Flowmeter Cairan

24
LABORATORIUM INSTRUMENTASI PENGUKURAN SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2012/2013 MODUL : Flowmeter Cairan PEMBIMBING : Ir. Yunus Tonapa Sarungu, MT. Oleh : Kelompok : III Nama : Anastasia Natalisa ,121424008 AndriRisamantara ,121424009 AnissaTrisakti S ,121424010 ApitRianSaputra ,121424011 Kelas : 2 TKPB PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH Praktikum : 25 Oktober 2013 Penyerahan : 1 November 2013 (Laporan)

Transcript of Flowmeter Cairan

Page 1: Flowmeter Cairan

LABORATORIUM INSTRUMENTASI PENGUKURAN

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2012/2013

MODUL : Flowmeter Cairan

PEMBIMBING : Ir. Yunus Tonapa Sarungu, MT.

Oleh :

Kelompok : III

Nama : Anastasia Natalisa ,121424008

AndriRisamantara ,121424009

AnissaTrisakti S ,121424010

ApitRianSaputra ,121424011

Kelas : 2 TKPB

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH

JURUSAN TEKNIK KIMIAPOLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2013

Praktikum : 25 Oktober 2013

Penyerahan : 1 November 2013

(Laporan)

Page 2: Flowmeter Cairan

I. LATAR BELAKANG

Pengukuranlajualirsangatdiperlukanbaikuntukkeperluan proses, custondy transfer maupunsekedaruntukkeperluankualitatif. Pengukuranlajualirberkembangsesuaidenganperkembanganteknologiinstrumentasidenganbeberapatipeberikut :

Tipe Head Meter Tipe Positive Displacement TipePrinsipFisika TipePrinsipElektroFisika Tipe Ultrasonic

Dalamkontekintrumentasidanpengendalian proses pengukuranlajualirdapatdibedakanmenjadi :

Pengukuranindikasi (untukdibaca di local) Pengukurantransmisi

(untukdikirimkeelemenkendaligunakeperluanpengendalian proses)

II. TUJUAN

a) Menghitung konstanta Orificemeterb) Menghitung konstanta Venturimeterc) Menghitung konstanta Elbowmeter

III. DASAR TEORI

Beberapa instrumentasi pengukuran laju alir cairan dapat dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu:

1. Tipe Head Meter:a. Orificemeterb. Venturimeterc. Tabung Pilotd. Elbowmeter2. Tipe prinsip Fisika selain Head: Rotameter3. Tipe prinsip Elektro Fisika : Turbine Meter4. Ultra Sonic Meter

Page 3: Flowmeter Cairan

1. Tipe Head Meter

Tipe Head Meter didasarkan atas kenyataan bahwa apabila suatu cairan melalui suatu penghalang, maka akan terjadi head (beda tekan) sesaat sebelum masuk penghalang dan sesaat setelah masuk penghalang, yang dapat digambarkan sebagai berikut:

Sumber:www.google.com

Persamaan umum yang diturunkan dari persamaan Bernaulli sebagai berikut:

F1=A1V 1=Cmeter Y A3 √ 2 ( P1−P3 )

ρ(1− A32

A12 )

Dimana:

F1=Laju Alir cairan

A1=Luas Penampang Pipa

A3=Luas Penampang Orifice

P1=Tekanan pada tap sebelum masuk orifice

P3=Tekanan pada tap setelah keluar orifice

Cmeter=konstanta

ρ=densitas cairan

Y=compressibility factor (untuk cairan=1)

Pada saat proses beroperasi, semua parameter pada persamaan diatas telah tertentu, sedangakan ∆P dapat ditentukan. Sehingga persamaan dapat diringkas sebagai berikut:

F=C0√ ( P1−P3 )ρ0

Page 4: Flowmeter Cairan

Pada umumnya ketika proses berlangsung, densitas juga tidak berubah sepanjang pengukuran, sehingga menjadi:

F=C0√ P1−P3

Dengan demikian laju alir dapat ditentukan dari pengukuran ∆P, sedangkan ∆P dapat ditentukan dari pengamatan Pipa U untuk di laboratorium.

