Fix Ppip Yuridis

40
ASPEK ORGANISASI DAN YURIDIS Analisis aspek organisasi dan yuridis diperlukan oleh industri “Koko sohun” dalam produksi sohun untuk melaksanakan tindakan yang meliputi stuktur organisasi, perencanaan sumber daya manusia, manajemen penggajian dan manajemen penyediaan bahan baku yang ada dalam aspek organisasi. Kemudian aspek yuridis yang diperlukan oleh industry ‘Koko sohun” dalam produksi sohun meliputi bentuk badan usaha, perizinan, perjanjian dan Amdal atau analisis dampak lingkungan.. Hasil dari analisis aspek tersebut merupakan suatu simpulan yang dapat menentukan apakah pendirian industri pengolahan sohun ini memiliki keteraturan organisasi dan yuridis serta didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia yang memadai, sehingga dinyatakan layak untuk didirikan. Aspek organiasasi 1. Struktur Organisasi Struktur organisasi dibentuk untuk menetukan pengelompokan kegiatan-kegiatan, penugasan wewenang dalam melaksanakan pekerjaan, menentukan koordinasi kewenangan dan hubungan informasi baik horisontal maupun vertikal untuk mencapai tujuan daripada sarana

description

aspek organisasi dan yuridis proyek perencanaan industri pangan

Transcript of Fix Ppip Yuridis

ASPEK ORGANISASI DAN YURIDISAnalisis aspek organisasi dan yuridis diperlukan oleh industri Koko sohun dalam produksi sohun untuk melaksanakan tindakan yang meliputi stuktur organisasi, perencanaan sumber daya manusia, manajemen penggajian dan manajemen penyediaan bahan baku yang ada dalam aspek organisasi. Kemudian aspek yuridis yang diperlukan oleh industry Koko sohun dalam produksi sohun meliputi bentuk badan usaha, perizinan, perjanjian dan Amdal atau analisis dampak lingkungan.. Hasil dari analisis aspek tersebut merupakan suatu simpulan yang dapat menentukan apakah pendirian industri pengolahan sohun ini memiliki keteraturan organisasi dan yuridis serta didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia yang memadai, sehingga dinyatakan layak untuk didirikan.Aspek organiasasi

1. Struktur OrganisasiStruktur organisasi dibentuk untuk menetukan pengelompokan kegiatan-kegiatan, penugasan wewenang dalam melaksanakan pekerjaan, menentukan koordinasi kewenangan dan hubungan informasi baik horisontal maupun vertikal untuk mencapai tujuan daripada sarana keseluruhan atau untuk mencapai tujuan setiap bagiannya (Husna dan Suwarsono, 1984). Struktur organisasi yang baik dalam suatu perusahaan akan menunjang kelancaran aktivitas perusahaan itu sendiri. Manajemen organisasi yang solid dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas pabrik secara keseluruhan yang mendorong tercapainya efisien dan target-target perusahaan.Manajemen pabrik yang dipresentasikan dalam sebuah struktur organisasi harus mengindikasikan pendelegasian wewenang dari beberapa unit fungsional dalam perusahaan.Struktur organisasi yang baik dalam suatu perusahaan akan menunjang kelancaran aktivitas perusahaan itu sendiri. Proses produksi pada industri pengolahan sohon di indutri Koko sohun cukup sederhana, oleh karena itu pekerja yang dibutuhkan relatif sedikit dibanding perusahaan besar lainnya. Perencanaan struktur organisasi perusahaan didasarkan pada kebutuhan perusahaan terkait dengan skala usaha, komoditi usaha, fungsi organisasi, tingkat beban kerja dan tanggung jawab masing-masing fungsi tersebut. Fungsi organisasi yang disoroti secara umum ialah fungsi produksi, administrasi, sumber daya manusia, keuangan, dan pemasaran. Sistem manajemen pada industri Koko sohun dilakukan dengan cukup jelas.

Sistem manajemen pada industri Koko sohun dilakukan dengan cukup jelas. Sistem yang dianut adalah sistem organisasi garis (line organization). Sistem ini mempunyai pengertian bahwa setiap atasan mempunyai bawahan yang tetap dan sebaliknya setiap bawahan mempunyai satu atasan tetap.Oleh karena itu diperlukan pembagian tugas untuk fungsi-fungsi tersebut.Selain itu, perlu kejelasan pula alur tanggung jawab dan wewenang, sehingga perlu adanya suatu struktur organisasi yang menggambarkan pembagian tugas dan alur tanggung jawab.

2. Perencanaan Sumber Daya manusiaSebuah organisasi memerlukan perencanaan sumber daya manusia. Perencanaan sumber daya manusia berisi spesifikasi, kualifikasi, wewenang, deskripsi tugas, serta tanggung jawab setiap karyawan. Peningkatan produktivitas dapat dipacu dengan penempatan tenaga kerja yang sesuai dengan spesifikasi dan kualifikasinya. Penyusunan spesifikasi dan kualifikasi tenaga kerja dilakukan dengan mempertimbangkan skala usaha, jenis usaha, serta ruang lingkup pekerjaan. Kualifikasi dan spesifikasi kebutuhan tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 1.No.JabatanJumlahKualifikasiSpesifikasi

