FISKAL - DJPb

30
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA I. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL KAJIAN FISKAL REGIONAL Penyusun: Penanggung Jawab: Noor Faisal Achmad I Ketua Tim: Iwan Teguh Setiawan I Editor: I Anang R. I Haris Y. I Thedy D.P. I Desain Grafis: Dandy A. P. W. DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

Transcript of FISKAL - DJPb

Page 1: FISKAL - DJPb

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

I. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

A. Produk Domestik Regional Bruto

KAJIAN

FISKAL

REGIONAL

Penyusun: Penanggung Jawab: Noor Faisal Achmad I Ketua Tim: Iwan Teguh Setiawan I Editor: I Anang R. I Haris Y. I Thedy D.P. I Desain Grafis: Dandy A. P. W.

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

Page 2: FISKAL - DJPb

i

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat dan

Penyusunan KFR ini adalah amanah yang harus dilaksanakan oleh Kanwil Ditjen

Perbendaharaan pada setiap triwulan, guna mengetahui kinerja sosial ekonomi masyarakat

dan kinerja fiskal daerah untuk periode satu triwulan. Penyusunan KFR ini juga sebagai media

pembelajaran yang sangat berharga bagi segenap insan Ditjen Perbendaharaan dalam

mengembangkan dan meningkatkan kompetensinya.

Proses penyusunan KFR ini, merupakan tantangan yang harus dilalui, khususnya dalam

memaksimalkan pengumpulan data/informasi yang tersebar diberbagai instansi dan media

massa untuk selanjutnya dianalisis, sehingga kajian yang dihasilkan dapat komprehensif dan

aktual.

Kami menyadari bahwa hasil penyusunan KFR ini masih jauh dari sempurna, oleh karena

itu, kami sangat mengharapkan kritik, saran, masukan dari berbagai pihak untuk perbaikan

dan penyempurnaan KFR ini.

Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berperan dalam penyususnan KFR ini sehingga dapat diselesaikan sesuai waktu yang telah

ditetapkan. Semoga Tuhan Yang Maha Pemurah akan membalas semua pengorbanan dan

kebaikannya Bapak/Ibu sekalian.

Kami berharap, semoga KFR ini dapat bermanfaat bagi Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Daerah lingkup Provinsi Maluku, akademisi dan pihak-pihak yang berkompeten dalam

kegiatan ekonomi regional di provinsi maluku, serta masyarakat Maluku pada umumnya, guna

meningkatkan kegiatan sosial ekonomi masyarakat Maluku yang lebih baik.

Ambon, 13 Mei 2020

Kepala Kantor Wilayah

Ditjen Perbendaharaan Provinsi Maluku

Noor Faisal Achmad

karunia-Nya, Kajian Fiskal Regional (KFR) Provinsi Maluku Triwulan I Tahun 2020 dapat

disusun dan diselesaikan sesuai waktu yang telah ditentukan.

Page 3: FISKAL - DJPb

ii

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………. ii

I. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL 1

A. Produk Domestik Regional Bruto………….…………………………............ 1

B. Inflasi ……………………………..…………………………………………….. 2

C. Indikator Kesejahteraan……………….………………………………........... 3

II. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI PELAKSANAAN APBN 7

A. Pendapatan Negara……………….………………………………………….. 8

B. Belanja Negara………………………………………………………………… 10

C. Prognosis Realisasi APBN…………………………………………………… 12

III. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI PELAKSANAAN APBD 13

A. Pendapatan Daerah…………………………………………………………… 14

B. Belanja Daerah………………………………………………………………… 17

C. Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Akhir Tahun 2019…………. 18

IV. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI PELAKSANAAN

ANGGARAN KONSOLIDASI (APBD DAN APBD

19

A. Laporan Pemerintah Konsolidasian…………………………………………. 19

B. Pendapatan Konsolidasian…………………………………………………… 20

C. Belanja Konsolidasian………………………………………………………… 21

D. Analisis Kontribusi Belanja Pemerintah Terhadap PDRB………………… 22

V. BERITA/ISU FISKAL REGIONAL TERPILIH 23

Waspadai Perlambatan Ekonomi Maluku...................……..........…………… 23

Antisipasi Lonjakan Penganggur di Maluku...................……..................…… 23

LAMPIRAN……………………………………………………………………………….… 25

Page 4: FISKAL - DJPb

1

A. PRODUK DOMESTIK REGIONAL

BRUTO

Perekonomian Maluku pada Triwulan I

2020 yang diukur berdasarkan Produk

Domestik Regional Bruto atas dasar harga

berlaku mencapai Rp11,75 triliun dan atas

harga konstan 2010 mencapai Rp7,84

triliun. Ekonomi Maluku triwulan I 2020

tumbuh 4,01% (yoy), lebih tinggi bila

dibandingkan dengan tingkat nasional

yang sebesar 2,97% (yoy).

Pertumbuhan perekonomian ini

didukung oleh hampir semua lapangan

usaha kecuali Pertambangan dan

Penggalian yang mengalami kontraksi

sebesar 1,57%. Pertumbuhan tertinggi

dicapai oleh kategori pengadaan listrik

dan gas sebesar 7,82%; diikuti oleh sektor

lapangan usaha jasa kesehatan dan

kegiatan sosial sebesar 6,92%. Dari sisi

Pengeluaran, pertumbuhan terjadi pada

sebagian besar komponen pengeluaran.

Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh

Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT

yang tumbuh sebesar 4,39% dan

komponen pengeluaran konsumsi

pemerintah sebesar 3,36%.

Struktur PDRB Provinsi Maluku

menurut lapangan usaha atas dasar harga

berlaku pada triwulan I tahun 2020 tidak

menunjukkan perubahan yang berarti.

Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan

dan Perikanan; Lapangan Usaha

Admintsrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib; dan Lapangan

Usaha Perdagangan Besar-Eceran dan

Reparasi Mobil Sepeda-Motor masih

mendominasi PDRB Provinsi Maluku di

triwulan I tahun 2020.

Bila dilihat dari penciptaan sumber

pertumbuhan ekonomi Maluku triwulan I

tahun 2020 (yoy), Lapangan Usaha

Sumber : BPS Provinsi Maluku

5,25 5,47

6,34 6,41 6,32 6,095,24

4,734,015,06 5,27 5,17 5,18 5,07 5,05 5,02

4,97

2,97

Triwulan ITriwulan II TriwulanIII

TriwulanIV

Triwulan ITriwulan II TriwulanIII

TriwulanIV

Triwulan I

2018 2019 2020

Maluku Indonesia

Sumber : BPS Provinsi Maluku

5,25 5,476,34 6,41 6,32 6,09

5,24 4,734,01

6,27 6,27 6,27 6,27 6,20 6,20 6,20 6,20 6,43

TW I TWII

TWIII

TWIV

TW I TWII

TWIII

TWIV

TW I

2018 2019 2020

Realisasi Target

PDRB Maluku dan Indonesia (2018-2020)

Grafik

I.2

Target dan Realisasi PDRB Maluku (2018-2020) (yoy)

Grafik

I.1

Page 5: FISKAL - DJPb

2

Admintsrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib memiliki sumber

pertumbuhan tertinggi sebesar 0,99%;

diikuti Lapangan Usaha Pertanian,

Kehutanan dan Perikanan sebesar 0,90%;

dan Lapangan Usaha Perdagangan Besar-

Eceran dan Reparasi Mobil Sepeda-Motor

sebesar 0,74%.

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan

ekonomi triwulan I tahun 2020 terhadap

triwulan I tahun 2019 (yoy) terjadi pada

sebagian besar komponen pengeluaran.

Struktur PDRB Provinsi Maluku

menurut Pengeluaran atas dasar harga

berlaku triwulan I tahun 2020 tidak

menunjukkan perubahan yang signifikan.

Aktivitas permintaan akhir masih

didominasi oleh Pengeluaran Konsumsi

Rumah Tangga yang mencakup lebih dari

separuh PDRB Provinsi Maluku.

Komponen lainnya yang memberikan

peran besar terhadap PDRB secara

berturut-turut adalah Pengeluaran

Konsumsi Pemerintah, Pembentukan

Modal Tetap Bruto atau PMTB, Ekspor

Luar Negeri dan Impor Luar Negeri.

Sedangkan peranan Komponen

Pengeluaran LNPRT dan Pengeluaran

Inventori relatif kecil.

Berdasarkan dokumen Kebijakan

Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (KUA) tahun 2020, Provinsi

Maluku mempunyai target pertumbuhan

ekonomi pada tahun 2020 ini sebesar

6,43%, sementara realisasi triwulan I tahun

2020 sebesar 4,01%, turun sebesar 1,23%

dari tahun lalu pada periode yang sama

yang mencapai 5,24%. Artinya Pemerintah

Provinsi Maluku perlu melakukan langkah-

langkah untuk meningkatkan pertumbuhan

ekonomi.

B. Inflasi

Inflasi di Provinsi Maluku diwakili oleh

2 kota IHK yaitu Kota Ambon dan Kota

Tual. Inflasi Maluku sampai dengan Bulan

Maret Tahun 2020 (ytd) sebesar 0,12%

lebih tinggi dari tingkat nasional sebesar

0,10%. Pada bulan Maret (mtm) terjadi

deflasi sebesar 0,70% sementara di tingkat

nasional terjadi inflasi sebesar 0,76%.

Sumber : BPS Provinsi Maluku

-1,00

-0,50

0,00

0,50

1,00

1,50

2,00

Mar

-19

Ap

r-19

May

-19

Jun

-19

Jul-

19

Au

g-19

Sep

-19

Oct

-19

No

v-19

Dec

-19

Jan

-20

Feb

-20

Mar

-20

Maluku Nasional

Inflasi Maluku dan Indonesia Maret 2019 – Maret 2020 (mtm)

Grafik

I.3

Sumber : BPS Provinsi Maluku

1,26 1,13

2,74

3,243,06 2,93 2,94

3,2

2,38

2,08

0,650,83

0,120,35 0,8

1,48

2,05

2,36 2,482,2 2,22

2,37

2,72

0,39 0,280,1

Maluku Nasional

Inflasi Maluku dan Indonesia Maret 2019 – Maret 2020 (ytd)

Grafik

I.4

Page 6: FISKAL - DJPb

3

Sedangkan inflasi tahunan di Provinsi

Maluku (yoy) mencapai 1,46% lebih

rendah 1,5% dari inflasi nasional yang

sebesar 2,96%.

