fistum1-130221103841-phpapp02

10
Dasar – Dasar Fisiologi Tumbuhan Agroekoteknologi ’12 1 TUGAS KULIAH DASAR DASAR FISIOLOGI TUMBUHAN OLEH : RINTA RACHMAWATI (1210212010) DOSEN : Prof. Dr. Ir. WARNITA, MP PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2013

description

biologi

Transcript of fistum1-130221103841-phpapp02

  • Dasar Dasar Fisiologi Tumbuhan

    Agroekoteknologi 12 1

    TUGAS KULIAH

    DASAR DASAR FISIOLOGI TUMBUHAN

    OLEH :

    RINTA RACHMAWATI

    (1210212010)

    DOSEN : Prof. Dr. Ir. WARNITA, MP

    PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

    FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS

    PADANG

    2013

  • Dasar Dasar Fisiologi Tumbuhan

    Agroekoteknologi 12 2

    DAFTAR ISI

    DFTAR ISI . 2

    A. ENZIM ... 3

    B. FOTOSINTESIS ... 4

    C. HUBUNGAN ANTARA ENZIM DENGAN FOTOSINTESIS 6

    REFERENSI . 10

  • Dasar Dasar Fisiologi Tumbuhan

    Agroekoteknologi 12 3

    ENZIM DAN FOTOSINTESIS

    A. Enzim

    Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam metabolisme makhluk

    hidup. Enzim berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk

    hidup, tetapi enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi. Secara lebih spesifik, enzim berperan

    dalam hal menentukan reaksi mana yang akan dipacu dibandingkan dengan katalisator

    anorganik sehingga ribuan reaksi dapat berlangsung dengan tidak menghasilkan produk

    sampingan yang beracun (Indah, 2009).

    Enzim terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim adalah bagian enzim

    yang tersusun atas protein. Gugus prostetik adalah bagian enzim yang tidak tersusun atas

    protein. Gugus prostetik dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu koenzim (tersusun dari

    bahan organik) dan kofaktor (tersusun dari bahan anorganik) (Indah, 2009).

    Menurut www.wikipedia.org, enzim mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :

    1. Biokatalisator : mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut bereaksi.

    2. Thermolabil : mudah rusak, bila dipanasi lebih dari suhu 60 C, karena enzim tersusun dari

    protein yang mempunyai sifat thermolabil.

    3. Merupakan senyawa protein sehingga sifat protein tetap melekat pada enzim.

    4. Reaksinya sangat cepat dan dapat digunakan berulang-ulang.

    5. Bekerjanya ada yang di dalam sel (endoenzim) dan di luar sel (ektoenzim), contoh

    ektoenzim: amilase,maltase.

    6. Umumnya enzim bekerja mengkatalisis reaksi satu arah, meskipun ada juga yang

    mengkatalisis reaksi dua arah, contoh : lipase, meng-katalisis pembentukan dan

    penguraian lemak. Lipase Lemak + H2O Asam lemak + Gliserol

    7. Bekerja spesifik, karena bagian yang aktif (permukaan tempat melekatnya substrat) hanya

    setangkup dengan permukaan substrat tertentu.

    8. Umumnya enzim tak dapat bekerja tanpa adanya suatu zat non protein tambahan yang

    disebut kofaktor.

    Tata nama enzim telah diresmikan menurut persetujuan internasional dengan

    bantuan Comission on Enzymes of the International Union of Biochemistry. Untuk

    menamakan enzim digunakan akhiran ase dan ini hanya digunakan untuk enzim tunggal.

    Untuk penamaan suatu kompleks digunakan kata system (Widianingsih, 2009). Bagi setiap

    enzim dianjurkan memiliki 2 nama : nama biasa dan nama sistematiknya. Enzim dibagi

    dalam enam golongan besar:

  • Dasar Dasar Fisiologi Tumbuhan

    Agroekoteknologi 12 4

    Oksidoreduktase : mengatalisis reaksi oksidasi/reduksi

    Enzim golongan ini dibagi dalam 2 bagian : dehidrogenase dan oksidase.