1Direktur1S2- Pertanian- Manajemen

2Kabag Umum1S1- Manajemen

3Kabag Produksi1S1- Teknologi Pertanian

4Bagian Produksi7D3/S1- Teknologi Pertanian

5Staff Quality Control1D3/S1- Teknologi Pertanian- Teknik Kimia

6Kabag Pemasaran1S1- Manajemen- Pemasaran

7Staf Pemasaran3D3/S1- Manajemen- Pemasaran

8Staf Adm. Keuangan1D3/S1- Akuntansi- Manajemen

9Staf Maintenance Engineering1D3/S1- Teknik Mesin

10Bagian Non Produksi2SD-SMA/K- Tidak perlu

11Staf Keamanan1SD-SMA/K- Tidak perlu

12Kepala Gudang1SMA/K- Tidak perlu

13Staf Gudang1SMA/K- Tidak perlu

Pembuatan deskripsi dan tanggung jawab perencanaan sumber daya manusia ini bertujuan agar manajemen dalam pabrik berjalan secara sehat dan efisien serta memudahkan orang yang melaksanakan pekerjaan, mengenali, dan mendapatkan gambaran mengenai tugas dan tanggung jawabnya. Tenaga kerja yang dibutuhkan adalah tenaga kerja usia produktif yaitu antara 18-30 tahun. Deskripsi tugas dan tanggung jawab pada industri Koko sohun dalam pengolahan sohunadalah sebagai berikut:

a. DirekturDirektur merupakan pemimpin perusahaan yang memiliki wewenang dan tanggung jawab terhadap semua aktivitas produksi dan operasi perusahaan, serta bertugas memimpin, mengkoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi kegiatan penyelenggaraan perusahaan. Direktur juga bertugas mengelola sumber daya manusia untuk mendapatkan SDM yang produktif, menentukan jumlah tenaga kerja, dan mengembangkan sistem yang dapat memotivasi karyawan.b. Kepala bagian umum Kepala bagian umum bertanggung jawab sepenuhnya pada pengelolaan sumber daya manusia yang ada, sistem keuangan dalam perusahaan, sistem pemasaran produk serta keamanan perusahaan.c. Kepala bagian industriKepala bagian produksi bertanggung jawab terhadap jalannya kegiatan persiapan, produksi, dan pengemasan produk.d. Bagian produksiBagian produksi terdiri dari beberapa orang yang terbagi menjadi beberapa bagian yaitu : Bagian ruangan persiapanBagian ini terdiri dari 1 orang pekerja yang bertugas menentukan bahan yang akan digunakan dan menentukan subsitusi sayuran yang ditambahkan untuk menghasilkan sohun yang berkualitas dan bervariasi. Bagian ruang produksiBagian ini terdiri dari 4 orang pekerja, yang bertugas dalam pembuatan sohundari pemasakan sampai penjemuran. Bagian pengemasanBagian terdiri dari 2 orang pekerja yang bertugas mengemas sohun ke dalam kemasan yang telah dibuat dan menyegel produk. Pengemasan dilakukan sesuai dengan volume dan ukuran kemasan yang telah ditentukan. e. Staff quality controlBagian ini bertangung jawab terhadap tinggi rendahnya mutu produk. Bagian QC bertugas mengadakan pengawasan mutu mulai dari bahan baku, proses produksi, produk akhir, dan limbah sesuai standar kualitas perusahaan.f. Kepala bagian pemasaranKepala bagian pemasaran bertanggung jawab terhadap jalannya kegiatan pemasaran yang meliputi target penjualan dan promosi.g. Staff pemasaranTugas dari staf pemasaran adalah merealisasikan target penjualan, serta mempromosikan produk perusahaan.h. Staff administrasi keuanganStaf administrasi keuangan mempunyai tugas untuk mengkoordinasikan aktivitas yang berkenaan dengan administrasi, purchasing, data, processing, dan analisa keuangan. Batasan tanggung jawab dari staf administrasi keuangan adalah mempertanggung jawabkan aktivitas bagian administrasi keuangan kepada kabag umum dan mengatur keuangan perusahaan.i. Staff maintenance engineeringMaintenance and Enginering (ME) bertugas menangani aktivitas pemeliharaan mesin dan keteknikan untuk memastikan semua sistem dari proses produksi berjalan dengan baik. ME bertanggung jawab untuk menjamin operasi dari mesin dan pemeliharaannya secara benar dan efisien, serta menjaga agar jadwal produksi tidak terganggu sehingga operasi produksi berjalan dengan efisien.j. Bagian non produksiStaf non produksi merupakan karyawan yang membantu kelancaran jalannya perusahaan di luar proses produksi. Staf non produksi adalah supir dan cleaning service.k. Staff Keamanan Staf keamanan bertugas mengamankan lingkungan pabrik terhadap tindak kriminal yang dapat merugikan perusahaan.l. Kepala gudangKepala gudang Kepala bagian pemasaran bertanggung jawab terhadap jalannya penerimaan bahan baku, pengiriman bahan baku ke ruang persiapan dan ke ruang produksi.m. Staff gudangStaf gudang bertugas menerima bahan baku untuk disimpan di gudang, dan sekaligus mengirimkan bahan baku ke ruang persiapan dan ke ruang produksi. Staf gudang ini juga bertugas mencatat produk jadi yang masuk dan keluar dalam gudang produk jadi.

