fobia sosial

21

Transcript of fobia sosial

Page 1: fobia sosial
Page 2: fobia sosial

Latar Belakang MasalahKecemasan saat berbicara di depan umum merupakan keadaan yang wajar, bahkan dikatakan sebagai bagian dari pengalaman berbicara di depan umum. Namun ketika kecemasan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap performa maka hal ini menjadi suatu masalah karena ketika performa terganggu hal tersebut menunjukkan ketidakmampuan diri dalam menghadapi situasi. Hal ini dapat berakibat pada pembentukan rasa rendah diri, dimana segala pikiran negatif dapat menjadi faktor penghambat perkembangan diri untuk jangka panjangnya, sedangkan saat berbicara di depan umum (jangka pendek), pikiran negatif tersebut akan mengakibatkan seseorang tidak dapat mengendalikan situasi.

Page 3: fobia sosial

Contoh KasusKeluhan Tn. D (58). “Saya sering ingin membawa istri untuk berekreasi atau jalan-jalan ke mal untuk sekadar melihat-lihat. Tetapi, bila ada sesuatu yang  dibutuhkan di rumah, saya akan menyarankannya untuk membeli. Namun, begitu dia melihat saya kesulitan memperoleh tempat parkir, dia akan cepat memutuskan untuk pulang saja, ia kelihatan cemas, panik dan banyak keluar keringat, apalagi bila melihat kemacetan lalu lintas atau melihat kerumunan orang  banyak. Saya kasihan melihat istri panik, tetapi terus terang saya juga akhirnya sering merasa jengkel karena harus cepat pulang padahal saya masih ingin berjalan-jalan."

Page 4: fobia sosial

Definisi

• Kata fobia berasal dari bahasa Yunani, phobos, yang berarti takut.

• Menurut DSM-IV, fobia sosial adalah ketakutan yang tidak beralasan atau ketakutan yang berlebihan terhadap situasi sosial, dan interaksi dengan orang lain yang secara otomatis dapat membawa perasaan-perasaan self-consciousness, judgement, evaluasi, dan perasaan inferior.

Page 5: fobia sosial

Sebab-sebab1. Faktor biologis

• Predisposisi genetik analisis pedigree/silsilah keluarga

• Iregularitas fungsi neurotransmitter

• Abnormalitas dalam jalur otak

2. Faktor sosial-lingkungan• Pemaparan terhadap peristiwa yang

mengancam/traumatis

• Mengamati respon takut pada orang lain

• Kurangnya dukungan sosial

Page 6: fobia sosial

Lanjutan 3. Faktor behavioral

• Classical conditioning

• Operant conditioning

• Extinction

4. Faktor kognitif-emosional• Konflik psikologis yang tidak terselesaikan

• Faktor-faktor kogntif, seperti prediksi berlebih tentang ketakutan, keyakinan yang irasional, sensitivitas berlebih tehadap ancaman, sensitivitas kecemasan, dan self-efficacy yang rendah.

Page 7: fobia sosial

Lanjutan

5. Faktor spiritual

Fobia sosial disebabkan oleh kurangnya rasa percaya akan adanya perlindungan yang selalu diberikan oleh Allah SWT. Selain itu, fobia sosial juga dapat disebabkan oleh kurangnya mendekatkan diri kepada Allah SWT sehingga individu tersebut rentan memiliki prasangka atau pikiran negatif terhadap orang lain.

Page 8: fobia sosial

Pendekatan menurut aliran-aliranPsikodinamika

Menurut Freud, fobia sosial atau hysteria‑ansietes merupakan manifestasi dari konflik Oedipal yang tidak terselesaikan. Selain adanya dorongan seksual yang kuat untuk melakukan incest, terdapat pula rasa takut terhadap kastrasi. Hal ini menyebabkan terjadinya konflik dan ansietas. Akibatnya, ego berusaha menggunakan mekanisme‑pertahanan represi yaitu membuang jauh dari kesadaran.

Page 9: fobia sosial

Kognitif

Pendekatan ini menyatakan bahwa inti dari fobia sosial adalah hasrat yang kuat untuk menyampaikan kesan diri yang baik kepada orang lain dan ditandai dengan rasa tidak aman mengenai kemampuan yang dilakukan (Clark & Wells, 1995).

Biologis

1. Teori Neurotransmiter

a. Mekanisme Dopaminergik

b. Mekanisme Serotonergik

c. Mekanisme Noradrenergik

d. Pencitraan Otak

Page 10: fobia sosial

Gejala-gejala

Palpitasi jantungBanyak

mengeluarkan keringat

GemetaranPanas-dinginPusing

Gangguan perutKerongkongan

terasa tersekatDiareOtot menjadi

tegangGelisah

Page 11: fobia sosial

Onset fobia sosial

• Fobia sosial biasanya dimulai pada masa kanak-kanak atau remaja, biasanya pada usia 13 tahun. Diagnosis bahwa seseorang mengalami fobia sosial jika orang tersebut memiliki gejala setidaknya selama 6 bulan.

