Flow Chart, Fod, Erd, Dff

22
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Perusahaan Dagang Pada umumnya siklus kegiatan perusahaan dagang meliputi kegiatan- kegiatan: Pembelian, Pengeluaran uang, Penjualan dan Penerimaan uang [1]. 1. Pembelian. Dalam sebuah perusahaan dagang pembelian meliputi pembuatan aktiva produksi dan pembelian barang dagang dalam kegiatan usaha. Pembelian dapat dilakukan secara kredit maupun tunai dan pada umumnya dilakukan kepada beberapa suplier. Pada waktu membeli barang dagang, perusahaan terikat pada suatu syarat jual beli tertentu 2. Pengeluaran Uang. Pembelian akan diikuti pembayaran. Kapan suatu pembelian harus dibayar, tergantung pada syarat jual beli yang ditetapkan. Disamping pembelian barang dan jasa, pembayaran dapat dilakukan untuk keperluan lain, misalnya megembalikan pinjaman atau laba kepada pemilik. 3. Penjualan. Pada saat perusahaan menjual barang dagangnya, maka diperoleh suatu pendapatan. Jumlah yang dibebankan kepada pembeli untuk barang dagang yang diserahkan merupakan pendapatan perusahaan yang bersangkutan. Penjualan juga dapat dilakukan secara kredit maupun tunai dan pada umumnya kepada beberapa pelanggan 5

Transcript of Flow Chart, Fod, Erd, Dff

Page 1: Flow Chart, Fod, Erd, Dff

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Perusahaan Dagang

Pada umumnya siklus kegiatan perusahaan dagang meliputi kegiatan-

kegiatan: Pembelian, Pengeluaran uang, Penjualan dan Penerimaan uang [1].

1. Pembelian.

Dalam sebuah perusahaan dagang pembelian meliputi pembuatan aktiva

produksi dan pembelian barang dagang dalam kegiatan usaha. Pembelian

dapat dilakukan secara kredit maupun tunai dan pada umumnya dilakukan

kepada beberapa suplier. Pada waktu membeli barang dagang, perusahaan

terikat pada suatu syarat jual beli tertentu

2. Pengeluaran Uang.

Pembelian akan diikuti pembayaran. Kapan suatu pembelian harus dibayar,

tergantung pada syarat jual beli yang ditetapkan. Disamping pembelian barang

dan jasa, pembayaran dapat dilakukan untuk keperluan lain, misalnya

megembalikan pinjaman atau laba kepada pemilik.

3. Penjualan.

Pada saat perusahaan menjual barang dagangnya, maka diperoleh suatu

pendapatan. Jumlah yang dibebankan kepada pembeli untuk barang dagang

yang diserahkan merupakan pendapatan perusahaan yang bersangkutan.

Penjualan juga dapat dilakukan secara kredit maupun tunai dan pada

umumnya kepada beberapa pelanggan

5

Page 2: Flow Chart, Fod, Erd, Dff

4. Penerimaan uang.

Penjualan akan diikuti penerimaan uang. Seperti halnya pembelian,

penerimaan uang dari suatu penjualan, tergantung pada syarat jual beli yang

telah ditetapkan. Disamping dari penjualan, perusahaan juga mungkin dapat

menerima uang dari sumber-sumber lain, misalnya setoran modal pemilik,

pinjaman kreditur dan lain-lain.

2.1.1 Pengertian Persediaan Barang Dagang

Persediaan barang dagang (merchandise inventori) merupakan barang-barang

yang dimiliki perusahaan untuk dijual. Untuk perusahaan pabrik, termasuk dalam

perusahaan adalah barang-barang yang akan digunakan untuk proses produksi

selanjutnya. Persediaan dalam perusahaan pabrik terdiri dari persediaan barang baku,

persediaan dalam proses dan persediaan barang jadi. Dalam penulisan ini penulis

mengambil tentang persediaan barang jadi yang siap dijual [1].

Persediaan pada umumnya, meliputi jenis barang yang cukup banyak dan

merupakan bagian yang cukup berarti dari seluruh aktiva perusahaan. Disamping itu

transaksi yang berhubungan dengan persediaan merupakan aktivitas yang sering

terjadi. Tanpa suatu persediaan, para pengusaha dihadapkan pada suatu resiko, yaitu

pada suatu waktu tidak dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan yang

meminta barang. Hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa para pengusaha tersebut

akan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan yang seharusnya dia dapatkan.