Beberapa tipe Head meter lain selain Orifice Plat Meter adalah:

1. Tabung Venturi

Tabung venturi pada prinsipnya sama dengan orifice plate namun dirancang untuk menghilangkan boundary layer separation. Tabung venturi relatif lebih mahal dan memerlukan instalasi yang lebih panjang dibandingkan orifice plate.

2. Flow Nozzle

Flow Nozzle adalah pertengahan antara nozzles orifice plates dan venturi tubes serta dapat digunakan untuk sistem slurry.

3. Elbow Meter

Elbow dapat digunakan untuk pengukuran laju alir dengan memanfaatkan ∆P antara sisi dalam dan sisi luar elbow. Pada sisi luar elbow akan bertekanan lebih besar dibanding sisi dalam elbow. Pengukuran dengan elbow tidak begitu akurat sehingga alat ini pada umumnya diguankan untuk kualitatif semata.

Page 5: Flowmeter Cairan

4. Pitot Tube dan annubar

Bentuk dari tabung pitot secara skematik disajikan pada gambar dibawah. Tabung pitot mengukur tekanan statik dan dinamik pada suatu titik dalam pipa. Laju alir dapat ditentukan dari perbedaanantara tekanan statik dan dinamik dari head kecepatan aliran fluida. Sebuah annulus diletakkan dalam tabung pitot untuk menentukan profil kecepatan. Tabung pitot hanya baik digunakan untuk aliran cairan yang bersih.

III. PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

Alat Flowmeter

Air

III.2 Prosedur Percobaan

A. Persiapan: a. Pastikan rangkaian peralatan dalam keadaan tersusun baik.b. Pasang bagian Orifice pada rangkaian peralatanc. Pastikan air pada bak penampungan air cukup untuk sirkulasid. Pastikan valve by-pass pompa terbuka kecile. Alirkan air dan pastikan mengisi semua pipa.f. Pastikan selang ke pipa U tidak terdapat gelembung udara.g. Matikan aliran air dengan tetap menjaga air berada dalam instalasi

pipa.h. Pastikan kedua permukaan Pipa-U berada di posisi sama.

B. Percobaan:

Sensor

Bak PenampungPompaPipa U

By Pass

Page 6: Flowmeter Cairan

Alirkan air secara

bertahap melalui

pembukaan valve

Catat laju alir dan

selisih pipa U untuk masing-masing

bukaan valve

Ganti pipa dan

pindahkan tap untuk masing-

masing tipe flowmeter

Page 7: Flowmeter Cairan

3.3 Tabel Data

A. Orifice Meter

No Volume (L) Waktu (s) ∆P (mmHg)1 10 61.74 122 10 35.91 143 10 23.42 16.54 10 17.77 21.55 10 14.87 26.56 10 12.86 317 10 12.19 348 10 11.47 36.5

B. Venturi Meter

No Volume (L) Waktu (s) ∆P (mmHg)1 10 64.59 32 10 35.94 53 10 24.59 8.54 10 16.92 145 10 14.81 196 10 13.00 237 10 12.07 26.58 10 11.40 30

C. Elbow MeterNote :1 mmH2O = 0,07353 mmHg

No Volume (L) Waktu (s) ∆P (mmH2O) ∆P (mmHg)1 10 60.17 175 12.862 10 41.00 176 12.943 10 24.00 180 13.244 10 17.49 185 13.65 10 14.37 192 14.126 10 13.20 195 14.347 10 12.17 199 14.638 10 11.15 203 14.93

Page 8: Flowmeter Cairan

IV. PENGOLAHAN DATA4.1 Perhitungan

Grafik Linear F vs √∆P

1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.50.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

1

f(x) = 2.52159425591108 x − 8.80760378808511R² = 0.962889757698207f(x) = 0.191674749937417 x − 0.155752327246349

