format c

12
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebijakan pemerintah melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 43 Tahun 2007 tentang perubahan atas PP Nomor 48 Tahun 2005 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer menjadi CPNS dan Surat Edaran Menteri PAN-RB Nomor 5 Tahun 2010 tentang Pendataan Tenaga Honorer yang bekerja di Lingkungan Instansi Pemerintah, telah menghasilkan sistem pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kategori 1 dan Kategori 2 di Lingkungan Pemerintah. Karakteristik utama CPNS Kategori 1 dan Kategori 2 adalah telah memiliki pengalaman dalam bidang pekerjaannya selama menjadi tenaga honorer dan sistem pengadaannya dilakukan dengan seleksi khusus, menuntut Lembaga Administrasi Negara untuk menyiapkan Sistem Penyelenggaraan Diklat Prajabatan tersendiri bagi CPNS tersebut yaitu Diklat Prajabatan yang Diangkat dari Tenaga Honorer K1/K2. Diklat ini diarahkan untuk meningkatkan pengetahuan dan memperluas wawasan CPNS dalam memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Berdasarkan latar belakang di atas, maka Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan 1,2,3,4 pada tahun 2014.Diklat Prajabatan tersebut merupakan syarat pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). B. Dasar Hukum Penyelenggaraan 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil; 1

description

prajab

Transcript of format c

Page 1: format c

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebijakan pemerintah melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 43 Tahun 2007

tentang perubahan atas PP Nomor 48 Tahun 2005 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer

menjadi CPNS dan Surat Edaran Menteri PAN-RB Nomor 5 Tahun 2010 tentang

Pendataan Tenaga Honorer yang bekerja di Lingkungan Instansi Pemerintah, telah

menghasilkan sistem pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kategori 1 dan

Kategori 2 di Lingkungan Pemerintah.

Karakteristik utama CPNS Kategori 1 dan Kategori 2 adalah telah memiliki

pengalaman dalam bidang pekerjaannya selama menjadi tenaga honorer dan sistem

pengadaannya dilakukan dengan seleksi khusus, menuntut Lembaga Administrasi Negara

untuk menyiapkan Sistem Penyelenggaraan Diklat Prajabatan tersendiri bagi CPNS

tersebut yaitu Diklat Prajabatan yang Diangkat dari Tenaga Honorer K1/K2. Diklat ini

diarahkan untuk meningkatkan pengetahuan dan memperluas wawasan CPNS dalam

memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka Pemerintah Provinsi Jawa Timur

menyelenggarakan Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan 1,2,3,4 pada tahun

2014.Diklat Prajabatan tersebut merupakan syarat pengangkatan Calon Pegawai Negeri

Sipil untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

B. Dasar Hukum Penyelenggaraan

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan

Jabatan Pegawai Negeri Sipil;

3. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 18 Tahun 2014 tentang

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Calon Pegawai

Negeri Sipil Golongan I, Golongan II, dan Golongan III yang diangkat dari Tenaga

Honorer Kategori 1 dan/atau Kategori 2;

4. Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor : 188/86/KTPS/013/2014 tanggal 04

Februari 2014 tentang Program Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur

Tahun Anggaran 2014;

5. Surat Keputusan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Nomor:

188.4/25552/205.5.1/2014 tanggal 17 Oktober 2014 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan K1/K2 Golongan III Angkatan 1, 2, 3, dan 4

Tahun 2014 Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

6. Surat Tugas kepala BKD Jombang Nomor : 893.3/3156/415.42/2014

1

Page 2: format c

C. Tujuan Penyelenggaran

Tujuan Diklat Prajabatan CPNS Golongan III Angkatan 1, 2, 3, dan 4 Tahun 2014

Pemerintah Provinsi Jawa Timur adalah :

1. Meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap untuk dapat

melaksanakan tugas secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika

Pegawai Negeri Sipi sesuai dengan kebutuhan instansinya.

2. Menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharu dan perekat

persatuan dan kesatuan bangsa.

3. Memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan,

pengayoman, dan pemberdayaan masyarkat.

4. Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas

pemerintahan umum dan pembangunan demi terwujudnya kepemerintahan yang

baik.

