Florence Ninghtingle
-
Upload
sulis-tia-ningsih -
Category
Documents
-
view
39 -
download
0
description
Transcript of Florence Ninghtingle
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Latar belakang dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Teori Model Keperawatan (TMK). Setiap orang selalu berusaha
mengenang, mempelajari dan menganalisis berbagai fenomena yang terjadi dalam
hidupnya sebagai suatu pengetahuan dasar dan pengalaman hidup yang
dimilikinya sehingga bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Penyusunan dan
pengorganisasian berbagai fakta, fenomena, keyakinan dan pengalaman secara
sistematis ke dalam suatu konsep pengetahuan umum biasanya disusun dalam
bentuk falsafah, konsep, teori dan proses.
Sejak adanya sejarah kehidupan manusia di bumi ini, manusia telah berusaha
mengumpulkan fakta. Dari fakta ini kemudian disusun dan disimpulkan menjadi
berbagai teori, sesuai fakta yang di kumpulkan tersebut. Teori – teori tersebut
kemudian digunakan untuk memahami gejala – gejala alam dan kemasyarakatan
yang lain. Sejalan dengan perkembangan kebudayaan, sosial, politik, ekonomi dan
teknologi umat manusia, teori – teori tersebut makin berkembang baik kualitas
maupun maupun kuantitasnya, seperti apa yang telah kita rasakan dewasa ini.
Makalah ini membahas tentang Teori Florence Nigthingale, yang didalamnya
berisi tentang sejarah seorang Florance Nightiangale, isi dari teori Nightingale,
contoh peran perawat berdasarkan teori Nightingale. Apa yang berada dalam
makalah ini sangat bermanfaat dan berguna terutama bagi seorang perawat.
1
1.2. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Model Keperawatan (TMK).
2. Sebagai bahan diskusi pada mata kuliah Teori Model Keperawatan (TMK).
3.Sebagai bahan bacaan bagimana mahasiswa perawat dan masyarakat umum
1.3. MANFAAT
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Menambah pengetahuan kita sebagai mahasiswa perawat tentang teori
Nightingale
2. Menjadi penyemangat dan menambah kinerja kita sebagai perawat agar
seperti Florence Nightingale yang tidak pantang menyerah dalam dalam
merawat pasien dan memperjuangkan nasib perawat.
3. Dapat menjadi inspirasi kita dalam praktik keperawatan
4. Menjadi dasar bagi mahasiswa perawat
5. Untuk puskesmas, rumah sakit, posyandu dan lain- lain, makalah ini sangat
bermanfaat karena lingkungan merupakan hal yang harus di perhatikan dalam
perawatan pasien.
2
BAB II
SEJARAH
2.1. Latar Belakang Florence nightingale
Florence merupakan salah satu pendiri yang meletakkan dasar-dasar teori
keperawatan yang melalui filosofi keperawatan yaitu dengan mengidentifikasi
peran perawat dalam menemukan kebutuhan dasar manusia pada klien serta
pentingnya pengaruh lingkungan di dalam perawatan orang yang sakit yang
dikenal teori lingkungannya. Selain itu, Florence juga membuat standar pada
pendidikan keperawatan dan standar pelaksanaan asuhan keperawatan yang
efisien serta membedakan praktek keperawatan dengan kedokteran dan perawatan
pada orang sakit dengan orang sehat.
