Folktale: A Collabtive Art Exhibition 2015 Catalog

download Folktale: A Collabtive Art Exhibition 2015 Catalog

of 14

Transcript of Folktale: A Collabtive Art Exhibition 2015 Catalog

  • 7/24/2019 Folktale: A Collabtive Art Exhibition 2015 Catalog

    1/14

  • 7/24/2019 Folktale: A Collabtive Art Exhibition 2015 Catalog

    2/14

    Folktale Collabtive Art Exhibition merupakan sebuah pameran bersama

    yang didedikasikan untuk menemukan, menghasilkan, mempromosikan,

    menyebarkan, dan menjaga keberlangsungan gagasan kreatif serta potensi

    yang dimiliki para seniman (artists) dari berbagai latar belakang dalam satu

    platform terbuka. Selain itu pameran ini juga digagas sebagai sebuah meeting

    point yang dapat membuka jaringan kerja maupun kolaborasi antar seniman(artists) dengan audience yang lebih luas dan dengan para stakeholders yang

    terlibat di dalamnya.

    Pameran ini akan berlangsung selama tujuh hari dengan menggunakan studio

    merangkap store dan ruang alternatif kami sebagai galeri di Jalan Martadinata

    No. 37, Bogor Tengah, salah satu daerah dengan tingkat human-trafc yang

    cukup tinggi di Bogor, baik pada saat weekdays maupun weekend, terhitung

    sejak tanggal 31 Oktober 2015. Dengan agenda utama pameran bersama dari

    karya para seniman (artists) lokal dan manca negara dalam menginterpretasikan

    tema yang sudah kami tentukan, pameran ini akan menampilkan berbagai

    karya seni rupa dengan beragam pendekatan presentasi artistik. Selain

    memamerkan hasil karya dari para seniman Kota Bogor dan beberapa kota

    lain di Indonesia, pameran ini juga turut diramaikan dengan hadirnya beberapa

    karya dari seniman (artists) luar negeri, seperti Malaysia dan Singapura.

    Sebagai sebuah pameran, Folktale Collabtive Art Exhibition merupakan salah

    satu model mediasi publik dari Aptisakra Studio bersama para seniman untuk

    memberikan kontribusi gagasan yang segar dan inspiratif melalui berbagai

    macam karya kepada masyarakat umum, pemerhati, pecinta seni, serta warga

    Kota Bogor pada umumnya.

    Folktale secara sederhana dapat diartikan sebagai cerita

    ada pada suatu masyarakat dan beredar secara lisan dan tu

    Urban Legend yang lepas dari kecenderungan pengkaita

    Folktale tumbuh dan berkembang pada masyarakat hom

    memiliki ranah budaya yang dominan[1], dalam arti lain Fo

    kultur dan kearifan lokal. Keberadaan Folktale dalam kon

    kultur budaya Indonesia yang beraneka ragam, hal ini dap

    rakyat yang tersebar di berbagai daerah. Folktale tidak ha

    suatu tempat atau peristiwa yang dianggap monumental

    nilai-nilai kebaikan manusia, tapi juga tentang kisah kepe

    sesuatu hal yang mistis dan ghaib.

    Walaupun pada umumnya Folktale bersifat naratif, namun

    visual yang implisit. Untuk menangkap keberadaan simbol-

    memahami serta menangkap maksud atau pesan dari sua

    berbagai cara. Lalu bagaimana sebenarnya cara kita mema

    sebuah karya yang sesuai dengan realitas saat ini dan mem

    yang tidak usang dan termakan kemajuan zaman? Bagim

    mitos mistis dan ghaib yang b erkembang di Indonesia dipert

    barat bernama Haloween? Apakah akan terjadi proses asim

    baru? Atau apakah keberadaan dari perayaan Haloween te

    tanpa menghilangkan identitas budaya lokal y ang ada (dala

    Dari pemahaman serta pertanyaan di ataslah kami mengamdari eksebisi bersama Folktale: A Collabtive Art Exhibi

    kepada bahasan legenda, dongeng, dan mitos yang berbau

    interpretasi karya. Untuk kemudian merespon cerita yang b

    karya dengan berbagai pendekatan presentasi artistik yang

    Sumber:

    [1] Tentang Pejalan. Tentang Mitos, Tentang Folklore, http:/

    co.id Diakses pada 5 Oktober 2015.

