Form Sanitasi Lingkungan Kerja

download Form Sanitasi Lingkungan Kerja

If you can't read please download the document

description

sanitasi

Transcript of Form Sanitasi Lingkungan Kerja

SOUND LEVEL METER DIGITAL

16

Praktek Sanitasi Lingkungan Kerja

INSPEKSI SANITASI INDUSTRI

PENDAHULUAN

Tinjauan Pustaka

Pengukuran Kesehatan Lingkungan di industri dengan cara melihat berbagai aspek dengan melakukan teknik pengukuran/sampling kualitas lingkungan kerja berikut ini :

Penyehatan Air BersihTitik lokasi samplingSumberReservoar Distribusi terdekatDistribusi terjauhJumlah sampel yang diambilSumber1 sampelReservoar1 sampelDistribusi1 sampelFrekuwensi pengambilan sampel

Minimal 2 (dua) kali pertahun, yaitu pada musim kemarau dan musim hujan

Cara pengambilan sampel:Untuk analisa mikrobiogikPeralatanWadah botol sterilAlat pendinginProsedur kerjaBuka kran dan biarkan air mengalir selama 5 menit, tutup dan bakar/panaskan kran.Bersihkan dengan larutan alkohol.Untuk sampel yang mengandung klor dan zat oksidator lainnya, gunakan botol steril yang berisi Na2S202.Isi 75% dari volume dan segera tutup.Untuk sampel dari sumur gunakan timba steril.Analisa tidak dalarn waktu 1 jam gunakan alat pendingin dengan suhu 40C dan tidak lebih dari 12 jam.Untuk analisa kimia dan fisikaPeralatanAlat dan gelas borosilikat atau plastik polietilen 2-4 liter.Alat pendingin.Botol timba.Prosedur KerjaJika dibawah aliran dengan tekanan, atur tekanan laju air 500 mil/meter.Alirkan air higga air meluap sampai 10 kali volume botol contohUntuk air pada pipa alirkan sedikitnya 5 kai volume wadah contoh.Periksa dilapangan : pH, suhu, sisa klor dan lain-lain.Untuk pemeriksaan dilapangan,selang waktu maksimal 72 jam.Untulk analisa menggunakan bahan pengawet, gunakan botol volume 25 ml tambahkan botol 5 ml 1250 ml contoh dan 11 2SO4 - 2 m1/250 ml contoh.Parameter yang diukur :Fisika: Bau,warna kekeruhan.Kimia: Sesuai Permenkes No. 416/1990.Bakteriologis: E Coli.Penyehatan Udara RuangSuhu & KelembabanTitik/okasi samplingPerkantoran: di ruang kerjaIndustri: di ruang proses produksi

Jumlah sample : Minimal 1 (satu) sampel pada udara ruang kerja perkantoran / industri.Frekuensi pengambilan sampel: 3 bulan sekali.Cara pengambilan sampel.AlatSuhu: Thermometer ruanganKelembaban: HygrometerProsedur kerjaSiapkan alat.Taruh atau gantungkan alat pada dinding dan biarkan 3 menit.Baca dan catat suhu dan kelembabannya. Waktu pengukuran : 3 bulan sekali.DebuTitik/lokasi pengukuran : Ruang kerja perkantoran/ruang proses produksi.Jumlah pengukuran minimal 1 buah pada setiap ruang kerja perkantoran/proses produksi.Frekuensi pengambilan sampel: 3 bulan sekali.Cara pengambilan sampelAlat : Low Volume Sampler Pengambilan cantoh :Siapkan filter yang telah bebas uap air dan yang telah ditimbang.Hubungkan alat dengan sumber listrik.Lakukan sampling selama 8 jam kerja.Setelah selesai sampling, kertas filter diambil dan dilipat.Kemudian disimpan dalam amplop.Bawa segera ke laboratorium untuk diperiksa/ditimbang berat debunya.Pertukaran Udara RuangTitilk lokasi sampling: pada lubang ventilasi ruang bagian dalam.Jumlah sampel yang diambil: minimal 1 sampel / ruang kerjaFreksuensi pengambilan sampel 6 bulan sekali.Cara pengambilan sampel.Alat : AnaemometerProsedur kerjaSiapkan dan hidupkan alatLetakan alat pada lubang ventilasi dibagian dalam ruangan yang akan diukur.Lakukan pengukuran kecepatan aliran udara dengan waktu pengukuran selama 10 detik.Lakukan pengukuran minimal 5 kali dengan interval 5 menit sekali.Catatan hasil pengukuran dan buat rata hasil pengukuranHitung luas dan banyaknya penampang permukaan lubang ventilasi pada bagian dinding udara masuk.Hitung volume ruang kerja.Konversinya hasil perhitungan dengan rumus.