3. Penggajian

Permasalahan gaji merupakan hal yang sering menimbulkan ketidakharmonisan dan ketidakpuasan dalam suatu organisasi perusahaan karena biasanya sistem penggajian tidak disusun berdasarkan beban kerja, ruang lingkup tugas dan tanggung jawab yang dimiliki seseorang.Kondisi ini menyebabkan terjadinya ketidaksesuaian antara keperluan karyawan dengan kemauan majemen perusahaan.Kurniawan (2003) menyatakan bahwa manajeman pengajian harus disusun dengan mempertimbangkan beberapa faktor, meliputi: (1) kemampuan perusahaan dalam memperbaiki gaji/upah, (2) analisis beban kerja yang dimiliki seseorang dalam perusahaan, (3) rentang gaji antara pejabat tertinggi dan terendah, (4) standar penggajian pada perusahaan-perusahaan sejenis, serta (5) mengacu pada peraturan pemerintah tentang Upah Minimum Regional (UMR).Selain itu, Manajemen penggajian mengacu pada Surat Ketetapan Gubernur Jawa Tengah No.560/85 tahun 2014 tentang Upah Minimum pada 35 Kabupaten atau Kota di Jawa Tengah per 1 Januari 2015 yaitu untuk kabupaten banymas Rp. 1.100.000,-Struktur gaji pokok karyawan disajikan dalam Tabel 2.

Tabel 2. Daftar rencana gaji pokok karyawan perusahaan

NoJabatanJumlahGaji (Rp)Gaji/bulan (Rp)Gaji/tahun (Rp)

1.Direktur15.000.0005.000.00060.000.000

2.Kabag Umum14.000.0004.000.00048.000.000

3.Kabag Produksi14.000.0004.000.00048.000.000

4.Bagian Produksi73.500.00031.300.000375.600.000

5.Staff Quality Control13.500.0003.500.00042.000.000

6.Kabag Pemasaran14.000.0004.000.00048.000.000

7.Staff Pemasaran33.500.00012.700.000154.600.000

8.Staff Adm. Keuangan 1 2.000.0002.000.00024.000.000

9.Staff Maintenance Engineering12.000.000 2.000.00024.000.000

10.Kepala Gudang11.800.0001.800.00021.600.000

11.Bagian Non Produksi21.500.0003.000.00036.000.000

12.Staff Keamanan11.500.0001.500.00018.000.000

13.Staff Gudang11.500.0001.500.00018.000.000

Total2337.800.00076.300.000917.800.000

4. Manajemen penyediaan bahan bakumenentukan jumlah persediaan yang optimal dengan biayatotal yang minimal. Persediaan atau inventorymeliputi bahan mentah atau bahan baku,bahan pembantu, bahan dalam proses atauwork in process,suku cadang, dan barang jadi ataufinished good. Alasan perlunya manajemen persediaan adalah karena timbulnya ketidakpastian permintaan, ketidakpastian pasokan supplier,danketidakpastian waktu pemesanan.Sedangkan tujuannya adalah untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen, memperlancar proses produksi, mengantisipasi kekurangan persediaan(stock out),dandalam rangka menghadapi fluktuasi harga.Fungsi-Fungsi Persediaan :1. FungsiDecouplingFungsi ini memungkinkan bahwa perusahaan akan dapat memenuhi kebutuhannya atas permintaan konsumen tanpa tergantung pada suplier barang.2. FungsiEconomic Lot SizingTujuan dari fungsi ini adalah pengumpulan persediaan agar perusahaan dapat berproduksi serta menggunakan seluruh sumber daya yang ada dalam jumlah yang cukup dengan tujuan agar dapat mengurangi biaya perunit produk. Pertimbangan yang dilakukan dalam persediaan ini adalah penghematan yang dapat terjadi pembelian dalam jumlah banyak yang dapat memberikan potongan harga, serta biaya pengangkutan yang lebih murah dibandingkan dengan biaya-biaya yang akan terjadi, karena banyaknya persediaan yang dipunyai.3. Fungsi antisipasiPerusahaan sering mengalami suatu ketidakpastian dalam jangka waktu pengiriman barang dari usaha lain, sehingga memerlukan persediaan pengamanan (safety stock), atau mengalami fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan sebelumnya yang didasarkan pengalaman masa lalu akibat pengaruh musim, sehubungan dengan hal tersebut sebaiknya mengadakan persediaan musiman. (Asdjudiredja,1999).

