FISIOANATOMI

10
FISIOANATOMI Kolumna Dorsalis Lemniskus Medialis Traktus Kortikospinal (Jaras Sensorik) (Jaras Motorik) Walaupun setiap jaras berakhir pada nukleus-nukleus yang berbeda, namun rangsangan dari nukleus-nukleus tersebut seluruhnya disampaikan ke gyrus postcentralis (jaras sensori) dan gyrus precentral (jaras motorik), kerusakan pada gyrus-gyrus ini dapat menyebabkan kelumpuhan total fungsi sensorik dan motorik seseorang.

description

fisio anatomi

Transcript of FISIOANATOMI

Page 1: FISIOANATOMI

FISIOANATOMI

Kolumna Dorsalis Lemniskus Medialis Traktus Kortikospinal

(Jaras Sensorik) (Jaras Motorik)

Walaupun setiap jaras berakhir pada nukleus-nukleus yang berbeda, namun rangsangan dari

nukleus-nukleus tersebut seluruhnya disampaikan ke gyrus postcentralis (jaras sensori) dan gyrus

precentral (jaras motorik), kerusakan pada gyrus-gyrus ini dapat menyebabkan kelumpuhan total

fungsi sensorik dan motorik seseorang.

Page 2: FISIOANATOMI

Gambar homunculus diatas (pada precentral dan postcentral gyrus) menunjukan fungsi tiap-tiap

area yang berbada, hal ini dapat dijadikan petunjuk seberapa besar nekrosis yang terjadi pada

lobus-lobus ini.

Pengaliran darah ke otak dilakukan oleh 2 pembuluh arteri utama yaitu sepasang arteri

carotis interna yang mengalir sekitar 70% dari keseluruhan jumlah darah otak dan sepasang arteri

vertebralis yang memberikan 30% sisanya. Arterio karotis bercabang menjadi arteri cerebri

anterior dan arteri cerebri media yang memperdarahi daerah depan hemisfer cerebri, pada bagian

belakang otak dan dibagian otak dibalik lobus temporalis. Kedua bagian otak terakhir ini

memperoleh darah dari arteri cerebri posterior yang berasal dari arteri vertebralis.

Peredaran darah otak dipengaruhi oleh beberapa faktor :

1. Tekanan darah dikepala (perebedaan antara tekanan arteriol dan venosa pada daerah

setinggi otak), tekanan darah arteri yang penting dan menentukan rata-rata 70 mmHg,

dan dibawah tekanan ini terjadi pengurangan sirkulasi darah yang serius.

2. Resistensi cerebrovaskuler : Resistensi aliran darah arteri melewati otak dipengaruhi

oleh :

a. Tekanan liquor cerebrospinalis intracranial, peningkatan resistensi terhadap aliran

darah terjadi sejajar dengan meningginya tekanan liquor cerebrospinalis, pada

tekanan diatas 500 mm air, terjadi suatu restriksi sirkulasi yang ringan sampai

berat.

b. Viskositas darah : sirkulasi dapat menurun lebih dari 50% pada policythemia,

suatu peningkatan yang nyata didalam sirkulasi darah otak dapat terjadi pada

anemia berat.

c. Keadaan pembuluh darah cerebral, terutama arteriole : pada keadaan patologis,

blok ganglion stelata dapat mengalami kegagalan untuk mempengaruhi aliran

darah ke otak.

Page 3: FISIOANATOMI

Daerah otak secara makro divaskularisasi oleh 3 sistem

pembuluh darah :

- Circle of Wilisi

- Middle Cerebral arteri

- Basilary artery

Dimana masing - masing pembuluh darah memiliki daerah

vaskularisasi berikut :

Page 4: FISIOANATOMI

Warna pink (middle cerebral artery), warna biru (basilary arteri), Sisanya (circle of Wilisi)

Dengan menginvestigasi daerah vaskularisasi otak dan menghubungkannya dengan kasus, maka

letak oklusi terdapat pada arteri middle cerebral, dengan daerah infark:

Region of the Cerebrum Damaged by Stroke

Signs and Symptoms

Wernicke's area (central language area)

Difficulty speaking understandably and comprehending speech; confusion between left and right; difficulty reading, writing, naming objects, and calculating

Broca's area (speech) Difficulty speaking and, sometimes, writing

Parietal lobe on the left side of the brain

Loss of coordination of the right arm and leg

Facial and limb areas of the motor cortex on the left side of the brain

Paralysis of the right arm and leg and the right side of the face

Facial and arm areas of the sensory cortex

Absence of sensation in the right arm and the right side of the face Optic radiation Loss of the right half of the visual field of both eyes

Page 5: FISIOANATOMI

Gangguan Pergerakan, ada tiga macam, yaitu:

Kelumpuhan (Paralitik Pyramidal)

Kakakuan (Paralitik Extrapyramidal)

Gerakan Abnormal (Paralitik Pyramidal dan Extrapyramidal )

Kelumpuhan

Parese: Kelumpuhan partial, kelumpuhan kecil tapi masih ada sedikit otot yang berkontraksi

tapi tidak penuh.

