FISIOLOGI PERSALINAN

20
OLEH ABDIWIJAYA KONIYO ABDURAZAK HEMETO AFRILIA V.R PATRAS AGUNG E.P NOHU ALFIAN ISMAIL AMELIA RAHIM ANDIKA ROLLY TAHALA APRILIA LARASATI DUMBI FISIOLOGI PERSALINAN

description

l,m,,

Transcript of FISIOLOGI PERSALINAN

FISIOLOGI PERSALINAN

OLEHABDIWIJAYA KONIYOABDURAZAK HEMETOAFRILIA V.R PATRASAGUNG E.P NOHUALFIAN ISMAILAMELIA RAHIMANDIKA ROLLY TAHALAAprilia larasati dumbiFISIOLOGI PERSALINANPENGERTIAN PERSALINANPersalinan merupakan proses untuk mendorong keluar ( ekspulsi ) hasil pembuahan ( yaitu, janin yang viabel, plasenta dan ketuban ) dari dalam uterus lewat vagina ke dunia luar. Normalnya, proses ini berlangsung, pada suatu saat ketika uterus tidak dapat tumbuh lebih besar lagi, ketika janin sudah cukup mature untuk dapat hidup diluar rahim tapi masih cukup kecil untuk dapat melalui jalan lahir.

PERSALINAN NORMALPersalinan normal adalah persalinan yang :Terjadi pada kehamilan aterm ( bukan prematur atau postmatur )Mempunyai onset yang spontan ( tidak diinduksi )Selesai setelah 4 jam dan sebelum 24 jam sejak saat awitannya ( bukan partus presipitatus atau partus lama )Mempunyai janin dengan presentasi verteks ( puncak kepala ) dan oksiput pada bagian anterior pelvisTerlaksana tanpa bantuan artifisial ( seperti forseps )Tidak mencakup komplikasi ( seperti perdarahan hebat )Mencakup pelahiran plasenta yang normal

FAKTOR-FAKTOR PERSALINANFaktor yang terlibat dalam persalinan adalah:Power kontraksi dan retraksi otot-otot rahim plus kerja otot-otot volunter dari ibu, yaitu kontraksi otot perut dan difragma sewaktu ibu mengejan atau meneran.Passage bagian tulang panggul, serviks, vagina dan dasr panggul ( displacement )Passenger terutama janin ( secara khusus, bagian kepala janin ) plus plasenta, selaput dan cairan ketuban/amnion.

SambunganPower KontraksiRetraksiTenaga sekunder mengejan PassageRongga pelvisLintasan lunakEffacement dan dilatasiPassenger Tengkorak janin

PENYEBAB MULAINYA PERSALINANPenyebab sebenarnya yang membuat persalinan dimulai masih belum diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang turut berperan dan saling terkait :1. Perubahan kadar hormonPerubahan kadar hormon mungkin disebabkan oleh penuaan plasentadan terjadi sebagai berikut Kadar progesteron menurun ( relaksasi otot menghilang )Kadar estrogen dan prostaglandin meninggiOksitosin pituitaria dilepaskan (pada kebanyakan kehamilan, poduksi hormon ini akan disupresi)2. Distensi uterusDistensi uterus menyebabkan terjadinya hal berikut :Serabut otot yang teregang sampai batas kemampuanya akan bereaksi dengan mengadakan kontraksiProduksi dan pelepasan prostaglandin F miometriumSirkulasi plasenta mungkin terganggu sehingga menimbulkan perubahan hormonal.3. Tekanan janinKalau janin sudah mencapai batas pertumbuhanya didalam uterus, ia akan menyebabkan:Peningkatan tekanan dan ketegangan pada dinding uterusStimulasi dinding uterus yang tegang tersebut sehingga timbul kontraksi4. Faktor-faktor lainFaktor-faktor lain berupa :Penurunan tekanan secara mendadak ketika selaput amnion pecahGanguan emosional yang kuat ( lewat rantai korteks hipotalamus hipofise ) dapat menyebabkan pelepasan oksitosin.

