Fithra Faisal Hastiadi, Ph - iseisby.or.id _Manufaktur_dan... · Kontribusi Sektor Industri...

20
Kondisi Sektor Manufaktur dan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Fithra Faisal Hastiadi, Ph.D

Transcript of Fithra Faisal Hastiadi, Ph - iseisby.or.id _Manufaktur_dan... · Kontribusi Sektor Industri...

Kondisi Sektor Manufaktur dan Perekonomian Provinsi Jawa Timur

Fithra Faisal Hastiadi, Ph.D

Kondisi PerekonomianNasional dan Global

Respons Rupiah terhadapPerubahan Lira Turki, Dolar US, Ekspor Bersih Nasional, dan Peso Argentina

Melihat data Impuls Response Function

(IRF), tekanan dari sesama Emerging

Markets (EM) dan juga kebijakan

Amerika memang jelas terefleksi pada

pada volatilitas rupiah.

Justru tekanan dari Current Account

Deficit (CAD) lah yang memberikan

efek kelembaman lebih besar

3

-80

-60

-40

-20

0

20

40

60

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Periode (Kuartal)

Lira Turki Dolar US

Ekspor Bersih Peso Argentina3

Proyeksi Nilai TukarRupiah

Meski perlu diakui bahwa efek guncangan

dari CAD memberikan kelembaman yang

cukup besar pada depresiasi rupiah, namun

ini hanya bersifat sebagai pemantik saja dan

lebih banyak diaksentuasi oleh faktor

ekpektasi yang liar. Dengan kondisi

demikian, rupiah akan mengalami tren

depresiasi sepanjang tahun 2019

sebagaimana dapat dilihat pada skenario

1(CAD tidak terkontrol).

Lebih lanjut, mengingat faktor ekspektasi

juga lebih banyak dipantik pada data CAD,

maka permasalahan pada CAD tentu perlu

diselesaikan dengan segera.

4

15001

15111

15210

15301

14560 14548 1452314486

14000

14200

14400

14600

14800

15000

15200

15400

2019Q1 2019Q2 2019Q3 2019Q4

CAD Tidak Terkontrol CAD Terkontrol

Deindustrialisasi…Permasalahan deindustrialisasi yang persisten hampir selalu membayangi volatilitas rupiah yang bahkan bergerak semakin

tak tentu arah. Sejak tahun 2001, kontribusi sektor manufaktur terhadap PDB tampak melandai turun.

29,05% 28,72% 28,25% 28,07% 27,41% 27,54% 27,05% 27,81%26,36%

22,04% 22,06% 21,97% 21,72% 21,65% 21,54% 21,38% 21,22% 21,04%

0,00%

5,00%

10,00%

15,00%

20,00%

25,00%

30,00%

35,00%

Kontribusi Sektor Industri Pengolahan terhadap PDB (%)

Kontribusi Sektor Industri Pengolahan terhadap PDB (%)

Deindustrialisasi…Bahkan dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan industri pengolahan jauh lebih rendah dari

pertumbuhanekonomi

-15,00%

-10,00%

-5,00%

0,00%

5,00%

10,00%

15,00%

Pertumbuhan Industri Pengolahan (%) Pertumbuhan Ekonomi (%)

Proyeksi PertumbuhanEkonomi

Melihat faktor-faktor tersebut, model

kami memprediksi pertumbuhan

ekonomi akan tumbuh 4.8 persen dan

4.6 persen pada tahun 2019 dan 2020

Tetapi jika kemudian tekanan pada

CAD bisa diatasi secara efektif, maka

pertumbuhan ekonomi bisa bergerak

lebih kuat pada posisi 5.12 persen dan

5.41 secara berturut-turut di tahun

2019 dan 2020 ditambah dengan

prognosa stabilnya nilai tukar rupiah

tehadap USD sebagaimana bisa dilihat

pada skenrio 2 (CAD Terkontrol).