    Transferase : mentransfer gugus fungsi

    Enzim golongan ini bekerja sebagai katalis pada reaksi pemindahan suatu gugus dari satu

    senyawa ke senyawa lain.

    Contohnya yaitu metiltransferase,karboksiltransferase

    Hidrolase : mengatalisis hidrolisis berbagai ikatan

    Enzim ini bekerja sebagai katalis pada reaksi hidrolisis. Ada 3 jenis hidrolase,yaitu yaqng

    memecah ikatan diester,memecah glikosida,dan yang memecah ikatan peptida.

    Liase : memutuskan berbagai ikatan kimia selain melalui hidrolisis dan oksidasi

    Enzim ini mempunyai peranan penting dalam reaksi pemisahan suatu gugus dari suatu

    substrat atau sebaliknya.

    Contohnya dekarboksilase, aldolase dan hidratase

    Isomerase : mengatalisis isomerisasi sebuah molekul tunggal

    Enzim yang bekerja pada reaksi perubahan intramolekuler.

    Contoh perubahan glukosa menjadi fruktosa

    Ligase : menggabungkan dua molekul dengan ikatan kovalen

    Enzim ini bekerja pada penggabungan 2 molekul. Enzim ini dinamakan juga enzim

    sintetase.

    Contohnya adalah enzim glutamin sintetase.

    B. Fotosintesis

    Fotosintesis adalah suatu proses biokimia anabolisme, pembentukan zat makanan atau

    energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan

    menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya

    matahari. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam

    fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi.

    Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer

    bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya)

    disebut sebagai fototrof (Mustahib, 2010).

    Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis

    karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi.

  • Dasar Dasar Fisiologi Tumbuhan

    Agroekoteknologi 12 5

    Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis,

    yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang (Mustahib, 2010).

    Reaksi fotosintesis juga merupakan reaksi redoks. Proses ini berlangsung dalam dua

    tahap, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap.

    1. Reaksi Terang/Light Reaction/Reaksi Hill

    Reaksi terang merupakan tahap fotosintesis yang memerlukan cahaya. Proses yang

    berlangsung pada thilakoid ini memerlukan bahan: H2O, akseptor elektron berupa NADP

    (nikotinamida adenin dinukleotida fosfat) dan pigmen fotosintetik.

    Pigmen fotosintetik yang terdapat dalam thilakoid ada tiga macam:

    - klorofil a, disebut juga photosystem I/photosystem 700

    - klorofil b, disebut juga photosystem II/photosystem 680

    - karotenoid (disebut juga pigmen antena), terdiri dari karoten dan xantofil

    Peristiwa yang berlangsung pada reaksi terang adalah sebagai berikut: bila P700

    menerima cahaya, elektronnya akan tereksitasi sehingga elektron lepas dari P700 dan

    diterima oleh feredoxin (akseptor primer). Feredoxin memberikan elektron pada NADP

    sehingga tereduksi menjadi NADPH. Karena P700 kehilangan elektron ia memperoleh

    gantinya dari P680.

    Bila P680 menerima cahaya, elektronnya tereksitasi sehingga lepas dan diterima oleh

    akseptor primer. Elektron berjalan dari akseptor primer ke sitokrom dan akhirnya ke P700.

    Saat elektron berpindah dari sitokrom ke P700 dilepaskan energi yang digunakan untuk

    membentuk ATP. P680 yang kehilangan elektron memperoleh ganti dari dari proses fotolisis

    air.

  • Dasar Dasar Fisiologi Tumbuhan

    Agroekoteknologi 12 6

    Keseluruhan perjalanan elektron tersebut disebut siklus non siklis, karena elektron berjalan

    dari H2O dan akhirnya diterima NADP. Bentuk lain dari lintasan elektron adalah siklus siklis.

    Siklus ini bermula dari P700 yang menerima cahaya, elektron yang lepas diterima feredoksin

    tetapi tidak diberikan ke NADP melainkan ke sitokrom, lalu kembali ke P700. Saat elektron

    berjalan dari sitokrom ke P700 dihasilkan energi yang digunakan untuk membentuk

    ATP.Dari keterangan di atas dapat diketahui ada tiga bahan yang dihasilkan saat reaksi terang,

    yaitu: NADPH, ATP, dan O2. Dua yang pertama digunakan sebagai bahan untuk

    terlaksananya reaksi gelap.