TANDA TANDA MULAINYA PERSALINANTanda tanda dini akan mulainya persalinan adalah : lightening terbenamnya kepala janin ke dalam rongga panggul karena berkurangnya tempat di dalam uterus dan sedikit melebarnya simfisis : keadaan ini sering meringankan keluhan pernapasan serta heartburn dan pada primigravida akan terlihat pada kehamilan 36 minggu sementara pada multipara baru tampak setelah persalinan dimulai mengingat otot-otot abdomennya kendor. Sering buang air kecil yang disebabkan oleh tekanan kepala janin pada kandung kemih.Kontraksi Braxton Hicks saat uterus yang terenggang dan mudah dirangsang itu menimbulkan distensi dinding abdomen sehingga dinding abdomen menjadi lebih tipis dan kulit menjadi lebih peka terhadap rangsangan.His / kontraksiHis atau kontraksi uterus yang terjadi secara teratur dan menimbulkan ketidaknyamanan serta kadang-kadang nyeri, merupakan tanda persalinan yang sebenarnya , kalau his tersebut berlanjut terus dan semakin meningkat frekuensinya. His dapat dirasakan oleh pemeriksa ketika uterus menjdi keras dan tegang. Pasien mungkin mengeluhkan perasaan terganggu yang dimulai dari bagian punggung dan kemudian menyebar di sekitar abdomen bawah.Showistilah show diartikan sebagai keadaan terlihatnya mukus atau lendir ( acap kali lendir tersebut mengandung bercak darah ) yang keluar dari vagina. Mukus tersebut mempunyai konsistensi yang kental dan sulit dibersihkan dengan cara mengusapnya. Mukus berasal dari serviks dan selama kehamilan berfungsi sebagai sumber pelindung ( operkulum; mukus plag ). Kemunculannya menunjukan bahwa serviks sudah mulai berdilatasi. Dilatasi serviksDilatasi os servivis eksterna yang terjadi secara bertahap merupakan indikator yang menunjukan kemajuan persalinan kalau proses persalinan tersebut disertai dengan kontraksi uterus. Dilatasi serviks diketahui atau dipastikan dengan pemeriksaan pervaginam.Engagement presenting partPresenting part ( yang biasanya kepala janin ) akan mengalami engagement atau terbenam ke dalam panggul. Pada prinugravida, peristiwa ini terjadi 3 4 minggu sebelum proses persalinan dimulai. Dinding abdomen pada multipara tidak begitu kencang sehingga engagement baru terjadi setelah proses persalinan dimuli.Pembentukan tonjolan ketubanPembentukan tonjolan ketuban atau bag of forewater ( cairan amnion / ketuban yang terperangkap dalam serviks di depan presenting part ) dapat diraba oleh pemeriksa melalui pemeriksaan per vaginam. Tonjolan ini terasa tegang pada saat bis dan dapat mengalami ruptur. Ruptura selaput amnion dapat terjadi setiap saat dalam proses persalinan tetapi biasanya terjadi pada akhir kala sat persalinan. MEKANISME PERSALINANPenurunan (decent)Sekitar 96% dari semua persalinan diawali dengan janin dalam posisi fleksi, kepala ke bawah dan tubuhnya agak berputar ke sisi kanan dan kiri. Sebagaimana kontraksi mulai terjadi kepala bergerak lebih ke dalam ke pelvik dan dalam posisi menyamping, dengan wajah ke kanan dan oksiput ke kiri, atau sebaliknya.

2. FleksiPada awal persalinan, kepala bayi dalam keadaan fleksi yang ringan. Dengan majunya kepala biasanya fleksi juga bertambah. Pada pergerakan ini dagu dibawa lebih dekat ke arah dada janin sehingga ubun-ubun kecil lebih rendah dari ubun-ubun besar hal ini disebabkan karena adanya tahanan dari dinding seviks, dinding pelvis dan lantai pelvis. sampai di dasar panggul, biasanya kepala janin berada dalam keadaan fleksi maksimal. Ada beberapa teori yang menjelaskan mengapa fleksi bisa terjadi. Fleksi ini disebabkan karena anak di dorong maju dan sebaliknya mendapat tahanan dari serviks, dinding panggul atau dasar panggul. Akibat dari keadaan ini terjadilah fleksi.

3. Rotasi DalamPutaran paksi dalam adalah pemutaran dari bagian depan sedemikian rupa sehingga bagian terendah dari bagian depan janin memutar ke depan ke bawah simpisis. Pada presentasi belakang kepala bagian yang terendah ialah daerah ubun-ubun kecil dan bagian inilah yang akan memutar ke depan kearah simpisis. Rotasi dalam penting untuk menyelesaikan persalinan, karena rotasi dalam merupakan suatu usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir khususnya bidang tengah dan pintu bawah panggul.

4. EkstensiSesudah kepala janin sampai di dasar panggul dan ubun-ubun kecil berada di bawah simpisis, maka terjadilah ekstensi dari kepala janin. Hal ini di sebabkan karena sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah ke depan dan ke atas sehingga kepala harus mengadakan ekstensi untuk melewatinya. Kalau kepala yang fleksi penuh pada waktu mencapai dasar panggul tidak melakukan ekstensi maka kepala akan tertekan pada perineum dan dapat menembusnya.Subocciput yang tertahan pada pinggir bawah simpisis akan menjadi pusat pemutaran (hypomochlion), maka lahirlah berturut-turut pada pinggir atas perineum: ubun-ubun besar, dahi, hidung, mulut dan dagu bayi dengan gerakan ekstensi.

