FM JULY 2015 all complete
-
Upload
monex-investindo-futures -
Category
Documents
-
view
225 -
download
3
description
Transcript of FM JULY 2015 all complete
Dear Pembaca Futures Monthly Yang Budiman,
Kita sering mendengar istilah ‘hawkish’
dan ‘dovish’. Apa artinya? Di dunia
keuangan istilah hawkish biasanya dipakai
untuk menggambarkan sikap agresif,
terutama menyangkut kebijakan bank
sentral suatu negara. Misalnya Federal
Reserve Bank menyatakan bahwa ada
ancaman inflasi di sektor perekonomian
Amerika Serikat (AS) sehingga bank
sentral perlu mengantisipasinya dengan
kenaikan suku bunga. Statement ini
termasuk dalam kategori hawkish
karena ada indikasi mengarah pada
kebijakan moneter yang lebih ketat.
Sebaliknya, dovish adalah pernyataan
yang tidak agresif atau lunak. Kalau the
Fed melihat laju inflasi tidak menjadi
ancaman terhadap ekonomi, maka
kenaikan suku bunga tidak diperlukan.
Nah, sepanjang tahun ini pelaku pasar
terus bicara soal potensi kenaikan suku
bunga the Fed. Berita terbaru menyebut
the Fed, melalui chairwoman-nya
Janet Yellen, menilai suku bunga yang
berlaku sekarang masih masih relevan
dengan perkembangan ekonomi. Di
saat yang sama, tingkat inflasi masih
di bawah 2% dan ada kecenderungan
menurun. Pernyataan Kepala Bank
Sentral Amerika Serikat ini termasuk
dalam kriteria dovish di mata investor.
Lalu bagaimana perkembangan isu
perubahan suku bunga di AS? Apakah
akan benar-benar dinaikkan tahun ini
atau tidak sama sekali? Pelaku pasar juga
masih gamang dalam membaca harga
emas, terutama arah pergerakannya di
semester II. Sedangkan efek krisis hutang
Yunani sudah dirasakan langsung oleh
mereka yang bertransaksi di lantai bursa.
Simak jawaban dan penjelasan dari isu-
isu di atas dalam majalah Futures Monthly
Selamat membaca!
Salam INSPIRE, Johannes Ginting CSA
PENDIRIMONEX INVESTINDO FUTURES
PENASEHATSamuel Semarun
PEMIMPIN UMUMFerhad Annas
PEMIMPIN REDAKSIJohannes Ginting
EDITORAriston Tjendra
KOORDINATOR PROMOSIEvi Pane
KONTRIBUTORTim Research & Analyst
Tim Education
COPYWRITERDimas Reza
MEDIA RELASIOmegawati
DESIGN GRAFIS & IKLAN Tomi BarkahReza Agusta
Febrianto Kurniawan
SEKRETARIAT REDAKSI & SIRKULASILanny BlankersSelviyani Putri
ALAMAT REDAKSIMenara Ravindo, Lt.8, Jl. Kebon Sirih Kav.75
Jakarta 10340, Phone : 021 - 315 0607
PERCETAKANTempPrint Jakarta
FUTURES MONTHLY adalah majalah edukasi yang membahas industri bursa berjangka. Media bulanan ini diterbitkan secara mandiri oleh Monex Investindo Futures yang mengulas perkembangan terkini pasar komoditi, indeks saham, valuta asing dan saham CFD serta artikel menarik lainnya disertai analisa yang tajam dan akurat.
FUTURES MONTHLY 100th Edition July 2015
DISCLAIMER. Isi artikel dan iklan dalam majalah ini hanya ditujukan untuk kepentingan edukasi dan bukan rekomendasi untuk membeli, menjual atau melakukan aktivitas lain-lain yang terkait dengan transaksi kontrak perdagangan apapun. Transaksi produk perdagangan berjangka mengandung risiko kerugian dan potensi keuntungan yang sama besar. Segala aktivitas dan transaksi yang diambil berdasarkan artikel dan iklan dalam majalah ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab investor sebagai pihak pembuat keputusan.
PengantarRedaksi
EE
What’s
Editor FocusSinyal Dovish dari Fed
Forex Market OutlookKondisi Makro NaikkanPesona Dollar
Stock Index Market OutlookMencari Titik Terangdari Yunani
Gold OutlookMenerka Manuver Emasdi Semester II
Commodity FocusTarik Ulur Sentimen Minyak Mentah
07 36
11 38
16 40
214142
04 3423
25
28
30
32
Trading StrategyStrategi Momentum JangkaPendek
Investment ClinicPattern Trading
Fundamental AnalysisYunani Oh Yunani!