• Fobia sosial tipikal bermula pada masa kanak-kanak atau remaja dan seringkali diasosiasikan dengan riwayat rasa malu (USDHHS, 1999a).

Page 12: fobia sosial

PrevalensiEstimasi prevalensi seumur hidup

untuk fobia sosial berkisar antara 3% sampai 13% (APA, 2000).

Fobia ini memiliki tingkat komorbiditas tinggi dengan berbagai gangguan mood dan penyalahgunaan alkohol (Crum & Pratt, 2001; Jansen dkk.,  1994; Kessler dkk., 1999; Lecrubier & Weiler, 1997).

Page 13: fobia sosial

TerapiMedication (terapi obat)

1. Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIS)

2. Benzodiazepines

3. Buspirone

4. Propranolol (Beta-Blockers )

5. Monoamine oxidase inhibitors (MAOIS)

Terapi Kognitif

Terapis membantu klien untuk bisa memandang situasi secara rasional dengan cara mengumpulkan bukti-bukti untuk menguji keyakinan klien sehingga mampu mengubah keyakinan yang irasional menjadi rasional.

Page 14: fobia sosial

Virtual Reality Exposure

Melalui proses pemaparan terhadap suatu seri stimuli virtual yang makin bertambah menakutkan dan hanya bila ketakutan sudah berkurang pada langkah terdahulu, orang belajar untuk mengatasi ketakutan dengan cara yang sama dengan seandainya mereka mengikuti program pemaparan gradual terhadap stimuli fobik dalam situasi aktual.

Page 15: fobia sosial

Lanjutan Terapi CBT

Rangkaian terapi yang dilakukan adalah melakukan assessment independent dan self report terhadap klien. Kemudian diikuti dengan pelatihan dalam hal restrukturisasi keterampilan kognitif, exposure yang diulang terhadap simulasi dari situasi yang ditakuti dalam tiap sesi, dan dihubungkan dengan homework assignments (Heimberg, Juster, Hope, & Mattia, 1995). Setelah pelatihan tersebut dilakukan maka seluruh rangkaian assessment independent dan self report dilakukan kembali.

Page 16: fobia sosial

Terapi Pemaparan

Klien mendapatkan instruksi untuk memasuki situasi sosial yang makin penuh stres dan untuk tetap tinggal dalam situasi tersebut sampai dorongan untuk kabur sudah menjadi berkurang. Terapis dapat membantu membimbing mereka selama percobaan pada pemaparan, dan secara bertahap menarik dukungan langsung sehingga klien mampu untuk menghadapi sendiri situasi tersebut.

Page 17: fobia sosial

Prevensi

Fobia sosial dapat dicegah dengan cara memberikan pola asuh yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan keberanian pada anak sehingga anak mampu beradaptasi dan membina hubungan sosial yang baik dengan orang lain.

Page 18: fobia sosial

Kualitas HidupFobia sosial dapat mempunyai pengaruh

besar pada fungsi sehari-hari dan kualitas hidup seseorang (Leiboitz dkk., 2000; Olfson dkk., 2000; Stein & Kean, 2000).

Fobia sosial dapat menghalangi orang untuk menyelesaikan sasaran pendidikannya, maju dalam karier atau bertahan dalam pekerjaan yang membutuhkan interaksi dengan orang lain. Makin banyak jumlah situasi yang ditakuti, makin besar gangguan fungsinya (Stein, Torgrud, & Walker,2000).

Page 19: fobia sosial

Dalil-dalil• Q. S. Yunus: 36

Artinya: “Kebanyakan mereka hanya mengikuti dugaan. Dugaan, tidak berarti sama sekali bila berhadapan dengan yang haq. Allah sungguh Maha Mengetahui segala yang mereka lakukan.”

• Q. S. Al-Hujuraat: 12

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, hindarilah jauh-jauh sangka menyangka, sedikit persangkaan sudah merupakan dosa.

• Q. S. Yunus: 62

Artinya: “Ketahuilah bahwa kekasih Allah tidak pernah khawatir dan berduka cita.”

Page 20: fobia sosial

Prognosis

Fobia sosial cenderung menjadi kronik. Bila tidak diobati dapat menjadi komorbiditas dengan gangguan lain seperti depresi, penyalahgunaan alkohol atau obat.

Anak yang memiliki kegiatan sekolah dan aktivitas sosial memiliki prognosis yang lebih baik.

Page 21: fobia sosial

Kesimpulan

Fobia sosial merupakan gangguan mental yang ditandai dengan kecemasan ketika berhadapan dengan situasi sosial atau melakukan performa di depan umum.

Fobia sosial dapat menjadi suatu masalah yang serius karena berpengaruh pada keberfungsian fisik maupun psikologis.