FISIO 1 BLOK 6

4
CARA KERJA Titik-Titik Panas, Dingin, Tekan, dan Nyeri di Kulit 1. Letakkan punggung tangan kanan di atas kertas dan tarik garis pada pinggir tangan dan jari-jari sehingga terdapat lukisan tangan. 2. Pilih dan gambarkan di telapak tangan itu suatu daerah seluas 3 x 3 cm dan gambarkan pula daerah itu di lukisan tangan pada kertas. Kotaqk 3 x 3 cm dibuat lagi menjadi 12 x 12 kotak, jadi jumlah kotak 144 kotak kecil. 3. Tutup mata OP dan letakkan punggung tangan kanannya santai di meja. 4. Selidikilah secara teratur menurut garis sejajar dan titik yang memberikan kesan panas yang jelas pada telapak tangan tersebut dengan menggunakan kerucut kuningan yang telah dipanasi. Cara memanasinya yaitu dengan menempatkannya ke dalam bejana berisi air bersuhu 50 derajat. Tandai titik-titik pansa yang diperoleh. 5. Ulangi seperti nomor 4, tetapi dengan kerucut kuningan yang didinginkan. Cara mendinginkannya dengan menempatkannya ke dalam bejana berisi air bersuhu 20 derajat. Tandai titik-titik dinginyang diperoleh. 6. Selidiki pula menurut cara-cara di atas titik-titik yang memberikan kesan tekan dengan estesiometer rambut frey dan titik-titik yang memberikan kesan nyeri dengan menggunakan ujung pensil.

description

fisiologi

Transcript of FISIO 1 BLOK 6

CARA KERJA

CARA KERJA

Titik-Titik Panas, Dingin, Tekan, dan Nyeri di Kulit

Letakkan punggung tangan kanan di atas kertas dan tarik garis pada pinggir tangan dan jari-jari sehingga terdapat lukisan tangan.Pilih dan gambarkan di telapak tangan itu suatu daerah seluas 3 x 3 cm dan gambarkan pula daerah itu di lukisan tangan pada kertas. Kotaqk 3 x 3 cm dibuat lagi menjadi 12 x 12 kotak, jadi jumlah kotak 144 kotak kecil.Tutup mata OP dan letakkan punggung tangan kanannya santai di meja.Selidikilah secara teratur menurut garis sejajar dan titik yang memberikan kesan panas yang jelas pada telapak tangan tersebut dengan menggunakan kerucut kuningan yang telah dipanasi. Cara memanasinya yaitu dengan menempatkannya ke dalam bejana berisi air bersuhu 50 derajat. Tandai titik-titik pansa yang diperoleh.Ulangi seperti nomor 4, tetapi dengan kerucut kuningan yang didinginkan. Cara mendinginkannya dengan menempatkannya ke dalam bejana berisi air bersuhu 20 derajat. Tandai titik-titik dinginyang diperoleh.Selidiki pula menurut cara-cara di atas titik-titik yang memberikan kesan tekan dengan estesiometer rambut frey dan titik-titik yang memberikan kesan nyeri dengan menggunakan ujung pensil.Gambarkan dengan simbol yang berbeda semua titik yang diperoleh pada lukisan tangan di kertas.HASIL PEMERIKSAAN

PEMBAHASAN

Tubuh manusia dapat menimbulkan reaksi terhadap rangsangan seperti panas dan dingin dikarenakan adanya reseptor pada permukaan bawah kulit yang sensitif atau indra. Rangsangan suhu panas dan dingin direspon oleh lapisan dermis. Lapisan dermis terletak di bawah lapisan epidermis. Lapisan dermis terdiri atas beberapa bagian, yaitu akar rambut, pembuluh darah, kelenjar minyak (glandula sebasea), kelenjar keringat (glandula sudorifera), dan serabut saraf.1

Foto 1. Lapisan dermis2

Lapisan dermis disarafi dengan pelbagai saraf yang berperan sebagai saraf sensorik yang akan menghantarkan impuls menuju sistem saraf pusat. Antaranya adalah korpuskula ruffini, yang berperan mendeteksi rasa panas dan ujung saraf crausse yang merupakan saraf perasa dingin.1,3 Letak berbagai saraf ini juga tidak tersebar merata pada seluruh bagian kulit kita. Oleh karenanya, kemungkinan bagian tubuh yang satu kemungkinan akan lebih peka terhadap rangsangan tertentu dibandingkan bagian lainnya.3 Misalnya, ujung jari kita akan lebih peka terhadap sentuhan daripada kulit lutut. Hasil dari penerimaan respon ini, reaksi fisiologi akan berlaku untuk melindungi tubuh dari cedera.1.Wijayanti KE. Susunan saraf fungsional. Bandung: Fakultas Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia.

2.Ganong, W. F. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Review of Medical Physicology). Edisi 22. Terjemahan: dr. Brahm U. P. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

3.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22744/3/Chapter%20II.pdf . Diunduh pada 11 April 2014