Form mkt09 (surat kesepakatan jual beli)

4
MKT-09 SURAT KESEPAKATAN JUAL BELI No. ..../SKJB/Griya Satria Indah/XI/2012 Penjual dan pembeli telah bersepakat untuk hal-hal sebagai berikut: 1. Pembeli telah mengetahui keadaan dan letak tanah dan bangunan tersebut dan menyatakan setuju nutk mempergunakan tanah dan bangunan tersebut sesuai dengan fungsinya (rumah tinggal untuk rumah tinggal, dan toko/ruko untuk kegiatan usaha), tidak untuk fungsi lain di luar fungsi yang telah ditentukan. 2. Uang tanda jadi (UTJ) dengan sendirinya akan menjadi milik PT Griya Satria sebagai sanksi pembatalan apabila dalam waktu 14 (empat belas) hari sejak pembayaran UTJ tidak ada realisasi pembayaran angsuran selanjutnya. 3. Harga jual beli+PPN yang tertera dalam lampiran kesepakatan jual beli ini belum termasuk BPHTB, biaya AJB PPAT/Notaris, biaya balik nama SHGB, dan biaya-biaya tambahan lain yang mungkin timbul di kemudian hari akibat peraturan dan/atau kebijakan baru pemerintah di bidang moneter dan/atau perpajakan. 4. Pembayaran senilai yang tertera dalam lampiran kesepakatan jual beli ini dapat dilakukan dengan cara: a.Uang tanda jadi (UTJ) maksimal Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah) sebagai tanda jadi dapat dibayar secara tunai di tempat kedudukan penjual melalui kasir (senin s.d sabtu). b.Pembayaran selanjutnya (angsuran uang muka s.d pelunasan) tidak bisa dilakukan secara tunai di tempat kedudukan penjual, tetapi wajib disetor/ditransfer langsung ke rekening bank milik PT Griya Satria c.Pembayaran dianggap sah apabila telah dipindahbukukan dengan sempurna ke rekening penjual 5. Untuk setiap hari keterlambatan pembayaran angsuran, seperti yang telah disepakati dalam kesepakatan jual beli ini, pembeli akan dikenakan denda sebesar 0,2% (dua permil) per hari dari jumlah angsuran tertunggak yang jatuh tempo. 6. Apabila pembeli secara sepihak membatalkan pembelian ini atau tidak melakukan pembayaran sesuai jadwal yang tertera dalam kesepakatan jual beli ini selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal jatuh tempo dan/atau pembeli 1 (satu) kali menunggak pembayaran angsuran, maka pembeli dianggap telah membatalkan pembelian tanah dan bangunan ini, dan pembeli menyatakan setuju: a.Penjual berhak untuk menjual tanah dan bangunan kepada pihak lain tanpa memberitahukan terlebih dahulu kepada pembeli b.Apabila pembayaran yang telah dilakukan oleh pembeli kepada penjual belum mencapai Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah), maka seluruh uang

Transcript of Form mkt09 (surat kesepakatan jual beli)

Page 1: Form mkt09 (surat kesepakatan jual beli)

MKT-09

SURAT KESEPAKATAN JUAL BELINo. ..../SKJB/Griya Satria Indah/XI/2012

Penjual dan pembeli telah bersepakat untuk hal-hal sebagai berikut:1. Pembeli telah mengetahui keadaan dan letak tanah dan bangunan tersebut dan

menyatakan setuju nutk mempergunakan tanah dan bangunan tersebut sesuai dengan fungsinya (rumah tinggal untuk rumah tinggal, dan toko/ruko untuk kegiatan usaha), tidak untuk fungsi lain di luar fungsi yang telah ditentukan.

2. Uang tanda jadi (UTJ) dengan sendirinya akan menjadi milik PT Griya Satria sebagai sanksi pembatalan apabila dalam waktu 14 (empat belas) hari sejak pembayaran UTJ tidak ada realisasi pembayaran angsuran selanjutnya.

3. Harga jual beli+PPN yang tertera dalam lampiran kesepakatan jual beli ini belum termasuk BPHTB, biaya AJB PPAT/Notaris, biaya balik nama SHGB, dan biaya-biaya tambahan lain yang mungkin timbul di kemudian hari akibat peraturan dan/atau kebijakan baru pemerintah di bidang moneter dan/atau perpajakan.

