.776 m) puncaknya selalu diliputi salju putih cemerlang sangat indah. Pada ketinggian menengah ini dapat terbentuk awan alto-stratus yang berderet-deret, alto kumulus, dan alto-sirus.Bagaimana dengan awan di daerah tinggi (di atas 6.000 m)? Di sana terbentuk awan siro-stratus yang tampak sebagai teja di sekitar matahari atau bulan. Juga terbentuk awan siro-kumulus yang bentuknya berkeping keping terhampar luas. Juga dapat terbentuk awan sirus yang tipis bertebar seperti asap.

2.9.3 Klasifikasi Awan Berdasarkan Ketinggiannya

-Awan rendah, yang terletak dari permukaan laut sampai ketinggian dua kilometer (7,000 kaki). Kabut termasuk dalam kelompok ini.

-Awan medium, terletak diantara 2 km sampai 6 km (20,000 kaki).-Awan tinggi, terletak diatas 6 km lebih. Karena pada ketinggian itu suhu mencapai -24 derajat Celsius, partikel uap air dalam awan menjadi beku dan ini adalah awan yang dapat menyebabkan hujan es/salju.

2.10 Alat-Alat Lain Yang Dipasang DiStasiun BMKG (Disertai Fungsinya dan Hasil Dokumentasi)