Florence Nightingale lahir di Florence, Italia pada 12 Mei 1820 dan diberi
nama berdasarkan kota dimana ia dilahirkan. Nama depannya, Florence merujuk
kepada kota kelahirannya, Firenze dalam bahasa Italia atau Florence dalam bahasa
Inggris. Semasa kecilnya ia tinggal di Lea Hurst, sebuah rumah besar dan mewah
milik ayahnya, William Nightingale yang merupakan seorang tuan tanah kaya di
Derbyshire, London, Inggris. Sementara ibunya adalah keturunan ningrat dan
keluarga Nightingale adalah keluarga terpandang. Florence Nightingale memiliki
seorang saudara perempuan bernama Parthenope. Pada masa remaja mulai terlihat
perilaku mereka yang kontras dan Parthenope hidup sesuai dengan martabatnya
sebagai putri seorang tuan tanah. Pada masa itu wanita ningrat, kaya, dan
berpendidikan aktifitasnya cenderung bersenang-senang saja dan malas,
sementara Florence lebih banyak keluar rumah dan membantu warga sekitar yang
membutuhkan. Perawat pada masa itu perawat dianggap pekerjaan hina karena:
Perawat disamakan dengan wanita tuna susila atau "buntut" (keluarga
tentara yang miskin) yang mengikuti kemana tentara pergi.
3
Profesi perawat banyak berhadapan langsung dengan tubuh dalam keadaan
terbuka, sehingga dianggap profesi ini bukan profesi sopan wanita baik-
baik dan banyak pasien memperlakukan wanita tidak berpendidikan yang
berada dirumah sakit dengan tidak senonoh § Perawat di Inggris pada
masa itu lebih banyak laki-laki daripada perempuan karena alasan-alasan
tersebut di atas.
Perawat masa itu lebih sering berfungsi sebagai tukang masak.
Nama harum Florence melejit saat pecah perang Krim antara Inggris,
Perancis, dan Turki melawan Rusia pada tahun 1854-1856. Saat itu banyak sekali
tentara Inggris yang terluka dan dibiarkan terlantar di rumah sakit darurat di
medan perang karena tak cukupnya tenaga perawat di tempat itu. Florence dengan
tulus dan berani membawa 38 orang perawat ke rumah sakit itu. Selama 21 bulan,
ia mengabdi tak kenal lelah merawat, menghibur tentara yang terluka dan
mengusahakan perbaikan fasilitas rumah sakit darurat tersebut. Florence tak
pernah absen untuk selalu berpatroli menjenguk korban yang terluka bahkan di
tengah malam yang dingin. Kedatangan Florence yang berjalan kaki membawa
lentera selalu dinantikan para pasien. Florence memperoleh julukan Malaikat
dengan Lentera. Berkat pengabdian Florence dan timnya, persentase kematian
prajurit yang terluka parah membaik dari 42% menjadi hanya 2%. Bekerja
nonstop tak kenal lelah sempat membuat kesehatan Florence memburuk. Ia
terkena penyakit demam yang parah. Namun, berkat cinta kasihnya dan
kerinduannya untuk meringankan penderitaan orang lain, serta doa restu dari
semua orang yang mengenalnya, penyakit tersebut berhasil dikalahkannya dan
pengabdian dapat dilanjutkannya. Florence menerima penghargaan dari Ratu
Victoria dan rakyat Inggris berupa medali emas berukirkan ”Kebahagiaan dan
Cinta Kasih Abadi”. ”Dana Nightingale” yang terkumpul yang sedianya
digunakan untuk membuat medali ini ternyata sangat besar jauh di atas target.
Florence pun membentuk Yayasan Nightingale yang memperoleh sumbangan dari
dari banyak pihak. Dana tersebut digunakan untuk mendirikan sekolah perawat.
Pada tahun 1860 Florence menulis buku Catatan tentang Keperawatan (Notes on
Nursing) buku setebal 136 halaman ini menjadi buku acuan pada kurikulum di
sekolah Florence dan sekolah keperawatan lainnya. Buku ini juga menjadi populer
4
dikalangan orang awam dan terjual jutaan eksemplar diseluruh dunia. Pada tahun
1861 cetakan lanjutan buku ini terbit dengan tambahan bagian tentang perawatan
bayi. Beberapa penghargaan yang pernah diperolehnya:
Pada tahun 1883 Florence di anugrahkan medali Palang Merah Kerajaan
(The Royal Red Cross) oleh Ratu Victoria.
