FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013)...

101
NILAI MORAL DALAM NOVEL PERUMPUAN BERSAMPUR MERAH KARYA INTAN ANDER DAN IMPLIKASIHNYA DENGAN PEMBELAJARAN SASTRA (TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA) PROPOSAL SKRIPSI Proposal skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh Nama : Tri Nadiah Indrianti NIM : 1688201095 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Transcript of FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013)...

Page 1: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

NILAI MORAL DALAM NOVEL PERUMPUAN BERSAMPUR MERAH KARYA INTAN ANDER DAN IMPLIKASIHNYA DENGAN

PEMBELAJARAN SASTRA (TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA)

PROPOSAL SKRIPSI

Proposal skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana

Bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh

Nama : Tri Nadiah Indrianti

NIM : 1688201095

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

2020

Page 2: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI

Nama Mahasiswa : Tri Nadiah Indrianti

Nomor Pokok Mahasiswa : 1688201095

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Judul Skripsi : Nilai Moral Dalam Novel Perumpuan Bersampur Merah Karya Intan Ander dan Implikasihnya dengan Pembelajaran Sastra (Tinjauan Sosiologi Sastra)

Telah disetujui oleh tim pembimbing skripsi untuk mengikuti sidang proposal

skripsi.

Tangerang, 07 Mei 2020

Tim Pembimbing:

Pembimbing I Tanda Tangan

Ismalinar, SS., M.Pd.NIDN: 0404035501

Pembimbing II Tanda Tangan

Dr. Goziyah, M.Pd.NIDN: 0418128703

i

Page 3: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

Ketua Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Blewuk Setyo Nugroho, M.Pd

NBM. 104 4914

ii

Page 4: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

LEMBAR PENGESAHAN

Nama Mahasiswa : Tri Nadiah Indrianti

Nomor Pokok Mahasiswa : 1688201095

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia

Judul Skripsi : Nilai Moral Dalam Novel Perumpuan Bersampur

Merah Karya Intan Ander dan Implikasihnya

dengan Pembelajaran Sastra (Tinjauan Sosiologi

Sastra)

Tanggal Sidang Proposal :

Tangerang, 7 Mei 2020

Tim Pembimbing: Tanda Tangan

Penguji I

...................................... ...........................................

NBM.-

Penguji II

...................................... ...........................................

NBM. -

Pembimbing I

iii

Page 5: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

Ismalinar, SS., M.Pd ...........................................

NBM.-

Pembimbing II

Dr. Goziyah, M.Pd ...........................................

NBM. 120 4999

Mengesahkan,

Dekan FKIP Ketua Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Dr. ENAWAR, S.Pd., MM.,MOS Blewuk Setyo Nugroho, M.Pd

NBM. 819 887 NBM. 104 4914

iv

Page 6: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Tri Nadiah Indrianti

Nomor Pokok Mahasiswa : 1688201095

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Dengan ini menyatakan bahwa judul proposal Skripsi “Nilai Moral Dalam Novel

Perumpuan Bersampur Merah Karya Intan Ander Dan Implikasihnya Dengan

Pembelajaran Sastra (Tinjauan Sosiologi Sastra)” beserta seluruh isinya adalah

benar-benar karya saya sendiri dan bukan merupakan hasil jiplakan atau plagiat

dari karya orang lain karena hal tersebut melangar etika yang berlaku dalam

kaidah keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap apabila dikemudian hari ternyata

terdapat pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim

dari pihak lain terhadap keaslian karya ini.

Tangerang , 7 Mei 2020

(Tri Nadiah Indrianti)

NIM. 1688201095

v

Page 7: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

KATA PENGANTAR

Penulis menyampaikan puji dan syukur kepada Allah Swt. Atas limpahan

rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi yang

berjudul “Nilai Moral Dalam Novel Perumpuan Bersampur Merah Karya Intan

Anderu Pedekatan Sosiologi Sastra dan Implikasihnya dengan Materi

Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA”. Tak lupa penulis mengirimkan selawat

kepada Nabi Muhammad Saw yang telah membawa umatnya dari zaman jahiliyah

menuju era literasi seperti saat ini.

Dalam penulisan proposal skripsi ini, penulis dibantu oleh banyak pihak.

Tanpa bantuan mereka, belum tentu tugas ilmiah ini dapat diselesaikan. Untuk itu,

penulis mengucapkan terimakasih banyak secara tulus kepada :

1. Dr. H. Amarullah, M.Pd., Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang;

2. Dr. Enawar, S.Pd., M.M.,MOS., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tangerang;

3. Sumiyani, M.Pd., Wakil Dekan 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Tangerang;

4. Dr. Asep Suhendar, M.Pd., Wakil Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tangerang;

vi

Page 8: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

5. Blewuk Setyo Nugroho, M.Pd., Ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia Universitas Muhammadiyah Tangerang;

6. Ismalinar, SS.,M.Pd., Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dalam

menulis proposal skripsi ini;

7. Dr. Goziyah, M.Pd Dosen Pembimbing II yang telah membimbing dalam

menulis proposal skripsi ini;

8. Ayahanda M Nasir dan Ibunda Sopiah Kumala Dewi yang telah mendidik

dan membimbing penulis dengan kasih sayang serta doa yang tiada

hentinya dan dukungan yang senantiasa diberikan kepada penulis;

9. Guru dan staf SMP SMK Putra Negara, yang telah memberikan semangat

sehingga memotivasi dalam menyelesaikan proposal skripsi;

10. Teman-teman penulis, Resty Khairunisa, Herawati, Siti Nok Eva yang telah

membantu dan memberikan semangat sehingga memotivasi dalam

menyelesaikan proposal skripsi;

11. Anak kos Wardah, teh Mimi, Novi yang telah membantu dan memberikan

semangat setiap harinya dalam menyelesaikan proposal skripsi;

12. Rekan-rekan seperjuangan di kelas A3 dan B1 PBSI, FKIP, UMT yang turut

membantu dan memberikan motivasi dalam penyusunan proposal skripsi.

Peneliti menyadari sepenuhnya proposal skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dan mengarahkan

pada penyempurnaan proposal skripsi ini sangat diharapkan. Semoga proposal

vii

Page 9: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

skripsi ini dapat bermanfaat untuk seluruh akademik khususnya bagi calon guru

profesional.

Tangerang, 7 Mei 2020

Peneliti

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI ..................................i

LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .....................................................v

KATA PENGANTAR ....................................................................................vi

DAFTAR ISI ...................................................................................................viii

DAFTAR TABEL...........................................................................................x

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1

A. Latar Belakang .....................................................................................1

B. Fokus Penelitian ...................................................................................4

C. Rumusan Masalah.................................................................................4

D. Tujuan Penelitian .................................................................................5

E. Manfaat Penelitian ...............................................................................5

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................7

A. Novel ....................................................................................................7

1. Pengertian Novel .............................................................................7

2. Unsur-unsur Novel ..........................................................................9

3. Jenis-jenis Novel .............................................................................19

viii

Page 10: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

4. Ciri-ciri Novel .................................................................................20

B. Hakikat Nilai Moral .............................................................................21

a. Pengertian Nilai Moral ....................................................................21

b. Wujud Penyampaian Moral .............................................................24

c. Bentuk Penyampaian Moral ............................................................28

C. Sosiologi sastra ....................................................................................31

D. Implikasi Pembelajaran Sastra .............................................................32

E. Penelitian yang Relevan .....................................................................35

BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................38

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ..........................................................38

B. Waktu Penelitian ..................................................................................39

C. Sumber dan Jenis Penelitian ................................................................40

D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................41

E. Instrument Penelitian............................................................................42

F. Teknik Analisis Data............................................................................44

G. Keabsahan Data ...................................................................................45

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................50

LAMPIRAN

A. Autobiografi Penulis ...........................................................................53

B. Form Bimbingan Proposal Skripsi .....................................................54

ix

Page 11: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Waktu Penelitian ..................................................................................40

Tabel 3.2 Temuan Nilai moral yang berkaitan hubungan manusia dengan diri

sendiri dalam novel Perumpuan bersampur merah Karya Intan Anderu..............43

Tabel 3.2 Nilai moral yang berkaitan hubungan manusia dengan manusia lain

dalam novel Perumpuan bersampur merah Karya Intan Anderu .........................43

Tabel 3.4 Nilai moral yang berkaitan hubungan manusia dan tuhan dalam novel

Perumpuan bersampur merah Karya Intan Anderu...............................................44

x

Page 12: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

xi

Page 13: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karya sastra merupakan hasil kreativitas manusia sebagai cerminan

kehidupan manusia. Hal ini tersebut terlihat dari permasalahan yang

dituangkan dalam karya sastra juga sering terjadi di dunia nyata atau

sebaliknya. Akan tetapi karena karya sastra merupakan hasil kreatif manusia

jadi tidak semata-mata merupakan duplikasi dari kehidupan nyata, melainkan

ada unsur kreatif berlandaskan permasalahan yang ada di dunia nyata. Karya

sastra juga dapat dikatakan sebagai penciptaan kembali oleh pengarang dari

suatu permasalahan yang nyata dengan bahasa media penyampaiannya.

Sebagai seni yang lahir dari hasil kreatif manusia, karya sastra tidak hanya

sebagai manfaat untuk menyampaikan gagasan, teori, ide, atau sistem

pemikiran manusia, akan tetapi harus mampu menciptakan kreasi yang indah

dan menyenangkan.