    PENGANTAR ABSTRAKSI

    FOLKTALECol la bt i v e A r t Exh i b i t i on

    01 02

    31 Ok tober - 8 Novem ber 2015

  • 7/24/2019 Folktale: A Collabtive Art Exhibition 2015 Catalog

    3/14

    FOLKTALE

    31 Ok tober - 8 Novem ber 2015

    TUTU

    BARTONE

    SHANE TIARA

    WONDERYASH

    HERZVEN

    ADD17

    AFTERGANI

    MENAW

    PINO

    SLEEPY

    YUNITA EKSA

    IENDLOVEBADILLUST

    BEDLAM

    ALIZKA HERMITA

    F21ST

    FARTZ

    Live Painting

    HARD13

    OLDER+

    WORMO

    Music Selectors

    RICKY VOLTA

    EASTBOYZ

    TAHU88

    HATRED

    LEZZANO (fade2black)

    QORI HAFIZ

    AGIE WHOA

    OLDER+

    KOMA

    HAHAHASBI

    MK DANDI

    IVORY CHIKO

    ESCAPEVA (MY)

    KENJICHAI (MY)

    ARTIST EXHIBITORS PERFORMERS

    Col la bt i v e A r t Exh i b i t i on

    0201

  • 7/24/2019 Folktale: A Collabtive Art Exhibition 2015 Catalog

    4/14

    Artist : TUTUTitle : The Modern Era of golden cucumber ( Modern timun mas ).

    Saya tertarik mengangkat tema dari cerita rakyat Timun Mas karena menurutsaya cerita itu sangat menarik dan sangat bertolak belakang dengan kehidupankita di masa modern. Dimana pada cerita itu masalah kepercayaan dan tahayulsangatlah kuat. Bagaimana tidak? Sepasang suami istri yang mengidamkanseorang anak meminta kepada makhluk gaib raksasa yang kemudian

    mengabulkannya dengan syarat anak tersebut akan diambil kembali olehraksasa begitu beranjak dewasa. Anak itupun lahir dari media yang tidak biasa:sebuah benda yang masih keluarga sayuran yaitu; timun.Mengapa Timun? Di titikinipun saya tersadar kalau masyarakat jaman dahulu ternyata sangatlah kreatifdan mempunyai dorongan bermain yang besar. Ini sangat berbanding terbalikdengan kehidupan kota modern yang serba cepat dan instan. Semuanya serbato the point. Semuanya berdasarkan aturan baku, protokoler , birokrasi, dankadang mengesampingkan hati nurani. Tidak ada yang tidak mungkin di kamusorang kota. Saya ingin mengangkat unsur keangkuhan orang kota yang kerapmenganggap remeh banyak hal dan sering berbuat semaunya. Disini timbul ide,apa jadinya kalau peristiwa timun mas terjadi di kota besar di masa sekarang.Di karya ini pun saya ingin mengadaptasi scene paling penting di cerita Timunmas. Dimana Timun mas melihat raksasa kesusahan menangkapnya karenaterhalang lading timun/ hutan bambu/ danau/ dan air bah. Namun disini sayamemplesetkannya dengan era modern, dimana timun mas memakai outft alaanak muda jaman sekarang dan sang raksasa terhalang oleh rintangan rintangankhas kota metropolitan, yaitu: gedung pencakar langit/ jembatan layang/danbanjir. Secara jalan cerita, endingnya sama. Intinya manusia tetap yang berkuasa,tapi secara moral, muatannya berbeda. Di Timun Mas modern ini, sangat terasakalau tradisi kita perlahan lahan pudar dan lenyap oleh modernisasi budayakota. Termasuk cerita rakyat yang sebenarnya membekali kita dengan nilai nilaidasar sebagai manusia santun yang berbudaya.