Pada Maret 2020 terjadi deflasi di Kota

Ambon sebesar 0,71 %, terjadi penurunan

Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,32

pada Februari 2020 menjadi 105,56 pada

Maret 2020. Inflasi tahun kalender Kota

Ambon pada Maret 2020 sebesar 0,13%

dan inflasi Tahun ke Tahun (Maret 2020

terhadap Maret 2019) sebesar 1,34%.

Sedangkan di Kota Tual, pada Maret

2020 terjadi deflasi sebesar 0,55%. Terjadi

penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK)

dari 104,91 pada Februari 2020 menjadi

104,33 pada Maret 2020. Inflasi tahun

kalender Kota Tual pada Maret 2020

sebesar -0,17% dan inflasi Tahun ke

Tahun sebesar 3,31%. Hasil inflasi Maret

2020 ini menempatkan Kota Ambon pada

urutan 84 dan Kota Tual pada urutan 79

tingkat inflasi dari 90 kota IHK di Indonesia

Inflasi Maluku ditahun 2020

diperkirakan tetap rendah dan berada

pada sasaran inflasi. Kelompok bahan

makanan dan transportasi mengalami

deflasi secara bulanan, dikarenakan

adanya kondisi pandemic COVID-19.

Namun kebutuhan atas pangan dan

transportasi diperkirakan akan Kembali

naik dengan datangnya Bulan Ramadhan

dan pandemic COVID-19 yang

diperkirakan berakhir pada Juli 2020.

Target Inflasi Maluku (ytd) sesuai

dengan dokumen KUA tahun 2019

sebesar 3,66-4,46%. Sedangkan TPID

Maluku menargetkan inflasi Maluku (yoy)

sebesar 3,%±1%. Dari target tersebut.

Realisasi tingkat inflasi sampai dengan

Maret 2020 sebesar 0,12%, menunjukkan

bahwa inflasi di Provinsi Maluku harus

segera mendapatkan perhatian untuk

menjaga harga tetap stabil.

C. INDIKATOR KESEJAHTERAAN

Indikator Kesejahteraan masyarakat

dapat diukur dengan tingkat kemiskinan,

tingkat ketimpangan (gini rasio) dan tingkat

pengangguran terbuka pada suatu daerah.

Sumber : BPS Provinsi Maluku

IHK

Mar-20 mtm ytd yoy

Umum 105,56 -0,71 0,13 1,34

Makanan, Minuman, dan Tembakau 103,99 -1,72 1,63 6,22

Pakaian dan Alas Kaki 109,90 0,91 1,04 -0,70

Perumahan, Ai r, Lis trik, BBRT 101,12 -0,01 0,05 -0,45

Perlengkapan, Peralatan dan

Pemel iharaan Rutin Rumah Tangga103,37 0,05 0,08 0,82

Kesehatan 103,98 0,00 0,04 3,53

Transportas i 108,95 -1,92 -4,19 -11,64

Informas i , Komunikas i , dan Jasa

Keuangan100,84 0,00 0,04 -2,36

Rekreas i , Olahraga, dan Budaya 101,38 0,19 0,77 0,29

Pendidikan 114,21 0,00 0,00 14,16

Penyediaan Makanan dan

Minuman / Restoran114,33 0,00 0,89 10,85

Perawatan Pribadi dan Jasa La innya 106,29 0,48 1,17 3,71

Kelompok PengeluaranInflas i Maret 2020

IHK Kota Ambon Maret 2020 Tabel

I.1

Sumber : BPS Provinsi Maluku

IHK

Mar-20 mtm ytd yoy

Umum 104,33 -0,71 0,13 1,34

Makanan, Minuman, dan Tembakau 104,28 -1,30 0,29 5,92

Pakaian dan Alas Kaki 112,08 0,00 0,38 7,67

Perumahan, Ai r, Lis trik, BBRT 102,62 0,03 0,20 0,84

Perlengkapan, Peralatan dan

Pemel iharaan Rutin Rumah Tangga104,75 0,06 0,17 1,90

Kesehatan 102,43 0,00 0,00 1,72

Transportas i 103,71 -0,77 -4,81 -1,26

Informas i , Komunikas i , dan Jasa

Keuangan99,55 0,00 -0,14 -1,92

Rekreas i , Olahraga, dan Budaya 106,46 0,00 0,00 0,40

Pendidikan 104,65 0,00 1,51 4,65

Penyediaan Makanan dan

Minuman / Restoran106,96 0,00 4,36 6,45

Perawatan Pribadi dan Jasa La innya 105,07 0,35 0,70 4,07

Tabel I.2 IHK Kota Tual Maret 2020

Kelompok PengeluaranInflas i Maret 2020

IHK Kota Tual Maret 2020 Tabel

I.2

Page 7: FISKAL - DJPb

4

1. Tingkat Kemiskinan

Tingkat kemiskinan di Maluku terus

mengalami perbaikan. Tingkat Kemiskinan

pada periode 2014-2019 di Provinsi

Maluku menunjukkan trend yang semakin

menurun dari waktu ke waktu. Tingkat

kemiskinan Provinsi Maluku pada

September 2019 adalah sebesar 17,65 %.

Hasil ini mengalami penurunan sebesar

0,04 poin dari periode Maret 2019 sebesar

17,69%. Dalam empat tahun terakhir

(Maret 2015 sampai dengan September

2019), persentase penduduk miskin di

Provinsi Maluku berkurang 1,86%.

Bila dibandingkan dengan nasional,

kemiskinan di Provinsi Maluku masih

cukup tinggi. Pada September 2019 jumlah

penduduk miskin sekitar tingkat

kemiskinan Maluku sebanyak 319,51 ribu

jiwa atau sebesar 17,65%, lebih tinggi dari

tingkat nasional sebesar 9,22 %. Tingkat

Kemiskinan Maluku berada pada peringkat

4 dari 34 Provinsi di Indonesia. Penyebab

tingginya kemiskinan di Provinsi Maluku

antara lain karena perekonomian Maluku

masih mengandalkan APBN dan APBD

sebagai pendorong utama (Rijoly:2019),

infrastruktur yang belum memadai;

konektivitas antar pulau yang belum baik;

tingkat pendidikan yang rendah, dan

investasi yang rendah di Provinsi Maluku.

(Kaplale:2012) (Mahulauw, Santosa,

Mahardika: 2016). Sementara Dana Desa

terlihat mulai dapat dimanfaatkan untuk

menekan kemiskinan, dengan melihat

indikator penduduk miskin di desa yang

mengalami penurunan 0,2 % pada Bulan

September 2019 dibandingkan Bulan

Maret 2019.

Berdasarkan data Kebijakan Umum

Anggaran 2020 Provinsi Maluku, angka

kemiskinan Maluku ditargetkan pada

16,35%. Angka kemiskinan terakhir masih

jauh dari target yang diharapkan oleh

Pemerintah Provinsi Maluku.

2. Gini Ratio

Maluku mempunyai tingkat

ketimpangan yang lebih baik daripada

tingkat nasional yang memiliki angka

0,380. Gini Ratio Provinsi Maluku pada

September 2019 tercatat sebesar 0,320.

Angka ini menurun sebesar 0,004 poin

Sumber : BPS Provinsi Maluku

19,36 19,18 19,26 18,45 18,29 18,12 17,85 17,69 17,65

11,13 10,86 10,7 10,64 10,12 9,82 9,66 9,41 9,22

0

5

10

15

20

25

MALUKU INDONESIA

Kemiskinan Maluku – Indonesia (2015-2019)

Grafik

I.5

Sumber : BPS Provinsi Maluku

0,343

0,321

0,343

0,326

0,324 0,320

0,393 0,391 0,389 0,384 0,382 0,380

0,300

0,320

0,340

0,360

0,380

0,400

MALUKU INDONESIA

Gini Ratio Maluku – Indonesia (2015-2019)

Grafik

I.6

Page 8: FISKAL - DJPb

5

dibandingkan dengan Gini Ratio Bulan

Maret 2019. Maluku menempati peringkat

7 dari 34 Provinsi di Indoneisa dengan

angka Rasio Gini terendah. Hal ini

menunjukkan bahwa ketimpangan antara

penduduk kaya dan penduduk miskin di

wilayah Maluku lebih rendah dibandingkan

dengan tingkat nasional.

Turunnya Gini Ratio Maluku

menunjukkan penguatan perekonomian

penduduk. Hal ini merefleksikan

peningkatan pendapatan kelompok

penduduk bawah hasil dari upaya

pemerintah dengan menggelontorkan

beragam skema perlindungan dan bantuan

sosial di bidang pendidikan, kesehatan,

dan kesejahteraan lainnya yang dijalankan

oleh pemerintah. Serta adanya upaya

pembangunan infrastruktur padat karya.

Berdasarkan dokumen Kebijakan

Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (KUA) tahun 2020, Provinsi

Maluku mempunyai target ketimpangan

regional sebesar 0,324. Hal ini

menunjukkan bahwa target telah tercapai.

Diharapkan berbagai kebijakan yang

memberdayakan masyarakat akan dapat

memperbaiki perbaikan tingkat

ketimpagan pengeluaran di Maluku.

3. Ketenagakerjaan

Jumlah angkatan kerja di Maluku pada

Februari 2020 tercatat sebanyak 750.634

orang, berkurang sebanyak 14.305 orang

atau terjadi penurunan angkatan kerja

sebesar 1,87 %. Sementara jumlah

penduduk yang bekerja di Maluku pada

Februari 2020 sebanyak 697.924 orang,

berkurang sebanyak 14.194 orang

dibanding keadaan Februari 2019 yang

tercatat sebanyak 712.118 orang.

Jumlah penganggur pada Februari

2020 di Maluku tercatat sebanyak 52.710

orang, mengalami penurunan sebanyak

111 orang atau sebesar 0,21 %

dibanding Februari 2019 yang sebanyak

52.821 orang. Meski demikian, Tingkat

Pengangguran Terbuka (TPT) Maluku

mengalami peningkatan dari 6,91 % pada

Februari 2019 menjadi 7,02% pada

Februari 2020.