    2. Reaksi Gelap/Dark Reaction/Siklus Calvin-Benson

    Reaksi gelap merupakan tahap fotosintesis yang tidak memerlukan cahaya. Proses

    yang berlangsung pada stroma ini memerlukan bahan yang dibentuk pada reaksi terang yaitu

    NADPH dan ATP, serta CO2 dari udara. Reaksi dimulai dari pengikatan CO2 oleh ribulosa

    difosfat (RDP) dan pada akhir siklus dibentuk fosfogliseraldehid (PGAL) yang kemudian

    diubah menjadi glukosa (lihat bagan di atas).

    C. Hubungan Antara Enzim dengan Fotosintesis

    Pada siklus Calvin, CO2 akan diikat oleh ribulosabifosfat (RuBP) dan membentuk

    asam fosfogliserat (PGA) yang merupakan senyawa 3-C. Proses tersebut hanya bisa berjalan

    dengan bantuan enzim rubisco (ribulosabifosfat karboksilase oksigenase). Karena

    menghasilkan PGA yang merupakan senyawa 3-C maka disebut kelompok tumbuhan C3.

    Perlu diketahui bahwa enzim rubisco yang membantu RuBP mengikat CO2, juga mampu

    mengikat O2 meskipun jumlahnya jauh lebih kecil. O2 yang terikat tersebut akan

  • Dasar Dasar Fisiologi Tumbuhan

    Agroekoteknologi 12 7

    menyebabkan berlangsungnya fotorespirasi, yaitu proses pemecahan glukosa hasil fotosintesis

    dengan bantuan oksigen dan berlangsung pada siang hari. Peristiwa ini mirip sekali dengan

    proses respirasi pada manusia dan hewan. Hanya saja karena berlangsung pada tumbuhan saat

    siang hari, maka disebut fotorespirasi. Proses ini bisa menyebabkan penurunan akumulasi

    glukosa produk fotosintesis.

    Tumbuhan C4

    Pada jenis tumbuhan yang hidup di daerah panas seperti jagung, tebu, rumput-

    rumputan, memiliki kebiasaan saat siang hari mereka tidak membuka stomatanya secara

    penuh untuk mengurangi kehilangan air melalui evaporasi/transpirasi. Ini berakibat terjadinya

    penurunan jumlah CO2 yang masuk ke stomata. Logikanya hal ini menghambat laju

    fotosintesis. Ternyata para tumbuhan ini telah mengembangkan cara yang cerdas untuk

    menjaga agar laju fotosintesis tetap normal meskipun stomata tidak membuka penuh.

    Perbedaannya dengan tumbuhan C3 ada pada mekanisme fiksasi CO2. Pada tumbuhan

    C-4 karbondioksida pertamakali akan diikat oleh senyawa yang disebut PEP

    (phosphoenolphyruvate / fosfoenolpiruvat) dengan bantuan enzim PEP karboksilase dan

    membentuk oksaloasetat, suatu senyawa 4-C. Itu sebabnya kelompok tumbuhan ini disebut

    tumbuhan C-4 atau C-4 pathway. PEP dibentuk dari piruvat dengan bantuan enzim piruvat-

    fosfat dikinase. Berbeda dengan rubisco, PEP sangat lemah berikatan dengan O2. Ini berarti

    bisa menekan terjadinya fotorespirasi sekaligus mampu menangkap lebih banyak CO2

    sehingga bisa meningkatkan laju produksi glukosa.

    Pengikatan CO2 oleh PEP tersebut berlangsung di sel-sel mesofil (daging daun).

    Oksaloasetat yang terbentuk kemudian akan direduksi karena menerima H+ dari NADH dan

    berubah menjadi malat, kemudian ditransfer menuju ke sel seludang pembuluh (bundle sheath

    cells) melalui plasmodesmata. Sel-sel seludang pembuluh adalah kelompok sel yang

    mengelilingi jaringan pengangkut xilem dan floem.