T = V

(L. F)

Dimana:

T = Waktu pertukaran udara

V = Volume ruangan

L = Luas penampang lwbang ventilasi

F = Kecepatan aliran udara.

MikrobaTitik/lokasi sampling : Ruang kerja perkantoran/ruang proses produksi.Jumlah sampel yang diambil : 1 buah sampel per ruang.Frekuwensi pengambilan sampel : 3 bulan sekaliCara pengambilan Sampel

AlatUntuk mengetahui angka kepadatan kuman dalam ruang digunakan alat Biotest RCS atau Impinger GAs Sampler,Untuk mengetahui jenis kuman diruangan dapat dilakukan dengan beberapa cara:Media sampel dari biotest/impinger gas sampler dibiakan lebih lanjut di laboratorium kemudian diperiksa kemungkinan adanya kuman phatogen.Sampling udara dengan menggunakan piring petri K (petri dish) kemudian sampel dibiakan dalam media agar yang diperkaya dan untuk mengetahui jenis kuman yang ada, media sampling diperiksa dengan mikroskop.Prosedur kerjaSiapkan alat dan media sampel.Tentukan titik sampling.Lakukan sampling sesuai waktu yang diletapkanSetelah sampling bawa segera sample ke laboratorium untuk diperiksa kemungkinan ada kuman phatogenPengolahan LimbahLimbah CairTitik lokasi sampling: pada saluran efluent dari sistim pengolahan limbah.Jumlah sample yang diambil minimal 1 sampel.Frekuensi pengambilan sampel: 6 bulan sekali.Cara pengambilan sampel.AlatComparatorDO meterThermometer air.Prosedur kerjaPengukuran pH dan sisa chlorSiapkan alat comparator.Tentukan titik/lokasi air yang akan diukur pH dan sisa chlornya.Catat hasil pengukuran.Pengukuran Oksigen terlarutSiapkan alat.Isi botol DO dengan air sampel.Lakukan pengukuran oksigen terlarut dengan DO meter.Catat hasil pengukuran.Pengukuran suhu air bersih.Siapkan jerigen 2 liter,Isi jirigen dengan air sampelSegera diukur air sampel dengan thermometer.Catat hasil pengukuranPencahayaanTitik /lokasi Pengukuran Frekuensi pengukuran minnial 1 kali pengukuran pada setiap ruang kerja perkantoran/ruang proses produksi.Cara pengukuran Alat : Lux meter/Photo-meterProsedur kerjaSiapkan alat.Tentukan ruangan yang akan diukurLakukan pengukuran pada saat jam kerja.Baca dan catat hasil pengukuran.Frekuensi pengukuran: mininimal setiap 3 bulan sekali.KebisinganTitik lokasi samplingLokasi diruang kerja terdekat dengan sumber bising dan titik pengukuran pada jarak min. 2-3 m dari dinding tembok.Banyaknya pengukuran: minimal 1 titik pada setiap ruangan.Frekuensi pengukuran minimal 3 bulan sekali.Cara pengambilan sampel.alat : sound Level Meter.Prosedur kerja.Siapkan alat sound Level Meter.Tentukan ruangan yang diukur tingkat kebisingannya.lakukan pengukuran baik pada saat sumber bising bekerja maupun pada saat tidak bekerja.Catat hasil pengukuran.Waktu pengukuran : pada saat jam kerja.GetaranTitik/lokasi sampling : dipermukaaan lantai ruang kerja.Jumlah pengukuran agar dilengkapi dengan minimal satu kali pengukuran pada setiap ruang kerja perkantoran/ruang proses produlksi.Frekuensi : minimal 3 bulan sekaliCara pengambilan sampel.Alat : Vibration meter.Prosedur kerja:Siapkan alat dan hidupkan.Tentulkan lokasi pengukuran.Letakkan detektor pada lantai yang akan diukurAmati hasil pengukuran tingkat getaran dan catat.Pengamanan Radiasi

