For presentation

17
“KEBIJAKAN LUAR NEGERI INDONESIA DALAM MEWUJUDKAN ASEAN POLITICAL AND SECURITY COMMUNITY (APSC) PERIODE 2003-2009” Presentasi Oleh : Ita Fatimah Mahasiswa HI ‘06, FISIP UIN Jakarta. (10608300281 5)

description

tes presentasi

Transcript of For presentation

Page 1: For presentation

“KEBIJAKAN LUAR NEGERI INDONESIA DALAM MEWUJUDKAN ASEAN POLITICAL AND

SECURITY COMMUNITY (APSC)PERIODE 2003-2009”

Presentasi Oleh :

Ita Fatimah

Mahasiswa HI ‘06, FISIP UIN Jakarta.

(106083002815)

Page 2: For presentation

I.1 Latar Belakang Masalah

ASEAN merupakan organisasi regional yang berada pada lingkaran konsentris pertama dalam politik luar negeri Indonesia.

Atas kesepakatan para pendiri ASEAN, kerjasama ekonomi menjadi pilar utama yang ditonjolkan dalam pendirian ASEAN 1967 dan lebih mendominasi.

Kerjasama politik dan keamanan dinilai sebagai aspek yang sensitif untuk dikembangkan.

Di sisi lain, Indonesia menaruh perhatian besar terhadap aspek politik dan keamanan kawasan.

Indonesia menjadi ketua ASEAN saat KTT ASEAN ke-9, 2003. Gagasan besar Indonesia:

1. mendorong perkembangan ASEAN ke dalam bentuk komunitas

2. menggagas perwujudan ASEAN Political and Security Community (APSC).

Page 3: For presentation

I.2 Rumusan masalahPertanyaan yang muncul terkait isu penelitian yang diangkat adalah:

“ Mengapa Indonesia mendukung perwujudan ASEAN Political and Security

Community?”

Page 4: For presentation

I.3Kerangka Pemikiran

Kerangka Pemikiran Kebijakan Luar Negeri (foreign policy)Kebijakan luar negeri adalah aktivitas yang memiliki tujuan dan tindakan yang dibentuk oleh para pembuat keputusan untuk mempertahankan atau merubah suatu tujuan, kondisi, atau praktek-praktek dalam lingkungan eksternal (suatu negara), serta kebijakan tersebut dibentuk untuk mempromosikan atau mencapai tujuan yang bersifat domestik, seperti keamanan, kesejahteraan, otonomi serta prestise. (Holsti, 1992:269).

Kebijakan luar negeri merupakan sintesis antara dua elemen pokok yaitu “national objectives” (tujuan atau kepentingan nasional) yang ingin dicapai, serta “means” (power dan kapabilitas) yang dimiliki sebuah negara untuk mencapai objek tersebut (Couloumbis dan Wolfe, 1990: 114).

Page 5: For presentation

Faktor-faktor keputusan kebijakan luar negeri

variabel independen variabel dependen

   

Faktor internal:1. Sistem politik domestik2. Kepentingan nasional

Faktor eksternal:1. Suktur sistem

internasional2. Tindakan aktor lain

Kebijakan luar negeri suatu

negara

Page 6: For presentation

Kerangka pemikiran komunitas keamanan

Menurut Karl Deutcsh komunitas keamanan adalah kerjasama transnasional dalam kawasan yang terdiri atas negara-negara berdaulat yang saling sepakat untuk memelihara kondisi saling ketergantungan dalam melakukan perubahan secara damai (dependable expectations of peaceful change), (Adler&Barnett, 1998:54)

Menurut Adler, ada tiga tahap/tier dalam pembentukan komunitas keamanan.

Page 7: For presentation

I.5 Metodelogi Penelitian

Metode Penelitian KualitatifBersifat deskriptifMenggunakan data primer (wawancara,

dokumen resmi pemerintah Indonesia dan ASEAN) dan data sekunder (studi kepustakaan)

Page 8: For presentation

I.6 Tujuan Penelitian

Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan politik luar negeri Indonesia dalam upaya mewujudkan kerjasama politik dan keamanan di Asia Tenggara melalui Komunitas Keamanan ASEAN 2015 dan Prospek APSC bagi Indonesia nantinya.

Memperoleh informasi lebih mengenai peran Indonesia dalam mengagas APSC.

Mengenal lebih dalam format APSC dan rencana pembentukan Komunitas ASEAN 2015 guna menumbuhkan “sense of belonging” dan semangat “we feeling” sebagai bagian dari masyarakat ASEAN.

Page 9: For presentation

BAB IIPeran dan Kebijakan Luar Negeri Indonesia dalam

Menghadapi Perkembangan Dan Tantangan Dalam Lingkungan ASEAN

Ada tiga hal penting yang dipaparkan dalam BAB II:Hubungan Indonesia dan ASEAN.Hubungan kerjasama Indonesia dalam ASEAN, bukan hanya terkait dengan aspek politik dan keamanan melainkan arti penting ASEAN bagi Indonesia terlihat pula dalam bidang ekonomi (perdagangan, investasi, keuangan, dll), di mana perkembangan hubungan kerjasama di bidang ini juga dipandang mampu untuk memperkuat hubungan kerjasama Indonesia-ASEAN secara keseluruhan.