Persediaan bahan baku sebagai kekayaan perusahaan memiliki peranan penting didalam operasi bisnis dalam pabrik atau suatu industry. Bahan baku merupakan faktor utama didalam perusahaan untuk menunjang kelancaran proses produksi, baik dalam perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Masalah penentuan besarnya persediaan merupakan masalah yang penting bagi perusahaan, karena persediaan mempunyai efek yang langsung terhadap keutungan perusahaan. Kesalahan dalam menentukan besarnya investasi ( modal yang tertanam) dalam persediaan akan menekan keutungan perusahaan. Adanya persediaan bahan baku yang terlalu besar dibandingkan kebutuhan perusahaan akan menambah beban bunga, biaya pemeliharaan dan penyimpanan dalam gudang, serta kemungkinan terjadinya penyusutan dan kualitas yang tidak bias dipertahankan, sehingga semuanya ini akan mengurangi keutungan perusahaan. Demikian pula sebaliknya persediaan bahan baku yang terlalu kecil dalam perusahaan akan mengakibatkan kemacetan dalam produksi, sehingga perusahaan akan mengalami kerugian lagi. Berdasarkan hal tersebut maka perusahaan dituntut untuk dapat mengendalikan persediaan.Pengendalian persediaan diusahakan untuk mencapai jumlah persediaan yang tepat, pada waktu yang tepat, dengan kualitas yang tepat. Maka tujuan dari penyediaan bahan baku dalam aspek organisasi ini adalah mempelajari pelaksanaan manajemen persediaan bahan baku pada perusahaan dan menentukan alternatif teknik pengendalian bahan baku yang dapat dipilih oleh perusahaan.Salah satu metode yang digunakan dalam pengendalian persediaan adalah dengan metode Material Reqruitment Plannig (MRP) dengan teknik Lot For Lot,Teknik Penetapan Kuantitas Optimal (Economic Order Quantity = EOQ) dan teknik Part Periode Balancing (PPB). Dari ketiga metode ini akan dipilih yang menghasilkan biaya persediaan paling minimum.Tujuan diadakannya persediaan pada CV. Jaya koko sohun, untuk memperlancar produksi, memperkecil kerusahan bahan, untuk mengantisipasi bahan-bahan yang sulit didapat dan untuk melindungi dari ketidakpastian pemasok akan bahan baku. Selain itu efisiensi operasional suatu organisasi dapat meningkat karena fungsi penting persediaan, yatitu berfungsi sebagai antisipasi dalam menghadapi ketidakpastian dari pemasok.Berdasarkan fungsi tersebut dapat diketahui bahwa jenis persediaan dalam perusahaan adalah anticipation stock.

ASPEK YURIDIS

Pendirian dan beroperasinya usaha akan lebih diketahui serta diakui keberadaannya oleh pemerintah jika berbentuk badan usaha dan memiliki perizinan usaha. Kelengkapan dan keabsahan dokumen sangat penting karena ini merupakan dasar hukum yang harus dipegang apabila dikemudian hari timbul masalah.Keabsahan dan kesempurnaan dokumen dapat diperoleh dari pihak-pihak yang menerbitkan atau mengeluarkan dokumen tersebut.Aspek yuridis merupakan faktor yang sangat perlu dikaji.Hasil dari kajian aspek yuridis merupakan suatu simpulan apakah rencana pendirian industri ini memiliki kesesuaian dengan peraturan yang berlaku dan tidak menyimpang dari hukum yang ada, jika rencana pendirian industri ini tidak bertentangan dengan peraturan hukum yang berlaku maka rencana pendirian industri ini memiliki kelayakan ditinjau dari aspek yuridis.1. Bentuk Badan usahaBadan Usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan.Badan Usaha seringkali disamakan dengan perusahaan, walaupun pada kenyataannya berbeda.Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah lembaga sementara perusahaan adalah tempat dimana Badan Usaha itu mengelolah faktor-faktor produksi.Menurut Sumarni dan Soeprihatno (1998) dalam Ardi (2007), pemilihan bentuk badan usaha harus ditetapkan pada saat perusahaan akan didirikan atau akan mulai melaksanakan operasinya. Beberapa pertimbangan dalam memilih bentuk perusahaan adalah sebagai berikut :a) Jenis usaha yang akan dilaksanakan (jasa, industri atau perdagangan)Bentuk jenis usaha yang akan kami laksanakan yaitu jenis usaha industri, yang memproduksi sohun didaerah banyumas, cilacap dan seterusnya.b) Jumlah modal yang ditanamkan dan kemungkinan untuk penambahan modalDalam pendirian CV. Jaya Koko Sohun ini, jumlah modal yang ditanamkan yaitu sebanyak Rp. 150.000.000.000 merupakan jumlah modal yang ditanamkan sebagai prasyarat untuk mendirikan suatu usaha dan juga untuk laporan data kekayaan bersih perusahaan tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.c) Rencana pembagian labaRencana pembagian laba ini sudah ditetapkan pada gaji pekerjaan setiap bulan.d) Penentuan tanggung jawab perusahaanPenentuan tanggung jawab perusahaan di CV. Jaya Koko Sohun dibagi berdasarkan deskripsi tugas pada industri koko sohun.e) Penanggung jawab resiko yang akan dihadapiPenanggung jawab resiko yang akan dihadapi yaitu berdasarkan pada tugas masing-masing yang mereka kerjakan.f) Prinsip-prinsip pengawasan yang akan digunakan Prinsip-prinsip pengawasan yang akan digunakan merupakan tanggung jawab dari semua elemen yang mengemban tugasnya masing-masing namun, untuk pengawasan mutu dilakukan oleh QC atau Quality control yang bekerja di CV. Jaya Koko Sohun.g) Jangka waktu berdirinya perusahaanJangka waktu berdirinya perusahaan yaitu dilakukan kurang lebih selama 14 bulan waktu tersebut termasuk kedalam pendaftaran perizinan , mendirikan bangunan, mencari pekerja, dan melakukan perencanaan proyek industry pangan.

Bentuk badan usaha yang sesuai untuk industri Koko Sohun yang akan didirikan ini adalah CV, karena jumlah karyawan, kapasitas dan besaran modal yang dibutuhkan dapat masuk dalam kategori menengah, serta dapat diperoleh dari pemilik modal dan pinjaman bank atau lembaga keuangan.Komanditier atau Commanditaire Vennootshcap lebih sering disingkat dengan CV merupakan persekutuan yang didirikan berdasarkan kepercayaan.CV merupakan salah satu bentuk usaha yang dipilih oleh para pengusaha yang ingin melakukan kegiatan usaha dengan modal yang terbatas.Dalam perseroan komanditer terdapat beberapa sekutu yang secara penuh bertanggung jawab atas sekutu lainnya.Kemudian ada satu atau lebih sekutu yang bertindak sebagai pemberi modal.Tanggung jawab setuku komanditer hanya terbatas pada sejumlah modal yang ditanamkan dalam perusahaan.Jadi, sekutu yang terdapat dalam CV ada 2 macam yakni sekutu komplementer yaitu, orang-orang yang bersedia mengatur perusahaan; (2) sekutu komanditer yaitu, orang-orang yang mempercayakan modal usahanya dan bertanggung jawab sebatas modal yang diikutsertakan dalam perusahaan.