2.1.2 Perubahan Persediaan Barang

Perubahan dari persediaan barang ini terjadi karena adanya penambahan atau

pengurangan yang disebabkan oleh pembelian barang dan penjualan barang dagang [1].

2.1.3 Tujuan Pengawasan Persediaan Barang

6

Page 3: Flow Chart, Fod, Erd, Dff

Tujuan dari pengawasan persediaan barang dagang ini tidak lain untuk

menjamin terdapatnya persediaan barang yang optimum agar dapat diperoleh laba

yang maksimum [1].

Namun dalam persediaan barang perlu diperhatikan jumlah persediaan barang

secara teliti, karena persediaan yang terlalu besar atau terlalu kecil tidak baik bagi

perusahaan tersebut. Persediaan barang yang terlalu banyak atau sedikit dapat

merugikan perusahaan tersebut, misalnya persediaan yang terlalu banyak berarti lebih

banyak modal yang tertanam dan biaya yang ditimbulkan dengan persediaan itu akan

besar. Persediaan barang yang terlalu sedikit berarti pada suatu waktu akan

mengakibatkan tidak terpenuhinya kebutuhan atau keinginan pelanggan.

2.2 Pengertian Sistem Informasi

Devinisi sistem menurut Mulyadi, “ Sistem adalah suatu jaringan prosedur

yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok

perusahaan. Prosedur adalah Suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan

beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin

penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang” [2].

Jadi, dengan kata lain semua sistem mempunyai beberapa persyaratan umum

seperti harus mempunyai unsur, lingkungan, interaksi antar unsur dengan

lingkungannya dan yang paling penting sistem harus mempunyai tujuan yang akan

dicapai. Model umum sebuah sistem terdiri dari masukkan, pengolahan atau proses

dan keluaran. Kriteria sistem yang baik itu antara lain, berdasarkan :

1. Kegunaan

Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat pada waktunya dan relevan

untuk proses pengambilan keputusan manajemen dan personal operasi di

dalam organisasi.

2. Ekonomi

7

Page 4: Flow Chart, Fod, Erd, Dff

Semua bagian sistem termasuk laporan pengawasan dan lain-lain harus

mengembangkan suatu nilai tambah sekurang-kurangnya sebesar biayanya.

3. Kesederhanaan

Sistem harus sederhana, sehingga struktur dan operasinya dapat dengan

mudah pula diikuti.

4. Fleksibilitas

Sistem harus cukup fleksibel untuk menampung segala perubahan.

Informasi di devinisikan sebagai data yang telah diolah menjadi sebuah

bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan

saat ini atau mendatang [2].

Sebab alasan utama untuk mendapatkan informasi adalah untuk mengurangi

rasa ketidakpuasan. Karena itu penting sekali kita tentukan kegunaan informasi

sebelum membentuk sistem informasi dan menentukan cara pengolahan data untuk

mendapatkan informasi yang dibutuhkan

Devinis Sistem Informasi oleh Robet A. Letich dan K. Roscoe Davis adalah

suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan keputusan pengolahan

transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari

suatu organisasi dan menyediakan pihak luar dengan laporan-laporan yang di

perlukan [2].

Jadi Sistem informasi adalah sebagai suatu alat yang sudah diatur untuk

mengumpulkan, memasukan dan memproses data dan menyimpan, mengontrol,

mengendalikan dan melakukan manajemen data terhadap data tersebut dalam tahapan

yang berurutan dengan tujuan untuk menghasilkan informasi yang disampaikan

melalui jaringan komunikasi ke berbagai tujuan untuk satu tujuan atau lebih sehingga

suatu organisasi dapat mencapai maksud dan tujuan.

Sistem Informasi , sering kali dipergunakan untuk tujuan-tujuan sebagai berikut :

8

Page 5: Flow Chart, Fod, Erd, Dff

1. Membantu pimpinan dalam melaksanakan tugas-tugas perencanaan, operasi

serta pengontrolan.

