fisiologi wanita

6
2.1.2 Fisiologi Reproduksi Wanita Pubertas pada wanita dalam masa itu mulai produktif artinya masa mendapat keturunan yang berlangsung kira-kira 30 tahun. Setelah itu wanita memasuki masa klimakterium yang merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dengan masa senium (kemunduran). Haid berangsung-angsur berhenti selama 1- 2 bulan dan kemudian berhenti sama sekali yang disebut dengan menopause. Selanjutnya terjadi kemunduran alat- alat reproduksi, organ tubuh, dan kemampuan fisik. Menstruasi Wanita yang sehat dan tidak hamil setiap bulan secara teratur mengeluarkan darah dari alat kandungannya yang disebut menstruasi (haid). Siklus menstruasi, selaput lendir rahim dari ke hari terjadi perubahan yang berulang-ulang, dalam satu bulan mengalami empat masa (stadium) : 1. Stadium menstruasi (deskuamasi) Pada masa ini endometrium terlepas dari dinding rahim disertai dengan pendarahan, hanya lapisan tipis yang tinggal disebut stratum basale (berlangsung selama 4 hari). Pada saat haid keluar darah, luruhan dinding endometrium dan lender dari serviks. Darah ini tidak membeku karena ada fermen (biokatalisator) yang mencegah pembekuan darah dan

Transcript of fisiologi wanita

2.1.2 Fisiologi Reproduksi WanitaPubertas pada wanita dalam masa itu mulai produktif artinya masa mendapat keturunan yang berlangsung kira-kira 30 tahun. Setelah itu wanita memasuki masa klimakterium yang merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dengan masa senium (kemunduran). Haid berangsung-angsur berhenti selama 1-2 bulan dan kemudian berhenti sama sekali yang disebut dengan menopause. Selanjutnya terjadi kemunduran alat-alat reproduksi, organ tubuh, dan kemampuan fisik. Menstruasi Wanita yang sehat dan tidak hamil setiap bulan secara teratur mengeluarkan darah dari alat kandungannya yang disebut menstruasi (haid). Siklus menstruasi, selaput lendir rahim dari ke hari terjadi perubahan yang berulang-ulang, dalam satu bulan mengalami empat masa (stadium) : 1. Stadium menstruasi (deskuamasi)Pada masa ini endometrium terlepas dari dinding rahim disertai dengan pendarahan, hanya lapisan tipis yang tinggal disebut stratum basale (berlangsung selama 4 hari). Pada saat haid keluar darah, luruhan dinding endometrium dan lender dari serviks. Darah ini tidak membeku karena ada fermen (biokatalisator) yang mencegah pembekuan darah dan mencairkan luruhan mukosa. Banyaknya pendarahan selama haid kira-kira 50 cc. 2. Stadium post-menstruasi (regenerasi)Luka yang terjadi karena endometrium terlepas berlangsung-angsur ditutup kembali oleh selaput lendir baru yang terjadi dari sel epitel kelenjar endometrium. Pada masa ini tebal endometrium kira-kira 0,5 mm. kelenjar-kelenjar tumbuhnya lebih cepat dari jaringan (berlangsung selama 4 hari)3. Stadium inter-menstruasi (proliferasi)Pada masa ini endometrium tumbuh menjadi tebal kira-kira 3,5 mm. kelenjar-kelenjar tumbuhnya lebih cepat dari jaringan lain (berlangsung kira-kira 5-14 hari dari hari pertama haid)4. Stadium pra-menstruasi (sekresi)Pada stadium ini endometrium tetap tebalnya tetapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang dan berliku-liku dan mengeluarkan getah. Dalam endometrium telah tertimbun glikogen dan kapur yang diperlukan sebagai makanan untuk sel telur. Perubahan ini untuk mempersiapkan endometrium untuk menerima telur.

