Fisiologi Pertumbuhan Kuman-Mama

29
Fisiologi Pertumbuhan Kuman

Transcript of Fisiologi Pertumbuhan Kuman-Mama

Page 1: Fisiologi Pertumbuhan Kuman-Mama

Fisiologi Pertumbuhan Kuman

Page 2: Fisiologi Pertumbuhan Kuman-Mama

Bahan – bahan Gizi

Air Garam – garam inorganik Elemen – elemen inorganik Sumber N, C Faktor pertumbuhan O2

Page 3: Fisiologi Pertumbuhan Kuman-Mama

Bahan – Bahan gizi

Air : Pertumbuhan Perkembang biakan kuman Bahan pengantar makanan/ sisa – sisa metabolisme Memperlancar Rx – Rx metabolisme Bagian terbesar dari protoplasma

Garam – garam inorganik : Tekanana osmotik Keadaaan kolloidal Keseimbangan asam – basa Bagian enzym Aktivator reaksi enzimatik

Page 4: Fisiologi Pertumbuhan Kuman-Mama

Bahan – bahan gizi

Elemen inorganik Berfungsinya sistem enzym Fe enzym katalase peroksidase

Mg reaksi enzimatik & fosforisasi

Fosfat : reaksi – reaksi pemindahan energi K, Ca, Mn, Zn, Cu unsur – unsur esensial

Sumber N Protein 10% berat kering sel

Page 5: Fisiologi Pertumbuhan Kuman-Mama

Bahan – bahan gizi

Sumber C

Berdasarkan sumber C yang diperlukan, kuman dibagi dalam 2 golongan : Kuman autotrof (litotrof) Kuman heterotrof (organotrof)

Page 6: Fisiologi Pertumbuhan Kuman-Mama

Bahan – bahan gizi

Kuman Autotrof Kuman – kuman yang memerlukan air, garam

inorganik, CO2 sebagai sumber C bagi pertumbuhannya. Kuman autotrof fotosintetik (fotolitotrof)

Energi dari cahaya Mengandung pigmen Mg-porfirim mirip chlorofil A

pada tanaman tinggi Pengolahan kimiawi

H2O H + OHenergi dari sinar matahari

Page 7: Fisiologi Pertumbuhan Kuman-Mama

Bahan – bahan gizi

Kuman autotrof khemosintetik (khemolitotrof) Energi dari oksidasi substrat inorganik : Fe, S, NH3, H2S,

H2. (reaksi – reaksi biokimia)

Kuman Heterotrof

Kuman – kuman yang memerlukan zat C dalam senyawaan organik (terutama K.H) untuk pertumbuhannya. Patogen terhadap manusia.Energi dari cahaya matahari, senyawaan organik.

Page 8: Fisiologi Pertumbuhan Kuman-Mama

Bahan – bahan gizi

a. Heterotrof Fotosintetik (Foto organomotrof)

- Energi dari cahaya

b. Heterotrof Khemosintetik (Khemo organomotrof)

- Energi dari oksidasi senyawaan organik

Page 9: Fisiologi Pertumbuhan Kuman-Mama

Bahan – bahan gizi

Faktor Pertumbuhan Darah - Purin Ekstrak - Pyrimidin Ragi - Vit B-complex Asam Amino

Oxygen : Obligat Aerob Obligat Anaerob Fakultatif Anaerob Anaerob Aerotoleran Mikroaerofilik

Page 10: Fisiologi Pertumbuhan Kuman-Mama

Faktor lain yang mempengaruhi : Potensial oksidasi – reduksi (Eh) :

Eh perbenihan umumnya 0,2 – 0,4 volt (pH=7)Eh kuman Anaerob – 0,2 volt Untuk mencapai Eh – 0,2 volt, dapat dilakukan dengan beberapa cara :

a. Mengisap O2 dengan cara mekanik (sungkup Klein) b. Menambahkan sulfhirdril mengikat O2 (Thioglikolat)c. Menambah potongan hati sumber enzym katalase (Tarrozi) d. Menumbuhkan kuman aerob & anaerob bersama – sama

(Lempeng fortner)e. Mengikat O2 secara kimiawi (KOH – pirogalol)

Page 11: Fisiologi Pertumbuhan Kuman-Mama

Faktor lain yang mempengaruhi : Temperatura. Psychrophilic, -50C – 300C; 10 - 200C b. Mesophilic, 100C – 450C; 20 – 400C c. Thermophilic, 250C – 800C; 50 – 600C

Kuman patogen pada manusia 370C pH

pH : 7,2 – 7,6 pH : 8 – 9 (vibrio) pH : 5 (lactobacillus)

Lain – lain Laut kadar garam Halophilic tekanan osmotik

osmophilic

Page 12: Fisiologi Pertumbuhan Kuman-Mama

Pertumbuhan Kuman

0

2

4

6

8

10

Waktu

Ju

mla

h k

um

an

ya

ng

hid

up

Page 13: Fisiologi Pertumbuhan Kuman-Mama

Pertumbuhan Kuman

Persiapan I Lag periode Exponential II Logaritmic periode Seimbang III Stationary Kemunduran IV Periode of Decline

Page 14: Fisiologi Pertumbuhan Kuman-Mama

Pertumbuhan Kuman

Pembiakan Kuman

Perbenihan kuman :