    FOLKTALE C o l l a b t i v e A r t E x h i b i t i o n

    3 1 O k t o b e r - 8 N o v e m b e r 2 0 1 5

    03 04

  • 7/24/2019 Folktale: A Collabtive Art Exhibition 2015 Catalog

    5/14

    FOLKTALE C o l l a b t i v e A r t E x h i b i t i o n

    3 1 O k t o b e r - 8 N o v e m b e r 2 0 1 5

    Artist : WONDERYASHTitle : Janji Mungkir Cakap Berbalik

    Based on Prambanan folktale,Rara Jonggrang had cheated on Bondowoso,until she became the 1000th temple.Love can be so unkind.

    Artist : ADD17Title : Pinisi Nusantara

    05 06

  • 7/24/2019 Folktale: A Collabtive Art Exhibition 2015 Catalog

    6/14

    FOLKTALE C o l l a b t i v e A r t E x h i b i t i o n

    3 1 O k t o b e r - 8 N o v e m b e r 2 0 1 5

    Artist : AFTERGANI

    Title : MYTH OF GARUDAArtist : IENDLOVEBADILLUSTTitle : BANASPATI FIXEDGEAR

    Dalam kisahnya garuda merupakan tokoh dalam Mytologi Hindu, Budhadan Mesir kuno. Dalam agama Hindu dan Budha, Ia merupakan wahanaDewa Wisnu, salah satu Trimurti atau manifestasi bentuk Tuhan dalamagama Hindu. Garuda diceritakan pernah mengambil amerta (minumanpara dewa) untuk membebaskan seorang gadis dan bertempur melawanKadru (dewa para ular/ naga). Penggambaran dari karya ini merupakaninterpretasi unik yang diambil dari ceritanya dan mem-visualisasikanpenerapan yang simpel dalam secangkir gelas Amerta dibalut para legendamitos juga memberi sudut pandang yang berbeda dari segi elemen yangditerapkan dalam karya ini.

    07 08

  • 7/24/2019 Folktale: A Collabtive Art Exhibition 2015 Catalog

    7/14

    FOLKTALE C o l l a b t i v e A r t E x h i b i t i o n

    3 1 O k t o b e r - 8 N o v e m b e r 2 0 1 5

    Artist : PINO

    Title : SURABAYA

    Artist : SLEEPY

    Title : -

    09 10

  • 7/24/2019 Folktale: A Collabtive Art Exhibition 2015 Catalog

    8/14

    FOLKTALE C o l l a b t i v e A r t E x h i b i t i o n

    3 1 O k t o b e r - 8 N o v e m b e r 2 0 1 5

    Artist : BEDLAMTitle : Sundalands Pride

    Future Ancient Manuscript of our ancestor.

    11 12

  • 7/24/2019 Folktale: A Collabtive Art Exhibition 2015 Catalog

    9/14

    FOLKTALE C o l l a b t i v e A r t E x h i b i t i o n

    3 1 O k t o b e r - 8 N o v e m b e r 2 0 1 5

    Artist : F21STTitle : MAK LAMPIR

    Mak lampir adalah seorang pendekar yang hidup menyendiridi lereng Gunung Merapi. Dan sejak saat itu Siti Lampir hidupmenetap di lereng Gunung Merapi bersama Nenek Serintil. Saat iabertemu Nenek Serintil usia Siti baru beranjak dewasa, setiap hariia dilatih dan digembleng ole h Nenek Serintil. Siti tergolong wanitayang cerdas, oleh sebab itu ia bisa dengan mudah dan cepat dalammenerima ajaran dari gurunya Nenek Serintil.