Tingkat radiasi yang dipantau/diukur, adalah radiasi non pengion yaitu medan listrik dan medan magnit listrik.

Titik lokasi pengukuran: pengukuran medan magnit listrik/medan listrik dilakukan pada setiap ruang kerja yang berpotensi mengeluarkan radiasi.

Bila sumber radiasi terletak dibagian atau (vertikal), maka pengukuran dilakukan pada ketinggian 1,50 meter dari permukaan lantai. Bila sumber radiasi berada dihadapan karyawan (misal: komputer, dll) maka pengukuran dilakukan pada jaralk 30 cm, 60 cm dan 100 cm.

Jumlah pengukuran : minimal 1 kali pengukuran.Frekuensi pengambilan sampel: minimal 3 bulan sekaliCara pengambilan sampel.Alat: Gaussf Tesla meter.Prosedur kerja: siapkan alat dan hidupkan.Letakan alatLakukan pengukuran.Catat hasil pengukuran.Parameter yang diukur:Radiasi medan listrik dalam satuan V/m.Radiasi medan magnit listrik satuan ml ditempat yang sesuai sumber radiasi.Pengendalian Vektor Dan Reservoir PenyakitTitik/lokasi samping,Lalat :Tempat pengumpulan/penampungan sampah sementara.Kecoa : digudang, tempat sampah, toilet, dapur.Jentik nyamuk Aedes Aegypti : Kamar mandi, inlet reservoir air, peturasan, dan tempat-tempat penampungan air bersih lainnya.Frekuensi pemantauan pengambilan sampel minimal 3 bulan sekaliCara pengambilan sampelAlat:Tingkat kepadatan lalat : fly grill dan counterTingkat kepadatan kecoa : Plate ukuran 20x20 cm dengan ketebalan 1 cm dan permukaan rata.Jentik nyamuk Aedes gegypti : senter, gayung, counter.Prosedur kerja: pengukuran didasarkan pada sifat- sifat lalat, kecoa, dan nyamuk yaitu:Untuk lalatSiapkan alat (Fly grill dan counter)Tentukan lokasi pengamatan yaitu tempat sampah.Fly grill diletakkan pada tempat sampah.Hitung jumlah lalat yang hinggap pada fly grill khususnya pada bagian fly grill yang bersudut tajam selama 30 detik, sedikitriya 10 kali perhitungannya (10 kali 30 detik), 5 penghitungan yang tertinggi dibuat rata-rata.Untuk kecoaSiapkan alat.Tentukan lokasi pengamatan (dapur, kamar mandi, gudang, dll).Letakkan plate yang seluruh permukaannya diberi atractant.Biarkan selama 24 jam.Hitung banyaknya kecoa yang menempel di permukaan plate.Untuk jentik nyamuk Aedes spSiapkan alat.Tentukan lokasi pengamatan.Hitung banyaknya tempat penampungan air bersih yang ada di lingkungan kerja perkantoran/industri.Amati dan catat jumlah kontainer yang terdapat jentik aedes.