Adapun jenis-jenis karya sastra terdiri dari: puisi, roman, novel, cerpen,

drama. Puisi atau sajak adalah karya sastra yang berkaitan dengan bait dan

larik, kata-katanya singkat tetapi kaya makna, kata-katanya tidak vulgar tetapi

terbungkus oleh gaya bahasa, baik yang klise ataupun yang tidak klise. Roman

adalah cerita rekaan yang menceritakan kisah hidup seorang anak manusia dari

kecil sampai meninggal dunia. Novel adalah karya sastra yang berbentuk cerita

rekaan yang mengisahkan hidup seseorang yang dianggap berkesan. Cerpen

1

Page 14: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

adalah singkatan dari cerita pendek. Drama adalah cerita yang lengkap dengan

adegan dan dialog para tokoh cerita.

Novel merupakan gendre sastra termuda, novel ternyata telah bayak

menarik perhatian dan minat bayak kalangan. Seperti yang kita ketahui sastra

merupakan bentuk dan hasil sebuah pekerjaan kreatif yang menggunakan

bahasa sebagai media untuk mengungkapkan tentang kehidupan manusia.

Salah satu yang membedakan novel dengan karya sastra lain adalah isi dari

sebuah novel lebih panjang dan lebih kompleks dan juga tidak memiliki

batasan struktur dan sajak. Sebuah novel biasanya menggambarkan suatu

kehidupan manusia yang berinteraksi atau berhubungan dengan lingkungan

serta juga sasaranya.

Novel termasuk karya yang bersifat imajinatif. Fiksi menawarkan

berbagai permasalahan manusia dan kemanusian, hidup dan kehidupan.

Pengarang menghayati berbagai permasalahan tersebut dan penuh

kesungguhan yang kemudian diungkapkan kembali melalui sarana fiksi sesuai

dengan pandangannya. Oleh karna itu, fiksi, dapat diartikan sebagai “prosa

naratif yang bersifat imajinatif, namun biasanya masuk akal dan mengandung

kebenaran yang mendramatisasikan hubungan-hubungan antar manusia.

Pengarang mengemukakan hal itu berdasarkan pengalaman dan pengamatanya

terhadap kehidupan. Namun, hal itu dilakukan secara selektif dan dibentuk

sesuai dengan tujuannya yang sekaligus memasukkan unsur huburan dan

penerangan terhadap pengalaman kehidupan manusia”.

2

Page 15: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

Fiksi menceritakan sebagai masalah kehidupan manusia dalam

interaksinya dengan lingkungan dan sesama, interaksinya dengan diri sendiri,

serta interaksinya dengan Tuhan. Pada dasarnya, prosa fiksi merupakan karya

imajinatif yang dilandasi kesadaran dan tanggung jawab dari segi kreativitas

sebagai karya seni. Oleh karna itu, fiksi merupakan sebuah cerita yang di

dalamnya terkandung tujuan untuk memberikan hiburan kepada pembaca

disamping adanya tujuan estetik

Nilai moral merupakan sesuatu yang ingin disampaikan oleh

pengarang kepada pembaca, merupakan makna yang terkandung dalam sebuah

karya, makna yang disarankan lewat cerita. Dari sebuah novel kita dapat

mengetahui nilai-nilai moral yang ada dalam masyarakat tertentu, baik moral

yang bersifat positif maupun yang bersifat negarif. Dalam menulis sebuah

karya sastra, khususnya novel, pengarang sering menungkangkan berbagai

macam nilai moral yang ada disekitarnya kedalam tulisannya. Berdasarkan

teori di atas nilai moral adalah nilai-nilai yang ada dalam karya sastra

menunjuk anjuran-anjuran, pesan mengenai sesuatu hal yang dianggap baik

dan buruk suatu prilaku, sikap dan sebaliknya.

Novel Perumpuan Bersampur Merah karya Intan Anderu

menceritakan tentang kehidupan Indonesia. Di mana dalam novel ini,

pengarang menceritakan seorang anak yang mencari jawaban atas kematian

bapaknya yang dituduh sebagai dukun santet. Novel ini ditulis dengan

campuran bahasa Indonesia dan jawa. Untuk mudah dipahami, pengertian

3

Page 16: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

makna sudah ditulis pada bagian belakang novel. Jalan ceritanya berjalan

secara runtut. Di dalam cerita, pembaca diajak untuk melihat kehidupan serta

percintaan. Dengan latar belakng efik lagenda dan tradisi jawa, novel beredar

di masyarakat dan sering dibaca oleh pelajar, mahasiswa, dan umum,

Peneliti merasa penting untuk mendeskripsikan, menganalisis nilai moral dalm

novel Perempuan Bersampur Merah karya Intan Anderu. Hararapannya,

melalui penelitian ini, peneliti mampu memberikan rujukan pada pembaca

tentang nilai moral dalam novel ini. Selain itu, apakah novel ini layak

dijadikan guru sebagai bahan penunjang pembelajaran di sekolah. Apakah

novel ini layak dibaca oleh siswa SMA. Intinya, apakah isi novel ini ada

implikasinya terhadap pembelajaran sastra di sekolah. Judul penelitiannya

adalah “Nilai Moral Dalam Novel Perumpuan Bersampur Merah Karya Intan

Ander dan Implikasihnya dengan Pembelajaran Sastra (Tinjauan Sosiologi

Sastra)”.

B. Fokus Masalah

Fokus penelitian ini mejadi sangat penting perananya untuk menentukan

permasalahan yang akan diteliti agar pembahasan tepat sasaran dan tidak

meluas. Penelitian ini akan difokuskan pada nilai moral dalam novel

Perempuan Bersampur Merah Karya Intan Anderu dan implikasinya dengan

pembelajaran sastra.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus masalah, ditetapkan rumusan masalah sebagai

berikut?

4

Page 17: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

1. Bagaimanakah nilai moral yang berkaitan hubungan manusia dengan

diri sendiri dalam novel Perempuan Bersampur Merah Karya Intan

Anderu dan implikasinya dengan pembelajaran sastra?

2. Bagaimanakah nilai moral yang berkaitan hubungan dengan manusia

dan manusia lain dalam novel Perempuan Bersampur Merah Karya

Intan Anderu dan implikasinya dengan pembelajaran sastra?

3. Bagaimanakah nilai moral yang berkaitan hubungan manusia dan

Tuhan dalam novel Perempuan Bersampur Merah Karya Intan Anderu

dan implikasinya dengan pembelajaran sastra?.

D. Tujuan Peneliti

1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis nilai moral yang berkaitan

hubungan manusia dengan diri sendiri dalam novel Perempuan

Bersampur Merah Karya Intan Anderu dan implikasinya dengan

pembelajaran sastra.

2. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis nilai moral yang berkaitan

hubungan dengan manusia dan manusia lain dalam novel Perempuan

Bersampur Merah Karya Intan Anderu dan implikasinya dengan

pembelajaran sastra.

3. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis nilai moral yang berkaitan

dengan hubungan manusia dan Tuhan dalam novel Perempuan

5

Page 18: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

Bersampur Merah Karya Intan Anderu dan implikasinya dengan

pembelajaran sastra.

4. Manfaat Penelitian

1) Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan

dan memperkaya ilmu pengetahuan mengenai bahasa dan sastra

Indonesia.

2) Manfaat Praktis

Manfaat praktis hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh

beberapa pihak, antara lain:

a. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan

guru tentang isi novel, apakah novel ini mengandung nilai moral atau

tidak. Dengan demikian, guru dapat memberikan referensi yang tepat

pada siswa SMA apakah melarang atau menyuruh membaca novel ini.

Apakah novel ini memiliki implikasi terhadap pembelajaran sastra?

Guru akan mendapat jawabannya setelah membaca hasil penelitian

ini.

b. Bagi Pembaca

6

Page 19: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai penyampian informasi

bahwa karya sastra seperti novel tidak hanya menghibur pembaca,

tetapi juga bermanfaat karena mengandung nilai-nilai moral untuk

pembelajaran hidup.

7

Page 20: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

BAB II

LANDASAN TEORI

A. NOVEL

1. Pengertian Novel

Novel adalah karangan prosa panjang yang mengandung rangkaian

cerita hidup seseorang dengan orng yang berda disekilingnya dan

menonjolkan watak atau karakter dan sifat setiap prilaku. Berasal dari

bahasa italia novella yang berarti ‘sebuah barang baru yang kecil’.

Kemudia diartikan sebagai karya sastra dalam bentuk prosa

(Abrams,1981:119). Dewasa ini, istilah novella mengandung pengertian

yang sama dengan istilah Indonesia novelette, yang berarti sebuah karya

fiksi yang cukup panjang, tidak terlalu panjang, tidak pula terlalu pendek.

Karya sastra Novel dikatakan berjenis prosa baru karena keberadaanya

merupakan yang paling baru dibandingkan genre-genre sastra lainya.

Tarigan (2014) dalam The Advenced learner’s Dictionary

melukiskan bahwa novel merupakan suatu cerita dengan suatu alur,

cukup panjang mengisi satu buku atau lebih yang menggarap kehidupan

pria atau wanita yang brsifat imajinatif (h.167)

Menurut Esten (2013) Novel adalah cerita fiksi yang merupakan

pengungkapan diri fragmen kehidupan manusia (dalam jangka yang lebih

8

Page 21: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

Panjang) di mana terjadi konflikkonflik yang akhirnya menyebabkan

terjadinya perubahasan jalan hidup antara para pelakunya (h 212).

Artinya novel merupakan sebuah cerita rekaan di mana setiap cerita

mengungkapkan suatu konsentrasi kehidupan seseorang beserta

konfliknya yang disampaikan melalui alur tertentu sampai terjadi

perubahan nasip para pelakunya.