D. Tempat Pelaksanaan

Pelaksanaan Diklat Prajabatan CPNS Pengangkatan dari Tenaga Honorer K1/K2

Golongan III Angkatan 1, 2, 3, dan 4 Tahun 2014 Pemerintah Provinsi Jawa Timur di

Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur bertempat di PUSDIK BRIMOB

Watukosek Japanan Pasuruan dan peserta diasramakan.

E. Waktu Penyelenggaraan

Diklat Prajabatan CPNS Pengangkatan dari Tenaga Honorer K1/K2 Golongan III

Angkatan 1 Tahun 2014 diselenggarakan selama 6 hari, yaitu mulai tanggal 3 sampai

dengan 8 November 2014.

F. Pembiayaan

Pembiayaan Penyelenggaraan Diklat Prajabatan CPNS Pengangkatan dari Tenaga

Honorer K1/K2 Golongan III Angkatan 1,2,3, dan 4 Tahun 2014 atas biaya APBD

Kabupaten.

2

Page 3: format c

BAB II

HASIL PELAKSANAAN

A. Pelaksanaan Kegiatan

Waktu Pemberangkatan: Minggu, 2 November 2014 pukul 08.00 WIB dari SMA

Negeri 3 Jombang

Waktu Pelaksanaan Diklat: Senin s.d. Sabtu, 3 s.d 8 November 2014

Tempat Diklat : PUSDIK BRIMOB Watukosek, Japanan, Pasuruan

Angkatan : 2

Kelas/ Nosis : II B/22

B. Kegiatan Harian

Matadiklat yang diberikan pada Diklat Prajabatan ini adalah :

1. Dinamika Kelompok

2. Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka Negara Keatuan Republik Indonesia

3. Manajemen ASN

4. Percepatan Pemberantasan Korupsi

5. Pola Pikir Pegawai Negeri Sipil

Metode Pembelajaran :

Metode pembelajaran yang digunakan dalam semua matadiklat di atas adalah :

1. Ceramah dan tanya jawab;

2. Diskusi;

3. Simulasi

Ringkasan matadiklat sebagai berikut :

1. Mata diklat : Dinamika Kelompok

Penyaji : Dra.Istimijati,MSi

Materi :

Dinamika Kelompok menyiapkan peserta agar dapat saling percaya dengan

yang lain (trust), memiliki sikap keterbukaan (openness), memiliki rasa tanggung

jawab (responsibility) dan merasa bahwa dirinya bagian integral dari yang lainnya

(interdependency).Ini semua dapat disiapkan melalui Dinamika Kelompok. Tingkat

kesiapan peserta untuk memulai proses pembelajaran sangat ditentukan oleh

Dinamika Kelompok yang pada akhirnya menentukan keberhasilan program diklat

secara keseluruhan.

Dalam pembelajaran Dinamika Kelompok diberikan beberapa simulasi yang

terkait dengan pencairan kelas (bina suasana), mengenal diri dan orang lain, sosok

PNS yang meliputi Citra Diri PNS, Disiplin PNS, Integritas Moral, dan Etos Kerja

PNS.

3

Page 4: format c

2. Matadiklat : Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka Negara Kesatuan

Republik Indonesia

Penyaji : Anton Sujarwo

Materi :

Secara konseptual negara terbentuk karena adanya perjanjian atau

kesepakatan diantara kelompok-kelompok manusia dalam suatu wilyah atau daerah

tertentu untuk mewujudkan kepentingan atau tujuan bersama tanpa membedakan

ras/ suku, bahasa, agama, adat istiadat, budaya dan kepentingan politik kelompok

yang bersangkutan. Unsur yang dominan terbentuknya negara adalah rakyat yang

bersatu sebagai satu bangsa, daerah tau wilayah yang jelas batas-batasnya,

pemerintah yang berdaulat dengan tujun tertentu dan secara formal mendapat

pengakuan dari negara lain dalam rangka memenuhi tata aturan pergaulan

internasional.

Wawasan kebangsaan harus dibina dan dipelihara untuk persatuan dan

kesatuan bangsa. Proses ini haruslah ditumbuhkembangkan dari nilai-nilai

moralitas Pancasila yang diaktualisasikan dengan perkembangan zaman dan

dilaksanakan melalui pembangunan nasional yang berciri konsepsi wawasan

nusantara sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan

keamanan untuk memperkuat ketahanan nasional.

Yang merupakan 3 pilar kebangsaan adalah :

1. Pancasila;Sebagai dasar

2. UUD 1945

3. Bhinneka Tunggal Ika;

4. NKRI

3. Matadiklat : Manajemen ASN

Penyaji : Tri Yuwono

Materi :

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur

Sipil Negaramengatur Manajemen Aparatur Sipil Negara sebagai bagian dari

reformasi birokrasi.Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1) Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkatASN adalah profesi bagi

pegawai negeri sipil danpegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang

bekerja pada instansi pemerintah.

2) Pegawai Aparatur Sipil Negarayang selanjutnyadisebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil danpegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yangdiangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dandiserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahanatau diserahi tugas negara lainnya dan digajiberdasarkan peraturan perundang-undangan.

4

Page 5: format c

3) Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNSadalah warga negara

Indonesia yang memenuhisyarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASNsecara

tetap oleh pejabat pembina kepegawaianuntuk menduduki jabatan pemerintahan.4) Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untukmenghasilkan Pegawai

ASNyang professional memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dariintervensi

politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi,dan nepotisme.5) Penyelenggaraan kebijakan dan Manajemen ASN berdasarkan pada azas:

a. kepastian hukum;

b. profesionalitas;

c. proporsionalitas;

d. keterpaduan;

e. delegasi;

f. netralitas;

g. akuntabilitas;

h. efektif dan efisien;

i. keterbukaan;

j. nondiskriminatif;

k. persatuan dan kesatuan;

l. keadilan dan kesetaraan; dan

m. kesejahteraan.

4. Matadiklat : Percepatan pemberantasan Korupsi

Penyaji : H.Suratno Thohir,SH,MSi

Materi :

Peraturan Pemberantasan Korupsi :

1.Masa Peraturan Militer. Pada masa ini, diterbitkan beberapa peraturan,

diantaranya Peraturan Penguasa Militer No. PRT/PM/06/1957.

2.Masa Undang-Undang No 24/Prp/Tahun 1960 Tentang Pengusutan, Penuntutan,

dan Pemeriksaan Tindak Pidana Korupsi

3.Masa Undang-Undang No 3 Tahun 1971 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi

4. Masa Undang-Undang No 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsiyang kemudian diubah dengan UU No 20 Tahun 2001 Tentang

Perubahan Atas UU No 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi.

5

Page 6: format c

Badan-Badan Pemberantasan Korupsi

Sejak tahun 1957, pemerintah sudah mengeluarkan peraturan perundang-undangan

tentang korupsi, yang diikuti dengan pembentukan badan-badan pemberantasan

korupsi, antara lain :

1. Tim Pemberantasan Korupsi

Dasar hukum pembentukan Tim ini adalah Keppres No. 228 Tahun 1967

dan UU No. 24 Tahun 1960

2. Komite Anti Korupsi

Komite ini dibentuk pada tahun 1970

3. Komite Empat

Dasar hukum : Keppres No. 12 Tahun 1970

4. Opstib

Dasar hukum : Inpres No. 9 Tahun 1977

5. Tim Pemberantasan Korupsi

Dibentuk pada tahun 1982

6. KPKPN

Dasar hukum : UU No. 28 Tahun 1999 dan Keppres No. 27 Tahun 1998

tentang Komisi Pemeriksaan Kekayaan Penyelenggara Negara

7. KPK

Dalam pasal 43 UU PTPK, mengaamanatkan dibentuknya badan khusus

yang disebut dengan Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Berdasarkan UU No. 30 Tahun 2002 dibentuk Komisi Pemberantasan

Korupsi (KPK).

Percepatan Pemberantasan Korupsi

Pada masa reformasi, upaya-upaya pemerintah dalam pemberantasan

korupsi makin ditingkatkan melalui jalur kerja sama internasional, dengan

ikut serta dalam Konvensi PBB Mengenai Korupsi (United Nations

Convention Against Corruption), pada tahun 2003.