Pada tahun 1907 pada umurnya yang ke 87 tahun Raja Inggris, dihadapan
beratus-ratus undangan menganugrahkan Florence Nightingale dengan
bintang jasa The Order Of Merit dan Florence Nightingale menjadi wanita
pertama yang menerima bintang tanda jasa ini.
Pada 1908 ia dianugrahkan Honorary Freedom of the City dari kota
London. Cinta kasih dan pengabdian tulus Florence mengilhami Henri
Dunant untuk mendirikan Palang Merah.
Florence menulis beberapa buku terlaris termasuk buku fenomenal Notes
on Nursing. Florence, yang dilahirkan ketika keluarganya sedang bertamasya ke
Florence Italia tahun 1820, terus berkarya sampai usia lanjut dan akhirnya
meninggal dunia pada tanggal 13 Agustus 1910 dalam usia 90 tahun.
5
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Filosofi Teori dari Florence Nightingale
Pasien/Klien Seseorang dengan preses vital penyembuhan yang berhadapan
dengan penyakit dan memulihkan kesehatan tetapi pasif terhadap pengaruh dari
usaha keperawatan. Lingkungan Konsep utama bagi kesehatan adalah ventilasi,
kehangatan, cahaya, diet, kebersihan dan ketenangan. Walaupun lingkungan
mempunyai kehidupan sosial, emosional, dan aspek fisikal, Nightingale
menekankan pada aspek fisiknya. Kesehatan Tetap sehat dan menggunakan
stamina tubuh untuk kebutuhan yang luas. Kesehatan merupakan usaha menjaga
agar tetap sehat sebagai upaya menghindari penyakit yang berasal dari faktor
kesehatan lingkungan. Wabah penyakit adalah proses menyebaran secara alami
karena adanya sesuatu yang kurang diperhatikan. Keperawatan Merupakan
gambaran jelas dari kondisi optimal guna membantu proses penyembuhan pasien
dan proses pencegah dari proses penyebaran melalui suatu tindakan. Subsistem
kedua adalah merupakan sistem yang memiliki pengaruh besar yang merupakan
manifestasi dari kemampuan dan kegiatan reguler. Hal ini berisikan empat gaya
adaptip :
1. Gaya Psikologik
Mengembangkan kebutuhan psikologi dasar tubuh dan bagaimana
cara tubuh memperoleh cairan dan elektrolit, akitivitas dan istirahat,
sirkulasi dan oksigen, nutrisi dan penyerapan makanan, perlingdungan,
perasaan dan neurologi serta fungsi endokrin.
2. Gaya konsep diri.
6
Termasuk di dalamnya dua komponen yaitu : fisik diri, yang
mengembangkan indra peraba dan gambaran tubuh serta personal diri
yang melibatkan ideal diri, konsistensi diri dan etika moral diri
3. Gaya aturan fungsi
Adalah yang ditentukan oleh kebutuhan akan interaksi sosial dan
mengacu pada performa dalam melakukan aktivitas berdasarkan
posisinya dalam kehidupan sosial.
4. Gaya interdependen
Mencakup suatu hubungan dengan orang lain yang bertentang dan
mendukung sistem yang membutuhkan pertolongan, kasih sayang dan
perhatian
3.2. Gambaran model konseptual keperawatan Florence Nightingale:
a. Definisi keperawatan adalah Profesi untuk wanita dengan tujuan menemukan
dan menggunakan hukum alam dalam pembangunan kesehatan dan pelayanan
kesehatan. Ningtingale menegaskan bahwa keperawatan adalah Ilmu dan kiat
yang memerlukan pendidikan formal untuk merawat orang yang sakit.
b. Tujuan tindakan keperawatan adalah memelihara, mencegah infeksi, dan
cedera, memulihkan dari sakit, melakukan pendidikan kesehatan serta
mengendalikan lingkungan
c. Alasan tindakan keperawatan yakni menempatkan manusia pada kondisi yang
terbaik secara alami untuk menyembuhkan atau meningkatkan kesehatan
sertamencegah penyakit dan luka.
d. Konsep individu adalah kesatuan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan
spiritual yang lengkap dan berpotensi.