Senada dengan pendapat di atas. Aziz dan Hasan (2013) juga

berpendapat. Novel merupakan sebuah genre sastra yang memiliki

bentuk utama prose, dengan panjang yang kurang lebih bisa untuk

mengisi satu atau dua volume kecil, yang menggambarkan kehidupan

nyata dalam suatu plot yang cukup kompleks (h 7). Dalam sebuah novel,

seorang pengarang berusaha semaksimal mungkin untuk mengarahkan

pembaca kepada gambaran-gambaran realita kehidupan melalui secara

yang terkandung dalam novel tersebut. Novel diartikan karangan proses

yang panjang mengandung rangkai cerita kehidupan sesorang dengan

orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap

pelaku”. Sebagai karya imajinatif novel mengungkapkan nilai-nilai

kemanusiaan melalui prilaku setiap tokoh yang ditimpalkan, sehingga

novel tidak hanya menjadi alat hiburan semata.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan novel adalah

karangan prosa panjang yang mengandung rangkaian cerita kehidupan

seseorang dengan orang yang berada di sekelilingnya yang memiliki

sebuah kisah atau cerita untuk mengarahkan pembaca kepada gambaran-

9

Page 22: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

gamabaran realita kehidupan melalui secara langsung yang terkandung

dalam novel tersebut.

2. Unsur-unsur Novel

Unsur-unsur novel terdiri dari alur, tema, penokohan, sudut

pandang, latar, dan amanat. Digunakan untuk membantu menganalisis

novel-novel supaya lebih mudah menganalisisnya apabila novelnya

tebal tentunya membutuhkan waktu yang lama sehingga unsur-unsur

tersebut diperlukan.

Nurgiyantoro (2013) mengatakan bahwa novel sebagai karya

sastra mempunyai unsur-unsur yang membangun untuk menghasilkan

karya sastra yang baik. Adapun unsur-unsur pembangun novel ada dua

yaitu unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur instrinsik adalah

unsur yang membangung karya itu sendiri. Unsur-unsur inilah yang

menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra yang akan

dijumpai jika seorang membaca karya sastra Unsur-unsur instrinsik

dalam sebuah novel yang secara langsung, erat membagun cerita

Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra

itu tetapi secara tidak langsung mempengaruhi karya sastra tersebut

( h 23).

Unsur-unsur intrinsik dalam novel adalah unsur yang

membangun penciptaan karya itu dari dalam, meliputi tema, alur,

penokohan, sudut pandang, amanat, dan gaya bahsa.

a. Tema

10

Page 23: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

Dalam menuliskan sebuah novel pengarang selalu

menyamatkan tema dalam ceritanya. Menurut Toyidin (2013)

Tema adalah makna yang terkandung dalam sebuah cerita, makna

sebuah cerita. Pokok utama yang menjadi dasar dalam sebuah

cerita. Suatu amanat utama yang mewakili keseluruhan dari isi

cerita (h.195). Tema berasal dari bahasa Yunani tithenai yang

berarti “menempatkan” atau “meletakan. Tema suatu cerita

bisasnya bersifat tersirat (tersembunyi) dan dapat dipahami

setelah membaca keseluruhan cerita.

Sedangkan menurut Toyidin (2013) tema adalah sesuatu

yang menjadi pikiran, sesuatu yang menjadi persoalan bagi

pengarang. (h,20). Tema di sini merupakan persoalan yang

diungkapkan dalam sebuah novel dan masih bersifat netral.

Seorang pengarang melakukan watak para tokoh dalam karya

sastranya dengan dasar tema tersebut.

Dari beberapa pendapat dapat di atas dapat disimpulkan tema

adalah sesuatu yang menjadi pokok masalah pikiran yang

ditampilkan oleh pengarang. Tema merupakan unsur yang penting

dalam menulis sebuah karangan yang kemudian akan

dikembankan pengarangnya kedalam sebuah cerita yang utuh.

b. Latar

Latar dalam sebuah fiksi bukan hanya sekedar menunjukan

tempat kejadian dan kapan terjadinya sebuah cerita dalam novel

11

Page 24: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

memang harus terjadi di suatu tempat dan dalam satu waktu.

Harus ada tempat dan ruang kejadian. Menurut Toyidin (2013)

Latar adalah tempat-tempat kejadian yang ada di dalam sebuah

cerita seperti, kerajaan-kerajaan, istana, laut, dan lain sebagainya.

Biasanya dari latar tempat ini dapat diketahui tradisi

masyarakatnya, suasana iklimnya, dan yang akan berpengaruh

pada tokoh dan karakternya (h.196). Latar dalam karya sastra

memberikan gambaran cerita secara nyata dan jelas. Hal ini

penting untuk memberikan kesan realistis kepada pembaca,

meciptakan suasana tertentu yang seolah-olah ada dan sungguh

terjadi.

Menurut Toyidin (2013) unsur latar terdapat dibedakan ke

dalam tiga unsur pokok atara lain.

1. Latar tempat

Latar tempat menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa

yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang

digunakan mungkin berupa tempat-empat dengan nama

tertentu, inisial tertentu, mungkin lokasi tertentu tanpa nama

jelas. Latar tempat dalam sebuah novel biasanya meliputi

beberapa lokasi sehingga berpindah-pindah dari satu tempat ke

tempat lain.

2. Latar waktu

12

Page 25: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

Latar waktu berhubungan yang menyangkut dengan

waktu-waktu di dalam sebuah cerita, waktu terjadinya

peristiwa di dalam cerita. Contoh: wkatu pada siang hari,

malam hari, pagi hari, sore hari, jam-jam, minggu-minggu

tahun-tahun dan lain sebgainya yang sesuai dengan keberadaan

waktu di dalam cerita.

3. Latar sosial

Latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan

dengan perilakuosial masyarakat di suatu tempat yang

diceritakan dalam karya fiksi tata cara kehidupan sosial

masyarakat mencakup berbagai masalah dalam lingkup yang

cukup kompleks serta dapat berupa kebiasaan hidup, adat

istiadat, keyakinan, pandangan hidup, cara berfikir dan

bersikap. Selain itu latar sosial juga berhubungan dengan status

sosial tokoh yang bersangkutan.

Dari ketiga unsur latar di atas, kepiawan penulis dalam

mengambarkan tempat, waktu dan suasan sangat penting. Hal

ini bermaksud untuk memberi rasa kepada pembaca. Sehingga

pembaca dapat merasakan peristiwa dalam cerita seolah-olah

nayta. (h.197)

4. Sudut pandang

Sudut pandang biasa di sebut dengan point of view pada

dasarnya adalah visi pengarang, artinya sudut pandang yang

13

Page 26: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

diambil pengarang untuk melihat suatu kejadian cerita dalam

hal ini, harus dibedakan dengan pandangan pengarang

sebagian pribadi, sebab sebuah fiksi sebenarnya adalah

pandangan pengarang terhadap kehidupan. Menurut Toyidin

(2013, h.198). Sudut pandang adalah posisi pencerita dalam

menayakan cerita atau strategi pengarang untuk

mengemukakan gagasan dalam cerita. Sudut pandang pada

umunya secara garis besar dibedakan menjadi tiga jenis yaitu

Sudut pandang orang petama (aku)’

Sudut pandang orang ketiga (dia),

Dan sudut pandang campuran antara orang pertama (aku)

dan orang ketiga (dia).

Dapat disimpulkan bahwa sudut pandang adalah

kedudukan atau posisi pengarang dalam menceritakan

cerita tersebut.

5. Plot / Alur

Plot atau alur adalah rangkaian sebuah cerita dari awal

hingga akhir, seperti yang dijelaskan Stanton (2012) bahwa

alur merupakan rangkaian peristiwa dalam sebuah cerita yang

biasanya terbatas pada peristiwa-peristiwa yang terhubung

secara kausal saja, yaitu peristiwa yang menyebabkan atau

menjadi dampak peristiwa lain dan tidak dapat diabaikan

karena akan berpengaruh pada keseluruhan karya. (h.26)

14

Page 27: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

Toyidin (2013) Alur sebuah cerita haruslah bersifat padu

unity. Antara peristiwa yang satu dengan yang lain, antara

peristiwa yang diceritakan lebih dahulu dengan kemudian, ada

hubungan, ada sifat saling berketarikan. Kaitan antara

peristiwa tersebut hendaklah logis, jelas, dapat yang mungkin

di awali, tegah atau akhir. Sebuah karua fiksi menyajikan

sebuah cerita atau hubungan tertentu baik buhungan waktu,

kejadian atau hubungan sebab akibat (h.196)

Dalam Tarigan (2011) diterangkan bahwa setiap cerita

bisanya terdapat lima bagian yaitu. Simation (pengarang

melukiskan atau keadaan). Generation (peristiwa yang

bersangkut paut mulmbergerak). Resing aetion (mulai

memuncak). Chmax (peristiwa-peristiwa mencapai klimaks).

Denoument (pengarang memberikan pemecahan soal dari

semua peristiwa). Jadi dapat disimpulkan bahwa alur atau plot

adalah jalan cerita yang berupa peristiwa-peristiwa yang

disusun satu persatu dan saling berkaitan menjadi sebab

akibatdari awal sampai akhir cerita (h.128).

6. Penokohan atau perwatakan

Tokoh cerita ialah orang-orang yang ditampilkan dalam

suatu karya naratif atau drama yang ditafsirkkan memiliki

kecenderungan tertentu seperti yang diskspresikan melalui

ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Penokohan

15

Page 28: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

atau perwatakan merupakan unsur yang penting dalam

membangun cerita dalam karya fiksi. Baik buruknya sebuah

cerita bayak ditentukan oleh kepandian penulis dalam

menghidupkan watak tokoh-tokohnya. Toyidin (2013)

Penokohan/perwatkan adalah bersifat hitam dan putih, artinya

tokoh yang baik biasanya selalu baik dari awal hingga akhir

cerita, tokoh yang baik biasanya memiliki wajah yang

sempurna dan tokoh yang jahat memiliki wajah yang seram.