Plegia: Kelumpuhan Total, kelumpuhan kecil, tidak ada otot yang berkontraksi.

1.Monoparese / Monoplegia : Lumpuh satu ekstrimitas saja

1. Monoparese / Monoplegia superior / Brachialis dextra / sinistra.

2. Monoparese / Monoplegia inferior / Cruralis dextra / sinistra.

2. Paraparese / paraplegia : lumpuh salah satu ekstrimitas (Superior/Inferior), kedua

lengan/tungkai.

3. Tetraparese / Tetraplegia : keempat ekstremitas lumpuh.

4. Hemiparese / Hemiplegia cruciata / crossed hemiplegia, lumpuh ekstrimitas

superior dan inferior kontralateral, lengan kanan-tungkai kiri, lengan kiri-tungkai

kanan. Biasanya Lesi pada Decussatio Pyramidalis.

5. Hemiparese / Hemiplegia : Lumpuh ekstrimitas Superior dan Inferior pada

bagian yang homolateral. Hemiparese / Hemiplegia sinistra dimulai sejak pagi

Hal ini diakibatkan oleh kerusakan pada sistem syaraf pusat atau otak dan khususnya

medulla spinalis, yaitu : stroke, trauma, poliomyelitis, amyotrophic lateral sclerosis (ALS),

botulism, spina bifida, multiple sclerosis, and Guillain-Barré syndrome

Serangan stroke dapat terjadi kapan saja. Namun berdasarkan penelitian, stroke ischaemic

yang merupakan 75% dari keseluruhan serangan stroke, sering terjadi terutama pada pagi hari.

Khususnya pukul 4 sampai 6 pagi sampai dengan satu jam setelah bangun tidur. Kejadian

serangan ini disebut CF (cerebral infarction). Kita dapat menduga hal ini terjadi pada Mrs.Lenjer

dari indikasinya serta hasil pencitraan infark pada lobus parietal kanan. Berdasarkan penelitian,

terdapat 2 faktor yang memacu onset stroke, yaitu tekanan darah serta fungsi homeostatik.

Tekanan darah menunjukkan pola yang sama saat mendorong terjadinya stroke ischaemic

maupun hemorrhagic. Saat tidur ritme parasimpatis mengambil alih, namun mendekati waktu

Page 6: FISIOANATOMI

bangun pagi tonus simpatetik mengambil alih sehingga terjadi peningkatan tekanan darah. Hal

ini dapat memacu overregulasi sehingga dapat terjadi ruptur plak maupun trombosis. Sedang

homeostatic cenderung memacu ischaemic stroke dan mencegah hemorrhagic stroke pada pagi

hari. Patogenesis stroke yang beronset pagi hari belum dapat dipastikan. Namun, faktor

homeostatic yang terbukti berperan yaitu :

- level hematokrit yang meningkat à viskositas darah yang meningkat

- agregasi dan aktivasi platelet

- hiperkoagulabilitas darah

- peningkatan katekolamin

- penurunan aktiitas fibrinolitik

- penurunan aktivitas tPA (tissue palsminogen activator) endogen

- fluktuasi sirkadian pada aktivitas dopamin sentral

Kesemua hal ini cenderung akan memacu terjadinya stroke saat pagi hari/ bangun tidur.

Mekanismenya :

Sumbatan pembuluh darah otak

Suplai darah menurun↓

Iskemia jaringan↓

Infark serebri lobus parietal kanan↓

(Kontralateral)↓

Blok saraf sensorik Blok saraf motorik↓ ↓

Numbness Paralisis tubuh sebelah kiri

Numbness, penyebab numbness yaitu

1) duduk dibangku sama atau posisi berdiri yang sama dalam jangka waktu yang lama

2) injury di saraf, contoh: pada leher→numbness pada lengan dan tungkai

3) pada tulang belakang→ numbness pada tungkai

4) penekanan di saraf medula spinalis, contohnya : penurunan supplai darah ke suatu area

Page 7: FISIOANATOMI

5) kondisi medis lain, contohnya: carpal turner sindrom, diabetes melitus, migrain,

multiplesklerosis, seizure, Transient Ischemic Attack, stroke, tiroid yang aktif

6) ketidaknormalan level Ca, K, Na di dalam tubuh

7) kekurangan vitamin B12 atau vitamin lain

8) dalam pengobatan tertentu

9) adanya keracunan di saraf, misalnya disebabkan oleh alkohol dan tembakau

10) terapi radiasi

b. Patofisiologi

c.

Page 8: FISIOANATOMI

1)