5. Rotasi LuarKepala yang sudah lahir selanjutnya mengalami restitusi yaitu kepala bayi memutar kembali ke arah punggung anak untuk menghilangkan torsi pada leher yang terjadi karena putaran paksi dalam. Bahu melintasi pintu dalam keadaan miring. Di dalam rongga panggul bahu akan menyesuaikan diri dengan bentuk panggul yang dilaluinya, sehingga di dasar panggul setelah kepala bayi lahir, bahu mengalami putaran dalam dimana ukuran bahu menempatkan diri dalam diameter anteroposterior dari pintu bawah panggul.

6. EkspulsiSetelah putaran paksi luar, bahu depan sampai di bawah simpisis dan menjadi hipomochlion untuk kelahiran bahu belakang. Setelah kedua bahu bayi lahir , selanjutnya seluruh badan bayi dilahirkan searah dengan sumbu jalan lahir.Dengan kontraksi yang efektif, fleksi kepala yang adekuat, dan janin dengan ukuran yang rata-rata, sebagian besar oksiput yang posisinya posterior berputar cepat segera setelah mencapai dasar panggul, dan persalinan tidak begitu bertambah panjang.

KALA-KALA PERSALINANPersalinan dibagi menjadi 3 kala :Kala satu yang merupakan stadium dilatasi serviks; kala satu berlangsung mulai dari onset persalinan hingga dilatasi serviks yang lengkapKala dua yang merupakan stadium ekspulsi; kala dua berlangsung mulai dari dilatasi lengkap serviks hingga pelahiran bayiKala tiga yang merupakn stadium pelepasan dan perahiran plasenta; kala tiga berlangsung dari saat pelahiran bayi hingga pelahiran plasenta dan selaput ketuban.Pada sebagian rumah sakit, satu atau dua jam sesudah persalinan selesai disebut sebagai kala empat. ( Ppembagian persalinan menjadi kala satu sampai empat juga digunakan diindonesia. Pent.). periode persalinan ini merupakan salah satu perubahan dramatis yang terjadi pada tubuh seorang wanita. Ketika berbagi komplikasi dari persalinan atau pelahiran cenderung terjadi. Komplikasi yang paling sering ditemukan pada stadium ini adalh perdarahan akibat relaksasi uterus. Komplikasi emerjensi lainnya dapat timbul pada wanita hamil yang tampak sehat, seperti reaksi terhadap obat yang diberikan.Wanita yang baru bersalin dibiarkan dahulu di ruang persalinan atau dipindah ke ruang pemulihan atau ruang kala empat tempat tersedianya berbagai fasilitas yang sesuai untuk mengatasi keadaan emerjensi, observasi, dilakukan paling sedikit selama 1 jam.

KALA SATUDurasi rata rata kala satu persalinan adalah 10 12 jam pada primigravida dan sekitar 4 6 jam pada multipara.Kontraksi dan retraksi otot otot uterus menyebabkan berkurangnya ukuran kavum uteri dengan pemendekan serta penebalan segmen atas uterus dan pemanjangan serta penipisan segmen bawah uterus. Dengan demikian :Serviks akan tertarik ke atas mengalami effacemen Kepala janin mulai bergerak turun kedalam panggulSelaput amnion ( yang tidak elastis ) atas terlepas dari segmen bawah uterus yang teregang ituTonjolan ketuban ( bag of forewater ) terbentuk di depan kepala janinServiks secara berangsur angsur terdilatasi ( effacement ) dan dilatasi terjadi secara bersamaan / simulian pada multipara dengan pemeriksaan segmen bawah uterus ke atas dan penekanan tonjolan ketuban atau kepala janin ke bawah.Pada akhir kala satu :Serviks mengalami dilatasi penuhUterus, serviks dan vagina membentuk satu saluran yang kontinyuSelaput amnion mengalami ruptur ( jika ruptur belum terjadi )Kontraksi uterus yang akan terjadi, dan biasanya kontraksi terjadi setiap 2 hingga 3 menit sekali yang lamanya setara 50 dan 60 detik untuk setiap kontraksiKepala janin akan bergerak turun kedalam pelvis