2. PerizinanPerizinan menyangkut penyelesaian Perizinan yang dipersyaratkan oleh pemerintah daerah setempat dalam pendirian usaha atau industry CV. Jaya Koko Shoun. Persyaratan yang dipersyaratkan oleh pemerintah daerah antara satu daerah dengan daerah lain biasanya berbeda walaupun pada prinsipnya sama. Pendirian industri sohun yaitu CV. Jaya Koko Sohun berdiri diBanyumas sekitar daerah gunung selamet purwokerto utara hal ini dikarenakan daerah sekitar jalan gunung selamet purwokerto utara adalah tepat yang dianggap paling tepat dan tidak terlalu dekat dengan pemukiman warga, yang dapat menyebabkan dampak kepada lingkungan sekitar, selain itu jg dekat dengan tempat bahan baku, daerah gunung selamet berada di kabupaten Banyumas.Persyatan yang pertama pada perizinan usaha terdapat persyaratan administrasi yang harus dipenuhi oleh perusahaan yaitu berupa surat domisili usaha dari desa disahkan oleh kecamatan, memberikan fotokopi KTP pemilik perusahaan CV. Jaya Koko Sohun sebanyak 2 lembar, pas foto 4x6 2 lembar dan materai Rp. 6000 2 lembar untuk memenuhi persyaratan administrasi. Struktur dan besarnya tarif izin usaha perdagangan yang diberikan pemerintah daerah Kabupaten banyumas no.6 tahun 2001 untuk modal usaha sebanyak sekitar 150 juta maka biaya yang perlu dikeluarkan sebagai perizinin yaitu sekitar Rp. 80.000 yaitu termasuk kedalam usaha kecil. Semakin besar modal usaha, maka semakin tinggi pula tariff pembayaran izin usaha.Perizinan yang diperlukan dalam pendirian CV (Comanditaire Venootschap) adalah Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perseroan (khusus CV), Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP), dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).Sebelum pengurusan perizinan ke pihak pemerintah daerah, perusahaan terlebih dahulu harus membuat akta pendirian usaha ke notaris.Perizinan lain yang diperlukan dalam pendirian industri meliputi beberapa macam perizinan antara lain yaitu akta notaris, Izin Lokasi, Izin Gangguan (HO), Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Izin Usaha Perdagangan (IUP) dan Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP), serta Izin Usaha Industri (IUI) dan Tanda Daftar Industri (TDI) dan Izin Reklame.Banyumas yang juga merupakan daerah Otonom yang mengakomodir Perpres No. 27 tahun 2009 kedalam Peraturan Bupati No. 10 tahun 2010 tentang Pendelegasian Kewenangan Perizinan Kepada Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Banyumas.Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Banyumas adalah Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan yang dimiliki oleh Kabupaten Banyumas yang bertugas menyusun dan melaksanakan kebijakan teknis operasional urusan pemerintahan daerah bidang penanaman modal dan pelayanan perizinan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta menyelenggarakan penerbitan perizinan dan non perizinan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Badan ini dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang dibantu oleh Sekretariat, Bidang Promosi dan Kerjasama, Bidang Perizinan, Bidang Pengembangan dan Pengendalian, UPT dan Kelompok Jabatan Fungsional. Fungsi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan (BPMPP) menurut Peraturan Bupati Banyumas Nomor 27 Tahun 2007 pasal 2 ayat (2) tentang Penjabaran Tugas. Fungsi Dan Tata Kerja Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Banyumas yaitu:a. Perumusan kebijakan teknis bidang penanaman modal dan pelayanan perizinan;b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang penanaman modal pelayanan perizinan;c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang penanaman modal dan pelayanan perizinan;d. Pendokumentasian penerbitan dokumen perizinan dan non perizinan;e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya Berdasarkan Peraturan Bupati No 24/2006: Standar Pelayanan Publik Pada Kantor Pelayanan Perizinan dan Investasi Kabupaten Banyumas dan Peraturan Bupati No 31/2006: Jenis Usaha Jenis Usaha dan Atau Kegiatan yang wajib dilengkapi dengan upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL). Prosedur pelayanan perizinan dibuat sesederhana mungkin agar mudah dipahami oleh masyarakat atau pemohon yang ingin mengurus izin yang diperlukannya.

Kabupaten Banyumas secara nyata telah melakukan upaya perubahan dalam pelayanan perizinan ke arah yang lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari adanya keputusan Bupati Banyumas Nomor 22 Tahun 2003 yang merupakan pedoman bagi tatalaksana pelayanan perizinan dan investasi pada kantor Pelayanan Perizinan dan Investasi Kabupaten banyuamas. Upaya ini adalah tonggak awal reformasi perizinan, karena sebelumnya pelayanan perizinan dilakukan oleh berbagai unit atau satuan kerja. Hal ini sejalan dengan makna reformasi sebagai upaya positif yang dilakukan untuk menuju sesuatu yang lebih baik.