Tugas-tugas ini hanya dapat diselesaikan dengan baik apabila didasarkan atas

infomasi yang cepat, tepat dan lengkap.

2. Pekerjaan-pekerjaan yang bersifat routine, agar sebanyak mungkin dilakukan

oleh mesin/komputer .

Kemungkinan-kemungkinan human error akan dihilangkan dan

menghindarkan kebosanan kerja

2.3 Diagram Alur (Flowchart)

Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan

hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol.

Setiap simbol meggambarkan proses tertentu, sedangkan hubungan antara proses

digambarkan dengan garis penghubung [3]. Adapun simbol dari flowchart diantaranya

adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 Simbol Flowchart

No Simbol Keterangan1 Simbol Proses (simbol yang menunjukkan pengolahan

yang dilakukan komputer).

2 Simbol Manual Operation (simbol yang menunjukkan

pengolahan yang tidak dilakukan oleh komputer).

3 Simbol decision (simbol kondisi untuk menghasilkan

beberapa kemungkinan aksi).

4 Simbol Predefined Process (simbol untuk

mempersiapkan penyimpanan yang akan digunakan

sebagai tempat pengolahan di dalam storage).

9

Page 6: Flow Chart, Fod, Erd, Dff

5 Simbol Terminal (simbol untuk permulaan atau akhir

dari suatu program).

6 Simbol Input-Output (simbol yang menyatakan proses

input dan output).

7 Simbol Connector (simbol untuk keluar/masuk proses

dalam halaman atau lembar yang sama).

8 Simbol Off-Line Connector (simbol untuk keluar/masuk

proses dalam halaman yang lain).

9 Simbol Document (simbol yang menyatakan input

berasal dari dokumen dalam bentuk kertas atau output di

cetak ke kertas).

2.4 Flow Of Document (FOD)

Flow Of Document (FOD), Untuk memberi gambaran mengenai jalur/arus

dari data yang akan diolah dan Merupakan bagan yang menunjukan arus dari laporan

dan formulir termasuk tembusan-tembusan [2]. Adapun simbol-simbol dari FOD

diantaranya sebagai berikut:

Tabel 2.2 Simbol-Simbol FOD

No Simbol Keterangan

10

Page 7: Flow Chart, Fod, Erd, Dff

1 Simbol untuk menunjukan penghubung ke

halaman yang masih sama atau ke halaman

lain.

2 Simbol untuk menunjukan kegiatan proses

dari operasi pogram komputer.

3 Simbol untuk menunjukan dokumen input

dan output baik untuk proses manual,

mekanik maupun komputer.

4 Menunjukan pekerjaan manual.

5 File non-komputer yang diarsip urut angka

(numerical).

6 File non-komputer yang diarsip urut huruf

(alphabetical).

7 File non-komputer yang diarsip urut tanggal

(cronogical).

2.5 Entity Relationship Diagram (ERD)

11

N

A

C

Page 8: Flow Chart, Fod, Erd, Dff

Entity Relationship Diagram (ERD) melengkapi penggambaran grafik dari

struktur logika. Dengan kata lain ERD menggambarkan arti dari aspek data seperti

bagaimana entity-entity, atribute-atribute dan relationship-relationship disajikan.

Sebelum membuat ERD, tentunya kita harus memahami betul data yang diperlukan

dari ruang lingkupnya. Di dalam konsep pembuatan ERD perlu di perhatikan penentu

suatu konsep, apakah merupakan suatu entity, atribute atau relationship [2].

1. Entity

Entity adalah sesuatu yang dibedakan dalam dunia nyata, dimana informasi

yang berkaitan dengannya dikumpulkan.

Gambar 2.1 Entity

2. Relationship

Relationship adalah hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity.

Gambar 2.2 Relationship

3. Atribute

Atribute merupakan karakteristik dari entity atau relationship, yang

menyediakan penjelasan detail tentang entity atau relationship tersebut.

Gambar 2.3 Atribute

12

Page 9: Flow Chart, Fod, Erd, Dff

4. Kardinalitas

Kardinalitas dalam relasi, digunakan untuk menjelaskan batasan pada jumlah

entitas yang berhubungan melalui suatu relasi. Kardinalitas untuk suatu relasi

yang terjadi diantara dua himpunan entitas, terdiri dari empat bentuk, yaitu:

a. Satu ke Satu (One to One)

Satu ke satu artinya satu entitas pada himpunan entita A berhubungan

paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B dan demikian

juga sebaliknya.