    Artist : Agie Whoa AfrizalTitle : Kolor Ijo; The True Go Green

    Berangkat dari keresahan ibu saya pada isu kolorijo yg sempet hype jaman saya kecil dulu, ahirnyasaya putuskan utk membuat gambar ini dan sayapersembahkan untuk ibu saya tercinta karena beliausempet takut jadi korban kolor ijo. Sekarang ibu gakperlu khawatir kolor ijo udh jadi anak harkor, diapenganut vegan, gak suka makan daging apalagikulit, apalagi kulit orang tua, Everythings gonna be okmadam!

    13 14

  • 7/24/2019 Folktale: A Collabtive Art Exhibition 2015 Catalog

    10/14

    FOLKTALE C o l l a b t i v e A r t E x h i b i t i o n

    3 1 O k t o b e r - 8 N o v e m b e r 2 0 1 5

    Artist : FARTZTitle : TRAIN YARD

    The Indonesian Rolling Stock Manufacturing Corporation, Ltd.),abbreviated as Inka or INKA, is a Government-owned corporationwhich was formed on 19 August 1981 as the successor of Balai YasaLokomotif Uap (steam locomotive workshop) owned by PerusahaanJawatan Kereta Api (now PT Kereta Api Indonesia) in Madiun, EastJava, Indonesia. As of mid-1970s, steam locomotives are no longerused in Indonesia and the defunct workshop was then convertedinto a railway rolling stock manufacturer.

    Artist : OLDER +Title : Pa Kapu Baka

    Pa Kapu Baka adalah ukiran yang menyerupai simpulan-simpenutup bakul (Baka). Baka Bua yang dalam bahasa Toraja merupakan tempat untuk menyimpan harta benda bagleluhur sebelum ada peti/lemari. Termasuk dalam Passura (Ukiran tua) yaitu ukiran yang menyangkut peralatan uyang dianggap berkhasiat bagi pemakainya. Ukiran ini bersebagai tanda harapan agar keluarga hidup rukun, damai sejdan bersatu bagaikan harta benda yang tersimpan dengandalam sebuah bakul.

    15 16

  • 7/24/2019 Folktale: A Collabtive Art Exhibition 2015 Catalog

    11/14

    FOLKTALE C o l l a b t i v e A r t E x h i b i t i o n

    3 1 O k t o b e r - 8 N o v e m b e r 2 0 1 5

    Artist : MK DANDITitle : INDONESIA MYTH

    Artist : KENJI CHAITitle : Death of the Eyes

    17 18

  • 7/24/2019 Folktale: A Collabtive Art Exhibition 2015 Catalog

    12/14

    FOLKTALE C o l l a b t i v e A r t E x h i b i t i o n

    3 1 O k t o b e r - 8 N o v e m b e r 2 0 1 5

    Artist : Ivory ChikoTitle : Ratu Pantai Selatan

    Menggambarkan seorang Wanita dengan mahkotayang sedang duduk disebuah kursi besar dengangaun berwarna hijau adalah gambaran dari RatuPantai Selatan, dan Ular laut besar yang mengelilingiRatu menggambar kan keagungan ratu pantaiselatan.

    Watercolour, ink, pencil on Canson paper 54X38 cm.Engraving Technique.

    19 20

  • 7/24/2019 Folktale: A Collabtive Art Exhibition 2015 Catalog

    13/14

    SPONSRORED SPONSRORED

    FOLKTALE C o l l a b t i v e A r t E x h i b i t i o n

    3 1 O k t o b e r - 8 N o v e m b e r 2 0 1 5

    21 22

  • 7/24/2019 Folktale: A Collabtive Art Exhibition 2015 Catalog

    14/14

    MEDIA PARTNER

    FOLKTALE C o l l a b t i v e A r t E x h i b i t i o n

    3 1 O k t o b e r - 8 N o v e m b e r 2 0 1 5

    23 24

    Jl . RE Ma rt ad in a