Contoh tokoh yang baik berwajah tampan, pintar, gagah, dan

pemberani, sedangkan tokoh yang jahat berwajah

menyeramkan (h.197).

Berdasarkan penokohan di atas adalah bagaimana

pengarang menampilkan tokoh-tokoh dalam ceritanya dan

bagaimana tokoh-tokoh tersebut. Ini berarti ada dua hal yang

pentingdalam penokohan yaitu, Teknik penyampaian dan

dengan watak atau keberibadian yang ditampilkan. Kedua hal

itu memiliki hubungan yang sangat erat, penampilan dan

penggambaran tokoh harus mendukung watak tokoh tersebut

secara wajar, apabila penggambaran tokoh kurang jelas dengan

watak yang dimilikinya tentu jelas akan mengurangi bobot

ceritanya.

Lubis (dalam Tarigan, 2013) mengatakan bahwa terdapat

beberapa cara yang dapat dipergunakan oleh pengarang untuk

16

Page 29: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

melukiskan rupa, watak atau peribadi para tokoh tersebut,

antara lain Physicol descnption (melukiskan bentuk lahir dari

pelakon). Diseussin of enviroumen (pengarang melukiskan

keadaan sekitar pelakon). Reacting of other about to character

(pengarang melukiskan bagaimana pandangan-pandangan

pelakon lain dengan cerita terhadap pelakon utama) h.113.

Jadi dapat disimpulkan bahwa penokohan merupakan

salah satu cara pengarang untuk melukiskan pribadi setiap

pelaku sehingga cerita itu lebih menarik. Setiap pengarang

memilih cara-cara tersendiri sesuai dengan imajinasinya.

7. Gaya

Gaya atau sering kali disebut dengan gaya bahasa

merupakan ciri khas pengungkapan seorng pengarang. Dalam

menuangkan idenya pengarang biasanya memilih kata-kata

yang dipakainya sehingga pesanya sampai pada pembaca.

Penggunaan bahasa yang baik juga membuat tulisan menjadi

indah seperti hakikat sastra yang indah.

Santoso (2013) Gaya bahasa adalah cara pengarang dalam

menggunakan bahasa. Meski dua orang pengarang makna alur

karakter, dan latar yang sama, hasail tulisan keduanya bisa

sangat berbeda (h.61). Dengan demikian gaya bahasa setiap

pengarang memiliki ciri khasnya yang berbeda antara penulis

satu dengan yang lain dalam mengungkapkan gagasanya

17

Page 30: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

tentang kehidupan atau gaya bahasa dapat disebut sebagai

pribadi pengarang

Toyidin (2013) Gaya bahasa adalah, bahasa yang bermula

dari bahasa yang biasa digunakan dalam tradisonal dan literal

untuk menjelasakan orang atau objek. Dengan menggunakan

gaya bahasa, pemaparan imajinatif menjadi lebih segar dan

berkesan. Gaya bahasa mencakup; arti kata, citra,

peumpamaan, serta symbol dan alegori (h.199).

Tarigan (2012) Gaya bahasa adalah merupakan bentuk

retorik yaitu penggunaan kata-kata dalam berbicara dan

menulis untuk menyakinkan atau mempengaruhi penyimak dan

pembaca. Lebih khusus adalah pemakaian ragam bahasa untuk

memperoleh efek tertntu. Efek yang dimaksud dalam lah ini

adalah efek estetis yang menghasilkan nilai seni (h.5).

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan gaya

bahasa adalah ragam bahasa yang khas dan dapat diidentifikasi

melalui pemakaian bahasa yang menyimpang dari penggunaan

bahasa sehari-hari atau yang lenih dikenal sebgai bahasa khas

dalm wacana sasatra.

8. Amanat

Seseorang pengarang karya sastra sadar atau tidak sadar

pasti menyampaikan amanat dalam karya sastranya. Menurut

Esten (2013) amanat yang baik adalah amanat yang berhasil

18

Page 31: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

membukakan kemungkinan-kemungkinan yang luas dan bagi

manusia dan kemanusiaan (h.21). Amanat yang baik tidak

tidak cenderung untuk mengikuti pola-pola dan norma, tetapi

meciptakan pola-pola baru berdasarkan nilai-nilai kemanusian.

Maksudnya seseorang pengarang dalam menuliskan sebuah

sastra dalamnya terdapat amanat yang memberikan wawasan

baru tentang nilai-nilai kemanusian

Toyidin (2013) Amanat adalah merupakan pesan baik dari

cerita, biasanya amanat dapat diketahui setelah membaca

ceritanya itu secara keseluruhan. Amanat di dalam hikayat

biasanya mudah ditemukan karena cerita dalam hikayat fungsi

utamanya untuk menyampaikan pesan moral, sehingga

amanatnya cepat disajikan. (h.198).

Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan dalam sebuah

karya sastra yang ditulis oleh pengarang sudah tentu ada hal-

hal atau pesan-pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca

pesan-pesan yang disampaikan dalam tema atau pokok

membedakan melalui jalan cerita. Biasanya dalam

menyampaikan tema pebaca tidak berhenti pada pokok

permasalahnya saja tetapi disertakan juga dengan pemecahan

masalah atau jalan keluar, dari masalah tersebut.

3. Jenis-jenis Novel

19

Page 32: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

Sebagai salah satu bentuk sastra, novel meliliki jenis yang

beraneka ragam. Toyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga

jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis dan novel

pendidikan.

a. Novel idealism abstrak yaitu novel yang memperlihatkan suatu

idealism terhadap dunia, akan tetapi karena persepsi tokoh itu

tentang dunia bersifat subjektif, didengarkan pada kesadaran yang

sempit, idealismenya menjadi abstrak.

b. Novel psikologis merupakan novel yang menampilkan kesadaran

tokoh atau hero terlampau luas melebihi dunia shingga menjadi

berdiri sendiri dan terpisah, itulah sebabnya tokoh hero cenderung

pasti dan cerita berkembang menjadi analisis psikologi semata.

c. Novel Pendidikan, dalam novel ini sang tokoh di satu pihak

mempunyai interioritas, tetapi di lain pihak ingin Bersatu dengan

dunia. Karena ada interaksi antara dirinya dan dunia tokoh ini

mengalami kegagalan.

Sedangkan berdasarkan mutunya novel terbagi menjadi dua jenis

yaitu novel popular dan novel serius. Novel popurel adalah novel

yang popular pada masanya dan bayak penggemarnya, khususnya

pembaca di kalangan remaja ia menampilkan masalah-masalah

yang aktul dan selalu menzaman namun hanya sampai pada

tingkat permukaan (h.195).

20

Page 33: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

4. Ciri-ciri Novel

Menurut Hudhan (2018) novel memiliki ciri-ciri anatra lain

sebagai berikut

1) Novel diciptakan lebih dari 35.000 kata

2) Jumlah halaman dalam novel lebih dari 100 halaman

3) Tokoh yang diceritakan dalam novel lebih bayak dan

beragam dari pada cerpen

4) Novel mengandung beberapa konflik yang menceritakan

perjalanna hidup tokoh.

5) Waktu pembaca novel minimal dua jam. (h.51)

Selanjutnya menurut Toyidin (2013) ciri-ciri novel yaitu

1) Pelakunya lebih dari satu orang

2) Menyajikan lebih dari impresi

3) Skalanya lebih luas

4) Seleksinya lebih lebih longgar

5) Kelajuan ceritanya lebih lambat

6) Unsur-unsur kepadetan dan intensitasinya tidak terlalu

diutamakan. (h.214).

Beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan ciri-ciri novel

adalah secara umum tuliskan bahawa cerita novel lebih dari satu

impresi, efek, dan emosi, alur cerianya cukup kompleks, seleksi

21

Page 34: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

ceritanya luas, dituliskan dengan narasi kemudian didukung dengan

deskripi untuk menggambarkan suasanya yang ada didalamnya

B. Hakikat Nilai Moral

a. Pengertian Nilai Moral

Secara umum diketahui bahwa moral menunjuk pada pengertian

(ajaran tentang) baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan

sikap kewajiban, akhlak, budi pekerti, Susila. Istilah “bermoral”, misalnya

tokoh bermoral tinggi, berarti mempunyai pertimbangan baik dan buruk

yang terjaga dengan kesadaran. Namun tidak jarang pengertian baik buruk

itu sendiri dalam hal-hal tertentu bersifat relatif. Artinya, suatu hal yang

dipandang baik oleh orang yang satu atu pada umumnya, belum tentu baik

bagi orang lain.

Sjarkawi (2014) Nilai atau value (bahasa inggris) atau valere

(bahasa Latin) berate berguna, mampu akan, berdaya berlaku dan kuat.

Nilai adalah kualitas suatu hal yang menjadikan hal itu dapat disukai,

diinginkan, berguna, dihargai dan menjadiobjek kepentingan (h.29).

pendapat tersebut menyatakan bawa, nilai atau value merupakan suatu

yang mempunyai arti yang berguna, berkualitas dan berlaku kuat terlepas

darisuatu objek kepentingan. Nilai pada dasarnya mempunyai arti yang

kompleks sebagai bentuk apresiasi terhadap suatu kemampuan seseorang

sebagai motivasi untuk mencapai yang lebih baikdan mempunyai ciri khas

sebagai sesuatu yang bermutu, berkualitas yang menjadi tolak ukur baik

buruknya manusia dalam lingkungan masyarakat.

