fiX - bing.undana.ac.id
Transcript of fiX - bing.undana.ac.id
[ '
fi,,^- Lot2 , fiX" &nnivrn
'Edhi Mei 2ol31.
OPI]I{NSFE
Petialanan 'Optimisme" flumal Bahasa Sastra dan Budaya) telah mencapar edrsi
keenam. Sepanjang peiaxr^n itr &lakukan pembenahan baik dalam'rubrikasi maupr:n soal
perwajahan. Sebagian pernbace" t€rufioe 8uflr-guru yang mend*{'at jurnal ini menyampaikan
teguranflya bahwa Optimisme bedcb,ihan 6*"'nftilkan tulisan ilrniah yang harrya dapat
dikonsurnsi oleh kar:rn akaderrris yang benmah di karnpus, lantas menafikan para guru yarlg
bennnah nun iauh di gunrng sme- Apa ard teod bagi seorang guru di Lamboya (Sr:mba
Barat), atau gtru bahasa If,doncsi. <E Peatar (Alor). Mereka lebih mernbutuhkan hal-hal
praktrs yang ,1"ptt mernecahk*n pctselan keseharian mereka di kelas. Sernisal langkah-
Langlah sederhana dalarn mqei"L* meogaflng, media se&rhana untuk mengaia*an
apresiasi puisi, atau model pembel{r.rn yeng mudah untuk diterapkan. Sebaliknya, auzak
Optrnrsme .pga ladz- sungut, kareoa sryai d€ogan edisi setengah lusin ini belum banyak
gru:u yang menyampaikan masrbh<nrdah tc*ait dengan pernbelajaran bahasa Indoaesia.
Ketidakpuasan pernbaca dm kaltdgrasan auak*Opttrr" boleh jadi karena dua hal.
Pertant4 distribusi Optimis belrm mmFu meoemui pernbaca yang jauh di pedalarrpn
sehingga tidak sanggup rnerek-n Foblcmfloblerr di saaa. I(t&ta, boleh jadi, guru atau
ah:rnni yang meniadi segmen utrna irnal ici betun membutuhkannya. Karena itr:, apapun
isi Optimis trdak penting bagr mercka-
Pada dasarnya Optirnisne bcnr.h. mdeba*an dar:n telinganya unntr:k menyrmak
persoalan yang dikeluhkan, dan mdcbo&n bole matanya untuk melihat problern-problern
kebahasaan, kesastraan dan kehrdeyrm rmrmrrya Optrmisme menjadi media r:ntr:k
mengncapkaa fenomena-fenomene terscht &l-rr ar6^ yatgag& Crul drt tarnah. Dengan
dernikian, permintaan yang berkaim aa'gm meseleh prakatis pernbelajaran akan diberikan
nrang selrna pernbaca (guru bahase el-r elrnnl mengrimkan paket keluh, kesalq problern,
opini unrk yang dapat diisikan &la n-'g feg lag kosong tersebut. Akhimya, hanya
pembacalah yaflg mernpetp Ltalang dcilr,ut mdi CE' isrns Selarnat mernbaca.
Reda,b:t
lPemimpin IJmum: Prof. Dr Feliks Tms parnirnpin Redalsi: Dr. Marselus Robot, i
ilt.Si.Sekretaris Redalisi: Narantopr:tayedi lt{rkm Melty, S.Pd, M.Hr:rn. Staf Redaksi I
iTutisarr: Simon T. Werang. Bendahr- Ir,{rrrdtaaa Hanan.Tim Editor/Penyunting: Drs.I
iNyomaa Reteg M.Hr:rn-, Dra. Karus Ma{gaatLMPd-,Jakob Alpius Atrpada, S.PdJohanes
iP. Uan, S.Pd,Desain Cover: Petn:s NgBiIi- I)istributor Anton Bere Seran. Publikasi:
iWillem Ctr- F. Sengge. Distrrbutor daereh Alor Gusti O. Hingmane,S.Pd- Sumba:Torineiwuqr v[ r. oguBSE. uDuruuluf @ rya- vDu v. rrurBurarrrg.ru Jurrru4.aur[rE i
iRambu Baba Ama, S. Pd, dan Ibu Leefa, Rote; Edison Bessie, S.Pd. Manggarai: i
i
iaUmat Redaksi: Kantor Jurusan Pendidikan Bahasa dao Serri-FKlP-Undana,
Ul. Adisucpto-Penfui.Email: [email protected]
i No. HP : 087337 677442, 08523936234
i
lNo. Rekening:
IBRI cabang Undana: 1696-01-000106-53-1
iatas nama Mardiana Hanan.
Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya
\-tia"fa ltari (anw tulenutk
Salam dan Susunan Redaksi........
D aft ar Isi.................
Perbedaan Jender dan Implikasinya Dalam Perilalon Bahasa
Oth Frdn:tstkai Buttam dan Dew I. N. Bili 80ra....."..".".....
Meoiahit Perbedaan dengan Cerita:Analisis Kearifan Lokzl (Local Visdom)
Cerita Aliansi Belu Mau, Sabu Mau, Ti'i MauOhb Manel Robot................... .............,r.......
Cerita Rakyat '?ohon TualC'
Oleb l-exi J. M. Busie
Perkuliah an B erb asis Pendidikan irrrtt.,
Desentralisasi Pendidikan dan ImplikasinyaTerhadap Karya Pendidikan Gereja
KatolikManggar^tO le h Fe tks Tans................
Puisi "Senja Itu"Puisi ttAsa"
Oleh Ninu Cabelan
Puisi Sepucuk Surat Untuk Indonesia (Dan pena kehilangan anta)O bh Enanul N. Y0ns0n..............
Puisi Timur IndonesialolOleh Lian Naha ...........
50
Makna Tuturan Lole l{alcandanda Dalam Sao lfadaMasyarakat Rote DengkaDi Desa NetenaenKec^rnatan Rote Barat Laut, Kabupaten Rote NdaoOLh .\/tortha F. Helb, ManelRobot, Hayn C. Nrco ...
Sistem Sapaan Bahasa Melayu KupangPada Keluarga Kawin CampurEtnikBali-Cina Di Koparrg
Oleh I -\1nnm R ttg ..........