4. Pembayaran senilai yang tertera dalam lampiran kesepakatan jual beli ini dapat dilakukan dengan cara:a. Uang tanda jadi (UTJ) maksimal Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah) sebagai tanda

jadi dapat dibayar secara tunai di tempat kedudukan penjual melalui kasir (senin s.d sabtu).

b. Pembayaran selanjutnya (angsuran uang muka s.d pelunasan) tidak bisa dilakukan secara tunai di tempat kedudukan penjual, tetapi wajib disetor/ditransfer langsung ke rekening bank milik PT Griya Satria

c. Pembayaran dianggap sah apabila telah dipindahbukukan dengan sempurna ke rekening penjual

5. Untuk setiap hari keterlambatan pembayaran angsuran, seperti yang telah disepakati dalam kesepakatan jual beli ini, pembeli akan dikenakan denda sebesar 0,2% (dua permil) per hari dari jumlah angsuran tertunggak yang jatuh tempo.

6. Apabila pembeli secara sepihak membatalkan pembelian ini atau tidak melakukan pembayaran sesuai jadwal yang tertera dalam kesepakatan jual beli ini selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal jatuh tempo dan/atau pembeli 1 (satu) kali menunggak pembayaran angsuran, maka pembeli dianggap telah membatalkan pembelian tanah dan bangunan ini, dan pembeli menyatakan setuju:a. Penjual berhak untuk menjual tanah dan bangunan kepada pihak lain tanpa

memberitahukan terlebih dahulu kepada pembelib. Apabila pembayaran yang telah dilakukan oleh pembeli kepada penjual belum

mencapai Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah), maka seluruh uang yang telah dibayarkan dengan sendirinya menjadi milik penjual seabgai sanksi pembatalan.

c. Apabila pembayaran yang telah dilakukan oleh pembeli kepada penjual sudah melebihi Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah), maka 50% (lima puluh persen) dari jumlah yang terbayar atau minimal Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah), tergantung mana yang lebih besar, dengan sendirinya menjadi milik penjual sebagai sanksi pembatalan, dan pengembalian baru akan dilakukan setelah tanah dan bangunan yang telah dibatalkan tersebut terjual kembali karena dibeli oleh pihak lain, dan pembayaran pembeli baru kepada penjual telah mencapai minimal sejumlah uang yang harus dikembalikan kepada pembeli sebelumnya, atau selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah ditandatanganinya surat kesepakatan pembatalan.

d. Pengembalian akan dilakukan setelah dipotong denda dan lain-lain yang terhutang berdasarkan kesepakatan jual beli ini.

Page 2: Form mkt09 (surat kesepakatan jual beli)

7. Apabila terjadi keputusan pemerintah yang menyebabkan penjual tidak dapat melaksanakan penjualan tersebut di atas maka pembeli setuju bahwa penjual hanya mengembalikan uang yang telah pembeli bayarkan kepada penjual dan tidak menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun juga kepada penjual.

8. Apabila pembeli melakukan pelunasan pembayaran jual beli ini dengan cara KPR maka:a. Pengurusan KPR dengan bank sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembeli,

dimana penjual hanya membantu sebagai fasilitator yang tidak bisa menjamin bahwa permohonan kredit pasti disetujui.

b. Apabila pengajuan KPR yang disetujui oleh bank kurang dari nilai plafon kredit yang diajukan, pembeli setuju untuk membayar selisih nilai tersebut sebagai penambahan uang muka yang harus dibayarkan sebelum akad kredit dilaksanakan, selambat-lambatnya 1 (satu) minggu sejak disampaikan pemberitahuan.

c. Penundaan pelaksanaan akad kredit lebih dari 14 (empat belas) hari sejak ada pemberitahuan tertulis dari penjual kepada pembeli akibat alasan sepihak dari pihak pembeli, akan dikenakan denda keterlambatan 0,2% (dua permil) per hari dari nilai plafon kredit sampai terealisasinya akad kredit.

d. Biaya-biaya maupun pajak-pajak yang timbul dalam proses pengurusan KPR sepenuhnya menjadi tanggung jawab pembeli.

e. Pembatalan akibat permohonan KPR tidak disetujui oleh bank akan dikenakan sanksi pembatalan sejumlah Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah) apabila pembangunan fisik belum dimulai, atau sejumlah Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) apabila pembangunan fisik telah dimulai atau untuk pembelian rumah stok.

9. Serah terima tanah dan bangunan baru dapat dilaksanakan setelah kewajiban pembayaran-pembayaran (termasuk biaya pengelolaan lingkungan untuk 3 bulan pertama) telah diselesaikan dan dilaksanakan di kantor PT Griya Satria di Kota/Kabupaten ....

10.Apabila dalam waktu 14 (empat belas) hari sejak jadwal serah terima tanah dan bangunan, pembeli tidak bersedia menerima penyerahan tersebut atau tidak hadir maka pembeli tetap dianggap telah menerima dengan baik tanah dan bangunan dalam kondisi layak untuk dihuni, dan pembayaran tagihan biaya lingkungan, rekening listrik dan rekening air sudah menjadi kewajiban pembeli.

11.Masa pemeliharaan bangunan disepakati kedua belah pihak selama 30 (tigapuluh) hari terhitung dari tanggal serah terima.