Trading Fact
Central Bank Interest Outlook
Global Economic Calendar
Multilateral ProductKetika Aksi Beli Tertahan
CFD StrategyMengapa Investasidi Saham Perbankan
Famous PersonGIl BlakeAntara Pola Harga dan Profit yang Konsisten
Highlight IndonesiaRupiah Mendapat Bantuan(Sementara) dari Fed
Trading StrategyStrategi Trading SederhanaMenggunakan Williams %R
JAKARTA
Monex Divisi Marketing Lt.8Menara Ravindo Lt. 8Jl. Kebon Sirih Kav. 75Jakarta 10340Telp : 021-3150607Fax : 021-3918866
Monex Cabang ThamrinThe City Tower Lt.29Jl. M.H. Thamrin No. 81Jakarta 10310Telp : 021-31997218Fax : 021-31997219
Monex Divisi Marketing Lt.12Menara Ravindo Lt. 12Jl. Kebon Sirih Kav. 75Jakarta 10340Telp : 021-31902626Fax : 021-31903322
Monex Cabang SalembaMenara Salemba Lt. 9 Jl. Salemba Raya No. 5Jakarta 10440Telp : 021-39840292Fax : 021-3900561
Monex Cabang Kelapa GadingPlaza Kelapa Gading Inkopal Jl. Boulevard Barat Raya Blok C 12BKelapa Gading Jakarta Utara 14240 Telp : 021-45851305Fax : 021-45851552
BOGORMonex Cabang BogorJl. Raya Pajajaran No.1 Ruko V-Point Blok Z-L,Bogor 16142Telp : 0251-8334847Fax : 0251-8319610
CIREBONMonex Cabang CirebonJl. Kesambi Raya Ruko Kesambi Regency KR. 7 Cirebon 45134Telp : 0231-233010Fax : 0231-209218
BANDUNGMonex Cabang Bandung Asia AfrikaWisma MONEX Lt.12Jl. Asia Afrika No.133-137Bandung 40112Telp : 022-4235858Fax : 022-4266161
Monex Cabang Bandung Pasir KalikiPaskal Hyper Square B-42Jl. Pasir Kaliki No. 25-27Bandung 40181Telp : 022-86061000Fax : 022-86061002
TEGALMonex Cabang TegalKompleks Ruko Nirmala Square Blok C No.6 Jl. Yos SudarsoTegal 52121Telp : 0283-320750Fax : 0283-320794
YOGYAKARTAMonex Cabang YogyakartaJl. Magelang No.32AYogyakarta 55184Telp : 0274-517585Fax : 0274-515048
SOLOMonex Cabang SoloJl. BrigjenSlamet Riyadi No. 330BSolo 57141Telp : 0271-7650777Fax : 0271-7651555
SEMARANGMonex Cabang SemarangCandi Plaza Building, Ground FloorJl. Sultan Agung No. 90 - 90ASemarang 50252Telp : 024-8502121Fax : 024-8502112
DENPASARMonex Cabang DenpasarJl. Teuku Umar No. 188,Denpasar 80113Telp : 0361-223000Fax : 0361-248950
SURABAYAMonex Cabang SurabayaGedung Graha Pena Lt. 19Jl. Ahmad Yani No.88,Surabaya 60234Telp : 031-8271188Fax : 031-8271177
BATAMMonex Cabang BatamJl. Pembangunan Ruko Penuin Center Blok RB No. 3Batam 29432Telp : 0778-450734 / 450735Fax : 0778-450656
MEDANMonex Cabang MedanUni Plaza Building, West Tower Lt.2Jl. MT. Haryono No.A-1Medan 20231Telp : 061-4531015Fax : 061-4531025
PONTIANAK Monex Cabang PontianakJl. Ahmad Yani No.61 A-BPontianak 78122Telp : 0561-765333 / 764111Fax : 0561-764252
OfficesBranches
Inside?
&
Bank Sentral Amerika Serikat atau sering disebut ‘Fed’ tidak jadi menaikkan suku bunga acuannya di bulan Juni. Keputusan ini sebenarnya sudah sesuai dengan ekspektasi sebagian besar pelaku pasar keuangan. Tetapi pasca rapat tersebut, Dollar AS tertekan cukup dalam terhadap nilai tukar mata uang lainnya. Indeks Dollar AS merosot lebih dari 1,5% pasca dirilisnya pernyataan hasil rapat moneter bulan lalu.
4 | Futures Monthly July 2015 www.mifx.com
Fed dalam pernyataan resminya bulan
lalu menyatakan bahwa tingkat suku bunga
acuan yang berlaku sekarang masih relevan
dengan kondisi perekonomian Amerika
Serikat (AS). Di lain pihak, tingkat inflasi
juga relatif rendah yaitu di bawah 2%,
dan kecenderungannya justru menurun.
Fed ingin melihat laju inflasi ini bergerak
naik lebih dahulu sebelum memutuskan
kenaikan suku bunga. Sementara kondisi
pasar tenaga kerja sudah tidak terlalu
menjadi fokus perhatian karena laju
pemulihannya cukup bagus dengan tingkat
pengangguran stabil di kisaran 5,5%.
EditorFocus Ariston Tjendra | Head of Research & Analysis Monex
Sinyal Dovish dari Fed
www.mifx.com July 2015 Futures Monthly | 5
Dalam proyeksinya bulan Juni, Fed
merilis target kenaikan tingkat suku bunga
di akhir 2016 pada kisaran 1,625%. Angka
ini lebih rendah dari proyeksi yang dirilis
Maret lalu yang sebesar 1,875%. Demikian
pula proyeksi tingkat suku bunga di akhir
tahun 2017, targetnya diturunkan menjadi
2,875% dari sebelumnya di 3,125%.
Hal ini mengindikasikan bahwa Fed tidak
akan terburu-buru menaikkan suku bunga
acuannya dan memperkecil peluang
kenaikan suku bunga sebanyak 2 kali
tahun ini. Pasar sekarang memperkirakan
kenaikan suku bunga hanya terjadi sekali
di tahun 2015.
Hal ini mengindikasikan bahwa
Fed tidak akan terburu-buru menaikkan
suku bunga acuannya dan memperkecil
peluang kenaikan suku bunga sebanyak
2 kali tahun ini. Pasar sekarang
memperkirakan kenaikan suku bunga
hanya terjadi sekali di tahun 2015.
Proyeksi kenaikan suku bunga acuan
sejak awal tahun telah mendorong
penguatan Dollar AS dan rentan
menghambat roda perekonomian
domestik. Kepala Bank Sentral, Janet
Yellen, dalam konferensi pers pasca
rapat moneter menegaskan bahwa
kenaikan nilai tukar Dollar AS yang
signifikan akan mengganggu kinerja
ekonomi karena volume ekspor
AS ke luar negeri jadi berkurang.
Pernyataan Yellen bisa menjadi isyarat
kekhawatirannya terhadap penguatan
nilai tukar sehingga Fed mungkin saja
menunda kenaikan tingkat suku bunga
untuk meredam agresivitas Dollar AS.
Walaupun bersikap dovish, bukan berarti
Fed menutup kemungkinan kenaikan suku
bunga acuan tahun ini. Peluangnya masih
sangat terbuka lebar, sebagaimana terlontar
dari mulut Janet Yellen ketika ditanya oleh
awak media. Ia menegaskan bahwa Fed akan
memperhatikan perkembangan ekonomi
sebelum menaikkan tingkat suku bunganya.
Hingga saat ini perkembangan ekonomi
cukup mendukung potensi kenaikan suku
bunga pertama sejak krisis keuangan tahun
2008 silam, meski pertumbuhan GDP kuartal
I masih negatif dan tingkat inflasi masih
di bawah 2%. Para pejabat bank sentral
sepakat kalau pertumbuhan ekonomi masih
dalam kategori moderat setelah sempat
tertekan di kuartal pertama, dan risiko
penurunan inflasi telah memudar. Tingkat
inflasi diperkirakan bisa mencapai target
2% dalam jangka menengah.
Editor Focus
Namun ia juga berkeyakinan kalau perekonomian AS akan mampu mengatasi dampak negatif dari penguatan kurs
tersebut.