Perizinan yang dibuat oleh CV ini adalah sebagai berikut :

1) Akta Badan UsahaPembuatan akta pendirian badan usaha diperlukan akta dari notaris, lokasi perusahaan, NPWP, SIUP, SK dari Departemen Kehakiman, dan TDP. Permohonan akta notaris untuk perusahaan dalam bentuk CV dilakukan dengan:a. Calon nama yang digunakan dalam CV tersebut.b. Tempat kedudukan dari CV.c. Siapa yang akan bertindak selaku Persero aktif, dan siapa yang akan bertindak selaku Persero diam.d. Maksud dan tujuan yang spesifik dari CV tersebut (walaupun tentu saja dapat mencantumkan maksud dan tujuan yang seluas-luasnya).

2) Izin LokasiMenurut Peraturan Menteri AgrariaNomor 2 Tahun 1999 tentang Izin Lokasi, izin lokasi adalah izin yang diberikan kepada perusahaan untuk memperoleh tanah yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan rencana penanaman modalnya. Izin lokasi juga berlaku sebagai izin untuk pemindahan hak atas tanah, dan untuk menggunakan tanah tersebut guna keperluan usaha penanaman modalnya. Dengan Izin Lokasi, suatu perusahaan diberikan hak untuk membebaskan tanah dalam areal izin lokasi.Izin Lokasi diatur dalam peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 2 Tahun 1999 tentang Izin Lokasi. Perizinan ini juga diatur pada Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 21 Tahun 2011 tentang Retribusi Perizinan Tertentu. Perizinan lokasi perusahaan ini dibuat di Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan (BPMPP) Banyumas.

3) Izin Gangguan (HO)Berdasarkan pada peraturan daerah Kabupaten Banyumas Nomor 21 Tahun 2011, Izin Gangguan adalah pemberian izin tempat usaha/kegiatan kepada orang pribadi atau badan di lokasi tertentu yang dapat menimbulkan bahaya, kerugian, dan gangguan, tidak termasuk tempat usaha/kegiatan yang telah ditentukan oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.Izin gangguan diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 9 Tahun 2001 tentang Retribusi Izin Gangguan dan Keputusan Bupati Banyumas Nomor 112 Tahun 2001 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perda Kabupaten Banyumas Nomor 9 Tahun 2001 tentang Retribusi Izin Gangguan. Perizinan ini dapat dibuat di Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan (BPMPP) Banyumas.

4) Izin Mendirikan Bangunan (IMB)Berdasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 21 tahun 2011, Izin Mendirikan Bangunan adalah perizinan yang diberikan oleh Bupati atau Pejabat yang ditunjuk kepada Pemilik untuk membangun baru, merehabilitasi/merenovasi dan melestarikan/memugar bangunan sesuai dengan persyaratan administrasi dan persyaratan teknis yang berlaku.Izin tentang IMB diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 3 Tahun 2011 tentang Bangunan Gedung, Nomor 7 Tahun 2011 tentang Izin Mendirikan Bangunan, Nomor 10 Tahun 2011 tetang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyumas Tahun 2011-2031, dan Nomor 21 Tahun 2011 tetang Retribusi Perizinan Tertentu. Perizinan ini dapat dibuat di Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan (BPMPP) Banyumas.

5) Tanda Daftar Perusahaan (TDP)Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 4 Tahun 2005, Tanda Daftar Perusahaan adalah tanda daftar yang diberikan kepada setiap perusahaan sebagai bukti bahwa perusahaan telah melaksanakan pendaftaran dalam daftar perusahaan berdasarkan Peraturan Perundang-undangaan yang berlaku.Izin tentang Tanda Daftar Perusahaan diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 4 Tahun 2005. Perizinan ini dapat dibuat di Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan (BPMPP) Banyumas.

6) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)Surat Izin Usaha Perdagangan yang selanjutnya disebut SIUP adalah Surat Izin untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha perdagangan.Dasar hukum Izin Usaha Perdagangan (IUP) diatur dalam SK Menperindag RI Nomor 254/MPP/Kep./7/1997 tentang Kriteria Industri Kecil dan Perdagangan Kecil di Lingkungan Departemen Perindustrian dan Perdagangan, SK Menperindag RI Nomor 255/MPP/Kep./7/1997 tentang Pelimpahan Wewenang pemberian perizinan di bidang industri dan perdagangan di Lingkungan Departemen Perindustrian dan Perdagangan, SK Menperindag RI Nomor 408/MPP/Kep./10/1997 tentang Ketentuan dan tata cara pemberian Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP), dan perizinan ini juga diatur pada Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 6 Tahun 2001 tentang Retribusi Izin Usaha Perdagangan.Setiap kegiatan usaha yang telah masuk dalam kriteria atau masuk dalam daftar klasifikasi usaha wajib SIUP (modal lebih dari 10 juta) wajib memiliki SIUP dari daerah setempat. Permohonan pembuatan SIUP disampaikan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah dengan mengisi formulir permohonan ijin usaha dengan dilampiri akta pendirian perusahaan, ijin tempat usaha, Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan pas foto penghadap.Sebelumnya perusahaan melakukan permohonan pengesahan pendirian perusahaan yang disampaikan kepada Menteri Kehakiman Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan melampirkan akta notaris, ijin tempat usaha, dan Nomor Pokok Wajib pajak (NPWP).Perizinan ini dapat dibuat di Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan (BPMPP) Banyumas.

