FISIOLOGI DAN HISTOLOGI

29
Fisiologi Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urine, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi. Ginjal berjumlah 2 buah, berat + 150 gr (125 – 170 gr pada Laki-laki, 115 – 155 gr pada perempuan); panjang 5 – 7,5 cm; tebal 2,5 – 3 cm.Letak retroperitoneal sebelah dorsal cavum abdominale, ginjal kiri bagian atas V.Lumbal I, bagian bawah V.Lumbal IV pada posisi berdiri letak ginjal kanan lebih rendah. Ginjal mempunyai beberapa fungsi yaitu : 1. Mengatur volume cairan dalam tubuh Kelebihan cairan dalam tubuh dikeluarkan sebagai urine encer dalam jumlah besar.Kekurangan air atau kelebihan keringat

description

SISTEM UROGENITAL

Transcript of FISIOLOGI DAN HISTOLOGI

Page 1: FISIOLOGI DAN HISTOLOGI

Fisiologi

Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai

bagian dari sistem urine, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan

membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari

ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi.

Ginjal berjumlah 2 buah, berat + 150 gr (125 – 170 gr pada Laki-laki, 115 – 155 gr pada

perempuan); panjang 5 – 7,5 cm; tebal 2,5 – 3 cm.Letak retroperitoneal sebelah dorsal cavum

abdominale, ginjal kiri bagian atas V.Lumbal I, bagian bawah V.Lumbal IV pada posisi berdiri

letak ginjal kanan lebih rendah.

Ginjal mempunyai beberapa fungsi yaitu :

1.      Mengatur volume cairan dalam tubuh

Kelebihan cairan dalam tubuh dikeluarkan sebagai urine encer dalam jumlah besar.Kekurangan

air atau kelebihan keringat menyebabkan urine diekskresikan lebih pekat sehingga susunan dan

volume cairan tubuh dapat dipertahankan relative normal.

2.      Mengatur Keseimbangan osmotic dan keseimbangan ion

Ini terjadi jika plasma terdapat pemasukan atau pengeluaran abnormal dari ion ion.Akibat

pemasukan garam atau penyakit ginjal akan meningkatkan eksresi ion ion penting urine : Na, K,

Cl, Ca dan Fosfat.

Page 2: FISIOLOGI DAN HISTOLOGI

3.      Mengatur keseimbangan Asam basa dalm tubuh

Hal ini terjadi karena makanan yang dimakan.Apabila banyak makan sayur urine akan basa.Jika

asam terjadi karena campuran makanan.

4.      Ekskresi sisa sisa hasil metabolisme

Bahan bahan yang diekskresikan oleh ginjal antara lain zat toksik,obat,hasil metabolism

hemoglobin dan bahan kimia.

5.      Fungsi hormonal dan metabolisme

Ginjal akan mengeksresikan hormone rennin yang berfungsi dalam mengatur tekanan

darah.Serta hormone dihidroksi kolekalsifenol atau vitamin D aktif untuk absorbs ion kalsium

dalam usus.

6.      Pengatur tekanan darah

Memproduksi enzim rennin,angiotensin dan aldosteron untuk mengatur tekanan daraah.

7.      Pengeluaran zat beracun

Ginjal mengeluarkan polutan dan bahan kimia asing dari tubuh.

Page 3: FISIOLOGI DAN HISTOLOGI

A.     Sistema Urinaria

1.      Fisiologi Ginjal

a)      Korteks renalis

Merupakan bagian luar Ginjal yang berwarna merah coklat terletak langsung dibawah kapsula

fibrosa dan berbintik bintik.Bintik bintik pada korteks renalis karena adanya korpuskulus renalis

dari Malphigi yang terdiri atas Kapsula Bowmann dan Glomerulus.

1)      Kapsula Bowmann

Kapsula Bowmann merupakan permulaan dari saluran ginjal yang meliputi Glomerulus

2)      Glomerulus

Glomerulus merupakan anyaman pembuluh pembuluh darah pada ginjal.Secara fisiologis pada

bagian Glomerulus terjadi filtrasi darah untuk mengeluarkan zat zat yang tidak digunakan oleh

tubuh.

