FISIOLOGI GINJAL

17
FISIOLOGI GINJAL Dr. H. Ibrahim Supu, PFK BAG. FISIOLOGI FK UNHAS

Transcript of FISIOLOGI GINJAL

Page 1: FISIOLOGI GINJAL

FISIOLOGI GINJAL

Dr. H. Ibrahim Supu, PFK

BAG. FISIOLOGI FK UNHAS

Page 2: FISIOLOGI GINJAL
Page 3: FISIOLOGI GINJAL

FUNGSI GINJAL 1. Mempertahankan volume dan osmolalitas cairan tubuh 2. Mengatur keseimbangan asam basa   3.  Ekskresi bahanyang telah didetoksifikasi 4. Fungsi endokrin dengan menghasilkan renin, eritropoetin, dan prostaglandin 5. Mengubah pro vitamin D menjadi vitamin D yang aktif 6. Sintesa ammonia dari asam amino 7. Melepaskan glukosa kedalam sirkulasi selama starvasi yang kronis (glukoneogenesis)

Page 4: FISIOLOGI GINJAL

Unit fungsional ginjal adalah nefron yang pada manusia setiap ginjal mengandung 1-1,5 juta nefron.

Setiap nefron terdiri atas glomerulus yang mengandung kapsula bowman dan tubulus.

Tubulus terdiri dari 3 bagian yaitu tubulus proksimalis, lengkungan Henle (Loop of Henle) dan tubulus distalis. Beberapa tubulus distalis akan bersatu membentuk duktus kolektivus.

Glomerulus, tubulus proksimalis dan distalis terletak pada korteks ginjal sedang lengkung Henle dan duktus kolektivus pada medulla ginjal.

Nefron dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu nefron kortikalis dan nefron juxtamedullaris

Page 5: FISIOLOGI GINJAL

NEFRON

Page 6: FISIOLOGI GINJAL

Glomerulus adalah suatu jaringan kapiler yang saling beranastomosis yang berasal dari arteriole afferent dan kemudian kapiler-kapiler tersebut bersatu menuju arteriole efferent

Tubulus terbagi atas tubulus proksimalis, lengkung Henle dan tubulus distalis.

Tubulus proksimalis berfungsi mengadakan reabsorbsi bahan-bahan ke dalam cairan tubuli

Lengkung Henle terdiri atas descending limb yaitu bagian yang menurun menuju medulla dan ascending limb yang menuju ke korteks ginjal.

Tubulus distalis adalah bagian mulai dari bagian akhir segmen tebal ascendens sampai ujung dari papilla. Tubulus distalis (nefron distalis) terbagi atas tubulus distalis, tubulus konektivus dan duktus/tubulus kolektivus. Tubulus/duktus kolektivus terbagi lagi atas duktus kolektivus kortikalis, duktus kolektivus medullaris dan duktus kolektivus papillaris, dari beberapa duktus kolektivus papillaris yang bersatu membentuk duktus bellini dan menuju ke arah calyces minor.

Page 7: FISIOLOGI GINJAL

Fungsi ginjal dimulai pada glomerulus  

filtrasi

ultrafiltrat

 tubulus Reabsorbsi (glukosa &

asam amino)

Sekresi ( hipurric acid )

  

Urine

Page 8: FISIOLOGI GINJAL

GLOMERULUS Glomerulus adalah suatu jaringan kapiler yang saling beranastomosis yang berasal dari arteriole afferent dan kemudian kapiler-kapiler tersebut bersatu menuju arteriole efferent. Cairan yang difiltrasi melewati membran yang dilaluinya disebut membran glomeruli, membran ini disebut juga barier filtrasi. Membran ini mempunyai sifat spesifik yaitu :1.   Terdapat 3 lapisan ; endotel kapiler dengan fenestra, membrana basalis, dan lapisan epitel podosit. 2. Permeabilitasnya 100-500 kali lebih besar dari membran kapiler lain.

Page 9: FISIOLOGI GINJAL

GLOMERULUS

Page 10: FISIOLOGI GINJAL

TUBULUSBagian ini terbagi atas tubulus proksimalis, lengkung Henle dan tubulus distalis. Tubulus proksimalis berfungsi mengadakan reabsorbsi bahan-bahan ke dalam cairan tubuli. Jadi tubulus proksimalis bertanggung jawab pada proses awal pembentukan filtrat glomeruli. Hampir 75% Na dan air dan hampir semua glukosa dan asam amino yang difiltrasi akan direabsorbsi kembali pada bagian ini Lengkung Henle mempuyai fungsi reabsorbsi bahan-bahan dan cairan tubulus dan sekresi bahan ke dalam tubulus. Misalnya pada nefron juxtamedullaris 25% air dan natrium direabsorbsi pada lengkung Henle, sedangkan urea disekresi kedalamnya. Lengkung Henle juga memegang peranan penting dalam proses pemekatan dan pengenceran urine Tubulus distalis adalah bagian mulai dari bagian akhir segmen tebal ascendens sampai ujung dari papilla. Pada setiap nefron segmen ascendens tebal ini akan mengadakan kontak dengan glomerulus asalnya pada kutub vaskuler, dan pada tempat ini terdapat struktur yang disebut Juxtaglomerular Apparatus.

Page 11: FISIOLOGI GINJAL

KECEPATAN FILTRASI GLOMERULUS (GFR)

GFR adalah jumlah filtrat yang terbentuk pada kedua ginjal setiap menitnya. Pada orang normal jumlahnya sekitar 125 ml/menit atau 180 liter perhari. Lebih dari 99% filtrat ini akan direabsorbsi kembali pada tubulus dan sisanya dibuang/dikeluarkan sebagai urine.

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi GFR yaitu tekanan filtrasi efektif dan permeabilitas membran glomerulus.Tekanan filtrasi adalah keseimbangan tekanan pada kapiler glomerulus dan kapsula Bowman yang menyebabkan terjadinya filtrasi dari kapiler glomerulus ke dalam kapsula bowman

Page 12: FISIOLOGI GINJAL

GFR = Kf ((Pg-Pb) - (Og-Ob))

Kf = Koefisien filtrasi Pg = Tekanan hidrostatik glomerulus

Pb = Tekanan hidrostatik kapsula bowman

Og = Tekanan onkotik glomerulus

Ob = Tekanan onkotik kapsula bowman

Page 13: FISIOLOGI GINJAL

JUXTA GLOMERULAR APPARATUS ( SEL JGA )

• Terletak di kutub vaskuler di daerah tubulus distalis

• Terdiri dari 3 macam sel yaitu : macula densa, sel granuler, dan sel agranuler

• Berperan sebagai tubular feedback pada sistem renin angiotensin sistem

Page 14: FISIOLOGI GINJAL

Fungsi dari Renin-Angiotensin system ini antara lain : 1. Jika kadar Na menurun dalam tubulus, akan dihasilkan renin dan selanjutnya melepaskan angiotensi II, angiotensin II akan meningkatkan pelepasan aldosteron sehingga terjadi peningkatan reabsorbsi Natrium pada tubulus.2. Menurunnya tekanan darah atau berkurangnya volume cairan tubuh menyebabkan pelepasan renin karena berkurangnya

filtrasi glomerulus. Angiotensin II yang terbentuk disamping adalah vasokonstriktor yang kuat sehingga dapat meningkatkan tekanan darah juga akan merangsang ADH sehingga terjadi retensi Na dan air yang selanjutnya dapat menaikkan tekanan darah.3. Mengatur GFR

Page 15: FISIOLOGI GINJAL

RENIN ANGIOTENSIN SISTEM

Page 16: FISIOLOGI GINJAL

REGULASI VOLUME DAN OSMOLALITAS CAIRAN TUBUH  Anti Diuretik Hormon (ADH) = Vasopressin Aldosteron Renin angiotensin system 

  

Page 17: FISIOLOGI GINJAL

ALDOSTERONRENIN ANGIOTENSIN SISTEM