Pada endometrium sudah dapat dibedakan lapisan atas yang padat (stratum kompaktum) yang hanya ditembus oleh saluran-saluran keluar kelenjar, lapisan stratum spongeosum banyak lubang-lubangnya karena terdapat rongga dari kelenjar dan lapisan bawah yang disebut stratum basale. Stadium ini berlangsung 14-28 hari. Bila tdak terjadi kehamilan maka endometrium dilepas dengan pendarahan dan siklus menstruasi berulang lagi. Gambar siklus menstruasi

Siklus ovarium Dalam ovarium banyak mengandung sel-sel telur muda yang dikelilingi oleh sel gepeng. Bangunan ini disebut folikel primordial. Sebelum pubertas ovarium masih dalam keadaan istirahat, pada waktu pubertas karena pengaruh hormon dari lobus anterior hipofisis yaitu follicle stimulating hormone (FSH), folikel primordial mulai tumbuh walaupun hanya satu yang masak kemudian pecah dan yang lainnya mati. Pemasakan folikel premordial terjadi, mula-mula sel-sel sekeliling ovum berlipat ganda kemudian timbul diantara sel-sel rongga yang berisi cairan follikuli. Ovum terdesak ke pinggir dan terdapat di tengah tumpukan sel yang menonjol ke dalam rongga follikel, tumpukan sel dengan telur di dalamnya disebut cumulus ophurus. Antara sel telur dan sel sekitarnya terdapat zona pellucida. Sel-sel granulose lainnya membatasi ruang folikel yang disebut dengan membran. Dengan tumbuhnya follikel jaringan ovarium sekitar follikel tersebut terdesak keluar dan membentuk dua lapisan yaitu theca interna. Sebelum pubertas terdapat pada lapisan dalam korteks ovarium dan tetap tinggal di lapisan tersebut. Setelah pubertas follikel tersebut mendekati permukaan dan menonjol keluar karena mengakibatkan keluarnya liquor follikuli bersama ovum. Keluarnya sel telur dari follikel de Graaf pecah disebut ovulasi. Sel granulose yang mengelilingi sel telur telah bebas, disebut corona radiate. Setelah ovulasi sel-sel granulose dari dinding follikel mengalami perubahan dan mengandung zat warna kuning disebut lutein. Dengan demikian sisa follikel berubah menjadi butir kuning disebut korpus lutem, mengeluarkan hormon yang disebut progesterone disamping estrogen. Bergantung pada apa terjadi konsepsi (pembuahan) atau tidak, korpus luteum dapat menjadi korpus lutem gravidarum atau korpus lutem menstruatinum. Korpus luteum menstruatinum mempunyai masa hidup 8 hari setelah berdegenerasi dan diganti dengan jaringan ikat yang menyerupai stroma ovarium. Korpus luteum yang berdegenerasi disebut korpus albikan yang berwarna putih. Dengan terbentuknya korpus albikal maka pembentukan hormon progesteron dan estrogen mulai berkurang malahan berhenti sama sekali. Ini menghasilkan iskemia dan nekrose endometrium dan disusul dengan menstruasi. Estrogen dapat menyebabkan proliferasi dan endometrium. Fase ini disebut fase follikuler (preovulatoir) yang berlangsung hari pertama menstruasi sampai ovulasi.Korpus luteum graviditatum setelah terjadi ovulasi maka sel telur masuk ke dalam tuba dan diangkut ke kavum uteri. Hal ini terjadi pada waktu ovulasi ujung ampula tuba menutupi permukaan ovarium. Selanjutnya sel telur digerakkan oleh peristaltik dan rambut getar dari sel-sel selaput lendir tuba ke arah kavum uteri, kalau tidak terjadi kehamilan sel telur akan mati dalam beberapa jam. Bila terjadi kehamilan maka terjadilah pertemuan dan persenyawaan dari sel telur dan sel mani dalam ampula tuba. Sel telur yang telah dibuahi itu berjalan ke kavum uteri menanamkan diri dala endometrium (nidasi).Zigot (sel telur yang dihamilkan) mengeluarkan hormon-hormon hingga korpus luteum yang biasanya hidup 8 hari sekarang tidak mati bahkan tumbuh menjadi besar dinamakan korpus luteum graviditatum yang hidup sampai bulan keempat kehamilan. Setelah bulan keempat fungsinya diambil alih oleh plasenta, karena korpus luteum tidak mati maka progesteron dan estrogen terus terbentuk. Endometrium menjadi lebih tebal berubah menjadi desidua sehingga selama kehamilan berlangsung tidak terjadi haid. Perubahan pada endometrium dipengaruhi oleh kejadian-kejadian dalam ovarium dan kejadian dalam ovarium dipengaruhi oleh kelenjar yang lebih tinggi kedudukannya yaitu kelenjar hipofise.