KALA DUAKala dua persalinan merupakan stadium desensus penuh dan ekspulsi janin. Kala dua berlangsung selama rata rata hingga 1 jam penuh primigravida dan selama sekitar 15 30 menit pada multipara. Transisi dari kala satu ke kala dua kerapkali terjadi dengan sangat cepat pada multipara.Pelintasan ( passage ) janin lewat vagina untuk dilahirkan tercapai melalui :Kontraksi uterus yang kuat, lama tetapi mungkin kurang frekuen dan retraksi uterusPenggunaan tenaga sekunder otot otot abdomen dan diafragma untuk membantu mendorong janin bergerak turun dalam jalan lahirPergeseran otot otot dasar panggul dengan gerakan maju kepala janinDilatasi vagina yang cukup luas ( keadaan ini dipersiapkan oleh hormon progesteron )Penipisan dan pemanjangan perineum ( yang menjadi datar karena gerakan maju kepala janin )Penonjolan vulva dan dilatasi orifisiumnya oleh kepala janin yang muncul Semua keadaan ini mencapai puncaknya dengan kelahiran bayi.KALA TIGASetelah bayi dilahirkan, ukuran uterus mengalami pengurangan yang cukup besar. Sesudah beberapa saat, uterus akan menyesuaikan dengan keadaan tanpa janin, kemudian memulai proses kontraksi dan retraksi. Karena bukan jaringan otot ( sehingga tidak dapat berkontraksi bersama uterus ), plasenta akan mulai terangkat dari dinding uterus. Kalau hal ini terjadi, pembuluh darah besar yang adaa dalam uterus di belakang plasenta akan berdarah dan darah yang keluar akan mengisi ruang retroplasenia. Kalau ruang ini sudah terisi oleh darah, pendarahan terhenti dan darah akan membeku.Kontraksi uterus lebih lanjut menyebabkan pelepasan plasenta dan pendarahan retroplasental yang berikutnya sampai seluruh plasenta benr benar terlepas serta bergerak turun dan dengan bantuan tenaga volunter ( tenaga mengejan dari ibu ) diekspulsikan keluar.Proses pelahiran plasenta ini dapat menghabiskan waktu 5 menit hingga setengah jam dengan kontraksi uterus yang terjadi setiap 2 sampai 3 menit sekali. Obat obat oksitosik sering diberikan untuk mempercepat pelepasan plasenta. Antara multipara dan primipara biasanya tidak terdapat perbedaan pada durasi kala tiga.Selama terjadinya desensus plasenta, selaput amnion akan terlepas dari dinding uterus oleh berat plasenta itu sendiri.Tanda tanda pelepasan dan penurunan plasentaPelepasan olasenta dideteksi dengan observasi vagina untuk mellihat pengeluaran sedikit darah yang berasal dari balik plasenta. Pada saat penurunan ( desensus ) :Fundus uteri mengalami kontraksi kuatTinggi fundus turun sampai umbilikusTali pusat tampak memanjang pada vulvaPengendalian perdarahanSetelah plasenta terlepas dan dilahirkan, uterus ditinggalkan dengan luka yang lebar bekas tempat pelekatan plasenta. Daerah ini tadinya mendapatkan pasokan darah yang cukup besar untuk memenuhi setiap kebutuhan fisik janin dan dengan demikian banyak mengandung pembuluh darah yang besar besar dengan ujung yang terbuka sehingga menumpahkan ccukup banyak darah yang bisa membuat ibu hamil dengan cepat mengalami kematian karena perdarahan jika tidak dilakukan sesuatu untuk menghasilkan aliran darh tersebut.Perdarahan dari bekas pelekatan plasenta akan terkendali secara alami, dan perdarahan yang berlebihan dapat dicegah dengan :Kontraksi dan retraksi uterus yang kuat dan terus menerus, sehingga mengurangi ukuran tempat pelekatan plasenta ; serabut serabut otot yang berjalan saling menyilang berfungsi sebagai ; jahitan ludup , dengan menutup sinus sinus darah dan mengurangi aliran pada tempat plasenta.Pembentukan bekuan dalam sinus sinus pada tempat plasenta.

KALA EMPATKala empat persalinan merupakan istilah yang kadang kadang digunakan untuk periode satu atau dua jam sesudah persalinan; dalam periode ini, tugas fisiologis yang paling penting adalah ,mempertahankan kontraksi dan retraksi uterus yang kuat. Tugas uterus ini dapat dibantu dengan memberikan obat obat oksitosik seperti ergometrin mateat, syntocinon atau Syntometrin secara profilaksis atau terapeutik. Obat obat ini sering diberikan pada akhir kala dua persalinan sesudah keberadaan kehamilan kembar yang tidak terdiagnosis disingkirkan. Obat obat oksitosik dapat membuat tanda tanda pelepasan plasenta menjadi tidak begitu jelas karena cepatnya dan kuatnya kontraksi uterus berikutnya.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH