Flipchart Modul Pelatihan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

24

description

Flipchart Modul Pelatihan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat, ESP-USAID, 2010.

Transcript of Flipchart Modul Pelatihan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

Page 1: Flipchart Modul Pelatihan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
Page 2: Flipchart Modul Pelatihan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT

Page 3: Flipchart Modul Pelatihan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

Waktu: 15 menit

Singkatan: LPA (Lokasi Pembuangan Akhir atau biasa disebut TPA), LPS (Lokasi Pembuangan Sementara atau biasa disebut TPS), PPLI (Pabrik Pengolahan Limbah Industri)

Uraian:1. Sebelum menunjukkan gambar, tanyakan: adakah yang mengetahui berapa jumlah sampah

seluruh kota dalam sehari? Adakah yang mengetahui berapa persen sampah yang berasal dari rumah tangga?

2. Tunjukkan gambar. Jelaskan perjalanan sampah dari kiri ke kanan. Paling kiri adalah sumber-sumber sampah, dan paling kanan adalah lokasi pembuangan akhir. Yang ditengah adalah cara pengangkutan dan lokasi pembuangan sementara.

3. Jarak tempuh pengangkutan 40 km, sedangkan tiap hari ada 6000 ton sampah. Bayangkan tumpukan di TPA saat ini dan dampak lingkungannya sepanjang jalur pengangkutan.

4. Gambar diatas adalah sistem resmi. Kenyataannya, banyak sampah yang dibuang ke sungai atau tanah kosong sehingga menambah dampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan.

5. Sampah rumah tangga jumlahnya paling besar: 50% lebih. Jika diolah sendiri, sangat besar manfaatnya mengurangi beban sampah ke TPA.

6. Mengurangi sampah rumah tangga dapat dimulai di rumah, atau dilakukan di TPS (lihat kotak warna hijau).

7. Simpulkan bahwa tujuan utama mengelola sampah adalah menciptakan lingkungan bersih dan sehat.

Penyampaian materi 1

PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT

Page 4: Flipchart Modul Pelatihan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

Bagaimana perjalanan sampah kita setiap hari?

1

Rumah Tinggal (51%)

pasaR TEmpORER (6%)

pasaR jaya (10%)

KOmERsil (17%)

indusTRi (15%)

jalan (1%)

gERObaK sampah

TEmpaT pEmbuangansEmEnTaRa (Tps)

sTasiun pERalihan anTaRa

TRuK sampah

TEmpaT pEmbuanganaKhiR (Tpa)

pEngOlahan sEndiRi

pusaT pEngOlahanlimbah indusTRi

dipERgunaKanKEmbali

TRuK sampah

bahan bERacun bERbahaya (b3)

40 km

Page 5: Flipchart Modul Pelatihan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

Bagaimana perjalanan sampah kita setiap hari?

1

Rumah Tinggal (51%)

pasaR TEmpORER (6%)

pasaR jaya (10%)

KOmERsil (17%)

indusTRi (15%)

jalan (1%)

gERObaK sampah

TEmpaT pEmbuangansEmEnTaRa (Tps)

sTasiun pERalihan anTaRa

TRuK sampah

TEmpaT pEmbuanganaKhiR (Tpa)

pEngOlahan sEndiRi

pusaT pEngOlahanlimbah indusTRi

dipERgunaKanKEmbali

TRuK sampah

bahan bERacun bERbahaya (b3)

40 km

Waktu: 10 menit

Uraian:1. Jawabannya PENTING 2. Jelaskan alasannya: karena setiap jenis memiliki perbedaan sifat dan cara penanganan. Jika

dicampurkan, menangani sampah menjadi sangat sulit.3. Jelaskan satu persatu gambar diatas, dengan menyebutkan lama hancur dan bagaimana

menanganinya.4. Cara menangani:

a. Sampah organik dibuat kompos;b. Sampah gelas/beling dilelehkan menjadi bahan baku kembali;c. Sampah kaleng dilelehkan menjadi bahan baku kembali; d. Sampah plastik dilelehkan menjadi bahan baku kembali;e. Sampah styrofoam tidak hancur;f. Sampah kertas diolah menjadi bahan baku kembali;g. Sampah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) tidak boleh dicampur dengan sampah jenis lainnya.

Pengolahan sampah B3 ini dilakukan cara dan lokasi khusus.

Penyampaian materi 2

Page 6: Flipchart Modul Pelatihan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

Apakah penting kita mengenal jenis-jenis sampah?

Tiap jenis sampah dan lama hancur secara alami: a. Sampah organik

(1-6 bulan) b. Sampah gelas/beling

(ratusan tahun)c. Sampah kaleng

(80-100 tahun)d. Sampah plastik

(50-80 tahun) e. Sampah styrofoam

(tidak hancur)f. Sampah kertas

(2-5 bulan)g. Sampah Bahan

Berbahaya dan Beracun (termasuk B3)

a b c

d e f

g

2

Page 7: Flipchart Modul Pelatihan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

Apakah penting kita mengenal jenis-jenis sampah?

