Fisiologi ginjal

31

Transcript of Fisiologi ginjal

Page 1: Fisiologi ginjal
Page 2: Fisiologi ginjal

Fungsi: Mempertahankan air dan osmolalitas yang

normal terdapat dalam tubuh Mempertahankan elektrolit utama dari cairan

tubuh terutama ion Natrium, Kalium,Bikarbonat, Chlorida dan Hidrogen.

Mempertahankan keseimbangan asam basa Mengeluarkan sisa-sisa metabolism tubuh.

Page 3: Fisiologi ginjal

Struktur: 2 kidneys - filter blood, produce urine 2 ureters - transport urine (kidneys to

bladder) bladder - reservoir for urine urethra - transport of urine

toshiba, 01/09/2010
toshiba, 01/09/2010
Page 4: Fisiologi ginjal
Page 5: Fisiologi ginjal

terletak retroperitoneal, pada posterior abdomen

lies from T12-L3 of vertebral column, next to m. psoas major

superior parts are protected by ribs 11, 12

tilted: superior poles are closer to midline than inferior

Martini 2006 p 953

Page 6: Fisiologi ginjal

MakroskopisSaluran ekskretoris pada bagian medial dan dalam.Saluran ini terdiri atas calyces mayor, calyces minor, pelvis renalis dan ureterParenkim ginjal yang mengelilingi saluran ekskretoris yaitu medulla dan korteks ginjal

Page 7: Fisiologi ginjal
Page 8: Fisiologi ginjal
Page 9: Fisiologi ginjal

Setiap ginjal mengandung 1-1,5 juta nefron. Setiap nefron terdiri dari dua bagian utama

yaitu glomerulus, yang sering juga disebut Kapsula Bowman, dan tubulus.

Tubulus terdiri dari tiga bagian yaitu tubulus proksimal, lengkungan henle (Loop of Henle), dan tubulus distalis.

Beberapa tubulus distalis akan bersatu pada segmen terakhir yang disebut tubulus kolektivus

Page 10: Fisiologi ginjal
Page 11: Fisiologi ginjal
Page 12: Fisiologi ginjal

Suplai darah ke ginjal sekitar 20%-25% dari total cardiac output

99% korteks Renal Blood Supply

1% medulla

Page 13: Fisiologi ginjal

3 proses utama pembentukan urine :1. Filtrasi glomerulus : Proses penyaringan plasma

dari kapiler glomerulus ke dalam kapsula bowman

2. Reabsorpsi tubulus : Perpindahan zat dari lumen tubulus menuju plasma kapiler peritubulus

3. Sekresi tubulus : Perpindahan zat dari plasma kapiler menuju lumen tubulus

Page 14: Fisiologi ginjal
Page 15: Fisiologi ginjal

Membran glomerulus : fenestra lapisan endotel kapiler, membran/lamina basalis, diafragma dan celah lapisan epitel kapsula bowman

Membran : Sangat permeabel terhadap air dan kristaloid (solut bermolekul kecil), tidak permeabel terhadap molekul besar yaitu koloid (protein plasma).

Filtrat glomerulus (ultrafiltrat) : cairan bebas protein & mengandung kristaloid dengan kadar sama dengan plasma.

Hanya 20% plasma yang difiltrasi oleh glomerulus, 19% direabsorpsi dan 1% diekskresi.

Page 16: Fisiologi ginjal

Tekanan filtrasi (Starling Forces) ditentukan oleh :1. Tekanan yang mendorong filtrasi :- tekanan hidrostatik di kapiler glomerulus- tekanan onkotik dalam kapsula bowman2. Tekanan yang melawan filtrasi :- tekanan hidrostatik di kapsula bowman- tekanan onkotik protein plasma di kapiler

glomerulus.

Page 17: Fisiologi ginjal

GFR = Kf [(Pg-Pb)-(Πg-Πb)]Kf = Koefisien FiltrasiPg = Tekanan hidrostatik dalam kapiler

glomerulusPb = Tekanan hidrostatik dalam kapsula

BowmanΠg = Tekanan onkotik plasma glomerulusΠb = Tekanan onkotik cairan interstitial dalam

kapsula Bowman

Page 18: Fisiologi ginjal

Proses Reabsorpsi - Sekitar 99% dari filtrat yang terbentuk pada

glomerulus akan mengalami reabsorpsi pada tubulus, baik secara aktif maupun secara pasif.

- Pada Tubulus Proksimal, terjadi reabsorpsi 60% solut. Dimana terdiri atas 100% glukosa dan asam amino, 90% bicarbonat dan 80-90% fosfat anorganik dan air.

Page 19: Fisiologi ginjal

- Pada Lengkungan Henle, terdapat perbedaan struktur dan fungsi dari bagian asendens dan bagian desendens.

- Pada bagian desendens mempunyai permeabilitas yang relatif rendah terhadap solut, tetapi permeabel terhadap air air direabsorpsi dari tubulus cairan pada tubulus menjadi hipertonik.

Page 20: Fisiologi ginjal

- Pada bagian tipis asendens, memiliki sifat yang impermeable terhadap air, tetapi permeabel terhadap Na+ dan Clˉ dan permeabel sedang terhadap urea cairan tubulus menjadi hipotonik (encer)

- Pada bagian tebal dari asendens, memiliki sifat impermeable terhadap air dan terjadi transport aktif terhadap Na+ dan Clˉ dari lumen ke peritubular cairan tubulus menjadi lebih hipotonik (encer)

Page 21: Fisiologi ginjal

Dari bagian tebal ascendens Tubulus distal.

Pada tubulus distal, memiliki sifat permeabel terhadap ion Na dan air

Pada bagian akhir tubulus distal dan duktus koligentes, dikontrol oleh konsentrasi ADH atau vasopresin

Page 22: Fisiologi ginjal

Proses akhir terbentuknya urine tergantung pada jumlah antidiuretik hormon (ADH) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise posterior.

Pada keadaan pemberian/intake air yang pe volume CES pe volume CIS.

ginjal mengatasinya dengan: - me ekskresi Natrium reabsorpsi Natrium pada tubulus proksimal

filtrat yang mencapai macula densa mencapai kadar Na yang sangat tinggi menghambat pelepasan renin pembentukan angiotensin II pelepasan ADH dan aldosteron ekskresi natrium dan air

Page 23: Fisiologi ginjal

Meningkatkan ekskresi air Penurunan pelepasan ADH turunnya permeabilitas tubulus distalis dan duktus kolektivus terhadap air reabsorpsi air berkurang ekskresi meningkat

Page 24: Fisiologi ginjal
Page 25: Fisiologi ginjal

Miksi adalah proses pengosongan vesika urinaria yang terdiri atas 2 langkah:

1. Vesika urinaria terisi secara progresiv sampai melewati level ambang (treshold level)

2. Terjadi refleks miksi yang menyebabkan pengosongan vesika urinaria

Page 26: Fisiologi ginjal

Saraf utama yang menginervasi VU adalah n. pelvikus (S2-S3), mengandung komponen sensoris dan motoris.

Komponen sensoris mendeteksi derajat peregangan vesika urinaria sinyal yang memicu refleks miksi.

Komponen motorik (parasimpatis) yang menyebabkan kontraksi m. detrusor VU.

N. pudendus (merupakan komponen somatik yang menuju skeletal muscle sphincter eksterna) yang mengatur kontraksi dan relaksasi spinkter.

N. hypogastrik (L2-L6, merupakan komponen simpatis) yang mengatur pembuluh darah VU, efeknya kurang untuk kontraksi VU.

Page 27: Fisiologi ginjal
Page 28: Fisiologi ginjal

Bila VU terisi urine, strech reseptor akan mengirim sinyal lewat n. pelvikus ke segmen sakralis, dan selanjutnya lewat nervus yang sama komponen parasimpatis akan dihantar ke otot detrusor VU.

Semakin banyak urine dalam VU, strech reseptor akan semakin kuat mengirim sinyal, sehingga kontraksi otot detrusor VU semakin kuat.

Lalu terjadi penghantaran saraf lewat n. pudendus menuju otot spinkter uretra eksterna, untuk merelaksasikan spinkter.

Page 29: Fisiologi ginjal

Renin meningkatkan produksi Angiotensin II dan dilepaskan ketika volume intravascular menurun, seperti pada saat perdarahan dan dehidrasi

Aldosteron meningkatkan reabsorpsi Na dan air pada tubulus distal dan duktus kolektivus.

ADH

Page 30: Fisiologi ginjal

1,25 dihydroxy vitamin D (bentuk aktif vitamin D), yang meningkatkan absorpsi kalsium dari usus.

Erytropoetin berperan pada produksi sel darah merah

Page 31: Fisiologi ginjal