Pada 9 Desember 2004, Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono)

mengeluarkan Inpres No. 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan

Korupsi.

Empat Unsur Perbuatan Korupsi

1. Niat melakukan korupsi (desire to act)

2. Kemampuan untuk berbuat korupsi (ability to act)

3. Peluang atau kesempatan untuk melakukan korupsi (opportunity to do corruption)

4. Target atau adanya sasaran yang bisa dikorupsi (suitable target)

6

Page 7: format c

5. Pola Pikir ASN

Matadiklat : Pola Pikir Pegawai Negeri Sipil

Penyaji : Anton Sujarwo

Materi : 

• Deskripsi singkat matadiklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi

CPNS dalam hal meningkatkan pola pikir PNS agar mampu memberikan pelayanan

prima kepada masyarakat dan membentuk birokrasi aparatur pemerintah yang kuat.

• Tujuan pembelajaran setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu

merancang kerangka kerja untuk memiliki pola pikir sebagai PNS dan mampu

mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi dalam penerapannya.

• Indikator keberhasilan setelah pembelajaran peserta diklat prajabatan dapat

menjelaskan pengertian pola pikir,menguraikan proses terbentuknya pola pikir,

menjelaskan pengertian citra diri PNS, menjelaskan terbentuknya konsep diri PNS,

menjelaskan dengan kata-kata sendiri mengapa pola pikir perlu diubah,

menguraikan hambatan-hambatan dalam mengubah pola pikir, menganalisis arah

perubahan pola pikir PNS, menjelaskan pengertian potensi otak manusia,

menjelaskan kaitan potensi otak dengan pola pikir.

Contoh Pola Pikir : 

Beberapa contoh pola pikir yang menghambat : egois, bermalas-malasan, senioritas

(lingkungan), sikap mental (ambtenar), negative thinking, konflik interest, like and

dislike, kurang PD, tertutup, mencari kambing hitam, menunda pekerjaan,

membuang waktu, dll.

Pola pikir yang menunjang : kerja sebagai ibadah, selalu memotivasi diri, optimis,

percaya diri, kreatif, kerja cerdas, jujur, ulet, dapat dipercaya, tekun, dll.

PNS perlu melakukan perubahan pola pikir karena :

a. Latar belakang PNS yang beragam;

b. Image egativeterhadap PNS;

c. Pola pikir bervariasi, ada positif dan negatif;

Hambatan-Hambatan Perubahan Pola Pikir

2. Faktor Internal :

a. Blok persepsi;

b. Blok ego;

c. Blok intelektual;

d. Blok emosi

2. Faktor Eksternal :

a. Lingkungan

b. Teman sejawat

c. Anak buah

d. Iklim kerja

7

Page 8: format c

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

1. Diklat Prajabatan CPNS Pengangkatan dari Tenaga Honorer K1/K2 Golongan III

Angkatan 1Tahun 2014 Pemerintah Kabupaten Jombangdilaksanakan mulai tanggl

3 sampai dengan 8 November 2014 dan ditempatkan di Badan Pendidikan dan

Pelatihan Provinsi Jawa Timur bertempat di PUSDIK BRIMOB Watukosek

Japanan Pasuruan.

2. Matadiklat yang diajarkan adalah Dinamika Kelompok, Wawasan Kebangsaan

dalam Kerangka Negara Keatuan Republik Indonesia, Manajemen ASN,

Percepatan Pemberantasan Korupsi, Pola Pikir Pegawai Negeri Sipil.

3. Metode pembelajaran yang digunakan dalam semua matadiklat adalah ceramah dan

tanya jawab, diskusi, simulasi.

4. Semua rangkaian pelaksanaan diklat berjalan dengan lancar.

B. Saran

Setelah pelaksanaan Diklat Prajabatan CPNS Pengangkatan dari Tenaga Honorer

K1/K2 Golongan III Angkatan 1Tahun 2014, diharapkan tetap terjalin komunikasi

yang harmonis antara BKDdengan CPNSdemi terciptanya tujuan yang diharapkan

yaitu meningkatkan pengetahuan dan memperluas wawasan CPNS dalam memberikan

pelayanan yang baik kepada masyarakat.

8