R² = 0.996438504035467f(x) = 0.262980661488528 x − 0.693379574815902R² = 0.982353958744654

kurva F vs √∆P

orificemeter Linear (orificemeter) Linear (orificemeter)venturimeter Linear (venturimeter) Linear (venturimeter)elbowmeter Linear (elbowmeter) Linear (elbowmeter)

√∆P (cmHg)

F (L

/s)

Konstanta Alat UkurDari persamaan

F=C0√ P1−P3

Dan persamaan gradien: Y = mx+c

Maka y = F, x = √∆P, dan m = Co

OrificemeterPersamaan : y = 0,263x - 0,693

m = Co = 0,263 Venturimeter

Persamaan : y = 0,191x - 0,155m = Co = 0,191

ElbowmeterPersamaan : y = 2,521x – 8,807

m = Co = 2,521

Page 9: Flowmeter Cairan

4.2 Hasil Percobaan

Data F,∆P, dan konstanta pada masing masing flowmeter cairan

A. Orifice Meter

No Volume (L) Waktu (s) F(L/s) ∆P (mmHg) √∆P1 10 61.74 0.13939225 12 3.462 10 35.91 0.278473963 14 3.743 10 23.42 0.426985482 16.5 4.064 10 17.77 0.562746201 21.5 4.635 10 14.87 0.672494956 26.5 5.156 10 12.86 0.777604977 31 5.577 10 12.19 0.820344545 34 5.838 10 11.47 0.871839582 36.5 6.04

D. Venturi Meter

No Volume (L) Waktu (s) F(L/s) ∆P (mmHg) √∆P1 10 64.59 0.154822728 3 1.732 10 35.94 0.278241514 5 2.233 10 24.59 0.406669378 8.5 2.924 10 16.92 0.591016548 14 3.745 10 14.81 0.675219446 19 4.366 10 13.00 0.761614623 23 4.797 10 12.07 0.828500414 26.5 5.158 10 11.40 0.877192982 30 5.48

E. Elbow MeterNote :1 mmH2O = 0,07353 mmHg

No Volume (L) Waktu (s) F(L/s) ∆P (mmH2O) ∆P (mmHg) √∆P1 10 77 0.12987013 175 12.86 3.582 10 41 0.243902439 176 12.94 3.593 10 24 0.416666667 180 13.24 3.644 10 17.49 0.571755289 185 13.6 3.695 10 14.37 0.695894224 192 14.12 3.766 10 13.2 0.757575758 195 14.34 3.797 10 12.17 0.821692687 199 14.63 3.828 10 11.51 0.896860987 203 14.93 3.86

Page 10: Flowmeter Cairan

Grafik

3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.50

0.2

0.4

0.6

0.8

1

f(x) = 0.262980661488528 x − 0.693379574815902R² = 0.982353958744654

Kurva F vs √∆P Orificemeter

Series2 Linear (Series2)

√∆P (cmHg)

F (L

/s)

1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 60

0.2

0.4

0.6

0.8

1

f(x) = 0.191674749937417 x − 0.155752327246349R² = 0.996438504035467

kurva F vs √∆P Venturimeter

Series2 Linear (Series2)

√∆P (cmHg)

F (L

/s)

3.55 3.6 3.65 3.7 3.75 3.8 3.85 3.90

0.2

0.4

0.6

0.8

1

f(x) = 2.52159425591108 x − 8.80760378808511R² = 0.962889757698207

Kurva F vs √∆P Elbow meterSeries2 Linear (Series2)

√∆P (cmHg)

F (L

/s)

Page 11: Flowmeter Cairan

3.55 3.6 3.65 3.7 3.75 3.8 3.85 3.90

0.2

0.4

0.6

0.8

1

f(x) = 2.52159425591108 x − 8.80760378808511R² = 0.962889757698207

Kurva F vs √∆P Elbow meterSeries2 Linear (Series2)

√∆P (cmHg)

F (L

/s)

V. PEMBAHASAN

5.1 Pembahasan oleh Anastasia Natalisa

Praktikum kali ini bertujuan untuk menentukan konstanta flowmeter cairan. Flowmeter cairan yang digunakan adalah tipe Head Meter. Flowmeter cairan tipe Head Meter ini merupakan alat pengukur laju alir cairan yang menggunakan penghalang, untuk menciptakan head (perbedaan tekanan) sesaat sebelum masuk penghalang dan sesaat setelah masuk penghalang. Flowmeter tipe Head Meter yang digunakan yaitu, Orificemeter, Venturimeter, dan Elbow Meter.