7

5,0999999 5,12

5,4079251

5,1

4,8

4,6

4

4,2

4,4

4,6

4,8

5

5,2

5,4

5,6

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2021

GDP Growth GDP Growth Scenario 1

GDP Growth Scenario 2

Sektor Kunci

8

SEKTOR ITBL* ITFL*

Pertanian 0.83951 1.06404

Penggalian dan Pertambangan 0.71056 0.97540

Industri 1.11001 1.99943

Listrik, gas dan air bersih 1.15999 0.69775

Bangunan 1.17357 0.67882

Perdagangan, Hotel, dan Restoran 1.03281 0.97088

Pengangkutan dan Komunikasi 1.11992 0.85573

Keuangan, Sewa, dan Jasa

Perusahaan0.84928 0.96666

Jasa-jasa lainnya 1.00435 0.79130

Sumber : Perhitungan Peneliti

SEKTOR

Angkutan Jalan Raya

Reparasi Mobil Dan Motor

Restoran

Unggas Dan Hasil-Hasilnya

Industri Pemotongan Hewan

Industri Sepeda Motor

Jasa Pendidikan Swasta

Industri Minyak Hewani Dan Minyak Nabati

Angkutan Udara

Industri Pakaian Jadi

Jasa Perusahaan

Jasa Kesehatan Swasta

Industri Pakan Ternak

Jasa Informasi

Industri Pengolahan Dan Pengawetan Ikan

Jasa Penunjang Angkutan

Karet*) Berdasarkan perhitungan dari Tabel Input-Ouput Nasional 2010 192 x 192

9

Nilai Pengganda Tenaga Kerja per Sektor pada 17 Sektor Kunci

Karet

2,5 orang

Unggas dan Hasil-Hasilnya

3 orang

Industri Pemotongan Hewan

2,6 orang

Industri Pengolahan Dan

Pengawetan Ikan

1,5 orang

Industri Minyak Hewani Dan

Minyak Nabati

1,6 orang

Angkutan Jalan Raya

2,7 orang

Angkutan Udara

1,4 orang

Jasa Penunjang Angkutan

2,2 orang

Jasa Informasi

1,6 orang

Jasa Perusahaan

1,6 orang

Jasa Pendidikan Swasta

2,7 orang

Injeksi Rp 100 Juta ke sektor [....] akan

memberikan lapangan pekerjaan kepada....

*) Berdasarkan perhitungan dari Tabel Input-Ouput Nasional 2010 192 x 192

Jasa Kesehatan Swasta

3,7 orang

17 Sektor Kunci**

2,5 orang

**) Masing-masing sektor diinjeksi Rp

5,88 Juta

Sektor Industri Manufaktur

2 orang

Industri Pakan Ternak

2,7 orang

Industri Pakaian Jadi

2,3 orang

Industri Sepeda Motor

1,3 orang

Reparasi Mobil dan Motor

2,5 orang

Restoran

2,9 orang

10

Nilai Pengganda Tenaga Kerja per Sektor pada 5 sektor dengan penyerapan tenagakerja terbesar

Injeksi Rp 100 Juta ke sektor [....] akan

memberikan lapangan pekerjaan kepada....

*) Berdasarkan perhitungan dari Tabel Input-Ouput Nasional 2010 192 x 192

Teh

26,5 orang

Tembakau

26,4 orang

Kacang Hijau

15,5 orang

Kacang Tanah

15,4 orang

Kedelai

14,7 orang

Penyerapan Tenaga Kerja per Sektor

11

31,86%

1,10%

13,31%

0,33%

5,75%

23,37%

4,57%2,88%

16,82%

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

90,00%

100,00%

2017

Jasa-Jasa

Keuangan, Sewa, danJasa Perusahaan

Pengangkutan danKomunikasi

Perdagangan, Hotel,dan Restoran

Bangunan/Konstruksi

Listrik, Gas, dan AirBersih

Industri

Penggalian danPertambangan

Pertanian

∙ Sektor pertanian adalah

sektor yang paling banyak

menyerap tenaga kerja,

diikut sektor perdagangan,

hotel, dan restoran, sektor

jasa-jasa, dan sektor industri

Sumber: BPS

Kondisi PerekonomianJawa Timur

Indikator Makroekonomi Provinsi Jawa Timur

13

5,57%

5,46%

5,50%

0,00%

1,00%

2,00%

3,00%

4,00%

5,00%

6,00%

7,00%

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Pertumbuhan PDRB Jawa Timur (%)

4,21

4

3,99

0

2

4

6

8

10

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

Tingkat Pengangguran (%)

2,72

4,04

2,86

02468

10121416

Tingkat Inflasi Provinsi Jawa Timur

14,80%

14,83%

14,86%

14,20%

14,30%

14,40%

14,50%

14,60%

14,70%

14,80%

14,90%

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Kontribusi PDRB Jawa Timur terhadap PDBNasional (%)

Sumber: BPS

Sektor Industri Pengolahan Provinsi Jawa Timur

14

29,03% 29,05% 28,99% 29,49% 29,54% 29,25%

4,57%

6,73%5,85%

7,67%

5,63%4,51%

0,00%

5,00%

10,00%

15,00%

20,00%

25,00%

30,00%

35,00%

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Kontribusi Sektor Industri Pengolahan terhadap PDRB Jawa Timur(%)

Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan Jawa Timur (%)

Sumber: BPS

19,35%

19,04%

19,24%

19,51%

20,08%

20,33%20,38%

18,00%

18,50%

19,00%

19,50%

20,00%

20,50%

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Kontribusi Industri Pengolahan Jawa Timur terhadap IndustriPengolahan Nasional (%)

Jawa Timur dan Kota Surabaya

15 Sumber: BPS

24,18%

8,32%

6,26%

6,04%5,42%4,10%

45,68%

Kontribusi Kab/Kota di Jawa Timur terhadap PDRB Jawa TImur

Kota Surabaya

Sidoarjo

Pasuruan

Gresik

Kota Kediri

Malang

Kab/Kota Lainnya

19,22% 19,22%

19,03%

19,59% 19,58%

19,38%

18,60%

18,80%

19,00%

19,20%

19,40%

19,60%

19,80%

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Kontribusi Sektor Industri Pengolahan terhadap PDRB Surabaya (%)

16,10% 16,14% 16,20%

15,00%

15,20%

15,40%

15,60%

15,80%

16,00%

16,20%

16,40%

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Kontribusi Industri Pengolahan Surabaya terhadap IndustriPengolahan Jawa Timur (%)

4,96%

7,35%6,51%

10,13%

5,88%4,91%

7,13%

7,35%7,58%

6,96% 5,97%6,00%

0,00%

2,00%

4,00%

6,00%

8,00%

10,00%

12,00%

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan Surabaya (%)

Pertumbuhan PDRB Surabaya (%)

Sektor Kunci Jawa Timur

16Sumber : Perhitungan Peneliti

No Nama Sektor

1Industri pupuk, kimia dan barang dari karet dan

mineral bukan logam

2 Pengilangan minyak bumi

3 Industri kertas dan barang dari cetakan

4 Pertambangan minyak, gas dan panas bumi

5 Industri barang dari logam

6Industri dasar besi dan baja dan logam dasar

bukan besi

*) Berdasarkan perhitungan dari Tabel Input-Ouput Jawa Timur 2000 30 x 30

Analisis Pengganda Output

17Sumber : Perhitungan Peneliti

NAMA SEKTOROUTPUT

MULTIPLIER

Industri pupuk, kimia dan barang dari karet dan

mineral bukan logam249.13

Industri kertas dan barang dari cetakan 240.27

Industri lainnya 238.25

Angkutan Udara 227.70

Industri alat angkutan, mesin dan peralatannya 228.35

Pengilangan minyak bumi 225.83

Industri tekstil, barang dari kulit dan alas kaki 227.27

Industri semen 219.41

Pertambangan minyak, gas dan panas bumi 214.01

Industri dasar besi dan baja dan logam dasar

bukan besi206.17

Injeksi Rp 100 Juta ke sektor [....]

akan meningkatkan output

perekonomian sebesar Rp ….

*) Berdasarkan perhitungan dari Tabel Input-Ouput Jawa Timur 2000 30 x 30

Analisis Pengganda Pendapatan Rumah Tangga

18Sumber : Perhitungan Peneliti

Injeksi Rp 100 Juta ke sektor [....]

akan meningkatkan pendapatan

seluruh rumah tangga sebesar

Rp….

NAMA SEKTORINCOME

MULTIPLIER

Pemerintahan umum dan pertahanan 95.24

Padi 60.81

Kehutanan 57.73

Tanaman bahan makanan lainnya 55.39

Perikanan 49.82

Tanaman perkebunan 47.98

Pertambangan minyak, gas dan panas bumi 46.01

Bangunan 43.88

Industri barang dari kayu dan hasil hutan lainnya 42.99

Industri semen 41.54

*) Berdasarkan perhitungan dari Tabel Input-Ouput Jawa Timur 2000 30 x 30

Dampak Injeksi Rp 1 Triliun pada Sektor Industri Pupuk, Kimia, dan Barang dari Karet dan Mineral bukan Logam

∙ Output perekonomian meningkat

Rp 2,49 Triliun (0,63%)

∙ Nilai Tambah meningkat Rp 1

Triliun (0,59%)

∙ Pendapatan Rumah Tangga

meningkat Rp 348 Miliar (0,58%)

19

Rp 2,49 Triliun; 0,63%

Rp 1 Triliun; 0,59%

Rp 348 Miliar; 0,58%

0,55%

0,56%

0,57%

0,58%

0,59%

0,60%

0,61%

0,62%

0,63%

0,64%

OUTPUT NILAI TAMBAH PENDAPATANRUMAH TANGGA

THANK YOU