Sumber : BPS Provinsi Maluku

Komposisi Tenaga Kerja Maluku (2017-2020)

Grafik

I.7

Sumber : BPS Provinsi Maluku

5,33

5,50 5,13 5,37 5,01 5,28 4,99

7,779,29

7,38 7,27 6,91 7,08 7,02

Feb

-17

Jun

-17

Oct

-17

Feb

-18

Jun

-18

Oct

-18

Feb

-19

Jun

-19

Oct

-19

Feb

-20

Nasional Maluku

Tingkat Pengangguran Terbuka Maluku-Indonesia (2017-2020)

Grafik

I.8

Page 9: FISKAL - DJPb

6

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

adalah indikator yang dapat digunakan

untuk mengukur tingkat penawaran tenaga

kerja yang tidak digunakan atau tidak

terserap oleh pasar kerja. Jika dilihat

berdasarkan wilayah, TPT di perkotaan

cenderung lebih tinggi dibanding TPT di

perdesaan. Pada Februari 2020, TPT di

perkotaan sebesar 10,49%, sedangkan

TPT di perdesaan sebesar 4,41%.

Dibanding setahun yang lalu, terjadi

penurunan tingkat pengangguran di

perkotaan dan di perdesaan, yaitu TPT di

perkotaan turun sebesar 0,12 persen poin,

dan TPT di perdesaan turun sebesar 0,9

persen poin.

Sesuai dokumen Kebijakan Umum

Anggaran 2019 Provinsi Maluku, angka

pengangguran di Maluku diharapkan tidak

lebih dari 6,93%. Angka pengangguran

pada periode terakhir belum memenuhi

target yang diharapkan oleh Pemerintah

Provinsi Maluku. Melihat karakteristik

Provinsi Maluku, pemerintah daerah perlu

lebih mengembangkan sektor pertanian,

kehutanan dan perikanan yang terbukti

menyerap tenaga kerja dengan jumlah

signifikan.

Upaya awal yang harus dilakukan dalam rangka peningkatan indeks kesejahteraan masyarakat Maluku

adalah dengan merevitalisasi visi Maluku yang lebih mengarah kepada pembangunan kualitas Sumber

Daya Manusia (SDM) (Tualeka,2019). Direkomendasikan kepada Pemerintah Provinsi Maluku untuk:

a. Percepatan reformasi birokrasi dengan efisiensi dan peningkatan alokasi anggaran untuk pelayanan

publik yang terkait langsung dengan pengembangan kualitas SDM yaitu bidang pendidikan dan

kesehatan.

b. Mendorong investasi yang mengedepankan pengelolaan sumber daya alam yang ramah lingkungan

dan berkelanjutan bagi kelestarian Maluku sebagai wilayah berciri kepulauan.

c. Peningkatan upaya untuk mengubah budaya konsumtif menjadi budaya produktif dan efisien

terhadap waktu

d. Pemberdayaan usaha kecil bagi wirausaha dari pemerintah dan kemudahan fasilitas yaitu akses

modal kerja, bimbingan teknis dan pendampingan dengan optimalisiasi program KUR dan

Pembiayaan UMi.

Sumber : BPS Provinsi Maluku

11,6212,44

10,07 10,37 9,96 10,49

7,63

3,47

5,164,32 4,93 4,41

Agt 2017 Feb 2018 Agt 2018 Feb 2019 Agt 2019 Feb 2020

Perkotaan Perdesaan

TPT Kota dan Desa di Maluku (2017-2020)

Grafik

I.9

Page 10: FISKAL - DJPb

7

Realisasi Pendapatan APBN di Provinsi

Maluku sampai dengan triwulan I tahun

2020, mencapai Rp368,64 miliar atau

14,40% dari estimasi pendapatan 2020.

Angka ini tumbuh 2,06% dari triwulan I

tahun 2018. Sementara realisasi belanja

sebesar Rp3.883,46 miliar atau 17,80%

dari pagu yang disediakan. Angka ini lebih

menurun 3,41% dibanding triwulan I tahun

2019. Sehingga sampai akhir triwulan I

tahun 2020 terjadi defisit sebesar

Rp3.514,81 miliar menurun 3,95%

dibanding triwulan I tahun 2019.

(dalam milyar Rp)

Pagu 2019 Pagu 2020

A. PENDAPATAN NEGARA 2.183,24 361,22 2.560,40 368,64

I. PENERIMAAN PERPAJAKAN 1.964,54 292,35 2.087,43 294,35

1. Penerimaan Pajak DN 1.964,54 292,09 2.087,43 294,35

2. Pajak Perdagangan Internasional - 0,26 - -

II. PNBP 218,69 68,87 472,97 74,29

1. PNBP Lainnya 218,69 68,87 162,53 64,88

2. Pendapatan BLU - - 310,44 9,41

III. HIBAH - - - -

B. BELANJA NEGARA 19.201,95 4.020,52 21.815,76 3.883,46

I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT 6.249,23 929,74 8.508,09 1.198,63

1. Belanja Pegawai 2.725,63 547,10 3.062,15 598,91

2. Belanja Barang 2.439,78 359,26 2.825,00 350,92

3. Belanja Modal 1.070,64 23,37 2.604,24 248,80

4. Pembayaran Kewajiban Utang - - - -

5. Subsidi - - - -

6. Belanja Hibah - - - -

7. Belanja Bantuan Sosial 13,17 - 16,70 -

8. Belanja Lainnya - - - -

II. TRANSFER KE DAERAH 11.830,22 2.960,39 12.148,28 2.662,96

1. Dana Perimbangan 11.747,95 2.919,25 12.000,47 2.662,96

a. Dana Transfer Umum 8.465,91 2.764,00 8.620,94 2.272,42

1) Dana Bagi Hasil 268,57 35,75 227,27 3,90

2) Dana Alokasi Umum 8.197,34 2.728,24 8.393,68 2.268,51

b. Dana Transfer Khusus 3.282,03 155,25 3.379,52 390,54

1) DAK Fisik 1.816,27 - 2.017,58 -

2) DAK Non Fisik 1.465,76 155,25 1.361,94 390,54

2. Dana Insentif Daerah (DID) 82,27 41,14 147,81 -

3. Dana Otonomi Khusus - - - -

III. DANA DESA 1.122,51 130,40 1.159,39 21,86

- -

C. SURPLUS/DEFISIT (17.018,72) (3.659,30) (19.255,36) (3.514,81)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu dan Realisasi APBN Provinsi Maluku

s.d Akhir Triwulan I Tahun 2019 dan Tahun 2020

Tabel II.1

Sumber: OMSPAN, Simtrada (diolah)

Pagu dan Realisasi APBN Provinsi Maluku s.d. TW I Tahun 2019 dan Tahun 2020

(dalam milliar rupiah)

Tabel

II.1

Page 11: FISKAL - DJPb

8

A. PENDAPATAN NEGARA

Pendapatan Negara di Maluku Tumbuh 2,06%.

Pendapatan Negara di Provinsi Maluku

sampai dengan triwulan I tahun 2020,

mencapai Rp368,64 miliar. Sebagian

besar pendapatan ini disumbang oleh

Penerimaan Perpajakan yang sebesar

79,85% dari total pendapatan negara di

triwulan I tahun 2020 ini.

1. Pendapatan Perpajakan

Sampai dengan akhir triwulan I 2020,

realisasi pendapatan pajak sebesar

Rp294,35 milyar atau 14,10% dari target

yang ditetapkan. Angka ini lebih tinggi

0,68% dibanding triwulan yang sama

tahun 2019. Pendapatan pajak sampai

triwulan ini dipengaruhi oleh Pajak

Penghasilan (PPh) yang tumbuh negatif

3,08% dan Pajak Pertambahan Nilai

(PPN) tumbuh 0,10% dari periode yang

sama tahun sebelumnya.

a) Pajak Penghasilan (PPh)

Realisasi PPh sampai dengan triwulan

I tahun 2020 sebesar Rp174,61 miliar

menurun 3,08% dari triwulan I tahun 2019.

Penerimaan PPh di Provinsi Maluku

memiliki trend yang relatif sama selama

empat tahun terakhir. Kenaikan cukup

tinggi terjadi pada tahun 2017 dimana

terdapat kebijakan tax amnesty pada

triwulan kedua tahun tersebut.

b) Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Realisasi PPN di Provinsi Maluku pada

triwulan I 2020 sebesar Rp108,80 miliar,

atau naik 0,10% dibanding dengan

penerimaan triwulan I tahun 2019. Tren

realisasi PPN di Provinsi Maluku tidak

mengalami perubahan selama empat

tahun terakhir. Penerimaan terbesar PPN

tercatat terealisasi di wilayah Kota Ambon.

Kabupaten Maluku Tengah dan

Kabupaten Maluku Tenggara.

c) Pajak Penjualan Barang Mewah

(PPnBM)

Realisasi penerimaan PPnBM di

Maluku sampai dengan triwulan I tahun

Grafik

II.1

Sumber: spanint.kemenkeu.go.id

Grafik

II.2

Sumber: spanint.kemenkeu.go.id

-

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

Januari Februari Maret

mili

ar r

up

iah

2016

2017

2018

2019

2020

-

20

40

60

80

100

120

Januari Februari Maret

mili

ar r

up

iah

2016

2017

2018

2019

2020

Realisasi PPh di Provinsi Maluku

2016-2020 (Akumulatif)

Grafik

II.1

Realisasi PPN di Provinsi Maluku

2016-2020 (Akumulatif)

Grafik

II.2

Page 12: FISKAL - DJPb

9

2020 sebesar Rp81,32 juta merupakan

meningkat 45,71% dibanding penerimaan

triwulan I tahun 2019 sebesar Rp55,81

juta.

Kondisi ini mengindikasikan bahwa

konsumsi barang yang termasuk dalam

kategori barang mewah di Maluku

berfluktuasi dari tahun ke tahun.

d) Penerimaan Cukai

Realisasi penerimaan Cukai di Provinsi

Maluku sampai triwulan I 2020 sebesar

Rp45 juta atau naik signifikan 800%

dibanding penerimaan pada triwulan I

tahun 2019 sebesar Rp5 juta. Penerimaan

Cukai selama lima tahun ini hanya berasal

dari Kota Ambon sebagai pintu gerbang

utama lalu lintas perdagangan barang di

Provinsi Maluku.

2. Penerimaan Negara Bukan Pajak

(PNBP)

Sampai dengan akhir triwulan I 2020,

realisasi PNBP mencapai Rp74,29 miliar

atau mencapai 14,10% dari target yang

diharapkan. Angka ini lebih tinggi 7,88%

dibanding triwulan I tahun 2019.

Peningkatan pada realisasi PNBP ini

disebabkan dicatatnya Pendapatan

Badan Layanan Umum (BLU) sebesar

Rp9,41 miliar.

a) PNBP Pendapatan Kesehatan,

Perlindungan Sosial dan Keagamaan.