Hal pertama yang dilakukan pada praktikum ini adalah mengecek rangkaian peralatan. Mulai dari pipa U, sensor, pompa, by pass, hingga bak penampung. Kita memastikan tidak terdapat gelembung udara pada selang yang menyambung ke pipa U dan memastikan kedua permukaan cairan pada pipa U berada pada posisi sama. Setelah itu, pasang flowmeter yang akan digunakan. Flowmeter yang digunakan pertama adalah Elbow Meter. Karena Elbow Meter menghasilkan ∆P (perbedaan tekanan) yang tidak terlalu besar, maka digunakan pipa U yang berisi H2O (mmH2O). Untuk mendapatkan hubungan antara laju alir dan ΔP (perbedaan tekanan), maka dilakukan percobaan sebanyak 8 kali dengan melakukan variasi laju alir. Laju alir itu sendiri diukur dengan cara menghitung jumlah waktu yang dibutuhkan pompa untuk memenuhi tangki dengan

3.55 3.6 3.65 3.7 3.75 3.8 3.85 3.90

0.2

0.4

0.6

0.8

1

f(x) = 2.52159425591108 x − 8.80760378808511R² = 0.962889757698207

Kurva F vs √∆P Elbow meterSeries2 Linear (Series2)

√∆P (cmHg)

F (L

/s)

Page 12: Flowmeter Cairan

air sebanyak 10 liter. Lalu selanjutnya mencatat ΔP (perbedaan tekanan) dengan melihat tinggi cairan H2O pada pipa U.

Begitupun selanjutnya dilakukan hal yang sama, dengan mengganti penghalang (Venturimeter dan Orificemeter). Tetapi hal yang membedakan adalah rangkaian peralatannya, yaitu pada bagian pipa U. Karena ΔP (perbedaan tekanan) yang dihasilkan pengahalang Venturimeter & Orificemeter cukup besar, maka digunakan pipa U yang berisi air raksa (mmHg).

Dari data percobaan yang dihasilkan, dapat dilihat bahwa semakin besar laju alir yang digunakan, maka ΔP (perbedaan tekanan) yang dihasilkan semakin besar. Hal ini disebabkan karena perbedaan penghalang mempengaruhi perbedaan laju alir sekaligus mempengaruhi ΔP (perbedaan tekanan) yang dihasilkan.

Selanjutnya, dari data yang diperoleh, dibuat kurva F terhadap √∆ P dengan kurva regresi liniernya dengan perasamaan y = mx + c, nilai slope (m) merupakan nilai konstanta alat penghalang tersebut.

Untuk Elbowmeter diperoleh persamaan grafik y = 2,521x – 8,807, sehingga nilai konstanta alat (Co) elbow adalah 2,521. Untuk Orificemeter diperoleh persamaan grafik y = 0,263x - 0,693, sehingga nilai konstanta alat (Co) orifice adalah 0,263. Untuk Venturimeter diperoleh persamaan grafik y = 0,191x - 0,155, sehingga nilai konstanta alat (Co) venturi adalah 0,191.

5.2 Pembahasan olehAndriRismantara

Pada praktikum kali ini dilakukan pengukuran tekanan dari setiap sisi di masing-

masing laju alir yang telah ditentukan. Rangkaian alat yang diuji terdiri dari tiga jenis

rangkaian yaitu Orificemeter, Venturimeter, dan Elbow.

