FK UB Merintis S2 Kebidanan

Dikirim oleh humas3 pada 10 Februari 2011 | Komentar : 60 | Dilihat : 39550

dr Nooryanto SpOG (kanan) bersama dr Andarini (tengah)

dan dr Andi Ansharullah DAAK sebelum sesi diskusi

Menghadapi era global, kurikulum kebidanan pun harus mengalami penyesuaian.  "Di luar negeri, jenjang minim untuk bidan adalah bachelor degree (setara sarjana), " ungkap Ketua Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijya (FK-UB), Rabu (9/2), dr Nooryanto SpOG. Pernyataan tersebut dilontarkannya kepada PRASETYA Online sebelum sesi diskusi pada Lokakarya Pengembangan Kurikulum S2 Kebidanan di lantai empat FK yang diadakan selama dua hari Rabu-Kamis (9-10/2).

Sampai saat ini mayoritas lembaga pendidikan kebidanan berjenjang Diploma 3  berjumlah 653. Sedangkan Diploma 4 sejumlah 69, Sarjana 2, dan Pasca Sarjana 1. Satu-satunya Perguruan Tinggi di Indonesia yang memiliki Pasca Sarjana Kebidanan adalah Universitas Padjajaran.

Walaupun Unpad sudah memiliki S2 Kebidanan, jenjang S1 baru ada di Universitas Brawijaya dan Universitas Airlangga (Unair). Sehingga menurutnya diperlukan S2 Kebidanan lagi terutama untuk memenuhi tenaga dosen di S1. Dikatan dr Nooryanto selain UB, Unair pun akan membukan program S2 Kebidanan.

UB membuka program ini didasari persetujuan Dirjen Dikti Prof. Ir. Djoko Santoso, MSc, PhD saat melakukan tatap muka bersama staf pengajar FK setelah menghadiri Pertemuan Rektor BLU di UB, Minggu (5/12/2010).

Lokakarya ini dihadiri oleh perwakilan Universitas Hassanudin, Unair, IBI (Ikatan Bidan Indonesia), Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Kesehatan RI, Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI).  [ai]

 Artikel terkait

Vaksin Varicella Proteksi 80 Persen Tubuh Manusia dari Cacar MonyetTim Kesehatan UB Bantu Korban Banjir MojokertoUjian Disertasi Adi Pramono Hendrata di Fakultas KedokteranFakultas Kedokteran Luluskan 111 Dokter Baru39 Apoteker Baru Ucapkan Sumpah