7
e. Konsep sehat adalah keadaan bebas dari penyakit dan dapat menggunakan
kekuatannya secara penuh.
f. Konsep lingkungan adalah bagian eksternal yang mempengaruhi kesehatan dan
sakitnya seseorang.
3.3 Isi Teori
Konsep Nightingale menempatkan lingkungan sebagai fokus asuhan
keperawatan dan perhatian di mana perawat tidak perlu memahami seluruh proses
penyakit merupakan upaya awal untuk memisahkan antara profesi keperawatan
dan kedokteran. Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yang hanya
sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi
pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan
dan nutrisi yang adekuat ( Nightingale, 1860; Torres, 1986 ). Melalui observasi
dan pengumpulan data, Nightingale menghubungkan antara status kesehatan klien
dengan faktor lingkungan dan, sebagai hasil, yang menimbulkan perbaikan
kondisi higiene dan sanitasi selama perang Crimean. Torres mencatat ( 1986 )
bahwa nightingale memberikan konsep dan penawaran yang dapat divalidasi dan
digunakan untuk menjalankan praktik keperawatan. Nightingale dalam teori
deskripsinya memberikan cara berpikir tentang keperawatan dankerangka rujukan
yang berfokus pada klien dan lingkungannya ( Torres, 1986). Surat Nightingale
dan tulisannya tangannya menuntun perawat untuk bekerja atas nama klien.
Prinsipnya mencakup bidang pelayanan, penelitian, dan pendidikan.Hal paling
penting adalah konsep dan prinsip yang membentuk dan melingkupi praktik
keperawatan (marriner – tomey, 1994). Nightingale berpikir dan menggunakan
proses keperawatan. Ia mencatat bahwa observasi [pengkajian] bukan demi
berbagai informasi atau fakta yang mencurigakan, tetapi demi penyelamatan
hidup dan meningkatkan kesehatan dan keamanan.”
Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam kontek
lingkungan secara keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan
psikologis dan lingkungan sosial.
8
1. Lingkungan fisik (physical enviroment)
Merupakan lingkungan dasar/alami yan gberhubungan dengan ventilasi
dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang
bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada
didalam ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan.
Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak
lembab, bebas dari bau-bauan. Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga
memudahkan perawatan baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Luas,
tinggi penempatan tempat tidur harus memberikan memberikan keleluasaan
pasien untuk beraktifitas. Tempat tidur harus mendapatkan penerangan yang
cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah. Posisi pasien ditempat tidur
harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.
2. Lingkungan psikologi (psychologi enviroment)
F. Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat
menyebabkan stress fsiik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien.
Oleh karena itu ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan fisiknya.
Mendapatkan sinar matahari, makanan yang menarik dan aktivitas manual
dapat merangsanag semua faktor untuk membantu pasien dalam
mempertahankan emosinya.
Komunikasi dengan pasien dipandang dalam suatu konteks lingkungan
secara menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan secara terburu-buru atau
terputus-putus. Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan
keluarganya sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien dan kurang baik bila
dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien.
Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang
berlebihan tentang kondisi penyakitnya. Selain itu membicarkan kondisi-
kondisi lingkungna dimana dia berada atau cerita hal-hal yang
menyenangkan dan para pengunjung yang baik dapat memberikan rasa
nyaman.
9
3. Lingkungan sosial (social environment)
Observasi dari lingkungan sosial terutama huhbungan yang spesifik,
kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit,
sangat penting untuk pencegahan penyakit. Dengan demikian setiap perawat
harus menggunakan kemampuan observasi dalam hubungan dengan kasus-
kasus secara spesifik lebih dari sekedar data-data yang ditunjukkan pasien
pada umumnya.