Timpok
Cerita Rakyat *Kaki Kerbau'OlebYadn O.S. Sinlae.. .
Probono Publico'Substansi Pendidikqn'Obh Feliks Tans ...............
Visi Dan Misi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sasra Indonesia...t5
Daftar Nama DosenProgram Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia... 75
I
1l
tlt
22
,24
J5
48
49
52
63
69
70
73
OPTIMISME Edisi6, Mei 2ol3
PERKILILTAHAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER
D u e n pmgro,, t,,,S?!,#l #i j,ffil i,*r*, (r n dana
AbstrakTulisat fui betplak pada stlatu tr;s* karakter penfulajarlang dapat dibangun lewat pmses pemhlzjoan
Pmfuntukan dan penmbaban karaktr berlangutg seumtr ltidu. Obh karuru iht, perkulizhat di
?etgt/ruan tingi temasuk salab sats medium pembettukat dan penmbthat karaktcr mahasiswa Trytat
talisan iti adalzh bagainaru penbefiikn karaktur seorang mahas'iswa dapat dilak*kan nelaltti btliah
tatap ruka setizp semester Tulisat iri memfuhas bahwa periapan dosen berupa perarykzt pcnhlajaatt
nerupaku awal punhntukan karakter, prosu perktli.ahan di bawah kelola doset mmtpakan aa,al titfuk
nlata pmbenhtkat karaktr, rerla ?entgdran yng dihrikn doset mmtpalut pcngalantu ukaligus
?et, dtarrgal Pt?1 hfi* ka kzra,Qter mahasisva
Kate Kunci: Pembelajann, Bahasa Inggris, Pendidil<an karukter
1. Pendahuluan
. Pada masa kecil, karakter seorang aflak dibentuk oleh dan dr hnglungan keluarga Pada
usia belajar karakter itu dibentuk oleh dan d1 lngkungafl s&olah terrnasul<perguruan trnggl,
dan selarna hidup di rnasyaxakat dibenn:k oleh tetangga dan masyarakat urnt:rn. Pada
linglungan-linghngaa seperti itr:, budaya sangat domlnan mernpengaruhi pernbentukan
karakter seseoraflg. Seorang yang lahir dan dibesarkan di NTT misalnya, pernbentr:kan
karakter didorninasi oleh budaya NTT, yang lahr diJawa oleh BudayaJawa, dart yang laht di
Iuar neger oleh budaya luar negeri.
Namun, pengaruh era globalisasi yang sangat tidak terbendung sudah merasuk hingga
pelosok-pelosok dan bisa mengkontaminasi karakter asli sejak umru dini. Biasanya, trye
karakter negatif ketimbaflg positif saflgat mudah bertumbuh subur. Dampak kontarnmasi
karaktet negatif itu terwuiud dalarn bentuk prilaku tidak terpuji dan sekarang ini, seperti di
Indonesia, sudah sangat menggejala dan mengancarn membawa bangsa Indonesia menuju
negw^ gagal ((onpu Edin 20 Juni 201 2). Investasi nation character building bangsa Indonesia
berdasarkan agana yar,g diyakrni dan Pancasila sebagal pandangan hidup terancrrr g gil(Sernirrn dalarn Pos Ktcpang edisi 10 Jali 201 2). Untuk itulah sejak tahun 2009, isu pendidikan
karakter bangsa Indonesia, kalaupr:n terkesan sangat klise, mular diangkat kernbali sebagai
isu nasional dan di-commztte,/menjadi program nasional.
Tifldak laniut komitrnen bangsa itu diawzli dengan dikeluarkannya beberapa pedoman;
(7) Pedanan Pelakranaan Pendidikn Ktrakter (Badan Peflelitian dan Pengernbangan Pusat
Krxikulum dan Perbukuan, 2011), (4 Pandtan Perlelengaraan Pendidikan Karakter (Badan
Penelidan dan Pengernbangan Pusat Kurikuhrn dan Perbukr.ran, 2071), dan (3) Pandun
Hibab Penyttndil Bilkil Model pendidikan Karakler di Pngtruan Tingz Qtrektorat Jenderal
Pergtrruan T-gS, 2011). Pandr:an-pandr:an itu merupakan awal tndak nyata r:nflrk secara
pedahan-lahan melenyapkan penyebab praktek tidak teryuji bangsa di satu sis," dan mernulai
mendulang keseimbangan antara IPTEK-s dan karakter dr sisi lain" terutama pada pihak
generasi penerus bangsa. Contoh flyat^ d^p^t dilihat pada pendidikan forrnal di mana
karakter atau nilai menjadi salah satu muatarl kurikulurn KTSP di sekolah-sekolah dan I(SK
di perguruan tinggi.