Tiap jenis sampah dan lama hancur secara alami: a. Sampah organik

(1-6 bulan) b. Sampah gelas/beling

(ratusan tahun)c. Sampah kaleng

(80-100 tahun)d. Sampah plastik

(50-80 tahun) e. Sampah styrofoam

(tidak hancur)f. Sampah kertas

(2-5 bulan)g. Sampah Bahan

Berbahaya dan Beracun (termasuk B3)

a b c

d e f

g

2

Waktu: 10 menit

Uraian:1. REDUCE: Kurangilah jumlah sampah dan hematlah pemakaian barang. Misalnya dengan

membawa tas belanja saat ke pasar sehingga dapat mengurangi sampah plastik dan mencegah pemakaian styrofoam.

2. REUSE: Barang yang masih dapat digunakan jangan langsung dibuang, tetapi sebisa mungkin gunakanlah kembali berulang-ulang. Misalnya menulis pada kedua sisi kertas dan menggunakan botol isi ulang.

3. RECYCLE: Sampah kertas dapat dibuat hasta karya, demikian pula dengan sampah kemasan plastik mie instan, sabun, minyak, dll. Sampah organik dapat dibuat kompos dan digunakan sebagai penyubur tanaman obat.

4. Pengelolaan sampah oleh masyarakat artinya sistem direncanakan, disusun, dioperasikan, dikelola dan dimiliki oleh masyarakat. Tujuannya adalah kemandirian masyarakat dalam mempertahankan kebersihan lingkungan melalui pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.

5. Pengelolaan sampah dapat dilakukan oleh masyarakat secara mandiri. Dapat dimulai dari memilah sampah rumah tangga dilakukan berdasarkan sampah organik dan non-organik.

Penyampaian materi 3

Page 8: Flipchart Modul Pelatihan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

Dengan mengenal jenis sampah, masyarakat dapat melakukan 3R.

3R artinya:Reduce=kurangi,Reuse=pakai ulang,Recycle=daur ulang.

3

Sistem Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat.

Kunci 3R terletak pada pemilahan sejak di rumah tangga agar dapat mengolah sampah sesuai jenisnya.

Page 9: Flipchart Modul Pelatihan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

Waktu: 5 menit

Uraian:1. Jawabannya TIDAK. Pemilahan tidak sulit dilakukan, asal ada kemauan.2. Jelaskan pada umumnya pemilahan dapat dilakukan oleh rumah tangga atau oleh petugas

secara komunal misalnya di TPS. Masing masing memiliki kelebihan dan kekurangan.3. Wadah pemilahan tidak harus mahal dan baru. Berbagai bahan bekas dapat dimanfaatkan untuk

wadah pemilahan.4. Tunjukkan gambar dan jelaskan satu per satu.

Penyampaian materi 4

Page 10: Flipchart Modul Pelatihan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

Apakah sulit melakukan pemilahan?

1. Tas karung sederhanadihias menjadi wadah pemilahan sederhana

2. Tong besi bekas bisa disulap menjadi tempat sampah terpilah yang cantik

3. Pemilahan tingkat komunal denganconveyor oleh petugas

4. Tong plastik berbeda warna memudahkan warga memilah jenis sampah

21

43

4

Page 11: Flipchart Modul Pelatihan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

Waktu: 10 menit

Uraian:1. Tanyakan apa saja manfaat pembuatan kompos. Adakah yang mengetahui manfaat kompos

bagi kesehatan?2. Tunjukkan gambar. Perlihatkan peran lalat dalam penyebaran kuman diare.

Kuman diare masuk ke tubuh manusia melalui berbagai cara. Lalat merupakan salah satunya. Dengan mengolah sampah organik menjadi kompos, sampah sebagai tempat berkembang biak lalat dapat berkurang.

3. Tanyakan dimana biasanya lalat berkembang biak. Apakah sampah salah satunya?4. Simpulkan tujuan utama pembuatan kompos adalah mencapai kebersihan dan kesehatan.

Adapun hasil kompos adalah bonus.5. Tapi jangan lupa, setelah membuat kompos cucilah tangan dengan sabun.

Penyampaian materi 5

Page 12: Flipchart Modul Pelatihan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

Apa tujuan mengolah sampah organik menjadi kompos?

Sumber: EHP, 1999. Preventing Child Diarrheal Disease: Options for Action

Kotoran Manusia

Air Debu Lalat Tangan

Makanan

Keluarga

Diagram Perjalanan Kuman.Apa Hubungannya dengan membuat kompos?

5

Page 13: Flipchart Modul Pelatihan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

Apa tujuan mengolah sampah organik menjadi kompos?