Seperti juga hubungan komuniti dengan lingkungan sosial dugaannya selalu
dibicarakan dalam hubungna individu paien yaitu lingkungan pasien secara
menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan rumah atau lingkungan rumah sakit
tetapi juga keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap lingkungan secara
khusus.
10
BAB IV
HUBUNGAN TEORI NIGHTIANGALE
4.1. Hubungan teori Florence Nightingale dengan beberapa konsep
1. Hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep keperawatan :
a. Individu / manusia : Memiliki kemampuan besar untuk perbaikan
kondisinya dalam menghadapi penyakit.
b. Keperawatan : Berrtujuan membawa / mengantar individu pada
kondisi terbaik untuk dapat melakukan kegiatan melalui upaya dasar
untuk mempengaruhi lingkungan.
c. Sehat / sakit : Fokus pada perbaikan untuk sehat.
d. Masyarakaat / lingkungan : Melibatkan kondisi eksternal yang
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu, fokus pada
ventilasi, suhuu, bau, suara dan cahaya.
2. Hubungan teori Florence Nightingale dengan proses keperawatan
a. Pengkajian / pengumpulan data
Data pengkajian Florence N lebih menitik beratkan pada kondisi
lingkungan (lingkungan fisik, psikhis dan sosial).
b. Analisa data
11
Data dikelompokkan berdasarkan lingkungan fisik, sosial dan mental
yang berkaitan dengan kondisi klien yang berhubungan dengan
lingkungan keseluruhan.
c. Masalah
Difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungan misalnya :
Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan
Ventilasi
Pembuangan sampah
Pencemaran lingkungan
Komunikasi sosial, dll
d. Diagnosa keperawatan
Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektivitas
asuhan.
Penyesuaian terhadap lingkungan.
Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektivitas asuhan.
e. Implementasi
Upaya dasar merubah / mempengaruhi lingkungan yang
memungkinkan terciptanya kondisi lingkungan yang baik yang
mempengaruhi kehidupan, perrtumbuhan dan perkembangan individu.
f. Evaluasi
Mengobservasi dampak perubahan lingkungan terhadap kesehatan
individu.
12
4.2. Hubungan teori Florence Nightingale dengan teori-teori lain :
a. Teori adaptasi
Adaptasi menunjukkan penyesuaian diri terhadap kekuatan yang
melawannya. Kekuatan dipandang dalam konteks lingkungan menyeluruh
yang ada pada dirinya sendiri. Berrhasil tidaknya respon adapatsi seseorang
dapat dilihat dengan tinjauan lingkungan yang dijelaskan Florence N.
Kemampuan diri sendiri yang alami dapat bertindak sebagai pengaruh dari
lingkungannya berperanpenting pada setiap individu dalam berespon adaptif
atau mal adaptif.
b. Teori kebutuhan
Menurut Maslow pada dasarnya mengakui pada penekanan teori
Florence N, sebagai conoth kebuuthan oksigen dapat dipandang sebagai
udara segar, ventilasi dan kebutuhanlingkungan yang aman berhubungan
dengan saluran yang baik dan air yang bersih.
Teori kebutuhan menekankan bagaimana hubungan kebutuhan yang
berhubungan dengan kemampuan manusia dalam mempertahankan
hidupnya.
c. Teori stress
Stress meliputi suatu ancaman atau suatu perubahan dalam lingkungan,
yang harus ditangani. Stress dapat positip atau negatip tergantung pada hasil
akhir. Stress dapat mendorong individu untuk mengambil tindakan positip
dalam mencapai keinginan atau kebutuhan. Stress juga dapat menyebabkan
kelelahan jika stress begitu kuat sehingga individu tidak dapat mengatasi.