3)      Tubulus renalis

Tubulus renalis merupakan bagian korteks yang masuk kedalam medula di antara priramida

renalis,sering disebut kolumna renalis.

b)      Medula renalis

Medula renalis terletak dekat hilus,sering terlihat garis aris putih karena adanya saluran yang

terletak di piramida renalis.Tiap piramida renalis mempunyai basis yang menjurus ke arah

korteks dan apeksnya bermuara kedalam kaliks miror sehingga menimbulkan tonjolan yang

dinamakan papila renalis yang merupakan dasar sinus renalis.Jaringan medula dari piramida

renalis ada yang menonjol masuk ke dalam jaringan korteks disebut fascilus radiatus ferreini.

1)      Lengkung henle

2)      Dukstus koligentes

3)      Duktus Bellini/Duktus papilaris

2.      Fisiologi Ureter

Ureter adalah saluran untuk urine yang berasal dadi ginjal (melalui pelvis renalis) ke vesika

urinaria (buli-buli). Saluran ureter dibagi atas dua bagian, yaitu : pars abdominalis (pada dinding

dorsal abdomen ) dan pars pelvina (pada dinding pelvis).

1.      Pars Abdominalis

Page 4: FISIOLOGI DAN HISTOLOGI

Secara anatomi , pars abdominalis panjangnya kurang lebih 25-35 cm. Terletak turun ke

bawah ventral dari tepi medial muskulus spoas mayor yang memisahkan dari ujung prosesus

transvesus vertebra lumbalis 2-5 dan merupakan lanjutan dari pelvis renalis yang terletak dorsal

dari vasa renalis. Ureter dextra berjalan dorsal dari pars desenden duodeni, arteri spermatika

interna, arteri kolika dextra, dan arteri iliokolika serta berada di sebelah kanan vena kava

inferior. Ureter sinistra berjalan dorsal dari arteri spermatika interna, arteri kolika sinistera, dan

kolon sigmoid.

2.      Pars Pelvica

Setelah masuk ke dalam kavum pelvis, ureter berjalan ke kaudal pada dinding lateral

pelvis yang tertutup oleh peritoneum. Mula-mula terletak ventro – kaudal dari arteri venous

iliaka interna kemudian menyilang medial dari (korda) arteri umbinikalis dan arterivananervus

obturatoria. Pada tempt yang setinggi spina iskiadika ia membelok ke arah ventro medial,

kemudian mencapai bagian dorsal vesika urinaria kurang lebih setinggi 4 cm kranial dari

tuberkulum pubikum.

3.      Fisiologi Vesica Urinaria

a)      Mukosa

Mukosa merupakan jaringan ikat kedur sehingga dalam keadaan kosong mukosa vesika urinaria

membentuk lipatan-lipatan yang disebut sebagai Rugae vesikae. Rugae ini menghilang bila

vesika urinaria terisi penuh sehingga mukosanya tampak licin.

b)      Submukosa

Submukosa terdiri atas jaringan ikat kendur dengan serabut-serabut elastis kecuali pada trigonum

lieutodidi mana mukosanya melekat erat pada jaringan otot di bawahnya.

c)      Muskularis

Lapisan muskularis terdiri atas jaringan otot polos dengan jaringan ikat fibrous di antaranya.

Tebalnya tergantung dari vesika urinaria. Otot-otot ini semua dinamakan muskuli detrussor. Pada

Page 5: FISIOLOGI DAN HISTOLOGI

trigonum lieutodi jaringan ototnya adalah lanjutan dari stratum longitudinalis ureter, sedangkan

tonus interureterikus dibentuk di stratum sirkularis yang mengelilingi ureter. Muskularis vesika

urinaria tersusundari tiga lapisan. Lapisan paling luar berjalan longitudinal menebal pada daerah

kollum melanjutkan diri ke prostat (pada pria) dan ke uretra plika rektovesikalis, plika

pubovesikalis (pada wanita). Lapisan tengah berjalan sirkular dan paling tipis di antara dua

lapisan sebelumnya.

4.      Fisiologi Uretra

a)      Uretra Pria

Uretra pada pria merupakan saluran fibromuskular untuk jalan urine dari vesika urinaria keluar

dan juga untuk jalan keluar sekret dari vesikula seminalis, glandula prostata, dan glandula bulbo

uretralis serta spermatozoa. Uretra pria lebih panjang dari pada uretra wanita. Panjangnya kurang

lebih 20 cm di mulai dari kallum vesikae menembus kelenjar prostat difragma urogenital,

kemudian melalui korpus spongiosum penis berakhir di glans penis.

1.   Pars Prostatika Uretrae

Pars prostatika uretrae adlah bagian dari uretra yang melalui prostat dimn lumennya

paling lebar dan palig elastis. Panjangnya kurang lebih 3cm, bentuknya fusiformis, dan alam

keadaan kosong dinding anterior dan posterior saling berdekatan. Pad dinding posterior (bagian

dalam) terdapat beberapa sruktur, diantaranya sebagai berikut.

a.       Krista uretralis : merupakan tonjolan memanjang dari mukosa dinding dorsal di bagian medial

ke arah kranial berhubungan dengan uvula vesikae ke kaudal berhubungan dengan pars

membranasea uretrae.

b.      Kolikus seminalis (verumontanum) : merupakan pelebaran krista uretralis kira-kira pada

pertengahannya.

c.       Urtikulus protatikus (vagina maskulina) : lubang pada puncak kollikulus seminalis yang

sebetulnya merupakan muara dari suatu suatu saluran yang berhubungan dengan lobus medius

prostat. Bagian ini homolog pada bagian vagina pada wanita.

d.      Hiatus ejakulatorius : muara dektus ejakulatoris terdapat sebelah kanan dan kiri urtikulus

prostatikus (sedikit lebih distal).

Page 6: FISIOLOGI DAN HISTOLOGI

e.       Sinus prostatikus : celah di sebelah kanan dan kiri krista uretralis. Disini terdapat lubang-lubang

orifisium dari granula prostata.

2.   Pars membranasea uretra

Pars membranasea uretrae dimuali dari apeks prostat sampai setinggi bulbus penis.

Bagian ini adalah bagian uretra waktu menembus diafragma U.G., dan merupakan bagian yang

pendek (panjang 2cm). Letak pars membranacea uretrae 2 cm dorsal dari simfisis pubis. Pada

bagisn ini terdapat muskulu sfingter uretra eksternum. Kaudal dari difragma urogenitalis dinding

posterior uretra berhubungan dengan bulbus penis.

3.   Pars kavernosa uretrae

Letaknya didalam korpus spongiosum penis berjalan melalui bulbus korpus dan glans

penis (pars navikularis) lumen uretra melebar pada bulbus (fossa intrabulbar) dan pada glandula

(fossa navikularis). Pada dinding ventralnya bermuara duktuli dari glandula bulbouretralis kaudal

dari difragma urogenitalis.

Vaskularisasi. Vaskularisasi arteri uretra pria dintaranya arteri haemorrhoidalis media, arteri

vesikalis kaudalis , arteri bulbi penis, dan arteri uretralis. Vaskularisasi vena uretra pria berjalan

melalui pleksus vesikopudendalis dialirkan ke vena pudendalis inerna.nodus limfa iliaka interna

dan eksterna. Dari pars spongiosa ke nodus limfa inguinalis dan limfa iliaka eksterna.

b)      Uretra Wanita

Uretra wanita lebih pendk dari pada uretra pria, memiliki panjang 4 cm berjalan ke ventrokaudal

mulai dari ofisium uretrae internum (pada kolum vesicae) sampai pada vesicae uretrae eksternum

pada vestibulum vaginae (antara intoitus vaginae dan klitoris).

Bagian dalam adalah mukosa dimana terdapat lubang-lubang glandula uretralis (lakuna

uretralis)dan di bagian kaudalnya terdapat duktus parauretralis (homolog dengan prostat) yang

bermuara pada sisi kanan dan kiri ofisium uretra eksrernum. Lapisan luar adalah muskularis

bagian kranial/proksimal sirkular (pada kollum vesikae). Stratum longitudinalis dari vesika

urinaria ikut memperrkuat bagian ini. Bagian tengah erdiri atas jaringan otot plos yang bergaris

yang berasal dari muskulus pubovaginalis. Bagian distal tidak ada jaringan ototnya.

Page 7: FISIOLOGI DAN HISTOLOGI

Vaskularisasi. Vaskularisasi arteri uretra wanita pada bagian kranial/proksimal dari arteri

vesikalis inferior, bagian tengah dari arteri vesikalis inferior dan arteri uterina, serta bagian distal

masuk dari arteri pudendalis interna. Vaskularisasi vena uretra wanita masuk ke dalam pleksus

venous vesikalis pudendalis interna.

Aliran limfa. Aliran limfa uretra pada wanita mengikuti arteri pudendalis interna ke nodus limfa

iliaka interna dan eksterna.

B.     Sirkulasi pada Ginjal (Tahap Pembentukan Urine)

1.      Filtrasi

Proses ini terjadi di glomerulus. Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai Bowman.

Cairan tersebut tersusun oleh urea, glukosa, air, ion-ion anorganik seperti natrium kalium,

kalsium, dan klor. Darah dan protein tetap tinggal di dalam kapiler darah karena tidak dapat

menembus pori–pori glomerulus.Cairan yang tertampung di simpai Bowman disebut urine

primer. Selama 24 jam darah yang tersaring dapat mencapai 170 liter. Penyaringan di glomerulus

disebut filtrat glomerolus atau urin primer, mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium,

dan garam-garam lainnya

2.      Reabsorbsi

Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar glukosa,natrium,klorida, fosfat, dan

ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif yang dikenal denga obligator reabsorbsi terjadi

pada tubulus atas. Sedangkan pada tubulus ginjal bagian bawah terjadi kembali penyerapan

natrium dan ion bikarbonat. Bila diperlukan akan diserap kembali ke dalam tubulus bagian

bawah. Penyerapanya terjadi secara aktif dikenal dengan reabsorbsi fakultatif dan sisanya

dialirkan pada papila renalis.

3.      Sekresi

Sisanya penyerapan urine kembali yang pada tubulus dan diteruskan ke piala ginjal selanjutnya

diteruskan ke ureter masuk ke vesika urinaria.

4.      Augmentasi

Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus kontortus

distal. Urine yg telah terbentuk (urine sekunder), dari tubulus kontortus distal akan turun

menuju saluran pengumpul (duktus kolektivus), selanjutnya urine dibawa ke pelvis renalis. Dari

Page 8: FISIOLOGI DAN HISTOLOGI

pelvis renalis, urine mengalir melalui ureter menuju vesika urinaria (kantong kemih) yang

merupakan tempat penyimpanan sementara bagi urine. Jika kantong kemih telah penuh terisi

urin, dinding kantong kemih akan tertekan sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Urin akan

keluar melalui uretra. Komposisi urine yang dikeluarkan meliputi air, garam, urea, dan sisa

substansi lainnya seperti pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada

urine. Warna urine setiap orang berbeda dan biasanya dipengaruhi oleh jenis makanan yang

dikonsumsi, aktivitas yang dilakukan, ataupun penyakit. Warna normal urine adalah bening

hingga kuning pucat

C.     Pemekatan Urine

Apabila permeabilitas terhadap air tinggi, maka sewaktu bergerak ke bawah melalui

interstisium yang pekat, air akan berdifusi keluar duktus pengumpul dan kembali ke dalam

kapiler peritubulus. Hasilnya adalah penurunan ekskresi air dan pemekatan urin. Sebaliknya

apabila permeabilizas terhadap air rendah, maka air tidak akan berdifusi keluar duktus

pengumpul melainkan akan diekskresikan melalui urin, urin akan encer.

Permeabilizas duktus pengumpul terhadap air ditentukan oleh kadar hormone hipofisis

Posterior, hormon antidiuretik (ADH), yang terdapat di dalam darah. Pelepasan ADH dari

hipofisis posterior meningkat sebagai respons terhadap penurunan tekanan darah atau

peningkatan osmolalitas ekstrasel (penurunan konsentrasi air). ADH bekerja pada tubulus

pengumpul untuk meningkatkan permeabilizas air. Apabila tekanan darah rendah, atau

osmolalitas plasma tinggi, maka pengeluaran ADH akan terangsang dan air akan direasorbsi ke

dalam kapiler peritubulus sehingga volume dan tekanan darah naik dan osmolalitas ekstrasel

berkurang. Sebaliknya, apabila tekanan darah terlalu tinggi atau cairan ekstrasel terlalu encer,

maka pengeluaran ADH akan dihambat dan akan lebih banyak air yang diekskresikan melalui

urin sehingga volume dan tekanan darah menurun dan osmolalitas ekstrasel meningkat. (Corwin,

2000).

D.     Hormon pada Ginjal

1.      Hormon yang bekerja pada Ginjal

a)      Hormon antidiuretik ( ADH atau vasopressin )

Page 9: FISIOLOGI DAN HISTOLOGI

Merupakan peptida yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis posterior, hormon ini menngkatkan

reabsorbsi air pada duktus kolektifus.

b)       Aldosteron

Merupakan hormon steroid yang diproduksi oleh korteks adrenal, hormon ini meningkatkan

reabsorbsi natrium pada duktus kolektivus.

c)       Peptida Natriuretik ( NP )

Diproduksi oleh sel jantung dan meningatkan ekskresi natrium pada duktus kolektivus.

d)       Hormon paratiroid

Merupakan protein yang diproduksi oleh kelenjar paratiroid, hormon ini meningkatkan ekskresi

fosfat, reabsorbsi kalsium dan produksi vitamin D pada ginjal.

2.      Hormon yang dihasilkan Ginjal

a)      Renin

Merupakan protein yang dihasilkan oleh apparatus jukstaglomerular, hormon ini menyebabkan

pembentukan angiotensin II. Angiotensin II berfungsi langsung pada tubulus proximal dan

bekerja melalui aldosteron ada tubulus distal. Hormon ini juga merupakan vasokonstriktor kuat.

b)      Vitamin D

Merupakan hormon steroid yang dimetabolisme di ginjal, berperan meningkatkan absorbsi

kalsium dan fosfat dari usus.

c)       Eritropoeitein

Merupakan protein yang diproduksi di ginjal, hormon ini meningkatkan pembentukan sel darah

merah di sumsum tulang.

d)       Prostaglandin

Diproduksi di ginjal, memiliki berbagai efek terutama pada tonus pembuluh darah ginjal.

BAB III

PENUTUP

Page 10: FISIOLOGI DAN HISTOLOGI

A.     Kesimpulan

Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai

bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan

membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari

ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi

Ginjal adalah sepasang organ saluran kemih yang terletak di rongga retroperitoneal

bagian atas. Bentuknya menyerupai kacang dengan sisi cekungnya menghadap ke medial. Kedua

ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah

ginjal kiri untuk memberi tempat untuk hati.

     Sistem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah

sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang

masih dipergunakan oleh tubuh. Fungsi ginjal memegang peranan yang sangat penting. Zat-zat

yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air kemih).

Vesika urinaria (kandung kemih) dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet.

B.     Saran

Saran dalam makalah ini sangat diperlukan untuk memperbaiki lebih baik dalam proses

pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Saiffuddin. 2009. Fisiologi Tubuh Manusia. Jakarta. Salemba Medika

Gibson John. 2003. Fisiologi dan Anatomi Modern untuk perawat. Jakarta. EGC

Pearce,Evelyn. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta. Gramedia

http://www.docstoc.com/docs/44294891/American-Physiological-Society-Renal-Physiology-Refresher-Coursehttp://www.mikrocom.co.uk/Exam/Anaesthetics/Physiology_Biochem/Renal/physiology.html

Page 11: FISIOLOGI DAN HISTOLOGI

http://www.siumed.edu/~dking2/crr/rnguide.htmhttp://www.zuniv.net/physiology/book/chapter17.htmlWard,Jerremy,dkk.2009.At Glance Fisiologi. Jakarta. Erlangga

Buduanto,A.2005. Guidance to AnatomyII. Surakarta:keluarga Besar Asisten Anatomi FKUNS 

Ganong,W,F(1998). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran ed 17. Jakarta:EGC

http://www.pediatricnursing.net/ce/2008/article04128135

Page 12: FISIOLOGI DAN HISTOLOGI

HISTOLOGI GINJAL

• Ginjal terbungkus dalam kapsula jaringan lemak dan jaringan ikat kolagen• Jar lemak = jaringan ini membantali ginjal• Jar ikat = mempertahankan ginjal tetap pada posisinya• Setiap ginjal tdd 1-4 juta nefron• Terdiri dari bagian korteks dan medulla• Medula = tdd 10-18 kerucut/piramid medula

Page 13: FISIOLOGI DAN HISTOLOGI

Korteks ginjal

• Corpuscullum renalis Malpighi/ korpus malphigi- Glomerulus- Capsula Bowman : Lamina parietalisepitel selapis gepeng

Lamina visceralis dengan sel podosit- Polus (kutub) vaskularis dan polus urinalis

• Aparatus juxta glomerularis- Makula densa- Sel juxta glomerularis- Vasa aferen

• Sel mesangial/ sel polkisen/sel lacis• Tubulus kontortus proksimal

Page 14: FISIOLOGI DAN HISTOLOGI

• Tubulus kontortus distal• A/V interlobularis/intrlobularis/kortikalis radiata• Kolumna renalis Bertini

Glomerulus - Bentuk bulat - Warna lebih gelap di area sekitarnya karena sel-selnya tersusun lebih padat