Page 10: For presentation

Peran dan kebijakan luar negeri Indonesia dalam ASEAN pada era kepemimpinan Soeharto (1967-1998).Peran dan kebijakan Indonesia terhadap ASEAN dimasa ini cukup besar dengan indikasinya yaitu peran Indonesia sebagai interlokutor, diterimanya gagasan Indonesia dalam berbagai kebijakan ASEAN, khususnya politik dan keamanan serta kepemimpinan Soeharto yang dijadikan sebagai panutan dalam ASEAN.Peran dan kebijakan luar negeri Indonesia dalam ASEAN pada era kepemimpinan pasca Soeharto (1998-2009).Pasca Soeharto, terjadi terjadi 4 kali pergantian kepemimpinan. Pada dasarnya di masa ini, peran dan kebijakan Indonesia dalam kohesifitas nya terhadap ASEAN, bersifat fluktuatif.

Page 11: For presentation

BAB IIIPerkembangan Kerjasama Politik dan Keamanan

ASEAN

Ada 6 hal yang ingin dipaparkan dalam BAB III, antara lain:Instrumen kerjasama ASEAN dalam dimensi politik dan keamanan: ZOPFAN, TAC, SEANWFZ, DOC, dan ARF.Pembentukan Komunitas ASEAN 2015Perwujudan ASEAN Political and Security Community (APSC) dan perkembangannya.Pemberlakuan Piagam ASEANPrinsip-prinsip Piagam ASEAN dan pengaruhnya terhadap perwujudan APSCPembentukan Badan HAM ASEAN (AICHR) dan Pengaruhnya terhadap perkembangan APSC.

Page 12: For presentation

BAB IVAnalisa Kebijakan Luar Negeri

Indonesia dalam Mewujudkan APSC

Ada dua hal penting dalam analisa di BAB IV ini antara lain:

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses keputusan kebijakan luar negeri Indonesia dalam mewujudkan APSC

2. Prospek APSC bagi Indonesia

Page 13: For presentation

IV.1 Faktor Internal

Perubahan sistem politik dan pergolakan keamanan domestik.Perubahan sistem politik domestik dari masa Orde Baru ke masa reformasi telah membawa Indonesia pada masa transisi demokrasi. Di masa ini nilai-nilai HAM, demokrasi, good governance, rule of low, menjadi agenda penting pemerintahan. Implikasinya proses kebijakan luar negeri turut menyesuaikan terhadap perubahan masa dan keberadaan nilai-nilai tersebut.

Kepentingan nasional.Kepentingan nasional menjadi salah satu alasan utama dalam kebijakan luar negeri Indonesia terhadap APSC, khususnya terkait persoalan politik dan keamanan.

Page 14: For presentation

IV.2 Faktor Eksternal

Sistem politik InternasionalPasca Perang Dingin, peta politik internasional berubah secara fundamental, sistem internasional dari bipolar menjadi multipolar. Hal ini berpengaruh terhadap perkembangan pemikiran keamanan kontemporer yaitu dari keamanan konvensional berkembang ke keamanan non-konvensional (misalnya HAM, demokrasi, dan TOC). Kemudian pasca tragedi 911, berdampak pada mengemukanya isu terorisme. Adanya perkembangan dalam konstelasi politik internasional ini membawa pengaruh terhadap perumusan dan pertimbangan kebijakan luar negeri Indonesia.

Tindakan dan kebijakan negara-negara ASEAN lainnya.Indonesia dan beberapa negara ASEAN lainnya memiliki pandangan dan kebijakan yang berbeda terhadap permasalahan politik dan keamanan regional. Melalui perwujudan APSC ditujukan guna meredam, menyelesaikan dan meminimalisir perbedaan pandangan yang ada.

Page 15: For presentation

IV.3 Prospek APSC bagi Indonesia

1. Cukup banyak kepentingan konkret Indonesia yang dimuat menjadi objek kerja APSC.

2. ASPC turut berkontribusi memberikan jaminan atas integrasi dan kedaulatan Indonesia.

3. Indonesia salah satu negara yang cukup siap menjalankan aspek political development dan shaping and sharing the norms

4. Terciptanya kawasan yang lebih kondusif guna memperlancar pembangunan nasional Indonesia.

Page 16: For presentation

V. Kesimpulan

Merujuk pada kebijakan luar negeri Indonesia dalam mewujudkan APSC, terlihat bahwa dalam proses keputusan kebijakannya dipengaruhi oleh dua alasan besar yang merupakan bentuk dari responsibilitas terhadap perkembangan yang terjadi dalam lingkungan domestik dan luar negeri Indonesia, yaitu faktor internal dan eksternal. Melalui pertimbangan kedua faktor besar tersebut, perwujudan APSC dinilai membawa prospek baik bagi Indonesia dalam menghadapi geliat semangat komunitas ASEAN 2015. Oleh karena itu adanya pertimbangan dua faktor besar dan prospek yang baik, menjadi alasan bagi Indonesia merumuskan kebijakan luar negeri dalam rangka mewujudkan ASEAN Political and Aecurity Community (APSC).

Page 17: For presentation

_ITA FATIMAH_

Terima Kasih Banyak….!