Pengukuran laju alir pada praktikum kali ini menggunakan prinsip hukum

Bernoulli yang menyatakan bahwa ada hubungan antara tekanan fluida dan kecepatan

fluida. Ketika kecepatan meningkat, maka tekanan berkurang dan sebaliknya. Instrumen

ini bekerja berdasarkan prinsip pengukuran beda tekanan dimana fluida mengalir melalui

bagian yang menyempit sehingga mengalami hambatan alir karena adanya pressure drop.

Hal – hal yang harusdiperhatikan pada peraktikum

iniadalahkepresisianpembacaan pipa U karenanilaiP yang

diperolehmengalamiperubahan yang tipis. P yang

didapatmerupakanhasildarikontrollajualir yang dilakukan.

Sebelummengukurlajualirpastikanbahwatidakadanyagelembungdalam pipa dan fluida

mengalirdenganlancar (karenaakanmempengaruhinilaitekanan). Kotoranmaupunlumut

Page 13: Flowmeter Cairan

yang terdapat pada pipa mempengaruhipengukuranlajualircairan yang

masuksehinggamempengaruhikeakuratan data yang diperoleh.

Saat percobaan pada masing-masing laju alir, dilakukan pembacaan pada ukuran

tekanan. Untuk percobaan dengan rangkaian alat yang dipasang Orifice, Venturi, dan

Elbow terdapat perbedaan. Perbedaan ini dikarenakan setiap rangkaian memiliki

hambatan yang berbeda terhadap laju alir, sehingga ΔP yang didapat pun kan berbeda

juga. Sedangkan perlakuan berbeda pada laju alir sebanyak 8 kali menunjukkan bahwa

semakin besar laju alir yang dialirkan, maka ΔP yang diraih akan semakin besar, hal ini

disebabkan karena perbedaan laju alir akan dirasakan semakin mempengaruhi hambatan

yang diterima oleh rangkaian alat. ΔP yang semakin besar ini mempengaruhi kepada

grafik yang dihasilkan. Dari kurva tersebut diperoleh grafik linier dengan perasamaan y=

ax+b, nilai slope (a) merupakan nilai konstanta alat laju alir tersebut. Untuk Orificemeter

diperoleh persamaan grafik y = 0,2677x - 0,4836, sehingga nilai konstanta alat (C0)

Orifice adalah 0,2677.

Untuk Venturimeter diperoleh persamaan grafik y = 0,2274x - 0,4802, sehingga

nilai konstanta alat (C0) Venturi adalah 0,2744. Dan yang terakhir adalah Elbowmeter

diperoleh persamaan grafik y = y = 4,9303x - 18,085, sehingga diperoleh konstanta alat

(C0) Elbow adalah 4,9303.

PadaElbowmeterdiperolehbahwa∆P relative

stabildarisetiaplajualirsedangkanpadaorificemeterdanventurimetermenghasilkan∆P yang

semakinbesar. Dan dariketigaalattersebutpadalajualirke 8, ∆P yang paling

besardicapaiolehventurimetersedangkan∆Ppadaelbowmetermenunjukkannilai yang paling

rendahdibandingkandengan∆Ppadaventurimeterkarenadalamelbowmeter,

pipatidakmemilikipenghalang sehingga aliran tidak mengalami boundary tinggi. Lain

halnya dengan venturi meter, karena memiliki sudut dalam lancip, tekanan yang berada

dalam flowmeter lebih tinggidanmengalami boundary yang tinggi. Padagrafik F

terhadap√∆Pdiatasdapatdilihatbahwa F terhadap√∆Pmendekati linear

makadapatdisimpulkanhasilpercobaaninisesuaidenganPersamaanBernaulli, dimanaF ≈

√∆P.

Page 14: Flowmeter Cairan

5.3 Pembahasan oleh AnissaTrisaktiSuwarman

Padapraktikumflowmeterinikitaakanmengetahuiperbedaannilaikonstantapadabeberapainstrumentasipengukuranlajualircairandengantipe head meter yang berbeda, sepertiflowmeter Orificemeter, venturimeter, dan elbow metersehinggamenghasilkan∆P yang bervariasidandenganlajualir yang berbeda.

Padaflowmeterelbowmeter, seharusnyapengukuranlajualirmemanfaatkan∆Pantarasisidalamdanluar elbow tepatpadabelokan yang tergambarpadagambardibawahini :

Gambarelbowmeter

Namunpadasaatpraktikum, karenapemasangankeran yang sukarjikadipasangtepatdibelokanelbowmeter, makapengukuranlajualirmemanfaatkan∆Pantarabagianatasdanbagianbawah elbow yang dimanamengukurlajualirsebelumdansesudahtumbukanpada elbow seperti yang ditunjukkanpadagambar :

: keran

Dalam percobaan ini dilakukan perbedaan dalam laju alir untuk setiap rangkaian flowmeter. Laju alir yang diuji sebanyak 8 perbedaan laju alir. Laju alir itu sendiri diukur dengan cara menghitung jumlah waktu yang dibutuhkan pompa untuk memenuhi tangki sebanyak 10 Liter. Pada percobaan, pada masing-masing laju alir dilakukan pembacaan pada ukuran tekanan yang ditunjukanolehpipa U, pipa U yang digunakanada 2 jenisyaitumemakai air raksadan H2O.Perbedaaninimengakibatkanperbedaansatuanpengukuran, yang menggunakan air raksamemilikisatuan mmHg sedangkan yang memakai H2O memilikisatuan mmH2O.

Untuk percobaan dengan rangkaian alat yang dipasang Orifice, Venturi, dan Elbow terdapat perbedaan. Perbedaan ini dikarenakan setiap rangkaian memiliki hambatan yang berbeda terhadap laju alir, sehingga ΔP yang didapat pun kan berbeda juga. Sedangkan perlakuan berbeda pada laju alir sebanyak 8 kali menunjukkan bahwa semakin besar laju alir yang dialirkan, maka ΔP yang diraih akan semakin besar, hal ini disebabkan karena perbedaan laju alir akan dirasakan semakin mempengaruhi hambatan yang diterima oleh rangkaian alat. ΔP yang semakin besar ini mempengaruhi kepada grafik yang dihasilkan.

Page 15: Flowmeter Cairan

Dari data yang diperolehakandibuat grafik F terhadap√∆P dengankurvaregresiliniernya dengan perasamaan y= mx+c, nilai slope (m) merupakan nilai konstanta alat laju alir tersebut. Untuk Orificemeter diperoleh persamaan grafik y = 0,263x - 0,693, sehingganilaikonstantaalat (Co) orifice adalah0,263. Untuk Venturimeter diperoleh persamaan grafik y = 0,191x - 0,155, sehingganilaikonstantaalat (Co) venturiadalah0,191 danElbowmeter diperoleh persamaan grafiky = 2,521x – 8,807, sehingganilaikonstantaalat (Co) elbowadalah2,521.

Orificemeterdanventurimetermenghasilkan∆P yang semakinbesardarisetiaplajualir, sedangpada elbow relative stabil, sedangpadalajualirke 8, ∆P yang paling besardicapaiolehventurimeter, sedang∆Ppada elbow meter menunjukkan nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan ∆P pada venturi meter karena dalam elbowmeter, pipa tidak memiliki penghalang sehingga aliran tidak mengalami boundary tinggi. Lain halnya dengan venturi meter, karena memiliki sudut dalam lancip, tekanan yang berada dalam flowmeter lebih tinggidanmengalami boundary yang tinggi. Padagrafik F terhadap√∆Pdiatasdapatdilihatbahwa F terhadap√∆Pmendekati linear makadapatdisimpulkanhasilpercobaaninisesuaidenganPersamaanBernaulli, dimanaF ≈ √∆P.

Page 16: Flowmeter Cairan

5.4 Pembahasan oleh ApitRianSaputra

Praktikum kali ini bertujuan untuk menentukan konstanta flowmeter cairan.

Flowmeter cairan yang digunakan adalah tipe Head Meter. Flowmeter cairan tipe Head

Meter ini merupakan alat pengukur laju alir cairan yang menggunakan penghalang, untuk

menciptakan head (perbedaan tekanan) sesaat sebelum masuk penghalang dan sesaat

setelah masuk penghalang. Flowmeter tipe Head Meter yang digunakan yaitu,

Orificemeter, Venturimeter, dan Elbow Meter.

Pada praktikum kali ini, didapatkan hasil beragam dari ketiga alat flowmeter

( Orificemeter, venturimeter, dan elbow meter). Dapat terlihat dari data bahwa dengan

variasi laju alir, perbedaan tekanan yang didapat pun beragam. Data menunjukkan bahwa

variasi ∆P pada masing masing flowmeter terjadi karena bentuk sisi penghalang yang

berbeda. Nilai rata rata ∆P pada elbow meter dan orifice meter menunjukkan angka yang

lebih rendah dibandingkan dengan ∆P pada venturi meter karena dalam elbow meter, pipa

tidak memiliki penghalang berupa penyempitan melainkan hanya tikungan sehingga

aliran tidak mengalami hambatan yang tinggi. Lain halnya dengan venturi meter, karena

memiliki sudut dalam lancip pada bagian dalam pipa maka tekanan yang berada dalam

flowmeter menjadi lebih tinggi.

Plot data F dan √∆P pada grafik menunjukkan grafik linear. Grafik ini

membuktikan bahwa semakin tinggi laju alir maka semakin tinggi pula tekanannya, hal

ini sesuai dengan persamaan bernaulli dimana F ≈ √∆P . Dengan plot data terhadap

grafik, dapat ditentukan konstanta flowmeter dari persamaan linear. Dari data yang

diperoleh akan dibuat grafik F terhadap √∆P dengan kurva regresi liniernya dengan

perasamaan y= mx+c, nilai slope (m) merupakan nilai konstanta alat laju alir tersebut.

Untuk Orificemeter diperoleh persamaan grafik y = 0,263x - 0,693, sehingga nilai

konstanta alat (Co) orifice adalah 0,263. Untuk Venturimeter diperoleh persamaan grafik

y = 0,191x - 0,155, sehingga nilai konstanta alat (Co) venturi adalah 0,191 dan

Elbowmeter diperoleh persamaan grafik y = 2,521x – 8,807, sehingga nilai konstanta alat

(Co) elbow adalah 2,521.

Hal yang harus diperhatikan saat praktikum ialah keadaan selang dan pipa. Tidak

boleh ada udara atau gelembung yang terdapat dalam selang yang menghubungkan antara

pipa flowmeter dengan pipa-U karena akan mempengaruhi pembacaan nilai tekanan dan

mengakibatkan kesalahan dalam pendataan.

Page 17: Flowmeter Cairan

VI. SIMPULAN

Percobaanmenggunakan 3 jenisflowmetertipe Head Meter, yaituOrificemeter, VenturimeterdanElbowmeter.

Setiap percobaan dilakukan dengan 3 jenisalatflowmeter (Orifice, Venturi, dan Elbow) akan menghasilkan ∆P yang berbeda karena hambatan yang diberikan setiap alat pun berbeda.

Variasi laju alir mempengaruhi ∆P yang dihasilkan. Semakin besar laju air maka semakin besar pula ∆P yang dihasilkan dan √∆P nya pun akan membentuk kurva linearkarenaperbandingannyaberbandinglurus.

Nilai konstanta yang dihasilkanpadaalat : Orificemeteradalah0,263 Venturimeteradalah0,191 Elbowmeteradalah2,521

VII. DAFTAR PUSTAKA

E.Widiastuti dkk.2006.Petunjuk Praktikum Instrumentasi dan Pengukuran.Bandung. Politeknik Negeri Bandung.

Page 18: Flowmeter Cairan

Anderson,Norman.1964.Instrumentation for Process Measurement and Control.Radnor, Pennsylvania.Chilton Company.

www.googleimage.com