Gbr 1. Tingkat Pengangguran AS 2008-2015
Gbr 2. Tingkat Inflasi AS 2008-2015
Sumber: Tradingeconomics.com
Sumber: Tradingeconomics.com
Dengan hanya 4 rapat moneter lagi
yang tersisa tahun ini yaitu bulan Juli,
September, Oktober dan Desember, Fed
kemungkinan baru akan menaikkan
suku bunga acuan di bulan September
atau Desember. Mengingat di dua bulan
tersebut, Fed mengadakan konferensi
pers pasca rapat moneter, di mana
biasanya keputusan penting diumumkan
langsung di
hadapan media.
Menurut survei
Fed Funds Futures
terkini yang
dikeluarkan oleh CME Group, terdapat
kemungkinan 22% terjadinya kenaikan
suku bunga di bulan September,
dan peluang 0% kenaikannya di
bulan Juli. Indikasi kenaikan bunga
di bulan September atau Desember
pun diungkapkan oleh Yellen ketika
ia mengatakan bahwa tidak penting
apakah kenaikan yang pertama akan
terjadi di bulan September, Desember
atau Maret.
Sinyal dovish Fed telah berhasil
melemahkan nilai tukar Dollar AS
terhadap mata uang negara lainnya.
Apalagi bila data-data ekonomi AS
kembali menunjukkan perbaikan.
Dalam beberapa pekan ke depan,
pelaku pasar akan kembali menyoroti
data-data yang berkaitan dengan
sektor tenaga kerja, tingkat inflasi
dan pertumbuhan ekonomi AS. Mulai
dari data non-farm payrolls, data
tingkat pengangguran, data rata-rata
penghasilan pekerja per jam, data indeks
harga konsumen, data indeks aktivitas
manufaktur dan data
pertumbuhan GDP
kuartal II. Data-data
ekonomi AS yang
bagus diharapkan
bisa menyerap efek negatif dari kenaikan
suku bunga acuan.
Tingkat suku bunga acuan AS telah
hampir 10 tahun berada di level 0-0,25%
atau tepatnya sejak tahun 2008. Fed
terakhir kali menaikkannya di tahun 2006
ke level 5,25%. Tingkat suku bunga yang
bertahan di level rendah dalam waktu
lama tentunya akan memberikan dampak
negatif terhadap perekonomian, seperti
gelembung harga (bubble) yang pernah
terjadi di pasar perumahan AS, dan
bermuara pada krisis keuangan di tahun
2008. Oleh karena itulah Fed juga tidak
mau mempertahankan suku bunga di level
sangat rendah untuk waktu yang lama.
6 | Futures Monthly July 2015 www.mifx.com
Editor Focus
Tetapi pelemahan tersebut bisa saja tidak berlangsung
lama karena Fed masih membuka kemungkinan kenaikan suku bunga.
Kurs Dollar diprediksi masih menguat bersamaan dengan kenaikan yield obligasi AS tenor 10 tahun, yang kemungkinan merangkak naik ke level 2,5% di akhir 2015. Kenaikan tersebut didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang makin solid serta kenaikan suku bunga The Fed sebanyak satu atau dua kali di tahun 2015. Pasar obligasi Inggris diperkirakan juga akan mengikuti kenaikan yield, sehingga nilai tukar Poundsterling berpotensi naik terhadap berbagai mata uang utama dunia.
Indeks inflasi CPI AS memang naik 0,4% di bulan Mei (kenaikan terbesar sejak Februari 2013), namun sebagian besar lebih disebabkan oleh tingginya harga energi. Indeks inflasi inti sebenarnya hanya tumbuh 0.1%, atau belum cukup dijadikan alasan bagi Federal Reserve Bank untuk menaikkan suku bunga.
Pejabat The Fed juga lebih fokus mengamati indikator PCE deflator ketimbang angka CPI karena dianggap lebih relevan untuk mengukur kinerja ekonomi. Di bulan Mei, core CPI (di luar biaya rumah) hanya naik 0,1% m/m dan 0,9% YoY. Sementara meskipun harga energi mengangkat angka PCE deflator, core deflator hanya tumbuh 0,1% di bulan yang sama. Rangkaian fakta tersebut
menunjukkan bahwa tren inflasi AS masih lunak sehingga belum ada desakan untuk segera menaikkan suku bunga.
Di sisi lain, sektor perumahan AS menunjukkan tren pemulihan yang pesat. Building Permits (Ijin Membangun) tumbuh 11,8% di bulan Mei menuju level tertingginya sejak tahun 2007. Secara keseluruhan, jumlah permits (ijin) tumbuh 51% YoY. Revisi naik pada data perumahan ini tentunya dapat mendongkrak laju final GDP kuartal II. Sementara penjualan ritel juga tumbuh sehat sebesar 1,2% disertai revisi naik pada laju konsumsi. Laporan belanja konsumen yang bagus menjaga peluang kenaikan suku bunga The Fed di bulan September.
Laporan lainnya, data manufaktur ISM masih belum begitu menggembirakan. Indeks impor ISM naik dari 54,0 ke 55,0 sedangkan indeks export orders justru turun dari 51,5 ke 50,0 sehingga membuat defisit perdagangan makin melebar. Namun indeks pesanan baru masih cukup menjanjikan, naik ke level tertinggi sepanjang tahun ini di 55,8 atau hanya sedikit di bawah rata-rata tahun 2014 pada level 59,0. Berdasarkan hasil data ekonomi terbaru dari AS maka dapat disimpulkan bahwa:
• Perekonomian AS kembali berjalan lambat di awal tahun, namun lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Pelemahan selama kuartal I tidak diikuti dengan pertumbuhan kuat di kuartal II, namun outlook semester II masih cukup menjanjikan.
• Belanja Konsumen berpeluang pulih meski mengecewakan sepanjang tahun ini. Kenaikannya bisa mengimbangi pertumbuhan tenaga kerja dan pendapatan riil di semester II.
• Inflasi inti masih berjalan di bawah target 2% versi The Fed dan diprediksi belum akan sesuai harapan sampai 2016 karena tertahan oleh penguatan Dollar, pelemahan harga minyak dan pertumbuhan upah yang lambat.