Florence N, menekankan penempatan pasien dalamlingkungan yang
optimum sehingga akan menimumkan efek stressor, misalnya tempat yang
gaduh, membangunkan pasien dengan tiba-tiba, ,semuanya itu dipandang
sebagai suatu stressor yang negatif. Jumlah dan lamanya stressor juga
mempunyai pengaruh kuat pada kemampuan koping individu.
13
4.3. Contoh Peran Perawat Menurut Teori Florence Nightingale
Perawat merawat orang sakit dan cedera di rumah sakit, tempat bekerja
untuk memperbaiki kesehatan dan memperingan penderitaan. Banyak orang di
pulangkan ke rumah dari sakit ketika mereka masih membutuhkanasuhan
keperawatan, sehingga perawat sering memberikan perawatan di rumah yang
hampir sama dengan yang mereka berikan pada pasien di rumah sakit.
Berdasarkan teori ada beberapa hal yang pelu di lakukan perawat atau beberapa
contoh peran perawat berdasarkan teori :
Pada saat memberikan nutrisi kepada pasien yang harus dilakukan perawat adalah:
1) Buat pasien merasa nyaman.
2) Jelaskan pentingnya nutrisi yang baik
3) Posisikan pasien untuk makan
4) Buat lingkungan sekitar nyaman
5) Jika perlu bantu pasien makan
Hal – hal lain yang perlu dilakukan perawat berdasarkan teori :
1) Memberikan kenyamanan dan ketenangan lingkungan kepada pasien
2) Merawat pasien dengan benar
3) Bekerja sama dengan dokter untuk mengobati pasien
4) Mengoordinasi perawatan pasien
5) Melindungi pasien
6) Menjaga lingkungan pasien dalam kondisi hygiene
14
7) Menjaga pasien dari infeksi
Memberikan udara kepada pasien agar pasien dapat bernapas dengan tenang
dan nyaman.
9) Memberikan rasa aman kepada pasien
10) Mengetahui dan mengontrol kondisi pasien setiap waktu
15
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Florence nightingale memandang pasien dalam kontek keseluruhan
lingkungan yaitu lingkungan fisik, psikologis, social Florence nightingale
memandang perawat tidak hanya sibuk dengan masalh pemberian obat dan
pengobatan saja, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu,
kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan, dan nutrisi adekuat.
Pengkajian atau observasi bukan demi berbagai informasi atau fakta yang
mencurigakan, tetapi demi penyalamatan hidup dan meningkatkan kesehatan dan
keamanan.
5.2. Saran
Florence nigtingale merupakan seorang perawat yang perlu ditiru dalam
proses keperawatan dan proses penyembuhan penyakit. Dia merupakan lady with
the lamp bagi pasien yang sakit. Maka kita sebagai perawat hasuslah sebagi
penerang bagi pasien yang kita rawat. Marilah kita sebagai perawat berusaha
untuk meringankan penderitaan pasien yang kita rawat. Rawatlah pasien seperti
kita merawat orang yang paling kita sayang. Agar pasien merasa nyaman pada
saat di sakit bukan menderita lagi. jangan pantang menyerah dan berputus asa
dalam merawat pasien. Menjadi perawat bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi
kalau kita tidak menacoba kita tidak akan pernah bisa. Di dunia ini tidak ada yang
tidak mungkin kalau kita mempunyai tekad untuk melakukannya dengan gigih
dan rajin.
16
DAFTAR PUSTAKA
Florence Nightingale Museum. 2003. Florence Nightingale, dalam http://www.florence-nightingale.co.uk/.
McDonald, Lynn. 2000. Florence Nightingale and the Foundations of Public Health Care, dalam http://www.sociology.uoguelph.ca/.
______________. 2005. Florence Nightingale: Faith and Work, dalam http://www.sociology.uoguelph.ca/.
The Collected Work of Florence Nightingale. 2005. Florence Nightingale at Prayer, dalam http://www.sociology.uoguelph.ca/.
http://blog.Bio-Kristi.htm
17