  • Dasar Dasar Fisiologi Tumbuhan

    Agroekoteknologi 12 8

    Di dalam sel-sel seludang pembuluh malat akan dipecah kembali menjadi CO2 yang

    langsung memasuki siklus Calvin-Benson, dan piruvat dikembalikan lagi ke sel-sel mesofil.

    Hasil dari siklus Calvin-Benson adalah molekul glukosa yang kemudian ditranspor melalui

    pembuluh floem.

    Dari uraian di atas kita tahu bahwa fiksasi CO2 pada tumbuhan C-4 berlangsung

    dalam dua langkah. Pertama CO2 diikat oleh PEP menjadi oksaloasetat dan berlangsung di

    sel-sel mesofil. Kedua CO2 diikat oleh rubisco menjadi APG di sel seludang pembuluh. Ini

    menyebabkan energi yang digunakan untuk fiksasi CO2 lebih besar, memerlukan 30 molekul

    ATP untuk pembentukan satu molekul glukosa. Sedangkan pada tumbuhan C-3 hanya

    memerlukan 18 molekul ATP. Namun demikian besarnya kebutuhan ATP untuk fiksasi CO2

    pada tumbuhan C-4 sebanding dengan besarnya hasil produksi glukosa karena dengan cara

    tersebut mampu menekan terjadinya fotorespirasi yang menyebabkan pengurangan

    pembentukan glukosa. Itu sebabnya kelompok tumbuhan C-4 dikenal efektif dalam

    fotosintesis.

    Tumbuhan CAM

    Tumbuhan lain yang tergolong sukulen (penyimpan air) misalnya kaktus dan nanas

    memiliki adaptasi fotosintesis yang berbeda lagi. Tidak seperti tumbuhan umumnya,

    kelompok tumbuhan ini membuka stomata pada malam hari dan menutup pada siang hari.

    Stomata yang menutup pada siang hari membuat tumbuhan mampu menekan penguapan

    sehingga menghemat air, tetapi mencegah masuknya CO2.

  • Dasar Dasar Fisiologi Tumbuhan

    Agroekoteknologi 12 9

    Saat stomata terbuka pada malam hari, CO2 di sitoplasma sel-sel mesofil akan diikat oleh

    PEP dengan bantuan enzim PEP karboksilase sehingga terbentuk oksaloasetat kemudian

    diubah menjadi malat (persis seperti tumbuhan C-4). Selanjutnya malat yang terbentuk

    disimpan dalam vakuola sel mesofil hingga pagi hari. Pada siang hari saat reaksi terang

    menyediakan ATP dan NADPH untuk siklus Calvin-Benson, malat dipecah lagi menjadi CO2

    dan piruvat. CO2 masuk ke siklus Calvin-Benson di stroma kloroplas, sedangkan piruvat akan

    digunakan untuk membentuk kembali PEP.

    Model metabolisme ini disebut Crassulacean Acid Metabolism (CAM) karena

    pertamakali diketahui terjadi pada kelompok tumbuhan famili Crassulaceae.

  • Dasar Dasar Fisiologi Tumbuhan

    Agroekoteknologi 12 10

    REFERENSI

    http://120409-widianingsih.blogspot.com/ diakses pada tanggal 21 Februari 2013

    http://belajar-indah.blogspot.com/2009/08/pengertian-enzim.html diakses pada tanggal 21

    Februari 2013

    http://biologi.blogsome.com/2010/07/18/fotosintesis/ oleh Mustahib, S.Pd.Si. diakses pada

    tanggal 21 Februari 2013

    http://biologimediacentre.com/fotosintesis-anabolisme/ diakses pada tanggal 21 Februari

    2013

    http://biologimediacentre.com/fotosintesis-jenis-lain-tumbuhan-c4-dan-cam/ diakses pada

    tanggal 21 Februari 2013

    http://madi-cmos.blogspot.com/2012/04/pengertian-dan-klasifikasi-enzim.html diakses pada

    tanggal 21 Februari 2013