Sumber: EHP, 1999. Preventing Child Diarrheal Disease: Options for Action

Kotoran Manusia

Air Debu Lalat Tangan

Makanan

Keluarga

Diagram Perjalanan Kuman.Apa Hubungannya dengan membuat kompos?

5

Waktu: 10 menit

Uraian:1. Mikroba: makhluk hidup yang sangat kecil yang ’memakan’ sampah dan hasil pencernaannya

adalah kompos. Mikroba ini dapat diperoleh dari kompos yang sudah jadi2. Udara: dapat diperoleh dengan melubangi wadah, pembalikan dan pengadukan secara teratur.

Jika kurang udara, proses dapat menjadi bau3. Kelembaban: simpanlah komposter di tempat yang cukup kering. Namun juga jangan terlalu

kering karena mikroba membutuhkan air sebagai media hidupnya4. Suhu: kisaran suhu adalah 45 – 70 derajat celcius, akibat reaksi biologis yang terjadi5. Nutrisi: seperti manusia, mikroba juga membutuhkan makanan/nutrisi. Kandungan karbon dan

nitrogen yang ada dalam sampah organik merupakan sumber makanan mikroba6. Faktor lainnya seperti waktu, pH (derajat keasaman), dan ukuran partikel sampah organik.

Semakin kecil kita mencacah sampah organik, semakin baik

Penyampaian materi 6

Page 14: Flipchart Modul Pelatihan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

Apa saja syarat-syarat mengolah sampah organik menjadi kompos?

Sampah organik dapat disulap menjadi kompos jika ada faktor pendukungnya.

Proses pembuatan kompos adalah reaksi biologis yang memerlukan udara (aerob) dan perlu waktu sekitar 6-8 minggu.

Sampah Organik

6

MikrobaUdara(O2)

Nutrisi(C/N)

Faktor lain(waktu, ph)

Kelembaban Suhu

Kompos

1 2

3 4

65

Page 15: Flipchart Modul Pelatihan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

Apa saja syarat-syarat mengolah sampah organik menjadi kompos?

Sampah organik dapat disulap menjadi kompos jika ada faktor pendukungnya.

Proses pembuatan kompos adalah reaksi biologis yang memerlukan udara (aerob) dan perlu waktu sekitar 6-8 minggu.

Sampah Organik

6

MikrobaUdara(O2)

Nutrisi(C/N)

Faktor lain(waktu, ph)

Kelembaban Suhu

Kompos

1 2

3 4

65

Waktu: 10 menit

Uraian:1. Jawabannya TIDAK. Asal ada kemauan dan ketekunan, kompos dapat dibuat oleh siapa saja2. Jelaskan pada umumnya pembuatan kompos dapat dilakukan oleh rumah tangga atau oleh

petugas secara komunal misalnya di TPS3. Tunjukkan gambar. Jelaskan satu per satu4. Syarat komposting harus dipenuhi, terutama sirkulasi udara. Karena itu pembalikan dan

pengadukan secara teratur sangat penting. Lubang atau pori pada komposter juga membantu5. Mencacah sampah juga sangat penting terutama untuk komposting di rumah tangga6. Jika timbul bau atau terlalu lembab, perlu ditambahkan kompos jadi seperlunya7. Penambahan bio-aktivator seperti EM4 boleh dilakukan, tapi bukan suatu keharusan

Penyampaian materi 7

Page 16: Flipchart Modul Pelatihan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

1. Keranjang Takakura sangat praktis digunakan, mudah dipindahkan dan tidak berbau

2. Modifikasi Takakuradibuat dari plastik bekas cat yang dilubangi. Murah dan mudah

3. Hasil kompos dari sampah organik rumah tangga diangin-angin sebelum dipanen

4. Gentong pun dapat dijadikan komposter

Sulitkah membuat kompos sendiri di rumah tangga?

21

43

7

Page 17: Flipchart Modul Pelatihan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

1. Keranjang Takakura sangat praktis digunakan, mudah dipindahkan dan tidak berbau

2. Modifikasi Takakuradibuat dari plastik bekas cat yang dilubangi. Murah dan mudah

3. Hasil kompos dari sampah organik rumah tangga diangin-angin sebelum dipanen

4. Gentong pun dapat dijadikan komposter

Sulitkah membuat kompos sendiri di rumah tangga?

21

43

7

Waktu: 10 menit

Uraian:1. Jelaskan terlebih dahulu apa saja komponen komposter Takakura dan fungsinya. Gunakan

gambar atau contoh komposter langsung lebih baik.2. Terangkan atau peragakan dari langkah awal mencacah sampah, mengaduk, hingga menutup

kembali komposter.Langkah-langkah membuat kompos di rumah tangga:a. Cacah sampah sisa sayur sebelum dimasukkan ke dalam keranjang,b. Masukkan sisa makanan yang akan dikomposkan ke dalam keranjang, usahakan sampah yang

dimaksukkan adalah sampah baru,c. Tekan-tekan atau masukkan sampah ke dalam materi kompos dalam keranjang atau aduk-

aduk sehingga materi sampah tertutup oleh kompos dalam keranjang, d. Tutup dengan bantal sekam hingga rapat untuk mencegah lalat dan binatang lain masuk,e. Tutup dengan kain hitam.