• Peluang kenaikan suku bunga paling besar ada di rapat FOMC bulan September. Namun jika terdapat kendala makroekonomi yang besar maka bisa kembali ditunda.
www.mifx.com July 2015 Futures Monthly | 7
Forex MarketOutlook
Kondisi Makro Naikkan
Pesona DollarPotensi penguatan Dollar kembali terbuka lebar karena The Fed sedang bersiap menaikkan suku bunga acuan. Namun demikian laju kenaikannya akan terbatas karena pengaruh dari dalam dan luar negeri mulai dari iklim inflasi rendah di Amerika Serikat (AS), efek Quantitative Easing (QE) hingga iklim suku bunga negatif di Eropa.
Albertus Christian K | Senior Researcher & Analyst Monex
Patut diingat bahwa ada dua faktor utama yang memperbesar peluang kenaikan suku bunga di
September, yakni terhentinya tren pelemahan harga minyak
dan hilangnya momentum penguatan Dollar.
USD/JPY: Ekonomi Jepang Kekurangan Stimulus
Program Abenomics yang
dicanangkan oleh Perdana Menteri
Shinzo Abe sejauh ini gagal
merangsang pertumbuhan ekonomi
dan membawa Jepang keluar dari
jalur deflasi. Inflasi masih berada di
bawah target 2% yang ditetapkan
oleh Bank of Japan (BOJ) di awal
peluncuran Quantitative and Qualitative
Easing (QQE) bulan April 2013.
Hasil negosiasi kenaikan upah
dengan perusahaan swasta (diprediksi
sebesar 2,3% termasuk bonus)
kemungkinan hanya berdampak minim
terhadap arus konsumsi domestik.
Berita baiknya, pertumbuhan investasi
swasta bisa membaik berkat perbaikan
profit perusahaan meski belum
tentu berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan GDP. Perusahaan Jepang
masih lebih suka berinvestasi di luar
negeri karena Jepang kekurangan
stimulus fiskal dan reformasi struktural.
Sederet faktor di atas berujung
pada satu kesimpulan yaitu Bank
Sentral Jepang perlu menyuntikkan
stimulus tambahan untuk memperkuat
ekonomi di akhir 2015. BoJ
kemungkinan menambah porsi
pembelian atau jenis aset dalam
program QQE-nya di bulan Oktober.
Semua dilakukan untuk satu tujuan
yakni mengerek inflasi ke target 2%.
Studi Teknikal: USDJPY kemungkinan segera mengakhiri fase konsolidasi dalam pola segitiga di level 121.00 (wave IV) sebelum membentuk final wave/ gelombang akhir V menuju area 124.35 dan 125.85 untuk jangka panjang. Di sisi bawahnya, penembusan konsisten di bawah area 120.00 mengindikasikan pola wave koreksi IV yang lebih dalam menuju area 118.80. Secara keseluruhan, selama harga masih di atas area 117.50, maka tren masih tetap bullish.
GBP/USD: Risiko Pelemahan dari Penundaan Kenaikan Suku Bunga
Terdapat beberapa risiko ekonomi dan politik yang belum diantisipasi oleh Bank of England (BOE) dalam proyeksinya terakhir. Jika skenario buruk ini benar-benar terjadi maka kenaikan suku bunga pertama kemungkinan ditunda hingga Februari 2016.
Pada bulan Maret lalu, partai
konservatif sebagai pemenang pemilu
telah mengajukan ‘anggaran koalisi’.
Jika rancangan fiskal itu berbalik
memperlambat laju pertumbuhan,
maka BOE harus mempertahankan
pelonggaran moneternya. Risiko
lainnya adalah proposal referendum Uni
Eropa yang kini mendekati kenyataan.
Hal yang menjadi pertanyaan
sekarang adalah soal format dan
timing dari referendum tersebut.
Penguatan Poundsterling beberapa
bulan terakhir telah mendorong laju
inflasi. Apresiasi kurs lebih lanjut berisiko
mempengaruhi komponen inflasi inti,
mengurangi pesanan ekspor dan melukai
sektor manufaktur. Risiko lainnya yang
harus diperhitungkan adalah pertumbuhan
upah dan krisis hutang Yunani.
8 | Futures Monthly July 2015 www.mifx.com
Forex Market Outlook
Gbr 1. Grafik Pergerakan Harga Emas
Sumber: Monex Trader
Studi Teknikal: Wave atas III berpotensi
terbentuk di level resisten 1.5940.
Selanjutnya harga akan terkoreksi dalam
format wave a-b-c ke kisaran 1.5640
dan 1.5500 di jangka pendek dan
menengah. Tembus lagi ke bawah area
tersebut seharusnya dapat menambah
tekanan bearish meski tidak melampaui
area 1.5290 kemudian membentuk
pola konsolidasi dalam kisaran yang
lebih lebar. resisten kunci ada di area
1.6000. Tembus secara konsisten di atas
area tersebut mengindikasikan formasi
bullish membentuk final wave V yang
lebih dini ke area 1.6130 dan 1.6350.
EUR/USD: Tren Pertumbuhan
Masih Lemah
Zona Euro diuntungkan oleh
siklus rebound ekonomi di tengah
iklim suku bunga yang rendah,
pelemahan Euro, penurunan harga
minyak dan upaya konsolidasi fiskal
Uni Eropa. Jerman dan Spanyol masih
menjadi mesin pertumbuhan ekonomi
utama. Meski perekonomian Italia
dan Prancis mulai menunjukkan
tanda-tanda pemulihan, laju rata-rata
pertumbuhannya masih berada di bawah
level pra-krisis sampai tahun depan.
Inflasi masih condong lemah akibat
lambatnya apresiasi nilai tukar Euro dan
penurunan harga minyak beberapa
waktu lalu. Kondisi politik di seluruh
kawasan zona Euro masih belum kondusif
terutama jika hasil pemilu mendatang
memenangkan partai anti-Uni Eropa.
Sementara yield obligasi Jerman tenor
10 tahun condong lemah di kisaran
rata-rata 0-1% untuk 3 tahun ke depan.
www.mifx.com July 2015 Futures Monthly | 9
Forex Market Outlook
Gbr 2. Grafik Pergerakan GBP/USD
Sumber: Monex Trader
Oleh karena itulah, nilai tukar Euro diprediksi masih melemah hingga 1.0700 di akhir 2015 berkat pengaruh program Quantitative Easing (QE) dari Bank Sentral Eropa
(ECB).