22

Page 35: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

Sjarkawi (2014) menyatakan, nilai dapat dianggap sebagai suatu

“keharusan” suatu cita yang menjadi dsar bagi keputusan yang diambil

oleh seseorang. Nilai-nilai itu merupakan bagian dari kenyataan yang tidak

dapat dipisahkan atau diabikan. Setiap hari orng bertingkah laku sesuai

dengan seperankat nilai baik nilai yang sudah merupakan hasil pemikiran

yang tertulis maupun belum. Oleh karna itu, guru tidak mungkin berada

pada kedudukan yang netral atau tidak memihak pada kalimatnya pada

nilai-niali tertentu (h.29). Selanjutnya, Sjarkawi (2014) mengatakan

“Moral berasal bari bahasa Latin, yaitu kata mos (adat-istiadat, kebiasaan,

cara, tingkah laku, kelakuan), mores adat-istiadat, kelakuan, tabiat, watak,

ahlak, cara hidup)” (h.27). Jadi, seperti yang kita ketahui moral berasal

dari bahasa latin yang secara keseluruhan mengandung makna sebagai tata

cara hidup manusia baik berupa perilaku, adat, kebiasaan maupun watak

manusia itu sndiri.

Berdasarkan teori di atas dapat dikatakan bahwa nilai merupakan

sesuatu hal yang bermanfaat yang mempunyai arti positif, sesuatu yang

berkualitas baik dan buruk yang harus dimiliki oleh setiap manusia sebagai

suatu pendengarannya dalam hidup bermasyarakat. Moral memiliki arti

yang luas yaitu sebagai suatu tata cara, prilaku dan buruk perilaku

kebiasaan dan hal-hal yang berkaitan dengan salah dn benar, baik dan

buruk perilaku manusia itu sendiri didalam lingkungan bermasyarakat.

Menurut Tirtarahardja (2012) Moral atau yang sering disebut

etika adalah perbuatan itu sendiri. Moral menunjuk kepada perbuatan yang

23

Page 36: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

baik atau benar ataukah yang salah, yang berkemanusiaan atau yang jahat,

karena moral bertalian erat dengan keputusan kata hati, yang dalam hal ini

berate bertalian erat dengan nilai-nilai, maka sesungguhnya moral itu

adalah nilai-nilai kemanusiaan (h.7). Pendapat tersebut menyatakan

bahwa, moral merupakan sesuatu yang saling berkaitan dengan hal-hal

yang bersifat kemanusiaan yang berkaitan erat dengan norma dan nilai-

nilai pada masyarakat.

Sedangkan Sjarkawi (2014) Moral berasal dari kata latin mos

jamaknya mores yang berarti adat atau cara hidup. Etika dan moral sama

artinya, tetapi dalam penilian sehari-hari ada sedikit perbedaan. Moral dan

atau moralitas dipakai untuk perbuatan yang sedang dinilai. Adapun etika

dipakai untuk pengjaian system nilai yang ada (h.147). Artinya moral

merupakan cara hidup manusia yang ada prosesny asedangakn dinilai baik

maupun buruk perilaku manusia itu sendiri dalam suatu keluarga maupun

lingkungan masyarakat.

Dengan demikian. Berdasarkan pendapat di atas menyatakan

bahwa, nilai moral merupakan nilai-nilai yang berharga, bermutu,

berkualitas yang berkaitan oleh aturan-aturan baik berupa tingkah laku,

adat istiadta, kebiasaan, perbutan manusia oleh masyarakat di dalam suatu

lingkungan yang pada prosesnya di bukan diajarkan (laught) melainkan

ditangkap (caught). Nilai moral adalah nilai segala nilai yangmuncul

dalam niali social. Nilai moal akan menentukan seseorang itu bertanggung

jawab atau tidak, baik dan buruk, bersalahatau tidak. Nilai moral disebut

24

Page 37: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

dengan niali etika yang berarti nilai untuk manusia sebagai pribadi yang

utuh, nilai yang berhubungan dengan ahlak, nilai yang bekaitan dengan

benar dan salah yang dianut oleh golongan atau masyarakat.

Dapat disimpulkan bahwa Nilai moral dalam karya sastra atau

hikmah yang diperoleh pembaca lewat sastra, selalu dalam pengertian

yang baik. Dengan demikian, jika dalam sebuah karya ditampilkan sikap

dan tingkah laku tokoh-tokoh yang tidak terpuji, baik mereka berlaku

sebagai tokoh antagonis, maupun protagonist, tidaklah berarti bahwa

pengarang menyarnkan kepda pembaca untuk bersikap dan bertindak

secara demikian. Sikap dan tingkah laku tokoh hanyalan.

b. Wujud Penyampaian Nilai Moral

Pada dasarnya “Pendidikan moral bertujuan membina

terbentuknya prilaku moral yang baik bagi setiap orang” Artinya

Pendidikan moral bukan sekedar memahami tentang aturan bener dan

salah atau mengetahui tentang ketentuan baik dan buruk, tetapi harus

bener-bener meningkatkan prilaku moral seseorang. Oleh karena itu

evaluasi keberhasilanya harus menggunakan perwujudan prilaku

sebagai ukurannya. Wujud dari penyampaian moral dapat

dikelompokan ke dalam tiga kelompok, yaitu mencakup hubungan

manusia dengan diri sendiri, manusia dengan manusia lain dan manusia

dengan tuhan.

Adapun penjabaranya adalah sebagain berikut:

25

Page 38: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

1) Hubungan manusia dengan diri sendiri

Menurut Nurgiantoro (2010) Permasalahan manusia

dengan dirinya sendiri dapat bermacam-macam jenis dan

tingkat intensitasnya. Permasalahan ini dapat berhubungan

dengan permasalahan eksitensi diri, harga diri, rasa percaya

diri, takut, rindu, dendam, kesepian, kebimbangan, dan

permasalahan-permasalahan lain yang lebih berhubungan

dengan individu itu sendiri (h.323)

Menurut Ruhyat (2010), hubungan manusia dengan

dirinya sendiri atau kawalan diri berdasarkan pemahaman

moral sendiri yang mungkin diterima atau tidak oleh

masyarakat atau agama. Sesuatu perlakuan dinilai

berdasarkan penilian sendiri oleh individu juga merujuk

kepada tanggung jawab individu kepada diri sendiri untuk

mengembangkan kepentingan, bakat dan kepercayaan

(h.15)

2) Hubungan manusia dengan manusia lain

Menurut Nurgiantoro (2010) Permasalahan manusia

pun sering berhubungan dengan manusia lain.

Permasalahan ini biasanya berhubungan dengan

permasalahan persahabatan, misalanya kesetian atau

penghianatan, permasalahan kekeluargaan, misalanya

hubungan suami dan istri, anak dan orang tua,

26

Page 39: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

permasalahan atasan bawahan, permasalahan pemaksaan

kehendak dan permasalahan-permasalahan lain yang

melibatakan interaksi antar sesama manusia (h.323)

Menurut Ruhyat (2010), hubungan manusia dengan

manusia lain atau moral sosial merupakan aspek terpenting

dalam hidup manusia dan melibatkan semua aspek dalam

kebanyakan system stika (h.15)

3) Hubungan manusia dengan tuhannya

Menurut Nugiantoro (2010), Permasalahan lain yang

sering pula terjadi adalah permasalahan manusia dengan

tuhanya. Permasalahanya ini cenderung individu, namun di

dalamnya berhubungan dengan aspek ketuhanan.

Permasalahan-permasalahan ini misalnya permasalahan

ketaatan dalam menjelankan printah tuhan dan menjauhi

langkah-langkah-Nya (h.324).

Menurut Ruhyat (2010), hubungan manusia dengan

Tuhan Yang Maha Esa atau moral agama yaitu

permasalahan keimanan dan kepercayaan kepada Tuhan,

melakukan apa yang diperintah-Nya dan menghindari apa

yang dilarangnya-Nya merupakan asas kehidupan moral

manusia (.h15).

Selain Nurgiantoro, Suseno (2007), berpendapat

bahwa sikap dalam kepribadian moral adalah:

27

Page 40: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

a) Kejujuran

Dasar setiap usaha untuk menjadi orng kuat secara

moral adalah kejujuran, manusia tidak dapat maju

selangkah, karena belum bisa maju sendiri.

b) Tanggung jawab

Kejujuran sebgai kualitas dasar kepribadian moral

menjadi oprasional dala kesedian untuk bertanggung

jawab. Bertanggung jawab termasuk kesediaan untuk

diminta dan untuk memberikan tanggung jawabnya

dan tindakan-tindakannya.

c) Kemandirian

Kemandirian moral adalah kekuatan batin untuk

mengambil sikap moral sendiri dan untuk bertindak

sesuai denganya.

d) Keberanian

Keberanian moral menunjukkan diri dalam tekad

untuk tetap mempertahankan sikap yang telah

diiyakini sebagai kewajiban walaupun tidak disetujui

atau secara aktif dilawan oleh lingkungan.

e) Kehadiran Hati

Kerendahan hati adalah kekuatan hati untuk diri

sesuai dengan kenyataan. (h.141-148)’

28

Page 41: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

Dapat disimpulkan bahwa terdapat lima sikap

kepribadian dalam moral, antara lain kejujuran,

tanggung jawab, kemandirian, keberanian, dan

kerendahan hati, semua itu termasuk sikap yang

terdapat dalam moral. Kejujuran berarti orang yang

memiliki sikap juju yaitu berkata jujur kepada semua

hal yang terjadi, bertanggung jawab yaitu seseorang

yang memiliki sikap tanggung jawab dan bersedia

untuk diminta pertanggung jawaban dalam setiap

perkataan dan perbuatanya, kemandirian yaitu

seseorang yang memiliki sikap mandiri tidak

tergantung kepada orang otang lain dan bertindak

sesuai dengan pendiriaanya, keberanian adalah

seseorang yang mimiliki jiwa pemberani tidak takut

dan selalu siap dalam melakukan sesuatu, dan yang

terakhir yaitu kerendahan hati yaitu seseorang yang

memiliki kesabaran dan tidak sombong dalam

bertingkah.