A B

Gambar 2.4 One to One

b. Satu ke Banyak (One to Many)

Satu ke banyak artinya satu entitas pada himpunan entita A dapat

berhubungan lebih dari satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak

juga sebaliknya.

A B

Gambar 2.5 One to Many

c. Banyak ke Satu (Many to One)

13

1.2.3.4.

.1

.2

.3

.4

1.2.3.

.1

.2

.3

.4

.5

Page 10: Flow Chart, Fod, Erd, Dff

Banyak ke satu artinya beberapa entitas pada himpunan entitas A dapat

berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak

juga sebaliknya.

A B

Gambar 2.6 Many to One

d. Banyak ke Banyak (Many to Many)

Banyak ke banyak artinya beberapa entitas pada himpunan entitas A dapat

berhubungan dengan lebih dari satu entitas pada himpunan entitas B.

A B

Gambar 2.7 Many to Many

2.6 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram adalah suatu model yang memungkinkan analisa sistem

menggambarkan suatu jaringan proses dan fungsi. Proses dan fungsi ini dihubungkan

satu sama lain oleh penghubung yang disebut data flow atau alur data [2]. DFD terdiri

dari empat komponen, yaitu :

1. Terminator

Terminator adalah suatu kesatuan di luar sistem yang dapat berupa orang,

organisai atau sistem yang berada dilingkungan luarnya dimana akan

memberikan input atau menerima output dari sistem

14

1.2.3.4.5.

.1

.2

.3

1.2.3.4.

.1

.2

.3

.4

Page 11: Flow Chart, Fod, Erd, Dff

Gambar 2.8 Terminator

2. Proses

Proses adalah suatu kegiatan yang dilakukan orang, mesin atau komputer.

Dengan kata lain proses merupakan transformasi data input dan menjadi data

output.

Gambar 2.9 Proses

3. Alur Data (Data Flow)

Alur Data dipakai untuk menunjukkan informasi obyek.

atau

Gambar 2.10 Anak Panah

4. Penyimpanan (Storage)

Storage dipakai tempat untuk menyimpan data.

Gambar 2.11 Penyimpanan

DFD Terdir dari Tiga Level, yaitu :

1. Diagram Konteks

15

Page 12: Flow Chart, Fod, Erd, Dff

Diagram Konteks adalah diagram paling atas yang terdiri dari suatu proses

yang menggambarkan ruang lingkup dari sistem yang sedang dikembangkan.

2. Diagram Zero

Diagram Zero adalah diagram tingkat menengah yang merupakan proses

utama dari sistem dan didalamnya terdiri dari hubungan antar terminator,

proses, alur data dan Storage.

3. Diagram Primitif

Diagram primitif adalah diagram tingkat rendah dimana proses-proses yang

terdapat didalamnya sudah tidak dapat diuraikan lagi.

2.7 Normalisasi

Normalisasi adalah proses pengelompokkan data elemen menjadi tabel-tabel

yang menunjukkan entitas dan relasinya [2]. Suatu tabel dapat dikatakan baik atau

normal (untuk mencapi normalisasi) jika telah memenuhi beberapa kriteria sebagai

berikut :

1. Lossless join decomposition, jika ada penguraian tabel maka penguraiannya

harus dijamin aman

2. Dependency Preservation, yaitu terpeliharanya ketergantungan fungsional

pada saat perubahaan data.

3. Bentuk Normal Tahap Pertama (1st NF)

1NF mempunyai ciri-ciri yaitu setiap dibentuk didalam file-file (file datar),

data dibentuk di satu record dan field-field-nya berupa atomik value atau

dengan kata lain setiap entitas memiliki atribut-atribut yang bernilai tunggal

dan tidak berulang-ulang sehingga setiap field hanya memiliki satu pengertian

dan juga bukan berupa pecahan kata atau kumpulan kata yang membuat

berbeda artinya.