Tujuan

Praktek ini bertujuan agar mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan dan penilaian kualitas kesehatan lingkungan industri

Hasil pengukuran

Penilaian/Pemeriksaan

Kualitas Kesehatan Lingkungan Industri

TAHAPAN RAKTEK

Rekomendasi

Interpretasi

Laboratorium

Analisa Hasil

Persiapan

LokasiPeralatanFormulir

Petunjuk Pengisian Formulir Penilaian Pemeriksaan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri Komponen yang dinilai (kolom 4)

Apabila kenyataan yang ada tidak memenuhi persyaratan sebagaimana tercanturn pada komponen yang dinilai, maka nilainya adalah 0 (nol), sebaliknya apabila memenuhi persyaratan maka nilainya adalah sebesar nilai yang tercantum pada kolom 5.

Variabel upaya (kolom 2)

Setiap bagian atau kegiatan dari variabel upaya memiliki nilai (nol) sampai dengan 100

Skore (kolom 6)

Skore adalah perkalian antara bobot (kolorn 3) dengan nilai yang diperoleh (kolom 5)

Variabel upaya yang tidak dilakukan pemeriksaan

Untuk komponen yang dinilai (kolom 4) pada variabel upaya (kolom 2) yang tidak dilakukan perneriksaan atau penilaian dalam inpeksi Sanitasi Lingkungan Kerja Industri ini disebabkan karena tidak tersedia alat yang memadai atau petugas yang mampu untuk melaksanakan pemeriksaan atau karena sebab-sebab lainnya, maka untuk komponen yang dinilai tersebut tidak termasuk dalam penilaian sehingga, skore maksimal (10.000) dikurangi dengan skore maksimal komponen yang dinilai tersebut.

Kesimpulan Hasil Penilaian Pemeriksaan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri.Industri dinyatakan memenuhi pesyaratan kesehatan lingkungan (MS) apabila memperoleh skore hasil penilaian pemeriksaan kesehatan lingkungan sekurang-kurangnya 80% (delapan puluh persen) dengan perolehan skore minimal pada masing-masing variable upaya sbb :

No

Variabel Upaya

Skore minimal (%)

I

Lingkungan luar/halaman

60

II

Ruang bangunan

60

III

Pernyehatan air bersih

80

IV

Penyehatan udara ruang

70

V

Pengelolaan sampah & limbah

70

VI

Pencahayaan

60

VII

Kebisingan pada ruang kerja

100

VIII

Getaran di ruang kerja

100

IX

Radiasi di ruang kerja

7 5

X

Pengendalian vektor penyakit

80

XI

Instalasi

70

XII

Pemeliharaan toilet

50

Kesimpulan hasil tersebut diatas tidak termasuk variabel-variabel upaya sbb :Variabe upaya......................................................................atau yang meliputi komponen yang dinilai (........) ...................................................................................................tidak harus dilakukan pemeriksaan atau penilaian karena ...................................................................................................Variabel upaya ............................................................................... atau yang meliputi komponen yang dinilai (.........) .......................................................................................................... tidak harus dilakukan pemeriksaan atau penilaian karena ............................................................................................. (..........) diisi nomor variabel upaya atau komponen yang dinilai, tetapi tidak dilakukan pemeriksaan/penilaianSaran-saran atau rekomendasi..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

CONTOH FORMULIR PEMERIKSAAN

FORMULIR PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA

(INSPEKSI SANITASI) INDUSTRI

Nama industri

:

Jenis industry

:

Alamat

:

Penanggung jawab

:

Jumlah karyawan

:

Produk utama

:

........................................................................

........................................................................

Produk ikutan

:

........................................................................

Bahan baku

:

........................................................................

........................................................................

Bahan penolong

:

........................................................................

Sumber energi

:

........................................................................

Tahun pengoperasian pabrik

:

........................................................................

No

Variabel Upaya

Bobot

Komponen Yang Dinilai

Nilai

Skor

I

Lingkungan luar/halaman (Bobot = 5)

5

Bersih

20

Tertata rapi

20

Tidak ada genangan air/ tidak becek

20

Kadar debu max. 0,26 mg/ml udara

20

Tingkat kebisingan max. 70 dBA

20

II

Ruang bangunan (Bobot = 6)

6

Bangunan kuat, terpelihara dan bersih

15

Lantai kuat, kedap air, rata dan tidak licin

15

Dinding rata. bersih dan berwama terang

15

Permukaan dinding yang selalu terkenaair, terbuat dari bahan yang kedap air

15

Langit-langit, kuat, bersih, berwarna terang dan tinggi dari lantai minimal 3 meter

15

Luas lubang ventilasi (jendela + pintu + kisi - kisi) minimal 1/6 kali luas lantai.

25

III

Penyehatan air bersih (Bobot 10)

10

Tersedia air bersih, untuk kebutuhan karyawan dengan kapasitas 60 liter/orang/hari

40

Kualitas air bersih memenuhi syarat sesuai peraturan yang berlaku.

40

Distribusi air dengan sistim perpipaan.

20

IV

Penyahatan udara ruang (Bobot = 20)

5

Suhu : 18 26oC (ruang AC) atau suhu kamar (tanpa AC).

15

Kelembaban 40 -60 % (ruang AC) atau kelembaban udara ambient (tanpa AC)

15

Kadar debu asbes bebas < 5 serat(panjang serat > 5u

15

Pertukaran udara minimal 0,283 rn/3/ orang/menit dengan laju ventilasi 0, 15 - 0,25m/detik

15

Kandungan gas-gas polutan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

10

V

Pengelolaan limbah (Bobot15)

15

PengeIoIaan sampah domestik sesuai dengan ke tentuan yang berlaku.

20

Limbah cair diolahdalam IPAL.

20

Kualitas efluent hasil pengolahan memenuhi syarat peraturan yang berlaku,

20

Limbah B3 dikelola sesuai peraturan yang berlaku.

20

Emisi limbah gas memenuhi syarat sesuai peraturan yang berlaku.

20

VI

Pencahayaan

(Bobot = 10)

8

Instensitas cahaya pada masing-masing ruang/unit memenuhi syarat sesuai peruntukannya.

70

Pencahayanan ruang tidak menimbulkan bayangan

30

VII

Kebisingan pada ruang kerja

(Bobot = 8)

8

Tingkat kebisingan di ruang kerja memenuhi syarat sesuai dengan tingkat kebisingan dan lamanya kontak.

100

VIII

Getaran di ruang kerja

(Bobot = 8)

8

Tingkat getaran diruang kerja berdasarkan frekuwensinya memenuhi syarat sesuai ketentuan yang berlaku

100

IX

Radiasi di ruang kerja (Bobot 8)

Radiasi medan listrik sepanjang hari kerja maksimal 10 kV/meter

25

Radiasi medan listrik dalarn waktu singkat (s/d 2 jam/hari) maksimal 30 kV/meter

25

Radiasi medan magnit listrik sepanjang hari kerja maksimal 0,5 mili Tesla.

25

Radiasi medan magnit listrik dalam waktu singkat (s/d 2 jam/hari) maksimal 5 mili Tesla

25

X

Pengendahan vektor penyakit(Bobot 7)

7

Indeks lalat dalam pengukuran 30 menit maksimal 8 ekor/fly grill (100 x100 cm).

20

Indeks kecoa dalam pengukuran 24 jam maksimal 2 ekor/plate (20 x 20 cm)

20

Indeks jentik Aedes Aegypti (Container Incleks) < 5%.

30

Ruang proses produksi bebas tikus

30

XI

Instalasi

(Bobot 5)

5

Instalasi listrik, pemadam kebakaran, air bersih,air kotor, air limbah memenuhi syarat

30

Tidak terjadi sambungan silang (cross connection) antara masing-masing instalasi

30

Bangunan kator yang mempunyai tinggi > 10 meter atau lebih tinggi dari bangunan sekitarnya dilengkapi penangkal petir

40

XII

Pemeliharaan (Bobot 5)

5

Toilet bersin tidak bau.

25

Toilet untuk karyawan pria terpisah dengan karyawan wanita.

25

Jumlah wastafel, jamban dan peturasan memenuhi syarat, sesuai dengan jumlah Karyawan

25

Lantai toilet, kedap air dan tidak licin.

25

TOTAL

100

Kupang , ............................................

Petugas Perneriksa,

(........................................................)