Sernua perguruan tlnggr dituniuk sebagai penanggungiawab utarna pembentukan
karakter bangsa r:ntuk mewarisi bukan saia IPTETG tetapi iuga karakter tepuji dari generasi
ke generasi. Dengan dernikian, sehrruh dosen perguruan tinggr tentu harus mendukung dan
fia"da ltoi tdnPa frLenutisJurnal Bahasa, Sastra, dan BudaYa
bertanggunglawab terhadap pfogram implernentasi pendidikan karakter sebagai Pfogfam
nasional itr.r para dosen itu adalah pernbentuk karakter p^t lulusan yang nanti meniadi
character generatorr dad masa ke masa'
Pertaflyaafl yang harus diiawab dalrn tulisan ini adalah bagaimana pendidikan karakter ittt
dibangn lewat perblibat, tDta? naka? Bagainana ?dra dosen merajat pembentukan kataleter
mabasiswa bakal penlnbar karakter terpaji dt maslarakat? Hal inilah yang menjadr inti tulisan ru'
flarnun rupaflya sanga.t pe;u p*J. te;ebih dahulu berbicara soal apa itu pefldidikafl
karakter dengan rour. uorr.ter r:niversal dan karaktet nasional untuk persamaan persepsi'
serta tentaflg bagainata kaitannya dengan Kurikuh:rn Betbasis Kometensi di pergunran
tinggr 'q
2. Pendidikan Karakter
Secara terrninolo$, uckona (1997:51) mengatakxt' characler ftaraktet atau nilai)
adalah a nhable inner liEosition to nrpond to sitrations in a moralll s*d ,ry' Defimsr itu
menekankan pentnsya suaJu mr-ratm dalarn diti seseofaflg yang mernbr:at seseorang 1ir
mdnpu meny.r*itin diri prd, sitr:asi apap,n secarapantas' lr{,atan ini men,rut dia ber}artan
derrgan ry^ynrgif,sebut '?toral knowing noralfeeling and moral bebado/'' Karakter yang baik
mennflrt dia mencakr4l knowledgt of goodnus, cattse commitment (intentiot) of goodneu' and fina@
actaalll doinggood. r*gtrh laku atau tindak fly?lt^yaflg teryuii hanyalah oleh orang yang
tahu teotang apa itu fetbuatan baik dall oleh otang yang selalu bemiat bark' Kemuacf,an
Lickona menyrmpulkan bahwa kaaktet adaLah seperangkat pengetahuan (knowhdge)' stkry
(attitafus),modvasi (aotiuahons),fiflgkah-taku (behaaior) dan ketrampillur (skills)' 1\&np dengar
apak*alickon4 Hill (2002) bependapat bahwa "cbaractur dttmaites someone's priua* thoughts
and someone,t actiou done. Good cbaactr is tbe inward notiwtitr n do ulut is ngbt, accotding to th bigha
rtaafurd of bebadoa in eary sittation'l Karaktet yang baik inr adalah sinkrcrisasi pikirm dm
tindak nyata yangPmtas pada setiry sttusi apapun'
Ketiga inti karakter lickona cf, atas n-panya bdr:m larglap menufut vessels & Huin
(200, Oleh katena itq pedu dilenglapi dengan errpat kdnPonen psikologrs ymg oleh
Narv"aez and Rest (199! komponen itu adalah sensr'dvrtas ais (ethical an:itiaifl)' penilaian etrs
(etbicalladgenml), morvasi etis iethical motivatior), i12s slrlalr ets (*hical aaion)' Pa,,nbahxr
keernpat r:nsur psikologrs ini menunrt penutis sangat betul Larena sangpt drlak cukup manakala
seseorang merniliki ,.f.r-gg"t pengetahual sikap, motiwasi, tngkah lakr:, dan ketrarrrpilan
yang sfatnya sangat norrnatif tet4i tidak bereds. Irfisalnya seseof,urg boleh meayatakan sikaP
a)"-i tet;i slkap itu beh:rn tentu bereds dalam atti layak bagr oang lain; atau seseorang bol&
metniliki ketrampilan, tetapi apakah ketrarr4ila^ itg bereds sehingga Pantas bag sesama
bahkan bagi Tuhan yang &yahnr' R'p*y kareoa penda{'at yang teak}ur rni Kamaruddio
(2072) rnutgttakan bahwa tlx character ... chals all bman acturties, both in order to nlate nitb
God, with hnsef, uttb otlxTs, as anlt as witb th enimuzeat, wlich nat{ests itsef in the nind" aUiUdcs'
feekngs, words, and actions based on nlignas norns, lans,,rrtrrners, athm, and automs' Karakter
$gtke.ian dengan betbagai piklan, kegratrr, sika{r, dan h:tut kata yang pafltas bagr Sarg
pencipt4 sesarna' dan hnglungao'
Betrlaqlrkankonsepterrnirologisitradarganmudahdryatcf,rumuskanbahye
pendidikan kr.akter adalah usaha forrnal dan non-forrnal di institusi fotrnal dan non forrnd
dalam menumbulrkan seperanglat oilai dalam cf,d seorang anak didik (terrnasuk mahasisw)
supayalf,xrlTratberyikira^u.o-a,rhyakdanpantasbagrdirinya,bagisesamaba$hnglungan, dan tenrtrna bagi Tuhan'
OPnMISME Edisi e Mei2ol3
fuar Sat dralz.*M dan atau dp.lqro berbagai bentr:k karaket itu secara r:niversalilikemas dalam sebr:ah frane ymg disebut Th Six Hltart of Character oleh sebuah instituteyang disebut The Josepbson Insrttua of Etha yang terd.d dad enarn etffcal ualau yangmudahdtpahrrrd, mudah doi"*uU dan sangat penti.g trntuk !6rkar2kg1 yang terpuii. Keenam pilarkatalter itu seperti yang tedihat dalam tabel bedkur
No. Characters Sub chr-.tgas1 Trustsorthiness Be honest. Don't dective, c[eat or sted
Be tdizble. Do vtzt you say you'll do.
Hewe the courage to do the rlghr tLiDs.
Brnld egood rqrutrtioBe loyll Stmd by your fmily, friends ad oo*trr
t Respect Treat others with respect. Follov e. Cold.o n"LBe tolermt of di:fferences.
Use good m-.ers, not bad lmguase ,Be considerate sf gf,g fseEngs of others.
Don't threaten, hit or hurt myone.Deal peacefrlly with mger, insuhs md di""n"""-.rt .
J Responsibilitv Do what you are sr:pposed to do.
Petsevete. Keep on trying.
Always do your best.
Use self-contrcl. Be self-disciplined.
TLink bdore you act. C;-id; th. """..q".r.*Be accormtable for your choices.
4 Farmess Play by ttre rules
Thke tu::ns and share.
Be open-minded. Listen to otlers.Doo't take advantage of others.
Don't blme others carelessly5 Canne Be lri.d.
Be compassionate and show you ca.te
-E,xpress gr4tifude.
Forgive others.
HeIp people in need.6 Citizenship Do your share to make your
"orn-,-ity b.tto
Cooperate.
Stay infomeed. Votg.
Be a good leighbor.Obey laws and rulgs. Respect euthority.