Studi Teknikal: Bias bearish kemungkinan
berlanjut di jangka pendek dengan
menguji area 1.1240, yang sekaligus
akan mengkonfirmasi fase konsolidasi
lebih lebar di kisaran 1.1050 - 1.1520
sebelum akhirnya melanjutkan tren
bearish utama. resisten terdekat berada
di area 1.1430. Tembus secara konsisten
ke atas area tersebut berpotensi memicu
pernguatan, setidaknya ke area 1.1520
dan 1.1600. Di sisi bawahnya, hanya
penembusan ke bawah area 1.1050
dapat mengkonfirmasi berlanjutnya tren
bearish utama menuju 1.0810 untuk
jangka panjang.
10 | Futures Monthly July 2015 www.mifx.com
Forex Market Outlook
Gbr 3. Grafik Pergerakan EUR/USD
Sumber: Monex Trader
Pasar saham global berfluktuasi di
bulan Juni karena investor risk aversion
meluap di tengah tarik ulur negosiasi
menyangkut krisis hutang Yunani.
Kepercayaan pelaku pasar saham
mulai pulih setelah ada tanda-tanda
tercapainya kesepakatan dengan pihak
kreditur Eropa. Berkurangnya eskalasi
krisis Yunani akan menumbuhkan
kembali risk appetite sehingga
membuat aset saham disukai lagi.
Negosiasi terus berjalan alot. Yunani
berupaya memperbarui proposal agar
untuk mencari jalan tengah antara
permintaan reformasi keuangan versi
kreditur dan desakan rakyatnya. Proposal
11-halaman yang diajukan tanggal 22
Juni berhasil diolah hingga mendekati
keinginan para kreditur. Revisi ini dinilai
cukup memuaskan oleh tim peninjau,
walau Jerman (yang meminjamkan
56 miliar Euro ke Yunani) menyatakan
proposal itu perlu disempurnakan lagi.
Tantangan yang dihadapi Yunani
tidak hanya dari para kreditur. Perdana
Menteri Alexis Tsipras juga harus
menghadapi penolakan dari partainya.
Menurut partai Syriza, pemangkasan
anggaran dan kenaikan pajak telah
memperburuk kondisi perekonomian
Yunani. Sekiranya proposal Yunani
disetujui para kreditur, PM Tsipras harus
bisa mendapatkan persetujuan dari
parlemen agar rancangan reformasi
bisa dijalankan. Pemerintahannya
membutuhkan dukungan partai oposisi
jika terdapat lebih dari 10 deputi Syriza
yang menolak atau abstain dalam
voting paket bailout terbaru. Kegagalan
reformasi akan mengancam posisi
PM Tsipras, terutama jika ia akhirnya
bersedia kompromi dengan pihak
kreditur. Hal ini pernah dialami oleh dua
PM Yunani sebelumnya, yaitu George
Papandreou dan Antonis Samaras.
Bursa Amerika Serikat (Wall Street)Bursa Wall Street tidak luput dari
pengaruh perkembangan negosiasi
Yunani. Berita soal kemungkinan
tercapainya kesepakatan di akhir bulan
Juni membantu indeks Nasdaq untuk
mencetak rekor penutupan tertinggi
selama dua hari beruntun. Yunani
memang tidak berpengaruh langsung
pada pasar saham Amerika Serikat (AS).
Namun kegagalan negara ini dalam
mengamankan dana bailout akan
berujung pada disintegrasi zona Euro
dan berpotensi mengguncang stabilitas
kurs EUR/USD. Kejatuhan nilai tukar
mata uang tunggal merugikan pihak
eksportir AS, terutama mereka yang
sahamnya diperdagangkan di Wall Street.
Dari dalam negeri,
www.mifx.com July 2015 Futures Monthly | 11
Stock IndexMarket OutlookYulia Safrina | Researcher & Analyst Monex
Mencari Titik Terang dari Yunani
Tahun 2015 telah memasuki paruh kedua, namun pelaku pasar saham global masih memusatkan perhatiannya ke Yunani. Investor berbondong-bondong membeli aset saham ketika muncul titik terang dari kesepakatan antara perwakilan Athena dan pihak kreditur Eropa akan tercapai. Namun demikian, sentimen positif hanya akan bertahan lama jika pemerintah Yunani bisa benar-benar menyelamatkan anggaran negara sebesar 7,9 miliar Euro untuk jangka waktu dua tahun ke depan.
langkah bank sentral AS untuk tidak terburu-buru menaikkan
suku bunga menjadi alasan bagi investor untuk
berinvestasi di pasar saham.
Rapat Federal Market Open
Committee (FOMC) yang berakhir hari
Rabu, 17 Juni lalu memutuskan bahwa
kenaikan suku bunga dilakukan bertahap
tahun ini. Pertemuan FOMC yang kelima
akan dilaksanakan pada tanggal 28
dan 29 Juli. Rangkuman hasil rapat
dirilis setelah rapat dan investor seperti
biasanya akan meneliti setiap kata dalam
pernyataan untuk mencari petunjuk
yang lebih jelas tentang waktu kenaikan
suku bunga. Saat ini mayoritas pelaku
pasar berspekulasi kenaikan suku bunga
secepatnya dilakukan bulan September.
Asumsi ini membuat pasar saham jadi
salah satu investasi yang menarik bagi
investor karena memberikan imbal saham
yang lebih kompetitif. Aset saham akan
menarik perhatian investor di tengah
iklim suku bunga yang rendah, karena
dianggap dapat memberikan imbal
hasil yang lebih tinggi dibandingkan
aset keuangan lainnya seperti obligasi.
Studi teknikal: Grafik mingguan
menandakan adanya potensi tren
penurunan. Baik indikator MACD
maupun stochastic menandakan potensi
bearish. Harga yang menembus area
support 17480 (MA-50) dapat memicu
momentum bearish untuk membidik area
yang lebih rendah di kisaran 17000 atau
bahkan area 16460. Untuk menguat,
dibutuhkan penembusan konsisten ke
atas resisten 18180, sebelum harga
menguji area 18530 dan 18925.
Bursa EropaIndeks Eropa merupakan pasar saham
yang terdampak secara langsung oleh
perkembangan isu Yunani. Berdasarkan
data yang dikumpulkan Bloomberg
Padahal tanpa ketidakpastian Yunani,
bursa saham Eropa seharusnya bisa
menikmati program pelonggaran
kuantitatif European Central Bank
(ECB), yang oleh para analis diklaim bisa
meningkatkan pertumbuhan earnings
(pendapatan) perusahaan-perusahaan
Eropa sampai lebih dari 10% dalam tiga
tahun.
Inflasi area Euro bahkan melonjak
lebih tinggi dari ekspektasi di bulan
Mei berkat program stimulus ECB.