16

Page 13: Flow Chart, Fod, Erd, Dff

4. Bentuk Normal Tahap Kedua (2nd NF)

2NF mempunyai syarat yaitu setiap data telah memenuhi kriteria 1NF. Untuk

membentuk 2NF haruslah sudah ditentukan kunci-kunci field-nya dan tidak

bergantung pada primay key-nya. Kunci field haruslah unik dan dapat

mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.

5. Boyce Code Normal Form (BCNF)

Sebuah tabel dikatakan BCNF jika suatu atribut harus merupakan foreign key

pada tabel tersebut. Jika tidak maka tabel tersebut harus didekomposisikan

terlebih dahulu sedemikian sehingga atribut yang telah ditentukan menjadi

foreign key dari tabel hasil dekomposisi.

6. Bentuk Normal Tahap Ketiga (3rd NF)

3NF merupakan kriteria alternatif jika kriteria BCNF yang ketat tidak dapat

terpenuhi. Maka minimal satu atau atribut haruslah ada yang menjadi foreign

key pada tabel yang merupakan bagian dari primary key tersebut.

7. Bentuk Normal Tahap Keempat (4th NF)

4NF biasanya berkaitan dengan sifat ketergantungan “Banyak Nilai” atau

Multivalued Dependency. Pada umumnya 4NF cukup kompleks, tetapi

manfaatnya tidak begitu besar sehingga jarang dipakai.

8. Bentuk Normal Tahap Kelima (5th NF)

5NF biasanya berkenaan dengan ketergantungan relasi antar tabel (Join

Dependency). Pada umumnya pembahasan 5NF cukup kompleks, tetapi

manfaatnya tidak begitu besar sehingga jarang dipakai pula.

2.8 Mengenal Visual Basic

Microsoft Visual Basic adalah bahasa pemrograman yang digunakan unutk

membuat aplikasi Windows yang berbasis grafis (GUI – Graphical User Interface).

17

Page 14: Flow Chart, Fod, Erd, Dff

Visual Basic merupakan event-driven programming (pemrograman terkendali

kejadian) artinya program menunggu sampai adanya respon dari pemakai berupa

event/kejadian yang berhubungan dengan event (prosedur event) akan dijalankan [4].

2.8.1 Sejarah Singkat Visual Basic

Sejarah Visual Basic diawali dari perkembangan BASIC di Amerika Serikat

pada awal tahun 1960-an. Pada tahun 1982 IBM/PC diperkenalkan pada masyarakat,

Microsoft pun membuat sistem operasi MS-Dos untuk komputer ini. Didalamnya

disertakan pula bahasa BASIC yang dikenal dengan QuickBasic (QBASIC). Pada

tahun 1990-an era DOS telah berlalu dan digantikan dengan era Windows. Tampilan

grafis windows yang sangat bagus dan lebih interaktif mengubah pemrograman dari

pekerjaan yang memusingkan kepala menjadi pekerjaan yang menyenangkan.

Microsoft pun akhirnya membuat BASIC versi Windows yang dikenal dengan

Microsoft Visual Basic [4].

Berikut ini adalah point-point penting dalam sejarah perkembangan Visual

Basic, sebagai berikut:

1. Visual Basic pertama kali diperkenalkan tahun 1991 yaitu program Visual

Basic untuk DOS dan untuk Windows.

2. Visual Basic 3.0 dirilis tahun 1993

3. Visual Basic 3.0 dirilis pada akhir 1995 (tambahan dukungan untuk aplikasi

32 bit)

4. Visual Basic 6.0 dirilis akhir tahun 1998. dalam penulisan ini, penulis

menggunakan versi Visual Basic 6.0

5. Visual Basic yang terbaru adalah versi 7.0 atau lebih dikenal VB.Net.

2.8.2 Keistimewaan Visual Basic 6.0

18

Page 15: Flow Chart, Fod, Erd, Dff

Sejak dikembangkan pada tahun 80-an Visual Basic kini telah mencapai

versinya yang ke-6 [4]. Beberapa kelebihan dari Visual Basic 6 ini diantaranya

seperti:

1. Menggunakan platform pembuatan program yang diberi nama Developer

studio, yang memiliki tampilan dan sarana seperti Visual C ++ dan Visual J +

+. Dengan begitu dapat belajar bahasa pemrogramman lainnya dengan mudah

dan cepat, tanpa harus belajar dari nol lagi

2. Memiliki compiler handal yang dapat menghasilkan file executeable lebih

cepat dan lebih efisien dari sebelumnya.