7) Tanda Daftar Industri (TDI) dan Izin Usaha Industri (IUI)Menurut Peraturan Pemerintah Nomor. 13 Tahun 1995 tentang Ijin usaha Industri dan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No.256/MP /Kep/7/1997 tentang ketentuan dan Tata Cara Pemberian Ijin Usaha Industri, Ijin Perluasan dan Tanda Daftar Industri, semua kegiatan perindustrian wajib dilengkapi dengan Tanda Daftar Industri (TDI).Tanda Daftar Industri (TDI) diperuntukkan bagi perusahaan industri yang nilai investasinya antara 5 sampai 200 juta, sedangkan Izin Usaha Industri (IUI) diperuntukkan bagi perusahaan industri yang nilai investasinya lebih dari 200 juta.Tata cara permohonan Tanda Daftar Industri (TDI) dan Izin Usaha Industri (IUI) diatur dalam Undang-undang RI Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian, Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1986 tentang Kewenangan Pengaturan, Pembinaan, dan Pengembangan Industri, Peraturan Pemerintah Nomor. 13 Tahun 1995 tentang Ijin Usaha Industri, Keputusan Presiden RI Nomor 16 Tahun 1987 tentang Penyederhanaa Izin Usaha Industri, Keputusan Menperindag RI No.255/MP/Kep./7/1997 tentang Pelimpahan Wewenang Pemberian Perizinan di Bidang Industri dan Perdagangan di Lingkungan Departemen Perindustrian dan Perdagangan, dan Keputusan Menperindag RI No.256/MP/Kep/7/1997 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Ijin Usaha Industri, Ijin Perluasan, dan Tanda Daftar Industri. Perizinan ini dapat dibuat di Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan (BPMPP) Banyumas.

8) Izin Pemasangan Reklame (REK)Izin Pemasangan Reklame (REK) diatur dalamPerda Kab Banyumas No. 9 Tahun 1988 tentang Pajak Reklame.Tujuannya untuk ketertiban dan pengendalian pemasangan reklame serta untuk peningkatan PAD.Isi dari ketentuan yaitu reklame yang dipasang agar memperhatikan estetika lingkungan serta penetapan besarnya retribusi yang harus dibayar.Perizinan ini dapat dibuat di Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan (BPMPP) Banyumas.

9) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)NPWP ini dikeluarkan oleh Kantor Dinas Pajak Daerah.Untuk mendapatkanNPWP, badan hukum harus menyiapkan akta notaris pendirian yang berisiAD/ART, fotokopi KTP pemilik, dan Surat Keterangan Domisili Usaha.

10) Sertifikasi HalalMayoritas penduduk Indonesia beragama Islam.Oleh karena itu, kehalalan produk perlu disertifikasi agar kepercayaan konsumen terhadap produk semakin baik. Proses seritifikasi halal produk didapatkan dariMajelis Ulama Indonesia.

11) Izin Dinas KesehatanPerizinan mengenai keamanan produk dapat didaftarkan pada Dinas Kesahatan yaitu BPPOM agar produk memenuhi standar keamanan pangan dan kepercayaan konsumen terhadap produk meningkat.

3. PerjanjianPerjanjian lebih merupakan nota kesepakatan yang dituangkan dalam sebuah surat yang disahkan oeh pihak yang berkepentingan yaitu notaris untuk menjaga keterjaminan kepentingan masing-masing pihak. Surat perjanjian tersebut diantaranya surat perjanjian kontrak yang mengikat antara perusahaan dan petani sayuran di Purbalingga dan petani sagu di daerah Banten. Surat perjanjian ini berisi perjanjian perusahaan untuk membeli hasil panen sayur dan pati sagu dari produesn, keterjaminan kualitas dan tersedianya sayur dan pati secara berkala, dan ketentuan lain yang bersifat mengikat. Di dalam Pasal 1319 KUHPdt, perjanjian dibedakan menjadi dua macam yaitu :Perjanjian Bernama (Nominaat) adalah suatu perjanjian atau kontrak yang sudah dikenal di dalam KUHPdt. Didalam KUHPdt terdapat lima belas kontrak antara lain : jual beli, sewa menyewa, tukar menukar, badan hukum, hibah, penitipan barang, pinjam pakai, pinjam meminjam, perjanjian melakukan pekerjaan, persekutuan perdata, pemberian kuasa, bunga tetap atau abadi, perjanjian untung-untungan, penanggungan hutang, dan perjanjian perdamaian.

Syarat Sahnya Perjanjian

Syarat sahnya perjanjian dibedakan menjadi 2 syarat yaitu :Syarat Subyektif Sepakat untuk mengikatkan dirinya Cakap untuk membuat suatu perjanjian

Syarat Objektif Mengenai suatu hal tertentu Suatu sebab yang halal

Pembatalan Perjanjian

Jika terjadinya pembatalan perjanjian maka akan ditindaklanjuti sesuai menurut pasal 1266 KUHPer membawa kedua pihak kembali seperti keadaan semula sebelum perjanjian diadakan, jadi perjanjian ini ditiadakan.

Suatu perjanjian adalah suatu peristiwa dimana pihak pertama berjanji kepada pihak kedua untuk melaksanakan sesuatu.