Inflasi konsumen zona Euro secara
mengejutkan naik 0,3% dibandingkan
periode yang sama tahun sebelumnya,
lebih tinggi dari estimasi kenaikan versi
ekonom yaitu di level 0,2%. Berita
ini sempat menjatuhkan bursa saham
Eropa karena investor khawatir Presiden
ECB, Mario Draghi, akan menghentikan
program pembelian obligasi 60 miliar
Euro per bulan guna meredam kenaikan
inflasi yang lebih cepat dari harapan.
Namun kecemasan tersebut pudar
karena Draghi akhirnya berjanji untuk
tetap menjalankan program moneternya
sampai dengan bulan September 2016,
sesuai rencana awal.
Sektor manufaktur zona Euro juga
menjadi bukti keberhasilan program
stimulus masif ECB. Indeks manufaktur
dua negara terbesar zona Euro, Jerman
dan Prancis, mampu mengungguli
ekspektasi ekonom di bulan Juni.
Aktivitas manufaktur Jerman berhasil
mengatasi dampak ketidakpastian dari
Yunani dan persaingan dari kompetitor
yang semakin ketat termasuk Spanyol
dan Irlandia. Sementara sektor
manufaktur di Prancis untuk pertama
kalinya berekspansi di bulan Juni dalam
hampir setahun berkat pertumbuhan
dan ekspektasi bisnis yang jauh lebih
tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.
12 | Futures Monthly July 2015 www.mifx.com
Stock Index Market Outlook
Gbr 1. Grafik Pergerakan Indeks Dow Jones
Sumber: Monex Trader
drama negosiasi hutang Yunani yang telah berjalan
selama lima bulan telah membuat investor saham
Eropa merugi US$897 miliar tahun ini
Studi teknikal: Indeks DAX Futures
Jerman terindikasi bearish untuk jangka
panjang jika mengacu pada sinyal
bearish MACD pada grafik mingguan.
Penurunan konsisten akan membidik
area support 11000, 10650 dan 10270.
Meskipun demikian, indeks DAX
berkesempatan menguat untuk jangka
pendek berdasarkan arah uptrend
indikator stochastic. Tren penguatan akan
mengarah ke area resisten 11910, 12235
atau bahkan ke resisten kuat 12645.
Bursa Asia
Bursa Asia tidak luput dari lika-liku
krisis di Yunani. Bursa saham Nikkei
Jepang menyentuh level tertinggi dalam
hampir 19-tahun terakhir mengikuti
penguatan bursa global, tepatnya
ketika titik terang kesepakatan Yunani
mengemuka menjelang bulan Juni.
Beragam faktor juga mendukung saham-
saham Jepang yang telah menunjukkan
performa mengesankan sejak bulan
Oktober tahun lalu.a Salah satu pasar
ekuitas paling berpengaruh di Asia ini
kebanjiran sentimen positif mulai dari
suntikan dana pensiun pemerintah
yang masif, pelemahan Yen, lonjakan
investor asing hingga maraknya
pembelian dari investor lokal di tengah
rendahnya yield obligasi Jepang.
Optimisme ini menunjukkan bahwa
perusahaan-perusahaan Jepang memiliki
anggaran lebih untuk diinvestasikan
ke dalam aset tetap untuk tujuan
ekspansi bisnis. Kenaikan belanja modal
merupakan kunci dari kesuksesan
stimulus Shinzo Abe. Pemerintah
berharap perekonomian akan tumbuh
seiring kesediaan perusahaan dan
konsumen untuk meningkatkan
pengeluarannya dibandingkan hanya
menabung.
www.mifx.com July 2015 Futures Monthly | 13
Stock Index Market Outlook
Gbr 2. Grafik Pergerakan Indeks DAX Jerman
Sumber: Monex Trader
Pertumbuhan ekonomi Jepang bahkan direvisi naik dari
estimasi awal 2,4% menjadi 3,9% di kuartal pertama.
Studi teknikal: Berdasarkan pengamatan
pada grafik mingguan, indeks Nikkei
Futures masih berpotensi bullish
terbatas. Indikator MACD mensinyalkan
kecenderungan penguatan begitu pula
Moving Average (MA-50, MA-100,
dan MA-100) masih menunjukkan
tren kenaikan. Momentum bullish
diperkirakan mengarah ke resisten
21380, 22055 atau resisten kunci
22682. Namun sinyal bearish dari
indikator stochastic dapat membatasi
kenaikan saham-saham Jepang, atau
justru memicu momentum bearish ke
support 20120, 19700 dan support
terkuat 19065.
14 | Futures Monthly July 2015 www.mifx.com
Stock Index Market Outlook
Gbr 3. Grafik Pergerakan Indeks Nikkei Jepang
Sumber: Monex Trader
LiputanCSRAdinda Ardania | Corporate Social Responsibility
www.mifx.com July 2015 Futures Monthly | 15
Perkembangan emas berdasarkan
data terakhir World Gold Council
memperlihatkan bahwa jumlah
permintaan tidak banyak berubah sejak
tahun 2014, di mana hanya terjadi
penurunan tipis sebanyak 11 metrik
ton atau setara 1%. Untuk kategori
perhiasan, arus permintaan memang
berkurang 3% menjadi 600,8 metrik
ton namun jumlahnya masih di atas
rata-rata permintaan selama 5 tahun
terakhir (570,3 metrik ton). Tingkat
permintaan emas untuk perhiasan dari
China merosot 23 metrik ton padahal
di India minat konsumen naik 27 metrik
ton. Berkurangnya permintaan logam
mulia dari China dipengaruhi oleh iklim
perlambatan ekonomi di negara itu
serta tren kenaikan di pasar sahamnya.
Di saat yang sama, laju permintaan
emas untuk investasi justru mengalami
kenaikan 11 kali berturut-turut sejak
kuartal I akibat kenaikan sirkulasi modal
di aset exchange-traded funds (ETF)
yang mencapai 4%. Permintaan untuk
emas fisik potongan dan koin turun
sebanyak 28 metrik ton dibandingkan
tahun lalu menjadi 253,1 metrik ton.
Meski demikian, bisa dibilang bahwa
prospek demand masih relatif kuat.
Sebaliknya permintaan fisik dari Asia
cenderung menurun.