3. Memiliki beberapa tambahan sarana Wizard yang baru. Wizard adalah sarana

yang mempermudah dalam pembuatan aplikasi dengan mengotomatisasi

tugas-tugas tertentu.

4. Tambahan kontrol-kontrol baru yang lebih canggih serta meningkatkan

kaidah struktur bahasa Visual Basic.

5. Kemampuan membuat Active X.

6. Sarana akses data yang lebih cepat untuk membuat aplikasi database yang

berkemampuan tinggi.

2.8.2 Menu Visual Basic 6.0

1. Menu Bar (Menu Built-in)

Menu Bar adalah kumpulan perintah yang dikelompokkan dalam kriteria

operasi yang dihasilkan. Menu Bar ini terletek paling atas pada IDE [5].

Gambar 2.12 Menu Bar Visual Basic

19

Page 16: Flow Chart, Fod, Erd, Dff

Menu Bar terdiri dari menu File, View, Project, Format, Debug, Run, Query,

Diagram, Tools, Add-Ins, Window dan menu Help

2. Menu Toolbar

Kehadiran tombol-tombol speed pada toolbar akan sangat membantu dalam

mempercepat akses perintah (yang bisa jadi tersembunyi di dalam tingkatan-

tingkatan hierarki). Sebab tombol speed berfungsi sama dengan perintah yang

tersedia (dan tersembunyi) di dalam menu.

Menu Toolbar merupakan menu berbentuk icon yang berisi perintah. Setiap

menu Toolbar terdapat dalam menu utama Visual Basic. Umumnya, menu

Toolbar berisi icon perintah seperti berikut :

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Gambar 2.13 Menu Toolbar Visual Basic

Keterangan:

No Keterangan Fungsi

20

Page 17: Flow Chart, Fod, Erd, Dff

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

Project

Add Form

Menu Editor

Open

Save

Cut

Copy

Paste

Find

Can’t Edo

Can’t Redo

Run

Break

End

Project

Explorer

Properties

Window

Form

Layout

Object

Browser

Toolbox

Untuk membuat sebuah project baru jenis standar.

Untuk menambahkan sebuah form ke dalam project.

Untuk menampilkan Menu Editor sebagai pembuat menu.

Untuk membuka project yang pernah disusun.

Untuk menyimpan project yang sedang terbuka.

Untuk memotong object terpilih.

Untuk membuat salinan object terpilih untuk disimpan.

Untuk membuat salinan object dan dipasang ke lokasi baru.

Untuk menekan object tertentu.

Untuk menggagalkan pelaksanaan perintah.

Untuk mengulangi perintah. Proses kebalikan undo

Untuk menjalankan program.

Untuk menghentikan program secara sementara.

Untuk menghentikan program dan kembali ke rancangan

Untuk mengaktifkan Window Project Explorer.

Untuk mengaktifkan Properties Windows, yaitu mengatur

property object.

Untuk mengaktifkan Form layout Windows,, yaitu pengatur

tata letak form di layar komputer.

Untuk mengaktifkan Object browser yang mampu

mengorganisir object yang dipakai dalam project.

Untuk mengaktifkan Toolbox yang menyediakan kontrol.

3. Menu ToolBox

Toolbox adalah tempat penyimpanan kontrol yang akan kita gunakan pada

program yang dipasangkan pada form.

21

Page 18: Flow Chart, Fod, Erd, Dff

Gambar 2.14 Toolbox Visual Basic

Toolbox akan menampilkan standar kontrol Visual Basic plus kontrol ActiveX

dan dapat menyisipkan object yang akan di tambahkan ke proyek.

4. Form

Form adalah bahan untuk pembuatan window. Kita meletakkan kontrol pada

form. Kontrol ini misalnya tombol chek box, radio button, memo, label, panel dan

sebagainya. Pada form tersedia tombol Minimize, Maximize/Restore dan Close,

ketiganya terletak di pojok kanan atas.