Perjanjian dibagi menjadi 3 macam yaitu : Perjanjian untuk melakukan sesuatu Perjanjian untuk tidak melakukan sesuatu Perjanjian untuk memberikan / menyerahkan suatu barang

Dalam KUHPer di pasal 1339 mengungkapkan bahwa suatu perjanjian tidak hanya mengikat untuk hal-hal yang dengan tegas dinyatakan dalam perjanjian, tetapi juga segala sesuatu yang menurut sifat perjanjian diharuskan oleh kepatuhan, kebiasaan, dan undang-undang. Didalam pelaksanaannya ditetapkan bahwa ada tiga sumber norma-norma yaitu undang-undang , kebiasaan, dan kepatuhan.

4. Pengelolaan lingkungan (Analisis Dampak Lingkungan)

Masalah yang timbul dari proyek agroindustri lingkungan diantaranya adalah polusi baik polusi udara, tanah dan air yang berbentuk limbah padat maupun limbah cair. Proyek yang dapat diperkirakan dapat merusak lingkungan atau menyebar polusi jelas tidak layak karena berdampak tidak baik bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya (Sukanto, 2002). Sukanto (2002) juga menambahkan apabila hasil produksinya bersih dari pencemaran, permintaan akan meningkat sehingga produksi berkembang, biaya-biaya dapat ditekan dan akhirnya dana yang telah dikeluarkan untuk menanggulangi pencemaran dapat kembali. Dampak lingkungan merupakan salah satu aspek yang perlu mendapatkan pengkajian yang seksama.Analisis dampak lingkungan meliputi hal-hal sebagai berikut:a. Mengadakan identifikasi atau tindakan dalam pelaksanaan pembangunan yang mungkin dapat menjadi penyebab pencemaran.b.Mengidentifikasi keadaan lingkungan, bagian yang peka yang akan terkena dan menderita pencemaran.c.Melakukan usaha penanggulangan, agar dampak yang timbul sekecil mungkin dan berada di bawah batas toleransi (Soeharto, 2005).

a. Aspek Sosial Ekonomi

Secara umum keberadaan dan pengembangan industri sohun memberikan dampak yang positif bagi wilayah baik lokal maupun regional.Sifat industry sohun yang padat karya membuka peluang kerja dan menyerap tenaga kerja serta meningkatkan pendapatan masyarakat disekitar usaha.Efek lainnya yaitu berperan dalam peningkatan pendapatan daerah.Dilokasi usaha, tiap unit usaha mempekerjakan 25 hingga 90 orang atau rata-rata 55 orang dengan jam kerja sekitar 6-8 jam perhari.Keberadaan industri pengolahan sohun memberikan nilai ekonomis yang lebih baik dan meningkatkan nilai tambah bagi pati sagu sehingga dapat menyerap produksi pati sagu yang melimpah di Indonesia. Berdasarkan statistik pemakaian bahan baku untuk industri makaroni, mi, spagheti, bihun, sohun dan sejenisnya, terdapat peningkatan pemakaian pati sagu dari tahun ketahun. Pemakaian pati sagu pada tahun 2014 sebesar 8.981 ton meningkatm menjadi 13.268 ton pada tahun 2015. Hal ini tentu juga berpengaruh pada peningkatan pendapatan petani sagu dan pendapatan bagi daerah penghasil sagu.

b. Dampak Lingkungan

Pengolahan sohun menghasilkan limbah cair, padat dan gas. Limbah cairdihasilkan dari sisa proses pencucian pati yang mengadung kaporit. Limbah ini sebagian besar termasuk bahan organik yang bersifat biodegradable yaitu secara alami dapat atau mudah diurai oleh mikro organisme (Djarwanti et al, 1992).Limbah cair ini dialirkan ke tempat penampungan, diendapkan, baru dialirkan kesungai atau lubang penampungan sehingga diserap tanah.Limbah ini tidak berbahaya bagi organisme tanah dan tanaman.Limbah padat dihasilkan dari ceceran sohun pada proses pengekstrusian. Ceceran ini biasanya diolah kembali jika memungkinkan, yaitu dengan cara dihaluskan dan dicampurkan kembali dengan adonan pati untuk dimasak. Jika tidak memungkinkan limbah ini biasanya digunakan untuk pakan ternak.Limbah padat juga dihasilkan pada saat pencucian pati pertama kali.Limbah berupa kotoran serat dan lainnya dibuang dalam lubang pembuangan.Limbah gas dalam jumlah sedikit dihasilkan pada saat pemakaian kaporit. Namun gas ini akan langsung menguap keudara karena berada di ruangan terbuka sehingga tidak berbahaya bagi pekerja dan lingkungan sekitar.

DAFTAR PUSTAKA

Ardi, R. L. 2007. Uji Performansi Konsumen dan Analisis Teknoekonomi Pendirian Industri GreaseBerbahanDasar Minyak Jelantah Di Kabupaten Purbalingga.Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. 102 hal (tidak dipublikasikan).

Asdjudirejda, Lili. 1999. Manajemen Produksi. Bandung : Armiko

Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 2009. UMK Kabupaten Purbalingga 2005-2009. Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Purbalingga.

Jenie, Betty Sri Laksmi dan W.P. Rahayu. 1993. Penanganan Limbah Industri Pangan. Kanisius, Bogor.

Kantor Pelayanan Perizinan dan Investasi.2008. Buku Panduan Prosedur Perizinan pada KPPI Kab.Purbalingga.Kantor Pelayanan Perizinan dan Investasi Kabupaten Purbalingga. 20 hal.