FISIOLOGI KEHAMILAN

23
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu keperawatan merupakan salah satu displin ilmu dalam lingkup ilmu kesehatan. Spesifikasi dalam Keperawatan salah satunya adalah tetang keperawatan maternitas, keperawatan maternitas ini membahas tentang ruang lingkup keperawatan pada wanita dengan berbagai tingkat umur, diantarnya, pada remaja, wanita usia subur, pasangan usia subur, ibu hamil, wanita menopause, dan keluarganya, salah satunya tentang ibu hamil. Maka dari itu diperlukan materi pengajaran yang dasar tentang maternitas yaitu tentang fisiologi kehamilan dan bagaimana tumbuh kembang janin didalam rahim. Pada umumnya semua wanita dengan kehamilan pasti akan terjadi perubahan fisiologis pada tubuhnya, keseluruhan system dalam tubuh akan terjadi peruses adaptasi unuk mengkompensasi terhadap kebutuhan tubuhnya karena dalam tubuhnya terdapat janin yang memerlukan kebutuhannya untuk tumbuh kembang selam masa 3 trimster. Fisiologi kehamilan adalah suatu perubahan normal yang terjadi pada tubuh wanita dalam keadaan hamil, 1

Transcript of FISIOLOGI KEHAMILAN

Page 1: FISIOLOGI KEHAMILAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu keperawatan merupakan salah satu displin ilmu dalam lingkup ilmu

kesehatan. Spesifikasi dalam Keperawatan salah satunya adalah tetang

keperawatan maternitas, keperawatan maternitas ini membahas tentang ruang

lingkup keperawatan pada wanita dengan berbagai tingkat umur, diantarnya, pada

remaja, wanita usia subur, pasangan usia subur, ibu hamil, wanita menopause, dan

keluarganya, salah satunya tentang ibu hamil.

Maka dari itu diperlukan materi pengajaran yang dasar tentang maternitas

yaitu tentang fisiologi kehamilan dan bagaimana tumbuh kembang janin didalam

rahim.

Pada umumnya semua wanita dengan kehamilan pasti akan terjadi perubahan

fisiologis pada tubuhnya, keseluruhan system dalam tubuh akan terjadi peruses

adaptasi unuk mengkompensasi terhadap kebutuhan tubuhnya karena dalam

tubuhnya terdapat janin yang memerlukan kebutuhannya untuk tumbuh kembang

selam masa 3 trimster.

Fisiologi kehamilan adalah suatu perubahan normal yang terjadi pada tubuh

wanita dalam keadaan hamil, dimulai dari terjadinya pembuahan untuk

beradaptasi terhadap kebutuhan baik ibu maupun janin dalam rahimnya. Seluruh

system dalam tubuh berperan penting dalam proses kehamilan, seperi dikatakan

bahwa makhluk hidup adalah makhluk holistic. Dan makhluk homeostatic. Yakni

seluruh system dalam tubuh salingg berkaitan dan tidak berdiri sendiri serta tubuh

berusaha untuk memenuhi kebutuhannya untuk keseimbangan dalam tubuhnya.

B. Tujuan Peulisan

a. Memahami tentang bagaimana perubuhan fisiologi kehamilan

b. Memahami tentang bagaimana proses tumbuh kembang janin didalam rahim

1

Page 2: FISIOLOGI KEHAMILAN

BAB II

PEMBAHASAN

A. FISIOLOGI KEHAMILAN

Pelepasan telur (ovum) hanya terjadi satu kali setiap bulan, sekitar

hari ke-14 pada siklus menstruasi normal 28 hari. Siklus menstruasi

bervariasi pada setiap orang. Bila pada masa subur terjadi hubungan seks,

maka sperma akan ditampung diliang senggama bagian dalam. Setiap

mililiter sperma mengandung sekitar 35-40 juta spermatozoa, sehingga

setiap hubungan seks terdapat sekitar 110-120 juta spermatozoa. Setiap

spermatozoa membawa kromosom pembawa tanda 22 buah kromosom seks

Y untuk laki-laki dan kromosom seks X untuk perempuan. Pada telur

(ovum) yang dilepaskan membawa 22 pasang pembawa tanda dan

kromosom seks X. Pertemuan spermatozoa Y dengan telur X menjadi zigot

laki-laki, sedangkan bila spermatozoa X bertemu dengan telur X maka

terbentuk zigot perempuan. Pertemuan terlaksana setelah telur lepas sekitar

12 jam dan spermatozoa melalui proses kapasitasi disebut fertilisasi,

pembuahan ”konsepsi” atau impregnancy.

Untuk tiap kehamilan harus ada spermatozoon, ovum, pembuahan

ovum (konsepsi), dan nidasi hasil konsepsi. Tiap spermatozoon terdiri dari

tiga bagian yaitu kaput atau kepala yang berbentuk lonjong agak gepeng dan

mengandung bahan nukleus, ekor, dan bagian yang silindrik

menghubungkan kepala dengan ekor. Dengan getaran ekotnya

spermatozoon dapat bergerak cepat. Jutaan spermatozoon dikeluarkan di

forniks vagina dan disekitar porsio pada waktu koitus. Hanya beberapa ratus

ribu spermatozoon dapat meneruskan kekavum uteri dan tuba, dan hanya

beberapa ratus yang dapat sampai kebagian ampulla tuba dimana

spermatozoon dapat memasuki ovum yang telah siap dibuahi. Hanya satu

spermatozoon yang mempunyai kemampuan (kapasitasi) untuk membuahi.

Pada spermatozoon itu ditemukan peningkatan konsentrasi DNA di

2

Page 3: FISIOLOGI KEHAMILAN

nukleusnya, dan kaputnya lebih mudah menembus oleh karena diduga dapat

melepaskan hialuronidase.

Ovum yang dilepas oleh ovarium disapu oleh mikrofilamen-

mikrofilamen fimbria infundibulum kearah ostium tuba abdominale, dan

disalurkan terus kearah medial. Ovum dilingkari oleh zona pellusida. Hanya

satu spermatozoon yang telah mengalami proses kapasitasi dapat melintasi

zona pellusida masuk ke vitellus. Sesudah itu zona pellusida segera

mengalami perubahan dan mempunyai sifat tidak dapat dilintasi lagi oleh

spermatozoon lain. Masuknya spermatozoon kedalam vitellus

membangkitkan nukleus ovum yang masih dalam metafase untuk

pembelahan-pembelahannya. Sesudah anafase kemudian timbul telofase ,

dan benda kutub (polar body) kedua menuju keruang perivitellina. Ovum

sekarang hanya mempunyai pronukleus yang haploid dan pronukleus

spermatozoon telah mengandung juga jumlah kromosom yang haploid.

Kedua pronukleus dekat mendekati dan bersatu membentuk zigot yang

terdiri atas bahan genetik dari wanita dan pria. Pada manusia terdapat 46

kromosom, ialah 44 kromosom otosom dan 2 kromosom kelamin yang pada

seorang pria satu X dan satu Y. Setelah pembelahan kematangan maka

ovum matang mempunyai 22 kromosom otosom serta 1 kromosom X, dan

suatu spermatozoon 22 kromosom otosom serta 1 kromosom X atau 22

kromosom otosom serta 1 kromosom Y . Zigot sebagai hasil pembuahan

yang memiliki 44 kromosom otosom serta 2 kromosom X akan tumbuh

sebagai seorang janin wanita, sedangkan 44 kromosom otosom serta 1

kromosom X dan 1 kromosom Y akan tumbuh sebagai seorang janin pria.

Dalam beberapa jam setelah pembuahan terjadi, mulailah

pembelahan zigot. Hal ini dapat berlangsung olek karena sitoplasma ovum

mengandung banyak zat asam amino dan enzim. Segera setelah pembelahan

ini terjadi maka pembelahan-pembelahan selanjutnya akan berjalan dengan

lancar, dan dalam 3 hari terbentuk suatu kelompok sel-sel yang sama

3

Page 4: FISIOLOGI KEHAMILAN

besarnya. Hasil konsepsi berada dalam stadium morula yang kemudian

dalam kavum uteri hasil konsepsi mencapai stadium blastula. Pada

umumnya blastula masuk di endometrium dengan bagian dimana inner-cell

mass berlokasi. Umumnya nidasi terjadi didinding depan atau belakang

uterus, dekat pada fundus uteri. Jika nidasi ini terjadi, barulah dapat disebut

adanya kehamilan dan bila nidasi terjadi maka mulailah diferensiasi sel-sel

blastula.

Bila nidasi telah terjadi, mulailah deferensiasi sel-sel blastula. Sel-sel

yang lebih kecil yang dekat pada ruang eksoselom membentuk entoderm

dan yolk sac, sedangkan sel-sel yang lebih besar menjadi ektoderm dan

membentuk ruang amnion. Dengan ini didalam blastula terdapat suatu

embrional plate yang dibentuk anatar dua ruangan, yakni ruang amnion dan

yolk sac.

Sel fibrolas mesodermal tumbuh disekitar embrio dan melapisi dan

melapisi pula sebelah dalam trofoblas. Dengan demikian, terbentuk

chorionic membrane yang kelak menjadi korion. Trofoblas yang amat

hiperplastik itu tumbuh tidak sama tebalnya dan dalam dua lapisan.

Disebelah dalam dibentuk lapisan sitotrofoblas (terdiri atas sel-sel yang

monokleus) dan sebelah luar lapisan sinsisiotrofoblast, terdiri atas nukleus-

nukleus, tersebar tak rata dalam sitoplasma.

Selain itu villi koriales yang berhubungan dengan desidua basalis

tumbuh dan bercabang-cabang dengan baik, disini korion disebut korion

frondosum. Yang berhubungan dengan desidua kapsularis kurang mendapat

makanan, karena hasil konsepsi bertumbuh kearah kavum uteri sehingga

lambat laun menghilang disebut juga korion laeva.

Dalam tingkat nidasi trofoblas antara lain menghasilkan hormon

human chorionic gonadotropin (HCG). Produksi hormon HCG meningkat

sampai kurang lebbih hari ke 60 kehamilan untuk kemudian turun lagi.

Diduga bahwa fungsinya ialah mempengaruhi korpus luteum untuk tembuh

terus, dan menghasilkan terus progesteron, sampai plasenta dapat membuat

4

Page 5: FISIOLOGI KEHAMILAN

cukup progesteron sendri. Hormon HCG inilah yang khas untuk

menentukan ada tidaknya kehamilan. Hormon tersebut dapat ditemukan

didalam air kencing wanita yang menjadi hamil.

Pertumbuhan embrio terjadi dari embrional plate yang selanjutnya

terdiri atas tiga unsur lapisan, yakni selsel ektoderm, mesoderm dan

entoderm. Sementara itu ruang amnion tumbuh dengan cepat dan mendesak

eksoselom, akhirnya dinding ruang amnion mendekati korion. Mesoblas

antara ruang amnion dan embrio menjadi padat, dinamakan body stalk, dan

merupakan hubungan antara embrio dan dinding trofoblas. Body stalk akan

menjadi tali pusat. Yolk sac dan alantois pada manusia tidak tumbuh terus,

dan sisa-sisanya dapat ditemukan dalam tali pusat.

Di tali pusat sendiri yang berasal dari body stalk, terdapat pembuluh-

pembuluh darah sehingga ada yang menamakannya vaskular stalk. Dari

perkembangan ruang amnion dapat dilihat bahwa bagian luar dari tai pusat

berasal dari lapisan amnion. Didalamnya terdapat jaringan lembek, selei

wharton, yang berfungsi melindungi arteria umbilikalis dan 1 vena

umbilikalis yang berada di tali pusat. Arteri dan 1 vena tersebut

menghubungkan sistem kardiovaskuler janin dengan plasenta. Adapun

sistem kardiovaskuler janin dibentuk pada kira-kira minggu ke 10.

Organogenesis diperkirakan selesai pada minggu ke 12, dan disusul oleh

masa fetal dan perinatal.

Seperti telah dijelaskan, trofoblas mempunyai sifat menghancurkan

desidua, termasuk spiral arteries serta vena-vena didalamnya. Akibatnya

terbentuklah ruangan-ruangan yang terisi oleh perdarahan dari pembuluh-

pembuluh darah yang ikut dihancurkan. Pertumbuhan ini berjalan terus,

sehinga timbul ruangan-ruangan intervillair dimana villi koriales seolah-

olah terapung diantara ruangan-ruangan tersebut sampai terbentuknya

plasenta. Sebagian dari villi koriales tetap melekat pada desidua. Lagi pula,

desidua yang tidak dihancurkan oleh trofoblas membentuk septa plasenta.

5

Page 6: FISIOLOGI KEHAMILAN

Septa plasenta ini membagi plasenta dalam beberapa maternal

cotyledon, umumnya ditemukan 15 sampai 20 buah metternal cotyledon.

Foetal cotyledon adalah suatu kelompok besar villi koriales yang bercabang-

cabang seerti pohon. Pada plasenta aterm diperkirakan terdapat 200 foetal

cotyledon. Dari tiap-tiap cabang villi koriales terdapat sistem vena serta

arteria yang menuju ke vena umbilikus dan arteria umbilikus. Sebagian

besar cabang-cabang pohon itu tergenang didalam ruangan interviler yang

berisi darah ibu yang mengandung banyak zat makanan dan zat asam bagi

janin.

Darah ibu dan darah janin dipisahkan oleh dinding pembuluh darah

janin dan lapisan korion. Plasenta yang demikian dinamakan plasenta jenis

hemokorial. Disini jelas tidak ada pencampuran darah antara janin dan ibu.

Ada juga sel-sel desidua yang tidak dapat dihancurkan oleh trofoblas dan

sel-sel ini akhirnya membentuk lapisan fibrinoid yang disebut lapisan

Nitabuch.

Pada kehamilan tidak terlepas dari keberadaan plasenta. Umumnya

plasenta terbentuk lengkap pada kehamilan lebik kurang 16 minggu dengan

ruang amnion telah mengisi seluruh kavum uteri. Plasenta berbentuk bundar

atau hampir bundar dengan diameter 15-20 cm dan tebal lebih kurang 2,5

cm. Beratnya rata-rata 500 gram. Tali pusat berhubungan dengan plasenta

biasanya ditengah yang disebut insersio sentralis, bila hubungannya agak

pinggir disebut insersio lateralis, dan bila dipinggir plasenta disebut insersio

marginalis. Letak plasenta umumnya didepan atau dibelakang dinding

uterus, agak keatas kearah fundus uteri. Hal ini adalah fisiologis karena

permukaan bagian atas korpus uteri lebih luas, sehingga lebih banyak

tempat untuk berimplantasi.

Plasenta adalah suatu barier (penghalang) terhadap bakteri dan virus,

akan tetapi tidak efektif dan dewasa inimulai diragukan sekali. Obat-obatan

diberikan pada ibunya dalam wajtu singkat dapat ditemikan pada

janinnya.Bakteri-bakteri dan vitus-virus tertentu yang beredar dalam darah

6

Page 7: FISIOLOGI KEHAMILAN

ibu, dapat melewati plasenta dan menyebabkan kelainan pada janin.

Penyaluran obat-obatan melalui plasenta dari ibu ke janin penting sekali

diketahui karena beberapa obat dapat menimbulkan kelainan bawaan pada

janin bila diberikan pada triwulan pertama, atau menimbulkan perubahan

pada metabolisme ibu atau perubahan patologik pada janin. Maka dari itu

harus hati-hati dalam pemberian obat.

Fungsi plasenta adalah mengusahakan janin tumbuh dengan baik.

Untuk pertumbuhan ini dibutuhkan adanya penyaluran zat asam, asam

amino, vitamin dan mineral dari ibu kejanin, pembuangan CO2 serta

sampah metabolisme janin keperedaran darah ibu. Plasenta dapat pula

dilewati kuman-kuman dan obat-obat tertentu. Penyaluran zat makanan dan

zat lain dari ibu kejanin dan sebaliknya harus melewati lapisan trofoblast

plasenta. Cepatnya penyaluran zat-zat tersebut tergantung pada

konsentrasinya dikedua belah lapisan trofoblas, tebalnya lapisan trofoblas,

besarnya permukaan yang memisahkan, dan jenis zat.

B. PERKEMBANGAN JANIN

Umur janin yang sebenarnya harus dihitung dari saat fertilisasi atau

karena fertilisasi selalu berdekatan dengan ovulasi sekurang-kurangnya dari

saat ovulasi.

Pertumbuhan hasil konsepsi ditetapkan tiga tahap penting, yaitu:

1. Tingkat ovum (telur), pada umur 0-2 minggu dan belum tampak

berbentuk dalam pertumbuhan.

2. Embrio (mudigh), pada umur 3-5 minggu dan sudah terdapat rancangan

bentuk alat-alat tubuh.

3. Janin (fetus), berumur diatas 5 minggu dan sudah berbentuk manusia.

Dalam praktek, tuanya kehamilan dihitung hari haid yang terakhir, jadi ada

perbedaan ± 2 minggu dengan umur yang ditentukan dari ovulasi. Usia

kehamilan biasanya dihitung dalam bulan yang masing-masing terdiri dari 4

minggu, jadi kehamilan 3 bulan sama dengan kehamilan 12 minggu.

7

Page 8: FISIOLOGI KEHAMILAN

Perkembangan bulan ke-1 sampai ke-2. Ada tonjolan di jantung dan

bengkak dikepala, karena otak sedang berkembang. Jantung mulai berdetak,

dan dapat dilihat detakannya pada suatu alat ultra sonic scan. Lesung pipit

pada sisi kepala akan menjadi telinga. Dan terjadi pengentalan yang nantinya

akan membentuk mata. Pada bagian atas badan akan terjadi pembengkakan

yang akan membentuk tulang dan otot. Dan bengkak kecil menunjukan lengan

dan kaki mulai tumbuh.

Perkembangan Embrio Bulan Ke 3, Pada tahap ini, bagian muka

pelan-pelan mulai terbentuk. Mata terlihat lebih jelas dan mempunyai

beberapa warna. Juga telah terbentuk mulut dengan lidah. Pada tahap ini calon

tangan dan kaki mulai terlihat menonjol pada sisi lateral corpus dan distal.

Selanjutnya akan terlihat garis-garis bakal terbentuknya jari-jari tangan dan

kaki. Juga mulai terbentuk organ-organ dalam utama seperti jantung, otak,

paru-paru, hati, ginjal, usus.

Perkembangan Embrio Pada Bulan Ke 4, Dua belas minggu setelah

proses pembuahan, janin telah terbentuk sepenuhnya. Semua organ badannya,

otot, lengan dan tulang telah lengkap. Janin mengalami pertumbuhan yang

lebih matang. Saat minggu ke 14, denyut jantung berdetak lebih kencang dan

dapat etrdengar menggunakan alat ultrasonic detector. Denyut jantung

berdetak sangat cepat sekitar dua kali lebih cepat dari denyut jantung orang

dewasa.

Perkembangan bulan ke 5-6, Pada masa ini janin tumbuh dengan

cepat. Bagian tubuh tumbuh lebih besar sehingga badan dan kepala lebih

proporsional. Garis-garis pada kulit jari kini telah terbentuk, sehingga janin

memiliki sidik jari sendiri. Pada minggu ke 21 hingga minggu ke 25, anda

akan merasakan gerakan janin untuk pertama kali. Pada mulanya akan terasa

suatu denyutan atau sedikit peregerakan, dan mungkin terasa seperti gangguan

pencernaan. Selanjutnya, anda akan merasakan janin anda menendang.