16 | Futures Monthly July 2015 www.mifx.com
GoldOutlook
Menerka Manuver Emas di Semester II
Semester pertama 2015 telah berlalu namun beberapa isu sentral masih belum benar-benar tuntas. Headline utamanya tentu masih seputar wacana kenaikan suku bunga the Fed yang idealnya dilakukan tahun ini. Kabar lain yang tidak kalah dominan di pasar keuangan adalah krisis hutang Yunani. Kombinasi antara kedua isu ini konsisten menghantui pergerakan emas sejak awal tahun dan kemungkinan tetap berlanjut selama 6 bulan ke depan.
Dari Eropa, permintaan emas fisik meningkat sampai 16%
di tengah potensi terdepaknya Yunani dari zona Euro dan eskalasi konflik Ukraina.
Johannes Ginting CSA | Head of Education Monex
Prospek Emas di Paruh Ke-dua 2015 Berdasarkan data-data tadi, kita bisa
melihat peta pergerakan harga emas
dan faktor yang melatarbelakanginya.
Kita juga bisa menemukan adanya tarik
ulur sentimen positif dan negatif yang
membuat harga emas cenderung sideways
atau bergerak dalam range tertentu. Emas
sempat menyentuh level puncak $1.300
per troy ons di bulan Januari dari titik
rendahnya di $1.140 (November 2014).
Kemudian harga semakin melempem di
pertengahan Maret hingga berbalik ke
level dasarnya di $1.150. Sejak itu, emas
cenderung bergerak dalam range yakni
antara $1.170 dan $1.210 per troy ons.
Ke mana emas akan mengarah di
semester II ini? Kalau kita melihat variabel
supply dan demand fisik emas, sentimen
yang berkembang dan analisa teknikalnya,
maka bisa disimpulkan kalau harga masih
berpeluang naik dalam 6 bulan ke depan.
Logam mulia favorit investor ini bisa
merih kembali level $1.300 meskipun
dibayangi oleh wacana kenaikan
suku bunga Federal Reserve Bank.
Studi Teknikal: harga emas bergerak
sideways atau di dalam range tertentu.
Lebih banyak bergerak di area 1210 (titik
tingginya) dan 1170 (titik rendahnya).
Mengacu pada pola teknikal, emas
akan bergerak menuju 1300 jika
lepas dari range-nya. EMA 200 masih
menjadi resistance terdekat yaitu di
kisaran 1215. Tembus area 1230, emas
berpotensi kembali meraih level puncak
di bulan Januari yakni di 1300. Level
1142 berperan sebagai support kuat
sepanjang tahun ini.
www.mifx.com July 2015 Futures Monthly | 17
Grafik Pergerakan Harga Emas
Sumber: Monex Trader
Gold Outlook
18 | Futures Monthly July 2015 www.mifx.com
Procedure forOpening an Account
www.mifx.com July 2015 Futures Monthly | 19
Procedure for Opening an Account
Seperti yang telah diperkirakan
sebelumnya, Organization of Petroleum
Exporting Countries (OPEC) masih
mempertahankan kebijakan produksi
30 juta barel per hari (bph) dalam
pertemuan Juni lalu. Di lain pihak,
data yang dirilis beberapa lembaga
perminyakan justru memperlihatkan
adanya kenaikan jumlah produksi
sebanyak 2 juta barel per hari (bph)
dari negara-negara anggotanya.
Pasokan bahkan bisa meningkat lagi
jika resolusi nuklir disepakati oleh
Iran dan blok Barat. Eskalasi perang
melawan milisi ISIS sejauh ini belum
cukup berpengaruh terhadap aktivitas
produksi Irak, di mana lifting minyak di
sana sempat mencapai rekor tertinggi
3,2 juta bph pada bulan Juni. Isu
keamanan masih cukup kental di wilayah
Timur Tengah menyusul terjadinya
kekacauan di negara Yaman, yang
lokasinya dekat dengan jalur pelayaran.
Beralih ke Amerika Serikat
(AS), hingga pekan ke-3 bulan Juni
persediaan minyak mentah telah
berkurang selama 7 minggu berturut-
turut. Namun hal itu tampaknya
masih belum cukup untuk memacu
tercapainya keseimbangan supply-
demand, mengingat jumlah produksi di
sana masih tinggi. Stok minyak mentah
AS tercatat sebesar 89 juta barel di atas
rata-rata 5 tahun terakhir dan lebih
tinggi 82 juta barel dibandingkan posisi
tahun 2014 (data Energy Information
Administration). Sementara dalam
Short-term Energy Outlook yang
diterbitkan bulan Juni, EIA juga
merevisi naik target pertumbuhan
produksi minyak mentah AS untuk
tahun 2015 dari 530.000 bph menjadi
720.000 bph. Tetapi di saat bersamaan,
target permintaan hanya dinaikkan
dari 340.000 bph menjadi 380.000.
Di negara konsumen minyak
terbesar ke-2 dunia, China, impor
minyak turun dalam volume terbesarnya
sejak November 2013 karena pengaruh
iklim perlambatan ekonomi. Laporan
General Administration of Customs
menunjukkan impor minyak hanya
mencapai 23,24 juta ton di bulan Mei,
atau 11% lebih rendah dibandingkan
satu tahun sebelumnya. Impor produk
turunannya juga turun lebih dari 6%.
Penyebab utama tidak lain adalah
terhentinya operasional beberapa
kilang utama dan kilang penyulingan.
www.mifx.com July 2015 Futures Monthly | 21
Pudarnya harapan kenaikan suku bunga AS di bulan Juni lalu telah meredam laju penguatan US Dollar. Depresiasi Dollar membuka ruang bagi harga minyak mentah untuk beranjak menjauhi level terendahnya dalam 6 tahun terakhir. Tarik ulur supply-demand masih akan terus menciptakan volatilitas di pasar minyak sampai semester II 2015. Investor juga masih harus mewaspadai beberapa faktor penggerak antara lain krisis hutang Yunani dan kondisi geopolitik di Timur Tengah.
CommodityFocusVidi Yuliansyah | Researcher & Analyst Monex
Permintaan minyak China telah menjadi salah satu pilar yang menopang pemulihan harga minyak, dan tanda-tanda pelemahan ekonomi
jelas dapat berdampak negatif terhadap harga.