1. Berdasarkan susunan gizi

a. Perbenihan sederhana = simple medium

- agar miring

- lempeng agar

b.Perbenihan diperkaya = enriched medium

- darah, serum, cairan ascites

Page 15: Fisiologi Pertumbuhan Kuman-Mama

Pertumbuhan Kuman

2. Berdasarkan konsistensinya a. Perbenihan cair = liquid medium

- air pepton - air daging - kaldu

b. Perbenihan setengah padat c. Perbenihan padat

3. Berdasarkan segi penggunaannya a. Perbenihan persemaian - air pepton alkali (vibrio) - perbenihan empedu (k.typhoid) - perbenihan selemit (k.enterik) - perbenihan kauffman

Page 16: Fisiologi Pertumbuhan Kuman-Mama

Pertumbuhan Kuman

b. Perbenihan transport

- Perbenihan carry blair

- Perbenihan stuart

- Perbenihan charcoal

c. Perbenihan khusus (kuman anaerob)

- Perbenihan thioglycolat

- Perbenihan Tarrozi

Page 17: Fisiologi Pertumbuhan Kuman-Mama

Pertumbuhan Kuman

Untuk Isolasi Kuman : 1. Perbenihan Diferensial

- Perbenihan Endo - EMB Kuman - Mc.Konkey Enterik - Leifson - Agar darah

2. Perbenihan Selektif- Perbenihan S.S Kuman - Perbenihan W.B Salmonella

3. Perbenihan Eksklusif - Perbenihan agar soda vibrio- Perbenihan TCBS vibrio

Page 18: Fisiologi Pertumbuhan Kuman-Mama

Pertumbuhan Kuman Hemolise pada perbenihan agar darah :

1. Hemolise type ALFA (Hemodigesti) 2. Hemolise type BETA (Hemolisis)3. Hemolise type GAMMA (Anhemolisis)

Perbenihan Padat 15 – 24 jam koloni kuman sifat koloni kuman identifikasi

Yang perlu diperhatikan : - ukurannya - pinggirannya - penampang- permukaan- warna- perubahan pada perbenihan - konsistensi

Page 19: Fisiologi Pertumbuhan Kuman-Mama

Pertumbuhan Kuman

Macam – macam koloni : - koloni S (ganas) - koloni R ( ≠ ganas)- koloni M (berkapsul) - koloni D (kuman GO)- koloni L - lain – lain : koloni menjalar

koloni beranyaman

Page 20: Fisiologi Pertumbuhan Kuman-Mama

Pertumbuhan Kuman

Perbenihan Cair Kekeruhan Homogen

Granular Misalnya : - selaput pada permukaan perbenihan

- endapan dalam perbenihan - staklaktit - perubahan warna

Tujuan perbenihan : 1. Diagnosa bakteriologik 2. Membuat vaksin (BCG) 3. Stock culture

Page 21: Fisiologi Pertumbuhan Kuman-Mama

Metabolisme Kuman

1. Anabolisme (assimilasi) 2. Katabolisme (dissimilasi)ATP Asil CoAEnzym – enzym yang berperan pada metabolisme - Dehydrogenasa : rx oksidasi – reduksi

- Flavoprotein : transport zat H (B2)

- Sitokhrom : transport zat H O2

Page 22: Fisiologi Pertumbuhan Kuman-Mama

Metabolisme Kuman

Metabolisme KH : Glukosa pyruvat

Cara : 1. Embden Meyerhof Pathway

glukosa glukosa – 6 – fosfat 3 fosfogliseradehi fosfogliserat fosfoenolpiruvat piruvat

Enzim : NAD & senyawa fosfor Glukosa + 2 NAD + ADP + 2P pyruvat +

2 NADH + 2 ATP

Page 23: Fisiologi Pertumbuhan Kuman-Mama

Metabolisme Kuman

2. Pentosa fosfat : = pethose phosphate pathway = phosphoglukomat pathwayglukosa glukosa 6-fosfat 6 fosfoglukomat pentosa fosfat etanol

3. Entner – Doudoroff= Entner Doudoroff pathway glukosa 6 fosfoglukomat ketode oksifosfoglukomat

piruvat + gliseraldehida – 3 fosfat

Kuman : E.coli perbenihan yang Pseudomonas mengandung glukomat

Page 24: Fisiologi Pertumbuhan Kuman-Mama

Metabolisme Kuman

a. Fermentasi

Pyruvat b. Oksidasi

c. anaerob zat inorganik

NO3/ SO4 sbg reseptor H

NO3- + H2 NO2

- + H2O

Page 25: Fisiologi Pertumbuhan Kuman-Mama

Metabolisme Kuman

Metabolisme Zat Lemak :

Lemak gliserol + asetil - CoA Metabolisme Protein :

Sintesa protein terhadap asam amino, mengikuti pola DNA DNA

RNA

Protein

Page 26: Fisiologi Pertumbuhan Kuman-Mama

Metabolisme Kuman

Determinasi suatu kuman

S.Typhi S.Paratyphi

Glukosa + +/ gas

Laktosa - -

Manit + +/ gas

Maltosa + +/ gas

Sakharosa - -

Page 27: Fisiologi Pertumbuhan Kuman-Mama

Dalam laboratorium/ praktikum Kapas

Larutan gula +

indikator

Tabung Durham

- + +/gas

Page 28: Fisiologi Pertumbuhan Kuman-Mama

Kapas tutup tabung :

Warna :

Kuning Glukosa

Ungu Laktosa

Hijau Manit

Merah Maltosa

Biru Sakharosa

Page 29: Fisiologi Pertumbuhan Kuman-Mama

Penilaian : Bila ada peragian asam (pH ) : kuning Bila ≠ ada peragian (pH tetap) : ungu Bila ada gas tabung Durham ada udara