3. Beri penekanan pentingnya mencacah sampah dan mengaduk secara teratur. Komposter jangan sampai kebanjiran atau kehujanan, karena dapat membuat proses menjadi terlalu basah.

Penyampaian materi 8

Page 18: Flipchart Modul Pelatihan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

1. Komposter Takakura. Praktis dan tidak mahal. Dapat diletakkan di dalam maupun diluar rumah.

2. Susunan di dalam komposter Takakura yang dilengkapi dua buah bantal sekam dan kardus agar kelembaban terjaga pada kondisi yang baik.

Bagaimana langkah-langkah pembuatan kompos dengan keranjang Takakura?

8

21

ba c

d e

Page 19: Flipchart Modul Pelatihan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

Waktu: 10 menit

Uraian:1. Jelaskan bahwa ada metode komposting yang dapat dilakukan secara komunal:

n Macam-macam metode komposting skala komunal: drum/tong, bak/kotak, takakura susun, windrow komposting (gundukan).

n Kelebihan dan kekurangan masing-masing metode dan contoh daerah yang sudah menerapkan masing-masing metode.

2. Jelaskan tahapan komposting skala komunal:a. Penerimaan sampah,b. Pemilahan dan pencacahan sampah organik,c. Pencampuran dan pembentukan gundukan,d. Pengadukan dan pembalikan,e. Pemantauan,f. Panen dan ayakg. Kemas dan simpan

3. Tanyakan rencana tindak lanjut dari program pengomposan di lingkungan peserta pelatihan

Penyampaian materi 9

Page 20: Flipchart Modul Pelatihan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

Bagaimana cara membuat kompos secara komunal?

21

43

9

1 & 2. Tong plastik yang dilengkapi dengan pipa udara untuk aerasi merupakan komposter yang digunakan masyarakat di Jambangan, Surabaya.

3. Tong plastik yang dapat digoyang dan dilengkapi dengan pipa berlubang untuk aerasi merupakan komposter yang digunakan masyarakat di Penjaringan, Jakarta Utara.

4. Komposting skala komunal dengan metoda windrow (gundukan).

Page 21: Flipchart Modul Pelatihan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

Bagaimana cara membuat kompos secara komunal?

21

43

9

1 & 2. Tong plastik yang dilengkapi dengan pipa udara untuk aerasi merupakan komposter yang digunakan masyarakat di Jambangan, Surabaya.

3. Tong plastik yang dapat digoyang dan dilengkapi dengan pipa berlubang untuk aerasi merupakan komposter yang digunakan masyarakat di Penjaringan, Jakarta Utara.

4. Komposting skala komunal dengan metoda windrow (gundukan).

Waktu: 10 menit

Uraian:1. Jelaskan tentang daur ulang sebagai cara pengelolaan sampah yang tidak dapat dikompos

Daur ulang adalah salah satu cara pengelolaan sampah yang tidak dapat dikompos yang dapat mengurangi penumpukan sampah di lingkungan serta dapat memberikan penghasilan tambahan dari produk daur ulang yang dihasilkan

2. Berikan contoh-contoh kebiasaan hidup yang ramah lingkungan dan tanyakan kebiasaan mana yang sudah dan belum dilakukan oleh peserta pelatihan

3. Tanyakan sampah non-organik yang banyak dihasilkan oleh rumah tangga massing-masing peserta

4. Perlihatkan beberapa contoh produk daur ulang (dapat berupa gambar atau barang jadi)5. Berikan penjelasan singkat cara membuat produk daur ulang

n Daur ulang kertasn Daur ulang plastik

Penyampaian materi 10

Page 22: Flipchart Modul Pelatihan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

1. Tas anyaman dari bungkus mie instant

2. Tas anyaman dari aluminium foil

3. Amplop dan kertas suratdari kertas daur ulang

4. Taplak meja dari sedotan plastik

5. Tas, kotak pensil dan tempat sampah dari kemasan pewangi pakaian

Bagaimana daur ulang sampah yang tidak dapat dibuat kompos?

1 2 3

4 5

10

Page 23: Flipchart Modul Pelatihan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAMGedung Perkantoran Ratu Plaza Lt. 17

Jl. Jenderal Sudirman Kav. 9Jakarta 10270

Tel. : +62-21 720 9594Fax.: +62-21 720 4546

www.esp.or.id

Page 24: Flipchart Modul Pelatihan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat