Fisika Lingkungan
-
Upload
maksi-klaping-maubuthy -
Category
Documents
-
view
401 -
download
7
Transcript of Fisika Lingkungan
Tugas Fisika Lingkungan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemahaman fungsi tanah sebagai media tumbuh kembang peradaban manusia
beralih dari manusia pengumpul pangan tidak menetap menjadi manusia pemukim. Pada
tahap berikutnya mulai berkembang pemahaman fungsi tanah sebagai enyedia penyedia
nutrisi (kesuburan tanah).
Dinamika dan evolusi alam ini terhimpun dalam definisi tanah sebagai bahan
mineral yang tidak padat, terletak di permukaan bumi yang telah dan akan tetap
mengalami perlakuan dan dipengaruhi oleh factor-faktor genetic dan lingkungan yang
mengikuti bahan induk,iklim(termasuk kelembaban dan suhu),organisme(macro dan
micro) dan topografi pada suatu peride tertentu.
Satu pencari beda utama adalah tanah ini secara fisik, kimiawi dan biologis, serta
ciri-ciri lainnya umumnya berbea dianding bahan induknya, yang variasinya tegantung
pada factor-faktor pembentuk tanah terebut.
Pengertian ini disebut sebagai devinisi pedalogis (pedo=gumpal tanah).menurut
darmawijaya(1990) lebih menitik beratkan sebagai acuan dasar dalam pengethun alam
murni dalam hal:
1. Asal mula dan pembentukan tanah yang tercakup dalam bidang kajian tanah genesis.
2. Nama-nama,sistimatik,sifat kemampuan dan berbagai jenis tanah yang tercakup
dalam bidang kajian genesis tanah.
Hasil kajian tanah,secara pedagogis ini dapat dimanfaatkan sebagai acuan dalam
pemanfaatan masing-masing jenis tanah secra efisien dan rasional.
Tanah sebagai media tumbuh mempunyai empat fungsi utama,antara lain sebagai
berikut:
1. Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran yang mempuyai dua peran utama:
a) Penyongkong tegak tumbuhnya trubus(bagian atas tanaman)
b) Sebagai penyerap zat-zat yang di butukan tanaman
2. Penyedia kebutuhan pimer tanaman ntuk melaksanakan aktivitas metebolismenya,
baik selama pertumbuhan maupun untuk bereproduksi, meliputi, air, udara dan unsur-
unsur hara.
1
Tugas Fisika Lingkungan
3. Penyedia kebutuhan sekunder tnaman yang dalam menunjang aktivitasya supaya
berlangsung optium,meliputi zat-zat aditif yang di produksi oleh biota terutama micro
flora tanah seperti:
a) Zat-zat pemacu tumbuh(hormone,vitamin dan asam-asam organic khas)
b) anti biotik dan toksin yang befungsi sebagai anti hama penyakit tanaman di dalam
tanah
c) senyawa-senyawa atau enzim yang berfungsi dalam penyediaan kebutuhan primer
tersebut aau transformator zat-zat taksis external seperti pestisida dan limbah
industry yang berbahaya.
4. Habitat biota tanah,baik yang berdampak positif karena terlibat langsung atau tak
langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan skunder tanaman tersebut maupun
berdampak negative karena merupakan hama penyakit tanaman.
1.2 Tujuan
Setelah mempelejari materi ini secara seksama,maka para mahasiswa diharapkan
dapat memahami dan menjelaskan tentang sejarah perkembangan dan pengertian
tanah,komponen penyusun dan factor-faktor yang mempengaruhinya serta kegunaan
tanah .untuk mendapatkan nilai tugas mata kuliah fisika lingkungan.
2
Tugas Fisika Lingkungan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tanah
Tanah (bahasa Yunani: pedon; bahasa Latin: solum) adalah bagian kerak bumi yang
tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah sangat vital peranannya bagi semua
kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan
hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga
menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernafas dan tumbuh. Tanah juga menjadi
habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi
lahan untuk hidup dan bergerak.
Ilmu yang mempelajari berbagai aspek mengenai tanah dikenal sebagai ilmu tanah.
Dari segi klimatologi, tanah memegang peranan penting sebagai penyimpan air dan
menekan erosi, meskipun tanah sendiri juga dapat tererosi. Komposisi tanah berbeda-beda
pada satu lokasi dengan lokasi yang lain. Air dan udara merupakan bagian dari tanah.
Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan organisme, membentuk tubuh
unik yang menutupi batuan. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai ”pedogenesis”.
Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-
lapisan atau disebut sebagai horizon tanah. Setiap horizon menceritakan mengenai asal
dan proses-proses fisika, kimia, dan biologi yang telah dilalui tubuh tanah tersebut.
Hans Jenny (1899-1992), seorang pakar tanah asal Swiss yang bekerja di Amerika
Serikat, menyebutkan bahwa tanah terbentuk dari bahan induk yang telah mengalami
modifikasi/pelapukan akibat dinamika faktor iklim, organisme (termasuk manusia), dan
relief permukaan bumi (topografi) seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan
dinamika kelima faktor tersebut terbentuklah berbagai jenis tanah dan dapat dilakukan
klasifikasi tanah.
2.2 Proses Pembentukan Tanah
Tubuh tanah (solum) tidak lain adalah batuan yang melapuk dan mengalami proses
pembentukan lanjutan. Usia tanah yang ditemukan saat ini tidak ada yang lebih tua
daripada periode Tersier dan kebanyakan terbentuk dari masa Pleistosen. Tubuh tanah
terbentuk dari campuran bahan organik dan mineral. Tanah non-organik atau tanah
mineral terbentuk dari batuan sehingga ia mengandung mineral. Sebaliknya, tanah
3
Tugas Fisika Lingkungan
organik (organosol/humosol) terbentuk dari pemadatan terhadap bahan organik yang
terdegradasi.
Tanah organik berwarna hitam dan merupakan pembentuk utama lahan gambut dan
kelak dapat menjadi batu bara. Tanah organik cenderung memiliki keasaman tinggi
karena mengandung beberapa asam organik (substansi humik) hasil dekomposisi berbagai
bahan organik. Kelompok tanah ini biasanya miskin mineral, pasokan mineral berasal
dari aliran air atau hasil dekomposisi jaringan makhluk hidup. Tanah organik dapat
ditanami karena memiliki sifat fisik gembur (sarang) sehingga mampu menyimpan cukup
air namun karena memiliki keasaman tinggi sebagian besar tanaman pangan akan
memberikan hasil terbatas dan di bawah capaian optimum.
Tanah non-organik didominasi oleh mineral. Mineral ini membentuk partikel
pembentuk tanah. Tekstur tanah demikian ditentukan oleh komposisi tiga partikel
pembentuk tanah: pasir, lanau (debu), dan lempung. Tanah pasiran didominasi oleh pasir,
tanah lempungan didominasi oleh lempung. Tanah dengan komposisi pasir, lanau, dan
lempung yang seimbang dikenal sebagai geluh (loam).
Warna tanah merupakan ciri utama yang paling mudah diingat orang. Warna tanah
sangat bervariasi, mulai dari hitam kelam, coklat, merah bata, jingga, kuning, hingga
putih. Selain itu, tanah dapat memiliki lapisan-lapisan dengan perbedaan warna yang
kontras sebagai akibat proses kimia (pengasaman) atau pencucian (leaching). Tanah
berwarna hitam atau gelap seringkali menandakan kehadiran bahan organik yang tinggi,
baik karena pelapukan vegetasi maupun proses pengendapan di rawa-rawa. Warna gelap
juga dapat disebabkan oleh kehadiran mangan, belerang, dan nitrogen. Warna tanah
kemerahan atau kekuningan biasanya disebabkan kandungan besi teroksidasi yang tinggi;
warna yang berbeda terjadi karena pengaruh kondisi proses kimia pembentukannya.
Suasana aerobik/oksidatif menghasilkan warna yang seragam atau perubahan warna
bertahap, sedangkan suasana anaerobik/reduktif membawa pada pola warna yang
bertotol-totol atau warna yang terkonsentrasi.Struktur tanah merupakan karakteristik fisik
tanah yang terbentuk dari komposisi antara agregat (butir) tanah dan ruang antaragregat.
Tanah tersusun dari tiga fasa: fasa padatan, fasa cair, dan fasa gas. Fasa cair dan gas
mengisi ruang antaragregat. Struktur tanah tergantung dari imbangan ketiga faktor
penyusun ini. Ruang antaragregat disebut sebagai porus (jamak pori). Struktur tanah baik
bagi perakaran apabila pori berukuran besar (makropori) terisi udara dan pori berukuran
kecil (mikropori) terisi air. Tanah yang gembur (sarang) memiliki agregat yang cukup
4
Tugas Fisika Lingkungan
besar dengan makropori dan mikropori yang seimbang. Tanah menjadisemakin liat
apabila berlebihan lempung sehingga kekurangan makropori.
2.3 Struktur Lapisan Tanah
Bumi telah terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu. Bumi merupakan planet
dengan urutan ketiga dari delapan planet yang dekat dengan matahari. Jarak bumi dengan
matahari sekitar 150 juta km, berbentuk bulat dengan radius ± 6.370 km. Bumi
merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis mahluk hidup.
Permukaan bumi terdiri dari daratan dan lautan. Secara struktur, lapisan bumi dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut :
1. Kerak bumi (crush) merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi). Tebal
lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri
dari batu-batuan basa dan masam. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi
seluruh mahluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 oC.
Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalaman 100 km
dinamakan litosfer.
2. Selimut atau selubung (mantle) merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan
kerak bumi. Tabal selimut bumi mencapai 2.900 km, mencakup sekitar 80% total
isi bumi, dan merupakan lapisan batuan padat. Suhu di bagian bawah selimut
bumi mencapai 3.000 oC.
Berdasarkan konstruksi kimia atau materialnya, mantel bumi dibedakan
sebagai berikut.
a) Mantel luar, jauh lebih tipis dari mantel dalam. Mantel luar berada sekitar 10-
300 km di bawah permukaan bumi. Temperaturnya sekitar 1.400-3.0000C dan
berat jenisnya 3,4-4,3 g/cm3.
b) Mantel dalam, berada diantara 300-2.890 km di bawah permukaan bumi.
Temperaturnya sekitar 3.0000C. Batuannya tidak selalu cair karena tekanan
yang tinggi. Berat jenisnya 4,3-5,4 g/cm3.
Berdasarkan arus atau gerakan lapisannya, mantel bumi dibedaka menjadi
litosfer dan astenosfer. Astenosfer adalah bagian cair yang liat dari mantel luar.
Litosfer adalah bagian kental dari kerak dan mantel luar. Litosfer mengapung di
atas astenosfer, seperti halnya es di atas air.
5
Tugas Fisika Lingkungan
3. Inti bumi (core), yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam
besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900 – 5200
km. Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti dalam.
a) Inti luarBerada di kedalaman sekitar 2.890-5.150 km di bawah permukaan bumi.
Ketebalan inti sekitar 2.200 km. Inti tersusun dari unsur utama besi, sedikit
nikel, serta sekitar 10% sulfur dan oksigen. Inti luar begitu panas sehingga
material logamnya mencair. Temperatur nagian inti luar sekitar 4.000-
5.0000C. Berat jenisnya antara 10-12 gr/cm3.
b) Inti dalamBerada 5.150-6.370 km di bawah permukaan bumi. Inti dalam yang
menjadi pusat bumi bersifat padat dan ketebalannya sekitar 1.250 km. Inti
dalam tersusun dari unsur utama besi, nikel, dan unsur ringan seperti sulfur,
karbon, oksigen, silikon, dan potasium. Temperatur bagian inti dalam sekitar
5.000-6.0000C. Tekanan yang sangat kuat menyebabkan inti bumi bersifat
padat meskipun temperaturnya sangat panas. Berat jenis inti dalam sekitar 15
gr/cm3. Perputaran bumi menyebabkan inti luar berputar mengelilingi inti
dalam dan bumi menjadi magnetis.
Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni
bagian padat (lithosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan; bagian cair (hidrosfer) yang
terdiri dari berbagai bentuk ekosistem perairan seperti laut, danau dan sungai; bagian
udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh permukaan bumi serta bagian yang ditempati
oleh berbagai jenis organisme (biosfer).
Keempat komponen tersebut berinteraksi secara aktif satu sama lain, misalnya dalam
siklus biogeokimia dari berbagai unsur kimia yang ada di bumi, proses transfer panas dan
perpindahan materi padat.
2.4 Klasifikasi Tanah
Tanah terdiri dari empat komponen yait bahan mineral,bahan organic,air dan udara
dengan komposisi sebagai berikut :
a) Bagian padatterdiri dari 45 0/0 bahan minral dan 50/0 bahan organic
b) Bagian geluh debuan (pori-pori) terdiri dari 25 0/0 udara.
6
Tugas Fisika Lingkungan
Pengolongan anah ini sangat penting sekali oleh sangat berkaitan dengan pemakian
tanah oleh berbagai pihak.agar mendapat gambaran yang lebi sistiematik maka anah
diglongkan dalam:
1) Segi Warna
Tanah warna putih sampai kusam pada umum nya anah tersebut adalah tanah liat
residu.tanah liat ini berupa fieldspar,kaolin,fire clay,dan kwarsa putih.tanah berwarna
merah kuning krem pada umumnya tanah tersebut berupa tanah liat sediment yaitu
stone ware,ballclay,bentonite.
Tanah berwarna kuning mudah,kuning kecoklatan ataukehitaman umumnya
tanah ini berupa tanah liat sedimen,yaitu tanah liat geluh,tera cotta pottery atau
disebut earthenware.
2) Segi Keliatan
Keliatan atau kelengketan/plastisitas yang merupakan kemampuan molekul
tanah dalam mengikat satu sama lain.
Berdasarkan plastisitas maka tanah liat di golongkan yaitu tanah liat residu dan tanah
liat sedimen.
a) Tanah liat residu
Tanah liat yang terdapat pada daerah asalnay,disebut tanah liat residu.tanah
liat ni dikenaldengan nama feldspar,kaolin.fire clay dan kwarsa putih yang
memiliki sifat umum seperti wana putih,putih kusam dan suhu bakar 1300 C
dan1750C.
1. Feldspar,bahan yan dipakai untuk membuat badan keramik atau
porselin.sifatya adalah
a) Penurun suhu bakaran
b) Pada proses glasir pada suhu tinggi feldspar befungsi sebagai peleleh.
2. Bahan yang digunakan untuk membuat bada kermik atau porselin,sifatnya
adalah :
a) Sebagai pengikat
b) Menaikan suhu bakar
c) Pada glasir berfungsi sbagai perekat
d) Meninggikan titik cair glasir
e) Sebagai nsur pengeras dan tahan terhadap goresan,
7
Tugas Fisika Lingkungan
3. Fireclay,bahan untuk membuat badan keramik namun tidak sepopuler feldspar
maupun kaolin,sifatnya adalah :
a) Penambah kemampuan pembentuk keramik
b) Sebagai bahan pembuat bata tahan api dan barang refraktoris.
4. Kwarsa,ada kwarsa putih,kuning, coklat dan hitam.
Kwarsa putih bening disebut flint merupakan bahan pembuat gelas atau kaca.
Sifat dan kegunaanya adalah:
a) Unsur penambah bentuk dalam pembuatan badan keramik
b) Pada proses glasir,kwarsa sebagai unsur penggelasan
Kwarsa lainnya (kwarsa coklat,kuning atau hitam) sifat dan kegunaannya
adalah
a) Sebagai unsur pengeras dalam pembentukan badan keramik
b) Sebagai unsur pewarna dalam proses glasir
b) Tanah liat sedimen
Disebut pul tanah liat endapan,merupakan tanah liat residu yang terlepas dari
asalnya dan terbawa oleh angina,hujan atau gerakan bumi atau sehingga
mengendap pada suatu tempat tertentu.yang termasuk dalam kelompok tanah ini
adalah sone ware,ballclay,bentonite,gerabah,terra cotta,pottery.
Warna tanah liat sedimen yaitu krem, merah jambu, keputihputihan, kunuing,
kuning kecoklatan, kehitaman dengan suhu bakar 1200 C sampai 1400C
1. Stone Ware, tanah liat sedimen yang dipakai unutk membuat badan keramik,
sifat dan kegunaannya adalah :
a) Pada proses glasir,digunakan sebagai unsur pengikat dan pewarna
b) Sebagai bahan penambah plastisitas.
2. Ball clay, digunakan untuk membuat badan keramik,sifat dan kegunanya
adalah :
a) Pada proses glasir,digunakan sebagai unsur pengikat
b) Sebagai bahan penambah plastisitas.
3. Bentonite, digunakan untuk membuat bahan keramik,sifat dan keguaanya
adalah :
a) Sebagi unsur penambah plastisitas bada keramik
b) Sifat plastisitas empat kali lebih besar dari pada stone ware maupun ball
clay.
8
Tugas Fisika Lingkungan
4. Earthenware, tanah liat sedimen berasal dari tanah liat gerabah, terra cotta
(pottery). Tanah liat ini digunakan untuk membuat keramik gerabah,
keunaannya adalah :
a) Sebagai unsur pokok glasir
b) Sebagai unsur pewarna pada proses glasir
3) Segi Bahan yang Dikandungnya
a) Tanah mineral
Terbentuk dari butir – butir organik ,anorganik (15 0/0 sampaidengan 200/0) udara
dan air
b) Tanah organik
Tanah organik,tanahorganik dibentuk dari bahan organik yaitu endapan organic,
rumput, lumut, kekayuan. Tanah organik merupakan tanah hasil pelapukan bahan-
bahan organik. Biasanya bersifat subur.
Tanah jenis ini dibagi dua juga, yaitu:
Tanah Humus, merupakan tanah hasil pembusukan bahan-bahan organik dan
bersifat sangat subur. Tanah humus berwarna kecoklatan dan cocok untuk
tanaman kelapa, nanas, dan padi. Tanah jenis ini banyak terdapat di P.
Sumatra, Sulawesi, Jawa Barat, Kalimantan, dan Papua.
Tanah Gambut, merupakan tanah hasil pembusukan yang kurang sempurna
di daerah yang selalu tergenang air seperti rawa. Tanah ini kurang baik untuk
pertanian karena kurang subur dan selalu tergenang air. Tanah gambut banyak
terdapat di Kalimantan Barat, pantai timur Sumatra, dan pantai selatan-barat
Papua
4) Segi struktur
Struktur tanah adalah bagian kerangka tanah,berdasarkan teori pembentukan
tanah,mka truktur tanah digolongkn dalam tujuh ipe,yaitu :
a. Struktur lempung
Struktur ini terdapat pada lapisan horizontal tanah dengan gambaran lapisan
yang tpis terssun secara laminair,struktur ini terdapat pada lapisan soil dan sub
soil
b. Struktur pilar
9
Tugas Fisika Lingkungan
Bagian tanh yang tegak seperti prisma,pada puncaknya membulat
c. Struktur tiang
Bentuk tanah yang seperti prisma,pada puncakanya mendatar maka dikenal
dengan struktur tiang.
d. Struktur gumpal bersudut
Baian tanah berbentuk balok dengan 1 sampai 4 inci.sudut balok berbentuk
sudut penuh atau sebagian,bersudut penuh dikenal dengan gumpal bersudut,
e. Struturgumpal membulat
Gumpalan tanah dengan permukaan membulat atau apabila bersudut tidak
penuh dikenaldengan nama sudut gumpal membulat.
f. Struktur kesai dan remah
Tanah dengan strktur brgumpal kecil-kecil engan kuran setengah inci dikenal
dengan nama struktur kersai,kalau struktr gumpal sangat massif dikenal
dengan nama struktur remah.pada struktur remah ditandai dengan kandungan
bahan oganik yang tinggi.
5) Segi Iklim, Vegetasi dan Keadaan Alam
Berdasarkan keaadaan iklim,vegetasi dan keadaan tanah maka tanah dapat
digolongkan dalam :
a. Tanah zonal
Berada pada daerah dingin,daerah panas sedang,tanah setenah
lembab,setengah kering,berpadang rumput,berhutan kayu.
b. Tanah intrazonal
Tanah ini kelembaban berlebihan oleh krena drainase yang buruk,terdapat
rawa-rawa ,payau,air tergenang.tanah dengan drainase buruk disertaidengan
kadar garam tinggi,zat kapur yang tinggi,maka tanah intrazonal di bagi atas :
1) Tanah hidromorfik , tanah daerah rawa – rawa,payau, dan daerah
tergenang.
2) Tanah halomorfik,tanah dengan kadar garam yang tinggi trdapat pada
daerah pantai.
3) Tanah kalsimorfik,tanah dengan kandungan kapur yang tinggi.
c. Tanah azonal
10
Tugas Fisika Lingkungan
Tanah jenis ini tidak dientukan oleh iklim atau oleh proses pembentukan tanah
secara khusus melainkan ditentukan mlali bahan induk tanah.
2.5 Faktor-Faktor Pembentukan Tanah
Menurut Throf, memilah faktor pembentukan tanah menjadi dua golongan yaitu:
1) Faktor tergantung Geografis, meliputi : bahan induk, iklim aktifitas biologis dan relif.
2) Faktor tergantung Fisiografis dan Geologis yaitu : waktu atau umur perkembangan.
Menurut Joffe memiliah faktor pembentukan tanah menjadi dua bagian juga, yaitu:
1) Faktor Pasif, yaitu : faktor-faktor yang menjadi sumber massa tanah dan kondisi saat
proses pembentukan tanah berlangsung, meliputi bahan induk, topografi (relief) dan
waktu .
2) Faktor Aktif, yaitu : faktor yang menghasilkan energi untuk pelaksanaan proses
pelapukan terhadap massa dan kondidi tersebut yaitu biosfer (jasad hidup dan
aktifitasnya) dan iklim.
Sehingga secara umum, faktor – faktor pembentukan tanah dipengaruhi oleh 5 faktor
sebagai berikut :
a) Iklim : merupakan faktor yang berpengaruh paling besar dalam pembentukan tanah.
Pembentukan tanah sering dikatakan dengan istilah penghancuran atau pelapukan
oleh iklim. Curah hujan dan suhu udara merupakan unsur iklim yang berpengaruh
pada pelapukan (weathering), sehingga dari kedua unsur ini akan mempercepat proses
pelapukan batuan menjadi tanah.
b) Organisme : dalam proses pembentukan tanah sangat dipengaruhi oleh berbagai
macam organism seperti hewan, tumbuhan, jasad renik dan manusia. Guguran daun
serta sisa tumbuhan yang telah mati akan membentuk bahan organik. Bhan ini akan
menjadi media bagi kehidupan jasad renik. Kehidupan jasad renik, mampu
menghancurkan dan menguraikan bahan-bahan organik. Bahan-bahan organik yang
terdapat di tanah berasal dari bahan-bahan seperti berilut :
1) Tanaman yang mati, yang meliputi daun, ranting, akar dan batang tanaman.
2) Hewan atau jasad renik, meliputi hewan berukuran besar dan kecil.
3) Kotoran dan lender jasad renik di dalam tanah.
4) Pupuk hijau, pupuk kandang dan pupuk kompos.
c) Batuan Induk. Batuan induk pembentuk tanah dapat dikelompokan menjadi 4 macam,
yaitu :
11
Tugas Fisika Lingkungan
1) Batuan beku, terbentuk dari lava yang membeku. Contohnya : batu granit, diorite,
andesit, basalt dan gabro.
2) Batuan Sedimen, terbentuk dari proses pengendapan hancuran batuan yang
diendapkan oleh air, angin atau gletser. Contohnya : batu pasir, batu lempung dan
batu kapur.
3) Batuan Metamorf, terbentuk dari batuan beku atau batuan sedimen yang
mengalami perubahan karena tekanan atau suhu yang tinggi. Contohnya: schist,
gneiss, batu sabak dan marmer.
4) Batuan koluvial, terbentuk dari pecahan batuan yang terangkut dari lereng atas
menuju lereng bawah oleh karena gaya berat. Batuan koluvial ini bersifat kasar
dan berbatu karena pelapukan fisika lebih dominan dibandingkan pelapukan
kimia.
d) Relief atau yang sering disebut topografi merupakan perbedaan tinggi rendahnya suatu
daerah, termasuk didalamnya adalah kemiringan dan bentuk lereng. Faktor relief
mempengaruhi kecepatan aliran permukaan, sehingga di daerah yang datar kecepatan
aliran lebih kecil dibandungkan di daerah yang curam atau bergelombang. Di daerah
yang curam atau bergelombang tingkat erosi lebih besar, akibatnya lapisan tanah atas
makin menipis, sedangkan di daerah yang datar atau cekungan terjadi pengendapan
sehingga makin lama lapisan tanah makin tebal.
e) Waktu, memiliki peranan yang sangat penting dalam pembentukan tanah. Semakin
lama batuan induk mengalami pelapukan atau penghancuran maka pembentukan
tanah semakin berkembang. Perkembangan ini ditunjukan dengan makin tebalnya
lapisan tanah atau solum tanah pada suatu daerah.
2.6 Sifat-sifat tanah
Tanah memiliki beberapa sifat, yaitu sifat fisika dan sifat kimia.
1) Sifat Fisika Tanah
Sifat fisika tanah meliputi :
a) Tekstur Tanah adalah proporsi perbandingan relatif antara partikel pasir, debu dan
lempung dalam suatu massa tanah. Tanah disebut bertekstur pasir jika kandungan
partikel pasir lebih banyak dibanding partikel lainnya. Suatu tanah disebut
bertekstur lempung jika kandungan partikel lempung lebih banyak dibanding
partikel lainnya. Partikel pasir berdiameter antara 0,05 – 2 mm. partikel debu
12
Tugas Fisika Lingkungan
berdiameter antara 0,002 – 0,05 mm, sedangkan pertikel lempung berdiameter <
0,002 mm.
b) Struktur Tanah merupakan susunan butiran – butiran tanah yang membentuk
gumpalan tanah dalam berbagai bentuk, ukuran dan kemantapan. Di berbagai
tempat, struktur tanah berbeda – beda. Di daerah gurun, struktur tanah tidak dapat
terbentuk karena butiran tanah bersifat lepas atau tidak terikat satu dengan yang
lain.
c) Warna Tanah. Tanah memiliki warna yang bermacam – macam, dan dipengaruhi
oleh berbagai faktor yaitu : kadar bahan organik di dalam tanah, kadar mineral di
dalam tanah dan lengas (kelembaban) tanah. Semakin banyak kadar bahan organik
maka semakin hitam atau gelap warna tanah. Kapur, kaolin dan kuarsa akan
menambah warna putih pada tanah. Sat besi dan hematit akan memberi akan
memberi warna coklat, merah atau kuning pada tanah.
d) Konsistensi Tanah adalah sifat fisik yang menyatakan besar kecilnya gaya kohesi
dan adhesi dalam berbagai kelembaban. Sifat konsistensi tanah adalah reaksi
tanah jika mendapat tekanan. Jika tanah tersebut tidak hancur saat mendapat
tekanan maka tanah memiliki konsistensi yang kuat. Konsistensi tanah
dipengaruhi oleh kadar bahan organik, koloid dan lengas tanah.
e) Drainase adalah kemampuan tanah mengalirakan atau mengatuskan air yang
berada di dalam tanah ataupun di atas permukaan tanah. Pada tanah dengan
drainase buruk, air cendrung menggenang sehingga diperlukan pembuatan selokan
untuk mengalirkan air. Air yang menggenang dipengaruhi oleh bebrapa faktor
seperti topografi, air tanah yang dangkal dan besar kecilnya curah hujan.
f) Pemeabilitas tanah adalah kecepatan air merembes di dalam tanah melalui pori –
pori tanah baik secara horizontal maupun vertikal. Kecepatan perembesan air di
dalam tanah dipengaruhi oleh tekstur tanah.
g) Porositas Tanah adalah perbandingan presentase poro – pori dalam tanah dengan
volume tanah. Tanah yang cepat meresapkan air disebut tanah porous. Tanah yang
bertekstur pasir bersifat porous sedangkan tanah yang bertekstur lempung bersifat
tidak porous.
h) Lengas tanah adalah air yang mengisi sebagian atau seluruh pori-pori tanah yang
letaknya berada di atas muka air tanah. Air yang berada di dalam poro-pori tanah
ang jenuh air dan merupakan air tanah tidak termasuk dalam lengas tanah.
13
Tugas Fisika Lingkungan
i) Suhu tanah. Tanah di sawah atau lading pada siang hari lebih panas dibandingkan
pada pagi hari karena tanah pada siang hari memiliki suhu yang lebih tinggi
daripada pagi hari. Suhu tanah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
aktivitas mikrobiologi dan perkecambahan pada biji-biji tanaman.
j) Udara Tanah adalah kandungan udara di dalam tanah yang mengisi pori-pori
tanah dan digunakan untuk bernapas akar-akar tanaman. Pada tanaman palawija
jika tergenang air saat turun hujan maka tanaman palawija bisa mati lemas karena
kekurangan udara tanah. Beberapa jenis tanaman seperti padi, kangkung dan
bakau, tidak terpengaruh oleh genangan air karena jenis tanaman tersebut
memiliki akar napas.
2) Sifat Kimia Tanah
Tanah memiliki berbagai macam unsur kimia, sifat kimia tanah antara lain adalah :
a) Bahan Organik adalah semua bahan yang berupa sisa-sisa tumbuhan atau hewan
yang sudah mati, pupuk hijau, pupuk kandang atau lender serangga dan cacing.
Kandungan bahan organik dalam tanah mempengaruhi sifat kimia tanah,
sehingga dapat dikenali dari warna tanah. Pada tanah yang memiliki kandungan
bahan organik tinggi akan memberikan efek warna tanah coklat sampai hitam.
b) Unsur Hara adalah semua unsur kimia yang ada di dalam tanah yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan tanaman. Kandungan unsur kimia tanah memiliki banyak
macamnya, tetapi hanya sebagian yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
pembuahan tanaman.
c) pH Tanah adalah tingkat keasaman tanah. Tanah yang normal memiliki pH antara
6,5 – 7,5 . dalam kondisi seperti ini, semua unsur hara di dalam tanah tersedia.
Jika pH tanah nilainya < 4,0 maka tanah dalam keadaan masam, sebaliknya jika
pH tanah > 8,0 maka tanah dalam kondisi alkalis.
3) Sifat Biologi Tanah.
Zat-zat yang membentuk tanah terdidi dari partikel-partikel tanah, bahan organik dan
organisme dalam tanah. Organisme tanah dapat dibedakan atas organisme tumbuhan
dan organisme hewan. Yang termasuk dalam organisme tumbuhan antara lain adalah
bakteri, jamur, lumut dan akar tumbuhan. Sedangkan organisme hewan adalah
protozoa, serangga, cacing tanah dan tikus. Tanah sebagai media pertumbuhan
tanaman dan organisme tanah, menyediakan semua unsur yang dibutuhkan oleh
14
Tugas Fisika Lingkungan
tanaman dan organisme tanah tersebut. Misalnya cacing tanah akan meningkatkan
unsur nitrogen, kalium dan kalsium dalam tanah sengga kesuburan tanah menjadi
meningkat. Peranan cacing tanah yang lain adalah dengan adanya lubang-lubang yang
dibuat oleh cacing tanah membuat drainase dalam tanah menjadi lebih baik. Selain itu
kotoran dan lender cacing tanah mampu mengikat partikel-partikel tanah menjadi
gumpalan tanah yang lebih stabil.
2.7 Hal lain yang berkaitan dengan tanah
Hal lain yang mendapat perhatian pada tanah yaitu kerapatan massa tanah, kerapatan
partikel tanah, pori-poro tanah, PH tanah, ketahanan kelistrikan tanah, plastisitas tanah
dan organism tanah.
erapnatan massa tanah.
1) Kerapatan massa tanah adalah massa ( berat) tanah per volume tanah.
Kerapatan massa tanah = berat massa tanah/ volume tanah.
2) Kerapatan partikel tanah.
Kerapatan partikel tanah adalah= berat partikel padat per volume partikel padat.
Kerapatan partikel tanah = berat partikel padat / volume partikel padat .
3) Pori-pori tanah
Ruang yang ditutupi udarah dan air dikenal dengan nama pori-pori tanah. Secara
matematis dijelaskan sebagai berikut :
% ruang berpori-pori + ruang padat = 100%
% ruang padat = kerapatan massa padat x 100% / kerapatan partikel tanah
% ruang berpori-pori = 100% - % ruang padat
4) Kelembaban tanah.
Untuk memperoleh gambaran akan kelembaban tanah perlu diketahui keadaan air
tanah, udara tanah, suhu tanah dan tekanan barometer. Air tanah ada tiga bentuk yaitu
air tbebas, air kapiler dan air higroskopis. Udarah tanah sangat dipengaruhi oleh air
tanah. Air tanah meningkat menyebabkan ruang udara tanah sangat menurun. Suhu
tanah diperole dengan cara memasukan thermometer kedalam tanah sedalam 5 cm, 10
cm dan sebagainya.
5) PH tanah.
PH suatu larutan yaitu, logaritma dari kebalikan konsentrasi ion H atau dapat ditulis:
PH = log 1/ H+
15
Tugas Fisika Lingkungan
Konsentrasi ion OH tanah larutan naik, maka PH turun. Sebaliknya jika ion H
naik maka PH naik pula. Ada tuga kemungkinan keadaan larutan tanah yaitu, keadaan
asam, netral dan basa. Keasaman tanah terjadi dengan adanya curah hujan yang
banyak dan dukungan golongan silikat, karbnat dan fenol. Kebasahan tanah terjadi
karna tanah dengan curah hujan yang rendah ( sangat kering ) didukung dengan
adanya garam-garam karbonat dari K, Mg, Na yang memberi ion OH dalam jumlah
besar dari ion H .
Penentuan PH tanah sangat penting apabila akan melakukan proses pengapuran
tanah. Metode yang akan digunakan dalam penentuan PH tanah adalah metode
elektrometris, yaitu memakai PH meter dan metode warna dengan memakai indikator
warna.
6) Ketahanan kelistrikan tanah
Ketahanan tanah yang dimaksut disini adalah resistansi atau ketahanan tanah
terhadap aliran listrik.
a) Cara mengukur ketahanan tanah.
Dua buah elektroda ditanam pada tanah berjarak 1 m, 5 m atau 10 m. kemudian
dialiri listrik. Perlu diperhatikan kedalaman elektroda 5 cm, 10 cm, 20 cm dan 50
cm.
b) Interpretasi tahanan tanah.
Ketahanan tanah makin besar, besar kemunkinan tanah berpori-pori penuh dengan
udara ( sedikit kadar air ), kelembaban tanah rendah, koloidal tanah minim skali,
tanah berpasir, berkerikil dan tanah berkapur.
7) Plastisitas tanah.
Merupakan hubingan antara molekul-molekul tanah yang mengandung unsure
mineral dan alkali lainya atau dengan katalain lempung silikat dengan kemampuan
dengan kemampuan mengikata air yang tinggi, sehingga dapat menunjukan sifat air
yang besar. Sifat keliatan tanah inilah yang dipakai untuk membetuk keramik atau
porselin.
8) Konsentarasi tanah.
Merupakan sifat fisik tanah dengan kandungan air yang berbeda-beda akibat
reaksi tanah atas tekanan mekanik. Oleh karena kandungan air yang berbeda –beda
tersebut mengakibatkan kekuatan mengikat antara butir-butir tanah berbedah pula.
Atas dasar itulah maka tanah dibedakan dalam :
a) Tanah basah : Ikatan tidak liat, agak liat, dan sangat liat.
16
Tugas Fisika Lingkungan
b) Tanah kering : Ikatan lepas-lepas, lunak, agak keras, sangat keras luar biasa keras.
c) Tanah lembab : Ikatan lepas-lepas sangat rapuh, luar biasa rapuh dan rapuh.
d) Tanah sedimentasi : iktan lemah, kuat dan sangat kuat.
9) Distribusi organisme tanah.
Tanah dihuni oleh berbagi organisme, baik dipermukaan maupun didalam tanah.
Pada permukaan tanah terdapat berbagi macam hewan antara lain marmut kelinci ,
tupai dan binatang yang menyusui. Didalam tanah terdapat berbagai jenis cacing,
protozoa fungi, algae dan bakteri.
2.8 Penggunaan tanah.
a) Hidup dibumi ini, ketiga unsure (tanah, air dan udara) saling berkaitan.
b) Tanah merupakan batas wilayah suatu daerah atau Negara.
c) Tanah dipakai sebagai bahan industry, lahan pertanian, lahan peternakan dan tempat
huni bagi makluk hidup.
d) Tanah dipakai pula sebagai obat.
2.9 Jenis-jenis Tanah di Indonesia
Indonesia adalah negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan jenis tanah yang
berbeda-beda. Berikut ini adalah macam-macam / jenis-jenis tanah yang ada di wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
1. Tanah Podzol/Andosol
Tanah podzol adalah tanah yang terjadi karena pengaruh dari tinggi rendahnya
curah hujan. Tanah jenis ini sifatnya mudah basah jika kena air. Merupakan jenis
tanah yang subur. Warnanya kuning dan kuning kelabu. Di Indonesia jenis tanah
tersebut terdapat di daerah pegunungan tinggi.
2. Tanah Laterit
Tanah laterit adalah tanah yang terjadi karena suhu udara tinggi dan curah hujan
tinggi, mengakibatkan berbagai mineral yang dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan
larut dan meninggalkan sisa oksida besi dan aluminium. Tanah laterit terdapat di
beberapa wilayah di Jawa Timur, Jawa Barat, dan Kalimantan Barat
17
Tugas Fisika Lingkungan
3. Tanah Humus
Tanah humus adalah tanah hasil pelapukan tumbuh-tumbuhan (bahan organik).