Perkembangan bulan ke 7-8 Janin kini bergerak dengan penuh

semangat dan bereaksi terhadap sentuhan dan bersuara. Janin juga mempunyai

8

Page 9: FISIOLOGI KEHAMILAN

kebiasaan untuk bangun dan tidur. Kebiasaan ini sering berbeda dengan

kebiasaan anda. Ketika anda istirahat pada malam hari, janin mulai bangun

dan menendang. Pada minggu ke 29, kelopak mata janin terbuka untuk yang

pertama kali. Pada minggu ke 30, panjang janin normal Indonesia sekitar 33

cm.

Perkembangan bulan ke 9 sampai lahir. Pada minggu ke 35 terjadi

proses penyempurnaan kulit, yang sebelumnya berkerut, pada tahap ini lebih

lembut dan halus. Pada minggu ke 38, janin pada umumnya terbaring turun,

siap untuk proses kelahiran. Kadang-kadang sebelum kelahiran, kepala

berpindah masuk ke panggul dan disebut “masuk pintu atas panggul”, namun,

terkadang kepala janin belum masuk pintu atas panggul sampai kelahiran

dimulai.

Pada kehamilan volume darah ibu bertambah, agaknya untuk

memenuhi kebutuhan adanya sirkulasi keplasenta, uterus, dan mamae yang

membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang membesar pula. Volume

tersebut mulai bertambah jelas pada minggu ke-16 dan mencapai puncaknya

pada minggu ke-32 dan mulai menurun sedikit pada hampir aterm.

Tumbuh kembang janin tidak dapat dipisahkan dari plasenta, cairan

amnion(air ketuban), tali pusat (funikuli), dan tumbuh kembang janin itu

sendiri. Secara singkat plasenta dapat dikatakan berfungsi sangat vital untuk

tumbuh kembang janin dalam rahim yaitu mengeluarkan hormon untuk dapat

mempertahankan kehamilan dan pertumbuhan janin dalam rahim, sebagai

penyekat sehingga darah ibu dan janin tidak bercampur, sebagai penghalang

masuknya penyakit menuju janin, sebagai paru-paru janin untuk mendapatkan

oksigen dari ibu, sebagai akar janin untuk mendapatkan nutrisi dari darah ibu.

Menjelang akhir kehamilan plasenta ikut berperan dengan menurunkan

pengeluaran hormon, sehingga rahim mudah sirangsang oleh oksitosin

(hormon) hipofise bagian posterior.

Air ketuban juga sangat penting untuk tumbuh kembang janin dalam

rahim karena air ketuban memberikan gerak bebas janin dalam rahim,

9

Page 10: FISIOLOGI KEHAMILAN

memberikan kesempatan tumbuh kembang kesegala arah pada janin,

melindungi janin dari trauma langsung atau tidak langsung, sebagai buffer

(penahan) sehingga panas dan dingin tetap stabil di sekitar janin, membantu

pada saat persalinan karena air ketuban berfungsi sebagai pelindung janin dari

tekanan langsung kekuatan kontraksi otot rahim, pembrsihan beberapa bakteri

pada saat selaput pecah, dan sebagai pelumas sehingga jalan lahir licin.

Jumlah normal air ketuban antara 700-1000 cc.

Tali pusat (funikuli) adalah penghubung plasenta dengan janin, yang

didalamnya terdapat dua pembuluh darah arteria, satu vena umbilikalis, dan

terbungkus oleh jeli wharton. Panjang tali pusat sekitar 30-100 cm. Tali pusat

berfungsi untuk mengalirkan nutrisi dari ibu menuju janin malalui vena

umbilikalis, mengalirkan sisa metabolisme janin menuju peredaran darah ibu

melalui arteria umbilikalis, memberikan kesempatan janin bergerak bebas

dalam cairan amnion. Dalam beberapa keadaan tali pusat dapat

membahayakan janin bila terdapat insersi yang membahayakan (insersi

velamentosa, insersi ditepi plasenta, terjadi lilitan tali pusat yang mengurangi

atau menghentikan aliran darah menuju janin).

Pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim sangat kompleks

dipengaruhi oleh kesehatan ibu, janin, dan plasenta sebagai akar yang

memberikan nutrisi. Oleh karena itu, yang menjadi pokok utama tumbuh

kembang janin dalam rahim adalah interaksi antara janin, ibu, dan plasenta

dengan pusatnya pada ruang intervillosa. Dalam ruang intervillosa itulah

terjadi pertukaran nutrisi, fungsi barier, fungsi sekresi sehingga pertumbuhan

dan perkembangan janin dapat terjadi. Faktor-faktor tersebut dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. Faktor janin

Faktor janin dipengaruhi oleh jenis kelamin, faktor kromosom, dan air

ketuban. Janin laki-laki mempunyai berat lebih besar daripada wanita.

Faktor kromosom dapat menimbulkan kelainan kongenital dan penyakit

10

Page 11: FISIOLOGI KEHAMILAN

keturunan. Air ketuban memberikan kesempatan janin untuk tumbuh dan

berkembang dengan seimbang.

2. Faktor plasenta

Plasenta yang tumbuh dan berkembang kurang subur dapat menyebabkan

kelahiran prematuritas (belum cukup bulan), keguguran, berat lahir

rendah, kematian janin dalam rahim. Plasenta dengan penyakit infeksi atau

lainnya tidak dapat berfungsi dengan baik sehingga mengganggu

pertumbuhan janin dalam rahim. Janin dapat terinfeksi sehingga lahir

dengan gejala infeksi.

3. Faktor ibu

Kesehatan rohani ibu dalam kehamilan sangat penting karena dapat

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jiwa janin. Ibu harus siap

menerima kehamilan. Kehamilan yang diharapkan, sebagai pengikat yang

kokoh dalam perkawinan dan dengan senang hati menerima kehamilan

sebagai buah cintanya. Kesehatan umum ibu dapat dilakukan dengan

pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium, karena ibu hamil juga

harus sehat jasmani. Bila terdapat penyakit harus segera diobati, sehingga

tidak mengganggu janin dalam rahim. Juga dilakukan pemeriksaan

penunjang dengan laboratorium dasar (darah, urine, tinja, penyakit

hubunhan seks) dan laboratorium khusus untuk penyakit hati, ginjal dan

gula sehingga tidak terjadi komplikasi kehamilan yang dapat

meningkatkan kesakitan dan kematian ibu maupun janin. Faktor ibu juga

dapat dilihat dari tinggi badan ibu, keadaan gizi, tingginya tempat tinggal,

peminum alkohol atau perokok, kelainan pembuluh darah, kelainan uterus,

dan kehamilan ganda.

11

Page 12: FISIOLOGI KEHAMILAN

12

Page 13: FISIOLOGI KEHAMILAN

13

Page 14: FISIOLOGI KEHAMILAN

BAB III

KESIMPULAN

Dari Penjelasan diatasa maka dapat kita simpulkan beberapa hal, yaitu :

1. Fisiologi Kehamilan dimulai pada saat beremunya sel telur (sperma) dan sel

telur (ovum), kemudian terjadi proses pembuaahan shingga menghasilkan

zigot, disana lah dimulai perkembangan janin. Seiring dengan perkembangan

janin terjadi pula perubahan-perubahan fisiologi pada ibu hamil tersebut.

2. Tumbuh kembang janin terjadi selama 9bulan dalam ahim (uterus) dan

mendapatkan nutrisi dan suplai oksigen dari ibu melalui plasnta. Maka dari itu

kessehatan ibu hamil juga sangat penting untuk kesehatan janin dan ibu itu

sendiri.

3. Tumbuh kembang janin sangat dipengaruhi dan tak lepas dari plasenta, cairan

amnion(air ketuban), tali pusat (funikuli), dan tumbuh kembang janin itu

sendiri.

4. Faktor-faktor yang pokok utama dalam tumbuh kembang janin dalam rahim

adalah interaksi antara janin, ibu, dan plasenta dengan pusatnya pada ruang

intervillosa.

14

Page 15: FISIOLOGI KEHAMILAN

DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, Ida Bagus Gde. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta :

Arcan.

Sastrawinata, Sulaiman. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung : Eleman.

Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Edisi III. Jakarta: Yayasan Bina

Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

15