Realisasi PNBP Pendapatan

Kesehatan, Perlindungan Sosial dan

Keagamaan sampai dengan triwulan I

2020 sebesar Rp5,34 miliar, turun

signifikan 56,46% dibanding triwulan I

tahun 2019 sebesar Rp12,27 miliar.

Sumber: spanint.kemenkeu.go.id

Grafik

II.3

-

50

100

150

200

250

300

Januari Februari Maret

juta

ru

pia

h

2016

2017

2018

2019

2020

Sumber: spanint.kemenkeu.go.id

-

10

20

30

40

50

60

70

Januari Februari Maret

juta

ru

pia

h

2016

2017

2018

2019

2020 -

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Januari Februari Maret

mili

ar r

up

iah

2018

2019

2020

Sumber: spanint.kemenkeu.go.id

Realisasi PPnBM di Provinsi

Maluku 2016-2020 (Akumulatif)

Grafik

II.3

Realisasi Cukai di Provinsi Maluku

2016-2020 (Akumulatif)

Grafik

II.4

Realisasi PNBP 4253 di Provinsi

Maluku 2018-2020 (Akumulatif)

Grafik

II.5

Page 13: FISKAL - DJPb

10

Pendapatan terbesar berasal dari

Pendapatan Kesehatan terutama dari

pendapatan dari BPJS Kesehatan pada

Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan

(FKTL) sebesar Rp2,30 miliar.

b) PNBP Pendapatan Pendidikan,

Budaya, Riset dan Teknologi.

Realisasi PNBP Pendapatan Pendidikan,

Budaya, Riset dan Teknologi sampai

dengan triwulan I 2020 sebesar Rp14,07

miliar naik 2,95% dari triwulan I 2019. Hal

ini dipengaruhi oleh naiknya pendapatan

biaya pendidikan dari Rp13,54 miliar pada

Triwulan I 2019 menjadi Rp13,99 miliar

pada Triwulan I 2020. PNBP Pendapatan

Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi

sebagian besar disumbang oleh

Pendapatan Pendidikan terutamanya dari

Kota Ambon dan Kota Tual.

B. BELANJA NEGARA

Realisasi belanja negara di Maluku mencapai 17,80% dari Pagu.

Pagu untuk belanja negara di tahun

2020 sebesar Rp21,82 triliun. Realisasi

sampai dengan triwulan I 2020 sebesar

Rp3,88 triliun. Realisasi sampai dengan

triwulan I 2020 ini menurun 3,41%

dibanding dengan triwulan yang sama

tahun 2019. Realisasi belanja negara

sampai dengan triwulan I di Maluku tidak

menunjukkan tren perubahan semenjak

tahun 2016.

1. Belanja Pemerintah Pusat

Belanja pemerintah pusat terealiasasi

sebesar Rp1,2 triliun atau 14,09% dari

pagu yang disediakan. Naik 28,92% dari

periode yang sama tahun 2019. Realisasi

terbesar oleh belanja pegawai sebesar

Rp598,91 miliar atau 19,56% dari pagu.

Belanja barang terealisasi 12,42% atau

Rp350,92 miliar sementara untuk belanja

modal terealisasi 9,55% atau Rp248,80

miliar dari pagu yang disediakan.

Sedangkan realisasi belanja bantuan

sosial sampai akhir triwulan I tahun 2020

dari pagu Rp16,70 miliar belum ada

realisasi.

Presentase belanja negara pada

triwulan I diharapkan telah mencapai

Sumber: spanint.kemenkeu.go.id

-

5

10

15

20

25

30

Januari Februari Maret

mili

ar r

up

iah

2018

2019

2020

Grafik

II.7

Sumber: spanint.kemenkeu.go.id

0

1

2

3

4

5

6

7

BelanjaPegawai

BelanjaBarang

BelanjaModal

trili

un

ru

pia

hT1 2016

T1 2017

T1 2018

T1 2019

T1 2020

Realisasi PNBP 4254 di Provinsi

Maluku 2018-2020 (Akumulatif)

Grafik

II.6

Realisasi Belanja Pusat di Provinsi

Maluku 2016-2020

Grafik

II.7

Page 14: FISKAL - DJPb

11

paling kurang 20% dari jumlah pagu yang

disediakan. Hal ini untuk memastikan

bahwa seluruh kegiatan pemerintahan

telah terbiayai dengan semestinya.

Dengan pelaksanaan anggaran yang

terarah diharapkan pencapaian tujuan

pembangunan dapat dibiayai dengan

dana yang memadai disetiap tahap

triwulannya.

Dengan melihat data realisasi belanja

negara di Maluku selama empat tahun

sebelumnya, diketahui bahwa realisasi

belanja pegawai dan belanja barang

cenderung mengalami peningkatan,

sementara belanja modal memiliki

kecenderungan untuk menurun.

Mengingat pertumbuhan ekonomi di

Maluku masih sangat tergantung dari

pengeluaran APBN, maka rendahnya

realisasi belanja modal perlu menjadi

perhatian khusus untuk lebih mendorong

perekonomian Maluku dimasa yang akan

datang.

2. Transfer ke Daerah dan Dana Desa

Transfer ke Daerah dan Dana Desa

sampai triwulan I 2020 terealisasi Rp2,68

triliun atau 20,17% dari total pagu yang

disediakan. Angka ini turun sebesar

13,13% dari triwulan I tahun 2019. Dana

Bagi Hasil tersalurkan 1,72% atau Rp3,90

miliar sedangkan realisasi DAU mencapai

27,03% atau sebesar Rp2,27 triliun. Untuk

Dana Transfer Khusus, belum ada

penyaluran DAK Fisik sampai dengan

triwulan I 2020, sedangkan DAK Non Fisik

mencapai 28,68% atau Rp390,54 miliar.

Dana Insentif Daerah (DID) belum ada

penyaluran sampai akhir triwulan I 2020,

sedangkan Dana Desa telah tersalurkan

sebesar Rp21,86 miliar atau 1,89% dari

pagu yang tersedia.

3. Badan Layanan Umum

Pada tahun 2020 terdapat tiga satuan

kerja yang menerapkan pola pengelolaan

keuangan Badan Layanan Umum yaitu

Universitas Pattimura Ambon, Rumah

Sakit Tk II dr. J.A. Latumeten Ambon dan

Rumah Sakit Bayangkara Ambon.

Diharapkan dengan menjadi satker BLU

akan dapat memberikan pelayanan

kepada masyarakat dengan lebih baik,

Sumber: spanint.simtrada.go.id

Meskipun secara realisasi, belanja pemerintah

pusat Triwulan I 2020 mengalami peningkatan dari

Triwulan I 2019, namun secara persentase masih

dibawah target. Untuk itu direkomendasikan kepada

satuan kerja untuk dapat meningkatkan realisasi

belanja, terutama belanja barang dan belanja modal

yang dapat menjadi pendorong perekonomian di

Maluku.

0

500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

DBH DAU DAKFisik

DAKNonFisik

DID DD

mili

ar r

up

iah

T1 2016 T1 2017 T1 2018 T1 2019 T1 2020

Realisasi Dana Transfer dan Dana

Desa Provinsi Maluku 2016-2020

Grafik

II.8

Page 15: FISKAL - DJPb

12

lebih bersaing namun tetap memegang

prinsip efisiensi dan produktivitas.

Dengan melihat perkembangan

realisasi pendapatan dan belanja tahun

2017-2019 menunjukkan bahwa

penerapan pengelolaan keuangan

sebagai BLU akan memberikan peluang

kepada satker-satker tersebut untuk lebih

mengembangkan diri dan meningkatkan

pelayanan kepada masyarakat.

4. Manajemen Investasi Pusat

Terdapat 2 pinjaman Pemerintah

Provinsi Maluku yang merupakan hasil

restrukturisasi telah lunas, sementara 2

pinjaman merupakan induk perjanjian

masih dalam proses restrukturisasi.

Sedangkan PDAM Kota Ambon memiliki 2

perjanjian dalam proses penghapusan.

C. PROGNOSIS REALISASI APBN

Realisasi APBN di Maluku diperkirakan kurang optimal pada akhir triwulan IV tahun 2020.

Pemerintah Provinsi Maluku telah menyampaikan

surat pengajuan kembali debt swap melalui surat

Nomor 900/2646 tanggal 12 Agustus 2019 dan telah

disetujui oleh Kementerian Keuangan melalui surat

Nomor S-1204/PB/2019 tanggal 7 Oktober 2019

No Debitur Nomor Perjanjian Keterangan

1 Pemprov Maluku RDI-358/DP3/1999

Hak Tagih Pemerintah sebesar

Rp59.017.326.533,02 (cut off date

restrukturisasi sehingga dari semester

sebelumnya hak tagih tetap)

2 Pemprov Maluku PRJ-139/MK.11/1983

Hak Tagih Pemerintah sebesar

Rp10.000.030,00 (cut off date

restrukturisasi sehingga dari semester

sebelumnya hak tagih tetap)

3 Pemprov Maluku AMA-155/PRJ-139B Hak Tagih Pemerintah sebesar Rp0,00

4 Pemprov Maluku AMA-164/RDI-358/2012 Hak Tagih Pemerintah sebesar Rp0,00

5 PDAM Kota Ambon 12/029/IBRD/PP Hak Tagih Pemerintah sebesar Rp0,00

6 PDAM Kota Ambon 12/029/IBRD/PP Hak Tagih Pemerintah sebesar

Rp589.182.544,00

Tabel

Tabel II.2

Sumber: spanint.simtrada.go.id, e-rekon

BLU 2017 2018 2019

Pendapatan 122.654.307.619 116.527.824.235 143.640.829.795

Belanja 290.164.512.413 328.949.044.363 358.375.859.494

Aset 2.406.930.562.981 2.488.940.624.392 2.321.645.225.980

Pendapatan 35.627.145.808 47.556.083.682 42.603.693.951

Belanja 34.914.570.650 61.623.566.418 61.747.838.628

Aset 40.125.752.346 7.488.197.504 12.280.127.743

Pendapatan 16.637.966.300 14.518.082.733 9.981.809.066

Belanja 17.197.561.799 17.879.788.254 21.621.667.804

Aset 24.197.561.799 27.396.183.494 39.694.994.713

RS Bhayangkara Ambon

Universitas Pattimura

RST Prof.dr.J.A. Latumenten Ambon

Posisi Keuangan BLU di Provinsi

Maluku tahun 2017 - 2019

Tabel

II.2

Daftar Penerusan Pinjaman Wilayah

Kerja Kanwil DJPb Maluku 2020

Tabel

II.3

Prognosis Realisasi APBN

Lingkup Maluku s.d. TW IV 2020

Tabel

II.4

TahunPendapatan

NegaraBelanja Negara Surplus/Defisit

2014 1.831 6.950 (5.118,66)

2015 2.030 19.146 (17.116,29)

2016 1.960 18.335 (16.375,37)

2017 1.863 19.071 (17.207,31)

2018 2.030 20.205 (18.174,92)

2019 2.193 20.880 (18.686,89)

2020 (prognosis) 2.076 19.709 (17.632,90)

Sumber: Kanwil DJPb Provinsi Maluku

Jika dalam suatu deret terdapat

gerakan naik ataupun turun dalam jangka

panjang, maka deret tersebut deret yang

mengandung unsur kecenderungan

(Makridakis, dkk., 1999). Berdasarkan hal

tersebut penyusunan prognosis realisasi

APBN menggunakan aplikasi Minitab®

dengan metode Holt Winter Multiplikative

Exponential Smoothing (hasil

sebagaimana dalam lampiran) dengan

hasil proyeksi sebagaimana tabel dibawah

ini. Hasil proyeksi tersebut sejalan dengan

kondisi penerimaan perpajakan sampai

triwulan I 2020 dan tren selama 4 tahun,

mengingat target yang cukup besar.

Sementara dari sisi belanja, adanya

realokasi dan refocusing APBD untuk

Penanganan COVID-19, diperkirakan

belanja negara sampai dengan triwulan IV

akan mencapai sekitar 90,34% atau

Rp19.71 triliun.

Sumber: Aplikasi OMSPAN, Aplikasi minitab (diolah)

Page 16: FISKAL - DJPb

13

Realisasi Belanja APBD wilayah Maluku

Triwulan I Tahun 2020 belum optimal.

Secara umum realisasi Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

pemda lingkup Provinsi Maluku mengalami

penurunan dibandingkan periode yang

sama tahun 2019. Hal ini menunjukkan

adanya pandemi COVID-19 telah

berpengaruh terhadap realisasi APBD baik

dari sisi pendapatan maupun belanja.

Realisasi APBD agregat pemda di wilayah

Maluku sampai dengan Triwulan I Tahun

2020, adalah sebagaimana tabel III.1

dibawah ini:

Realisasi pendapatan mengalami penurunan 15,86%.

Pendapatan secara agregat

sampai dengan triwulan I tahun 2020

mencapai Rp2,51 triliun (16,54% dari

target), mengalami penurunan sebesar

15,86% dibandingkan triwulan I 2019 yang

sebesar Rp2,98 triliun. Penurunan

realisasi pendapatan ini dipengaruhi oleh

penurunan realisasi Pendapatan Asli

Daerah (PAD) sebesar 24,71% dan

pendapatan transfer dari Pemerintah

Pusat sebesar 16,01%.

ALOKASI REALISASI % ALOKASI REALISASI %

14.931,11 2.987,16 20,01% 15.193,86 2.513,26 16,54% -15,86%

1.351,62 160,30 11,86% 1.363,13 120,69 8,85% -24,71%

Pendapatan Transfer 13.255,33 2.826,29 21,32% 13.512,18 2.392,53 17,71% -15,35%

Transfer Pemerintah Pusat 12.986,87 2.817,48 21,69% 13.282,65 2.366,51 17,82% -16,01%

Dana Bagi Hasil 299,75 21,71 7,24% 246,34 3,08 1,25% -85,80%

Dana Alokasi Umum 8.197,52 2.479,12 30,24% 8.396,23 2.159,17 25,72% -12,91%

Dana Alokasi Khusus 3.284,99 145,11 4,42% 3.332,89 182,39 5,47% 25,69%

Dana Insentif Daerah 82,09 41,14 50,11% 147,81 - 0,00% -100,00%

Dana Desa 1.122,51 130,40 11,62% 1.159,39 21,86 1,89% -83,23%

Transfer Pemerintah Provinsi 268,46 8,81 3,28% 229,53 26,02 11,34% 195,49%

Lain-Lain Pendapatan Daerah yang sah 320,51 0,56 0,18% 318,16 0,05 0,01% -91,66%

13.385,41 1.524,78 11,39% 13.277,85 1.423,74 10,72% -6,63%

Belanja Pegaw ai 4.692,69 765,49 16,31% 4.926,99 841,44 17,08% 9,92%

Belanja Barang 4.378,46 355,62 8,12% 4.024,50 337,40 8,38% -5,12%

Belanja Bunga 4,54 1,04 22,84% 4,31 0,73 16,87% -29,95%

Belanja Subsidi 25,08 5,21 20,76% 38,45 8,98 23,34% 72,39%

Belanja Hibah 756,02 158,96 21,03% 890,67 95,86 10,76% -39,70%

Belanja Bantuan Sosial 86,64 11,50 13,27% 59,60 13,99 23,47% 21,60%

3.396,62 221,61 6,52% 3.277,76 113,98 3,48% -48,57%

45,35 5,36 11,82% 55,58 11,37 20,45% 112,16%

2.102,94 94,12 4,48% 2.065,70 78,54 3,80% -16,56%

Jumlah Belanja Dan Transfer 15.488,35 1.618,90 10,45% 15.343,55 1.502,27 9,79% -7,20%

Surplus/Defisit (557,24) 1.368,25 (149,69) 1.010,99 -26,11%

545,14 134,14 166,38 150,79 12,41%

(12,10) 1.502,39 16,69 1.161,78 -22,67%

Pembiayaan Netto

SILPA

Pendapatan

PAD

Belanja

Belanja Modal

Belanja Tak Terduga

Transfer Pemerintah Daerah

%

Growth

20202019URAIAN

Realisasi APBD Lingkup Provinsi Maluku s.d. Triwulan I (dalam Milliar Rupiah)

Tabel

3.1

Sumber: LRA Pemda Lingkup Provinsi Maluku (data preliminary)

Page 17: FISKAL - DJPb

14

Realisasi Belanja dan Transfer mengalami penurunan 7,20%.

Capaian Belanja dan Transfer secara

agregat sampai dengan akhir Triwulan I

tahun 2020 sebesar Rp1,50 triliun (9,79%

dari pagu) mengalami penurunan 7,20%

dibandingkan triwulan I 2019 yang sebesar

Rp1,61 triliun. Penurunan realisasi belanja

dan transfer ini antara lain dipengaruhi

oleh penurunan realisasi belanja barang

sebesar 5,12%, belanja hibah sebesar

39,70% dan Belanja Modal sebesar

48,57%, meskipun Belanja Pegawai,

Belanja Subsidi dan Belanja Tak Terduga

mengalami kenaikan.

A. PENDAPATAN DAERAH

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Sampai dengan akhir triwulan I 2020,

realisasi PAD pemda lingkup Maluku

adalah sebesar Rp120,69 miliar (8,85%

dari target) mengalami penurunan 24,71%

dibandingkan Triwulan I Tahun 2019. Dari

total realisasi PAD, porsi terbesar berasal

dari pendapatan pajak daerah yaitu

sebesar 63,81%, diikuti pendapatan

restribusi sebesar 20,20% dan Lain-lain

PAD yang sah sebesar 15,17%.

Sedangkan porsi terkecil adalah PAD yang

berasal dari hasil pengelolaan kekayaan

daerah dengan porsi sebesar 0,83%.

Jika dilihat realisasi per pemda,

realisasi PAD terbesar adalah pada

Pemerintah Provinsi Maluku dengan

realisasi PAD sebesar Rp44,38 miliar atau

36,77% dari total PAD seluruh pemda

lingkup Maluku. Realisasi PAD tersebut

jauh lebih tinggi dari Kota Ambon yang

sebesar Rp37,40 miliar atau 30,99% dari

total PAD seluruh Pemda. Dengan

demikian, total realisasi pada 10 pemda

yang lain hanya 32,24% dari total PAD. Hal

ini menunjukkan adanya kesenjangan

yang cukup besar dalam realisasi

pendapatan PAD antara Pemprov Maluku

dan Kota Ambon dengan pemda-pemda

yang lain.

Kemandirian Fiskal Maluku menunjukkan perbaikan

Kemandirian fiskal tercermin dari

perbandingan antara PAD dengan total

pendapatan. Perbandingan PAD dan Total

Pendapatan Agregat Pemda di Maluku

pada Triwulan I Tahun 2020 sebesar

8,97% atau naik dari triwulan I 2018 yang

sebesar 5,37%. Namun demikian kenaikan

kemandirian fiskal tersebut tidak

dipengaruhi oleh kenaikan PAD namun

lebih disebabkan oleh turunnya

pendapatan transfer pemerintah pusat.

Dengan demikian pemda masih

Realisasi PAD per Pemda dan Komposisi PAD

di Provinsi Maluku TW I 2020 Maluku Grafik

III.1

Page 18: FISKAL - DJPb

15

mempunyai tugas yang berat untuk

menggali secara maksimal sumber-

sumber PAD. Kekayaan yang melimpah di

Maluku tidak menjamin PAD yang diterima

menjadi lebih baik. Infrastruktur yang

masih kurang, konektivitas antar pulau

yang belum baik dan kualitas SDM menjadi

salah satu penyebab investor tidak mau

menanamkan modalnya di Maluku

(Kaplale;2012).

a. Penerimaan Pajak Daerah

Realisasi Pajak Daerah Mengalami Penurunan 12,57%

Realisasi pajak daerah pemda lingkup

Provinsi Maluku sampai dengan triwulan I

2020 adalah sebesar Rp77,01 miliar

(37,73% dari target), mengalami

penurunan 12,57% dibandingkan realisasi

triwulan I 2019 yang tercatat sebesar

Rp88,08 miliar. Jika dilihat per pemda,

realisasi terbesar adalah pada Pemerintah

Provinsi Maluku sebesar Rp47,75 miliar

yang mengalami penurunan 18,07%

dibandingkan triwulan I 2019. Secara

umum pada semua pemda mengalami

penurunan realisasi pendapatan pajak

daerah. Sementara pemda yang

mengalami kenaikan realisasi pajak

daerah antara lain Buru Selatan sebesar

18,73%, Tual sebesar 38,85% dan Buru

sebesar 60,78%. Kenaikan realisasi

pendapatan pajak daerah pada Kabupaten

Buru dipengaruhi oleh kenaikan realisasi

pendapatan pajak miniral bukan logam dan

batuan.

b. Penerimaan Restribusi Daerah

Realisasi Restribusi Daerah Mengalami Penurunan 34,23%

Realisasi restribusi daerah pemda

lingkup Provinsi Maluku sampai dengan

triwulan I 2020 adalah sebesar Rp24,38

miliar (37,73% dari target), mengalami

penurunan 34,23% dibandingkan realisasi

triwulan I 2019. Hal ini dipengaruhi oleh

penurunan realisasi pendapatan restribusi

daerah pada Provinsi Maluku yang turun

sebesar 96,86%, meskipun pada 5 pemda

dengan realisasi terbesar mengalami

kenaikan yang signifikan seperti pada Kota

Ambon yang naik sebesar 10,37%.

Grafik

III.2

Grafik

III.3

Untuk dapat meningkatkan kemandirian fiskal dan mengatasi kesenjangan PAD antar pemda, Pemda di Maluku harus dapat memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah dengan menarik investor-investor agar dapat menanamkan modalnya, yang diiringi dengan perbaikan infrastruktur dan peningkatan SDM yang ada di Maluku.

47,75

27,39

3,24 1,05 1,54

39,13

26,58

3,15 1,69 1,44

-18,07%

-2,97% -2,66%

60,78%

-6,63%

-40,0%

-20,0%

0,0%

20,0%

40,0%

60,0%

80,0%

-

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

Maluku Ambon Malteng Buru MBD

Tw I 2019 Tw I 2020 Perubahan

Sumber: LRA Pemda (diolah)

8,10

2,33 1,53 1,16

0,75

8,94

4,41 4,25

2,17 1,72

10,37%

89,10%

177,86%

88,19%

129,58%

0,0%

50,0%

100,0%

150,0%

200,0%

-

2,00

4,00

6,00

8,00

10,00

Ambon Malteng Aru Buru Tual

Tw I 2019 Tw I 2020 Perubahan

Sumber: LRA Pemda (diolah)

5 Pemda dengan Realisasi Pajak Daerah

Terbesar TW I 2020 (milliar) Grafik

III.2

5 Pemda dengan Realisasi Retribusi

Daerah Terbesar TW I 2020 (milliar)

Grafik

III.3

Page 19: FISKAL - DJPb

16

Penurunan pendapatan restribusi yang

sangat signifikan pada Provinsi Maluku

dipengaruhi oleh penurunan beberapa

restribusi seperti restribusi pelayanan

RSUD dan restribusi tempat rekreasi .

c. Lain-Lain PAD yang Sah

Realisasi Lain-Lain PAD Yang Sah Mengalami Kenaikan 47,94%

Realisasi Lain-Lain PAD Yang Sah

sampai dengan triwulan I 2020 adalah

sebesar Rp18,30 miliar, mengalami

kenaikan 47,94% dibandingkan realisasi

triwulan I 2019. Jika dilihat per pemda,

realisasi terbesar adalah pada Kabupaten

Maluku Tenggara sebesar Rp3,76 miliar

dan mengalami penurunan sebesar

19,40% dibandingkan triwulan I 2019.

Realisasi Lain-Lain PAD yang sah terbesar

selanjutnya adalah Provinsi Maluku

sebesar Rp3,57 miliar yang mengalami

penurunan sebesar 43,65%. Penurunan

Realisasi Lain-Lain PAD yang sah pada

Kabupaten Maluku Tenggara sebagian

besar merupakan kontribusi dari

Pendapatan Penerimaan Deposito yang

mengalami penurunan sebesar Rp428,42

juta dan pendapatan Lain-lain PAD yang

Sah Lainnya yang mengalami penurunan

sebesar Rp1,62 miliar.

2. Pendapatan Transfer

Realisasi Pendapatan Transfer Mengalami Penurunan 0,73%

Realisasi pendapatan transfer sampai

dengan triwulan I 2020 adalah sebesar

Rp2,39 Triliun yang terdiri dari Transfer

Pemerintah Pusat sebesar Rp2,36 Triliun

dan Transfer Pemerintah Provinsi sebesar

Rp26,02 miliar. Transfer pemerintah pusat

mengalami penurunan 16,01%

dibandingkan triwulan I tahun 2019. Dari

grafik di atas dapat dilihat, seluruh jenis

transfer pemerintah pusat mengalami

penurunan kecuali Dana Alokasi Khusus

(DAK) yang mengalami kenaikan sebesar

25,69%. Penurunan realisasi DAU, DBH,

DID dan Dana Desa dipengaruhi oleh

perubahan mekanisme penyaluran dan

kebijakan transfer pemerintah pusat dalam

penanganan COVID-19. Sementara

kenaikan realisasi Dana Alokasi Khusus

dipengaruhi oleh kenaikan realisasi Dana

Tunjangan Profesi PNSD yang pada

triwulan I tahun 2020 tercatat sebesar

Rp129,04 miliar, sementara pada triwulan

I tahun 2019 belum terdapat penyaluran

Grafik

III.4

Grafik

III.5

4,67

6,34

2,26

6,87

5,28

3,76 3,57

2,29 1,88

1,74

-19,40%

-43,65%

1,43%

-72,63%-66,99%

-80,0%

-70,0%

-60,0%

-50,0%

-40,0%

-30,0%

-20,0%

-10,0%

0,0%

10,0%

-

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

8,00

Malra Maluku SBB Ambon MBD

Tw I 2019 Tw I 2020 Perubahan

5 Pemda dengan Realisasi Lain-Lain PAD

Yang Sah Terbesar TW I 2020 (milliar) Grafik

III.4

Transfer Pemerintah Pusat TW I Tahun

2019 - 2020 (milliar) Grafik

III.5

Page 20: FISKAL - DJPb

17

dana Tunjangan Profesi PNSD.

Sementara itu, sampai dengan triwulan I

Tahun 2020 belum terdapat realisasi

penyaluran DAK Fisik di wilayah Provinsi

Maluku, hal ini disebabkan pemda belum

melengkapi dokumen pendukung yang

dipersyaratkan.

3. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang

Sah

Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Mengalami Kenaikan 60,37%

Dari 12 pemda, hanya 1 pemda yang

terdapat realisasi Lain-Lain Pendapatan

Daerah Yang Sah yaitu Provinsi Maluku

dengan realisasi sebesar Rp47 Juta, yang

berasal dari pendapatan hibah pemerintah.

B. BELANJA DAERAH

1. Belanja Daerah Berdasarkan Jenis

Belanja

Realisasi Belanja Daerah Mengalami Penurunan 6,63%

Secara total realisasi belanja daerah

Triwulan I 2020 adalah sebesar Rp1,42

Triliun atau 10,90% dari pagu. Realisasi

tersebut lebih rendah 6,63% dibandingkan

Triwulan I 2019 sebesar Rp1,52 Triliun.

Hal ini menunjukkan bahwa kinerja

penyerapan APBD pemda di Maluku

belum optimal, mengingat realisasi pada

beberapa belanja dibawah target realisasi

triwulan I yaitu 15%. Jenis belanja yang

mengalami kenaikan adalah belanja

pegawai sebesar 9,92%, belanja sosial

sebesar 21,60%, belanja subsidi 72,39%,

dan belanja tidak terduga sebesar

112,16%. Sementara belanja yang

mengalami penurunan adalah belanja

barang sebesar 5,12%, belanja bunga

sebesar 29,95%, belanja hibah sebesar

39,70% dan belanja modal sebesar

48,57%. Hal ini menjukkan realisasi APBD

Triwulan I dipengaruhi oleh adanya

pandemi COVID-19. Mengingat jenis

belanja yang mengalami kenaikan realisasi

adalah terkait dengan penangan COVID-

19 dandampak sos ial dari COVID-19,

kecuali belanja pegawai. Sementara jenis

belanja yang mengalami penurunan

adalah jenis belanja yang akan dilakukan

rasionalisasi untuk alokasi penangan

COVID-19.

Terkait dengan belanja daerah, dapat direkomendasikan hal-hal sebagai berikut:

1.Segera melakukan rasionalisasi belanja dan penyesuain APBD terkait kebijakan penanganan COVID-19

2.Percepatan proses pengadaan barang dan jasa serta koordinasi dengan LKPP terkait permasalahan pengadaan dengan e-katalog

Realisasi Per Jenis Belanja APBD Lingkup

Maluku Triwulan I 2019-2020 (miliar)

Sumber: LRA Pemda (diolah)

Belanja Pagu Realisasi % Pagu Realisasi %%

Growth

Belanja Pegawai 4.692,69 765,49 16,31% 4.926,99 841,44 17,08% 9,92%

Belanja Barang 4.378,46 355,62 8,12% 4.024,50 337,40 8,38% -5,12%

Belanja Bunga 4,54 1,04 22,84% 4,31 0,73 16,87% -29,95%

Belanja Hibah 756,02 158,96 21,03% 890,67 95,86 10,76% -39,70%

Belanja Modal 3.396,62 221,61 6,52% 3.277,76 113,98 3,48% -48,57%

Belanja Sosial 86,64 11,50 13,27% 59,60 13,99 23,47% 21,60%

Belanja Subsidi 25,08 5,21 20,76% 38,45 8,98 23,34% 72,39%

Belanja Tak Terduga 45,35 5,36 11,82% 55,58 11,37 20,45% 112,16%

Grand Total 13.518,84 1.524,78 11,28% 13.066,48 1.423,74 10,90% -6,63%

Realisasi per Jenis Belanja APBD Lingkup

Maluku TW I 2019 - 2020 (milliar) Tabel

III.2

Page 21: FISKAL - DJPb

18

2. Belanja Daerah Berdasarkan Fungsi

Realisasi Belanja Fungsi Pendidikan dan Fungsi Kesehatan mengalami kenaikan, sementara fungsi yang lain mengalami penurunan

Dalam struktur realisasi belanja daerah

lingkup Provinsi Maluku, proporsi terbesar

jika diuraikan per fungsi adalah Fungsi

Pelayanan Umum (36,70%), diikuti Fungsi

Pendidikan (24,35%) dan Fungsi

Perumahan dan Permukiman (14,25%).

Dari tabel diatas dapat dilihat, jika

dibandingkan periode yang sama tahun

sebelumnya, realisasi belanja pada

sebagian besar fungsi mengalami

penurunan kecuali Fungsi Pendikan.

Realisasi belanja Fungsi Pendidikan

sampai dengan Triwulan I 2020 mencapai

Rp361,4 miliar, mengalami kenaikan

4,13% dibandingkan Triwulan I 2019. Hal

ini menunjukkan meskipun belanja daerah

sebagian besar mengalami penurunan

akibat adanya COVID-19 namun pemda-

pemda di Maluku masih memfokuskan

belanja daerah pada pengembangan

sumber daya manusia.

C. PROGNOSIS REALISASI APBD

SAMPAI DENGAN AKHIR TAHUN

2020

Grafik

III.8

Pagu

Rp Rp % Rp %

Pendapatan 15.193,86 2.513,26 16,54% 13.100,89 86,22%

Belanja 15.343,55 1.502,27 9,79% 12.888,40 84,00%

Surplus/Defisit (149,69) 1.010,99 -675,40% 212,49 -141,96%

Sumber : BPKAD/DPPKAD pemda lingkup Provinsi Maluku, SIKD (diolah)

Tabel III.2

Proyeksi Realisasi APBD Lingkup Provinsi Maluku sd. Triwulan IV 2020

(dalam milar rupiah)

UraianRealisasi sd. Triwulan I 2020 Realisasi sd. Triwulan IV 2020

Realisasi Belanja Daerah per Fungsi TW I

Tahun 2019 - 2020 (milliar) Grafik

III.6

Proyeksi Realisasi APBD Lingkup Provinsi

Maluku s.d. TW IV 2020 (milliar) Tabel

III.3

Realisasi P86,22

endapatan diproyeksikan sebesar %, sementara Belanja diproyeksikan sebesar 84,00%

Dengan kondisi perekonomian yang

terjadi akibat pandemi COVID-19,

kemungkinan target PAD tidak dapat

tercapai. Selain itu adanya kebijakan

penyesuaian alokasi TKDD dari

pemerintah pusat menyebabkan

penurunan pendapatan transfer

pemerintah pusat. Penurunan realisasi

pendapatan akan berdampak pada

realisasi belanja. Selain itu Adanya

pandemi COVID-19 menyebabkan

tertundanya proses pengadaan barang

dan jasa, kemungkinan menyebabkan

belanja daerah tidak terserap optimal.

Realisasi belanja APBD sebagian besar

diperuntukkan untuk penanganan COVID-

19 dan dampak sosial yang ditimblkan.

Berdasarkan perhitungan forecasting

dengan aplikasi MiniTab® menggunakan

metode Hot Winter Multiplikatif Exponential

Smoothing (hasil sebagaimana dalam

lampiran) adalah sebagaimana tabel

dibawah ini.

Page 22: FISKAL - DJPb

19

A. LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KONSOLIDASIAN

Pendapatan Konsolidasian Mengalamai Kenaikan 0,65% dan Belanja Konsolidasian Mengalami Penurunan 6,61%

Realisasi Pendapatan Pemerintah

Konsolidasian Provinsi Maluku Triwulan I

2020 adalah sebesar Rp489,33 Miliar, naik

0,65% dibandingkan dengan triwulan I

2019 yang sebesar Rp486,16 miliar.

Sementara itu, realisasi Belanja

Pemerintah Konsolidasian Provinsi Maluku

Triwulan I 2020 adalah sebesar Rp2,99

miliar naik 6,61% dibandingkan dengan

triwulan I tahun 2019 yang sebesar

Rp2,81 miliar. Naiknya pendapatan

pemerintah konsolidasian dipengaruhi oleh

pendapatan bukan pajak yang tumbuh

sebesar 11,43% meskipun pendapatan

perpajakan mengalami penurunan sebesar

2,35%. Sementara itu kenaikan Belanja

Negara Konsolidasian dipengaruhi oleh

kenaikan Belanja Pemerintah sebesar

5,88%, dan Transfer yang juga naik

sebesar 12,07%. Kenaikan Belanja

Pemerintah dipengaruhi oleh

kenaikanrealisasi Belanja Pemerintah

Pusat sebesar 28,92% meskipun dan

Belanja Daerah turun sebesar 6,63%.

Triwulan I 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan % Realisasi

368,64 2.487,24 489,33 0,65% 486,16

294,35 77,01 371,36 -2,35% 380,29

74,29 43,68 117,97 11,43% 105,87

- 0,05 - - -

- 2.366,51 - - -

3.883,46 1.476,25 2.993,15 6,61% 2.807,50

1.198,63 1.423,74 2.622,37 5,88% 2.476,66

2.684,82 52,51 370,78 12,07% 330,84

(3.514,81) 1.010,99 (2.503,82) 7,86% (2.321,34)

- 157,79 157,79 -70,13% 528,16

Penerimaan Pembiayaan Daerah - 170,74 170,74 -70,03% 569,76

Pengeluaran Pembiayaan Daerah - 12,95 12,95 -68,87% 41,60

Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran (3.514,81) 1.168,78 (2.346,03) 30,83% (1.793,18)

Sumber : LKPK Tingkat Provinsi Maluku

Belanja Negara

Belanja Pemerintah

Transfer

Surplus/Defisit

Pembiayaan

URAIANTriwulan I 2020

Pendapatan Negara

Tabel IV.1

Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian

Tingkat Wilayah Provinsi Maluku s.d. Triwulan I Tahun 2020

(dalam miliar rupiah)

Transfer

Pendapatan Perpajakan

Pendapatan Bukan Pajak

Hibah

Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Maluku s.d. TW I

Tahun 2020 (milliar)

Tabel

IV.1

Page 23: FISKAL - DJPb

20

B. PENDAPATAN KONSOLIDASIAN

1. Analisis Proporsi dan Perbandingan

Proporsi Pendapatan Perpajakan

Mengalami Penurunan 2,33%

Dalam pembentukan pendapatan

pemerintah konsolidasian, proporsi

pendapatan perpajakan pada Triwulan I

2020 adalah sebesar 75,89%, mengalami

penurunan 2,33% dibandingkan proporsi

Triwulan I 2019 yang sebesar 82,45%.

Sebaliknya, proporsi pendapatan bukan

pajak mengalami kenaikan sebesar 2,33%

dari Triwulan I 2019 yang sebesar 21,78%

menjadi 24,11% pada Triwulan I 2020.

Proporsi pendapatan bukan pajak yang

mengalami kenaikan, di tengah turunnya

realisasi pendapatan perpajakan,

mengindikasikan pendapatan

konsolidasian di Provinsi Maluku semakin

membaik. Hal ini menunjukkan pemerintah

pusat dan pemerintah daerah telah

berhasil menggali pendapatan selain

perpajakan yang selama ini menjadi

sumber utama pendapatan pemerintah.

2. Analisis Perubahan

Realisasi Pendapatan Perpajakan turun 2,35% sementara Pendapatan Bukan Pajak yang tumbuh 11,43%

Pendapatan perpajakan pada triwulan I

2020 tercatat sebesar Rp371,36miliar,

mengalami penurunan sebesar 2,35%

dibandingkan triwulan I tahun 2019 yang

tercatat sebesar Rp380,29 miliar.

Penurunan pendapatan perpajakan

konsolidasian dipengaruhi oleh

Pendapatan Perpajakan Daerah yang

turun sebesar 12,57%. Sementara itu

pendapatan bukan pajak triwulan I 2020

tercatat sebesar Rp117,97 miliar,

mengalami kenaikan sebesar 11,43%

dibandingkan triwulan I 2019 yang sebesar

Rp290,77 miliar. Kenaikan pendapatan

bukan pajak konsolidasian dipengaruhi

oleh kenaikan pendapatan PNBP

pemerintah pusat sebesar 7,88% yang

disebabkan pencatatan pendapatan BLU

sebesar Rp9,41 miliar. Selain itu realisasi

PNBP Pendapatan Pendidikan, Budaya,

Riset dan Teknologi juga mengalami

kenaikan 2,95% dibandingkan triwulan I

2019

Grafik

IV.1

Sumber: LKPK Provinsi Maluku (diolah)

go.id

Grafik

IV.2

Proporsi Pendapatan Konsolidasian

Maluku TW I (2019-2020)

Grafik

IV.1

Perubahan Pendapatan Konsolidasian

Maluku TW I (2019-2020)

Grafik

IV.2

Page 24: FISKAL - DJPb

21

C. BELANJA KONSOLIDASIAN

1. Analisis Proporsi dan Perbandingan

Proporsi Belanja Konsolidasian Terbesar adalah Belanja Pegawai yaitu sebesar 54,93%

Proporsi belanja konsolidasian triwulan

I 2020 terbesar adalah belanja pegawai

dengan porsi sebesar 54,93%, diikuti oleh

belanja barang sebesar 26,25%, kemudian

belanja modal dengan porsi sebesar

13,83%. Jenis belanja dengan porsi

terkecil adalah belanja pembayaran bunga

yaitu sebesar 0,03%. Jika dibandingkan

Triwulan I 2019, proporsi belanja pegawai

dan belanja modal mengalami

peningkatan, sedangkan proporsi belanja

barang mengalami penurunan. Kenaikan

proporsi belanja modal disebabkan oleh

pembayaran sisa kontrak TA sebelumnya.

Dari grafik IV.4 dibawah ini dapat dilihat,

belanja pegawai terdiri dari 41,58% belanja

pemerintah pusat dan 58,42% belanja

pemerintah daerah, belanja barang terdiri

dari 50,98% belanja pemerintah pusat dan

49,02% belanja pemerintah daerah.

Sementara itu, proporsi belanja modal

adalah 68,58% belanja pemerintah pusat

dan 31,42% belanja pemerintah daerah.

Hal ini menunjukkan belanja pemerintah

pusat memiliki kontribusi yang besar dalam

pembentukan belanja modal

konsolidasian. Hal ini disebabkan

pemerintah daerah cenderung lebih lambat

dalam merealisasikan belanja modal.

Realisasi belanja modal pemerintah pusat

sampai dengan Triwulan I 2020 adalah

sebesar 9,55%, sedangkan realisasi

belanja modal pemerintah daerah adalah

sebesar 3,48%.

2. Analisis Perubahan

Belanja Pegawai, Belanja Modal, Belanja Pembayaran Bunga, Belanja Subsidi, dan Belanja Tak Terduga mengalami kenaikan, sementara Belanja Barang, Belanja Bantuan Sosial dan Belanja Hibah mengalami penurunan.

Grafik

IV.4

Grafik

IV.3

Untuk meningkatkan pendapatan konsolidasian, perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Koordinasi yang intensif antara aparat pajak dan pengelola keuangan APBN dan APBD.

2. Mendorong para pengusaha dimanapun domisilinya sepanjang melaksanakan kegiatan sektor riil di Maluku, maka harus memiliki NPWP Maluku.

3. Melakukan ekstensifikasi ke pusat-pusat ekonomi di luar kota Ambon yang belum tersentuh oleh aparat pajak

Proporsi Belanja Konsolidasian

Maluku TW I 2020

Grafik

IV.3

Perbandingan Belanja

Konsolidasian Maluku TW I 2020

Grafik

IV.4

Page 25: FISKAL - DJPb

22

Belanja Pemerintah Konsolidasian

Triwulan I 2020 secara agregat mengalami

penurunan 5,88%. Kenaikan tersebut

dipengaruhi oleh kenaikan belanja

pegawai sebesar 8,95%, belanja modal

sebesar 48,07%, belanja subsidi sebesar

72,39% dan belanja tak terduga sebesar

112,16%. Sementara belanja barang

mengalami penurunan sebesar 4,57%,

belanja hibah sebesar 38,52% dan belanja

bantuan sosial sebesar 33,03%.

Kenaikan realisasi belanja modal

konsolidasian yang cukup signifikan

dipengaruhi oleh realisasi belanja modal

pemerintah pusat untuk pembayaran sisa

kontrak tahun anggaran sebelumnya dan

pembayaran uang muka kontrak.

Sementara itu, kenaikan realisasi belanja

subsidi dan belanja tak terduga yang

cukup signifikan dipengaruhi oleh realisasi

belanja APBD untuk penanganan dan/atau

pencegahan COVID-19 dan penanganan

dampak sosial dari COVID-19. Sementara

penurunan belanja barang dan hibah

disebabkan oleh penundaan kegiatan dan

refocusing yang dilakukan oleh pemerintah

pusat maupun pemerintah daerah dalam

menghadapi pandemi COVID-19.

D. ANALISIS KONTRIBUSI BELANJA PEMERINTAH TERHADAP PDRB

Rasio Kontribusi Belanja Pemerintah Konsolidasian terhadap PDRB Mengalami Penurunan

Pada triwulan I 2020, rasio belanja

pemerintah konsolidasian terhadap PDRB

Maluku adalah sebesar 38,20%,

mengalami kenaikan 0,93% jika

dibandingkan dengan rasio pada triwulan I

2019 yang sebesar 37,27%. Disisi lain

PDRB Maluku Triwulan I 2020 mengalami

pertumbuhan sebesar 4,01%. Hal ini

menunjukkan bahwa pada triwulan I tahun

2020 terdapat komponen pengeluaran lain

yang lebih mempengaruhi pertumbuhan

ekonomi Maluku. Berdasarkan data BPS

Maluku, pada Triwulan I 2020

pertumbuhan tertinggi dicapai oleh

komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT

dan Pengeluaran Konsumsi rumah tangga.

Namun demikian, rasio belanja

konsolidasian terhadap PDRB yang cukup

besar menunjukkan ekonomi di Maluku

sebagian besar digerakkan oleh

pengeluaran pemerintah baik pemerintah

pusat maupun pemerintah daerah.

Grafik

IV.5

Uraian Triwulan I 2019 Triwulan I 2020

Belanja Konsolidasi Triwulan I 2.807,50 2.993,15

PDRB (Harga Konstan) 7.532,99 7.835,25

Rasio Belanja Konsilidasi Terhadap PDRB (%) 37,27% 38,20%

Sumber : LKPK Tingkat Provinsi Maluku dan BPS Maluku (diolah)

Tabel IV.2

Rasio Belanja Konsolidasi Terhadap PDRB Provinsi Maluku

Triwulan I Tahun 2019-2020

(dalam miliar rupiah)

Perbandingan Belanja Konsolidasian

Maluku TW I 2019-2020

Grafik

IV.5

Rasio Belanja Konsolidasi Terhadap

PDRB Prov Maluku TW I 2019-2020 (milliar)

Tabel

IV.2

Page 26: FISKAL - DJPb

23

A. WASPADAI PERLAMBATAN

EKONOMI MALUKU

Perekonomian Maluku tumbuh 4,01%

pada triwulan I tahun 2020 ini, masih lebih

tinggi daripada pertumbuhan ekonomi

nasional yang bertumbuh 2,97%.

Konsumsi rumah tangga masih

mendominasi struktur PDRB, untuk itu

perlu dijaga agar perlambatan tidak terus

berlanjut. Semua motor penggerak

ekonomi Maluku melambat. Akibatnya

pertumbuhan ekonomi Maluku yang

selama bberapa tahun ini diatas 5%

terpengaruh secara signifikan. Angka

4,01% ini merupakan pertumbuhan

terendah dalam sepuluh tahun terakhir.

Turunnya pertumbuhan ekonomi

Maluku pada triwulan I tahun 2020 ini

mengindikasikan perlambatan lanjutan

pada triwulan II tahun 2020. Terlebih

dengan penerapan Pembatasan Sosial

Berskala Regional (PSBR) oleh

Pemerintah Provinsi Maluku dalam

menghadapi Pandemi covid-19 pad bulan

Maret-April 2020. Penyebahnya adalah

penurunan aktifitas ekonomi dan mobilitas

orang dan barang pada akhir triwulan I

tahun 2020 dan awal triwulan II tahun

2020.

Dengan risiko perlambatan

pertumbuhan ekonomi yang berlanjut,

perekonomian Maluku berpotensi tumbuh

lebih rendah. Terlebih apabila pada

triwulan II tahun 2020 belum ada perbaikan

penanganan pandemi covid-19 dan

berkelanjutan hingga triwulan III tahun

2020. Berkaca terhadap kondisi tersebut,

respon kebijakan pemerintah daerah perlu

diarahkan pada percepatan realisasi

anggaran belanja terkait bantuan sosial

kepada masyarakat yang terdampak

pandemi covid-19 dan anggaran

penangganannya.

Pemerintah Daerah perlu menjaga

daya beli masyarakat mengingat sokongan

terbesar ekonomi Maluku masih pada

konsumsi rumah tangga. Dengan cara itu

pertumbuhan ekonomi Maluku masih

dapat terjaga. Berdasarkan Berita Resmi

Statistik dari BPS Maluku, struktur

pertumbuhan ekonomi Maluku tidak ada

Sumber : BPS Provinsi Maluku

5,25 5,47

6,34 6,41 6,32 6,095,24

4,734,015,06 5,27 5,17 5,18 5,07 5,05 5,02

4,97

2,97

Triwulan ITriwulan II TriwulanIII

TriwulanIV

Triwulan ITriwulan II TriwulanIII

TriwulanIV

Triwulan I

2018 2019 2020

Maluku Indonesia

PDRB Maluku dan Indonesia (2018-2020)

Grafik

V.1

Page 27: FISKAL - DJPb

24

perubahan signifikan dan masih

didominasi konsumsi rumah tangga.

Dari sisi lapangan usaha, Pemerintah

Maluku perlu memulai program pemulihan

ekonomi terutama untuk UMKM dan

industri pengolahan yang menyokong sisi

produksi di ekonomi Maluku. Berturut-turut

kemudian pada usaha perdagangan besar

dan eceran kemudian pada sektor

petanian, kehutanan dan perikanan.

Pemerintah Maluku harus bersiap dengan

solusi yang mengacu kepada kondisi

normal baru agar dampak pandemi covid-

19 tidak merambat ke berbagai sektor.

B. ANTISIPASI LONJAKAN

PENGANGGUR DI MALUKU

Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku

menyebutkan ada penurunan 111 orang

penganggur di Maluku per Februari 2020.

Namun jumlah penganggur tersebut

diperkirakan akan bertambah. Lonjakan

tersebut diperkirakan ada pada triwulan II

tahun 2020 dimana pandemi covid-19

telah meyebabkan gelombang PHK

dibeberapa sektor lapangan usaha.

Kondisi ini harus diantisipasi pemerintah

melalui kebijakan yang terintegrasi antara

sektor kesehatan, ketenagakerjaan dan

dunia usaha.

Kondisi ini merupakan siklus

semesteran pada Provinsi Maluku dimana

pada periode Agustus ke Februari banyak

sektor usaha yang membuka lowongan

pekerjaan seperti pada bidang pertanian,

kehutanan dan perikan serta pada usaha

perdagangan besar dan eceran. Hal ini

sesuai dengan siklus iklim di Maluku yang

memungkinkan untuk bidang-bidang

tertentu seperti kelautan dan perkebunan

untuk beraktifitias.

Yang perlu mendapat perhatian adalah

dampak pandemi covid-19 di triwulan

berikutnya. Pada triwulan I tahun 2020

belum tampak efek yang terlihat karena

pandemi masih pada awal kemunculan,

namun pada Bulan April 2020 diperkirakan

dampak akan terlihat signifikasinya.

Pemerintah Maluku harus segera

mengantisipasi lonjakan penganggur

dengan mengeluarkan kebijakan untuk

membantu pelaku usaha dan pekerja

sebelum berdampak lebih berat. Fokus

kepada program padat karya tunai dengan

merekrut pekerja terdampak covid-19

dapat menjadi salah satu alternatif.

Kementerian Keuangan melalui

kebijakan penyaluran Dana Desa telah

mengupayakan penyaluran Bantuan

Langsung Tunai kepada masyarakat desa

yang terdampak pandemi. Seterusnya

kepada pemerintah desa dapat

Sumber : BPS Provinsi Maluku

5,33

5,50 5,13 5,37 5,01 5,28 4,99

7,779,29

7,38 7,27 6,91 7,08 7,02

Feb

-17

Jun

-17

Oct

-17

Feb

-18

Jun

-18

Oct

-18

Feb

-19

Jun

-19

Oct

-19

Feb

-20

Nasional Maluku

PDRB Maluku dan Indonesia (2018-2020)

Grafik

V.2

Page 28: FISKAL - DJPb

25

mengarahkan alokasi dana desa kepada

peningkatan infrastruktur pertanian

sekaligus mempertahankan daya beli

masyarakat.

Apabila melihat jumlah penganggur di

desa lebih rendah dibanding wilayah

perkotaan dan serapan sektor pertanian,

kehutanan dan perikanan yang tinggi

terhadap tenaga kerja, pemerintah daerah

sebaiknya mengambil langkah praktis

menstimulasi pembangunan pada wilayah

dan sektor yang potensial tersebut.

Langkah-langkah tersebut dapat menekan

lonjakan jumlah penganggur yang

diperkirakan muncul pada triwulan II tahun

2020. Diharapkan pada periode Agustus

2020, angka penganggur terbuka di

Maluku akan lebih dapat ditekan.

Page 29: FISKAL - DJPb
Dandy Ananda
Typewritten text
LAMPIRAN
Page 30: FISKAL - DJPb