Tanah humus ini sangat subur dan cocok untuk lahan pertanian, warnanya kehitaman.
Tanah jenis ini terdapat di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
4. Tanah Vulkanis
Tanah vulkanis adalah tanah hasil pelapukan bahan padat dan bahan cair yang
dikeluarkan oleh gunung berapi. Tanah tersebut sangat subur. Banyak daerah
pertanian diusahakan di daerah vulkanis. Tanah jenis ini terdapat di Pulau Jawa
bagian utara, Sumatra, Bali, Lombok, Halmahera, dan Sulawesi. Pulau Jawa dan
Sumatra merupakan pulau yang paling banyak mempunyai gunung berapi sehingga
paling luas tanah vulkanisnya.
5. Tanah Padas
Tanah padas adalah tanah yang amat padat, karena mineral di dalamnya
dikeluarkan oleh air yang terdapat di lapisan tanah sebelah atasnya. Jenis tanah ini
terdapat hampir di seluruh wilayah Indonesia.
6. Tanah Endapan/Aluvial
Tanah endapan adalah tanah yang terjadi akibat pengendapan batuan induk yang
telah mengalami proses pelarutan, pada umumnya merupakan tanah yangsubur. Jenis
tanah ini terdapat di Jawa bagian utara, Sumatra bagian timur, Kalimantan bagian
barat dan selatan. Tanah ini cocok ditanami padi, palawija, tembakau, tebu, sayuran,
kelapa, dan buah-buahan. Jenis tanah endapan adalah tanah endapan laterit, tanah
endapan pasir, dan tanah endapan vulkanis.
7. Tanah Terrarosa/Mediteran
Tanah terrarosa adalah tanah yang terbentuk dari pelapukan batuan kapur. Tanah
ini banyak terdapat di dasar dolina-dolina dan merupakan tanah pertanian yang subur
di daerah batu kapur. Tanah itu banyak terdapat di Jawa Timur, Jawa Tengah,
Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Sumatra.
18
Tugas Fisika Lingkungan
8. Tanah Mergel
Tanah mergel adalah tanah yang terjadi dari campuran batuan kapur, pasir dan
tanah liat. Pembentukan tanah mergel dipengaruhi oleh hujan yang tidak merata
sepanjang tahun. Tanah mergel termasuk jenis tanah yang subur dan banyak terdapat
di lereng pegunungan dan dataran rendah, misalnya Solo (Jawa Tengah), Madiun, dan
Kediri (Jawa Timur).
9. Tanah Kapur
Tanah kapur adalah tanah yang terjadi dari bahan induk kapur (batu endapan) dan
telah mengalami laterisasi lemah. Jenis tanah ini terdapat di Jawa Timur, Jawa
Tengah, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Sumatra.
10. Tanah Pasir
Tanah pasir adalah tanah hasil pelapukan batuan beku dan sedimen, dan tidak
berstruktur. Tanah pasir kurang baik untuk pertanian karena sedikit mengandung
bahan organik. Tanah pasir banyak terdapat di pantai barat Sumatra Barat, Jawa
Timur, dan Sulawesi.
11. Tanah Gambut/Rawa
Tanah gambut adalah tanah yang berasal dari bahan organik yang selalu
tergenang air (rawa). Sedikitnya kandungan unsur hara dan peredaran udara di
dalamnya yang tidak lancar, menyebabkan proses penghancuran tanah menjadi tidak
sempurna. Tanah jenis ini kurang baik untuk pertanian. Jenis tanah ini terdapat di
pantai timur Sumatra, Kalimantan, dan Papua.
19
Tugas Fisika Lingkungan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1) Tanah terbentuk dari hasil pelapukan batuan dasar atau hasil angkutan oleh angin,
air atau es yang mencair kemudian diendapkan diatas batuan dasar, sedangkan
bagian permukaan yang berhubungan dengan atmosfer bumi terjadi dekomposisi
mikroorganisme.
2) Faktor-faktor pembentiksn tanah meliputi :
a. Iklim
b. Pengaruh curah hujan
c. Pengaruh temperature
d. Jasad hidup
e. Bahan hidup
f. Topografi
g. Waktu
3) Sifat-sifat tanah dapat kita perhatikan melalui :
a. Tekstur
b. Struktur
c. Konsintensi tanah
d. Bobot tanah
e. Porositas
f. Aerasi tanah
g. Temperatur tanah
h. Warnah tanah
4) Ada beberapa jenis tanah yang tersebar di seluruh Indonesia antara lain:
a. Tanah Podzol/Andosol
b. Tanah Laterit
c. Tanah Humus
d. Tanah Vulkanis
e. Tanah Padas
f. Tanah Endapan/Aluvial
g. Tanah Terrarosa/Mediteran
20
Tugas Fisika Lingkungan
h. Tanah Mergel
i. Tanah Kapur
j. Tanah Pasir
k. Tanah Gambut/Rawa
3.2 Saran
Setlah membaca dan membahas makalah ini maka sangat mengharapkan kita sebagai
mahasiswa mampu mengolah, memanfaatkan dan menjaga tanah secara baik dan
benar, karena tanah merupakan salah satu kekayaan alam yang diberikan oleh Tuhan
yang dapat dimanfaatkan oleh makluk hidup.
21
Tugas Fisika Lingkungan
LAMPIRAN
Sruktur Tanah
22