FundamentalBelum
Berpihakke Minyak
22 | Futures Monthly July 2015 www.mifx.com
Di luar itu semua, pelaku pasar juga
harus mencermati setiap perkembangan
dari krisis hutang Yunani dan timing/
waktu kenaikan suku bunga pertama di
AS. Ketidakpastian seputar pengucuran
bailout tahap berikutnya dan masa
depan Yunani di blok 19-negara telah
mendatangkan tekanan jual pada Euro,
mendorong penguatan US Dollar dan
pada gilirannya akan membebani harga
minyak mentah. Sementara setiap data
ekonomi AS yang lebih baik dari estimasi
berpotensi menghidupkan kembali
harapan kenaikan suku bunga tahun ini.
Bagaimanapun juga, lembaga
perminyakan dunia terlihat mulai optimis
dengan outlook permintaan karena harga
sudah lebih murah dan kondisi ekonomi
beberapa negara mulai membaik.
Untuk tahun 2015, International
Energy Agency (IEA) meramalkan
jumlah permintaan minyak mentah
dunia meningkat sebanyak 1,4 juta bph
menjadi 94 juta barel atau 300.000
bph lebih tinggi dibandingkan proyeksi
sebelumnya. Tetapi lembaga yang
berbasis di Paris ini juga memperingatkan
bahwa kenaikan tersebut masih
belum cukup untuk mengimbangi
banjir pasokan minyak di pasar.
Studi Teknikal: Mengacu pada grafik
mingguan, bias cenderung masih bullish
meskipun tetap diperlukan penembusan
konsisten di atas area 64.35 (fibo 61,8%
dari 33.19-114.81) untuk memicu
momentum bullish ke area 69.50
dan 74.00. Pada sisi sebaliknya, area
58.30 masih akan bertindak sebagai
support terdekat. Penetrasi kembali ke
bawah area tersebut seharusnya akan
membawa harga ke zona netral dalam
jangka pendek dengan kemungkinan
menguji area 53.60. Support berikutnya
dapat dijumpai di area 48.05.
Commodity Focus
Grafik Pergerakan Harga Minyak
Sumber: Monex Trader
www.mifx.com July 2015 Futures Monthly | Extra 1
www.mifx.com July 2015 Futures Monthly | Extra 3
Kilas BalikFutures MonthlyEvi Pane | Head of Corporate Promotions
Futures Monthly mulai diterbitkan pertama
kali di Bandung pada tahun 2005 dalam bentuk
news catalog dan hanya dibuat untuk konsumsi
internal Monex. Beberapa konten yang menjadi
materi bacaan utamanya kala itu antara lain
Review Market, Technical Outlook, Program
Internal, Recruitment dan beberapa artikel
penunjang.
Dalam perjalanan selanjutnya di tahun
2008, Futures Monthly berkembang menjadi
bulletin news yang berisi sejumlah artikel seperti
Editor Focus, Commodity Focus, Market Outlook,
dan sudah bisa ditemui di beberapa pick-up
point yang tersebar di Jakarta dan Bandung.
Kemudian pada tahun yang sama lahir pula
icon ‘Mr. FM’ yaitu tokoh komik yang selalu
memberikan edukasi kepada pembacanya.
Bulletin news ini juga sudah bisa menerima
kerjasama pemasangan iklan dari pihak sponsor
serta melakukan wawancara dengan otoritas
berjangka Indonesia dan beberapa tokoh
ekonomi penting lainnya.
Pada tahun 2011, pihak manajemen PT
Monex Investindo Futures ingin mengembangkan
Futures Monthly menjadi sebuah majalah
edukasi dengan artikel yang lebih lengkap dan
halaman promosi yang lebih menarik. Tujuannya
adalah agar majalah ini dapat dinikmati juga
oleh masyarakat luas sehingga mereka bisa
mendapatkan pemahaman yang benar tentang
pasar keuangan dan perdagangan berjangka.
Cover-nya pun ber-transformasi dari waktu
ke waktu, salah satu temanya adalah dengan
menampilkan tokoh ekonomi dan public figure
yang berhasil diwawancarai oleh tim redaksi.
Futures Monthly berkembang menjadi
majalah edukasi yang membahas tentang
produk commodity, stock index, forex dan
CFD. Diterbitkan secara mandiri oleh PT Monex
Investindo Futures, Futures Monthly merupakan
bagian dari value added service untuk nasabah.
Komposisi tim redaksinya juga lengkap, diisi
oleh Direkur Utama Monex sebagai Penasihat
dan Direktur Kepatuhan Monex sebagai
Pemimpin Umum-nya. Kekuatan dari majalah ini
terletak pada kontennya yang membahas secara
spesifik tentang produk investasi berjangka
serta produk derivatif lainnya dari berbagai sisi,
dan diperkaya oleh berbagai referensi. Di setiap
Kilas Balik Majalah Futures Monthly
Edisi-100
News catalog 2005-2008
Mr. FM 2008-2014
Bulletin News 2008-2011
4 Extra | Futures Monthly July 2015 www.mifx.com
Kilas Balik Futures Monthly
edisi, Futures Monthly selalu mengangkat tema-
tema menarik dalam artikel Editor Focus, Forex
Market Outlook, Stock Index market Outlook,
Gold Outlook, Coomodity Focus dan CFD
Strategy plus tambahan konten menarik lainnya.
Kontributor yang menulis artikel dalam majalah
ini juga merupakan analis dan pakar keuangan
yang kerap tampil di berbagai media nasional,
baik cetak maupun elektronik.
Saat ini, Futures Monthly sudah dapat
dinikmati secara online melalui digital magazine
melalui berbagai perangkat seperti tablet dan
smartphone. Menurut Pemimpin Redaksinya,
Johannes Ginting, ide pembuatan majalah ini
sebenarnya cukup sederhana. Hingga saat
ini belum ada media di Indonesia yang secara
khusus menerbitkan majalah yang membahas
seputar perdagangan berjangka, lengkap
dengan berita terkini dan analisa pasar secara
reguler setiap bulan. Futures Monthly ingin
menjadi pelopor dalam aktivitas edukasi
perdagangan berjangka kepada masyarakat
luas.
Di edisi yang ke-100 ini, majalah Futures
Monthly menghadirkan nuansa baru dalam
layout dan disain-nya. Semua dipersembahkan
hanya untuk Anda yang selalu setia mengikuti
berita dan analisa terkini di Futures Monthly.
Terima kasih atas perhatian dan apresiasi
seluruh pembaca, semoga Futures Monthly bisa
terus memberikan manfaat bagi pelaku industri
perdagangan berjangka di Indonesia.
Futures Monthly Magazine 2011- sekarang
Mr. FM 2014 - sekarang
E-Magazine launching 2014