Kapsula bowman • Terdiri dari pars parietalis dan pars viseralis• Pars parietalis = sel epitel selapis gepeng• Kadang ditemukan tautan antara kapsula bowman pars parietalis dg tubulus kontortus

proksimal = polus(kutub) tubularis/urinarius• Dibawah kapsula bowman pars parietalis ada ruangan kosong yg berisi cairan ultrafiltrat

(urine primer)• Pada sisi yg berlawanan terdapat polus vaskularis = tempat masuk dan keluarnya arteriol

pada glomerulus • Arteriol yg masuk = vasa aferen kemudian bercabang menjadi sejumlah kapiler yg

bergelung-gelung • Pembuluh kapiler tsb diliputi oleh podosit = kapsula bowman pars viseralis

Page 15: FISIOLOGI DAN HISTOLOGI

• Pembuluh kapiler menjadi satu lagi membentuk arteriol vasa eferen

Aparatus juxta glomerularis• Terdiri dari:- makula densa- sel juxta glomerularis - vasa aferen

Sel mesangial/ sel polkisen/sel lacis• Sel kecil-kecil terang yg terdapat diantara aparatus juxta glomerularis dan vasa eferen• Fungsi:- Mensintesis matriks ekstrasel- Mengendositosis dan membuang molekul normal dan patologis yg terperangkap di

membran basal glomerulus

Page 16: FISIOLOGI DAN HISTOLOGI

Tubulus kontortus proksimal- Dindingnya tdd selapis sel kuboid- Batas antar sel sulit dilihat- Inti bulat, biru dan terletak agak berjauhan satu sama lain- Sitoplasma warna asidofil (kemerahan)- Perm sel yg menghadap lumen : brush border (+)

Tubulus kontortus distal- Dinding = selapis sel kuboid - Batas antar sel agak lebih jelas- Inti = bulat,biru , jarak antar sel agak berdekatan- sitop = basofil (kebiruan)

Page 17: FISIOLOGI DAN HISTOLOGI

- Perm yg menghadap lumen = brush border (-)

Page 18: FISIOLOGI DAN HISTOLOGI

Kolumna renalis Bartini Jar korteks ginjal yg sebagian kecilnya menjorok ke dalam medulla membentuk kolom yg mengisi celah piramid

Page 19: FISIOLOGI DAN HISTOLOGI

MEDULA

• Terdapat jar medulla yg menjorok ke korteks = prosesus Ferreini• Saluran :- Ansa henle segmen tebal naik (pars assenden) :- Ansa henle segmen tipis - Ansa henle segmen tebal turun (pars desenden)- Duktus koligens- Duktus papilaris Bellini : bermuara ke kaliks minor

Page 20: FISIOLOGI DAN HISTOLOGI

1. Desenden 2. Asenden 3. Segmen tipis4. Duktus koligens

Page 21: FISIOLOGI DAN HISTOLOGI

URETERSusunan dinding ureter terdiri dari :

• Tunica mucosa – Epitel transisional dg jar ikat jarang yg membentuk lamina propia – Membrane basalis tidak jelas atau tidak ada

• Tunica muscularis – Stratum longitudinal (interna)– Stratum circulare (tengah)– Stratum longitudinal (externa)

• Tunica adventitia : jaringan ikat jarang

Page 22: FISIOLOGI DAN HISTOLOGI

VESICA URINARIA5. T. Mukosa- Epitel transisional - lamina propia6. T. Muskularis- Otot polos yg tersusun berlapis yg arahnya tidak tentu 7. T.serosa- Tunika adventisia yg tdd jar ikat dan sebagian diliputi oleh peritoneum

URETRA8. Pada pria terdiri atas 4 bagian : - Pars prostatika terdapat bagian yang meninggi (verumontatum) yang menonjol ke

bagian dalam uretra.

- Pars membranosa memiliki panjang 1 cm dan dilapisi epitel berlapis atau bertingkat silindris. Terdapat sfingter uretra eksterna.

- Pars bulbosa dan pendulosa atau disebut juga sebagai pars spongiosum berlokasi di korpus spongiosum penis. Lumen uretra melebar ke arah distal, yang membentuk fossa navikulare. Epitel bagian ini berupa epitel bertingkat dan silindris, dengan daerah epitel gepeng dan berlapis.

Page 23: FISIOLOGI DAN HISTOLOGI

9. Pada wanita : tabung dg pjg 4-5 cm yg dilapisi epitel gepeng berlapis