P.g!9* the environrnent. Recydi
Agak berbeda dengan yang drkernukakan dalam tabel di atas, dalam kontekspendidikan karaktet bangsa Indonesia, Pusat Kznkahm, Pergembangan dan pendidikar Baday dzKaakterBangsa: Pedoman Sekotab (2009:9-10) megernukakan 18 karakter atlut rr:laisepertiyangditampilkan oleh tabel berikut:
Religiusftkap
dan petilaku yang pat'h A
diaautnye, tolerm terhadT' pelaksauaaa ibadah agma lrm, d- fa"p *f",dengan pemeluk agama lain
2 Juiur Pa]ak" yang didasar&-"selalu dapat dipetcaya dalam pe*ataan. tindakm- dan oekaim-
3 Toleransi S.f^p 1* *94* yaug mengharg, p.'b"@sik+, dan tindakan ormg lainyang berbeda dra dirioy*
4 Disiolin Tindakan ymg mm,njukkan p.olrkoffi
Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya tiafa ltai tanpa *Lenufis
P edu dicatat bahwa ada iuga sumber lain yang men g tak^fl berbeda dalam hal calnp an
karakter. So$an Sauri (2007) misalny4 membedakan karakter atas sernbilan nilai dengan
sebutarr EDUCATION sebagai jernbatan keledar (mnemonic deice), yaltu: (1) E untuk
Enligbtenment (pencerahan), (2) D untr:k Du! and Deaotion (tugas dan pengabdian), (3) Urllalrl< Understanding (pemahaman) , (4) C Charaaer (<arakter), (5) A untuk .4 aion (andakar), (6)
T rrntnk Tbanking @erterima kasih), (! I untr:k IrtWry gntegntas), (8) O untuk Onenest
ftesatuan), dr. (9 N untuk Nobibry fternuliaan).
a) Pendidikan Karakter di Indonesia
Baflyak versi dasar pendidikan karakter di Indonesia. Tulisan mi menganglat tiga
landasarr pendidikan karakter di Indonesia yakni aiarar agorna. Pancasila sebagar dasar
flegan, dan pemikiran Klhalat Dewantara yang if,bahas sebagai berikut.
Pertanta, bahwa fleglra republik Indonesia adalah regara yrtg percay^ kepada Tuhan
yang diyakini sebagai sr:rnbet berkat bagr semua inarrusia yang meyakini-Nya. Alaran-ajarurr
sebagai pedoman hidup bagaimana mencintai diri sendid, mencintai sesalna, dan mencintai
linglarngan merupakan sesunggulrnya dapat dilihat iuga dari sisi pendidikan karakter dan atau
pernbentukan karakter manusia. Persoalan saling mencrntai dan mengasrhi selama ini tidak
mulus dan oleh karena itu pedu sacara terus-menerus dilalankan upaya penyadaran oleh siapa
saia, tenrtarna oleh kar:rn rohaniwan. Salah satu upaya penyadaran yang dimaksud adalah
ketentuan dm perahrrer.
5 Keria Keras Tindakm yang menrmjr:kkan perilaku tettib dan patuh pada berbagar'ketmtusn
dan oereturan.
6 I&eatif Betpikn dan melakukm. sesuafu rmtuk menghasilkafl cara atau hasil baru dari
sesuatu vans telah,{imiliki
7 Mandiri Sikap dan pedaku ymg trdak mudah terganttmg pada ormg lain dalam
menvelesaik m tuqas-rugas.
8 Demokratis Cara berfikir, bersikap, dm be*rndak yang meoilai sama hak dan kewaiibm
.lirinve dan orans lain.
9 Rasa InginTahu
Sikap dau tindakm yang seldu berupaya r:ntuk mengetahui lebih mendalam
dan meluas dari sesuatu yms dipelaio.i.ya, dilihat, dan didenqar.
10 SemangatKehanssaan
Cara belpikir, bertindak, dm berwawasm yaff,g mmempa&an kepentingan
bmma dm negara di atas keoentirsarx .tf, d* kelompoknva.
11 CintaTanah Air
Cera belpikir, bertindak, dan bervawisril yef,g menernpatkao kepentingan
bmssa da:r nesara di *as kepentirgala dii dm keloopoknya.
12 Menghargai Sikap dm tmdakan ymg mendorong dirinya rmn:k menghasilkan sesuatu yang
Prestasi bergrma bagi masyarak^t, dn oengakul serta mengho-ati kebedr.asilm
. orms lrful-
t3 Betsahabat/Komunikatif
Sikap dan tmdakm ymg mendorong.lirinya rmn:k menghasilkm sesuatu yang
bergrme bagi masyarakx, dlro- m-gakui, serta mengho,.ati keberhasilaa
orans 1^i,,
L4 CintaDomai
Sikap dm tindakm ymg mendotong dirinya untuk menghasilkan sesuatu ymgbergrma bagi masyarakat, daa mengaku! setta menghomati kebethasilan
orms lai[.15 Gemar
MembacaKebiasaan menyediakan vsaktu r:ntuk membaca berbagai bacam yaog
memberitm kebaiikan basi dirinva.
l6 PeduliLingkungan
Sikap dan trndakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan
ala:n dr sekitamya, dm meng*bangkan upaya-upaya untuk mempetbniki
kerusakau alam yaag sudah teriadi.
t7 PeduliSosial
Srkap dan tindakan yang selalu ingin rnembeti banfuaa pada orang lain dan
masvarakat vms membutuhkm.
18 r"ngpngJawab
Sikap dan perilaku seseorang r:ntuk melaksanakan tugas dao. kewajiban:rya,
yang seharusnya dia lakukaa, teihadap diri sendin, a.*sy*xakrt, lingkr:ngan(alam. sosial dm budava). neqara dan Tuhan Yane Maha Esa
OPTIMISME Edisi6, Mei 2ol3
pendidikan' dengan muatan pembentr-rkan karakter yang dilakukan pada institusi pendidikan,
dari pendidikan dasar hingga pendrdrkan tinggr @aca iuga ten'r.g pendidikra karakter model
Undana oleh LP3 Undara2072).
IQ&ta, dai sisi berbangsa dan bernegara Pancasila adalah produk fouiling Jatbrsmanusi.a Indonesia unttrk selamanya. Secara singfut kelirna SiIa Pancasila men4>akan
pedoman dat filsafah bangsa yang sasara.ffrya addah marrusia Indonesia ymg beirnartabat
dalam ard layak bagr Tuhan dan sesama.
IQtiga, Parlrllrtran l{t hilat Dewantara yang hidup sebehrn Indonesian merdeka juga
menrpakan &sar bagaimana dzlrr untuk siapa inplemntasi pendidikan karakter bangsa
Indonesia. Teon Tikon Ki hajar. Dewantara menrpakan dasar dan pedanaa bagaimana
segenap bangsa Indonesia mendidik generasi yang bermandiri, kreatfgoa*tif, trryuhberiuang bertanggtrngjawab, dan berrnoral. Singkatnya manusia yaqg be*ompeteo dan
berkarakter. Seperti kita semua sudah tahru Ki Haiar Dewantara menggunakaf, szstcrl drrot&
yakni gnru sebgai pantong menerrrpatkan anak sebagai sentral. Setiap plnong hanrs bersiLrF:
Ing Ngarsa Sung Taladba, Ing Madlta Mangun Karsa, dan Tutwui Hanpan. ItQ Ngaaa Sng
Tiladha mengalarkan bahwa pendidik harus mampu menjadi contohlf-S U.* atau @atdijadikan "central figrn ' bagr yang dididik Ing Madla Mangtn Kana
t'tengtja*an pendrdik
adalah penurnbuh minat, hasrat dan karsa anak didik untr:k dapat b&krea;trf elqn be*arr4
gnna mengabdikan diri kepada cita-cita yang luhur dan ideal. Sedanglan Tfi Vri Hardalan
mengaiarkan memberi kebebasan dan kesernpatztt ytttg memungfinkan anak cf,ilik atas
inisiatif sendiri berkernbang meflurut garis ko&at f ;badinya ({aryanto
hary ar62@y aho o. c o. id) .
Ketiga landasan i.tu sebagai dasat pijak mengzpa dar bagaknara bangsa Indmesra
dipersiapkan sejak usia sekolah untuk seirnbang Lttttta kompetensi (knowhdge) dqn karakter.
Bangsa dan negara Indonesia tidak menghendaki manusia yaflg mengafldalkan korrpetensi
saja ata.o karakter saja. Keseimbangan itulah sebagai wujud nyata manusia lndonesia sebegai
makluk yang bertakrra kepada Tuhan, yang berbudi luhut baik terha.l,F diri sendiri dan
sesalna, dan yang belpeduh dengan lmgkungafl.
b) Penumbuhan Karalcter Meldui Perkuliahan
Penr:rnbuhan karakter di perguruan tinggi dapat dilakukan dengan berbagai media
seperti melalui: Matakuliah ISBD, Matakuliah Agama, Kegraan Kerrahasisruraan
fteorganisasian, seminar, seni, sosial dan lain-lain), Kegiatan PPL/PKL/KKN, dan kegratm
Kursus-Kursus. Namun, seperd dikatakan di depan tulisan iru merrrbahas secara khusus
bagairnana. penr:rnbuhan karakter dilal<ukan lewat perkuliahan atry rnuka berbasis KBL
(1) Kurikulum Berbasis Kompetensi (GK) dan Pendidikan Karalcer
Keputusan l!{enteri. Pendrdikan Nasional Nomor 232/U/2C[JI0 rnembed otonomi
kepada setiap petgururo ti..ggt @T) rmtuk menyusur dan menerapkan kurilruh:m pendidik6l
dnggr berbasis kompetensi di setrap ptogram studi. Mernbedah*an fGK dipeqguruan tinggi
seperti di Undana gayut dengafl pendidikan karakter karena kompetensi menr-rrut
Kepmordidnas No.045/U /2002 adalah "seperanglat tin.Lkan cerdas, pefluh tanggungawab
yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap manpu oleh masyarakat dalarn
melaksaflakafl tugas-tugas di bidang peke{aan tertenhi'. Dengan dernikian pendidikan di
perguruafl tinggi berfujuan menghasilkan lulusan marrpu [fftildek yang benar dan cerdas,
lulusan yang mampu mernecahkan masalah tyata. rl"lqrn kehidupan; lulusan yang
berkomitrnen, berintegritas, selalu tqat jaali; lulusan yang brsa menerima perbedaan (udak
tiafa !{ari tatrPa gvLenutk
Jurnal Bahasa, Sastra, dan BudaYa
memenarrgka diri); lulusan yarrg bersef-control dzr- mampu mengplakan yang harus
&keqakan; lulusafl yang ddak cari gampang zltnthany,. meagambil keuntungan dari orang
lain; lulusan yartg rnenghargai o.*g lain dengan pedakuan yang sewaiamya; lulusan yang
menghargardanmengikutlaturan;lu]usanyangberliwajuiurdalarnartitidakberusaha
menyesatkarr orarrg larrr; lulusan yang tidak rnudah tetperrgaruh, dalam artr harus bisa
merrrpertahankan sesuatu bila sesuahr itu mernang benar; dan lulusafl yang selahr mernbuat
yarrg terbai\ sef-du@line,dan benrsaha rxrtuk selalu yaflg tefbaik (Semiun dakn lY/arta undana
No. 1 5 9 /Febntai 207 Q . Sukses menumbuhkan kafakter-kafakter sq>ertr itu betdampak pada
lulusan yang belp.ikiran visioner (Semir:n dalam Warta Undana No 164/Juli 2012)'
Pertatymrmy^ ^dd^h
bagainana implernentasi I<BK berbasis karakter lewat perkuliahan
meniamin sernuanya itr? Secara singlat dapat disfrpulkan bahwa perkuliahan merupakan
irrplernentasi hrikuh:rn yang direkomendasi yartu KBIC
pernbent'kan karakter hanrs berawal dan persiapan perangkat pembelajaran, bahan
ajar(modu},silabus,fet|cula^kegratarrpetkuliahanSerrrestefEKP$d^flsz:f]uaflac^l^
perkuliahan (sAD harus drdesain dengan muatafr karakter' Sernua kegratan yang berkaitan
dengan perrrbennrkan karakter harus sinl<ron dengan metode, media dan fasilitas-falitas
tainnya. Da.lam proses perkuliahan sernua tni muncul dengan ruiuan membenn:k kompetensi
berkarakter yaknt agmbon, ffictit'u, dan psikomotor'
Sebuah srlabus -*rooa McKay dalam Kenneth Croft (1980) berisi apa yang harus
dpelajan,sertaperrlelasarrmengenarbagaklarnkontenhanrsdipilihdarrdisusrrrr,serta
diaiarlan. Seuap model silabus, RKPS atau SAP menuntut muatafr unsur pendidikan
ntlai/kankteryang harus ditanarnkan kepada siswa atau mahasiswa' Gay-rt dengan pendapat
iU Pemeniilhttas RI Nomor 41 Tafun 2007 terrtarrg Standar Pmses rnenyatakafl bahwa silabus
harus mernuat standrr kornpetensi (SI9, Kompetensi Dasar (IO) ' materi
pembelaiaran/terna pernbelzlant,ildrkator pencapalafi kompetensi, penilaran, alokasi waktu'
dan surnbet belaiar.
(3) Proses Pembelaiaran Tatap Muka
Sepertisudahdisrnggrrrgdidepanprosesdrkelasmenrpakanpraktekpenrrmbuhao
karakter sec,rf^ flyatl d".g^ menerapkan berbagar metode tentufrya yang direkornend"r
oleh IGIC Pendekatan atau metode yang drtuangian dalarn peranglat pernbelajaran harus
belpiiak di atas teori-teori perrrbelajaran. Pedoman Pelaksanaan Pen&dikan KmakJer [antot
201 1) rnerckorrtendasi pendek atrcr lontelstualyxrg diyakrm safrgat membantu dosef,I dm
mahasiswa mengartkan attara rnalei yatg dtqarkat dengan situasi duma nyata' sehinga
mereka mampu membuat hubungan ^flt^tL
pengetahuan y2f|1g dimilikinya dengan
penefapaftny a dalxn ketldupan. Dengan mengaitkan pernbelajaran dengan situasi nyata itu
mahasiswa lebih mermliki hasil yang komprehensrf udak harrya pada tztann kognitr-f (olah
piku), tetapi pada tzarat afektif (olah hatr, tasa, daf. karsa), serta psikomotor (olah ragl'
Dalarn ptakteknya, pembelaiaran model kontelstual mearuntu keiituhan gr:ru atau dosen
unh:l< menentukafl dan memilih berbagai'strategl atau metode yang dimaksud Berbagar
strategl yang dimaksud merupakan media membangun IPTEKS d'2ll kataktet betdasa*an
teori perrrbela:lariut constructiuism yang meflyatakan bahwa guru atau dosen mernbangr-n
pengetahr:an lewat pengetahuan awal sebagai dasar unnrk mernbangun pengetahuan baflr
atau benkutny^ ,rr^ro sistinatis. Artrnya peflanaman pengetahuan atau ilrnu dinglai den
yang dekat (rngltrngarr) ke yang sernakin iauh, dari yang mudah ke yang semakin komplels'
OPnMISME Edisi6, Mei2ol3
dai yang konl<dt ke yang semakin abstrak. Dalarn kaitan inilah guflr atau dosen dalam
pernbelajaru bedaku sebagai fasilitator.
Pendekatan kontekstr:al berdasarkan konsep ^t^t
teori ,konstruktivisrne itu
merekomendasi berbagai metode atau strategy pembelaiaran yang menekankan proses belaiar
(**ru9)bukan mengaiar (teachmg) seperti: Snall Groap Discttttion; Rtb-Pla1 dr Simalation; Case
Strdl; Discowry l-rarnitg (DL); Sef-Dinaed l-tanitg (SDL); Cooperatiw l-taning (A);Collaboratiw l-,eaming QL); Contextral Inshuction (CI); Project Baud l-.eaming PjBL); Pmblen Based
I-tarting (PBL), qrestioningdan In4airy yang dirujuk oleh berbagai mentor pernbelajaran seperti
Richards and Rodgers (2002) a'tar Setyadi (2006). knplementasi.metode-metode secara tepat
oleh gtru atau dosen yang kompetent dari sisi akadernis dan pedagogrs sudah pasti
memberikan nufiurant efect pengernbangan karakter global pun baflgsa. Perhatikan dua,e-ontoh
implementasi pendrdikan karakter dengan menerapkan question'irg dzrrr inqaairy.
Qaestioning (benaryQ adabh metodc pembelaiaran yang rnuoanfaat-kan strategi bertanya.
Secara teotids metode ini sangat produktrf wrtuk menanamkan pengetahuan mahasiswa.
Kegratafl bertanya berruluan (a) menggali infornasi, @) mengecek pernahama., (c)
mernbangkitkan respon, (Q mengetahtu sejauh mana kem.gtrtahr"ran, (e) mengetahru hal-hal
yang sudah diketahru, (f) mernfokuskan perhatian pada sesuatu yaflg dikehendaki dosen atau
guflr (d menyegadqn kernbali pengetahuan. Nilar-nilai yang dibentr:k di antararrya. adalah:
ingrr cantahu, beryikir kritis, menyusun nalar, berbicara log'is, mernbedakan yang benar dan
yang salah, mernbrasakan untuk bertanya, mernbangun optimisme dan percaya did,
menghargai p erbedaan p endap at.
Inquiry flnlflrrrr) adalah proses mencad tahu lewat pengamatan r:ntuk mencari tahu
gna terladnrya proses pembentukan pernahaman dengan mengalami. Penugasan dosen
misalnya untuk dikegakan dr luar kelas baik secara individu mar4)ru1 kelompok merangsang
mahasiswa untuk melalnrkan perencanaan dan merancang berbagai pertanyaan unnrk driawab
lewat proses pengamatarl Jawaban akan pertany^afl-pertany^ n dapat dimulai dengan
misalnya meflyusrm dugaan, meflyusun hipotesis, mengembangkar. cata pengulian hipotesis,
membuat pengamatafl lebih iaulL dan menlnrsun teori serta konsep yang berdasar pada data
dan pengetahuan. Langlah-langkahnya seperti: (a) merumuskan masalah (dalarn rnata
pelalaran apapun), @) mengarnati ataumelalnrkan observasi, (c) menganalisis danmenyaiikan
hasil rl,larn tulisan, gambar, laporan, bagan, tabel dan karya la:m, dan pada akhirnya (Q
menglornunikasikan atau menyajikan hasrlnya di depan kelas. Nilai-nilai yang dlbentuk di
Lrrtltanya. adalah adalah: kerja-sarna, ngtr caritahu, belpikir kritis, menyusun nalar,
mernbedakan yang benar dan yang salah, percaya din, danmernbiasakan diri untuk
belpendqFat secara lisan atau tulisan.
(4) Penugasan dosen
Hal yang tidak kalah pentingnya delarn panbentr:kan karakter adalahpenugasan yang
dibedkan oleh dosen terutatna untuk dikeqakan di luat kelas (di nrnah). Tugas yang
dimaksud sangat berrnan-faat bukan saja untuk mngukur proses pencapaian pembelajaran
teapi jrrga untr:k pernbentukan sekaligus pernataflgan karakter ben:pa msalnya
tanggungiawab, kemandirian, kecerdasan, suka belajar, ketepatan, kedisplman,'dan lain-larn.
Skor atau nilai trnggr suatu tugas seorang mahasiswa mengindikasi ter;admya pencapaian dan
pematangan karakter-karakter tersebut. Nrnun ini sernua tergaritung bagairnana cata atl,u
instn:ksi dosen dalam membetikan tugas unhrk menghrndari chating rtzr plagiaisn Oleh
katena itu mernberikan tugas r:nnrk dikeqakan dr rurnah secara mdiridu pun kelompok perlu
direncanakan secara jitu dan matang (I{unter Carol, 200).
r
Jurnal Bahasa, Sastra, dan BudaYa fia"[a t{ari tanpa futenutis
Implementasi pedn:hahan betbasis pernbortr-rkzn dan penr:rnbuhan karakter sesuai
rekomendasr IGK secara tepat sangat meniamrn peflguasazn ilrnu atau mated matakuliah di
satu sisi dan pernbentukan karakter di sisi.lah yang dilakukan secara tedntegrasr dalam seti4
proses pednrliahan. Banyak penelitan yang melapo*an pernbentukan karaktet lewat proses
p.dorliahun tztap muka. Berrkut ini dua cootoh hasil penelitial tefltzrflg implernentasi
p endrdrkan karaktet lewat pros es pembelai arafl '
Pertama, Astuti aa.. 1zolol sudah meneliti tentafrg Implementasi Pendidikan Karakter
pada Matakuliah ISBD dengan pendekatafl pernecahan masalah bagi mahasiswa FIP UNY'
Dengan menerapkan lernbar pengamatan mereka menyimpulkan bahwa pendekatan berbasis
masalah dalarn menurnbuhkal karakter dapat mepingkatlan kepekaan maleasrswa
tedradap fenomena sosial dalam kehidrryan manusi4 dapal meningt<atkarr penguatan nilai-nilai
karakter pada pribad mahasiswa, dan tegad peningkatm mlai-nilai pzda pada pribadi
mahasiswa.
Penekuan yang kedra dilahrkzn oleh Praflwr--dkk. (2011). N{ereka menerapkan s}'stem
perkuliahan tetpadu dan menja:lng data dengan menerapkan pendekatan Tindakan Kelas
i*g* dua siklus (siklus pefi".., tiga pertemuan dan siklus kedua empat perternuan)'
Mereka menemukan bahwa karakter tanggung iawab dan karakter toisiatif meningkat'
itrrnlah mahastswa yang mengemukakan ide, saran, atau menanyakan hal yang tidak
dipahami meningkat, k^.ukt., menghargai berkernbang dengan baik sqak sr]<lus I'
Hamprr seluruh mahasiswa mernperhaflkan pihak lain yang sedang presentasi dan tidak
memainkan hp atau benda lain ketika perkuliahan bedangsung. Y*g terakhir,
pencapaian hasil belaiar kogrtif iuga mengalami pemngk^t^fly,tflg dilihat dari t t^-fat^
nrlar uiian harian.
Kedua contoh itu dan hasil penelitian lafr mau mernbuldkan bal:wa pfoses
pedn:hahan dengan desarn persiryan berrnr:atan karakter dalrn bahan aiar, silabr:s, darr SAP
dapat mentnnbuhkarl karakter di samping merringLatkafl boning acbieument mahasiswa' Itu
artrtya bahwa pendidikan karakter di pergunran tnggr han:s secara tefpfogram untr:k
menanamkafl berbagar nila-nilai ftaraker) lewat proses pernbelaiaran matakuliah untuk
membentr:k keseimbangan antara kompetensi dan karakter'
3. Penutup
Penumbuhan karakter bangsa Indonesia sekatang im merupakafl tanggungiawab
pergufuafr tinggr rurtgk fi4uan lnvestasi niJa! karena lulusan pefgruan tmggl addah character
gr*roroo bangsa. Pendrdrkan karakter yang dirnaksud adalah nilai rniversal yang di-shan oleh
sehrruh bangsa dan tulai nasional sesuai karakterisuk budaya bangsa Indonesia yang wajib
ditumbuhkernbangkan lewat intitusi pendidikan forrnal pr:r1 nofl fornal di Indonesia'
pendidikafl karakter itu sekarang 11"u meniadt urgen menglangat praktek-praktek tidak teryuji
sec2r-;a fly21ti menggurita dan komptehensrf, dalam arti tidak mengenal r:rnur, status,
pendrdrkan, ptofesi, dan lain-larn.
pergurual trrgs di Indonesia menrpakan ujung tombak menr:rnbuh.kernbangkafl
keraktet bangsa dengan berbagai keg,iatan mahasiswa terrnasuk kegiatan perkuliahafl' Dalam
konteks perlruliahan pendidikan karakter nampak dalam persiapan perangkat perrrbelaiaran
dosen, tampilan dosen dalam Proses pernbelaiaran tatap muka yang menekankan learning
bukaa teachrng sesuai rekomendasi KBK perguruan tlnggr, dan rellcana penugasan dosen
unn:k dikeqakan di fumah baik secara perofargfir maupun kelompok
OPnMISMEEdisi o, Mei 2o1s
Implikasi dari implementasi penumbuhan karakter lewat perkuliahan adalah dosenharus mengetahui bahwa perkuliahan bukan sekedo, memersiapkan IpTEKs bagr mahasiswatetapi mem:rnbuhkan nilai-nilai telpuji pada sisi mahasiswa. Dir senpmg ltu seorangmahasiswa hanrs menyadari bahwa dirinya mernbutuhkan ped<uliahan betrnuatan karakter
,sehinga harus loyal kepada perkuliahan seperti itu. Perkuiiahan yang berhasil menclltakan
keseimbangan antara IPTEIG dan nilai teryu1i adilahbarrya oleh dosen yang berkarakterteryuii pula.
Daftar Pustaka
Astuti, D. S. I r{Lk.. 2010. Implernentasi Pendirtikan Karakter pada N.fatakuliah Ilmu Sosial
-{n Budaya Dasar bagi N{ahasiswa tNY dengan Pend'ekatan Pernecahan N.fasaiah.
IJaryanto' Pendidikm Kmakter Menuat Ki Hqar Dewntara. Kruikulurn dan Teknologi
. Perrdidikan FIP UNy, [email protected]
IJll' 2002' Tbe Six Pitlars of Cbaactcr- Cbmacter Cornts! Coaktion Tlx Josepb latittttr of Etbics.bttp: / / atan.cbaraaercounts.otg/ mateialt).
Hunter, C" 2009. Planning and V/riting Universrty assignments. New Zealand University ofOtago.
Dirlen Dikti' 2000. Kepmendiknas Nomor 232/u/2000 tentang pedoman peny:sunanKurikulum Pendidikan T*ggr. J akarta.
o4*..?# ,11_::.
Pandtan Hibab penyrsunat Btktt Modcl pendidiha rerakar ii pugtnanttngt. )akarta.
Kamaruddin s' A' (2012). Chatacter Education and Students Socral Behavr or. Joanal ofEdtcation aud l_-earuing. Vol.6 ({ pp.223_230.
Lickona, T. 1991. Educatrng for character: Frow our School can Teach Respect andReqponsibility. New york Bantam books.
Lernbaga PernbmaSn dan Pengernbr.gan PembeLqaran g-p3). 20L2. pedoman pendiiliLanKarakter Nfodel Undana-
Pratiwi' R' dkk" 2011. Irrrplerneotasi Perkuliahan Terintegrasr tmt,k pengernbanganKata'ktet dan Peoinglatan Hasil Belaiar Kogmtrf plsl*a lratemaflka rI. N4alangJumsan Fisik,, 1qpr1 Universitas Nqc,, Il.{alan}.
Pusat Kurikuhrrn. 2009..-pengernbangan dan pendidikan Budaya & Karakter Bangsa:Pedoman Sekolah (2009:9-10)
Pusat Kudkulnrn dan Pusburuk - 2077. Pedonar Pelaksanaal Pendid,ikan Karakter. Jakata.
Richards, J'c' & Rodgel, T.-s-: ?001
Approaches and Methods in r,anguage Teaching (2r.aEd). Cambridge: Cambadge U;versity ptess
Sauri" S' 2009. Implernentasi Pendidikan Nilai dalam Pedagogrk dan penyrsrmao unsur-trrrsurnya- Bandr:ng: SPs pU UpI.
Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya tia[a I{ai tarup a tulmufis
Sernirxr, A. 2072. KBK dan Character Building. Media Informasi daa Undana, No. 1 59 /Februari207 2.
Serniurr, A. 2072. Calon Guru harus belpiki-tan Yisioner. Media Iufomasi dan Komunikasi
Undana, No. 1 64/ fuli 207 2.
Sernirrn, A.2072. Investasi Pendidikan Katakter Terancam Gagal, Pu Kapang edisi 10 Jati207 2.
Setyadi, B. 2006. Teaching Engtrsh as a Foragn Language. Yogyakaxta:Graha Ilmu.
Vessels, G., & Huitt, !7. (200r. Moral and clyracter dculopnentPaperpresented at the National
Youth ^t
Risk Conference, Savannah, GAt l\{arch 8-10.
httr : //www.e{:sycinteractlve.org/p ap ets /chardev.pdf
nzci.d* ,n.{u ,*J,rn lii[.f, uo*u {ari.
rt11s*ittt.i a&u iru:incrnililtlt
, ;_G
m,aka .rAu uAn.lz lzUlult *larranyu.
?ELAfi TEEEIT fil1'{Ij HUKIPIJ',*fl FU'SI
LltRl'A &L&RSEL fr"080T BEEJUCUT
rN'AH}'IAS Pg $i $M.. HUETffiJI"A}{ FU I$ I YAH &
ll{EH G TAL{F FEfi.$ OAJ,"{T'{ $ E$ L{t ffi C"4fiA
r'.4MAH BAfl ft.8IIL{.NTI$" TENI{*SANG SfiT.
ff *K Jrl{Ara4. hlrHA&{BA}t B OB frl" Ig.*i{ I.
TE&-K4frA},{ fi .{SA T,AS.4H EAT''A UNTUH
&trriEi{AH I{E $*fr $.4,T m.ffi "
f*nrrlifu Init* $o*k {rrner, Y**ra}qarta
Te$ iia* p *t*xra: Juli lll ll.T*&al *S hahxua
tr{ary r &p }$,il$0,-
Sryatk*n h{hr! ini {i l{*d*r Frasrairr Shdi }m&iili}ear
Ealra** llm Sa*ta lailun*xir FI{IP Unilmr Xrry*ng atnu
p as{& tin rnrait murelrab ttft ya}r*a.r *.iil
Nrarar r*k*aing: 3.13ff81&.33$1$ilT, $&.i tlxit l,{*i}siea *:. h'Isrx}H,*hat t{"$iIIp.08133$i?? 18S
Kontodo lrlJndq
a,
ir. r,, ' I
,,h,*
*
I
tr:1:. fr I
I
J fslti l
l. .'- |
lil. * -Y'*tr t
.rt'..] r 1 *r
rf,rr r.J ,*r*lp.
"*{ }
' n r,"'' a
T,,
a
lt
r'-..
Lcmb!*tl
.i
I
a
t
i' \, r r* :lr*iri i ' ''
'r I or ;'* I
I
Alnr Islandss dl,r i..r -
'r.r*'
ri'i ,.-" ,l .
t.,. I
"". : ;r*+:
r f, Fltrsn{e *.
11, t' ;''*"
f I' o
tI
,.'i!
l*lt: rrl.dF*rrtll 1 -
..1x, .
tfest Timrr *'
',,tu't
*' "
. 4i"!:,
& rr?.,
S r#'
t*'rL t
il
20s$-0,1$,1
liililiilllliii! I |"::t;'fl
["srnbat* lsland'ht{
Ff .'"I,4 *i r'i
"-]f , 'l
\