Pada saat perancangan, kita hanya bisa mengaktifkan tombol maximize atau

retore saja. Namun kelak jika program sudah dijalankan dan form berubah

menjadi window, maka ketiga tombol bisa dimanfaatkan sepenuhnya, yaitu:

a. Tombol Minimize untuk mengubah window manjadi icon.

b. Tombol Maximize untuk memperbesar ukuran, sehingga memenuhi layar

monitor.

c. Tombol Close untuk menutup window. Jika aplikasi ini hanya mengandung

sebuah window, maka tombol close sekaligus berfungsi sebagai penutup

program.

Ukuran form dapat diubah dengan drag dan drop tiga titik di sisi form sebelah

kanan, bawah dan pojok kanan bawah. Pada saat program dijalankan, titik drag

menghilang, namun kita dapat mengubah ukurannya dengan melakukan drag sisi-

sisinya kecuali sisi atas. Keempat pojoknya juga dapat digunakan sebagai

pengubah ukuran dalam arah horizontal sekaligus vertikal.

22

Page 19: Flow Chart, Fod, Erd, Dff

Gambar 2.15 Form Visual Basic

Untuk mengaktifkan form, ada beberapa cara, yaitu;

a. klik tombol View Object pada window Project.

b. Dari menu View klik perintah Object.

c. Tekan tombol shift+F7 pada keyboard.

5. Window Code

Window Code adalah jendela tempat kita menuliskan program. Pada window

ini terdapat fasilitas editing yang cukup lengkap. Jika kita melakukan klik ganda

pada sebuah object yang berupa kontrol atau form maka window code ini akan

langsung aktif dan membawa kursor kita ke tempat penulisan program yang

terkait dengan object tersebut. Tempat penulisan ini berada di antara kata Private

Sub dan End Sub

Object Procedure

23

Page 20: Flow Chart, Fod, Erd, Dff

Gambar 2.16 Window Code Visual Basic

Untuk mengaktifkan Window Code, ada beberapa cara:

a. klik tombol Window Code pada window Project

b. Dari menu View klik perintah Code.

Pada window Code terdapat dua buah fasilitas utama, yaitu pemilih Object dan

Procedure

6. Project Explorer

Project Explorer berfungsi sebagai sarana pengakses bagian-bagian

pembentuk project.

Gambar 2.17 Project Explorer Visual Basic

Pada window ini terdapat tiga tombol pengaktif untuk Window Code,

Window Object, dan Toggle Folder serta terdapat diagram yang menampilkan

susunan folder penyimpanan file-file project.

Untuk menampilkan window ini, caranya:

a. Dari menu View pilihlah Project Explorer.

24

Page 21: Flow Chart, Fod, Erd, Dff

b. Tekan tombol CTRL+R pada keyboard.

d. Window Properties

Window ini bertugas menyiapkan segala properti dari object yang diperlukan

dalam perancangan user interface maupun pemrograman.

Gambar 2.18 Properties Window Visual Basic

Pada window ini terdapat dua tab yang menampilkan properti dalam dua cara

nama tab, yaitu Alphabet (diurutkan berdasarkan namanya sesuai abjad dan ini

merupakan pilihan default) dan Categories (diurutkan berdasarkan fungsinya).

Masing-masing properti ini memiliki nilainya sendiri-sendiri, yang telah

disediakan VB6 atau kita isikan sesuai kebutuhan.

Untuk menampilkan window ini, caranya:

a. Dari menu View, pilihlah Properties Window

b. Tekan tombol F4 pada keyboard.

8. Window Form Layout

Window ini untuk mengatur tataletak form pada layar monitor. Dengan

adanya Window Form Layout ini pekerjaan berulang-ulang yang kita inginkan

tersebut bisa dihindari.

25

Page 22: Flow Chart, Fod, Erd, Dff

Gambar 2.19 Window Form Layout Visual Basic

9. Window Immediate

Window Immediate ini berguna untuk mencoba beberapa instruksi program

pada window ini.

10. Integrated Development Integration

Integrated Development Integration (IDE) adalah bidang kerja tempat kita

bekerja untuk menghasilkan program aplikasi [5].

Menu Bar Tool Bar

Toolbox Form Project Explorer Property Form Layout

Gambar 2.20 IDE Visual Basic

26