Dapat disimpulkan dari beberapa pendapat di atas

wujud penyampian moral adalah Permasalahan

manusia dengan dirinya sendiri dapat bermacam-

macam jenis dan tingkat intensitasnya hubungan

29

Page 42: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

manusia dengan manusia lain atau moral sosial

merupakan aspek terpenting dalam hidup manusia.

C. Bantuk Penyampian Nilai Moral

Secara umum, bentuk penyampian moral dalam karya fiksi dapat

disampaikan secara langsung ataupun tidak langsung. Hal tersebut

dikembalikan pada tujuan pengarang dalam meniptakannya. Ada

beberapa pengarang yang secara langsung memperhatikan pesan yang

ingin disampaikan dengan cara langsung menonjolkan dalam karya

satra. Akan tetapi, ada juga pengarang yang ingin menyampiakan pesan

namun tidak secara langsung ditonjolkan dalam karyanya tetapi ia

sampaikan melalui symbol-simbol tertntu sehingga dibutuhkan

ketelitian untuk menganalisis pesan tersebut.

Adapun Menurut Nugiantoro (2010) pengelompokkan nilai moral

tersebut dapat dibentuk penyampian langsung dan tidak langsung.

Penjabarannya adalah sebagian berikut:

1) Bentuk penyampaian langsung

Bentuk penyampaian langsung merupakan bentuk penyampian

pesan moral yang dilukiskan secara langsung dalam teks. Misalnya

dalam penulis watak tokoh, dilukiskan secara langsung dengan

Teknik uraian, telling, penjelasan atau expository. Pada intinya,

dalam bentuk penyampian secara langsung, pesan moral yang ingin

30

Page 43: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

disampaikan pengarang kepada pembaca dilukiskan secara

langsung atau eksplisit.

Apabilah diihat dri segi kebutuhan pengarang yang ingin

menyampaikan pesan pada pembaca, teknik penyampaikan

langsung ini bisa dikatakan komunikatif. Karena dalam hal ini

pembaca akan mudah memahami pesan yang akan disampaikan

oleh pengarang. Pembaca tidak akan mengalami kesulitan dalam

menafsirkan pesan yang hendak disampaikan oleh pengarang.

2) Bentuk penyampian tidak langsung

Bentuk peyampian tidak langsung merupakan bentuk

penyampian pesan moral yang dilakukan oleh pengarang secara tidak

langsung. Pesan yang hendak disampaikan kepada pembaca

dilukiskan secara tersirat dalam teks cerita. Pengarang tidak serta

merta menunjukan secara jelas pesan hendak disampikannya kepada

pembaca. Oleh karna itu, ketika pembaca membaca teks cerita

tersebut, diperlikan ketelitian tinggi untuk menemukan pesan yang

hendak disampaikan oleh pengarang. Pembaca dipaksa untuk

merenungkan, menghayati secara intensif makna yang tersirat dalam

cerita.

Bentuk penyampaian tidak langsung ini dilakukan oleh

pengarang dengan teknik showing. Dalam teknik ini, yang

ditampilkan berupa peristiwa-peristiwa, konflik, sikap, dan tingkah

laku para tokoh dalam menyikapi permasalahan yang terjadi.

31

Page 44: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

Apabila dilihat dari kebutuhan pengarang yang ingin

disampaikan pesan, bentuk ini dianggap kurang komunikatif karena

pembaca belum tentu dapat menangkap pesan yang hendak

disampaikan oleh pengarang. Selain itu, kemungkinan terjadi salah

satu tafsir akan sangat besar. Namun hal ini merupakan sesuatu wajar

dalam karya sastra (h.335-342).

Paparan di atas memperlihatkan bahwa dalam menentukan nilai

moral dalam suatu karya sastra, dapat dilakukan dengan

menggunakan kedua bentuk penyampian moral di atas. Untuk itu,

dalam penelitian ini penulis juga berpedoman pada dua bentuk

penyampaian moral di atas. Penulis akan melakukan penelitian

dengan menggunakan teknik langsung jika penyampian pesan moral

dalam novel Perumpuan Bersampur Merah dapat dianalisis secara

langsung. Penulis juga akan menggunakan teknik tidak langsung jika

dalam penyampian pesan moral dalam novel Perumpuan Bersampur

Merah disampaikan secara tidak langsung. Dalam hal ini,

diperlakukan pemikiran yang lebih .mendalam untuk menentukan

nilai moral yang disampaikan

Dapat disimpulkan bentuk penyampaian moral adalah yang secara

langsung memperhatikan pesan yang ingin disampaikan dengan cara

langsung menonjolkan dalam karya sastra. Akan tetapi, ada juga

pengarang yang ingin menyampiakan pesan namun tidak secara

langsung ditonjolkan dalam karyanya tetapi ia sampaikan melalui

32

Page 45: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

symbol-simbol tertntu sehingga dibutuhkan ketelitian untuk

menganalisis pesan tersebut.

D. Sosiologi Sastra

Ada macam-macam pendekatan dalam kajian sastra. Seperti

psikologi sastra, antropologi sastra, feminism dan sosiologi sastra.

Khusus pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan

sosiologi sastra. Sosiologi sastra merupakan ilmu yang membahas

tentang aspek masyarakat dalam karya sastra.

Kemudia Wallek dan Warren (2016), membagi telaah sosiologi

sastra menjadi tiga klasifikasi, yaitu:

1. Sosiologi pengarang, profesi pengarang, dan institusi sastra.

2. Isi karya sastra, tujuan, serta hal-hal lain yang tersirat dalam

karya sastra itu sendiri dan yang berkaitan dengan masalah

sosial.

3. Permasalahan pembaca dan dampak sosial karya sastra. Sejauh

mana sastra ditentukan atau tergantung dari latar sosial,

perubahan dan perkembangan sosial. (h.100)

E. Pembelajaran Sastra

1. Pengertian Pembelajaran

Syaiful dan Khalik (2013) mengatakan bahwa pembelajaran

merupakan proses pembelajaran siswa menggerakkan asas pendidik

maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan

Pendidikan. Pembelajaran identic dengan kata “mengajar” berasal dari

33

Page 46: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

kata dasar “ ajar” yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang

supaya diketahuan (diturun) ditambah dengan awalan “pe” dan

akhiran”an” menjadi “pembelajaran” yang bearti proses, pembuatan,

cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar.

Pembelajaran terjadi proses interaksi yang ideal anatara Pendidikan

dengan peserta didik. (h.34)

Selanjutnya proses pembelajaran dialam sepanjang hayat

seorang manusia serta dapat berlaku dimanapun dan kapanpun.

Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran,

guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi

pengajaran sehingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek

kognitif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik.

Pengajar memberikan kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu

pekerjaan guru saja, sedangakan pembelajaran juga menyertakan

adanya interaksi anatra guru dengan peserta didik.

Setelah terjadinya proses belajar mengajar, maka diharapkan

terjadi suatu perubahan pada diri siswa, baik perubahan pengetahuan

keterampilan maupun sikap. Perubahan tingkah laku inilah yang

disebut hasil belajar. Perubahan pada diri siswa baik perubahan diri

dalam maupun dari luar (lingkunganya) diharapkan dapat berkembang

dan menjadi motivasi merubah pola piker kea rah yang diinginkan.

Jadi dapat disimpilkan bahwa pembelajaran adalah kegiatan

proses belajar yaitu berubhanya prilaku pelajar yang melibatkan sisi

34

Page 47: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

dalam (intern) pelajaran baik itu sikap, mental emosi atau kondisi

kejiwaan si pelajar serta terdapat unsur-unsur luar guna mencapai

tujuan pembelajaran yaitu berupa proses dan hasil.

2. Pembelajaran Sastra

Pembelajaran sastra yang berkaitan dengan penelitian ini dapat

dilihat pada panduan pengambaran K-13 (Kurikulum 2013) bahwa SK

dan KD mentri pembelajaran sastra khususnya novel ada pada kelas XI

semester 1 pada aspek membaca, dengan standar kompetensi dasar

(KD) (15) memhami buku biografi, novel dan hikayat. Kompetensi

dasar (KD) (15.1) mengungkapkan hal-hal yang menarik dan dapat

diteladani dari Indonesia/terjemahan dengan hikayat. Sumber belajar

yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah novel Perumpuan

Bersampur Merah karya intan anderu.

Menurut Aryadih (2013) pembelajaran sastra di sekolah

diprogramkan untuk membina dan mengembangkan potensi kreatif

siswa, baik itu potensi fisik (fisikomotor), potensi piker (kognitif),

maupun sikap (efektif) secara Bersama-sama berkembangnya ketiga

ranah tersebut pada giliran akan melahirkan manusia-manusia (siswa)

keratif yang secara nyata pada menguatkan diri. Melalui pembelajaran

sastra harmonisasi siswa pribadi siswa atau bentuk dengan jalan

mengembangkan aspek-aspek kejiwaan yang meliputi aspek

sensitivitas, kreativitas dan eksprensi, impilkasi dapat diartikan sebagai

keterlibatan atau keadaan terlibat. (h.66)

35

Page 48: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

Implikasih sebuah novel terhadap pembelajaran sastra, dalam

penelitian ini, novel yang akan diimplikasikan dalam pembelajaran

sastra adalah novel Perempuan Bersampur Merah karya Intan Anderu.

Novel Perumpuan Bersampur Merah karya Intan Anderu memberikan

banyak gambaran mengenai nilai moral. Keberadaan novel Perumpuan

Bersampur Merah Karya Intan Anderu ini sangat layak dijadikan

bahan pembelajaran sastra di sekolah. Bayak pesan moral yang

disampaikan dalam novel Perempuan Bersampur Merah karya Intan

Anderu. Selain itu, tujuan adanya pembelajaran sastra di sekolah

adalah menuntut untuk siswa dapat memahami makna yang

terkandung dalam suatu karya sastra yang diajarkan seperti novel.