12.Apabila terjadi keterlambatan serah terima tanah dan bangunan dari penjual ke pembeli maka pembeli setuju memberikan tambahan waktu kepada penjual selama 90 (sembilan puluh) hari lagi kepada penjual dengan tanpa dikenakan denda.

13.Apabila setelah 90 (sembilan puluh) hari tambahan waktu penjual belum juga dapat menyerahkan tanah dan bangunan kepada pembeli, maka penjual dikenakan denda sebesar 10% per tahun dari jumlah uang yang telah dibayarkan terhitung dari habisnya tambahan waktu 90 (sembilan puluh) hari tersebut di atas.

14.Apabila setelah 1 (satu) tahun terhitung dari habisnya tambahan waktu 90 (sembilan puluh) hari penjual belum juga dapat menyerahkan tanah dan bangunan kepada pembeli, maka penjual wajib mengembalikan seluruh uang yang telah dibayarkan ditambah denda sesuai item nomor 13.

15.Apabila terjadi keterlambatan penyerahan tanah dan bangunan yang disebabkan hal-hal di luar kekuasaan manusia (force majeur) termasuk di bidang moneter, maka jadwal serah terima akan diundur sesuai dengan keadaan force majeur tersebut tanpa ada denda apapun yang harus dibayarkan penjual kepada pembeli.

16.Kelebihan atau kekurangan luas tanah akan diperhitungkan hanya apabila luas tanah yang tertera dalam surat tanda bukti hak (SHGB) ternyata lebih besar atau sama dengan 3% (tiga persen) dari luas tanah yang tercantum dalam kesepakatan

Page 3: Form mkt09 (surat kesepakatan jual beli)

ini, dan perhitungan akan dilakukan dengan harga satuan Rp. .... (....) per meter persegi.

17.Peralihan hak kepada pihak ketiga hanya dapat dilakukan dengan persetujuan dari penjual dan membayar biaya administrasi peralihan hak sebesar 2% dari harga jual beli sebelum pajak kepada penjual, kecuali peralihan hak dilakukan antara suami-istri, anak-orangtua, kakak-adik dengan bukti-bukti yang bisa diverifikasi.

18.Lampiran kesepakatan jual beli, gambar siteplan, denah, dan tampak bangunan, serta spesifikasi bangunan merupakan bagian yang melekat dan tidak terpisahkan dari kesepakatan jual beli ini.

19.Penandatanganan akta jual beli (AJB) PPAT atas tanah dan bangunan wajib dilaksanakan setelah ada pemberitahuan secara tertulis dari penjual kepada pembeli dan penandatanganan tersebut wajib dilaksanakan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal dikeluarkannya surat pemberitahuan tersebut. Apabila pembeli telah melalaikan kewajiban tersebut, maka segala resiko yang mungkin timbul akibat tertundanya penandatanganan akta jual beli tersebut menjadi tanggung jawab pembeli dan membebaskan penjual dari segala resiko akibat kelalaian itu.

20.Surat pernyataan tunduk terhadap peraturan lingkungan dan pembangunan merupakan bagian tak terpisahkan dari kesepakatan jual beli ini.

21.Apabila terjadi perubahan spesifikasi atas bangunan yang disebabkan oleh kejadian di luar kekuasan penjual seperti aturan pemerintah yang menyangkut pendistribusian air (PDAM) dan listrik (PLN) maka resiko berupa selisih biaya yang timbul atas perubahan tersebut menjadi beban pembeli dan untuk itu tidak ada denda apapun yang harus dibayar oleh penjual.

22.Apabila tanah dan/atau bangunan yang dipesan ternyata tidak dapat dijual, maka pembeli setuju untuk pindah ke kaveling lainnya dengan tanpa denda serta kompensasi apapun dari penjual kepada pembeli.

23.Dengan ditandatanganinya kesepakatan jual beli ini maka pihak pembeli dan penjual menyetujui dan mentaati ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan.

24.Hal-hal lain yang belum ditetapkan dalam kesepakatan jual beli ini akan disepakati bersama oleh penjual dan pembeli secara mufakat.

25.Apabila terjadi perselisihan antara penjual dan pembeli yang tidak bisa diselesaikan secara mufakat, maka keduanya sepakat untuk menyelesaikannya melalui kedudukan hukum yang tetap di panitera pengadilan negeri (Kota/Kabupatan....)

...............................,....

Pembeli, Penjual, PT Griya Satria

__________________________ _______________________Ali Rofi Basalamah

Keterangan:Lembar 1 materai di pihak pembeli, untuk arsip divisi pemasaranLembar 2 materai di pihak penjual, untuk diserahkan kepada pembeliLembar 3 tanpa materai, untuk arsip divisi keuangan