Dengan adanya pembelajaran sastra agar siswa secara aktif

mengembagkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spriritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa

maupun negara.

F. Penelitan yang Relevan

Berdasarkan telaah kepustkaan yang telah peneliti lakukan, ada

beberapa hasil penelitian yang relevan anatara lain:

Pertama. Hasil penelitian Muhamad Riftah Faridh (2009)

“Aspek Moral Dalam Novel ML (Mau Lagai) dengan Pendekatan

Analisis Tokoh Karya Endang Rukmana”. Skripsi UNJ. Metode

yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

36

Page 49: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

kualintatif dengan analisis isi. Penelitian ini menunjukan bahwa

nilai moral dalam novel ML (Mau Lagi) karya Endang Rukman

secara langsung menggambarkan moral para pelaku yang rusak

nilai agama dan nomal hidup, melecehkan elsistensi permpuan,

berperilaku kasar, meremehkan nilai-nilai kehidupan memunculkan

efek yang merusak masa depan remaja.Persamaan penelitian

Muhamad Riftah Faridah dengan peneliti adalah sama-sama

meneliti nilai moral dalam novel, sumber peneliti menggunakan

novel, kemudian menggunakan metode yang sama yaitu deskriptif

kualintatif dengan analisis isi. Sedangkan perbedaannya adalah

penelitian Muhamad Riftah Faridah memfokuskan penelitianya

kepada analisis tokoh yang secara langsung menggambarkan moral

para pelaku yang rusak nilai agama dan moral hidup. Sedangkan

penelitian ini memfokuskan pada nilai moral yang berhubungan

manusia dengan diri sendiri, manusia dan manusia lain, manusia

dan tuhan.

Kedua. Hasil penelitian Nurul Ismah (2012) “Nilai Moral

dalam Novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer dan

Implikasinya dalam pemebelajaran sastra di SMA”. Skripsi UMT

Universitas Muhammadiyah Tangerang. Kemudian menggunakan

metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif kualintatif dengan analisis isI. Penelitian ini memaparkan

bagai mana nilai moral yang terdapat pada novel Gadis Pantai

37

Page 50: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

berimplikasi pada pembeljaran sastra di tingkat SMA kelas XI

(sebelah), pembelajaran moral di sekolah dapat dilakukan dengan

memberikan pembinaan dalam pembeljaran karya sastra. Hal ini

kekarenkan dalam novel ini sarat dengan nilai-nilai moral yang

layak untuk dijadikan contoh oleh peserta didik. Adapun nilai

moral yang ditemukan penulis diantaranya: pertama hubungan

manusia dengan diri sendiri, terdiri dari (kerja keras, menerima,

pasrah), kedua hubungan manusia dengan manusia lain (hubungan

anak dengan orang tau, hubungan suami dengan istri, hubungan

atasan dengan bawahan), kedua hubungan manusia dengan tuhan

(taat, syukur, sabar).

Persamaan penelitian Nurul Ismah adalah sama-sama

meneliti nilai moral dalam novel dengan tinjauan pembelajaran

sastra di SMA sumber peneliti menggunakan novel, kemudian

menggunakan metode yang sama yaitu deskriptif kualintatif

dengan analisis isi. Sedangkan perbedaanya adalah peneliti Nurul

Ismah memfokuskan penelitianya hanya pada nilai moral

hubungan manusia dengan diri sendiri dan hubungan manusia

dengan tuhan. Sedangkan penelitian ini memfokuskan pada nilai

moral manusia dengan diri sendiri, manusia dan manusia lain,

manusia dan tuhan.

Ketiga. Hasil penelitian Silvi Ratna Juwita (2012) “Nilai

Moral dalam Novel 5 Cm Karya Donny Dhirgantoro dan

38

Page 51: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

Implikasinya terhadap pembeljaran Sastra di sekolah”. Skripsi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini mamaparkan bagaimana

nilai moral yang terdapat dalam novel 5 cm yang berimplikasi

dalam pembelajaran sastra di sekolah pada pembeljaran Bahasa

dan Sastra Indonesia di tingkat SMA kelas XI (sebelas), dalam

aspek mendengakarkan dengan standar kompetensi memahami

bacaan dan kompetensi dasar menemukan nilai-nilai yang

dibicarakan atau didengarkan melalui rekaman, misalnya siswa

mampu menemukan nilai moral, nilai sosial, nilai budaya, dari

suatu cerita. Selain itu penelitian ini juga menggunkan pendekatan

psikologi sosial yang membahasa tentang hubungan individu dan

tanggapan masyrakat terhadap individu. Adapun nilai moral yang

ditemukan penulis sendiri diantaranya: juju, tanggung jawab,

disiplin visioner, adil, peduli dan kerjasama.

Persamaan penelitian Silvi Ratna Juita adalah sama-sama

meneliti nilai moral, sumber penelitian menggunkan novel.

Sedangkan perbedaannya adalah penelitian Silvi Ratna Juita

memfokuskan penelitianya hanya pada nilai sosial, nilai budaya.

Sedangkan peneliti ini memfokuskan pada nilai moral manusia

dengan diri sendiri, manusia dan manusia lain, manusia dan tuhan.

39

Page 52: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunkan

penelitian kualitatif. Moleong (2017) penelitian kualitatif adalah

penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa

yang dialami oleh subjek peneliti misalnya prilaku, persepsi,

motivasi, tindakan dan sebaginya (h.6). Menurut Surgiyono (2018)

“Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk

meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya

adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument

kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi

(gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil

40

Page 53: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada

generalisasi. (h.9)

Ratna (2015) metode kualitatif memberikan perhatian

terhadap data ilmiah, data dalam hubungannya dengan konteks

keberadaanya terhadap peneliti ini juga menggunakan metode

analisis isi. Analisis isi adalah memberikan perhatian pada situasi

alamiah, makna dasar penafsiran dalam metode analisis isi ini

memberikan perhatian pada isi pesan. Oleh karna itu, metode

analisis isi dilakukan dalam dokumen-dokumen yang padat (h.49).

Pedapat di atas terdapat persamaan yang menyatakan bahwa

penelitian kualitatif yaitu metode penelitian yang diambil dari hal

yang bersifat ilmiah yang terjadi. Sedangkan dari para ahli tersebut

memiliki sisi perbedaanya bahwa pada pendapat Surgiyono (2018)

menyatakan bahwa penelitian kualitatif itu berlandaskan filsafat

postpositivisme

Penelitian menggunkan metode analisis isi diharapkan

dapat membantu memproleh informasi yang akurat dalam

penilitian tentang nilai moral dalam novel Perumpuan Bersampur

Merah karya Intan Anderu.

B. Waktu Penelitian

41

Page 54: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

Waktu penelitian dimulai saat pengajuan judul proposal

sampai dengan skripsi. Penelitian membuat jadwal penelitian

sebagain berikut:

Tabel 3.1

Waktu Penelitian

No KegiatanBulan

1. Pengajuan Judul Proposal

2. Bimbingan Proposal

3. Seminar Proposal Skripsi

4. Bimbingan dan Hasil Revisi

Seminar

5. Pembuatan Instrumen

Penelitian

6. Pengumpulan Data

7. Pengelolaan Data dan

Analisis Data

8. Ujian Skripsi

C. Sumber dan Jenis Data Penelitian

42

Page 55: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

Sumber data merupakan tempat diperolehnya data penelitian,

seumber data dalam penelitian ini adalan novel Perumpuan

Bersampur Merah Karya Intan Anderu.

1. Data primer

Data primer yaitu data yang didapatkan secara langsung

dari sumber utama. Dalam hal ini sumber data yang peneliti

gunakan adalah kutipan-kutipan yang mengandung nilai moral

khususnya yang berhubungan manusia dengan diri sendiri,

hubungan manusia dengan sesama, dan hubungan manusia

dengan Tuhan dalam novel Perumpuan Bersampur Merah

Karya Intan Anderu.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diproleh secara tidak

langsung atau lewat perantara. Data skunder merupakan data

tambahan atau data yang sudah tersedia di tempat penelitian

yang bersifatnya mengkapi data yang sudah ada atau sebagian

pendukung data primer. Data sekunder dalam penelitian ini

adalah buku-buku yang digunakan sebagian referensi dalam

penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menurut Sugiyono (2017)

merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian,

43

Page 56: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

karena tujuan utama penelitian adalah mendapatkan data

(h.224). Dalam pengumpulan data-data yang sesuai dengan

fokus penelitian yang sudah ada. Teknik pengumpulan data

dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Teknik

dokumentasi adalah kegiatan yang menyangkut. Dokumentasi

yang dikumpulkan harus utuh. Dalam penelitian ini, data primer

dikumpulkan dari novel Perumpuan Bersampur Merah Karya

Intan Anderu. Data sekunder dikumpulkan dari buku-buku,

skripsi, jurnal baik yang manual maupun dari internet.

Penggunaan sumber-sumber di atas merupakan bagian dari

teknik dokumentasi.

E. Instrument Penelitian

Sugiyono (2015) mengemukakan bahwa “istrumen yang

menjadi alat penelitian adalah peneliti itu sendiri” (h.222).

penelitian dibantu tabel kerja sebagai berikut:

Tabel 3.2

Instrumen Penelitian Nilai Moral dalam Novel Perumpuan Bersampur

Merah Karya Intan Anderu

44

Page 57: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

No Temuan Kutipan

Nilai moral yang berkaitan hubungan manusia dengan diri sendiri

Ke-terang-

an(Nilai moral baik)

(Nilai moral buruk)

Punya

harga diri

Percaya diri

Takut Dendam Bimbang

1.

Tabel 3

Instrumen Penelitian Nilai Moral dalam Novel Perumpuan Bersampur

Merah Karya Intan Anderu

No.

Temuan kutipan

Nilai moral yang berkaitan hubungan manusia dengan manusia lain

K

et

Hubungan suami – istri

Hubungan orang tua - anak

Hunbungan atasan - bawahan

(Nilai moral baik)

(Nilai moral buruk)

(Nilai moral baik)

(Nilai moral buruk)

(Nilai moral baik)

(Nilai moral buruk)

Setia Khia-nat

Setia(Har-monis)

Khianat(tidak harmo-nis)

Setia Khi-anat(tidak hamonis

1

Tabel 3.4

45

Page 58: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

Instrumen Penelitian Nilai Moral dalam Novel Perumpuan Bersampur

Merah Karya Intan Anderu

No.

Temuan Kutipan

Nilai moral yang berkaitan hubungan manusia dan tuhan

Keterangan

(Nilai moral baik)

(Nilai Moral buruk)

(Nilai moral baik)

(Nilai moral buruk)

Beriman Tidak beriman

Menjalankan perintah-Nya

Tidak menjalankan perintah-Nya (berbuat dosa)

1

2

F. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis konsep/analisis isi. Miles and Huberman (dalam

Sugiyono, 2015) mengemukaan bahwa aktivitas dalam analisis

data kualintatif dilakukan secara interatif dan berlangsung

secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah

jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu data reducation

(reduksi data) dan coneclusion drawing/verification (verifikasi).

46

Page 59: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

1. Reduksi Data

Mereduksi data yaitu memfokuskan diri pada data

yang dibutuhkan situasi kriteria yang telah ditentukan. Pada

langkah ini peneliti memilih data yang pokok atau data yang

penting. Data-data yang dipilih hanya yang berkaitan dengan

masalah yang akan dianalisis. Dalam penelitian ini data yang

dipilih tentang nilai moral dalam novel perempuan bersampur

merah karya Intan Anderu.

2. Penyajian Data

Setelah dilakukan reduksi langkah selanjutnya adalah

penyajian data. Dalam tahap ini peneliti mendeskripsikan

data dalam tabel instrument. Peneliti mengklasifikasi dan

menyajikan data dalam tabel instrument menjadi tiga kolom,

yaitu: 1. data yang mengandung nilai moral - hubungan

dengan diri sendiri, 2. Data yang mengandung nilai moral -

hubungan manusia dengan manusia dan 3. Data yang

mengandung nilai moral – hubungan manusia dengan Tuhan.

3. Menarik Kesimpulan

Setelah reduksi data, kemudia penyajian data, maka

langkah yang terkahir adalah menarik kesimpulan tentang

hasil analisis yang diperoleh sejak awal yaitu nilai-nilai moral

dalam novel Perumpuan Bersampur Merah Karya Intan

Anderu.

47

Page 60: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

c. Keabsahan Data

Keabsahan adalah salah satu buktik untuk menyajikan

tamuan-tamuan dalam penelitian agar dapat dipercaya dan dapat

dipertimbangkan. Untuk menyajikan deskriptif data yang didapat

dalam penelitian dan seberapa jauh hasil penelitian dapat

dipercaya. Penelitian melakukan diskusi dengan temensejiwa dan

senior untuk mediskripsikan hasil analisis, penafsiran, dan

simpulan dari data yang sudah diorganisasikan oleh peneliti.

Keabsahan yang dilakukan peneliti untuk penelitian ini

adalah:

1. Objektivitas (Confirmability)

Penelitian ini dilakukan dari awal mula sampai

akhir selalu merujuk kepada novel Perumpuan

Bersampur Merah Karya Intan Anderu dan nilai moral

yang terkandung di dalamnya.

2. Kesahihan Internal (Caredibility)

Peneliti melakukan pengamatan terhadap objek

materi dalam hal ini novel Perumpuan Bersampur

Merah Karya Intan Anderu dari bulan Desember 2019

sampai dengan April 2020. Berpanjangan waktu

penelitian dilakukan agar data yang diteliti valid serta

dapat menabah kepercayaan peneliti dalam menentukan

sampel.

48

Page 61: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

3. Kesahihan Extrnal (Transferability)

Transferability berkenaan dalam penelitian

kualintatif dapat dipahami sebagai penerapan hasil

penelitian. Apabila hasil penelitian memberikan hasil

uraian yang rinci, sistematis, dan dapat dipercaya

sehingga adapat dibaca dan dipahami oleh orang lain

dan hasil penelitian tersebut dapat diterapkan atau dapat

diaplikasikan. Maka, penelitian ini memehuni standar

Transferability. Oleh karna itu, untuk mencapai

kepercayaan peneliti berusaha memenuhi kriteria

keabsahan data dengan adanya keterkaitan antara

pengamat (peneliti) dengan partisipan (novel

Perumpuan Besampur Merah Karya Intan Anderu) saat

dilakukan pengumpulan data. Diskusi Bersama teman

sejawat yang sedang melakukan penelitian suatu kajian

namun beda objek, serta melakukan diskusi untuk

mndapatkan kesepakatan dalam hal analisis, penafsiran,

dan kesimpulan dari data yang sebelumnya telah

diorganisasikan ole peneliti

4. Keterandalan (Dependability)

Dependability dilakukan dengan cara audit

terhadapat keseluruhan proses penelitian. Dalam

penelitian Dependability dilakukan oelh pembimbing

49

Page 62: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

untuk mengudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam

melakukan penelitian, dari mulai menentukan

masalah/fokus, memasuki lapangan, menentukan

sumber data, melakukan analisis data, melakukan uji

keabasahan data, sampai membuat kesimpulan harus

dapat ditunjukkan oleh peneliti. Sering terjadi peneliti

tidak melakukan proses peneliti lapangan, tetapi dapat

memeberikan data. Peneliti seperti ini perlu diuji

keteladanannya. Jika ppeneliti tidak dilakukan tetapi

datanya ada, maka penelitian tersebut tidak reliable atau

dependable

5. Triangulasi

Agar penelitian ini objektif maka peneliti

melakukan triangulasi. Triangulasi yang dilakukan

adalah sumber dengan dosen yang paham tentang

sastra.

DAFTAR PUSTAKA

Anderu, Intan. 2019 Perumpuan Bersampur Merah Karya Intan Anderu. Jakarta: PT Garamedia Pustaka Utama.

Endraswara, Suwardi. 2013. Sosiologi Sastra Studi Teori Dan Intepretasi. Yogyakarta: KDT Ombak.

50

Page 63: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

Faridha, Riftah, Muhamad. 2009. Aspek Moral Dalam Novel Ml (Mau Lagi) Karya Endang Kurmana Dengan Pendekatan Analisis Tokoh. Jakarta: Universitas Negri Jakarta.

Hudhana, Winda, Dwi. 2018. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Samudra Biru.

Ismah, nurul. 2012. Nilai Moral Dalam Novel Gadis Pantai Karya Pramoedya Amanta Dan Impilaksinya Dalam Pembelajaran Sastra Di SMA. Tangerang: Universitas Muhammadiyah Tagerang.

Juwita, Ratna, Silvi. 2012. Nilai Moral Dalam Novel 5 Cm Karya Donny Dhergantoro Dan Implikasihnya Terhadap Pembelajaran Sastra Di Sekolah. Jakarta: UNI Syarif Hidayatullah.

Kosasih, E. 2014. Dasar-dasar Keterampilan Bersastra. Bandung: Yrama Widya.Moleong, Lexy J. 2017. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Nurgiyantoro, Heru. (2010). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada Univesity Press.

Nurgiantoro, Burhan. 2015. Teori pengkajian fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nugraha, Fajar, Briyanto Hari. 2014. Nilai Moral Dalam Novel Pulang Karya Leila S Chudori Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Di Sekolah. Yogyakarta: Universitas Negri Yogyakarta.

Sjarkawi, 2014. Pembentukan Kepribadian Anak. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Ratna, Nyoman, Kutha. 2017. Antropologi Sastra Peranan Unsur-unsur Kebudayaan dalam Proses Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suhita, Sri dan Purwahida, Rahmah. 2018. Apresiasi Sastra Indonesia dan

Pembelajarannya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Semi, Altar. (2013). Kritik Sastra. Bandung: Angkasa.

51

Page 64: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

Tirtaraharja, Umar. La Sulo. (2012). Pengantar Pendidikan Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Toyidin, 2013. Sastra Indonesia Puisi Prosa Drama. Subang: CV. Pustaka Bintang.

A. AUTOBIOGRAFI

Tri Nadiah Indrianti lahir di Kabupatan Tangerang. 20 September 1997, tepatnya

di Kp. Rawa lini Rt.002/Rw.008, Desa Teluk naga, Kec. Teluk naga, Keb.

52

Page 65: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

Tangerang. Anak ketiga dri ke empat bersudara pasangan dari ayahanda

Muhamad Nasir dan Sopiah Komala Dewi. Mengawali Pendidikan di Sekolah

Dasar Negri Pintu kapuk, kemudian melanjutkan di sekolah Menengah Pertama

MTS AL-hasaniyah, selanjutnya menempuh Pendidikan di Sekolah Menengah

Atas SMAN Negri 14 Kota Tangerang, kemudian melanjutkan ke kampus

Universitas Muhammadiyah Tangerang. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

program strudi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

B. FROM BIMBINGAN PROPOSAL

53

Page 66: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

54

Page 67: FKIP UMTsiasat.fkip-umt.ac.id/.../PROPOSAL_LENGAKAP_TRI_NADIAH1.docx · Web viewToyidin (2013) membedakan novel menjadi tiga jenis yaitu: novel idealism abstrak, novel fisikologis

55